NASKAH PUBLIKASI
Di Ajukan Oleh
Rini Maysa
17111024110291
NASKAH PUBLIKASI
Di Susun Oleh
Rini Maysa
17111024110291
Ns. Maridi M Dirdjo, M. Kep Ns. Fatma Zulaikha, M. Kep Dr.Hj. Nunung Herlina, S.Kep, M.pd
NIDN. 1101038301
NBP : 1125037202 NIDN 8830940017
NIP 19750907 200501 1 004
Mengetahui,
Ketua
Program Studi S1 Keperawatan
Abstrak
Latar belakang : Penyakit ISPA masih menjadi salah satu masalah kesehatan
masyarakat yang penting untuk diperhatikan karena merupakan penyakit akut dan
bahkan dapat menyebabkan kematian pada balita di berbagai negara berkembang
termasuk negara Indonesia yang kaya akan penduduk yang masih taraf di bawah
ekonomi. Secara umum terdapat 3 (tiga) faktor risiko terjadinya ISPA yaitu faktor
lingkungan, faktor individu anak, serta faktor perilaku.
Tujuan : penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara lingkungan
rumah dan status imunisasi dengan kejadian ISPA pada anak usia 1-5 tahun di
Puskesmas Temindung Samarinda.
Hasil : Hasil uji statistik dengan menggunakkan Fisher's Exact Test bahwa nilai p (0,000)
lebih kecil dari 0,05 yang artinya Ho ditolak yaitu ada hubungan bermakna antara status
imunisasi dengan kejadian ISPA pada anak usia 1-5 tahun di Puskesmas Temindung.
Hasil uji statistik dengan menggunakkan Fisher's Exact Test karena nilai sel / harapan
kurang dari 5 sehingga didapatkan bahwa nilai p (0,000) lebih kecil dari 0,05 yang artinya
Ho ditolak yaitu ada hubungan bermakna antara status lingkungan dengan kejadian ISPA
pada anak usia 1-5 tahun di Puskesmas Temindung. Dari hasil penelitian yang didapat
bahwa imunisasi yang paling berhubungan dengan terjadinya ISPA dengan hasil analisis
multivariat didapatkan nilai X (33,022) > X tabel df 2 yaitu 5,991 atau dengan signifikansi
sebesar 0,000 (< 0,05). Hasil penelitian yang menggunakan analisis regresi logistik
dimana pada subvariabel status imunisasi dan lingkungan rumah memiliki p < 0,05 yaitu
0,000 > 0,05. Hasil analisis multivariat dapat disimpulkan bahwa variabel lingkungan
rumah dan imunisasi berhubungan dengan kejadian ISPA pada anak usia 1-5 tahun di
Puskesmas Temindung.
Kesimpulan : ada hubungan antara lingkungan rumah dan status imunisasi dengan
kejadian ISPA pada anak usia 1-5 tahun di Puskesmas Temindung Samarinda.
Abstract
Background: ARTI disease is still one of the important public health issues to note as it
is an acute illness and can even lead to deaths among children under five in many
developing countries, including Indonesia, which is rich in the under-resident population.
Generally, there are 3 (three) risk factors of ISPA that are environmental factor, individual
factor of child, and behavior factor.
Objective: This study aims to determine the relationship between the home environment
and immunization status with the incidence of ARTI in children aged 1-5 years at the
Puskesmas Temindung Samarinda.
Result: The result of statistic test by using Fisher's Exact Test that p (0.000) is less than
0.05 which means Ho is rejected ie there is a significant relationship between
immunization status and the incidence of ARTI in children aged 1-5 years in Puskesmas
Temindung. Result of statistic test by using Fisher's Exact Test because cell value /
expectation less than 5 so it is found that p (0.000) less than 0.05 which means Ho is
rejected that there is a significant relationship between environmental status with ARTI
occurrence in children aged 1-5 year at Temindung Health Center. From the result of the
research that immunization is most related to the occurrence of ARTI with multivariate
analysis results obtained X (33.022)> X table df 2 is 5,991 or with significance of 0.000
(<0,05). The result of the research using logistic regression analysis where in subvariabel
immunization status and home environment have p <0,05 that is 0,000 > 0,05. The result
of multivariate analysis can be concluded that house environment and immunization
variables are related to the incidence of ARTI in children aged 1-5 years in Puskesmas
Temindung.
Conclusion: there is a relationship between home environment and immunization status
with the incidence of ARTI in children aged 1-5 years at Temindung Samarinda Public
Health Center.