Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Energi Listrik merupakan salah satu energi yang sangat berperan penting dalam
kehidupan manusia. Bayangkanlah bagaimana jadinya jika tidak listrik, dunia akan gelap
pada malam hari, tidak ada komunikasi, tidak ada penerangan, tidak dapat melihat
televisi, dan tidak tahu dunia luar. Oleh karena itu, manusia menjadikan energi listrik
sebagai kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-hari.

Penggunaan energi listrik dari tahun ke tahun semakin meningkat, sementara itu energi
listrik yang berasal dari minyak bumi, gas alam dan batu bara sangat terbatas,
dikarenakan bahan-bahan tersebut tidak dapat diperbaharui. Hal ini mengakibatkan
banyak para ilmuan yang mencari energi alternatif yang dapat menghasilkan arus listrik.
Sekarang ini telah banyak energi alternatif yang dapat menjadi sumber arus listrik seperti
energi dari cahaya matahari, angin, air dan bahan bakar bio. Selain itu ada pula sumber
energi yang dihasilkan dari tumbuhan misalnya dari limbah kulit pisang.

Banyak orang yang menyukai pisang, karena rasanya yang manis dan teksturnya yang
lembut. Namun banyak orang hanya memanfaatkan daging buahnya saja, sedangkan
Kulit nya sering di buang dan dianggap sebagai limbah yang tidak berguna. Padahal
limbah kulit pisang memiliki banyak manfaat salah satunya dapat digunakan sebagai
sumber arus listrik.

Pemanfaatan limbah kulit pisang dapat menjadi alternatif untuk membantu mengurangi
masalah yang berhubungan dengan energi listrik, Oleh karena itu, dalam Karya Tulis
Ilmiah ini kami mengangkat judul “Limbah Kulit Pisang Sebagai Sumber Arus Listrik”.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja kandungan yang terdapat dalam kulit pisang sehingga dapat menghasilkan
arus listrik?
2. Apa saja manfaat dari limbah kulit pisang?
3. Bagaimana cara pengolahan limbah kulit pisang sehingga dapat mengahasilkan arus
listrik?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui kandungan yang terdapat dalam kulit pisang yang bersifat elektrolit
2. Memanfaatkan limbah kulit pisang sebagai sumber arus listrik
3. Mengetahui cara pengolahan limbah kulit pisang sehingga mengghasilkan arus
listrik.

2
BAB II

METODOLOGI

2.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Proses pembuatan baterai dari kulit pisang serta uji performanya dilaksanakan di SMA
N 1 Pabuaran, Kabupaten Serang. Waktu pelaksanaan dilakukan pada tanggal 31 Juli
2018.

2.2 Alat dan bahan

Alat :

1. obeng
2. pisau
3. kabel
4. lampu LED
5. Avometer

Bahan:

1. Kulit Pisang
2. Baterai Bekas
2.3 Cara Kerja
1. Tumbuk kulit pisang yag telah di siap kan sebelumnya,(di blender).
2. Keluarkan isi dari baterai bekas dengan menggunakan pisau.
3. Setelah isi dari baterai bekas di keluarkan masukan kulit pisang yang telah di tumbuk
baterai(blender).
4. Padatkan dengan obeng kemudian ditutup kembali.
5. Cek besarnya tegangan dengan menggunakan avometer.
6. Setelah itu hubungkan ke LED menggunakan kabel.

3
2.4 Penyebab Kulit Pisang dapat Menghantarkan Arus Listrik

Kulit pisang mempunyai tegangan listrik karena kulit pisang mengandung beberapa
mineral yang dapat berfungsi sebagai elektrolit (penghantar arus listrik). Mineral dalam
jumlah terbanyak adalah potassium atau kalium (K+). Kulit pisang juga mengandung
garam sodium yang mengandung klorida (Cl-) dalam jumlah sedikit. Reaksi antara
kalium (K+) dan garam sodium dapat membentuk kalium klorida (KCl). KCl merupakan
elektrolit kuat yang mampu terionisasi dan menghantarkan arus listrik.

Kulit pisang juga mengandung Magnesium (Mg) dan Seng (Zn). Magnesium dapat
bereaksi dengan klorida dan menjadi elektolit kuat.jumlah Magnesium hanyalah 15%
dari keseluruhan. Kulit pisang juga mengandung Seng yang merupakan elektroda positif.
Jumlah kandungan Seng pada kulit pisang hanya mencapai 2%. Sehingga mineral yang
paling berperan dalam menghantarkan arus listrik adaah Potassium atau Kalium yang
bereaksi dengan garam sodium

4
BAB III

KAJIAN PUSTAKA

3.1 Pengertian Kulit pisang

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kulit adalah lapisan yang ada di luar sekali.
Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna raksasa berdaun besar
memanjang dari suku Musaceae. Buah pisang tersusun atas tandan dengan kelompok-
kelompok tersusun menjari yang disebut sisir. Hampir semua kulit pisang berwarna
kuning ketika matang,meskipun ada beberapa yang berwarna jingga, merah, hijau bahkan
hitam.

Pisang diklasifikasikan sebagai berikut

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Sub Kingdom :Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Divisi : Spermatophyta(menghasilkan biji)

Sub Divisi : Magnoliophyta (tumbuhan berbunga)

Kelas : Liliopsida (berkeping satu/monokotil)

Ordo : Zingiberales

Family : Musaceae (suku pisang-pisangan)

Genus :Musa

Spesies : Musa paradisiaca

5
3.2 Kandungan Dalam Kulit Pisang

Buah pisang sebagai bahan pangan merupakan sumber energi dan mineral terutama
kalium.Khasiat buah pisang tak hanya sebagai sumber vitamin, serat dan juga beta
karoten. Kabarnya, konsumsi satu buah pisang sehari akan menjauhkan kita dari
serangan jantung, tak hanya daging buahnya saja, kulit buah pisang pun tak kalah
menakjubkan. Secara umum kulit pisang banyak mengandung karbohidrat, air, vitamin
C, kalium, anti-oksidan, kalsium, vitamin B, lemak, protein, beragam vitamin B
kompleks diantaranya B6,minyak nabati, serotin dan sebagainya.

Tabel kandungan pada kulit pisang

Kandungan dalam kulit pisang Jumlah


Air (%) 68,90
Karbohidrat (%) 18,50
Lemak (%) 2,11
Protein (%) 0,32
Kalium (mg/100gr) 71,5
Fosfor (mg/100 gr) 11,7
Besi (mg/100 gr) 1,6
Magnesiu (%) 15
Vitamin : 0,12
B (mg/100gr) 17,5
C (mg/100gr)

3.3 Pengertian Sumber Arus Listrik

Arus listrik adalah aliran muatan listrik. Arus listrik mengalir dalam suatu rangkaian
karena adanya beda potensial antara dua titik dalam rangkaian yaitu dari titik berpotensial
tinggi ke titik bepotensial rendah syarat adanya arus listrik mengalir diantaranya harus
ada beda pontensial, sumber tegangan dan penghantar yang menghubungkan beda
potensial sumber arus listrik adalah zat yang dapat menghasilkan beda potensial atau arus
listrik atau gaya gerak listrik atau sumber arus listrik.

6
Gaya gerak listrik sering juga disebut tegangan. Satuan gaya gerak listrik adalah volt (V).
Ggl diberi lambang E. Misal pada kulit luar baterai tercantum label 1,5 V, ini
menunjukkan besarnya ggl yang dibangkitkan oleh baterai tersebut. Jadi, ggl merupakan
beda potensial antara kutub-kutub sebuah sumber listrik (baterai) saat sumber tidak
mengalirkan listrik (saklar terbuka).

Dalam mengukur besarnya kuat arus listrik kita dapat menggunakan Hukum Ohm.

Hukum Ohm berbunyi” kuat arus listrik pada suatu beban listrik berbanding lurus dengan
tegangan dan berbanding terbalik dengan hambatan.” lambang dari hambatan adalah R
lambang dari arus adalah I dan lambang dari tegangn adalah V .Berdasarkan hukum
Ohm di atas dapat diambil rumus berikut ini:

Keterangan :

I =besar arus yang mengalir (A)

R =besar hambatan( Ω)

V= besar tegangan(V)

7
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Limbah kulit pisang sangat mudah sekali ditemukan di daerah Indonesia. Pisang
biasanya hanya dimanfaatkan daging buahnya saja. Padahal selain daging, pelepah, serta
daunnya ternyata kulit pisang juga memiliki banyak manfaat. Di dalam kulit pisang
mengandung beberapa mineral yang dapat berfungsi sebagai elektrolit. Mineral dalam
jumlah terbanyak adalah potassium atau kalium (K+) dan kulit pisang juga mengandung
garam sodium yang mengandung klorida (Cl-) dalam jumlah sedikit. Reaksi antara
potassium atau kalium dan garam sodium dapat membentuk kalium klorida atau KCl.
Pisang juga mengandung Magnesium dan Seng. Magnesium (Mg) dapat bereaksi dengan
diklorida dan menjadi elektrolit kuat. Jumlah Magnesium hanyalah 15 % dari jumlah
pisang keseluruhan dan jumlah kandungan Seng dalam pisang hanya mencapai 2 %.
Sehingga mineral yang paling berperan dalam menghantarkan listrik adalah potassium
atau kalium, yang bereaksi dengan garam sodium.

4.2 Saran

Penulis menyarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Para pembaca dapat memanfaatkan kulit buah pisang yang selama ini sangat
sedikit pemanfaatannya dapat dikembangkan menjadi suatu objek yang sangat
bermanfaat seperti sebagai sumber arus listrik.
2. Para pembaca diharapkan jangan membuang kulit pisang sembarangan dan lebih
memanfaatkannya sebagai sumber energi yang efektif .

8
DAFTAR PUSTAKA

 Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi


Ketiga.cetakan keempat. Jakarta: Balai Pustaka.
 Hidayati, Nur dan Anis Wardani. 2006. Kimia SMA/MA Kelas XII. Jakarta: PT
Pustaka Insan Madani
 http://smpn1baturaden.wordpress.com/2009/05/15/kir-pemanfaatan-kulit-
pisang-sebagai-bahan baku-baterai-kering/
 Sumrsono Joko.2008.Fisika SMS/MA Kelas X.Bandung: Pusat Perbukuan.

Anda mungkin juga menyukai