Anda di halaman 1dari 21

TUGAS PERBAIKAN NILAI BIOSTATISTIK

PENGANTAR STATISTIK & PENYAJIAN DATA

Oleh :
Arif Supriyanto (145100037)

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA
TAHUN AJARAN 2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah

ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas

bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun

pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman

bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi

makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak

kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang

membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, Maret 2018

Penyusun
Statistik, atau sering juga disebut metode statistik, memainlan pernanan yang semakin

penting hampir dalam semua tahap usaha manusia. Pada mulanya statistik hanya menyangkut

urusan-urusan Negara, jadi sesuai dengan namanya. Namun, sekarang statistik telah diperlukan

oleh seluruh aspek kehidupan, seperti kedokteran, bisnis, pertanian, hokum, dan lain-lain.

Dalam perkembanganya, ilmu statistik telah menemukan pernananya dengan perkembangan

computer sehingga metode statistik berkembang cepat sekali. Selanjutnya dalam

perkembangan ini terlihat betapa pernanan statistik sangat menonjol sebagai alat bantu dalam

menentukan suatu kebijakan. Permasalahan yang dahulu dianggap rumit, saat ini mendapat

jawaban dengan melakukan pengolahan memakai computer.


B. ARTI STATISTIK

Menurut sejarah, kata statistik diambil dari bahasa latin status yang berarti Negara.

Untuk beberapa decade, statistika semata mata hanya dikaitkan dengan penyajian fakta-fakta

dan angka-angka tentang situasi perekonomian, kependudukan, dan politik yang terjadi

disuatu Negara. Sampai sekarang pun banyak dijumpai laporan-laporan pemerintah yang

memuat dokumentasi numerik dan memakai judul “statistik produksi pertanian”, “statistic

pendidikan”, dan lain sebagainya yang merupakan sia-sia arti kata asli kata statistik.

Sebagian besar masyarakat masih mempunyai pengertian yang salah bahwa statistic itu semata

mata berkaitan dengan susunan angka-angka yang membosankan dan kadang-kadang diselingi dengan

sederetan grafik. Namun demikian, sangat penting untuk diingat bahwa metodologi dan teori statistic

modern telah membuat lompatan yang jauh lebih maju daripada hanya sekedar kompilasi grafik- grafik

dan tabel-tabel angka.

Sebagai suatu disiplin ilmu, saat ini statistik meliputi berbagai metode dan konsep yang sangat penting

ndalam semua penyelidikan yang melibatkan pengumpulan data dengan cara eksperimentasi dan

observasi, dan pengambilan inferensi atau kesimpulan dengan menganalisis data.

Contoh :

1. Pusdakes menaksir proporsi ibu hamil yang melakukan pemeriksaan K4 di kabupaten bekasi

2. Seorang Ahli (Bakteriolog) inginj menaksir probabilitas (p) bahwa seekor anjing yang telah

diberikan vaksin pada dosis tertentu akan mendapatkan kekebalan untuk penyakit tertentu.

3. Bagian pendidikan suatu fakultas ingin mempelajari hubungan indeks prestasi pada semester

pertama dengan nilai yang didapat pada waktu masuk fakultas tersebut.
4. Suatu studi dilakukan untuk melihat efek dari dua macam bentuk makanan (cair,padat) yang

mempunyai kadar protein tinggi apakah mengasilkan penyerapan yang sama pada anak-anak.

C.PEMBAGIAN STATISTIK

Statistik dibedakan atas dua kategori, yaitu statistic deskriptif dan statistik inferens. Statistik

deskriptif merupakan kegiatan mulai dari pengumpulan data sampai mendapatkan informasi dengan

jalan menyajikan dan analisis data yang telah terkumpul atau sengaja dikumpulkan. Sebagai contoh,

informasi yang diperlukan dalam sensus penduduk untuk menggambarkan karakteristik

menggambarkan karakteristik penduduk diperlukan data, seperti umur, jenis kelamin, status

perkawinan, dan sebagainya. Sementara itu statistic inferens yang juga dikenal sebagai statistic induktif,

adalah kumpulan cara atau metode yang dapat menggeneralisasi nilai-nilai dari sampel yang sengaja

dikumpulkan menjadi nilai populasi.

D. POPULASI DAN SAMPEL

Didalam statistik selalu membicarakan populasi maupun sampel. Populasi adalah keseluruhan

dari unit di dalam pengamatan yang akan kita lakukan, sedangkan sampel adalah dari populasi yang

nailai/karakteristiknya dapat di ukur dan dapat dipakai untuk menduga karakteristik dari populasi.

Contoh : jika ingin mengetahui kadar hemoglobin (Hb) ibu hamil di kabupaten Tangerang. Populasi

kita adalah keseluruhan ibu hamil yang ada di kabupaten Tangerang. Karena tidak mungkin untuk

mengukur Hb dari seluruh ibu hamil tersebut. Untuk itu dapat di ambil sebagian saja sebagian dari

sampel ibu hamil yang mewakili keseluruhan populasi ibu hamil di kabupeten Tangerang. Kadar Hb
ibu hamil yang menjadi sampel tersebut kita ukut. Hasilnya nanti dapat kita pakai untuk menduga

nilai Hb ibu hamil di Kabupaten Tangerang.

E. TAHAPAN KEGIATAN STATISTIK

Tahapan kegiatan didalam statistika biasanya dibagi dalam beberapa tahap :

1. Pengumpulan data

2. Pengolahan data

3. Penyajian data

4. Analisis/ Intepretasi data

F. Data, Proses Pengukuran, dan Skala

Data adalah bentuk jamak (plural) dari kata datum. Jadi, dalam menyatakan dan kita sebetulnya

sudah berkata bentuk jamaknya. Maka, untuk selanjutnya tidak perlu menyatakan data-data, sudah

cukup menyajikan “data” saja.

Data adalah himpunan angka yang merupakan nilai dari unit sampel kita sebagai hasil

mengamati/mengukurnya. Ditinjau dari jenisnya, data dapat dibedakan menjadi beberapa macam

berikut.

1. Data diskrit, yaitu data yang berbentuk bilangan bulat. Misalnya, jumlah anak dalam keluarga,

jumlah penderita penyakit TBC, jumlah kecelakaan di jalan raya.

2. Data kontinu, yaitu data yang merupakan rangkaian data, nilainya dapat berbentuk desimal.

Misalnya, tinggi badan 162,5 cm, berat badan 63,8 Kg.

3. Data Kualitatif, yaitu data yang berbentuk kualitas, seperti pernyataan terhadap KB (keluarga

berencana) setuju, kurang setuju, tidak setuju.


4. Data kuantitatif, yaitu data dalam bentuk bilangan numerik. Misalnya, jumlah balita yang telah

mendapatkan imunisasi.

Ditinjau dari sumber data, dapat dibagi menjadi data primer dan data sekunder. Data primer

adalah data yang dikumpulkan oleh panitianya sendiri, sedangkan data sekunder adalah data yang

diambil dari suatu sumber dan biasanya data itu sudah di kompilasi lebih dulu oleh instansi atau yang

punya data.

Cara Pengumpulan Data

Dikenal bermacam-macam cara pengumpulan data, mulai dari pengumpulan data secara rutin

dari sebuah institusi ataupun organisasi. Sebagai contoh, Fakultas Kesehatan masyarakat urusan

pendidikan mengumpulkan data identitas mahasiswa serta data perkembangan pendidikan dari

seluruh mahasiswa. Selain itu, dikenal juga pengumpulan data yang dilakukan penelitian, baik dengan

observasi langsung terhadap objek penelitianya ataupun dengan cara melakukan Tanya jawab

memakai kuesioner dengan objek penelitian. Dalam pengumpulan data dikenal juga beberapa istilah

sebagai berikut.

1. Variabel adalah sesuatu sifat yang akan diukur atau diamatai yang nilainya bervariasi antara satu

objek ke objek lainya. Misalnya, kita akan mengamati bayi baru lahir, variable yang akan diamati

atau yang diukur adalah berat badan, panjang badan yang tentu saja nilai ini bervariasi antara

satu bayi denganbayi lainya.

2. Agregate adalah keseluruhan kumpulan nilai observasi yang merupakan suatu kesatuan dan

setiap nilai observasi hanya mempunyai arti sebagai bagian dari keseluruhan tersebut.

Dalam mengumpulkan nilai dari variabel perlu juga diketahui skala pengukuran dari variabel

tersebut. Skala ada empat macam yaitu skala nominal, ordinal, interval, dan ratio.
Skala Nominal

Pengukuran yang paling lemah tingkatanya terjadi apabila bilangan atau lambing-lambang lain

digunakan untuk mengklasifikasikan objek pengamatan. Setiap objek akan masuk dalam salah satu

lambang atau kelompok.

Sebagai contoh, agama dapat dikelompokan menjadi Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha.

Setiap orang akan masuk ke dalam salah satu kelompok tersebut. Tidak mungkin ada tumpang tindih

(overlapping).

Kelompok ini juga biasa disebut sebagai “Kategori”, kalau hanya ada dua kategori seperti laki-

laki dan perempuan disebut dikotomi.

Skala Ordinal

Pengukuran ini tidak hanya membagi objek menjadi kelompok-kelompok yang tidak tumpang

tindih, tetapi antara kelompok-kelompok yang tidak tumpang tindih, tetapi antara kelompok-kelompok

yang tidak tumpang tindih, tetapi antara kelompok itu ada hubungan (ranking). Hubungan antara

kelompok ini dapat ditulis sebagai lebih kecil (<) atau lebih besar (>). Jadi, dari kelompok yang sudah

ditentukan dapat diurutkan menurut besar kecilnya.

Sebagai contoh, seorang anggota ABRI dapat dikelompokan menjadi kelompok mayor, kelompok

kapten, kelompok letnan, dan sebagainya. Dalam kelompok ini dapat dikatakan kelompok mayor lebih

tinggi daripada kapten dan kapten lenih tinggi daripada letnan.

Contoh lain, “status ekonomi” dari masyarakat atau objek penelitian dapat dikelompokan

menjadi baik, sedang dan kurang.

Skala interval
Kalau di dalam skala ordinal kita hanya dapat menentukan (orde) dari kelompok, didalam skala

interval selain membagi objek tertentu dan dapat diurutkan juga ditentukan jarak dari urutan kelompok

tersebut. Sebagai contoh, dapat dilihat kejadian-kejadian di sumpah pemuda, tahun 1945 kemerdekaan,

orde batu tahun 1966. Dari sini kita ketahui bahwa sumpah pemuda lebih dahulunya sumpah pemuda

adalah 17 tahun.

Skala Ratio

Dengan skala ratio kita dapat mengelompokan data. Kelompok itu pun dapat diurutkan dan

jarak antara urutan pun dapat ditentukan. Selain itu, sifat lain untuk data dengan skala ratio kelompok

tersebut dapat diperbandingkan (ratio). Hal ini disebabkan skala ratio mempunyai titik “nol mutlak”.

Contoh : Ada kelompok barang dengan berat 60Kg dan kelompok 30 Kg. Disini kita katakana

skala dari data ini adalah ratio karena kita dapat menyatakan bahwa kelompok 60 Kg lebih berat

darpada 30 Kg, lebih beratnya adalah 30 Kg, atau dikatakan bahwa kelompok 60 Kg adalah 2 kali

kelompok 30 Kg.
Berikut ini disajikan sifat keempat skala yang diringkaskan dalam bagan.

No Sifat Skala Nominal Ordinal Interval Ratio

1. Persamaan pengamatan (pengelompokan), Ya Ya Ya Ya


klasifikasi pengamatan dapat dilakukan.

2. Urutan tertentu, urutan pengamatan dapat Tidak Ya Ya Ya


dilakukan.

3. Jarak antara kelompok dapat ditentukan. Tidak Tidak Ya Ya

4. Perbandingan antara kelompok (adanya Tidak Tidak Tidak Ya


titik nol mutlak)

G. Sajian Statistik

Setelah data mentah (raw data) terkumpul, tahap selanjutnya adalah menyajikan data tersebut

dalam berbagai bentuk, tergantung jenis data dan skala pengukuranya. Guna penyajian data adalah

untuk mengambil informasi yang ada didalam kumpulan data tersebut. Dikatakan bahwa pengumpulan

data berguna untuk mendapatkan informasi dan selanjutnya dengan metode statistic inferens

barangkali kita dapat mengembangkan teori atau ilmu baru. Itulah sebabnya untuk mengembangkan

suatu ilmu diperlukan penelitian atau penelahaahan kembali dengan metode penelitian yang baik.

Sejara umum sajian dapat dibagi dalam tiga bentuk yaitu :

1) Tulisan (textular).

2) Tabel (tabular).

3) Gambar/grafik (diagram).
Tulisan ( textular)

Hampir semua bentuk laporan dari pengumpulan data diberikan tertulis, mulai dari bagaimana

proses pengambilan sampel, pelaksanaan pengumpulan data, sampai hasil dianalisis yang berupa

informasi dari pengumpulan data tersebut.

Tabel

Penyajian data dalam bentuk tabel adalah penyajian dengan memakai kolom dan baris. Bermacam-

macam bentuk tabel adalah sebagai berikut.

a) Master table (tabel induk).

Tabel induk adalah tabel yang berisikan semua hasil pengumpulan data yang masih dalam

bentuk data mentah, biasanya tabel ini disajikan dalam lampiran suatu laporan pengumpulan

data.

b) Text table (tabel rincian) merupakan uraian dari data yang diambil dari tabel induk.

Contoh :

 Distribusi frekuensi

 Distribusi Relatif

 Distribusi Kumulatif

 Tabel silang ( kontingensi tabel= Cross tabulasi)

Dalam menyajikan sebuah tabel perlu diingat beberapa hal untuk sajian yang baik sebagai berikut.

a) Judul tabel, judul tabel harus singkat, jelas, dan lengkap, hendaknya dapat menjawab apa yang

disajikan, dimana kejadianya, dan kapan terjadi.

b) Nomor tabel.
c) Keterangan-Keterangan (catatan kaki= foot note), yaitu keterangan yang diperlukan untuk

menjelaskan hal-hal tertentu yang tidak bias dituliskan di dalam badan tabel.

d) Sumber, kadang kala didalam suatu laporan juga dikutip tabel dari laporan orang lain. Untuk itu,

harus dicantumkan sumber dari mana tabel itu dikutip.

Contoh : Distribusi frekuensi data diskrit

Pendidikan Jumlah Fr (Frek relative) Fk (Frek relative) Fk (frek-kum)


(Nominal) (%) (<) (>)
P. Tinggi 120 8 8 100

SMA 225 15 23 92

SMP 375 25 48 77

SD 360 14 62 52

TIDAK TAMAT SD 570 38 100 38

Total 1500 100

Contoh : Distribusi frekuensi data kontinu

Contoh : Tabulasi silang


Grafik/Diagram

Sebagaimana tabel, didalam menyajikan grafik juga harus diperhatikan hal-hal :

a. Judul yang singkat, jelas dan lengkap


b. Dalam menggambar diperlukan dua sumbu sebagai ordinat dan absis.
c. Skala tertentu
d. Nomor gambar
e. Foot note
f. Sumber

Jenis-Jenis grafik/gambar ada beberapa macam, yaitu :

a. Histogram
b. Frekuensi Poligon
c. Ogive
d. Diagram Garis
e. Diagram batang
f. Diagram pinca
g. Diagram tebar
h. Pictogram
i. Mapgram
j. Box whisker plot
k. Stem and leaf plot
l. Pareto
a. Histogram

Histogram adalah grafik yang digunakan untuk menyajikan data kontinu. Grafik ini merupakan areal

diagram sehingga kalau interval kelas tidak sama, dilakukan pemadatan dengan memperbandingkan

nilai interval kelas dengan frekuensi kelas.

b. Poligon

Penyajian Frekuensi poligon digunkan untuk data kontinu seperti pada histogram. Cara membuat

grafik frekuensi poligon dapat dilakukan dengan cara menghubungkan puncak dari balok-balok

histogram. Keuntungan menggunakan frekuensi poligon adalah kita dapat melakukan perbandingan

penyebaran beberapa masalah yang digambar pada suatu gambar.


c. Ogive

Ogive adalah grafik fari data kontinu dan dalam bentuk frekuensi kumulatif. Dari

penggolongan ogive kurang dari (less than) dan besar dari (more than), akan didapatkan nilai

yang tepat untuk letak dan besarnya nilai median.

d. Diagram garis ( line diagram)

Diagram garis digunakan untuk menggambarkan data diskrit atau data dengan skala nominal

yang menggambarkan perubahan dari waktu ke waktu atau perubahan dari suatu tempat ke tempat

lain.
e. Diagram Batang

Diagram batang digunakan untuk menyajikan data diskrit atau data dengan skala

nominal maupun ordinal. Perbedaan antara balok-balok diagram batang dengan balok-balok

histogram adalah pada histogram balok-baloknya menyambung sebab histogram

menggambarkan data kontinu.

Dari cara menampilkan balok-balok tersebut dapat dibagi menjadi :

1) Singgle Bar
2) Multiple Bar
3) Subvided Bar
f. Diagram Pinca ( diagram Lingkar)

Diagram pinca/lingkar digunakan untuk menyajikan data diskrit atau data dengan skala
nominal dan ordinal atau disebut juga data kategori. Luas satu lingkaran adalah 360
derajat. Proporsi data yang akan disajikan dijadikan dalambentuk derajat.

g. Diagram Tebar

Diagram tebar adalah diagram yang digunakan untuk menggambarkan hubungan dua
macam variabel yang di perkirakan ada hubungan. Sumbu Y menggambarkan variabel
independen.
h. Pictogram

Dari diagram diatas, penyajian data untuk menyatakan jumlah siswa digunakan gambar

orang yang mana tiap-tiap gambar mewakili 200 orang. Untuk penyajian data yang lain

tentu saja kita bisa mengunakan gambar-gambar yang lebih menarik seperti gambar mobil,

pohon, uang, dsb.

i. Mapgram

Mapgram adalah diagram yang menggunakan map atau peta dari suatu daerah. Permasalahan
yang akan digambarkan ditunjukkan langsung dipeta tersebut.
j. Box Wisher Plot

Boxplot merupakan ringkasan distribusi sampel yang disajikan secara grafis yang bisa
menggambarkan bentuk distribusi data (skewness), ukuran tendensi sentral dan ukuran
penyebaran (keragaman) data pengamatan.

k. Stem Leaf anf leaf Plot

Penyajian data dalam bentuk distribusi frekuensi akan menghilangkan nilai asli dari data

tersebut. Untuk menghilangkan kelemahan ini, dibuatlah suatu penyajian yang disebut stem &

leaves ( batang dan daun).

l. Stem & Leaf

Pada distibusi frekuensi kita telah mengelompokan data didalam kelas sehingga tidak dapat

dilihat lagi nilai aslinya, untuk kelemahan ini stem & leaf dapat menghilangkan kelemahan

tersebut.
m. Pareto Chart

Pareto tidak berbeda dengan diagram batang yang di susun dengan susunan tinggi

rendahnya batang sehingga dengan mudah dapat di intepretasi.

Anda mungkin juga menyukai