Anda di halaman 1dari 5

BAB I

DEFINISI

Kelainan refraksi mata merupakan gangguan mata yang sering terjadi pada seseorang.
Gangguan ini terjadi ketika mata tidak dapat melihat/ fokus dengan jelas pada suatu area
terbuka sehingga pandangan menjadi kabur dan untuk kasus yang parah, gangguan ini
dapat menjadikan visual impairment (melemahnya penglihatan). Kelainan refraksi yang
umum terjadi antara lain myopia (rabun jauh), hipermetropia (rabun dekat), dan
astigmatisme. Selain itu, gangguan presbiopia kadang juga dimasukkan ke dalam
golongan kelainan refraksi Screening (pemeriksaaan) awal terhadap kemampuan
penglihatan dapat dilakukan dengan sederhana. Cukup dengan membaca kartu Snellen
yang berjarak 6 meter, seseorang dapat diketahui ada tidaknya gangguan penglihatan.
Tajam penglihatan optimal (6/6) menunjukkan bahwa anak dapat melihat huruf pada
kartu Snellen yang berjarak 6 meter, yang juga dapat dibaca oleh anak dengan
penglihatan normal. Jika ada murid dengan tajam penglihatan tidak 6/6, ia harus segera
dilaporkan serta dirujuk ke Puskesmas atau dokter ahli mata.

BAB II

RUANG LINGKUP

a) Sasaran Primer:

 Bayi
 Balita
 Anak usia sekolah/remaja
 Usia produktif
 Ibu hamil
 Pekerja industri
 Usia lanjut
b) sasaran sekunder
 Tenaga kesehatan
 Kader
 Tokoh masyarakat
 Guru
BAB III

TATALAKSANA

Pemeriksaan ketajaman visus mata umumnya dilakukan dengan bantuan kartu Snellen
atau Snellen chart. Kartu ini dikembangkan oleh seorang dokter spesialis mata dari
Belanda, Herman Snellen, pada tahun 1860an. Ada banyak variasi dari kartu Snellen ini.
Namun, secara umum ada sebelas baris huruf kapital yang berisi beberapa macam huruf.
Semakin ke bawah ukuran tulisan akan semakin kecil.

ngka tersebut memiliki arti khusus. Jadi, setiap baris dilengkapi dengan angka yang
merupakan jarak (biasanya dalam satuan kaki) di mana mata orang normal dan sehat
dapat membaca huruf pada baris tersebut.

Misalnya kalau ada angka 20/200 di samping barisan huruf pertama. Angka pertama,
yaitu 20, mewakili jarak antara Anda dengan kartu Snellen tersebut. Biasanya jarak Anda
dengan kartu Snellen memang 20 kaki atau 6 meter jauhnya.

Sedangkan angka kedua, yaitu 200, mewakili jarak di mana mata Anda masih mampu
membaca huruf pada barisan tersebut dengan jelas. Angka 200 berarti 200 kaki atau 60
meter.

Ketajaman visus mata normal manusia yaitu 20/20 atau dalam satuan meter 6/6. Ini
berarti dalam jarak 20 kaki atau 6 meter, mata Anda masih cukup tajam untuk melihat
tulisan yang memang normalnya dapat terbaca dari jarak tersebut.

Akan tetapi, jika visus mata Anda adalah 20/40, berarti mata Anda dengan jarak 20 kaki
atau 6 meter hanya mampu membaca huruf yang cukup besar yang dapat dibaca pada
jarak 40 kaki atau 12 meter.
Prosedur pemeriksaan visus mata dengan kartu Snellen

Sekarang Anda sudah memahami mengenai dasar dari ketajaman visus. Nah, berikut ini
adalah pembahasan mengenai prosedur pemeriksaan mata dengan kartu Snellen.

 Pastikan ruangan mendapat cahaya yang cukup terang.

 Anda akan diminta untuk duduk atau berdiri dengan jarak 6 meter dari kartu
Snellen.

 Tutup salah satu mata Anda dengan menggunakan tangan. Apabila tersedia, Anda
mungkin akan dipakaikan kacamata khusus dengan penutup mata.

 Periksakan mata kiri dan kanan secara terpisah. Mata dengan pandangan yang
lebih buram akan dites terlebih dulu.

 Mulailah membaca mulai dari baris paling atas ke bawah, hingga Anda tidak
mampu lagi membaca huruf pada baris tersebut. Bacalah dengan suara lantang
dan jelas.

 Jika hasil pemeriksaan tidak mencapai barisan huruf 20/20 atau 6/6, maka
prosedur akan diulang dengan menggunakan kacamata pinhole. Apabila dengan
pinhole visus mengalami perbaikan, maka gangguan penglihatan bisa disebabkan
oleh kelainan refraksi seperti rabun jauh (miopi).

 Ulangi prosedur ini untuk mata berikutnya.

Cara lain untuk memeriksa visus mata

Biasanya dengan menggunakan kartu Snellen sudah cukup untuk menilai ketajaman
visus atau penglihatan seseorang. Namun, pada kasus tertentu di mana Anda sama
sekali tidak mampu membaca huruf yang terlalu buram, maka pemeriksa atau dokter
mata akan menggunakan tangan.

Pertama, Anda akan diminta untuk menghitung jumlah jari pemeriksa dari jarak satu
sampai enam meter. Apabila Anda tidak dapat menghitungnya, pemeriksa akan
menggerakkan tangannya. Kalau masih belum bisa melihat dengan jelas, pemeriksa
akan menggunakan lampu atau penerangan
BAB IV

DOKUMENTASI

Pendokumentasian kegiatan berupa :

1. Foto kegiatan
2. Laporan hasil pemeriksaan
PANDUAN
PEMERIKSAAN
KESEHATAN MATA

UPT PUSKESMAS
KWADUNGAN
2018

Anda mungkin juga menyukai