Anda di halaman 1dari 5

Bab II

Pembahasan

2.1 Faktor Resiko

Penyakit tidak menular adalah penyakit kronik atau bersifat kronik alias
berlangsung lama, tapi ada juga yg kelangsungannya mendadak (misalnya saja
keracunan), sementara yang berlangsung lama misalnya penyakit kanker, tubuh
yang terpapar unsur kimia dan lain-lian. Penyakit tidak menular merupakan
penyakit non-Infeksi karena penyebabnya bukan mikroorganisme, namun tidak
berarti tidak ada peranan mikroorganime dalam terjadinya penyakit tidak menular
misalnya, luka karena tidak diperhatikan bisa terjadi infeksi. Penyakit tidak
menular termasuk penyakit degeneratif karena berhubungan dengan proses
degenerasi (ketuaan). Dan penyakit tidak menular adalah New comminicable
disease karena dianggap dapat menular melalui gaya hidup, gaya hidup dapat
menyangkut pola makan, kehidupan seksual dan komunikasi global.

Faktor resiko adalah karakteristik, tanda atau kumpulan gejala pada


penyakit yang diderita individu yang mana secara statistic berhubungan dengan
peningkatan kejadian kasus baru .Dari faktor resiko inilah yang kemudian
dijadikan dasar penentuan tindakan pencegahan dan penanggulangan.

Karakteristik, tanda atau kumpulan gejala pada penyakit yang diderita induvidu
dan ditemukan juga pada induvidu-induvidu yang lain, bisa dirubah, ada juga
yang tidak dapat bisa dirubah atau tepatnya :

 Factor resiko yang tidak dapat dirubah misalnya umur dan genetic
 Factor resiko yang dapat di rubah misalnya kebiasaan merokok atau
latihan
olah raga

Kegunaannya daripada factor resiko ini, pada dasarnya untuk mengetahui proses
terjadinya penyakit dalam hal ini penyakit tidak menular. Seperti :
1. Untuk memprediksi, meramalkan kejadian penyakit, misalnya perokok
berat mempunyai kemungkinan 10 kali untuk kanker paru daripada bukan
perokok.
2. Untuk memperjelas penyebab artinya kejelasan atau beratnya factor resiko
dapat menjadikannya sebagai factor penyebab, tentunya setelah
menghilangkan pengaruh dan factor pengganggu sehingga factor resiko
itu adalah factor penyebab.

3. Untuk mendiagnosa artinya membantu proses diagnose.

Untuk upaya pencegahan, sebenarnya upaya pencegahan pada penyakit tidak


menular praktisnya hanya ditujukan kepada factor resiko yang telah diidentifikasi.
misalnya pada penyakit stroke dimana hipertensi dianggap sebagai factor resiko
utama, tentunya pencegahannya adalah menurunkan tekanan darah yang tinggi
(hipertensi). Selaian itu ada pendekatan yang menggabungkan ketiga bentuk
pencegahan dengan 4 faktor utama yang mempengaruhi terjadinya penyakit
,yaitu:

1. Gaya hidup (life style)


2. Lingkungan (environment)

3. Biologis

4. Pelayanan kesehatan (delivery health)

Misalnya untuk pencegahan penyakit stroke dengan hipertensi sebagai Faktor


Resiko diatas maka dilakukan intervensi kepada “gaya hidup” dengan melakukan
reduksi stress, makan makanan yang rendah garam, lemak dan kalori, olah raga,
tidak merokok dan lain-lain. Untuk “lingkungan” dengan menyadari stress akibat
kerja. Untuk “biologi” dapat dilihat dari jenis kelamin riwayat keluarga dalan –
lain-lain. Dan yang terakhir “pelayanan kesehatan” dengan memberikan
pendidikan atau penyuluhan kesehatan dan pemeriksaan tensi.

Faktor- faktor resiko (perilaku) utama terjadinya penyakit tidak menular :

1. Pemakaian tembakau (merokok)


2. Kurangnya aktifitas fisik
3. Konsumsi alkohol
4. Diet yang tidak sehat

Kumpulan faktor resiko penyakit tidak menular

1. Penyakit yang termasuk di dalam penyebab utama kematian, yaitu


a. Stroke
Faktor risiko dari penyakit stroke, yaitu
 Faktor resiko yang tak dapat diubah :
 Umur
 Jenis kelamin
 Berat lahir yang rendah
 Ras
 Faktor keturunan
 Faktor Resiko Yang Dapat Diubah :
 Hipertensi
 Merokok
 Diabetes
 Penyakit Jantung/Atrial Fibrilation
 Kenaikan kadar cholesterol/lemak darah
 Penyempitan Pembuluh darah Carotis
 Gejala Sickle cel
 Penggunaan terapi sulih hormon.
 Kegemukan
 Faktor Resiko Yang Sangat Dapat Diubah
 Metabolik Sindrom
 Pemakaian alkohol berlebihan
 Drug Abuse/narkoba
 Pemakaian obat‐obat kontrasepsi (OC)
 Gangguan Pola Tidur
 Kenaikan homocystein
 Hypercoagubility
 Peradangan
b. Hipertensi
 Faktor risiko dari penyakit hipertensi adalah :
 Umur : tekanan darah meningkat sesuai umur, dimulai sejak
umur 40 tahun
 Riwayat Keluarga dengan Hipertensi
 Kebiasaan Sering Konsumsi Asin
 Kebiasaan Sering Konsumsi Lemak Jenuh
 Kebiasaan Konsumsi Jelantah
 Tidak Biasa Berolah Raga
 Obesitas (IMT > 25)
 Penggunaan Pil KB Selama Lebih 12 Tahun Berturut-turut
c. Jantung koroner
 Faktor risiko dari penyakit jantung koroner adalah :
 Berusia lebih dari 45 tahun (bagi pria)
 Berusia lebih dari 55 tahun atau mengalami menopause dini
sebagai akibat operasi (bagi wanita)
 Riwayat penyakit jantung dalam keluarga
 Diabetes
 Merokok
 Tekanan darah tinggi (hipertensi)
 Kegemukan (obesitas)
 Gaya hidup buruk
 stres
d. Kanker payudara
 Faktor risiko dari penyakit kanker payudara adalah :
 Umur
 Riwayat kanker payudara
 Riwayat keluarga dengan kanker payudara
 Usia saat melahirkan anak pertama
 Perubahan payudara
 Usia saat menstruasi pertama
 Terapi radiasi di dada
 Kepadatan tisu payudara
 Obesitas setelah menopause
e. Kanker serviks
 Faktor risiko dari penyakit kanker serviks adalah :
 Kurangnya Tes Pap Smear secara teratur
 Merokok.
 Melemahnya sistem kekebalan tubuh
 Sejarah kehidupan seksual yang buruk.
 Menggunakan pil KB untuk waktu yang lama.
 Memiliki banyak anak
 Kemiskinan.
 Paparan bahan kimia.
2. Penyakit yang termasuk dalam special interest, banyak menyebabkan
masalah kesehatan tapi jarang frekuensinya (jumlahnya), yaitu :
a. Asam Urat
 Faktor risiko dari penyakit asam urat adalah :
 Peminum alkohol
 Keluarga penderita asam urat
 Penyakit pria
 Penggemar sea food
 Pemilik tubuh gemuk
 Kurang minum air putih
c. Hemofilia
 Faktor risiko dari penyakit hemofilia adalah :
 Faktor genetik / keturunan
 Hemofilia banyak terjadi pada pria
 Bayi yang lahir karena ayah dan ibu menderita hemofilia

Daftar pustaka :

Bustan,Mn. 2002.pengantar epidemiologi. Jakarta Rineka Cipta

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Buletin Jendela Data dan


Informasi Kesehatan Penyait Tidak Menular. Jakarta: Pusat Data dan Informasi
Kementrian Kesehatan RI; 2012.

https://epidemiolog.wordpress.com/2011/02/26/epidemiologi-penyakit-
tidak-menular/

Anda mungkin juga menyukai