Anda di halaman 1dari 14

PLAN OF DEVELOPMENT (POD)

UNIVERSITAS TRISAKTI
UNIVERSITAS TRISAKTI

BAB III

RESERVOIR DESCRIPTION

Reservoir merupakan tempat terakumulasinya hidrokarbon. Oleh karena itu,

mengetahui keadaan reservoir dari suatu lapangan sangatlah penting dalam dunia

minyak dan gas. Deskripsi reservoir sendiri meliputi analisa karakterisitik reservoir

yang dilakukan untuk mengetahui keadaan reservoir saat ini. Tujuannya adalah

untuk mengetahui sifat-sifat fluida reservoir, tekanan dan temperatur reservoir,

jenis tenaga dorong reservoir, besar cadangan (OOIP), Recovery Factor (RF),

Estimate Ultimate Recovery (EUR) dan juga Remaining Reserves (RR). Untuk

melakukan analisa ini, maka kita membutuhkan data PVT, SCAL, Logging, Well

Test, data produksi, dan lain-lain.

3.1 Kondisi Reservoir

Deskripsi reservoir dilakukan berdasarkan studi sifat fisik dari fluida

reservoir dan batuan reservoir. Reservoir pada lapangan Indramayu memiliki

tekanan awal yang relatif tinggi, sekitar 1750 psia dan temperatur reservoir berkisar

di 250ºF. Lapangan Indramayu ini merupakan lapangan migas di Jawa yang sudah

diproduksikan, namun dalam proses pengembangannya kurang maksimal sehingga

perlu dilakukan perencanaan pengembangan lapangan. Lapangan Indramayu

sendiri memiliki lima sumur yang berpotensi mengandung hidrokarbon minyak dan

kelima sumur tersebut menembus satu zona di struktur XMA yaitu X-34, serta dua

36
PLAN OF DEVELOPMENT (POD) 37
UNIVERSITAS TRISAKTI
UNIVERSITAS TRISAKTI

sumur gas dimana zona yang ditembus adalah zona X-23 di struktur XMA

pula. Formasi yang interest pada lapangan Indramayu adalah formasi Baturaja

untuk zona X-34 dan formasi Cibulakan Atas pada bagian massive di zona X-23.

Pada zona X-34, batuan reservoir tersusun atas batuan gamping sementara pada

zona X-23 batuan reservoir tersusun atas batuan pasir.

3.2 Initial Condition

Data ini memiliki peran penting untuk mengetahui jumlah cadangan yang

dimiliki dan untuk pengembangan lapangan lebih lanjut. Pada dasarnya dengan

data ini kita akan mengetahui pengembangan dengan cara apa yang seharusnya

dilakukan.

Data-data initial dari reservoir pada zone X-34 di Lapangan Indramayu

dapat dilihat pada table berikut. Dari data initial ini kita dapat mengembangkan

perhitungan ke tahap lebih lanjut.

Tabel 3.1
Initial Condition
Parameter X-34
Pi, psia 1750
Pb, psia 1624,55
T, °F
252,67
API 38,98
SGo
0.83
Ρo (gr/cc)
0,83
Boi, bbl/stb
1.6677
Rs, Scf/Stb
303
SGg
0.65
PLAN OF DEVELOPMENT (POD) 38
UNIVERSITAS TRISAKTI
UNIVERSITAS TRISAKTI

Data initial diatas diperoleh dari hasil perhitungan dari data-data Indramayu

Field yang telah diketahui tekanan awal, suhu, densitas oil dan gas.

Dari data yang tercantum pada tabel diatas dapat dilihat bahwa tekanan

reservoir lebih besar dari pada tekanan bubble point. Oleh karena itu, dapat

disimpulkan bahwa kondisi reservoir ini adalah Under-saturated reservoir. Hal ini

dibuktikan pula dengan interpretasi logging yang tidak menemukan GOC di sekitar

zona X-34.

Dari data yang di dapat kita dapat menentukan jumlah cadangannya, factor

perolehan minyaknya serta dapat diketahui apa tenaga dorongnya pada masing-

masing reservoir.

3.3 Karakteristik Batuan Reservoir

Nilai porositas dan saturasi air lapisan minyak produktif X-34 didapatkan

dari interpretasi logging. Zona ini memiliki porositas yang cukup baik sekitar 17%.

Lapisan X-34 memiliki saturasi air yang tinggi yaitu pada rentang 66%. Lapisan X-

23 memiliki porositas sekitar 21% dan Sw 51%.

Tabel 3.2
Nilai Porositas Efektif dan Saturasi
Average
Zone Average Sw K (mD)
PhiE

X-23 21% 51% 5.61

X-34 17.94% 66% 5,77


PLAN OF DEVELOPMENT (POD) 39
UNIVERSITAS TRISAKTI
UNIVERSITAS TRISAKTI

Gabungan dari net to gross (NTG) ratio yang digunakan untuk permodelan

statistic dan perhitungan volumetric ditunjukkan pada table berikut :

Tabel 3.3
Average Net to Gross

Cut off
Zone Average NTG, %
Vsh, % PhiE, % Sw, %

X-23 50 5 80 51

X-34 40 5 80 57.84

3.4 Karakteristik Fluida Reservoir

Sifat fisik fluida dari lapangan Indramayu ditentukan oleh PVT analysis.

Sifat fisik fluida seperti oil formation volume factor (Bo), solution gas oil ratio (Rs),

Fluid density (API), dan oil viscosity. Pada umumnya, semua sample

mengindikasikan bahwa struktur XMA memiliki viskositas rendah, mengandung

minyak ringan dan tekanan gelembung yang memiliki nilai dibawah tekanan awal

reservoir.

Analisa PVT adalah kegiatan dimana Reservoir Engineering melakukan

kegiatan menganalisa dan meramalkan sifat fisik fluida reservoir yang pada

akhirnya bertujuan memberikan gambaran dan mengetahui klasifikasi fluida yang

cocok bagaimana di reservoir tersebut. Fluida minyak bumi dijumpai dalam bentuk

cair, sehingga sesuai dengan sifat cairan pada umumnya, pada fasa cair jarak antara

molekul-molekulnya relatif lebih kecil dari pada gas. Sifat-sifat minyak bumi yang

akan dibahas adalah densitas, viscositas, FVF. Data PVT yang diberikan adalah

sebagai berikut :
PLAN OF DEVELOPMENT (POD) 40
UNIVERSITAS TRISAKTI
UNIVERSITAS TRISAKTI

Tabel 3.4
Data PVT

Tr ρo Bo
Well
°F gr/cc Bbl/STB
X-01 248 0,83 1,6677
X-02 260 0,79 1,8367
X-03 272 0,81 2,2809
X-05 250 0,79 1,7792

Data PVT yang diberikan adalah data sumur 1, 2, 3, dan 5. Bila dilihat dari

data produksi yang diberikan (sumur 1,2,3,5,7) terdapat produksi minyak, jadi

dapat disimpulkan PVT yang diberikan mewakili zone X-34 karena zona X-23

merupakan reservoir gas. Dari ke-empat data tersebut, sumur 1 yang dipilih untuk

dijadikan acuan PVT X-34 karena memiliki nilai Bo terkecil sehingga paling kuat

untuk dijadikan landasan kondisi initial.

3.4.1 Densitas Minyak

Densitas minyak didefinisikan sebagai perbandingan berat minyak (lb)

terhadap volume minyak. Metode dalam pengukuran densitas adalah

berdasarkan pada komposisi minyaknya. Specific gravity minyak (Sg),

dikaitkan sebagai perbandingan densitas minyak terhadap densitas air. Data-

data densitas (oAPI) dan jenis minyak dari analisa perhitungan PVT dapat

dilihat pada tabel dibawah ini, yaitu sebagai berikut :


PLAN OF DEVELOPMENT (POD) 41
UNIVERSITAS TRISAKTI
UNIVERSITAS TRISAKTI

Tabel 3.5
Jenis Minyak Zone X-34
Reservoi o Density
API Sg (Oil) Jenis Minyak
r (lb/cuft)

X-34 38,98 0.83 51,82 Minyak Ringan

Dari table di atas, dapat disimpulkan reservoir X-34 termasuk kategori

minyak ringan (API >30).

3.4.2 Faktor Volume Formasi

Faktor volume formasi minyak (Bo) didefinisikan sebagai volume minyak

dalam barrel pada kondisi standard yang ditempati oleh satu stok tank minyak

barrel termasuk gas yang terlarut, atau dengan kata lain sebagai perbandingan

antara volume minyak termasuk gas-gas yang terlarut pada kondisi reservoir

dengan volume minyak pada kondisi standard (14,7 psi, 60 oF). Satuan yang

digunakan adalah bbl/stb. Berikut merupakan data-data yang diperoleh dari

analisa PVT, yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.6
Faktor Volume Formasi

Reservoir Boi (bbl/stb) Bgi (Scf/Stb)

X-34 1.6677 0.000567


PLAN OF DEVELOPMENT (POD) 42
UNIVERSITAS TRISAKTI
UNIVERSITAS TRISAKTI

Pada gambar berikut merupakan hasil plot P VS Bo dari korelasi Bo di setiap

penurunan tekanan pada zona X-34, yang datanya didapat dari analisa PVT

dengan menggunakan korelasi Standing.

P vs Bo
1,7000
Bo (Bbl/Stb)

1,6000

1,5000

1,4000
0 500 1000 1500 2000
P (Psia)

Gambar 3.1
P vs Bo

Pada zone X-34, data initial untuk factor volume formasi sudah

diberikan, sumur 1 dipakai karena memiliki nilai Boi terkecil yang mana

paling menggambarkan kondisi initial factor volume formasi.

3.4.3 Kelarutan Gas dalam Minyak (Rs)

Kelarutan Gas dalam minyak (Rs) didefinisikan sebagai

banyaknya volume gas yang terlarut dari minyak mentah pada kondisi

tekanan dan temperatur reservoir, yang dipermukaan volumenya sebesar

satu stok tank barrel, faktor yang mempengaruhi kelarutan gas dalam

reservoir minyak adalah tekanan (berbanding lurus), specific gravity

(berbanding terbalik), dan temperatur (berbanding terbalik). Data

kelarutan gas tidak diberikan, sehingga harus dicari dahulu dengan


PLAN OF DEVELOPMENT (POD) 43
UNIVERSITAS TRISAKTI
UNIVERSITAS TRISAKTI

korelasi, dimana yang digunakan kali adalah korelasi Vazquez-Beggs.

Kelarutan dalam minyak dari hasil analisa PVT dapat dihitung

menggunakan rumus ini, yaitu sebagai berikut :

Dari perhitungan didapat nilai Rsb sekitar 303, sehinggga didapat nilai Pb

sekitar 1650. Nilai Pb terdapat di bawah nilai Pr sehingga Rsi=Rsb, maka

nilai Rsi adalah 303.

Tabel 3.7
Nilai Rsi

Reservoir Rsi (bbl/stb)

X-34 303

Pada gambar berikut ini merupakan hasil plot P VS Rs dari korelasi di setiap

penurunan tekanan pada zona X-34:

P vs Rs
400,00
Rs (Scf/Stb)

200,00

0,00
0 500 1000 1500 2000
P (Psia)

Gambar 3.2
Grafik P Vs Rs
PLAN OF DEVELOPMENT (POD) 44
UNIVERSITAS TRISAKTI
UNIVERSITAS TRISAKTI

Pada reservoir X-34 digunakan korelasi Standing untuk memperkirakan

nilai Rs di setiap penurunan tekanan. Alasan digunakannya korelasi

standing adalah karena lebih memenuhi parameter yang ada, sekaligus lebih

sederhana dan dapat dibuat fungsi tekanannya.

3.4.4 Viskositas Minyak

Viskositas minyak didefinisikan sebagai ukuran ketahanan minyak terhadap

aliran, atau dengan kata lain viskositas minyak adalah suatu ukuran tentang

besarnya keengganan minyak untuk mengalir, dengan satuan centi poise

(cp) atau gr/100detik/1cm. Viskositas minyak sangat dipengaruhi oleh

temperatur, tekanan dan komposisinya. Berikut merupakan hasil plot P Vs

Viscosity dari korelasi Vazquez-Beggs di setiap penurunan tekanan pada

zona X-34.

P Vs μo
0,6000
0,5000
Viscosity (Cp)

0,4000
0,3000
0,2000
0,1000
0,0000
0 500 1000 1500 2000
Pressure (Psia)

Gambar 3.3
Grafik P vs Viscosity
PLAN OF DEVELOPMENT (POD) 45
UNIVERSITAS TRISAKTI
UNIVERSITAS TRISAKTI

3.5 Jenis Minyak dan Tipe Reservoir

Ada beberapa jenis minyak diantaranya minyak ringan, menengah dan berat.

Jenis minyak dapat diklasifikasikan berdasarkan nilai oil gravity yang dimiliki oleh

reservoir. Klasifikasi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.8
Klasifikasi Jenis Minyak
o
No. API Jenis Minyak

1 0 – 20 Minyak Berat

2 20 – 30 Minyak Menengah

3 >30 Minyak Ringan

Bila dilihat dari API nya dimana reservoir X-34 memiliki oil gravity sekitar

38 oAPI, dapat dikatakan jenis minyak yang terdapat di reservoir ini merupakan

minyak ringan. Hal tersebut didukung pula dengan nilai viskositas yang rendah

dimana nilai yang didapat sekitar 0,3 Cp, beserta dengan temperature reservoir

yang cukup tinggi sekitar 250 oF dan nilai Boi yang tidak bisa dikatakan rendah

yaitu 1.6677 (Black oil rata-rata memiliki nilai FVF sebesar 1.1-1.5)

Bila dilihat nilai Pb yang di bawah tekanan reservoir nya maka dapat

disimpulkan bahwa kondisi reservoir ini adalah Under-saturated reservoir. Hal ini

dibuktikan juga dengan interpretasi logging yang tidak menemukan GOC di sekitar

zona X-34.
PLAN OF DEVELOPMENT (POD) 46
UNIVERSITAS TRISAKTI
UNIVERSITAS TRISAKTI
3.5 Tenaga Dorong
Berikut merupakan grafik ulah produksi dan data tekanan pada zona X-34
lapangan Anchor :
Gambar 3.4
Grafik Production Performance X-34
Selain data grafik ulah produksi terdapat juga data penurunan tekanan yang
terdapat di zona ini. Berikut grafik penurunan tekanan zone X-34
Plot Tekanan X-34
1800
Pressure

1700
1600
1500
1400 01 Januari…
01 Januari…
01 Januari…
01 Januari…
01 Januari…
01 Januari…
01 Januari…
01 Januari…
01 Januari…
01 Januari…
01 Januari…
01 Januari…
01 Januari…
01 Januari…
01 Januari…
01 Januari…
01 Januari…
01 Januari…
01 Januari…
Date
Gambar 3.5
Grafik Penurunan Tekanan X-34
PLAN OF DEVELOPMENT (POD) 47
UNIVERSITAS TRISAKTI
UNIVERSITAS TRISAKTI

Dari data grafik production performance yang diberikan, nilai GOR cenderung

mengalami kenaikan dan puncaknya terjadi sekitar 2007, lalu mengalami

penurunan. Sedangkan, produksi air bias dikatakan tidak ada. Dan dari grafik

tekanan penurunan bisa dikatakan cukup curam penurunannya. Jadi, bisa

disimpulkan tenaga dorong zona X-34 merupakan solution gas drive.

3.6 Original Oil in Place (OOIP)

Original Oil in Place (OOIP) adalah jumlah total hidrokarbon mula-mula

yang terperangkap dalam reservoir, baik yang bisa diproduksikan maupun yang

tidak dapat diproduksikan. Besarnya cadangan minyak mula – mula ditempat untuk

suatu reservoir minyak dapat ditentukan dengan persamaan volumetric dimana Vb

dalam satuan acre-ft, sebagai berikut :

Berikut merupakan table perhitungan OOIP yang telah dilakukan pada zone X-34,

yaitu :

Tabel 3.9
Perhitungan OOIP Zone X-34

Boi Vb
Zone Pore Sw OOIP (Bbl) OOIP (STB)
(Bbl/Stb) (Acrefeet)

X-34 0,179 0,66 1,6677 40997 19277528 11559350


PLAN OF DEVELOPMENT (POD) 48
UNIVERSITAS TRISAKTI
UNIVERSITAS TRISAKTI

Tabel 3.10

Perhitungan OOIP Daerah P1

Boi Vb OOIP
Zone Pore Sw OOIP (Bbl)
(Bbl/Stb) (Acrefeet (STB)

X-34 0,179 0,66 1,6677 14617,75 6873431,381 4121503,5


Tabel 3.11

Perhitungan OOIP Daerah P1+P2

Boi Vb
Zone Pore Sw OOIP (Bbl) OOIP (STB)
(Bbl/Stb) (Acrefeet
X-34 0,179 0,66 1,6677 19206,65 9031184,053 5415352,91

Untuk mengetahui nilai perolehan jumlah minyak yang dapat diambil terhadap

jumlah minyak di tempat (OOIP), harus di-forecast terlebih dahulu perolehan

maksimum produksi maksimum dari decline curve analysis. Karena data produksi

yang diberikan terdiri dari lima sumur yang memproduksikan minyak, maka plan

of development yang dilakukan dan perhitungan recovery factor nya berfokus pada

zone X-34. Berikut hasil decline curve analysis yang dijalankan dengan software

OFM.

Gambar 3.6
Hasil Analisa Decline Curve OFM
PLAN OF DEVELOPMENT (POD) 49
UNIVERSITAS TRISAKTI
UNIVERSITAS TRISAKTI

Dari gambar tersebut dapat dilihat nilai Estimated Ultimate Recovery untuk Zone

X-34 kira-kira sebesar 5.008.880 Mbbl, dan dengan nilai OOIP sebesar 19.277.528

Mbbl, didapatkan nilai RF kira-kira sebesar 25.98%. Nilai RF ini bisa dikatakan

match dengan drive mechanism Reservoir X-34, yang mana merupakan solution

gas drive.

Anda mungkin juga menyukai