Anda di halaman 1dari 15

DISKUSI KELOMPOK TERFOKUS TAHAP 1

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


1. Batasan
Bagian integral dari pelayanan kesehatan yang merupakan kegiatan praktik perawat
baik langsung maupun tidak langsung, mandiri maupun kolaborasi yang ditujukan
pada keluarga dan seluruh anggotanya, baik pada keluarga yang sehat, berisiko sakit,
maupun sakit dalam berbagai tipe keluarga dengan memerhatikan lingkungan rumah
sebagai bagian yang tidak terpisahkan.

2. Sasaran asuhan keperawatan keluarga berdasarkan level KKNI

Tabel 1. Sasaran Asuhan Keperawatan Keluarga


menurut Kaaklnen, Cochli, Duff, & Honson, 2010
Level Pendidikan Tingkat Sasaran Asuhan
KKNI kemampuan
5 Diploma III Novice Individual in the family context
Keperawatan (individu yang sakit saja dalam keluarga)
7 Ners generalis Advance 1. Individual in family as a context
beginer (individu yang sakit saja dalam keluarga)
2. Family as a client (semua anggota
keluarga sebagai klien)
3. Family as a system (semua anggota
keluarga dan seluruh yang memengaruhi
interaksi nggota keluarga)
4. Family unit in order to introduce family
aggregates(keluarga sebagi unit
masyarakat yang dilihat berdasarkan
agregat-dalam tahap pemula)
(Kaaklnen, Cochli, Duff, & Honson, 2010 p.9; Family Health Care Nursing)

3. Pertimbangan pemilihan keluarga dalam asuhan keperawatan keluarga:


1. Keluarga yang anggota keluarganya sakit diutamakan: kronis, menular,
degeneratif.
2. Keluarga yang anggota keluarganya berisiko sakit: bumil, balita, lansia, remaja
3. Keluarga yang berisiko dari aspek lingkungan rumah
4. Keluarga sehat menuju perkembangan keluarga yang lebih tinggi
4. Unit atau tempat asuhan keluarga diberikan
a. Unit utama: asuhan dilaksanakan pada keluarga
b. Unit pendukung: asuhan yang dilaksanakan secara terintegrasi pada:
1) Klinik
2) Panti
3) Komunitas

5. Pelaksanaan kegiatan asuhan keperawatan keluarga


Berdasarkan kurikulum AIPNI 2015 kebutuhan belajar keperawatan keluarga adalah
terintegrasi pada mata kuliah keperawatan keluarga dan komunitas sebesar 5 sks.
Apabila besar muatan keperawatan keluarga adalah 2 SKS maka diperhitungkan
sebagai berikut:
a. Menurut Permen 2015 (no lupa)
1) 2 SKS x 170 menit x 14 minggu efektif
2) = 4760 menit = 79.33 jam = 11,33 hari efektif bila 1 hari kerja
diperhitungkan 7 jam
3) Dibutuhkan waktu praktik 2 minggu
b. Menurut perhitungan lama
1) 2 sks x 5 x 60 menit x 14 minggu efektif
2) = 8400 menit = 140 jam = 20 hari efektif bila 1 hari kerja diperhitungkan 7
jam
3) Dibutuhkan waktu praktik 3,3 minggu

Tabel 2. Aktifitas Asuhan Keperawatan Keluarga pada Beban Studi 2 SKS


Minggu ke Hari ke Aktifitas asuhan
1 1
2 Pre planning I:
3 1. Identifikasi keluarga yang akan diasuh
4 2. Pengkajian keperawatan keluarga secara komprehensif
5
6

2 1 Pre planning II:


2 1. Analisis data, merumuskan diagnosis keperawatan keluarga
3 2. Menentukan prioritas diagnosis keperawatan
4 3. Menyusun rencana tindakan keperawatan keluarga
5 Pre planning III:
6 1. Melaksanakan tindakan keperawatan keluarga
2. Evaluasi tindakan keperawatan keluarga
3 1 Pre planning IV: evaluasi proses
2 1. Evaluasi kognitif
3 2. Evaluasi afektif
4 3. Evaluasi psikomotor
5 4. Evaluasi perubahan fungsi tubuh
6 5. Evaluasi lingkungan

4 1 Evaluasi hasil
2 1. Evaluasi kognitif
3 2. Evaluasi afektif
4 3. Evaluasi psikomotor
5 4. Evaluasi perubahan fungsi tubuh
6 5. Evaluasi lingkungan

6. Pelaksanaan kegiatan asuhan keperawatan keluarga


a. Pengkajian: sesuai format dan panduan pengisian format
b. Diagnosis: Diagnosis berdasarkan pada Nanda

Tabel 3. Pendekatan Diagnosis Keperawatan Keluarga Berdasarkan NANDA


No Sasaran Pendekatan
1 Individual in family as a Langkah penetapan diagnosis sesuai
context dengan klien dipandang sebagai kasus
individu
2 Family as a client: Langkah penetapan diagnosis dengan klien
Interpersonal family nursing: adalah keluarga yang dipandang sebagai
Family nursing a system sebuah sistem

Pada penetapan diagnosis keperawatan klien sebagai kasus individu dapat


digunakan model pendekatan sebagai berikut:

1. Model analisis data diagnosis keperawatan tipe sehat/sejahtera


Identifikasi data
 Fungsi individu/keluarga
adekuat Penetapan masalah Perumusan diagnosis
kep. (P)
 Status kesehatan individu /
keluarga berpotensi untuk
meningkat

 Berdasarkan terminologi
NANDA
 Status kesehatan berpotensi Problem
 Diawali dengan kesiapan
meningkat
meningkat
 Ungkapan klien/ keluarga
tentang keinginan menuju
tingkat kesehatan yang lebih
tinggi
Gambar 1. Model analisis data diagnosis keperawatan tipe sehat/sejahtera

2. Model analisis data keperawatan tipe Diagnosis risiko

Identifikasi data Penetapan Penetapan faktor Perumusan diagnosis


 Belum terjadi masalah risiko kep. Risiko (PE)
penyimpangan
 Faktor risiko telah ada
• Kurang pengetahuan
• Sikap tentang
 Faktor risiko telah kesehatan negatif
ada • Perilaku yang tidak
 Faktor risiko aspek: sehat
pathofisiologi • Program kesehatan
 Berdasarkan belum tersedia
penyakit, situasi,
terminologi • Kesulitan mengakses
tindakan, dan
maturasional NANDA program kesehatan
 Faktor risiko aspek:  Diawali • Lingkungan tidak Problem ybd etiologi
pengetahuan, sikap, dengan label sehat
perilaku, lingkungan, risiko • Pathofisiologi
dan program • Situasi
kesehatan • Tindakan
• Maturasional

Gambar 2. Model analisis data keperawatan pada diagnosis risiko

3. Model analisis data keperawatan pada Diagnosis aktual

Identifikasi data yang Penetapan Penetapan faktor Perumusan diagnosis


menyimpang masalah penyebab kep. (PES)

Telah teridentifikasi
pada data yang
menyimpang

• Kurang pengetahuan
• Sikap tentang
 Teridentifikasi  Berdasarkan kesehatan negatif
adanya batasan terminologi • Perilaku yang tidak
karakteristik mayor NANDA sehat Problem ybd etiologi
 Mungkin didapatkan • Program kesehatan
 Label belum tersedia
dd simtom
batasan karakteristik gangguan,
minor • Kesulitan mengakses
intoleransi, program kesehatan
dll • Lingkungan tidak
sehat
• Pathofisiologi
• Situasi
• Tindakan
• Maturasional
Gambar 3. Model analisis data keperawatan pada diagnosis aktual
4. Model perumusan diagnosis keperawatan individu/ keluarga

Faktor
risiko Diagno
1. Individu / tidak sis kep.
Fungsi Problem
keluarga ada sehat
individu/
sehat keluarga
2. Individu / adekuat Faktor Diagno Problem
keluarga risiko
v sis kep. ybd
berisiko ada risiko Etiologi
sakit
Fungsi
3. Individu /
individu/ Problem
keluarga Faktor Diagno
keluarga ybd
sakit tidak penyebab sis kep. Etiologi
ada aktual dd simtom
adekuat

Gambar 4. Model perumusan diagnosis keperawatan keluarga


Pada penetapan diagnosis keperawatan klien adalah keluarga yang dipandang
sebagai sebuah sistem dapat digunakan model pendekatan sebagai berikut:

Daftar diagnosis keperawatan NANDA yang pada axis 2 subyek diagnosis


merujuk pada keluarga.

Tabel 4. Daftar Diagnosis Keperawatan NANDA 2015-2017


dengan Subyek Diagnosis Keluarga

No Domain Kelas Pernyataan diagnosis Kode No Hal


domain DK
1 Promosi Manajemen Ketidakefektifan 00080 1 164
kesehatan kesehatan manajemen kesehatan
keluarga
7 Hubungan Hubungan Disfungsi proses 00063 2 309
peran keluarga keluarga
Gangguan proses 00060 3 312
keluarga
Kesiapan 00159 4 313
meningkatkan proses
keluarga
9 Koping/ Respons Penurunan koping 00074 5 351
toleransi koping keluarga
stres Ketidakmampuan 00073 6 353
koping keluarga
Kesiapan 00075 7
meningkatkan koping
keluarga

3
Tabel 5. Diagnosis Keperawatan NANDA 2015-2017 dengan Faktor yang Berhubungan/ Faktor Risiko Berkaitan dengan Keluarga

No Domain Kelas Pernyataan diagnosis Kode Hal Faktor yang berhubungan / faktor risiko
domain
1 Promosi Manajemen Ketidakefektifan pemeliharaan 00099 161 Hambatan pengambilan keputusan
kesehatan kesehatan (2) kesehatan Sumber daya tidak cukup (finansial,
sosial, pengetahuan)
5 Persepsi/ Kognisi (4) Ketidakefektifan kontrol impuls 00222 273 Individu
kognisi
2 Nutrisi Makan (1) Kesiapan meningkatkan 00106 175 Individu
pemberian ASI
7 Hubungan Peran Ketegangan peran pemberi 00061 297 Status kesehatan pemberi asuhan
peran pemberi asuhan Hubungan pemberi asuhan-penerima
asuhan (1) asuhan
Aktivitas memberi asuhan
Proses keluarga (pola disfungsi keluarga,
pola koping keluarga tidak efektif)
Sumber daya
Sosioekonomi
Risiko ketegangan peran 00062 300 Adaptasi keluarga takefektif
pemberi asuhan Isolasi keluarga
Lingkungan fisik tidak adekuat untuk
pemberian asuhan
Pemberi asuhan tidak siap secara
perkembangan untuk pemberi asuhan
Pola disfunsi keluarga sebelum situasi
pemberian asuhan
Tidak pengalaman dengan pemberian
asuhan
Ketidakmampuan menjadi 00056 302 Bayi/anak-anak
orangtua Pengetahuan (defisiensi pengetahuan
tentang........ menjadi orangtua)
Fisiologis
Psikologis
Sosial (perubahan dalam unit keluarga)
Risiko ketidakmampuan menjadi 00057 306 Bayi/anak
orangtua Pengetahuan
Psikologis
Sosial (gangguan lingkungan rumah)
Kesiapan meningkatkan menjadi 00164 305 Fungsi orangtua efektif
orangtua
Hubungan Risiko gangguan perlekatan 00058 308 Ketidakmampuan orangtua untuk
keluarga (2) memenuhi kebutuhan personal
Konflik orangtua yang timbul akibat
perubahan perilaku anak yang tid
Performa Ketidakefektifan hubungan 00223 314 Pengurungan salah satu pasangan
peran (3) Riwayat kekerasan dalam rumah tangga
Risiko ketidakefektifan 00229 317 Pengurungan salah satu pasangan
hubungan Riwayat kekerasan dalam rumah tangga
Kesiapan meningkatkan 00207 316 Peran dan fungsi keluarga/orangtua
hubungan adekuat
Konflik peran orangtua 00064 318 Gangguan kehidupan keluarga akibat
regimen perawatan di rumah (terapi,
pemberi asuhan, kurang rehat)
Perawatan anak dengan kebutuhan
khusus di rumah
Perpisahan dari anak karena penyakit
kronis

Perubahan pada status perkawinan


Tinggal di lingkungan non-tradisional
(panti)
Ketidakefektifan performa peran 00055 319 Pengetaahuan
Fisiologis
Sosial (kekerasan dalam rumah tangga)
Kerugian ekonomi
Ketidaktepatan hubungan dengan sistem
layanan kesehatan
Krang sumber daya (finansial, sosial,
pengetahuan)
Hambatan interaksi sosial 00052 321 Kendala lingkungan
Ketiadaan orang terdekat
Ketidaksesuaian sosiokultural
9 Koping/toler Respon Ketidakefektifan perencanaan 00199 341 Hedonisme
ansi stres koping (2) aktifitas Kurang dukungan sosial
Perilaku defensif
Persepsi terhadap kompetensi diri tidak
realistis
Persepsi terhadap peristiwa tidak realistis
Kesiapan meningkatkan 00211 368
penyesuaian individu Menyatakan keinginan untuk
meningkatkan potensi diri
10 Prinsip Keselarasan Konflik pengambilan keputusan 00083 386 Ancaman yang diirasakan terhadap
hidup nilai/keyakin sistem niali
an/tindakan Aturan moral secara bersama mendukung
(3) terjadinya tindakan yang tidak konsisten
Keyakinan personal yang tidak jelas
Konflik dengan kewajiban moral
Konflik dengan sumber informasi
Kurang informasi yang relevan
Kurang pengalaman dalam membuat
keputusan
Kurang sistem pendukung
Nilai moral secara bersama mendukung
terjadinya tindakan tidak konsisten
Nilai personal yang tidak jelas
Pengaruh dalam pengambilan keputusan
Risiko hambatan religiusitas 00170 396 Perkembangan
Lingkungan
Fisik
Psikologis
Sosiokultural
Spiritual
Kesiapan meningkatkan 00243 390 Keinginan personal untuk meningkatkan
pengambilan keputusan kognitif afektif dan psikomotor
emansipasi
11 Keamanan/ Bahaya Kontaminasi 00181 445 Eksternal
perlindunga lingkungan Internal
n (4) Risiko kontaminasi 00180 448 Eksternal
Internal
13 Pertumbuha Pertumbuhan Risiko pertumbuhan tidak 00113 478 Pemberi asuhan
n/perkemban (1) proporsional Lingkungan
gan Individual
Prenatal
Perkembanga Risiko keterlambatan 00112 479 Prenatal
n (2) perkembangan Individual
Lingkunga
Pemberi asuhan
11 Keamanan Infeksi (1) Risiko infeksi 00004 405 Kurang pengetahuan
perlindunga Pertahanan tubuh primer tidak adekuat
n Pertahanan tubuh sekunder tidak adekuat
Pemajanan terhadap patogen lingkungan
meningkat

Pertemuan Hari Jumat 02 Juni 2016


Langkah Bimbingan Praktik Keperawatan Kesehatan Komunitas
1. Pengkajian
1 kelompok mahasiswa merawat 1 desa, 1 mhs 1 KK untuk asuhan keluarga
150 KK, proporsional simple random
a. jumlah KK dalam 1 desa (diambil…%, dengan hasil 100-150 KK)
b. 1 desa berapa dusun?
c. jumlah KK per dusun
d. pengkajian komunitas format yang ada (upayakan data berbentuk rasio, jgn ordinal)
Ordinal/nominal Rasio (nilai minimal, nilai maksimal, rerata)
Jenis kelamin Umur
Agama Umur kehamilan (minggu).. hamil ke-…, usia ibu hamil,
jumlah kunjungan K1 sd K4 ( kunjungan/umur balita)
Imunisasi; jumlah imunisasi
Tingkat pendidikan Jarak dg fasilitas kesehatan
Pendidikan ordinal
Penghasilan kotor/ peranggota Perkapita
Jarak dg sarana kesehatan.. 1 km 2 km
Partisipasi dg cek ke sarana kesehatan .. bayi, lansia?
Penyakit yang diderita: sebutkan dg jelas
Kebiasaan anak sebutkan: merokok ?
Pus : jelaskan?
Akseptor KB jelaskan jenisnya, jumlahnya
Kondisi jendela : ada, % luas lantai, jumlah, kebersihan
partisipasi ke fasilitas kesehatan..
Bayi-balita Kehadiran di posyandu RS
Bumil Pemeriksaan kehamilan Puskesmas
Buteki Kunjungan rumah oleh nakes Pustu
Dewasa Posbindu Polindes
Lansia Posyandu lansia Ponkesdes
praktek kesehatan non nakes
a. diobati sendiri
b. herbal
c. komplemen
d. dukun
e. yang lain
2. Diagnosis
3. Perencanaan
4. Pelaksanaan
5. Evaluasi
6. membuat soal kespro, infeksi 3, kenakalan remaja 4… soal abc,…soal jawaban pendek
Soal kesehatan reproduksi
1. Apakah yang sering dirasakan pada alat kelamin saudara?
a. gatal
b. keluar darah
c. keluar nanah
d. keputihan
e. timbul benjolan
2. Apakah yang saudara lakukan pada saat alat kelamin saudara mengalami hal tersebut?
a. disiram air
b. dicuci dengan sabun
c. diberikan ramuan herbal
d. diberi obat luka
e. dibiarkan saja
3. Kemanakah saudara berobat?
a. ke dukun
b. ke tenaga kesehatan terdekat
c. ke puskesmas
d. beli obat di toko
e. tidak berobat

Soal Infeksi
1. Di lokasi manakah yang sering terjadi luka (merah, bengkak, panas, tidak terasa/baal)?
a. tangan
b. kaki
c. tungkai
d. pipi
e. seluruh tubuh
2. Apakah yang saudara lakukan dengan luka tersebut?
a. dibiarkan saja
b. diobati dengan obat toko
c. diberi ramuan herbal
d. dibalut dengan kain
e. berobat ke mantri terdekat
3. Kemanakah saudara berobat?
a. ke dukun
b. ke praktek klinik
c. diobati sendiri
d. dibawa ke Rumah sakit
e. dibiarkan saja

Kenakalan Remaja
1. Berapakah usia anak saudara?
a. <20 tahun
b. 21 tahun
c. 22 tahun
d. 23 tahun
e. >24 tahun
2. Apakah kebiasaan anak saudara ?
a. merokok
b. minum minuman keras
c. minum pil yang membuat marah, tidur/ tertawa sendiri
d. tawuran
e. keluyuran
3. Apakah yang saudara lakukan dengan kebiasaan tersebut?
a. dibiarkan saja
b. dinasehati
c. dimarahi
d. dikurung dalam kamar
e. dipukul
4. Kemanakah saudara meminta bantuan dengan kondisi anak saudara?
a. ke tokoh agama
b. ke kepala desa
c. ke guru
d. ke tetangga
e. ke tenaga kesehatan

Anda mungkin juga menyukai