OLEH :
FAKULTAS TEKNIK
2015
TEKNIK LISTRIK TERAPAN
Yang dimaksud dengan listrik arus bolak – balik adalah listrik ( tegangan / arus ) yang
berubah-ubah arah dan nilainya terhadap waktu.
Arus Berkurang
pada arah Posistif
1+
Perubahan
Positif Arus Berkurang
pada arah Posistif
0 1/3
Perubahan
Negatif
Arus Bertambah
Arus Bertambah
pada arah Negatif
pada arah Negatif
1-
Waktu yang dibutuhkan oleh arus bolak-balik untuk kembali pada harga / nilai dan arah
yang sama disebut dengan periode. Sedangkan jumlah periode dalam 1 ( satu ) detik
disebut dengan frekwensi.
Dari karakteristik arus bolak-balik yang disebut dengan sinusioda tersebut, maka
terdapat nilai-nilai :
Tegangan Arus
Nilai maks : V = V I =I
Yang dimaksud dengan listrik arus bolak – balik 3 fasa adalah lisrik arus bolak – balik
yang terdiri dari 3 ( tiga ) keluaran yang disebut dengan fasa, dengan bentuk sinusiode
dimana besar / nilai tegangannya sama, frekwensi sama tetapi masing – masing
berbeda 1/ 3 periode ( 120 0 ).
Generator arus bolak – balik sebagai sumber listrik arus bolak-balik 3 fasa, konstruksi
letak belitan induksinya masing – masing berbeda sudut 120 0.
K
U3
S U
K 1200
K M
U
2 M
U
+
3
U U1 U2 U3
U
1 t
1200
U
2
Tegangan dan arus keluaran dari generator atau trafo dapat dibedakan berdasakan
hubungan antar belitannya
Il
R
– Tegangan setiap belitan disebut dengan
If tegangan fasa = Ef
EL
EF – Tegangan antar fasa disebut dengan
tegangan line = El
EF
If N – El = Ef . 3
EL
– Arus yang keluar dari belitan disebut
Il
If arus fasa If dan arus yang keluar dari
EF S terminal disebut arus line Il . Arus line
Il EL besarnya sama dengan arus fasa : Il
= If
HUBUNGAN DELTA
Il
EF EF R
EL EL – Tegangan line besarnya sama degan
If I tegangan fasa : El= Ef
f
If Il
– Arus line besarnya sama dengan arus
fasa dikalikan 3
EF
EL – Il = If . 3
Il
S
1.4. DAYA LISTRIK 3 FASA
R Il.1
If.3
EF
EL
N EL
EF
S Il.2
If.3 EF
T EL
Il.3
P3Ø = P1 + P2 + P3
= ( If.1 x Vf.1 x Cos 1 ) + ( If2x Vf2 x Cos 2 )+( If3 x Vf3 x Cos 3 )
P3 Ø = 3 x ( If x Vf x Cos )
Diketahui bahwa :
Vl
Vf = ------- dan If = Il
3
Maka :
3 x Vl x Il x Cos
P 3 Ø = -------------------------
3
Atau :
P 3 Ø = 3 x Vl x Il x Cos
1.4.2. Hubungan Segi-tiga
Il1
EF EF
EL
EL
Il3
P3Ø = P1 + P2 + P3
P3 Ø = 3 x ( If x Vf x Cos )
Diketahui bahwa :
Il
If = ------- dan Vf = Vl
3
Maka :
3 x Vl x Il x Cos
P 3 Ø = -------------------------
3
Atau :
P3 Ø = 3 x Vl x Il x Cos
1.4.3. Beban Pada Arus Bolak-Balik
Pada sistem arus searah hanya mengenal beban resistive ( R ), tetapi pada sistem
arus bolak balik beban merupakan “ Impedansi” ( Z ) yang biasa dibentuk dari unsur :
Beban Resistip ( R )
Beban Induktip ( Xl )
Beban Kapasitip ( Xc )
A. Beban Resistip
+ + +
B. Beban Induktip
P.I.U
U P I
+ +
C. Beban Kapasitip
U P I
+ +
Sifat hambatan L (XL) dengan C (XC) saling bertentangan atau saling meniadakan.
XL = 2π.f.L,
1
XC =
2fC
R
φ V
Z
-XC
Z XL
φ
V
R
(a
Z = R - J XL - J XC
Z = R - J XL - J XC
(JXL < JXC)
(JXL > JXC)
XL
-XC Z
R V
φ
XL φ -XC
Z V
(b)
R Z -XC
V
φ
XL φ
Z V
XL
(c)
-XC
1.5. DAYA PADA ARUS BOLAK-BALIK
Hubungan dari ketiga macam daya tersebut kita kenal sebagai “segitiga daya”.
P
φ S
Q Q
S
φ
P
S= P+jQ
P
Atau φ
Q
S = P² + Q²
S
Rumus-rumus Daya
1 Fasa 3 Fasa
S = VxI S = V x I x √3 (VA)
P = V x I x cos P = V x I x √3 x cos (Watt)
I = Arus Phasa