Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KONVERSI BILANGAN

MASRURI
NIM : POB 012011
JURUSAN : TEKNIK KOMPUTER

POLITEKNIK MA'ARIF PURWOKERTO

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-NYA penulis dapat
menyelesaikan salah satu tugas Mata Kuliah Bahasa Rakitan. Materi materi ini penulis dapatkan dari
beberapa sumber sehingga menyatu menjadi sebuah Makalah.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan
kita mengenai Sistem Bilangan, Gerbang Gerbang Logika, dan Teknik Digital. Penulis juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang penulis harapkan.
Untuk itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya tugas yang telah
disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon
maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan di masa depan.

Rawalo, 22 April 2014

DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR....
. 2
DAFTAR
ISI. 3
BAB 1
SISTEM
BILANGAN........................ 5
JENIS JENIS
BILANGAN.............................. 5
Bilangan Desimal ................ 5
Bilangan Biner ............. 5
Bilangan Oktal ............. 5
Bilangan Heksadesimal ................................. 5
KONVERSI
BILANGAN......................................... 5
Konversi Bilangan Desimal ke Biner ................ 5
Konversi Bilangan Biber ke Desimal ............... 6
Konversi Bilangan Desimal ke Oktal ............... 6
Konversi Bilangan Oktal ke Desimal .............. 6
Konversi Bilangan Desimal ke Heksadesimal ...................... 6
Konversi Bilangan Heksadesimal ke Desimal .................. 6
Konversi Bilangan Oktal ke Biner ............ 7
Konversi Bilangan Biner ke Oktal ........... 7
Konversi Bilangan Heksadesimal ke Biner .................. 7
Konversi Bilangan Biner ke Heksadesimal .................. 7
BAB 2
GERBANG LOGIKA.... 9
PENGERTIAN GERBANG LOGIKA .......... 9
JENIS JENIS GERBANG LOGIKA ........ 9
Gerbang AND ................. 9
Gerbang NAND ( Not AND) ..... 9
Gerbang OR ....... 9
Gerbang NOR ...

Gerbang X-OR .......... 10


Gerbang NOT ....... 10
Gerbang X-NOR .......... 10
BAB 3
TEKNIK DIGITAL ... 13
Pengertian Digital ...................

13

Keistimewaan Teknik Digital ............................ 13


Contoh Pengaplikasian Teknik Digital ................................... 13

PENUTUP........ 14
DAFTAR
PUSTAKA.................... 15

BAB 1
SISTEM BILANGAN DAN KONVERSI BILANGAN

1.

SISTEM BILANGAN

A.

JENIS JENIS BILANGAN

Beberapa sistem bilangan yang ada dalam bidang elektronika dan instrumentasi antara lain:
a.
Bilangan Desimal
Bilangan desimal adalah bilangan yang memiliki basis 10.
Anggota bilangan desimal antara lain 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. ( r = 10)

b.
Bilangan Biner
Bilangan biner adalah bilangan yang memiliki basis 2.
Anggota bilangan biner antara lain 0 dan 1. ( r = 2 )
Dalam penulisan biasanya ditulis seperti berikut 1010012, 10012, 10102, dll.
c.
Bilangan Oktal
Bilangan oktal adalah bilangan yang memiliki basis 8.
Anggota bilangan oktal antara lain 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7. ( r = 8 )
Dalam penulisan biasanya ditulis seperti berikut 23078, 23558, 1028, dll.
d.
Bilangan Heksadesimal
Bilangan heksadesimal adalah bilangan yang memiliki basis 16.
Anggota bilangan heksadesimal antara lain 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, dan F. ( r = 16 )
Dalam penulisan biasanya ditulis seperti berikut 2D8616, 12DA16, FA16, dll.
B.

KONVERSI BILANGAN

Dalam sistem bilangan dalam bidang elektronika juga diperkenalkan konversi bilangan. Konversi bilangan yang
ada antara lain :
a.
Konversi bilangan desimal ke biner
Nilai bilangan desimal dibagi dengan 2, pembacaan nilai akhir hasil pembagian dan urutan sisa hasil pembagian
adalah bentuk bilangan biner dari nilai desimal.
Contoh soal :
Ubah bilangan desimal 10 ke bilangan biner ?
Jadi bilangan biner untuk bilangan desimal 10 adalah 1010
b.

Konversi bilangan biner ke bilangan desimal

Setiap urutan nilai bilangan biner dijumlahkan, dengan terlebih dahulu nilai biner tersebut dikalikan dengan
bobot masing masing bilangan biner.
Contoh soal :
Ubah bilangan biner 1010 ke bilangan desimal ?
Jadi bilangan desimal untuk bilangan biner 1010 adalah 10
c.

Konversi bilangan desimal ke bilangan oktal

Nilai bilangan desimal dibagi dengan 8, pembacaan nilai akhir hasil pembagian dan urutan sisa hasil pembagian
adalah hasil bilangan oktal dari bilangan desimal.
Contoh soal :
Ubah bilangan desimal 529 ke bilangan oktal ?
Jadi bilangan oktal untuk bilangan desimal 529 adalah 1021
d.

Konversi bilangan oktal ke bilangan desimal

Setiap nilai urutan bilangan oktal dijumlahkan, dengan terlebih dahulu nilai oktal tersebut dikalikan dengan
bobot masing masing bilangan oktal.
Contoh soal :
Ubah bilangan oktal 1021 ke bilangan desimal ?
Jadi bilangan desimal untuk bilangan oktal 1021 adalah 529
e.
Konversi bilangan desimal ke bilangan heksadesimal
Konversi bilangan desimal ke bilangan heksadesimal dapat dilakukan dengan cara yang sama seperti cara
sebelumnya dengan melakukan pembagian bilangan desimal dengan 16 sehingga sisa dan urutan sisanya adalah
hasil bilangan heksadesimal.

Untuk ini akan digunakan cara lain agar dapat menambah referensi dan ilmu pengetahuan.
Contoh soal :
Ubah bilangan desimal 5052 ke bilangan heksadesimal ?
Jadi bilangan heksadesimal untuk bilangan desimal 5052 adalah 13BC
f.
Konversi bilangan heksadesimal ke bilangan desimal
Dengan melakukan cek kebenaran hasil sebelumnya dapat diketahui hasil bilangan desimal tersebut. Dapat
dilakukan dengan cara yang sama seperti konversi konversi sebelumnya untuk mendapatkan bentuk bilangan
desimal.
Contoh soal :
Ubah bilangan heksadesimal 13BC ke bilangan desimal ?
Jadi bilangan desimal untuk bilangan heksadesimal 13BC adalah 5052

g.
Bilangan oktal ke bilangan biner
Setiap digit bilagan oktal dapat direpresentasikan ke dalam 3 digit bilangan biner. Setiap digit bilangan oktal
diubah secara terpisah.
Contoh soal :
Ubah bilangan oktal 4567 ke bilangan biner ?
Yang diambil adalah 3 digit terakhir atau yang tercetak hitam.
Jadi bilangan biner untuk bilangan oktal 4567 adalah 100 101 110 111
h.
Konversi bilangan biner ke bilangan oktal
Pengelompokan setiap tiga digit bilangan biner mulai dari LSB hingga MSB. Setiap kelompok akan
menandakan nilai oktal dari bilangan tersebut.
Contoh soal :
Ubah bilangan biner 11110011001 ke bilangan oktal ?
Langkah pertama adalah bagi bilangan biner tersebut menjadi 3 digit
Langkah kedua adalah mengganti bilangan biner
Jadi blangan oktal untuk bilangan biner 11110011001 adalah 3631
i.
Konversi bilangan heksadesimal ke bilangan biner
Setiap digit bilangan heksadesimal dapat direpresentasikan ke dalam 4 digit bilangan biner. Setiap digit bilangan
heksadesimal diubah secara terpisah.
Contoh soal :
Ubah bilangan heksadesimal 2AC ke bilangan biner ?
Jadi bilangan biner untuk bilangan heksadesimal 2AC adalah 0010 1010 1100
j.
Konversi bilangan biner ke bilangan heksadesimal
Pengelompokan setiap empat digit bilangan biner mulai dari LSB hingga MSB . setiap kelompok akan
menandakan nilai heksa dari bilangan tersebut.
Contoh soal :
Ubah bilangan biner 0010 1010 1100 ke bilangan heksadesimal ?
Jadi bilangan heksadesimal untuk bilangan biner 0010 1010 1100 adalah 2AC
Contoh soal 2 :
Ubah bilangan biner 10011110101 ke bilangan heksadesimal ?
Jadi bilangan heksadesimal untuk bilangan biner 10011110101 adalah 4F5
Selain itu, mengkonverikan bilangan bisa dilakukan dengan mencocokan angka yang dicari melalui tabel
dibawah ini. Berikut adalah tabel yang menampilkan sistem angka desimal (basis 10), sistem bilangan
biner (basis 2), sistem bilangan/ angka oktal (basis 8), dan sistem angka heksadesimal(basis 16) yang
merupakan dasar pengetahuan untuk mempelajari komputer digital. Bilangan oktal dibentuk dari bilangan binernya dengan mengelompokkan tiap 3 bit dari ujung kanan (LSB). Sementara bilangan heksadesimal juga dapat
dibentuk dengan mudah dari angka biner-nya dengan mengelompokkan tiap 4 bit dari ujung kanan.

BAB 2
GERBANG GERBANG LOGIKA
A.

GERBANG LOGIKA

1.

Pengertian Gerbang Logika

Gerbang logika atau gerbang logik adalah suatu entitas dalam elektronika dan matematika Boolean yang
mengubah satu atau beberapa masukan logik menjadi sebuah sinyal keluaran logik. Gerbang logika terutama
diimplementasikan secara elektronis menggunakan diode atau transistor, akan tetapi dapat pula dibangun
menggunakan susunan komponen-komponen yang memanfaatkan sifat-sifat elektromagnetik (relay), cairan,
optik dan bahkan mekanik.
2.

Jenis Jenis Gerbang Logika

a.

Gerbang AND

Gerbang AND digunakan untuk menghasilkan logika 1 jika semua masukan mempunyai logika 1, jika tidak
maka akan dihasilkan logika 0.Gerbang AND mempunyai dua atau lebih dari dua sinyal masukan tetapi hanya
satu sinyal keluaran. Dalam gerbang AND, untuk menghasilkan sinyal keluaran tinggi maka semua sinyal
masukan harus bernilai tinggi. Gerbang Logika AND pada Datasheet nama lainnya IC TTL 7408.
b.

Gerbang NAND (Not AND)

Gerbang NAND akan mempunyai keluaran 0 bila semua masukan pada logika 1. sebaliknya jika ada sebuah
logika 0 pada sembarang masukan pada gerbang NAND, maka keluaran akan bernilai 1.Gerbang NAND adalah
suatu NOT-AND, atau suatu fungsi AND yang dibalikkan. Dengan kata lain bahwa gerbang NAND akan
menghasilkan sinyal keluaran rendah jika semua sinyal masukan bernilai tinggi. Gerbang Logika NAND pada
Datasheet nama lainnya IC TTL 7400.
c.

Gerbang OR

Gerbang OR akan memberikan keluaran 1 jika salah satu dari masukannya pada keadaan 1. jika diinginkan
keluaran bernilai 0, maka semua masukan harus dalam keadaan 0.Gerbang OR akan memberikan sinyal
keluaran tinggi jika salah satu atau semua sinyal masukan bernilai tinggi, sehingga dapat dikatakan bahwa

gerbang OR hanya memiliki sinyal keluaran rendah jika semua sinyal masukan bernilai rendah. Gerbang Logika
OR pada Datasheet nama lainnya IC TTL 7432.
d.

Gerbang NOR

Gerbang NOR adalah suatu NOT-OR, atau suatu fungsi OR yang dibalikkan sehingga dapat dikatakan bahwa
gerbang NOR akan menghasilkan sinyal keluaran tinggi jika semua sinyal masukannya bernilai rendah. Gerbang
NOR akan memberikan keluaran 0 jika salah satu dari masukannya pada keadaan 1. jika diinginkan keluaran
bernilai 1, maka semua masukannya harus dalam keadaan 0.Gerbang Logika NOR pada Datasheet nama lainnya
IC TTL 7402.
e.

Gerbang X-OR

Gerbang X-OR akan menghasilkan sinyal keluaran rendah jika semua sinyal masukan bernilai rendah atau
semua masukan bernilai tinggi atau dengan kata lain bahwa X-OR akan menghasilkan sinyal keluaran rendah
jika sinyal masukan bernilai sama semua. Gerbang XOR (dari kata exclusive OR) akan memberikan keluaran 1
jika masukan-masukannya mempunyai keadaan yang berbeda. Gerbang Logika XOR pada Datasheet nama
lainnya IC TTL 7486.
f.

Gerbang NOT

Gerbang NOT merupakan gerbang satu masukan yang berfungsi sebagai pembalik (inverter). Sebuah inverter
(pembalik) adalah gerbang dengan satu sinyal masukan dan satu sinyal keluaran dimana keadaan keluarannya
selalu berlawanan dengan keadaan masukan. Gerbang Logika INV pada Datasheet nama lainnya IC TTL 7404.
g.

Gerbang X-NOR

Gerbang X-NOR akan menghasilkan sinyal keluaran tinggi jika semua sinyal masukan bernilai sama (kebalikan
dari gerbang X-OR). Gerbang Logika X-NOR pada Datasheet nama lainnya IC TTL 74266.
Aplikasi Sederhana Gerbang-gerbang Logika
Gerbang-gerbang ini dapat membentuk sebuah processor canggih, membentuk sebuah IC yang hebat,
membentuk sebuah controller yang banyak fungsinya, namun sebelum sampai di penerapan yang canggihcanggih tersebut, ada baiknya untuk melihat aplikasi sederhananya saja dulu dari gerbang-gerbang logika ini.
Flip-flop Apakah Anda pernah mendengar istilah RAM atau Random Access Memory pada komputer. Jika
mengenalnya, maka Anda sudah mengenal sebuah aplikasi dari rangkaian gerbang digital. RAM biasanya dibuat
dari sebuah rangkaian gerbang digital yang membentuk sebuah sistem bernama Flip-flop. Flip-flop terdiri dari
rangkaian gerbang logika yang dirancang sedemikian rupa sehingga apa yang masuk ke dalamnya akan selalu
diingat dan berada di dalam rangkaian gerbang logika tersebut, selama ada aliran listrik yang mendukung
kerjanya. Fungsi inilah yang merupakan cikal-bakal dari RAM.
Counter Salah satu sistem yang paling banyak digunakan dalam perangkat-perangkat digital adalah Counter.
Fungsi dari sistem ini adalah jelas sebagai penghitung, baik maju ataupun mundur. Timer, jam digital,
stopwatch, dan banyak lagi merupakan aplikasi dari counter ini. Banyak sekali jenis counter, namun pada
dasarnya prinsip kerjanya sama, yaitu mengandalkan pulsa-pulsa transisi dari clock yang diberikan. Pulsa-pulsa
transisi tadi yang akan menggerakan perhitungan counter.
Nama

Fungsi Lambang dalam rangkaian


IEC 60617- US12
Norm

Gerbang-AND
(AND)

DIN 40700 (sebelum


1976)

Tabel
kebenaran

Gerbang-OR
(OR)

\
Gerbang-NOT
(NOT, Gerbang-komplemen,
Pembalik(Inverter))

Gerbang-NAND
(Not-AND)

Gerbang-NOR
(Not-OR)

Gerbang-XOR
(Antivalen, Exclusive-OR)

Gerbang-XNOR
(Ekuivalen, Not-Exclusive-OR)

atau

atau

BAB 3
TEKNIK DIGITAL
A.

TEKNIK DIGITAL

1.

Pengertian Digital

Digital merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang tiba-tiba dan
mempunyai besaran 0 dan 1. Sinyal digital hanya memiliki dua keadaan, yaitu 0 dan 1, sehingga tidak mudah
terpengaruh oleh derau, tetapi transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data
yang relatif dekat. Biasanya sinyal ini juga dikenal dengan sinyal diskret. Sinyal yang mempunyai dua keadaan
ini biasa disebut dengan bit. Bit merupakan istilah khas pada sinyal digital. Sebuah bit dapat berupa nol (0) atau
satu (1). Kemungkinan nilai untuk sebuah bit adalah 2 buah (21). Kemungkinan nilai untuk 2 bit adalah
sebanyak 4 (22), berupa 00, 01, 10, dan 11. Secara umum, jumlah kemungkinan nilai yang terbentuk oleh
kombinasi n bit adalah sebesar 2n buah.
2.

Keistimewaan Teknologi Digital

Teknologi digital memiliki beberapa keistimewaan, yaitu :


Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang mengakibatkan informasi dapat dikirim dengan
kecepatan tinggi.
Penggunaan yang berulang-ulang terhadap informasi tidak mempengaruhi kualitas dan kuantitas informasi itu
sendiri.
Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai bentuk.
Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengirimkannya secara interaktif.

3.

Contoh Sistem Digital:

Jam digital
Kamera digital
c.

Penunjuk suhu digital

d. Kalkulator digital
e. Computer
f.

HP

Radio Digital

PENUTUP
Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini,
tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan
atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman sudi memberikan kritik dan saran yang membangun
kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan
berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada

umumnya.

DAFTAR PUSTAKA
http://fitrianiayang.blogspot.com/2012/11/sistem-bilangan-dan-konversi-bilangan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Gerbang_logika

Anda mungkin juga menyukai