Anda di halaman 1dari 2

INFO PRODUK

Diet Khusus Penunjang Nutrisi


untuk Pasien Penyakit Ginjal Kronis

PENDAHULUAN TERAPI NUTRISI UNTUK PASIEN kepada pasien juga harus mendapat perhatian
Menurut National Kidney Foundation Kidney PENYAKIT GINJAL KRONIS khusus, karena pasien penyakit ginjal kronis
Disease Outcome Quality Initiative (K/DOQI), 1. Karbohidrat perlu mendapatkan asupan protein bernilai
penyakit ginjal kronis didefinisikan sebagai Asupan karbohidrat untuk pasien penyakit biologis tinggi, yang memiliki kandungan
kondisi selama minimal 3 (tiga) bulan, telah ginjal kronis harus cukup untuk menghindari asam amino esensial dan nonesensial
terjadi penurunan fungsi ginjal dengan atau kejadian malnutrisi. Malnutrisi sendiri adalah lengkap.3,5
tanpa kerusakan struktur ginjal, atau kondisi salah satu komplikasi potensial pada kasus
kerusakan struktur ginjal dengan atau tanpa penyakit ginjal kronis mengingat pembatasan 3. Lemak
penurunan fungsi ginjal.1 protein dan gangguan nafsu makan pada Anjuran asupan lemak pada pasien penyakit
pasien.3,5,6 Menurut panduan National Kidney ginjal kronis disamakan dengan orang sehat,
Dalam manajemen penyakit ginjal kronis, Foundation/Kidney Dialysis Outcomes Quality yaitu meliputi 30% total asupan kalori harian,
beberapa aspek yang perlu diperhatikan antara Initiative (NKF K/DOQI, 2000), anjuran asupan dengan rasio asam lemak tak jenuh terhadap
lain aspek terapi nutrisi, manajemen cairan karbohidrat untuk pasien penyakit ginjal asam lemak jenuh tidak kurang dari 1:13. EBPG
(termasuk penggunaan diuretik), aspek terapi kronis adalah 35 kkal/kgBB/hari untuk pasien (2007) menganjurkan agar asupan lemak
penyakit primer dan komplikasi, serta terapi dewasa dan 30-35 kkal/kgBB/hari untuk pasien diatur sedemikian sehingga kadar kolesterol
pengganti ginjal (transplantasi, hemodialisis, kelompok usia lanjut.5 Sedangkan menurut total pasien tidak kurang dari 150 mg/dL;
atau dialisis peritoneal).2 Manajemen nutrisi panduan European Best Practice Guidelines karena kadar kolesterol yang terlalu rendah
termasuk salah satu pilar yang sangat penting (EBPG, 2007) anjuran asupan karbohidrat berkaitan dengan prognosis penyakit ginjal
karena kebiasaan makan yang tidak tepat untuk pasien seperti ini adalah 30-40 kkal/ kronis yang kurang baik.6
dapat berdampak serius pada perburukan kgBB/hari.6
penyakit.3,4 4. Vitamin dan mineral
2. Protein Pada penyakit ginjal kronis, beberapa
Seperti telah diketahui, kebutuhan nutrisi Protein merupakan salah satu komponen vitamin mengalami perubahan metabolisme
pasien penyakit ginjal kronis berbeda nutrisi yang menjadi fokus utama dalam sehubungan dengan perjalanan penyakit
dengan kebutuhan orang normal. Hal ini manajemen nutrisi pasien penyakit ginjal itu sendiri, dengan berkurangnya asupan
disebabkan sejumlah faktor khususnya kronis. Pemberian protein kepada pasien makanan, ataupun dengan dialisis yang
karena perjalanan penyakit ginjal itu penyakit ginjal kronis memerlukan ketepatan; dilakukan. Misalnya kebutuhan vitamin B6
sendiri; antara lain faktor katabolisme yang jika terlalu banyak melebihi kebutuhan meningkat pada pasien ginjal dengan anemia
tinggi, toksin uremia yang berlebihan, hariannya, dapat timbul antara lain yang mendapat terapi erythropoietin, dan
serta gangguan ekskresi toksin dan cairan komplikasi uremia, gejala-gejala bendungan kebutuhan asam folat meningkat karena
akibat kerusakan fungsi filtrasi ginjal. Oleh cairan (edema), dan perburukan penyakit kecenderungan pasien ginjal mengalami
karena itu pasien penyakit ginjal kronis, ginjal pasien. Sebaliknya jika diberikan terlalu hiperhomosisteinemia.7
khususnya tahap akhir, membutuhkan sedikit, pasien cenderung akan mengalami
pengaturan nutrisi khusus dari dokter dan malnutrisi energi protein dan dehidrasi; Sedangkan untuk mineral perlu diperhatikan
ahli gizi.3-5 Pengaturan terutama difokuskan yang juga dapat memperburuk perjalanan asupannya pada pasien penyakit ginjal kronis.
pada cairan, garam, dan asupan protein. Di penyakit ginjalnya.4 Natrium, kalium, dan fosfor merupakan contoh
samping itu, asupan vitamin dan mineral mineral yang perlu dibatasi. Sedangkan zat
juga perlu mendapat perhatian.4 Prinsip utamanya adalah bahwa pada pasien besi, zinc, dan selenium merupakan contoh
penyakit ginjal kronis tahap predialisis, mineral yang sering turun kadarnya pada
Sebelum mulai menjalani manajemen nutrisi pembatasan asupan protein sangat penting pasien ginjal; sehingga perlu mendapat
khusus, status nutrisi pasien penyakit ginjal untuk memperlambat progresivitas penyakit suplementasi khusus.7
kronis perlu diperiksa; dan kemudian dipantau ginjal. Sedangkan pada pasien yang sudah
secara berkala. Hal ini penting dilakukan menjalani dialisis, baik hemodialisis maupun 5. Air
untuk memastikan optimalnya nutrisi pasien. dialisis peritoneal, asupan protein justru Asupan air untuk penderita penyakit
Metode pemantauan dapat dilakukan harus ditambah untuk mengimbangi jumlah ginjal kronis harus diperhatikan agar tidak
dengan berbagai modalitas; antara lain protein yang hilang pada saat proses dialisis memberatkan kerja jantung maupun ginjal.
dengan penilaian diet, antropometri, nPNA dilakukan.3,5 Untuk pasien predialisis, jika pasien dapat
(normalized protein nitrogen appearance), mentoleransi, air boleh diberikan sampai
kadar albumin, dan kadar kolesterol.6 Memilih jenis protein yang boleh diberikan dengan 3000 mL per hari. Namun pada

940 CDK-211/ vol. 40 no. 12, th. 2013


INFO PRODUK

pasien dialisis, yang umumnya sudah berada kebutuhan pasien yang bersangkutan. gelas sehari.
dalam stadium penyakit ginjal kronis sangat Salah satu contoh produk khusus ini adalah
lanjut, anjuran asupan air adalah tidak lebih Nephrisol. Di samping kandungan protein yang sudah
dari 1500 mL per hari3. Biasanya, asupan air disesuaikan dengan guideline; kandungan dan
untuk pasien penyakit ginjal kronis tahap Nephrisol merupakan makanan khusus untuk rasio asam lemak, kandungan karbohidrat,
dialisis dihitung berdasarkan keluaran urine pasien penyakit ginjal yang belum menjalani dan kandungan komponen nutrisi lainnya
per 24 jam terakhir, ditambah dengan 500 dialisis. Kandungan protein yang rendah telah juga telah disesuaikan dengan kebutuhan
mL. Cairan tidak hanya diperhitungkan dari disesuaikan dengan standar asupan protein pasien penyakit ginjal kronis. Dari aspek
air yang diminum, tetapi juga dari makanan harian tahap predialisis yaitu 0,6-0,75 gram sumber karbohidrat, produk Nephrisol
yang kandungan airnya tinggi.7 protein/kgBB/hari. Protein dalam makanan tidak menggunakan laktosa, melainkan
khusus ini tersedia dalam bentuk whey protein maltodextrin sehingga masih dapat diberikan
NEPRHISOL® : Keunggulan sebagai concentrate dan calcium caseinate yang secara jika ada intoleransi laktosa.
produk nutrisi untuk penyakit ginjal keseluruhan mengandung rasio asam amino
kronis 60:40; sesuai anjuran NKF K/DOQI. Satu sajian Dengan kandungan kalori 260 kkal per sajian
Untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien Nephrisol mampu memenuhi sekitar 15% (250 mL) dan osmolaritas sekitar 350-360
penyakit ginjal kronis, dapat diberikan kebutuhan protein harian pasien. Nephrisol mOsmol/kg, Nephrisol dapat diberikan lewat
makanan tambahan formula khusus yang dapat diberikan sebagai makanan tambahan sonde, sekiranya pasien penyakit ginjal kronis
kandungannya telah disesuaikan dengan atau makanan pengganti, maksimal 6 (enam) sulit makan lewat jalur oral.  (HLM)

DAFTAR PUSTAKA
1. National Kidney Foundation Kidney Disease Outcome Quality Initiative (K/DOQI). Clinical practice guidelines for chronic kidney disease: evaluation, classification, and stratification. Am J
Kidney Dis 2002; 39 (2 suppl 1): S18-S266.
2. Arora P et al. Chronic Kidney Disease Treatment & Management [Internet]. 2013 [updated 2013 Aug 5, cited 2013 Aug 27]. Available from: http://emedicine.medscape.com/article/238798-
treatment.
3. Kopple JD, Massry SG. Nutritional Management of Renal Disease. Pennsylvania, United States: Williams & Wilkins, 1997: 17.
4. Kidney Health Australia. Nutrition and CKD - Some Basic Facts [Internet]. 2013 [updated 2013 Aug 26; cited 2013 Sep 13]. Available from: http://www.kidney.org.au/ForPatients/
Management/NutritionandCKD/tabid/705/Default.aspx.
5. NKF/KDOQI Nutrition in Chronic Renal Failure Guideline. Am J Kidney Dis 2000; 35 (6): S58.
6. Fouque D, Vennegoor M, Wee PT, Wanner C, Basci A, Canaud B et al. EBPG Guideline on Nutrition. Nephrol Dial Transplant 2007; 22 [Suppl 2]: ii45–ii87.
7. European Dialysis and Transplantation Nurses Association/European Renal Care Association (EDTNA/ERCA). European Guidelines for the Nutritional Care of Adult Renal Patients[Internet].
2002 [updated 2002 Oct 1; cited 2013 Sep 13]. Available from: http://www.eesc.europa.eu/self-and-coregulation/documents/codes/private/086-private-act.pdf.

CDK-211/ vol. 40 no. 12, th. 2013 941

Anda mungkin juga menyukai