PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lingkungan merupakan kondisi yang dapat dilihat.Kondisi suatu lingkungan akan baik
apabila orang disekitarnya pun baik pula. Lingkungan tidak pernah luput dari ekosistem, dan
kondisi kehidupan baik mencakup ekologi, epidemiologi, dan antropologi kesehatan.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian di atas maka penyusun akan membahas hasil observasi mengenai kondisi
lingkungan pabrik kulit di kampung Sukaregang. Rumusan masalah yang dianggkap berupa :
1. Apa maksud dari ekologi ?
2. Apa maksud dari epidemiologi ?
3. Apa maksud dari lingkungan ?
4. Apa maksud dengan limbah ?
5. Penuturan apa saja, yang dilontarkan oleh narasumber, berdasarkan keadaan atau
kondisi pabrik yang mereka tempati sebagai tempat bekerja?
6. Apa saja dampak yang timbul pada para pegawai di PT. Linda Jaya ?
7. Dampak apa yang menimbulkan limbah kulit tercemar, dan menimbulkan kerisauan
terhadap warga ?
C. Tujuan
1. Mendapatkan hasil dari kondisi lingkungan
2. Mengetahui proses demi proses pembuatannya
3. Mengetahui dampak yang akan timbul
D. Metode Penelitian
Melakukan observasi berdasarkan kondisi lingkungan di kampung Sukaregang, Garut.
1
BAB II
LANDASAN TEORI
A. EKOLOGI
Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul pada
tahun 70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap cabang
biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat mempertahankan
kehidupannya dengan mengadakan hubungan antar makhluk hidup dan dengan benda tak
hidup di dalam tempat hidupnya atau lingkungannya. Ekologi, biologi dan ilmu kehidupan
lainnya saling melengkapi dengan zoologi dan botani yang menggambarkan hal bahwa
ekologi mencoba memperkirakan, dan ekonomi energi yang menggambarkan kebanyakan
rantai makanan manusia dan tingkat tropik.
B. EPIDEMIOLOGI
1. Greenwood (1934)
2
Mengatakan bahwa epidemiologi mempelajari tentang penyakit dan segala macam
kejadian yang mengenai kelompok (herd) penduduk. Kelebihannya adalah adanya
penekanan pada kelompok penduduk yang mengarah kepada distribusi suatu penyakit.
2. Brian Mac Mahon (1970)
Epidemiology is the study of the distribution and determinant of disease frequency in
man. Efidemiologi adalah studi tentang penyebaran dan penyebab frekuensi penyakit
pada manusia dan mengapa terjadi distribusi semacam itu. Disini sudah mulai
menemukan distribusi penyakit dan mencari penyebab terjadinya distribusi dari suatu
penyakit.
3. Wade Hampton (1970)
Mendefinisikan epidemiologi sebagai suatu pengetahuan tentang fenomena masal
tentang penyakit infeksi atau sebagai riwayat alamiah (Natural history) penyakit
menular. Disini tampak bahwa pada waktu itu perhatian epidemiologi hanya
ditunjukan kepada masalah penyakit infeksi yang terjadi mengenai masyarakat.
4. Anders Ahlbom & StaffanNorel (1989)
Efidemiologi adalah ilmu pengetahuan mengenai terjadinya penyakit pada populasi
manusia.
C. LINGKUNGAN
Ilmu kesehatan lingkungan adalah ilmu multidipliner yang mempelajari dinamika
hubungan interaktif anatara sekelompok manusia atau masyarakat dengan berbagai
perubahan komponen lingkungan hidup manusia yang diduga dapat menimbulkan gangguan
kesehatan pada masyarakat dan mempelajari upaya untuk penanggulangan dan
pencegahannya.
1. Interaksi agens penyakit dan lingkungan
Interaksi ini merupakan suatu keadaan saat agens penyakit langsung di
pengaruhi oleh lingkungan dan menguntungkan agens penyakit itu seta terjadi pada saat
prepatogenesis dari suatu penyakit. Contoh, viabilitas bakteri terhadap sinar matahari,
stabilitas vitamin yang terkandung dalam sayuran didalam ruang dingin, dan penguapan
bahan kimia beracun akibat proses pernapasan bumi global.
2. Interaksi manusia dan lingkungan
Interaksi ini merupakan suatu keadaan saat manusia langsung dipengaruhi oleh
lingkungannya dan terjadi pada saat prepatogenesis dari suatu penyakit.Contoh, udara
dingin, hujan, dan kebiasaan membuat dan menyediakan makanan.
3
D. LIMBAH
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri
maupun domestik (rumah tangga). Dimana masyarakat bermukim, disanalah berbagai jenis
limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black water), dan ada air buangan dari
berbagai aktivitas domestik lainnya (grey water). Limbah dapat dibagi atas : Limbah padat
Limbah cair.
4
BAB III
PEMBAHASAN MATERI
A. Hasil Observasi
a. Lokasi dan Waktu Penelitian
Observasi dilakukan pada ;
Hari : Jum’at, 04 april 2014
Waktu : 09.00 – selesai
Tempat : PT. Linda Jaya, Kp. Sukaregang, Desa. Sukaregang, Garut
.
b. Prosedur Pengamatan
1. Mengamati kondisi lingkungan sekitar.
2. Mengetahui dampak yang terjadi.
3. Melakukan kontak komunikasi untuk mendapatkan informasi yang tepat.
4. Melakukan intervensi terhadap situasi dan kondisi dilingkungan sekitar.
5. Memperkirakan dampak limbah yang akan merugikan warga
.
c. Hasil Pengamatan
Sesuai dengan hasil observasi yang dilakukan, kami melakukan observasi mulai
dari pabrik kulit yang menimbulkan dampak terhadap warga. Karena daerah
sukaregang ini daerah yang sudah lama tercemar oleh limbah kulit, yang memang
menimbulkan bau yang tidak sedap. Kondisi lingkungan yang dijadikan tempat
pengolahan kulit ini, kami telusuri mulai dari pembuatan tahap awal kami lakukan
secara baik berdasarkan penuturan narasumber, kondisi pabrik PT. Linda Jaya ini
memang luas sekali, hampir terlihat berpuluh-puluh hektar luasnya.
Dilihat dari sisi kesehatan, kondisi dilingkungan kerja para karyawan maupun
buruh jasa tersebut, sangatlah menganggu kesehatan mereka karena dengan kondisi bau
yang menyengat, kemudian tingkat kebersihannya yang kurang baik dan kurang aman,
terlihat dari hasil bau yang dihasilkan kebanyakan binatang-binatang bertebaran di
sekeliling tempat tersebut, seperti halnya lalat-lalat yang bertebaran. Dan para
karyawan maupun buruh jasa disana tidak menggunakan masker sebagai alat pelindung
mereka.
5
d. Hasil Wawancara
Wawancara kami dapat dari para pekerja yang bekerja di PT. Linda Jaya, dan
peminjam jasa pabrik tersebut.
1. Narasumber pertama :
Nama : Bapak Yadi
Umur : 35 Tahun
Status : Pekerja borongan
Lama kerja : 20 Tahun
Bapak Yadi ini merupakan salah satu pekerja borongan di PT. Linda Jaya, ia
lama menggeluti pekerjaan ini kurang lebih 20 tahun lamanya. Ia ditempatkan
dibagian proses penyeketan kulit, dan perendaman kulit. Ia mengatakan bahwa “
proses perendaman kulit dilakukan selama 1 hari 1 malam, dan sumber air yang
dipergunakan pun itu dihasilkan dari sumber air penampungan sumur bor. Dan hasil
air cucian kulit ini selalu dibuang kesungai yang berada dibelakang pabrik PT. Linda
Jaya ini”. Kulit yang digunakan untuk pembuatan seni-seni rupa ini, selalu
menggunakan kulit sapi dan domba.
Biasanya penghasilan yang diberikan yaitu 30ribu/ hari, dan bagi para
pekerja borongan itu diberi upah 500 rupiah/ lembar kulit. Memang kondisi
lingkungan ini sangat mengganggu pernafasan, dan dalam proses pekerjaannya pun
kurang terjaga. Terkadang bau dari kulit, dan cairan bekas pencuciannya tersebut
menimbulkan sesak, dan terkadang mual karena saking tehisap baunya, dan terasa
gatal pada kulit. Akan tetapi hal ini sudah dianggap biasa dan menganggap bahwa
ini merupakan tuntutan kerja.
2. Narasumber ke-2 :
Nama : Bapak Eno
Umur : 47 Tahun
Status : Peminjam Jasa
Bapak Eno ini merupakan seseorang yang berperan sebagai peminjam jasa di
PT milik Bpk. H. Ejeb. Ia mengatakan bahwa, “Bapak Hj. Ejeb ini, merupakan
seseorang pemilik PT. Linda Jaya. Ia memiliki 3 pabrik besar di daerah Sukaregang.
Pemilik PT ini selalu berperan serta pada pekerjaan yang dilakukan oleh
karyawannya atau turun kelapangan”.
6
3. Narasumber ke-3 :
Nama : Opik
Umur : 21 Tahun
Status : Karyawan
Bapak opik merupakan karyawan di PT. Linda Jaya. Ia bekerja sebagai
pengoping, dan pengatur dalam pembagian larutan atau bahan pewarna yang harus
digunakan. Ia mengatakan bahwa, “ Bahan pewarna yang digunakan yaitu Black Ap,
Mag, minyak BSC, Ormik. Apabila bahan pewarna berupa ormik terkena kulit itu
berdampak membuat kulit bisa kering dan melepuh”.
7
ada solusi untuk mengurangi dampak ini dengan mengimplementasikan teknologi
penyamakan kulit ramah lingkungan dengan menggunakan senyawa katalisa. Ada beberapa
dampak lain berupa ;
1. Mengganggu sistem pernafasan.
2. Air pembuangan limbah kesungai, menjadi tercemar.
3. Pemicu terjadinya kanker.
4. Pemcu terjadinya penyakit kulit.
5. Pemicu terjadinya ketidak nyamanan, dan keresahan pada warga.
HASIL PENDOKUMENTASIAN
8
9
10
11
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Ekologi/18/04/2014
http://epidemiolog.wordpress.com/2008/11/05/pengertian-epidemiologi/22/04/2014
Dr. Budiman Chandra, “Pengantar Kesehatan Lingkungan”, Buku Kedokteran EGC, Jakarta
2005.
http://www.slideshare.net/ayumihatake3/mekanisme-dan-dampak-pencemaran-
air/23/04/2014
http://devikurniasih.blogspot.com/2011/10/pencemaran-air-akibat-industri-
sepatu.html/23/04/2013
12