DEMOKRASI
AL USTADZ MUHAMMAD MULYADI, S.TH.I
KHOODIMUL UMMAT..........INSYA ALLAH...AAMIIN
PERAN DAN FUNGSI MUSYAWARAH
1.
MEMBANGUN KESETIAAN PENGIKUT KEPADA
ALLAH DAN RASUL-NYA
2. MEMBANGUN RASA TANGGUNGJAWAB
3. MEMBANGUN RASA MEMILIKI VISI DAN MISI
4. MEMBANGUN MOTIVASI DAN KREATIVITAS
IDENTITAS KEPEMIMPINAN
RASULULLAH SAW
(MUSYAWARAH)
MUSYAWARAH ITU ADA DALAM AL QUR’AN
1. Q.S. AL BAQOROH 2: 233 ( Musyawarah keluarga)
2. Q.S. AALI IMRON 2: 159 ( Musyawarah negara)
3. Q.S. AS SYUURO 42 : 38 (Musyawarah sebagai identitas)
Q.S. AL BAQOROH 2: 233
( Musyawarah keluarga)
۞ ُوف اَل ِ ضا َعةَ ۚ َو َعلَى ْال َم ْولُو ِد لَهُ ِر ْزقُه َُّن َو ِكس َْوتُه َُّن بِ ْال َم ْعر َ ضع َْن َأ ْواَل َدهُ َّن َح ْولَي ِْن َكا ِملَي ِْن ۖ لِ َم ْن َأ َرا َد َأ ْن يُتِ َّم ال َّر ِ ْات يُر ُ َو ْال َوالِ َد
ض ِم ْن ُه َماٍ صااًل َعنْ تَ َرا َ ِك ۗ فَِإنْ َأ َرا َدا ف َ ث ِم ْث ُل ٰ َذ ِل
ِ ار ِ ضا َّر َوا ِل َدةٌ بِ َولَ ِدهَا َواَل َم ْولُو ٌد لَهُ بِ َولَ ِد ِه ۚ َو َعلَى ْال َو َ ُف نَ ْفسٌ ِإاَّل ُو ْس َعهَا ۚ اَل ت ُ َّتُ َكل
ِ ضعُوا َأ ْواَل َد ُك ْم فَاَل ُجنَا َح َعلَ ْي ُك ْم ِإ َذا َسلَّ ْمتُ ْم َما آتَ ْيتُ ْم بِ ْال َم ْعر
ُوف ۗ َواتَّقُوا هَّللا َ َوا ْعلَ ُموا ِ ْاح َعلَ ْي ِه َما ۗ َوِإ ْن َأ َر ْدتُ ْم َأ ْن تَ ْستَر َ َشا ُو ٍر فَاَل ُجن َ ََوت
ٌصير ِ َون ب َ َُأ َّن هَّللا َ ِب َما تَ ْع َمل
Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka
tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa
bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah
bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan
Q.S. AALI IMRON 2: 159
( Musyawarah negara)
Apabila salah seorang kamu meminta bermusyawarah dengan saudaranya, maka penuhilah. (HR. Ibnu Majah)
Rasulullah SAW. berkata kepada Abu Bakar dan Umar, “Apabila kalian berdua sepakat dalam
musyawarah, maka aku tidak akan menyalahi kamu berdua
Dalam demokrasi kedaulatan berada di tangan rakyat, konsekuensinya bahwa hak legislasi (penetapan hukum)
berada di tangan rakyat (yang dilakukan oleh lembaga perwakilannya, seperti DPR). Sementara dalam Islam,
kedaulatan berada di tangan syara’, bukan di tangan rakyat. Ketika syara’ telah mengharamkan sesuatu, maka
sesuatu itu tetap haram walaupun seluruh rakyat sepakat membolehkannya.
Disisi lain, kalau diyakini bahwa hukum kesepakatan manusia adalah lebih baik daripada hukum Allah, maka hal
ini bisa menjatuhkan kepada kekufuran dan kemusyrikan.
َ ُون َو َم ْن َأحْ َس ُن ِم َن هَّللا ِ ُح ْك ًما لِقَ ْو ٍم يُوقِن
ون َ َأفَ ُح ْك َم ْال َجا ِهلِيَّ ِة يَ ْب ُغ
Apakah hukum Jahiliah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?
ٍ ض ُه ْم َأ ْولِيَا ُء بَ ْع
َ ض َو َمنْ يَتَ َولَّ ُه ْم ِم ْن ُك ْم فَِإنَّهُ ِم ْن ُه ْم ِإنَّ هَّللا َ ال يَ ْه ِدي ا ْلقَ ْو َم الظَّالِ ِم
ين ُ صا َرى َأ ْولِيَا َء بَ ْع َ يَا َأيُّ َها الَّ ِذ
َ َّين آ َمنُوا ال تَتَّ ِخ ُذوا ا ْليَ ُهو َد َوالن
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu);
sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barang siapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin,
maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang lalim.
Demokrasi Bertentangan Dengan Islam
MUSYAWARAH
ISLAM VS DEMOKRASI
KENAPA?!
Karena dalam demokrasi kekuatan dominasi suara mayoritas
menjadi ukuran kemenangan, dengan sistem vootingnya
SEKILAS PERBANDINGAN
1.
Musyawarah bersumber dari wahyu ilahi sedangkan Demokrasi bersumber dari akal insani.
Karenanya aturan Musyawarah sepenuhnya tunduk kepada aturan Ilahi yaitu Syariat Islam,
sedang Demokrasi sepenuhnya tunduk kepada aturan akal yang tidak pernah luput dari
pengaruh hawa nafsu.
2. Musyawarah hanya boleh membenarkan yang benar dan menyalahkan yang salah sesuai
dengan aturan syariat islam, sedang Demokrasi bisa menyalahkan yang benar dan
membenarkan yang salah tergantung mayoritas suara. Karenanya, dalam Musyawarah tidak
akan terjadi halalisasi yang haram atau haramisasi yang halal, sedang Demokrasi sudah
lumrah kejadian halalisasi yang haram dan haramisasi yang halal.
3. Musyawarah membedakan antara si baik dan si buruk, sedang Demokrasi menyamakan si
baik dan si buruk. Karenanya, dalam Musyawarah hanya orang baik baik, cerdas, dan
berintegritas moral tinggi yang boleh berpendapat. Sedang dalam Demokrasi siapa saja boleh
berpendapat, apakah itu koruptor, bajingan, pelacur, kaum homo dan lesbi, maupun manusia
kotor yang tidak bermoral sekalipun.
REAL PERBEDAAN MUSYAWARAH
DAN DEMOKRASI
4. Standar kebenaran dalam Musyawarah adalah akal sehat yang berlandaskan
Syariat, sehingga Musyawarah berdiri di atas hujjah (argumentasi).sedang
tandar kebenaran dalam Demokrasi adalah akal sakit yang bergantung pada
voting (pemungutan suara), sehingga Demokrasi hanya berdiri di atas hawa
nafsu kelompok terbanyak. Karenanya, hasil Musyawarah selalu menjadi
putusan yang kuat, sedang putusan Demokrasi sealu rapuh.
5. Musyawarah memberi peluang antara sikaya dan simiskin, sedang
Demokrasi melalui sistem “one man one vote” (satu orang satu suara) telah
memberi peluang besar kepada sikaya untuk membeli suara simiskin.
Karenanya, Musyawarah selalu melahirkan pemimpin yang baik dan berkualitas,
sedang Demokrasi telah banyak melahirkan pemimpin yang korup, rakus dan
serakah.
SoROTAN TERHADAP DEMOKRASI,
sistem vooting
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah
orang-orang yang berjihad di antaramu, dan belum nyata orang-orang yang sabar” (Ali
'Imran:142)
(a) Mempertahankan diri, kehormatan, dan harta dari tindakan sewenang-wenang musuh,
(b) Memberantas kedzaliman yang ditujukan pada umat Islam,
(c) Membantu orang-orang yang lemah (kaum dhu’afa), dan
(d) Mewujudkan keadilan dan kebenaran.
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan (begitu saja) sedang Allah belum mengetahui (dalam kenyataan) orang-orang yang berjihad di antara kamu dan tidak
mengambil teman selain Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman?” (QS 9:16)
Dalam al-Quran, kata jihad hampir selalu diikuti dengan kalimat fi sabilillah (di jalan Allah), menjadi jihad fi sabilillah, yaitu berjuang melalui segala jalan
dengan niat untuk menuju keridhaan Allah SWT (mardhatillah) dalam rangka mengesakan Allah SWT (menegakkan tauhidullah), dan bahwa jihad harus
dilakukan sesuai dengan kaidah-kaidah serta norma-norma yang telah ditentukan Allah SWT.
Macam-Macam Jihad
“Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah
orang-orang yang mendapat kemenangan.” (QS 9:20)
Jihad dengan harta yaitu berjuang membela kepentingan agama dan umat Islam dengan menggunaan materi (harta kekayaan) yang dimiliki.
Jihadunnafsi yaitu berjuang dengan mengerahkan segala kemampuan yang ada pada diri berupa tenaga, pikiran, ilmu, kerampilan, bahkan nyawa sekalipun.
Ibnu Qayyim membagi jihad ke dalam tiga kategori dilihat dari pelaksanaannya, yaitu
1. Jihad mutlak,
2. Jihad hujjah,
3. Jihad ‘amm.
JIHAAD
Hidup mulia atau mati syahid
hiDUp MULIA DENGAN JIHAD, MATI SYAHID DENGAN
JIHAD..begitu kata haits nabi SAW..
BEGITU HEBATNYA AMALAN JIHAD,,,’’’’’’APA ITU
JIHAD,BGAIMANA ,...DAN KENAPA HRS JIHAAD? SEBAGAI
UMMAT Islam.....
Definisi JIHAAD
ka pasti sudah ada buktinya semenjak munculnya pemikiran seperti ini. Di negara-negara Islam tidak pernah terwujud maslahat tersebut, bahkan hanya kembali dua sepatu usang (gagal).
bab kalau hanya mencari masalah khilafiyah, maka tidak ada satu permasalahanpun melainkan di sana ada khilaf atau perbedaan pendapat. Akan tetapi banyak di antara pendapat-pendapat itu yang tidak mu
ntangan; dilihat dari kerusakan kerusakan pemungutan suara yang cukup menjadi bukti bahwa antara keduanya amat jauh berbeda.
rjadi adalah perkara haram (hasilnya haram) maka wasilahnya juga haram.
patkannya.
u memang ucapan mereka “Kami akan menegakkan daulah Islam” hanyalah slogan kosong belaka. Terbukti mereka tidak mampu untuk menegakkannya pada diri mereka sendiri.
ndang? Bukankah ini tipu daya ala Yahudi yang telah Allah nyatakan dalam al-Qur’an:
mulaan siang dan ingkarilah ia pada akhirnya, supaya mereka (orang-orang Mukmin) kembali (kepada kekafiran)”. [Ali-Imran/3: 72]
g toleransi pada perkara- perkara yang diperselisihkan. Tidakkah mereka takut pada firman Allah.