S
DENGAN LMNH DI RUANG RAJAWALI 5A RSUP Dr KARIADI SEMARANG
Disusun Oleh:
Virna Gupitasari
G3A017262
B :
- Pasien dengan diagnosa LMNH
- Pasien akan melaksanakan program kemo ke 4
- Pasien dengan diagnosa keperawatan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh.
- Pasien dengan diagnosa keperawatan nyeri akut
A :
- Pasien tampak lemah, TD : 130/90 mmHg, N: 84 x/menit, RR: 22
x/menit, S:36,50C, terpasang infuse RL 20 Tpm
- BB saat sakit (saat ini) 48 cm, TB 158 cm, LILA 23 cm
- Hb 8,4 mgdL, Ht 27,6
- Konjungtiva mata anemis, membran mukosa pucat
- Pasien terpasang selang NGT
- Pasien mengatakan nyeri bertambah pada saat beraktifitas Nyeri
dirasakan seperti ditusuk tusuk
- Nyeri pada kepala dan tenggorokan
- Skala nyeri 3
- Nyeri hilang timbul
R :
- Anjurkan untuk makan sedikit namun sering
- Berikan makan melalui sonde
- Lakukan pengkajian nyeri
- Ajarkan tekhik non farmakologi cara mengontrol nyeri
- Beri obat analgesik pereda nyeri
c) Look A Like
Amorasin tab Zoloft tab
Cendo Tropin Cendo efrisel
Cendo Carpin Cendo timol
Cendo Conver Cendo vasacon
Cendo Polidex Cendo polinel
Cendo Lyteers Cendo catarlens
Coartem tab Cataflam tab, anafranil tab
Dexametason Ampul (indofarma) Ranitidin ampul ( hexpharm)
Farnormin tab Farsorbid 5 mg tab
Frimania 200 mg tab Bamgetol 200mg tab
Merlopam 2 mg tab Stelosi 5 mg; sandepril 50 mg tab
Paxus 30 mg inj Bleocin 15 mg inj
Phytomenadion ampul (phapros) Ephineprine ( phapros)
Tria carpin tetes mata Tria timol tetes mata
Tn. S tidak memperoleh obat-obatan yang tergolong pada obat yang tergolong
Sound A Like, Look A Like dan tidak mendapatkan obat Hight Alert.
d. Safety surgery
Pasien (Tn.S) tidak dilakukan tindakan pembedahan selama dirawat di ruang
rajawali 5 a.
e. Pencegahan infeksi
Pencegahan infeksi pada RSUP Dr. kariadi Semarang dengan menerapkan
5 moment dan 6 langkah cuci tangan. Pencegahan infeksi pada pasien dengan
menggunakan cuci tangan. Cuci tangan tidak hanya diterapkan pada petugas
kesehatan akan tetapi pada klien dan juga keluarga klien. Di RSUP Dr. kariadi
Semarang mengggunakan 2 cara cuci tangan yakni dengan cara menggunakan
handwash dan handrub. Petugas kesehatan memakai APD ketika melakukan
tindakan pearawatan kepada pasien sebagai sarana untuk mencegah infeksi.
Selain itu RSUP Dr. kariadi Semarang juga menerapkan pemilahan sampah
medis dan non medis. Sampah medis atau infeksius dibuang pada kantong
sampah khusus berwarna kuning dan sampah non medis dibuang pada kantong
sampah berwarna hitam. Sedangkan sampah spuit dan ampul dibuang pada
safety box.
f. Pencegahan pasien jatuh
Resiko jatuh di ruangan dicegah dengan memperhatikan tempat tidur
pasien seperti menegakkan pembatas tempat tidur, selain itu juga terlihat dari
penggunaan gelang tangan yang digunakan oleh pasien. memonitor
lingkungan sekitar kamar mandi untuk selalu dibersihkan oleh petugas
cleaning service agar tidak menyebabkan risiko jatuh atau terpeleset.
Pencegahan pasien jatuh pasien jatuh dilakukan dengan
mengidentifikasi pasien dengan menggunakan Tlie Morse Fall Scale (MFS)
untuk mengukur resiko jatuh pada klien, berikut ini penilaian resiko jatuh pada
Tn. S dengan skor dibawah ini
Pengkajian Risiko Jatuh Skala (Skala Morse)
Ya 2
5
2 Diagnosa sekunder: Tidak 0 15
Apakah pasien memiliki lebih dari satu penyakit?
Ya 15
6 Status Mental
- Pasien menyadari kondisi dirinya 0 0
- Pasien mengalami keterbatasan daya ingat 1
5
TOTAL NILAI 25
(Resik
o
sedang
)
Keterangan:
0-24 : Tidak berisiko (Perawatan dasar)
25-45 : Risiko sedang(Pelaksanaan intervensi pencegahan jatuh
standar)
> 45 : Risiko tinggi (Pelaksanaan intervensi pencegahan jatuh tinggi)
Berdasarkan hasil pengkajian resiko jatuh pada Tn. W didapatkan hasil skore 25
(resiko sedang), diperlukan intervensi pencegahan resiko jatuh pada Tn. S yaitu:
- Sarankan untuk minta bantuan
- Tempatkan bel panggilan dalam jangkauan tangan pasien
- Tempatkan benda-benda milik pasien di dekat pasien
- Pastikan tempat tidur dalam posisi rendah dan di dekat pasien
- Bantu pasien saat transfer/ ambulasi Pasangkan pengaman sisi tempat tidur
- Pastikan kancing/ label pasien resiko jatuh terpasang di gelang pasien dan
ditempel gambar resiko jatuh di pintu kamar pasien/ bed pasien. Tawarkan ke
pasien untuk ke toilet setiap 4 jam
- Berikan orientasi ruangan sekitar kepada pasien/ penunggu pasien
- Berikan penjelasan kepada pasien dan atau keluarga tentang resiko jatuh pada
pasien.
- Kaji ulang setiap 2 hari sekali atau bila kondisi pasien berubah
Dari rekap tindakan keperawatan selama 3 hari perawatan klien yaitu shift
pagi 2 x dan sift siang 1 x masing-masing memiliki waktu untuk shif pagi pertama
dibutuhkan waktu 32 menit, sedangkan untuk sift pagi kedua didapatkan 74 menit
dan untuk sift siang ketiga 57 menit
7. Kebutuhan SDM
Jumlah Klasifikasi pasien
Pasien Minimal
pagi Sore malam
1 0,17 0,16 0,10
8. Kebutuban Logistik pada Pasien
Tindakan Logisfik Total
Penggunaan
POLI onkologi Pemeriksaan urnum dokter 1
bedah Berkas RM
Rekam Medik 1
Rehab medik
Pelayanan gizi Asuhan gizi 1
Laboratorium
1. Hematologi paket
2. Gula darah sewaktu
3. Albumin
4. Ureum
5. Kreatinin
6. Elektrolit ( Na.K,Cl)
Tindakan keperawatan
- Asuhan keperawatan
- pemberian obat oral
- Visite dokter
Rehab medic
Obat-obatan
I.V Cathater 20
Infus set adaptor
Ringer lactat
Ringer lactat
Morfin (MST) 10MG
New diatab
Ranitidin 25 MG/ML
Biaya kamar
- ruang rajawali 5A
I Administrasi
Materai
Total 3.045.079
Total Harga Total Biaya
Penggun Satuan
No Tindakan
aan
Logistik
1. Biaya Administrasi 1 0 0
2. Pemberian terapi obat dan a. I.V Cathater 20 1 8.355 8.355
alkes
b. Infus set adaptor 1 7.920 7.920
c. Ringer lactat 1 7.150 7.150
d. Ringer lactat 1 7.150 7.150
e. Ketorolac 30 mg 3 6.860 18.860
f. Ketorolac 30 mg 3 6.860 18.860
g. Ketorolac 30 mg 2 6.860 18.860
h. Amlodipin 10 mg 3 6.760 18.290
i. Nikardipin 6 30,760 189.650
j. Spuit disp 5 ml 9 1.290 10.543
k. Ranitidin 25 MG/ML 2 4.668 4.668
l. Ranitidin 25 MG/ML 2 4.668 4.668
m. Ranitidin 25 MG/ML 2 4.668 4.668
3. Laboratorium dan a. Hematologi paket 1 85.000 85.000
pemeriksaan diagnostik
b. Gula darah sewaktu 1 24.500 24.500
c. Albumin 1 26.000 26.000
d. Ureum 1 31.500 31.500
e. Kreatinin 1 29.500 29.500
f. Elektrolit ( Na.K,Cl) 1 105.500 105.500
4. Ruang Perawatan: a. Tempat tidur 4 200.000 800.000
Kelas 3 b. Meja
c. Kasur
d. Sprei
e. Bantal
f. Sarung bantal
g. Selimut
h. Tiang infus
i. Handscrub
j. Tong sampah
k. Lemari
l. Penerangan + listrik
m. Air
n. Kamar mandi/WC
o. Gayung
p. Pispot
5. Visit Dokter Spesialis Dokter Spesialis Djoko 2 120.000 240.000
Handoyo . dr, Sp.B,S.B. Onk
6. Tindakan Keperawatan Tingkat ketergantiR5A 1 33.000 33.000
Tanggal 05/07/17
Tingkat ketergantiR5A 1 33.000 33.000
Tanggal 06/07/17
Tingkat ketergantiR5A 1 30.000
Tanggal 07/07/17
7. Materai 1 6.000 6.000
Diagnosa keperawatan:
1. Gangguan rasa nyaman : nyeri akut
Masalah teratasi sebagian.
- pasien mengatakan masih terasa nyeri dibagian perutnya
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh .
Masalah belum teratasi
- Pasien masih merasakan mual dan tenggorokan terasa sakit pada saat
digunakan untuk menelan
B. Tahap Perencanaan
1. Gangguan rasa nyaman : nyeri akut
- Monitor TTV
- PQRST
- Menggunakan metode non analgesik untuk mengurangi nyeri
- Pemberian terapi yang sesuai
- Mengenali faktor penyebab
- Anjurkan klien istirahat di tempat tidur
2. Nutri kurang dari kebutuhan tubuh
- Monitor adanya penurunan berat badan
- Monitor turgor kulit, kondisi rambut (rambut kusam dan mudah
rontok), warna mukosa serta konjungtiva, kadar Hb,Ht, albumin
maupun total protein.
- Monitor kalori dan intake nutrisi
- Monitor lingkungan selama makan
- Beri porsi makan kecil tapi sering,
- Berikan makan melalui sonde
- Sajikan makanan dalam keadaan hangat.
- Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi .
- Anjurkan klien untuk meningkatkan asupan protein dan vitamin
C. Tahap Pelaksanaan
- Mengajarkan relaksasi nafas dalam untuk mengurangi nyeri
- Observasi non verbal untuk ketidak nyamanan
- Ajarkan teknik relaksasi
- Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyari seperti suhu ruangan,
pencahayaan dan kebisingan
- Menganjurkan makan sedikit namun sering
- Memberikan informasi mengenai pentingnya kebutuhan nutrisi
- Memberikan makan melalui sonde
D. Tahap Evaluasi
S: Klien mengatakan mual berkurang, namun tenggorokan masih terasa sakit pada
saat digunakan untuk menelan
O:
Kadar Hb, klien 9,7
Kadar Ht 29,8
Konjungtiva anemis, mukosa bibir pucat, rambut mudah rontok
Klien menghabiskan setengah dari porsi saji
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
- Memberi porsi makan kecil tapi sering
- Berikan makan melalui sonde
1. Kewajiban
Selain mendapatkan haknya di rumah sakit, pasien memiliki kewajiban
antara lain:
1. Memenuhi peraturan yang berlaku di Rumah Sakit.
2. Menggunakan fasilitas rumah sakit secara bertanggung jawab.
3. Menghormati hak-hak pasien lain, pengunjung dan hak Tenaga Kesehatan
serta petugas lainnya yang bekerja di rumah sakit.
4. Memberikan informasi yang jujur, lengkap dan akurat sesuai kemampuan dan
pengetahuannya tentang masalah kesehatannya
5. Memberikan informasi mengenai kemampuan finansial dan jaminan
kesehatan yang dimilikinya.
6. Mematuhi rencana terapi yang direkomendasikan oleh tenaga kesehatan di
rumah sakit dan disetujui oleh pasien yang bersangkutan
setelahmendapatkanpenjelasan sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan
7. Menerima segala konsekuensi atas keputusan pribadinya untuk menolak
rencana terapi yang direkomendasikan oleh Tenaga Kesehatan dan/atau tidak
mematuhi petunjuk yang diberikan oleh Tenaga Kesehatan dalam rangka
penyembuhan penyakit atau masalah kesehatannya dan
8. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.
TATA TERTIB
Berikut tata tertib pasien, penunggu dan pengunjung rawat inap RSUP Dr.
KARIADI:
1. Pasien, penungggu, pengunjung tidak dibenarkan menggunakan dan/atau
membawa barang berharga (perhiasan), perlengkapan tidur, ember dan barang
lainnya yang tidak masuk dalam almari pasien
2. Jam berkunjung pasien :
a. Pagi pukul: 11.00 – 12.30 WIB
b. Sore pukul: 16.30 – 18.30 WIB
3. Pengunjung diminta menunggu di Fasilitas Umum (Fasum) sampai dengan
jam berkunjung di buka.
4. Pasien yang ditunggu hanya pasien yang kritis/gawat atau sehabis operasi.
5. Tidak diperkenankan memberi makanan dari luar kepada pasientanpa seijin
perawat rumah sakit.
6. Penunggu pasien diharuskan menggunakan kartu tunggu pasien.
7. Pasien/penunggu dilarang membawa barang milik rumah sakit.
8. Usia dibawah 14 tahun tidak diperkenankan masuk ke ruang perawatan.
9. Penunggu, pengunjung dilarang membawa pasien pulang tanpa surat ijin dari
rumah sakit.
10. Pengunjung masuk ruang perawatan secara bergantian maksimal 2 orang,
11. Pengunjung tidak diperkenankan duduk, tiduran di tempat tidur pasien.
12. Penunggu, Pengunjung agar selalu menjaga ketenangan, kebersihan,
ketertiban dan keamanan di ruang perawatan pasien.
13. Pada saat dilakukan pemeriksaan, tindakan dokter atau kebersihan ruangan
diharapkan penunggu berada di luar ruangan perawatan pasien.
14. Pasien, penunggu dan pengunjung dilarang merokok di lingkungan Rumah
Sakit.