Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN

Nn. S.A DENGAN DIAGNOSA OF INTERCONDILER FEMUR SINISTRA


GRADE III A 1/3 DISTAL POST DEBRIDEMENT+EXTERNAL FIKSASI
GENUE SINISTRA+SCREWING INTERCONDILER
PADA TANGGAL 15/5/2018 DI OK GBPT LT.6 RUANG OK 612
RSUD DR. SOETOMO SURABAYA

OLEH:
Agung Setyawan
Andi Wahid
Dedy Rinaldy
Fatiyah Malihah

PELATIHAN ANESTESI UNTUK PERAWAT


SMF ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI
RSUD DR. SOETOMO SURABAYA
2018
a. Pengkajian
1. Identitas Pasien
Nama/usia : Nn. S.A/17 Th
No. RM : 12.66.xx.xx
BB/TB : 45 Kg/148 cm
Alamat : Bangkalan, Madura
Diagnosa Medis : OF Intercondiler femur sinistra grade IIIA 1/3 distal
post debridement+external fiksasi genue
sinistra+Screwing Intercondiler
Rencana Tindakan : ORIF distal femoral locking plate synthes (LISS)
Spesialis Bedah :
PPDS Bedah : dr. Naufal/dr. Firman
Perawat Bedah : Ns. Darmawi
Spesialis Anestesi : dr. Agustina, Sp.An., KIC
PPDS Anestesi : dr. BAR/dr. LUN
Perawat Anestesi : Ns. Dwi

2. Primary Survey
Airway a. Bebas
b. Protrusi mandibula : Tidak
c. Buka Mulut 3 jari : Ya
d. Jarak Menthohyoid 3 jari : Ya
e. Jarak Hyothyroid 2 jari : Ya
f. Malampathy : II
g. Leher pendek : Tidak
h. Gerak leher : Bebas
i. Obesitas : Tidak
j. Massa : Ya
k. Gigi geligi : -
l. Jalan napas sulit : Tidak
m. Ventilasi sulit : Tidak
Breathing a. Bernapas : Ya, Teratur
b. Pergerakan dada : Simetris
c. Batuk : Tidak
d. Penggunaan alat bantu napas : Tidak
e. Rr : 18-20x/menit
f. Suara napas : Vesikuler
g. Perkusi dada : Sonor
Tanda-tanda distress napas : Tidak
Circulation a. Nadi carotis : Teraba
b. Nadi Perifer : 98x//menit, kuat, teratur
c. Perfusi : Hangat Kering Merah
d. CRT < 2detik
e. TD : 110/70 mmHg
f. Perdarahan : Tidak ada
Disability a. Kesadaran : Composmentis
b. GCS : E4 V5 M6
c. Pupil : Isokor (3mm/3mm)
d. Reflek cahaya : +++/+++
Exposure a. Suhu : 36,50C
b. Terdapat external fiksasi sepanjang 1/3 distal femur
sampai dengan cruris sinistra
c. Sesuai dengan Secondary Survey

3. Secondary Survey
a. Anamnesa
Pasien terpasang external fiksasi di genue-cruris sinistra post KLL tanggal
4 April 2018, luka dirasa cekot-cekot jika kaki kiri digerakkan, pasien
direncanakan untuk aff external fiksasi di GBPT 612 tanggal 15 Mei 2018
dengan rencana anestesi general anestesi dan epidural
b. MOI
Pasien mengalami nyeri dan luka di kaki kiri post KLL gonceng motor
bertiga, pasien duduk palinng belakang, motor yang ditumpangi pasien
menabrak trukdari arah samping kiri. Pasien tidak ingat kejadian, mual (-
), muntah (-), nyeri kepala (-), memakai helm (-), nyeri perut (-)
c. Pengkajian Per Sistem
B1 (Breathing) 1. Airway bebas
2. Bernapas : Ya, spontan, Teratur
3. Pergerakan dada : Simetris
4. Batuk : Tidak
5. Penggunaan alat bantu napas : Tidak
6. Rr : 18-20x/menit
7. Suara napas : Vesikuler
8. Perkusi dada : Sonor
9. Tanda-tanda distress napas : Tidak
B2 (Blood) 1. Nadi carotis : Teraba
2. Nadi Perifer : 98x//menit, kuat, teratur
3. Perfusi : Hangat Kering Merah
4. CRT < 2detik
5. TD : 110/70 mmHg
6. Perdarahan : Tidak ada
7. Terpasang IV Cannule no. 20 di tangan kiri menetes
RL kolf II sejak jam 00.00 WIB
B3 (Brain) 1. Kesadaran : Composmentis
2. GCS : E4 V5 M6
3. Pupil : Isokor (3mm/3mm)
4. Reflek cahaya : +++/+++
5. Pengkajian nyeri
P : Terpasang external fiksasi
Q : cekot - cekot
R : kaki kiri
S : 4-5
T : Hilang timbul, timbul jika kaki kiri digerakkan
6. Skala HARS : 15
MK :
1. Nyeri
2. Ansietas
B4 (Bladder) 1. Pasien BAK spontan
2. Warna kuning, jernih
3. Produksi kurang lebih seperempat gelas aqua mulai
jam 04.00 WIB
B5 (Bowel) 1. Pasien puasa makan terakhir 19.00 (14/05/2018),
minum terakhir 04.00 (15/05/2018)
2. BAB dalam batas normal
3. Bising usus 12x/menit
B6 (Bone) 1. Pitting Edema : Tidak ada
2. Pergerakan otot
5 5
5 X (Terpasang external fiksasi)
3. Terpasang external fiksasi di kaki kiri
4. Fraktur intercondiler sinistra 1/3 distal
MK : Hambatan Mobilitas Fisik
d. Pengkajian AMPLE
A : Tidak ada
M : Paracetamol 500 mg 3x1 hari
P : (DM+HT+Asma) disangkal
L : makan terakhir 19.00 (14/05/2018), minum terakhir 04.00
(15/05/2018)
E : Terpasang external fiksasi di kaki kiri
e. Riwayat anestesi:
08/04/2018 GA Intubasi Pasang external fiksasi+Debridement
30/04/2018 GA Intubasi Debridement
d. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium
DARAH LENGKAP (14/05/2018)
HgB 12,6 g/dL 11,7 – 15,5
HCT 39,7 % 35 – 47
WBC 8,2 103/uL 3,6 – 11
PLT 286 103/uL 150 – 440
KIMIA KLINIK (12/05//2018)
SGOT 26 U/L 0 - 35
SGPT 19 U/L 0 - 35
GDA mg/dL < 100
BUN 7,0 mg/dL 7 - 18
SK 0,69 mg/dL 0,6 – 1,3
Albumin 3,4 g/dL 3,4 – 5,0
Kalium 3,0 mmol/l 3,5 – 5,1
Natrium 130 mmol/l 136 – 144
Klorida 94 mmol/l 97 – 103
PPT 9,7 detik 9 – 12
APTT 21,9 detik 23 – 33

2. Foto Thorax (30/4/2018)


Kesimpulan: Cor dan Pulmo dalam batas normal

3. Foto genue (12/05/2018)

4. Foto Femur (12/05/2018)


Lampiran

1. Skala HARS
SKALA HARS UNTUK KECEMASAN

No Pertanyaan 0 1 2 3 4
1 Perasaan Ansietas √
a. Cemas
b. Firasat buruk
c. Takut akan pikiran sendiri
d. Mudah tersinggung
2 Ketegangan √
a. Merasa tegang
b. Lesu
c. Tak bisa istirahat tenang
d. Mudah terkejut
e. Mudah menangis
f. Gemetar
g. Gelisah
3 Ketakutan √
a. Pada gelap
b. Pada orang asing
c. Ditinggal sendiri
d. Pada binatang besar
e. Pada keramaian lalu lintas
f. Pada kerumunan orang banyak
4 Gangguan tidur √
a. Sukar masuk tidur
b. Terbangun malam hari
c. Tidak nyenyak
d. Bangun dengan lesu
e. Banyak mimpi – mimpi
f. Mimpi buruk
g. Mimpi menakutkan
5 Gangguan kecerdasan √
a. Sukar konsentrasi
b. Daya ingat buruk
6 Perasaan depresi √
a. Hilangnya minat
b. Berkurangnya kesenangan pada hobi
c. Sedih
d. Bangun dini hari
e. Perasaan berubah – ubah sepanjang hari
7 Gejala somatik √
a. Sakit dan nyeri di otot – otot
b. Kaku
c. Kedutan otot
d. Gigi gemerutuk
e. Suara tidak stabil
8 Gejala somatik (sensorik) √
a. Tinitus
b. Penglihatan kabur
c. Muka merah atau pucat
d. Merasa lemah
e. Perasaan ditusuk - tusuk
9 Gejala kardiovaskuler √
a. Takikardia
b. Berdebar
c. Nyeri di dada
d. Denyut nasi mengeras
e. Perasaan lesu/lemas seperti mau pingsan
f. Detak jantung menghilang/berhenti sekejap
10 Gejala respiratori √
a. Rasa tertekan atau sempit di dada
b. Perasaan tercekik
c. Serik menarik napas
d. Napas pendek/sesak
11 Gejala gastrointestinal √
a. Sulit menelan
b. Perut melilit
c. Gangguan pencernaan
d. Nyeri sebelum dan sesudah makan
e. Perasaan terbakar di perut
f. Rasa penuh atau kembung
g. Mual
h. Muntah
i. BAB lembek
j. Kehilangan berat badan
k. Konstipasi
12 Gejala urogenital √
a. Sering buang air kecil
b. Tidak dapat menahan air seni
c. Amenorrhae
d. Menorrhae
e. Frigid
f. Ejakulasi praecocks
g. Ereksi hilang
h. Impotensi
13 Gejala otonom √
a. Mulut kering
b. Muka merah
c. Mudah berkeringat
d. Pusing, sakit kepala
e. Bulu – bulu berdiri
14 Tingkah laku pada wawancara √
a. Gelisah
b. Tidak tenang
c. Jari gemetar
d. Kerut kening
e. Muka tegang
f. Tonus otot meningkat
g. Napas pendek dan cepat
h. Muka merah
Total skor 17

Skor
0 : Tidak ada
1 : Ringan
2 : Sedang
3 : Berat
4 : Berat Sekali

Total Skor
< 14 : Tidak ada kecemasan
14 – 20 : Kecemasan ringan
21 – 27 : Kecemasan sedang
28 – 41 : Kecemasan berat
42 – 56 : Kecemasan berat sekali

2. Proses Anestesi
Tanggal : 15/05/2018
Masuk OK : 08.00 WIB
Induksi : 08.15 WIB
Insisi : 09.25 WIB
Selesai : 13.00 WIB

Airway
Secure Airway dengan Intubasi dengan teknik Sleep Apnea dengan alat
ETT No. 7, Oral
Fiksasi 7 ml
Kedalaman 18 cm Bibir Kanan

Pasien terpasang epidural no. 20 G di L3-L4 dengan obat maintenance


dan xylocaine 1,5%

Obat Induksi
Midazolam 2 mg
Fentanyl 50 mikrogram
Propofol 60 mg
Rocuronium 50 mg
Obat Maintenance
Xylocaine 1,5% 45 mg (3 ml) tiap 30 menit via epidural

Obat Post Op
Ranitidine 50 mg
Metoclopramide 10 mg
Ketorolac 30 mg

Penggunan Ventilator
Mode VCV
I:E 1:2
TV 320 ml
PEEP 5 ml
O2 50%
Flow 3.00 lpm (Air 1,1, Oksigen 1,9)

Pesanan Pasca Anestesi


Slight head up
Oksigenasi simple mask 6 lpm dengan target SpO2 95%
RL sisa OK habiskan 60 ml/jam, lanjut RL 1500 ml/24 jam
Injeksi Metoclopramide 10 mg/8 jam
Injeksi Ranitidine 50 mg/8 jam
Xylocaine 1,5% via epidural oleh dokter/ppds anestesi

b. Analisa Data
PRE OPERATIF
DS : External fiksasi Nyeri
Pasien menyatakan nyeri
jika kaki dipegang atau Benda asing
bergerak
Menekan otot dan saraf
DO: sensoris di kaki
1. TD : 130/70 mmHg
Nadi 108 x/menit Jika digerakkan akan
RR 22-24 x/menit menggesek otot dan saraf
Suhu 36,5 0C sensorik di sekitar
2. P : External fiksasi
Q : Cekot-cekot Muncul reseptor nyeri IL-1
R : Kaki kiri dan IL-6
S : 4-5
T : Muncul jika Nyeri
digerakkan

DS : Pasien masih remaja Ansietas


Klien menyatakan takut
karena harus operasi lagi Harus operasi yang ketiga
kalinya tanpa ditemani
DO: keluaga
1. Klien terlihat cemas
2. Skala Hars : 17 Ansietas
3. Nadi 108 x/menit
DS : Terpasang external fiksasi Hambatan
1. Pasien menyatakan Mobilitas Fisik
kalau susah untuk Nyeri jika
bergerak karena digerakkan+immobilisasi
terpasang alat di kaki
2. Pasien menyatakan Susah bergerak
harus berada di tempat
tidur terus Hambatan mobilitas fisik

DO:
1. Pasien susah
menggerakkan
tubuhnya
2. Terpasang external
fiksasi di kaki kiri
DURANTE OPERATIF
DS : - Operasi Aff external Deficit volume
DO: fiksasi+orif plating regio 1/3 cairan
1. Terpasang double IV distal femoralis
line, No. 20 G di
tangan kiri H+1 dan Banyak pembuluh darah besar
No. 22 tangan kanan
dipasang di OK Terkena pembedahan
2. EBV :
45 x 65 = 2925 ml
3. EBL : 1700 ml Kontrol bleeding kurang baik
4. Balance cairan:
Input: Resiko deficit volume cairan
a. Kristaloid : 2000
ml (RL 1000
ml+NS 0,9% 1000
ml)
b. Koloid :
Gelofusine 1000
ml
c. Darah : WB 308 ml

Output
a. Darah : 1700 ml
b. Urine : 700 ml

IWL : 6 ml/kgBB/jam :
6x45x3,5 jam = 945 ml
Input = Output+IWL
3308=2400+945
= -37 ml
5. TD : 88 – 107/48-62
mmhg
Nadi : 62 – 113
x/menit
RR : 14 x/menit via
ventilator
Suhu : 35,8 0C
6. Akral : Dingin, kering,
pucat
7. Perkiraan Hb post
perdarahan dengan
menggunakan Hb
Sahli : 5,2 g/dl
8. Note:
% EBL Hb
10 292 11,34
20 584 10,08
30 876 8,82
40 1168 7,56
50 1460 6,3
60 1752 5,04
70 2044 3,78
DS : - Pasien operasi yang ketiga Resiko infeksi
DO: kalinya
1. Luka karena operasi
(re open) Luka Insisi
2. Redness: di sekitar
luka Port de entry kuman
Edema: Tidak ada
Echimosis: Tidak ada Resiko infeksi
Discharge: Tidak ada
Approximation: Luka
dijahit dengan benang
nylon dan ditutup
dengan kassa
9. TD : 88 – 107/48-62
mmhg
Nadi : 62 – 113
x/menit
RR : 14 x/menit via
ventilator
Suhu : 35,8 0C
c. Diagnosa Keperawatan
a) Pre operatif
1) Nyeri berhubungan dengan agen injuri fisik
2) Ansietas berhubungan dengan operasi
3) Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan
muskuloskeletal, Nyeri
b) Durante operatif
1) Defisit volume cairan berhubungan dengan adanya perdarahan
2) Resiko infeksi berhubungan dengan adanya port de entry kuman
d. Intervensi
DIAGNOSA TUJUAN DAN
INTERVENSI
KEPERAWATAN KRITERIA HASIL
Nyeri berhubungan dengan NOC NIC
agen injuri fisik Setelah dilakukan 1. Lakukan
tindakan keperawatan pengkajian nyeri
selama 30 menit secara
didapatkan : komprehensif
1. Pain Level termasuk lokasi,
a. Tanda-tanda vital karakteristik,
dalam batas durasi, frekuensi,
normal kualitas dan faktor
b. Skala nyeri 0 presipitasi
2. Pain Control 2. Observasi reaksi
nonverbal dari
ketidaknyamanan
3. Gunakan teknik
komunikasi
terapeutik untuk
mengetahui
pengalaman nyeri
pasien
4. Evaluasi
pengalaman nyeri
masa lampau
5. Kontrol lingkungan
yang dapat
mempengaruhi
nyeri seperti suhu
ruangan,
pencahayaan dan
kebisingan
6. Kurangi faktor
presipitasi nyeri
7. Kaji tipe dan
sumber nyeri untuk
menentukan
intervensi
8. Ajarkan tentang
teknik distraksi dan
relaksasi
9. Kolaborasi
pemberian
analgetik untuk
mengurangi nyeri

Analgesic
Administration
1. Tentukan lokasi,
karakteristik,
kualitas, dan
derajat nyeri
sebelum pemberian
obat
2. Cek instruksi
dokter tentang jenis
obat, dosis, dan
frekuensi
3. Cek riwayat alergi
4. Pilih analgesik
yang diperlukan
atau kombinasi dari
analgesik ketika
pemberian lebih
dari satu
5. Monitor vital sign
sebelum dan
sesudah pemberian
analgesik pertama
kali
6. Berikan analgesik
tepat waktu
terutama saat nyeri
hebat

Evaluasi efektivitas
analgesik, tanda dan
gejala (efek samping)
Ansietas berhubungan NOC NIC
dengan kurang pengetahuan· Anxiety self-control Anxiety Reduction
tindakan operasi · Anxiety level (penurunan
· Coping kecemasan)
1. Gunakan
Kriteria Hasil : pendekatan yang
Setelah dilakukan menenangkan
tindakan keperawatan 2. Jelaskan semua
selama 1 x 15 menit, prosedur dan apa
klien dapat: yang dirasakan
1. Klien mampu selama prosedur
mengidentifikasi dan 3. Pahami prespektif
mengungkapkan pasien terhadap
gejala cemas. situasi stres
2. Mengidentifikasi, 4. Temani pasien
mengungkapkan dan untuk memberikan
menunjukkan tehnik keamanan dan
untuk mengontol mengurangi takut
cemas. 5. Dengarkan dengan
3. Vital sign dalam penuh perhatian
batas normal. 6. Identifikasi
4. Postur tubuh, tingkat kecemasan
ekspresi wajah, 7. Bantu pasien
bahasa tubuh dan mengenal situasi
tingkat aktivfitas yang menimbulkan
menunjukkan kecemasan
berkurangnya 8. Dorong pasien
kecemasan. untuk
mengungkapkan
perasaan,
ketakutan, persepsi
Hambatan mobilitas fisik NOC NIC
berhubungan dengan 1. Joint Movement : Exercise therapy :
gangguan musculoskeletal, Active ambulation
nyeri 2. Mobility level 1. Ajarkan pasien atau
3. Self care : ADLs tenaga kesehatan
4. Transfer lain tentang teknik
performance ambulasi
Kriteria Hasil: 2. Kaji kemampuan
1. Klien meningkat pasien dalam
dalam aktivitas fisik mobilisasi
2. Mengerti tujuan dan 3. Ajarkan pasien
peningkatan bagaimana
mobilitas merubah posisi dan
3. Memverbalisasikan berikan bantuan
perasaan dalam jika diperlukan.
meningkatkan
kekuatan dan
kemampuan
berpindah
Defisit volume cairan NOC: NIC :
berhubungan dengan adanya 1. Fluid balance 1. Pertahankan
perdarahan 2. Hydration
catatan intake dan
3. Nutritional Status :
Food and Fluid output yang akurat
Intake 2. Monitor status
Setelah dilakukan hidrasi(
tindakan keperawatan
kelembaban
selama1 x 1,5 jam defisit
volume cairan tidak membran mukosa,
terjadi dengan: nadi adekuat,
1. Mempertahankan tekanan darah
urine output sesuai ortostatik), jika
dengan usia dan BB, diperlukan
BJ urine normal,
3. Monitor hasil lab
2. Tekanan darah, nadi,
suhu tubuh dalam yang sesuai dengan
batas normal retensi cairan
(BUN , Hmt ,
osmolalitas urin,
albumin, total
protein)
4. Monitor vital sign
setiap 15menit – 1
jam
5. Kolaborasi
pemberian cairan
IV
Resiko infeksi berhubungan NOC NIC
dengan adanya port de entry 1. Immune Status Infection Control
kuman 2. Knowledge : Infection (Kontrol infeksi)
control 1. Bersihkan
3. Risk control lingkungan setelah
Kriteria Hasil: dipakai pasien lain
1. Klien bebas dari 2. Cuci tangan setiap
tanda dan gejala sebelum dan
infeksi sesudah tindakan
2. Jumlah leukosit dalam keperawatan
batas normal 3. Gunakan baju,
sarung tangan
sebagai alat
pelindung
4. Pertahankan
lingkungan aseptik
selama
pemasangan alat
5. Berikan terapi
antibiotik bila
perlu
Infection Protection
(proteksi terhadap
infeksi)
1. Monitor tanda dan
gejala infeksi
sistemik dan lokal
2. Monitor hitung
granulosit, WBC
3. Monitor
kerentangan
terhadap infeksi
4. Inspeksi kulit dan
membran mukosa
terhadap
kemerahan, panas,
drainase
5. Inspeksi kondisi
luka / insisi bedah

e. Implementasi dan Evaluasi


DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
Nyeri berhubungan 1. Mengkaji nyeri secara S:
dengan agen injury fisik komprehensif Klien mengatakan nyeri
P,Q,R,S,T masih bila di sentuh,
2. Mengajarkan teknik terlebih bila digerakkan
distraksi dan relaksasi O:
3. Mengkolaborasikan 1. TD : 120/80 mmHg
analgesic treatment Nadi 108 x/menit
RR 18-20x/menit
Suhu 36,5 0C
2. P : External fiksasi
Q : Cekot-cekot
R : Kaki kiri
S : 4-5
T : Muncul jika
digerakkan
A: Masalah belumteratasi
P: Lanjutkan intervensi

Ansietas Ansietas a. Mengkaji tingkat S:


berhubungan dengan kecemasan klien Klien menyatakan siap
kurang pengetahuan dengan skala HARS menjalani operasi
tindakan operasi b. Menjelaskan prosedur O:
tindakan yang akan 1. Skala Hars 12
dilakukan 2. TD :110/70 mmHg
Nadi: 92x/menit
RR: 18-20 x/menit
Suhu: 36,20
A: Masalah teratasi
P: Hentikan intervensi
Hambatan mobilitas fisik 1. Mengajarkan pasien S: Klien menyatakan
berhubungan dengan tentang teknik mengerti apa yang harus
gangguan ambulasi dilakukan untuk
muskoloskeletal, nyeri 2. Kaji kemampuan mengatasi kaki
pasien dalam bengkaknya
mobilisasi O:
3. Ajarkan pasien 1. Klien dapat bergerak
bagaimana merubah minimal dengan
posisi dan berikan bantuan
bantuan jika A: Masalah teratasi
diperlukan. P: Hentikan intervensi

Defisit volume cairan 1. Observasi balance S: -


berhubungan dengan cairan O:
adanya perdarahan 1. TD :90-105/56-60
2. Memasang double
mmHg
infus, IV line No. 20 Nadi: 65-105x/menit
G H+1 dari ruangan, RR: 14x/menit via
dan IV line No. 22 di ventilator
OK Suhu: 36,20C
3. Monitor status 2. EBV : 45x65 = 2925
hidrasi( kelembaban ml
membran mukosa, Balance cairan:
nadi adekuat, tekanan Input: Kristaloid 2000
ml, Koloid 1000 ml,
darah ortostatik), jika
Darah WB 308 ml
diperlukan Output:
4. Monitor hasil lab Urine: 700 ml
yang sesuai dengan Darah 1700 ml
retensi cairan (BUN , IWL : 6
Hmt , osmolalitas ml/kgBB/jam :
6x45x3,5 jam = 945
urin, albumin, total
ml
protein )
5. Monitor vital sign Input = Output+IWL
setiap 5 menit 3308=2400+945
6. Kolaborasi pemberian = -37 ml
cairan IV sesuai 3. Pitting edema: (-)
dengan defisit cairan
A: Masalah belum teratasi
dan maintenance yang P: Lajutkan intervensi
dibutuhkan
Resiko infeksi 1. Mencuci tangan S: -
berhubungan dengan dengan chlorhexidine O:
adanya port de entry 2% sebelum 1. TD :95-115/59-72
kuman melakukan tindakan mmHg
2. Memakai universal Nadi: 90-112x/menit
precaution RR: 14x/menit via
3. Memberikan ventilator
antibiotic pofilaksis
cefazoline 2 g 30 Suhu: 36,20C
menit sebelum 2. Redness: di sekitar
operasi dimulai tepi luka
4. Monitor hitung Edema: Tidak ada
granulosit, WBC Echimosis: Tidak ada
5. Inspeksi kulit dan Discharge: Tidak ada
membran mukosa Approximation: kulit
terhadap kemerahan, disatukan dengan
panas, drainase, dan benang monofilament
kondisi luka / insisi dan ditutup kassa
bedah A; Masalah tidak terjadi
P: Lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai