Oleh :
Arif Supriyanto (145100037)
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
Penyusun
Statistik, atau sering juga disebut metode statistik, memainlan pernanan yang semakin
penting hampir dalam semua tahap usaha manusia. Pada mulanya statistik hanya menyangkut
urusan-urusan Negara, jadi sesuai dengan namanya. Namun, sekarang statistik telah diperlukan
oleh seluruh aspek kehidupan, seperti kedokteran, bisnis, pertanian, hokum, dan lain-lain.
perkembangan ini terlihat betapa pernanan statistik sangat menonjol sebagai alat bantu dalam
menentukan suatu kebijakan. Permasalahan yang dahulu dianggap rumit, saat ini mendapat
Menurut sejarah, kata statistik diambil dari bahasa latin status yang berarti Negara.
Untuk beberapa decade, statistika semata mata hanya dikaitkan dengan penyajian fakta-fakta
dan angka-angka tentang situasi perekonomian, kependudukan, dan politik yang terjadi
disuatu Negara. Sampai sekarang pun banyak dijumpai laporan-laporan pemerintah yang
memuat dokumentasi numerik dan memakai judul “statistik produksi pertanian”, “statistic
pendidikan”, dan lain sebagainya yang merupakan sia-sia arti kata asli kata statistik.
Sebagian besar masyarakat masih mempunyai pengertian yang salah bahwa statistic itu semata
mata berkaitan dengan susunan angka-angka yang membosankan dan kadang-kadang diselingi dengan
sederetan grafik. Namun demikian, sangat penting untuk diingat bahwa metodologi dan teori statistic
modern telah membuat lompatan yang jauh lebih maju daripada hanya sekedar kompilasi grafik- grafik
Sebagai suatu disiplin ilmu, saat ini statistik meliputi berbagai metode dan konsep yang sangat penting
ndalam semua penyelidikan yang melibatkan pengumpulan data dengan cara eksperimentasi dan
Contoh :
1. Pusdakes menaksir proporsi ibu hamil yang melakukan pemeriksaan K4 di kabupaten bekasi
2. Seorang Ahli (Bakteriolog) inginj menaksir probabilitas (p) bahwa seekor anjing yang telah
diberikan vaksin pada dosis tertentu akan mendapatkan kekebalan untuk penyakit tertentu.
3. Bagian pendidikan suatu fakultas ingin mempelajari hubungan indeks prestasi pada semester
pertama dengan nilai yang didapat pada waktu masuk fakultas tersebut.
4. Suatu studi dilakukan untuk melihat efek dari dua macam bentuk makanan (cair,padat) yang
mempunyai kadar protein tinggi apakah mengasilkan penyerapan yang sama pada anak-anak.
C.PEMBAGIAN STATISTIK
Statistik dibedakan atas dua kategori, yaitu statistic deskriptif dan statistik inferens. Statistik
deskriptif merupakan kegiatan mulai dari pengumpulan data sampai mendapatkan informasi dengan
jalan menyajikan dan analisis data yang telah terkumpul atau sengaja dikumpulkan. Sebagai contoh,
menggambarkan karakteristik penduduk diperlukan data, seperti umur, jenis kelamin, status
perkawinan, dan sebagainya. Sementara itu statistic inferens yang juga dikenal sebagai statistic induktif,
adalah kumpulan cara atau metode yang dapat menggeneralisasi nilai-nilai dari sampel yang sengaja
Didalam statistik selalu membicarakan populasi maupun sampel. Populasi adalah keseluruhan
dari unit di dalam pengamatan yang akan kita lakukan, sedangkan sampel adalah dari populasi yang
nailai/karakteristiknya dapat di ukur dan dapat dipakai untuk menduga karakteristik dari populasi.
Contoh : jika ingin mengetahui kadar hemoglobin (Hb) ibu hamil di kabupaten Tangerang. Populasi
kita adalah keseluruhan ibu hamil yang ada di kabupaten Tangerang. Karena tidak mungkin untuk
mengukur Hb dari seluruh ibu hamil tersebut. Untuk itu dapat di ambil sebagian saja sebagian dari
sampel ibu hamil yang mewakili keseluruhan populasi ibu hamil di kabupeten Tangerang. Kadar Hb
ibu hamil yang menjadi sampel tersebut kita ukut. Hasilnya nanti dapat kita pakai untuk menduga
1. Pengumpulan data
2. Pengolahan data
3. Penyajian data
Data adalah bentuk jamak (plural) dari kata datum. Jadi, dalam menyatakan dan kita sebetulnya
sudah berkata bentuk jamaknya. Maka, untuk selanjutnya tidak perlu menyatakan data-data, sudah
Data adalah himpunan angka yang merupakan nilai dari unit sampel kita sebagai hasil
mengamati/mengukurnya. Ditinjau dari jenisnya, data dapat dibedakan menjadi beberapa macam
berikut.
1. Data diskrit, yaitu data yang berbentuk bilangan bulat. Misalnya, jumlah anak dalam keluarga,
2. Data kontinu, yaitu data yang merupakan rangkaian data, nilainya dapat berbentuk desimal.
3. Data Kualitatif, yaitu data yang berbentuk kualitas, seperti pernyataan terhadap KB (keluarga
mendapatkan imunisasi.
Ditinjau dari sumber data, dapat dibagi menjadi data primer dan data sekunder. Data primer
adalah data yang dikumpulkan oleh panitianya sendiri, sedangkan data sekunder adalah data yang
diambil dari suatu sumber dan biasanya data itu sudah di kompilasi lebih dulu oleh instansi atau yang
punya data.
Dikenal bermacam-macam cara pengumpulan data, mulai dari pengumpulan data secara rutin
dari sebuah institusi ataupun organisasi. Sebagai contoh, Fakultas Kesehatan masyarakat urusan
pendidikan mengumpulkan data identitas mahasiswa serta data perkembangan pendidikan dari
seluruh mahasiswa. Selain itu, dikenal juga pengumpulan data yang dilakukan penelitian, baik dengan
observasi langsung terhadap objek penelitianya ataupun dengan cara melakukan Tanya jawab
memakai kuesioner dengan objek penelitian. Dalam pengumpulan data dikenal juga beberapa istilah
sebagai berikut.
1. Variabel adalah sesuatu sifat yang akan diukur atau diamatai yang nilainya bervariasi antara satu
objek ke objek lainya. Misalnya, kita akan mengamati bayi baru lahir, variable yang akan diamati
atau yang diukur adalah berat badan, panjang badan yang tentu saja nilai ini bervariasi antara
2. Agregate adalah keseluruhan kumpulan nilai observasi yang merupakan suatu kesatuan dan
setiap nilai observasi hanya mempunyai arti sebagai bagian dari keseluruhan tersebut.
Dalam mengumpulkan nilai dari variabel perlu juga diketahui skala pengukuran dari variabel
tersebut. Skala ada empat macam yaitu skala nominal, ordinal, interval, dan ratio.
Skala Nominal
Pengukuran yang paling lemah tingkatanya terjadi apabila bilangan atau lambing-lambang lain
digunakan untuk mengklasifikasikan objek pengamatan. Setiap objek akan masuk dalam salah satu
Sebagai contoh, agama dapat dikelompokan menjadi Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha.
Setiap orang akan masuk ke dalam salah satu kelompok tersebut. Tidak mungkin ada tumpang tindih
(overlapping).
Kelompok ini juga biasa disebut sebagai “Kategori”, kalau hanya ada dua kategori seperti laki-
Skala Ordinal
Pengukuran ini tidak hanya membagi objek menjadi kelompok-kelompok yang tidak tumpang
tindih, tetapi antara kelompok-kelompok yang tidak tumpang tindih, tetapi antara kelompok-kelompok
yang tidak tumpang tindih, tetapi antara kelompok itu ada hubungan (ranking). Hubungan antara
kelompok ini dapat ditulis sebagai lebih kecil (<) atau lebih besar (>). Jadi, dari kelompok yang sudah
Sebagai contoh, seorang anggota ABRI dapat dikelompokan menjadi kelompok mayor, kelompok
kapten, kelompok letnan, dan sebagainya. Dalam kelompok ini dapat dikatakan kelompok mayor lebih
Contoh lain, “status ekonomi” dari masyarakat atau objek penelitian dapat dikelompokan
Skala interval
Kalau di dalam skala ordinal kita hanya dapat menentukan (orde) dari kelompok, didalam skala
interval selain membagi objek tertentu dan dapat diurutkan juga ditentukan jarak dari urutan kelompok
tersebut. Sebagai contoh, dapat dilihat kejadian-kejadian di sumpah pemuda, tahun 1945 kemerdekaan,
orde batu tahun 1966. Dari sini kita ketahui bahwa sumpah pemuda lebih dahulunya sumpah pemuda
adalah 17 tahun.
Skala Ratio
Dengan skala ratio kita dapat mengelompokan data. Kelompok itu pun dapat diurutkan dan
jarak antara urutan pun dapat ditentukan. Selain itu, sifat lain untuk data dengan skala ratio kelompok
tersebut dapat diperbandingkan (ratio). Hal ini disebabkan skala ratio mempunyai titik “nol mutlak”.
Contoh : Ada kelompok barang dengan berat 60Kg dan kelompok 30 Kg. Disini kita katakana
skala dari data ini adalah ratio karena kita dapat menyatakan bahwa kelompok 60 Kg lebih berat
darpada 30 Kg, lebih beratnya adalah 30 Kg, atau dikatakan bahwa kelompok 60 Kg adalah 2 kali
kelompok 30 Kg.
Berikut ini disajikan sifat keempat skala yang diringkaskan dalam bagan.
G. Sajian Statistik
Setelah data mentah (raw data) terkumpul, tahap selanjutnya adalah menyajikan data tersebut
dalam berbagai bentuk, tergantung jenis data dan skala pengukuranya. Guna penyajian data adalah
untuk mengambil informasi yang ada didalam kumpulan data tersebut. Dikatakan bahwa pengumpulan
data berguna untuk mendapatkan informasi dan selanjutnya dengan metode statistic inferens
barangkali kita dapat mengembangkan teori atau ilmu baru. Itulah sebabnya untuk mengembangkan
suatu ilmu diperlukan penelitian atau penelahaahan kembali dengan metode penelitian yang baik.
1) Tulisan (textular).
2) Tabel (tabular).
3) Gambar/grafik (diagram).
Tulisan ( textular)
Hampir semua bentuk laporan dari pengumpulan data diberikan tertulis, mulai dari bagaimana
proses pengambilan sampel, pelaksanaan pengumpulan data, sampai hasil dianalisis yang berupa
Tabel
Penyajian data dalam bentuk tabel adalah penyajian dengan memakai kolom dan baris. Bermacam-
Tabel induk adalah tabel yang berisikan semua hasil pengumpulan data yang masih dalam
bentuk data mentah, biasanya tabel ini disajikan dalam lampiran suatu laporan pengumpulan
data.
b) Text table (tabel rincian) merupakan uraian dari data yang diambil dari tabel induk.
Contoh :
Distribusi frekuensi
Distribusi Relatif
Distribusi Kumulatif
Dalam menyajikan sebuah tabel perlu diingat beberapa hal untuk sajian yang baik sebagai berikut.
a) Judul tabel, judul tabel harus singkat, jelas, dan lengkap, hendaknya dapat menjawab apa yang
b) Nomor tabel.
c) Keterangan-Keterangan (catatan kaki= foot note), yaitu keterangan yang diperlukan untuk
menjelaskan hal-hal tertentu yang tidak bias dituliskan di dalam badan tabel.
d) Sumber, kadang kala didalam suatu laporan juga dikutip tabel dari laporan orang lain. Untuk itu,
SMA 225 15 23 92
SMP 375 25 48 77
SD 360 14 62 52
a. Histogram
b. Frekuensi Poligon
c. Ogive
d. Diagram Garis
e. Diagram batang
f. Diagram pinca
g. Diagram tebar
h. Pictogram
i. Mapgram
j. Box whisker plot
k. Stem and leaf plot
l. Pareto
a. Histogram
Histogram adalah grafik yang digunakan untuk menyajikan data kontinu. Grafik ini merupakan areal
diagram sehingga kalau interval kelas tidak sama, dilakukan pemadatan dengan memperbandingkan
b. Poligon
Penyajian Frekuensi poligon digunkan untuk data kontinu seperti pada histogram. Cara membuat
grafik frekuensi poligon dapat dilakukan dengan cara menghubungkan puncak dari balok-balok
histogram. Keuntungan menggunakan frekuensi poligon adalah kita dapat melakukan perbandingan
Ogive adalah grafik fari data kontinu dan dalam bentuk frekuensi kumulatif. Dari
penggolongan ogive kurang dari (less than) dan besar dari (more than), akan didapatkan nilai
Diagram garis digunakan untuk menggambarkan data diskrit atau data dengan skala nominal
yang menggambarkan perubahan dari waktu ke waktu atau perubahan dari suatu tempat ke tempat
lain.
e. Diagram Batang
Diagram batang digunakan untuk menyajikan data diskrit atau data dengan skala
nominal maupun ordinal. Perbedaan antara balok-balok diagram batang dengan balok-balok
1) Singgle Bar
2) Multiple Bar
3) Subvided Bar
f. Diagram Pinca ( diagram Lingkar)
Diagram pinca/lingkar digunakan untuk menyajikan data diskrit atau data dengan skala
nominal dan ordinal atau disebut juga data kategori. Luas satu lingkaran adalah 360
derajat. Proporsi data yang akan disajikan dijadikan dalambentuk derajat.
g. Diagram Tebar
Diagram tebar adalah diagram yang digunakan untuk menggambarkan hubungan dua
macam variabel yang di perkirakan ada hubungan. Sumbu Y menggambarkan variabel
independen.
h. Pictogram
Dari diagram diatas, penyajian data untuk menyatakan jumlah siswa digunakan gambar
orang yang mana tiap-tiap gambar mewakili 200 orang. Untuk penyajian data yang lain
tentu saja kita bisa mengunakan gambar-gambar yang lebih menarik seperti gambar mobil,
i. Mapgram
Mapgram adalah diagram yang menggunakan map atau peta dari suatu daerah. Permasalahan
yang akan digambarkan ditunjukkan langsung dipeta tersebut.
j. Box Wisher Plot
Boxplot merupakan ringkasan distribusi sampel yang disajikan secara grafis yang bisa
menggambarkan bentuk distribusi data (skewness), ukuran tendensi sentral dan ukuran
penyebaran (keragaman) data pengamatan.
Penyajian data dalam bentuk distribusi frekuensi akan menghilangkan nilai asli dari data
tersebut. Untuk menghilangkan kelemahan ini, dibuatlah suatu penyajian yang disebut stem &
Pada distibusi frekuensi kita telah mengelompokan data didalam kelas sehingga tidak dapat
dilihat lagi nilai aslinya, untuk kelemahan ini stem & leaf dapat menghilangkan kelemahan
tersebut.
m. Pareto Chart
Pareto tidak berbeda dengan diagram batang yang di susun dengan susunan tinggi