BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
beberapa negara industri, maju dan negara berkembang seperti Indonesia. CHF
yang signifikan bagi klien dan keluarga maupun bila dirawat di rumah sakit
bertambahnya jumlah penderita dan kejadian rawat ulang serta kematian dan
Bertambahnya jumlah orang yang mencapai usia lanjut sedangkan pada usia
lanjut akan terjadi gagal jantung karena perjalanan usia. (3) Masih tingginya
Dari data di 5 rumah sakit besar di pulau Jawa dan Bali yang ikut dalam
pendataan ini didapatkan bahwa usia gagal jantung lebih muda, pasien datang
lebih parah dan terlambat, lama rawat rata rata 7 hari, dan angka kematian di
rumah sakit 6,7%. Makalah ini bertujuan memberikan ringkasan hal hal yang
penting dalam diagnosis dan tata laksana gagal jantung. Tiga D (diagnosis
cepat tepat, drugs yang berbasis bukti dan devices baru) adalah penting pada
gagal jantung, selain itu apa yang harus dikerjakan dan jangan dikerjakan
2012)
jantung berkisar antara 5-10% pertahun pada gagal jantung ringan yang akan
meningkat menjadi 30-40% pada gagal jantung berat. Selain itu, CHF
rumah sakit, dan pentingnya pengobatan rawat jalan harus dilakukan secara
optimal. (Miftah, 2004 dalam Scribd 2010). Dari hasil pencatatan dan
Case Fatality Rate (CFR) tertinggi terjadi pada gagal jantung yaitu sebesar
13,42%. (Riskesdas, 2007). Pada kondisi seperti ini sangat penting bahwa
3
pasien perlu adanya self management yang baik dalam menjalani pengobatan
yang sesuai dengan tuntutan masyarakat saat ini. Pendidikan pasien yang
Pada pasien dengan Congestive Hearth Failure (CHF) yang memiliki berbagai
permasalahan fisik maupun psikologis pasien dengan CHF (Paul & Sara,
2008).
diberikan dalam bentuk terapi yang ditentukan, baik diet, latihan fisik,
(Stenley, 2006). Kondisi seperti ini perlu adanya pengetahuan tentang gagal
tidak mematuhi tindak lanjut medis, melakukan aktivitas fisik yang berlebihan,
tujuan keperawatan pada pasien tersebut. Interaksi yang efektif dan efisien
harus selalu dilakukan, baik saat pasien berada di ruang perawatan dan bertemu
secara langsung dengan perawat maupun saat pasien berada diluar rumah sakit,
dirinya, ini dapat ditingkatkan dengan edukasi dari perawat, pasien CHF harus
pencegahan timbulnya gejala dan apa yang bisa dilakukan pasien CHF jika
gejala muncul, dengan Self management yang baik maka pasien CHF akan
faktor pencetus, edukasi dan kerjasama antara klinisi dan pasien (Strayer &
Caple, 2011)
Management pasien CHF tidak terlepas dari monitoring secara teratur dan
dalam menjalani pengobatan pada klien gagal jantung kongestif menurut Rich,
adalah ketidaktaatan berobat dan diet serta faktor partisipasi keluarga atau
mengatakan bahwa faktor yang dapat menyebabkan rawat inap ulang pada
perawatan.
kekambuhan pada pasien khususnya pada pasien dengan penyakit jantung yang
tanggung jawab pada pasien. Sikap permusuhan yang ditunjukkan oleh anggota
et.al. 2013).
mempunyai fungsi dasar seperti memberi kasih sayang, rasa aman, rasa
dimiliki, dan menyiapkan peran dewasa individu di masyarakat. Hal ini dapat
pasien dalam penggunaan obat, sehingga angka kematian dan kerugian (baik
tidak diperolehnya dari dokter karena tidak sempat bertanya, malu bertanya,
program diit, keyakinan atau kepercayaan pada terapi yang telah diberikan
seperti pasien yang ditunjuk dokter, pasien dengan penyakit tertentu seperti
hipertensi, gagal jantung, pasien yang menerima golongan obat tertentu, pasien
geriatrik, pediatrik, pasien yang keluar dari Rumah Sakit, dan lain-lain (Hussar,
1995).
Pada tahap perawatan pasien CHF setelah pulang dari rumah sakit perlu
asupan garam, diet kolesterol dan lemak jenuh, olahraga, pembatasan konsumsi
alkohol dan kopi, relaksasi untuk redakan stress dan menghentikan kebiasaan
keberhasilan program terapi pasien dinilai dari pengetahuan pasien, sikap dan
8
praktek pasien (Mellen, Palla, Goff, Bonds, 2004; Zillich, et al, 2005;
kali didahului nyeri dada Disamping itu secara umum penderita biasanya
tampak cemas, gelisah, pucat dan berkeringat dingin. Denyut nadi umumnya
cepat (takhikardi), irama tidak teratur, tetapi dapat pula denyut nadi lambat
mengaku agak bingung dan kadang terlambat kontrol, dan satu orang tidak
jantung, berat badan Pasien Heart Failure di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro
Klaten”
B. Perumusan Masalah
jantung dan berat badan pasien gagal jantung di RSUP Dr. Soeradji
Tirtonegoro Klaten”?
C. Tujuan
Berdasarkan permasalahan yang ada maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat
a. Manfaat teoritis
jantung.
b. Manfaat Praktis
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi dan data tambahan dalam
selanjutnya dalam ruang lingkup yang sama. Hasil penelitian ini dapat
gagal jantung.
11
E. Penelitian Terkait
J.G.M. Veeger3, of knowledge and beliefsklinis dan demografi dan olahraga yang rendah. Dalam
Wiek H. van Gilst1,4, (Kepatuhan pada pasien dinilai dan pasien rangka meningkatkan kepatuhan,
and Dirk J. van gagal jantung: pentingnya
menyelesaikan kuesioner peningkatan pengetahuan dan
Veldhuisen1 (2004) pengetahuan dan
pada kepatuhan, kepercayaan, perubahan
keyakinan) pengetahuan, dan perawatan keyakinan pasien dengan pendidikan
diri dan konseling yang direkomendasikan.
perilaku. Secara umum Perhatian ekstra harus diberikan
ketaatan adalah 72% pada pasien dengan gejala depresi.
populasi HF tua ini. Urungkan pengeditan
Kepatuhan dengan
pengobatan dan
janji menjaga tinggi (.90%).
Sebaliknya, sesuai dengan
diet (83%), pembatasan
cairan
(73%), olahraga (39%), dan
berat (35%) itu jelas lebih
rendah. Kepatuhan terkait
dengan pengetahuan
(OR ¼ 5,67, CI 2,87-11,19),
keyakinan (OR ¼ 1,78; CI
1,18-2,69), dan gejala depresi
(OR ¼ 0,53;
CI 0,35-0,78).
3 Kate R. Lorig, Rn, Effect of a Self Before–after cohort study HASIL . Pada 1 tahun , peserta dalam
Drph (2001) Management Program Dari 613 pasien dari berbagai program ini mengalami signifikan
on Patients with rumah sakit Kaiser secara statistik
Chronic Disease Permanente dan klinik perbaikan perilaku kesehatan ( olahraga
13
4 Esther S.T.F. Nurse-led self- Uji coba randomized Hasil: Langsung setelah program, efek
Smeulders, 2010 management group controlled dengan 12 bulan yang signifikan secara statistik
programme for patients masa tindak lanjut dari awal ditemukan untuk manajemen gejala
with congestive heart Program ini dilakukan dengan kognitif (P =001), perilaku perawatan
failure: randomized 317 pasien. Pasien kelompok diri (P = 008) dan kualitas tertentu
14
controlled trial kontrol (n = 131) menerima jantung kehidupan (P = 005). Tidak ada
perawatan biasa, yang terdiri efek yang ditemukan pada 6 - dan 12-
dari pemeriksaan rawat jalan bulan.
rutin. Pasien kelompok
perlakuan (n = 186)
perawatan biasa diterima dan
berpartisipasi dalam program
manajemen diri enam
minggu. itu
Program mengajarkan pasien
keterampilan manajemen diri
medis, sosial dan emosional.
Dua puluh satu kelas yang
dilakukan di enam rumah
sakit di Belanda, dan data
yang
dikumpulkan antara Agustus
2004 dan Januari 2007.
5 Alexander M. Clark1*, Patient and informal Penelitian ini merupakan Gejala HF, sebagian besar pasien
C. Nicole Freydberg1, caregivers’ knowledge penelitian kualitatif dengan berlatih beberapa dari berbagai aktivitas
Finlay A. McAlister2, of heart failure: necessary menggunakan wawancara perawatan diri dianjurkan.
Ross T. Tsuyuki2, but insufficient semi-terstruktur dengan 42 Namun, hubungan antara pengetahuan
Paul W. Armstrong2, for effective self-care pasien dengan HF (NYHA HF dan perawatan diri sendiri
and Laurel A. Strain (Pengetahuan pasien dan kelas II dan III, berarti penundaan lemah dan panjang dalam
(2009) informal pemberi Usia: 76 tahun, 64% laki-laki) mencari perawatan profesional
perawatan ' dan 30 pemberi perawatan yang sering. Faktor-faktor yang secara
gagal jantung: diperlukan dinominasikan (63% konsisten dilaporkan untuk
tapi tidak mencukupi pasangan). mempengaruhi perawatan diri sendiri
15
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Gagal Jantung
a. Pengertian
digunakan kalau terjadi gagal jantung sisi kiri dan sisi kanan
(Mansjoer, 2001).
digunakan kalau terjadi gagal jantung sisi kiri dan sisi kanan
(Mansjoer, 2001).
system vena, maka keadaan ini disebut gagal jantung kongestif (Kabo
kebutuhan jaringan akan oksigen dan nutrisi (Smeltzer & Bare, 2010).
kongestif perlu dibedakan dengan istilah yang lebih umum yaitu gagal
b. Etiologi
Tetapi pada gagal jantung dengan masalah yang utama terjadi adalah
salah satu atau lebih faktor ini terganggu, maka curah jantung
kardiomiopati.
c. Patofisiologi
penurunan volume darah arteri yang efektif. Hal ini akan merangsang
kejadian seprti yang terjadi pada jantung kiri, juga akan terjadi pada
edema.
tingkat normal atau hampir normal pada gagal jantung dini, pada
beraktivitas.
interstisial lebih dari jumlah yang biasa atau di dalam berbagai rongga
sirkulasi vena. Edema ini dimulai pada kaki dan tumit (edema
sakral jarang terjadi pada pasien yang berbaring lama, karena daerah
ringan pada ujung jari , baru jelas terlihat setelah terjadinya retensi
cairan paling tidak sebanyak 4,5 kg dari berat badan normal selama
2+: pitting lebih dalam/ 4mm, menghilang dalam waktu 10-15 dtk
24
d. Penanganan
jantung yang berat dapat menjadi alasan untuk dirawat di rumah sakit
(Crawford, 2009).
2) Pengaturan diet
badan ≥ 1.5 kg lebih dari 3 (tiga) hari harus menjadi perhatian dan
2007).
digunakan adalah rasio antara berat badan (kg) dan tinggi badan
BB (kg)
IMT = -----------------
TB x TB (m)
Index Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI) adalah
kecil sekitar 2-3 kg/m2 dibanding orang Afrika, orang Eropa, orang
pada Tabel 2.
e. Pemeriksaan Diagnostik
aneurime ventricular.
kontraktilitas ventricular.
29
pergerakan dinding.
kontrktilitas.
tubuh, self care yang bersifat universal itu adalah aktivitas sehari-
manusianya.
pada pasien koma pada pasien sadar dan mungkin masih dapat
seperti cuci tangan, gosok gigi, cuci muka akan tetapi butuh
mengacu pada teori self care Orem. Pemahaman tentang konsep self
dan ekternal dari individu itu sendiri yang dikenal dengan basic
2006).
adalah pasien yang melakukan rawat jalan atau pasien yang pulang
sehingga tidak efektif lagi dengan pemberian dosis obat yang biasa
mengatasi hal tersebut maka perlu dibuat suatu sistem yang berfungsi
pada tahapan tanpa supervisi dalam arti pasien minum obat secara
36
perawat.
minum obat selama di rumah sakit tetapi jika sudah pulang ke rumah
karena sudah tidak ada lagi supervisi yang dilakukan oleh perawat.
situasi tertentu.
bagian yaitu :
38
dilakukan.
jantung
terakhir untuk hidup selain otak. Denyut yang ada di jantung ini tidak
jumlah waktu yang dibutuhkan oleh detak jantung per satuan waktu,
diperlukan oleh tubuh saat itu. Detak jantung atau juga dikenal
dengan denyut nadi adalah tanda penting dalam bidang medis yang
sumbatan otot jantung yang tidak mendapat pasokan darah akan mati
dideteksi pada waktu iskemia akut. Pada keadaan di mana sudah ada
gagal jantung dan reduksi fraksi ejeksi antara lain (1) antikoagulan
klinis) dan (2) terapi aritmia atrial dan ventrikel yang seringkali
uji klinis acak skala besar, implantasi ICD diindikasikan untuk pasien
2007).
B. Kerangka Teori
Wholly
Compensatory
System
Partially
Compensatory
System System
Pelaksanaan Self Management
Suportif dan
edukatif
Gambar 2.1 Kerangka Teori menurut Arlija (2006), Allender & Spradley (2001),
Rockwell & Riegel, (2004)
43
C. Kerangka Konsep
Self Care Defisit
Pada CHF
Detak Jantung
Berat badan
D. Hipotesis
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
adalah pre dan post tes with control group, dengan desain sebagai
berikut:
Pre Post
O1 X O2
O3 O4
Keterangan:
X : Perlakuan
: Kontrol
2014.
a. Besar Sampel
(n - 1) x (t - 1) ≥ 15
Keterangan :
t = banyaknya kelompok
(n-1) x (2 – 1) ≥ 15
(n – 1) x 1 ≥ 15
n – 1 ≥ 15
n ≥ 15 + 1
n = 16
Keterangan
n = perkiraan jumlah sampel yang dihitung
f = Perkiraan proporsi drop out (10%).
responden.
Klaten.
D. Variabel Penelitian
E. Definisi Operasional
kembali.
2. Detak jantung atau dikenal denyut nadi adalah denyutan arteri dari
F. Instrumen Penelitian
atau olah raga secara teratur dan memberikan ceklis / catatan self
kelompok pre dan post pasien gagal jantung. Alat ukur yang
digunakan adalah:
penghasilan, dan rata – rata denyut nadi dan berat badan, serta
3. Detak jantung
4. Berat badan
1. Data Primer
2. Data Sekunder
H. Analisis Data
denyut nadi dan berat badan pada dua kelompok kontrol dan setelah
I. Etika Penelitian
Klaten .
1. Right to self-determination
responden.
DAFTAR PUSTAKA
Adeleida, (2012) Hubungan Self Care Dan Depresi Dengan Kualitas Hidup
Pasien Heart Failure Di Rsup Prof Dr R.D Kandou Manado. FIK
Universitas Indonesia
Black & Hawk (2009). Medical surgical nursing: Clinical management for
positive outcome. (7th ed.). St. Louis: Elsevier-Saunder.
Braunwald et.al. (2005) editors. Harrison’s manual of medicine. 16th ed. USA :
McGraw – Hill.
Bruner, LS and Suddarth, DS. (2005). Textbook of Medical Surgical Nursing. 10th
Ed. E-Book.
Cameron, J., Carter, L.W., Riegel, B., Lo, S.K., & Stewart, S. (2009). Testing a
model of patient characteristics, psychologic status, and cognitive
function as predictors of self care in person with chronic heart failure.
Heart & Lung
Cameron, J., Skofronick., Grant. (2006). Fisika Tubuh Manusia. Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Jakarta
Crawford, M.H. (2009). Current diagnosis & treatment cardiologi (3rd ed.).
McGraw- Hill Companies, Inc.
Dolan, P., Canavan, J., Pinkerton, J. (2006) Family Support as Reflective Practice.
London : Jessica Kingsley Publishers.
Hidayat, Aziz Allimul. (2007) Metode penelitian keperawatan dan teknik analisis
data, Salemba Medika, Jakarta.
Hudak, C.M., & Gallo, B.M. (2010). Keperawatan kritis pendekatan holistik
(critical care nursing: a holistic approach) Edisi 6. Jakarta: EGC.
Hussar, DA., 1995. Patient Compliance, in Remington: The Science and Practice
of Pharmacy (1796-1807), Volume II, USA: The Philadelphia Collage of
Pharmacy and Science.
Ningsih, Retno, 2001. Hubungan Perilaku Meokok dan Komplikasi Kronis Pada
Penderita Diabetes Tipe 2 di RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik.
Patti Staples, Wendy Earle. (2007). The nature of Telephone nursing Interventions
in a Heart Failure Clinic Setting. Canadian Journal of Cardiovascular
Nursing , Volume 18 • No. 4 27-33
Paul, Sara. (2008). Clinical Article Hospital Discharge Education for Patients
With Heart Failure: What Really Works and What Is the Evidence?.
Journal of Critical Care Nurse Vol 28, No. 2.
Riegel, B., Carlson, B., Moser, D.K., Sebern, M., Hicks, F.D., & Roland, V.
(2004). sychometric testing of the self care of heart failure. Journal of
Cardiac Failure, 10(4), 350-359.
Smeltzer, S.C., Bare, B.G., Hinkle, J.L., Cheever, K.H. (2010). Brunner and
Suddarth’s text book of medical surgical nursing. (11th ed.). Lippincolt
Williams & Wilkins.
Schnipper, JL, Jennifer, LK, Michael, CC, Stephanie, AW, Brandon, AB, Emily,
T, Allen, K, Mark, H, Christoper, LR, Sylvia, CM, David, WB. 2006.
Role of Pharmacist Counseling in Preventing Adverse Drug Events After
Hospitalization. USA : Archives of Internal Medicine. Vol 166.565-571.
Tomey, A. M., & Alligood, M. R. (2006). Nursing theorists and their works (6th
Ed.). St. Louis: Mosby Elsevier.
Taylor, S.E. 1995. Health Psychology 3rd Edition. Singapore : Mc.Graw Hill.
Orem, D. E., (2001). Nursing : Concept of practice. (6th Ed.). St. Louis : Mosby
Inc.
Yosep , I. (2009), Keperawatan Jiwa Edisi Refisi, Bandung: PT. Refika Aditama