Anda di halaman 1dari 4

AL-QURAN SEBAGAI SUMBER DALAM PENEMUAN HUKUM ISLAM

Nama anggota :
1. Alicia Louise Fernanda 20210610182
2. Aprina Hartini 20210610165
3. Kayla Zevani 20210610167

Ayat terkait Hukum Perdata


1. Surat Al-Ahzab Ayat 6

ِ َ ‫ﺾ ﻓِى ِﻛ ٰت‬
َ‫ﺐ ٱ ﱠ ِ ِمنَ ٱ ْل ُمؤْ مِ نِين‬ ٍ ‫ض ُه ْم أَ ْولَ ٰى بِبَ ْع‬ ۟ ُ‫ى أ َ ْولَ ٰى بِٱ ْل ُمؤْ مِ نِينَ مِ ْن أَنفُ ِس ِه ْم ۖ َوأَ ْز ٰ َو ُج ٓۥهُ أُ ﱠم ٰ َهت ُ ُه ْم ۗ َوأ ُ ۟ول‬
ُ ‫وا ْٱﻷ َ ْر َح ِام بَ ْع‬ ‫ٱلنﱠبِ ﱡ‬
‫ورا‬
ً ‫ط‬ ُ ‫ﺐ َم ْس‬ ٰ ٰ ۟
ِ َ‫ﻻ أَن ت َ ْفعَلُ ٓوا ِإلَ ٰ ٓى أ َ ْو ِليَا ٓ ِئكُم ﱠم ْع ُروﻓًا ۚ َﻛانَ ذَلِكَ ﻓِى ْٱل ِكت‬ ٓ ‫َو ْٱل ُم ٰ َه ِج ِرينَ ِإ ﱠ‬
Artinya:
Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri dan isteri-
isterinya adalah ibu-ibu mereka. Dan orang-orang yang mempunyai hubungan darah satu sama
lain lebih berhak (waris-mewarisi) di dalam Kitab Allah daripada orang-orang mukmim dan
orang-orang Muhajirin, kecuali kalau kamu berbuat baik kepada saudara-saudaramu
(seagama). Adalah yang demikian itu telah tertulis di dalam Kitab (Allah).
= Ayat diatas membahas dalam masalah kewarisan, orang yang mempunyai hubungan
kekerabatan, sebagian dari mereka lebih utama dari sebagian yang lain dalam hal warisan.
2. Surat AL-Baqarah Ayat 188
َ‫ٱﻹﺛْ ِم َوأَنت ُ ْم تَ ْعلَ ُمون‬ ۟ ُ‫وا بِ َها ٓ إِلَى ْٱل ُح ﱠك ِام ِلتَأْ ُﻛل‬
ِ ‫وا ﻓَ ِريقًا ِ ّم ْن أَ ْم ٰ َو ِل ٱلنﱠ‬
ِ ْ ِ‫اس ب‬ ۟ ُ‫َو َﻻ تَأْ ُﻛلُ ٓو ۟ا أَ ْم ٰ َو َل ُكم بَ ْي َنكُم بِ ْٱل ٰبَطِ ِﻞ َوتُدْل‬

Artinya:
Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan
jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya
kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat)
dosa, padahal kamu mengetahui.
= Ayat diatas membahas dalam hak hak atas benda, memakan sebagian dari kalian harta milik
sebagian yang lain dengan cara-cara batil seperti dengan sumpah dusta, ghosob, mencuri, suap,
riba, dan lain sebagainya.
3. Surat Al-Baqarah Ayat 275
ّ ِ ‫س ۚ ٰذَلِكَ بِأَنﱠ ُه ْم قَالُ ٓو ۟ا إِنﱠ َما ْٱلبَ ْي ُع مِ ﺜْ ُﻞ‬
‫ٱلربَ ٰو ۟ا‬ ّ ِ ‫ط ُن مِ نَ ْٱل َم‬َ ٰ ‫ش ْي‬
‫طهُ ٱل ﱠ‬ُ ‫ٱلربَ ٰو ۟ا َﻻ يَقُو ُمونَ إِ ﱠﻻ َﻛ َما يَقُو ُم ٱلﱠذِى يَتَ َخبﱠ‬ ّ ِ َ‫ۗٱلﱠذِينَ يَأْ ُﻛلُون‬
ٓ ٰ
ُ‫ص ٰ َحﺐ‬ ْ َ‫ﻒ َوأَ ْم ُر ٓۥهُ ِإلَى ٱ ﱠ ِ ۖ َو َم ْن َﻋادَ ﻓَأ ُ ۟ولَئِكَ أ‬ َ َ‫ﺳل‬ َ ‫ٱلر َب ٰو ۟ا ۚ ﻓَ َمن َجا ٓ َء ۥهُ َم ْو ِﻋ‬
َ ‫ﻈﺔٌ ِ ّمن ﱠر ِبِّۦه ﻓَٱنت َ َه ٰى ﻓَلَ ۥهُ َما‬ ّ ِ ‫َوأ َ َح ﱠﻞ ٱ ﱠ ُ ٱ ْل َب ْي َع َو َح ﱠر َم‬
َ‫ار ۖ هُ ْم ﻓِي َها ٰ َﺧ ِلدُون‬ ِ ‫ٱلنﱠ‬
Artinya: Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti
berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan
mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya
jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya,
lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu
(sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali
(mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di
dalamnya.
= Ayat diatas membahas permasalah jual beli, Sesungguhnya jual beli itu sama dengan
praktek ribawi dalam kehalalan keduanya, karena masing-masing menyebabkan
bertambahnya kekayaan.” Maka Allah mendustakan mereka dan menjelaskan bahwa Dia
menghalalkan jual beli dan mengharamkan transaksi ribawi, karena dalam jual beli terdapat
manfaat bagi orang-orang secara individual dan masyarakat, dan karena dalam praktek riba
terkandung unsur pemanfaatan kesempatan dalam kesempitan, hilangnya harta dan
kehancuran.
4. Surat Al-Hadid Ayat 11
‫ض ِعفَ ۥهُ لَ ۥهُ َولَ ٓۥهُ أَجْ ٌر ﻛ َِري ٌم‬
َ ٰ ُ‫سنًا َﻓي‬ ُ ‫ﱠمن ذَا ٱلﱠذِى يُ ْق ِر‬
َ ‫ض ٱ ﱠ َ قَ ْرﺿًا َح‬
Artinya:
Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, maka Allah akan
melipat-gandakan (balasan) pinjaman itu untuknya, dan dia akan memperoleh pahala yang
banyak.
= Ayat diatas membahas mengenai pinjam meminjam, Sungguh orang yang berinfak di
jalan Allah, akan Allah lipatgandakan pahalanya, dan baginya balasan yang mulia di surga
yang penuh dengan kenikmatan.
5. Surat An-Nisa Ayat 29

َ ُ‫اض ِ ّمن ُك ْم ۚ َو َﻻ تَ ْقتُلُ ٓو ۟ا أَنف‬


‫س ُك ْم ۚ ِإنﱠ ٱ ﱠ َ ﻛَانَ ِبكُ ْم‬ َ ً‫ﻻ أَن تَ ُكونَ تِ ٰ َج َرة‬
ٍ ‫ﻋن ت ََر‬ ۟ ‫ٰيَٓأَيﱡ َها ٱلﱠذِينَ َءا َمن‬
ٓ ‫ُوا َﻻ تَأْﻛُلُ ٓو ۟ا أَ ْم ٰ َولَ ُكم بَ ْي َن ُكم ِب ْٱل ٰبَطِ ِﻞ ِإ ﱠ‬
‫َرحِ ي ًما‬
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan
jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di
antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha
Penyayang kepadamu.
= Ayat tersebut membahas tentang permasalahan persyarikatan ( kerja sama bagi hasil),
tidak halal bagi kalian untuk memakan harta sebagian kalian kepada sebagian yang lainnya
tanpa didasari Haq, kecuali telah sejalan dengan syariat dan pengahasilan yang dihalalkan
yang bertolak dari adanya saling rido dari kalian.
6. Surat Al-Ma’idah Ayat 1
‫ص ْي ِد َوأَنت ُ ْم ُح ُر ٌم ۗ ِإ ﱠن ٱ ﱠ َ يَ ْح ُك ُم‬
‫غي َْر ُمحِ لِّى ٱل ﱠ‬ َ ‫ت َل ُكم بَ ِهي َمﺔُ ْٱﻷ َ ْن ٰعَ ِم إِ ﱠﻻ َما يُتْلَ ٰى‬
َ ‫ﻋلَ ْي ُك ْم‬ ۟ ُ‫ٰيَٓأَيﱡ َها ٱلﱠذِينَ َءا َمنُ ٓو ۟ا أَ ْوﻓ‬
ْ ‫وا بِ ْٱلعُقُو ِد ۚ أُحِ لﱠ‬
ُ‫َما ي ُِريد‬
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu. Dihalalkan bagimu binatang
ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (Yang demikian itu) dengan tidak
menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah
menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya.
= Ayat diatas mengenai jual beli, memenuhi setiap akad. Dan akad-akad ini meliputi setiap
akad yang dibuat Allah terhadap hamba-hamba-Nya dan hukum-hukum yang ditetapkan
bagi mereka, dan setiap akad yang dibuat antar sesama hamba seperti akad amanah, jual-
beli, dan akad-akad lain yang diperbolehkan oleh syariat.
7. Surat An-Nur Ayat 32
۟ ُ‫صلِحِ ينَ مِ ْن ِﻋبَا ِد ُﻛ ْم َوإِ َمآئِ ُك ْم ۚ إِن يَ ُكون‬
ْ َ‫وا ﻓُقَ َرآ َء يُ ْغنِ ِه ُم ٱ ﱠ ُ مِ ن ﻓ‬
َ ‫ض ِلِۦه ۗ َوٱ ﱠ ُ ٰ َو ِﺳ ٌع‬
‫ﻋلِي ٌم‬ ۟ ‫َوأَن ِك ُح‬
‫وا ْٱﻷ َ ٰيَ َم ٰى مِ ن ُك ْم َوٱل ٰ ﱠ‬
Artinya:
Dan nikahkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak
(berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang
perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan
Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.
= Ayat diatas membahas tentang masalah perkawinan

8. Surat Al-Hujurat Ayat 9


۟ ٰ ُ ۟ ‫ص ِل ُح‬ ۟ ُ‫َان مِ نَ ْٱل ُمؤْ مِ نِينَ ٱ ْقتَتَل‬
ٓ ‫ﻋلَى ْٱﻷ ْﺧ َر ٰى ﻓَقَتِلُوا ٱلﱠتِى ت َ ْبغِى َحت ﱠ ٰى تَف‬
‫ِى َء‬ ْ ‫وا بَ ْينَ ُه َما ۖ ﻓَإِ ۢن َبغ‬
َ ‫َت إِ ْحد َٰى ُه َما‬ ْ َ ‫وا ﻓَأ‬ ِ ‫طآئِفَت‬َ ‫َوإِن‬
۟
َ‫ط ٓوا ۖ ِإ ﱠن ٱ ﱠ َ يُحِ ﺐﱡ ْٱل ُم ْقسِطِ ين‬ ۟
ُ ‫ص ِل ُحوا بَ ْينَ ُه َما ِب ْٱل َعدْ ِل َوأَ ْق ِس‬ ْ َ ‫ت ﻓَأ‬ْ ‫ِإلَ ٰ ٓى أ َ ْم ِر ٱ ﱠ ِ ۚ ﻓَإِن ﻓَا ٓ َء‬
Artinya:
Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah kamu
damaikan antara keduanya! Tapi kalau yang satu melanggar perjanjian terhadap yang lain,
hendaklah yang melanggar perjanjian itu kamu perangi sampai surut kembali pada perintah
Allah. Kalau dia telah surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan
hendaklah kamu berlaku adil; sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku
adil.
= Ayat diatas membahas bila dua kelompok di antara orang mukmin yang bertikai, maka
solusi yang paling tepat dikedepankan adalah perdamaian.
9. Surat Al-Baqarah Ayat 282
‫ﺐ َﻛ َما‬ َ ُ ‫ب ﻛَاتِﺐٌ أَن يَ ْكت‬ َ ْ ‫ٰيَٓأَيﱡ َها ٱلﱠذِينَ َءا َمنُ ٓو ۟ا إِذَا تَدَايَنتُم بِدَي ٍْن إِلَ ٰ ٓى أ َ َج ٍﻞ ﱡم َسمى ﻓَٱ ْﻛتُبُوهُ ۚ َو ْليَ ْكتُﺐ بﱠ ْي َن ُك ْم ﻛَات ِۢﺐٌ بِ ْٱلعَد ِْل ۚ َو َﻻ يَأ‬
‫ﺳفِي ًها أ َ ْو‬ َ ‫ﻋلَ ْي ِه ْٱل َح ﱡق‬ َ ‫شيْـا ۚ ﻓَإِن َﻛانَ ٱلﱠذِى‬ َ ُ‫َس ِم ْنه‬ ْ ‫ق ٱ ﱠ َ َربﱠ ۥهُ َو َﻻ يَ ْبخ‬ ِ ‫ﻋلَ ْي ِه ْٱل َح ﱡق َو ْليَت ﱠ‬َ ‫ﻋلﱠ َمهُ ٱ ﱠ ُ ۚ ﻓَ ْليَ ْكتُﺐْ َو ْلي ُْم ِل ِﻞ ٱلﱠذِى‬
َ
‫ﱠ‬
‫ش ِهيدَي ِْن مِ ن ِ ّر َجا ِل ُك ْم ۖ ﻓَإِن ل ْم يَ ُكونَا َر ُجلَي ِْن‬ ۟
َ ‫ﺿعِيفًا أ َ ْو َﻻ يَ ْستَطِ ي ُع أَن يُمِ ﱠﻞ ه َُو ﻓَليُ ْم ِلﻞْ َو ِليﱡ ۥهُ بِٱلعَدْ ِل ۚ َوٱ ْﺳتَ ْش ِهدُوا‬
ْ ْ َ
‫ش َهدَآ ُء إِذَا َما‬ ‫ب ٱل ﱡ‬ َ ْ‫َض ﱠﻞ إِحْ دَ ٰى ُه َما ﻓَتُذَ ّﻛ َِر إِ ْحدَ ٰى ُه َما ْٱﻷ ُ ْﺧ َر ٰى ۚ َو َﻻ يَأ‬ ِ ‫ش َهدَآءِ أَن ت‬ ‫ﺿ ْونَ مِ نَ ٱل ﱡ‬ َ ‫َان ِم ﱠمن ت َْر‬ ِ ‫ﻓَ َر ُج ٌﻞ َو ْٱم َرأَت‬
َ‫ﻻ أن‬ ۟ َ َ َ
‫ط ﻋِندَ ٱ ﱠ ِ َوأ ْق َو ُم لِل ﱠ‬
ٓ ‫ش ٰ َهدَةِ َوأدْن ٰ َٓى أ ﱠﻻ ت َْرت َاب ُٓوا ۖ إِ ﱠ‬ ُ ‫س‬ َ ٰ َ
َ ‫يرا إِلَ ٰ ٓى أ َج ِلِۦه ۚ ذَ ِل ُك ْم أ ْق‬ َ
ً ِ‫ِيرا أ ْو َﻛب‬ ً ‫صغ‬ َ ۟
َ ُ‫ُوا ۚ َو َﻻ تَسْـ ُم ٓوا أن تَ ْكتُبُوه‬ ۟ ‫دُﻋ‬
ٌ‫ش ِهيد‬َ ‫ضا ٓ ﱠر ﻛَاتِﺐٌ َو َﻻ‬ َ ُ‫ح أ َ ﱠﻻ تَ ْكتُبُوهَا ۗ َوأَ ْش ِهد ُٓو ۟ا إِذَا تَبَايَ ْعت ُ ْم ۚ َو َﻻ ي‬ ٌ ‫ﻋلَ ْي ُك ْم ُجنَا‬ َ ‫ْس‬ َ ‫ِيرونَ َها بَ ْينَ ُك ْم ﻓَلَي‬
ُ ‫اﺿ َرةً تُد‬ ِ ‫ۚتَ ُكونَ تِ ٰ َج َرةً َح‬
‫ﻋلِي ٌم‬
َ ٍ‫ش ْىء‬ ّ ۟ ۢ
َ ‫وا ﻓَإِنﱠ ۥهُ ﻓُسُو ٌق ِب ُك ْم ۗ َوٱتﱠقُوا ٱ ﱠ َ ۖ َو ُيعَ ِل ُم ُك ُم ٱ ﱠ ُ ۗ َوٱ ﱠ ُ بِ ُك ِّﻞ‬ ۟ ُ‫َوإِن تَ ْفعَل‬

Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu
yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara
kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya
sebagaimana Allah mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang
yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa
kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. Jika
yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau dia sendiri
tidak mampu mengimlakkan, maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. Dan
persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu). Jika tak ada
dua oang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi
yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa maka yang seorang mengingatkannya.
Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan
janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu
membayarnya. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian
dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah mu'amalahmu itu),
kecuali jika mu'amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka
tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. Dan persaksikanlah apabila kamu
berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan. Jika kamu lakukan
(yang demikian), maka sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan
bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
= Ayat diatas mengenai Salah satu kegiatan muamalah yang termasuk utang piutang.
Dalam utang piutang, Islam mengajarkan untuk bersegera melunasinya karena menunda
pembayaran bagi orang yang mampu merupakan perbuatan zalim.
10. Surat An-Nisa Ayat 33
َ ‫ﻋلَ ٰى ُﻛ ِّﻞ‬
ٍ‫ش ْىء‬ ِ ‫َت أَ ْي ٰ َمنُ ُك ْم ﻓَـاتُوهُ ْم ن‬
َ َ‫َصي َب ُه ْم ۚ ِإ ﱠن ٱ ﱠ َ َﻛان‬ ْ ‫ﻋقَد‬ ِ ‫ِى مِ ﱠما ت ََركَ ْٱل ٰ َو ِلد‬
َ َ‫َان َو ْٱﻷ َ ْق َربُونَ ۚ َو ﱠٱلذِين‬ َ ‫َو ِلكُ ٍّﻞ َج َع ْلنَا َم ٰ َول‬
‫ش ِهيدًا‬ َ
Artinya:
Bagi tiap-tiap harta peninggalan dari harta yang ditinggalkan ibu bapak dan karib kerabat,
Kami jadikan pewaris-pewarisnya. Dan (jika ada) orang-orang yang kamu telah bersumpah
setia dengan mereka, maka berilah kepada mereka bahagiannya. Sesungguhnya Allah
menyaksikan segala sesuatu.
= Ayat diatas membahas masalah pewarisan, menjadikan ahli waris yang mewarisi harta
yang ditinggalkan oleh kedua orang tua dan karib kerabat.

Anda mungkin juga menyukai