Anda di halaman 1dari 5

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


a) Permasalahan dalam proses perencanaan dan penganggaran di Kementerian Perindustrian

Sebelum membahas permasalahan yang ada, alangkah lebih baik bahwa organisasi
pemerintah harus dapat menyusun rencana dan anggaran sesuai rencana kerja masing-
masing organisasi sektor publik khususnya Kementerian Industri. Berdasarkan definisinya,
perencanaan adalah suatu proses yang berkesinambungan yang mencakup keputusan-
keputusan atau pilihan-pilihan atas berbagai alternatif penggunaan sumber daya untuk
mencapai tujuan-tujuan tertentu di masa yang akan datang. Ada 4 unsur yang harus
dipikirkan dalam membuat suatu perencanaan, yaitu :
 Pemilihan, “merencanakan berarti memilih”. Perencanaan merupakan proses
memilih diantara berbagai kegiatan yang diinginkan, karena tidak semua yang
diinginkan itu dapat dilakukan dan dicapai dalam waktu yang bersamaan.
 Sumber daya, perencanaan merupakan alat pengalokasian sumber daya.
Penggunaan istilah sumber daya menunjukkan segala suatu yang dianggap berguna
dalam pencapaian suatu tujuan tertentu. Sumber daya mencakup sumber daya
manusia, sumber daya alam (tanah, air, hasil tambang, dan sebagainya); sumber
daya modal dan keuangan. Perencanaan mencakup proses pengambilan keputusan
bagaimana sumber daya yang bersedia itu digunakan sebaik-baiknya.
 Tujuan, perencanaan merupakan alat untuk mencapai tujuan. Konsep perencanaan
sebagai alat pencapaian tujuan muncul berkenaan dengan sifat dan proses
penetapan tujuan. Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh seseorang
perencana adalah bahwa tujuan-tujuan mereka kurang dapat dirumuskan secara
tepat. Sering kali tujuan tersebut didefinisikan secara kurang tegas, karena kadang
kala tujuan tersebut ditetapkan oleh pihak lain.
 Waktu, perencanaan mengacu ke masa depan. Salah satu unsur penting dalam
perencanaan adalah unsur waktu. Tujuan-tujuan perencanaan dirancang untuk
dicapai pada masa yang akan datang. Oleh karena itu, perencanaan berkaitan
dengan masa depan.

Berdasarkan definisinya, penganggaran sektor publik adalah proses penentuan jumlah alokasi
dana untuk tiap-tiap program dan aktivitas dalam satuan moneter dalam aspek perencanaan,
pengendalian, akuntabilitas publik. Anggaran publik berisi rencana kegiatan yang
dipresentasikan dalam bentuk rencana perolehan pendapatan dan belanja dalam satuan
moneter. Dalam bentuk yang paling sederhana, anggaran publik merupakan suatu dokumen
yang menggambarkan kondisi keuangan dari suatu organisasi yang meliputi informasi
pendapatan, belanja, dan aktifitas. Anggaran berisi estimasi mengenai apa yang akan
dilakukan dalam beberapa periode yang akan datang. Setiap anggaran memberikan informasi
mengenai apa yang hendak dilakukan dalam beberapa periode yang akan datang.
Secara singkat dapat dinyatakan bahwa anggaran publik merupakan suatu rencana financial
yang menyatakan.

1. Beberapa biaya atas rencana yang dibuat.

2. Berapa banyak dan bagaimana cara memperoleh uang untuk mendanai rencana
tersebut (pendapatan).

Perencanaan dan penganggaran merupakan proses yang paling krusial dalam


penyelenggaraan pemerintahan, karena berkaitan dengan tujuan dari pemerintahan itu
sendiri untuk mensejahterakan rakyatnya. Perencanaan dan penganggaran merupakan
proses yang terintegrasi, oleh karenanya output dari perencanaan adalah penganggaran.
Apabila proses dalam perencanaan dan penganggaran di dalam Kementerian Industri tidak
matang, maka akan berdampak pada outcome yang di terima. Masalah itu timbul apabila
Kementerian Industri tidak dapat merealisasikan melalui pendekatan perencanaan yang
terdapat dalam penyusunan RKP 2018, baik itu pendekatan tematik-holistik, pendekatan
integratif, dan pendekatan spasial.

b) Penerapan sistem manajemen perencanaan terintegrasi

Perumusan
strategi

Perencanaan
Evaluasi kinerja
strategik

Penyusunan
Pelaporan
program dan
kinerja
strategik

Implementasi Penganggaran

Langkah-langkah sistem manajemen :


1. Perumusan Strategi, Fase ini merupakan waktu saat organisasi melakukan penentuan terhadap
visi,misi, sasaran, tujuan, arah, serta segala kebijakan. Ini adalah bagian dari tanggung jawab
manajemen puncak. Jika di organisasi pemerintahan, proses perumusan strategi akan dilakukan
oleh Dewan Legislatif. Hasil perumusan tersebut adalah GBHN yang kemudian menjadi acuan
para eksekutif untuk bekerja dan mengambil segala keputusan terkait.
2. Perencanaan Strategik, perencanaan yang merupkaan proses pemantauan terhadap berbagai
program kerja, aktivitas organisasi, atau proyek-proyek yang dijalankan. Sepintas sama dengan
perumusan strategi, namun tahap perencanaan strategi ini adalah proses dalam menentukan
tindakan implementasi terhadap strategi yang dibuat pada tahap sebelumnya. Hasilnya bisa
berupa rencana strategik.
3. Penyusunan program dan strategik, tahap selanjutnya setelah setiap rencana strategik yang
telah dibuat harus dituangkan secara tulisan dan di aplikasikan ke dalam program di organisasi
tersebut.
4. Penganggaran, Penganggaran merupakan tahap dimana perencanaan secara keuangan terhadap
segala program kerja atau aktivitas organisasi dibuat.
5. Implementasi, melaksanakan setiap anggaran yang telah di rencanakan oleh organisasi untuk
setiap aktivitas organisasi tersebut.
6. Pelaporan kinerja, melaporkan setiap kegiatan yang telah dilaksanakan maupun yang belum
dijalankan yang terdapat dalam laporan kinerja organisasi.
7. Evaluasi kinerja, Penilaian tersebut bisa dengan membandingkan hasil kinerja dengan poin-poin
yang semestinya dicapai atau mungkin dibandingkan dengan kinerja tahun sebelumnya. Hasil
evaluasi ini juga bisa menjadi standar untuk melakukan program kerja di tahun kerja
mendatang.

Adanya sistem manajemen perencanaan integrasi ini membantu para organisasi swasta maupun
pemerintah untuk mencapai tujuan dan sasaran yang di capai. Khususnya di Kementerian Perindustrian
mengharapkan dengan adanya sistem manajemen perencanaan integrasi dapat membuat lebih efektif
dalam menerapkan strategi dan sasaran untuk meraih pembangunan industri nasional yang menyeluruh
dan berlandasarkan Peraturan Pemerintah No 14 tahun 2015.

c) Penerapan Kerangka Kerja Logis


Goal

Objectives

Output

Activities

Penerapan yang dilakukan Kementerian Perindustrian :

1. Goal
Kementerian Perindustrian meningkatkan pembangunan industri nasional yang merata di
seluruh wilayah indonesia.
2. Objectives
Kementerian Perindustrian harus memberikan inovasi dan regulasi yang terus di kembangkan
untuk memberikan pertumbuhan di bidang industri, supaya para pelaku bisnis khusus industri di
indonesia dapat menghasilkan ouput yang optimal sesuai kebutuhan saat ini.
3. Output
Kementerian Perindustrian harus mendorong para pelaku bisnis untuk menghasilkan barang
atau jasa yang berkualitas.
4. Activities
Kementerian Perindustrian harus mengawasi dan menilai setiap aktivitas-aktivitas organisasi
industri sudah sesuai atau belom dengan standarisasi perindustrian.

d) Sinkronisasi proses perencanaan dan penganggaran pembangunan nasional

Dalam menyinkronisasikan perencanaan dan penganggaran untuk pembangunan nasional,


Kementerian Perindustrian harus dapat menggabungkan semua aktivitas dari setiap unit
yang sudah di rencanakan dan harus dilaksanakan sesuai program-program yang di buat
dalam UU no 3 dan RIPIN , dimana strategik itu harus tepat sasaran sehingga dapat
memproyeksikan penyebaran pembangunan nasional dan manfaatnya dapat diterima oleh
para pemangku kepentingan (masyarakat, karyawan, investor, kreditur, pemegang saham,
dll).
e) Praktek evaluasi program dan anggaran

Evaluasi program dan anggaran merupakan hal yang penting untuk dilakukan untuk
memperbaiki kinerja organisasi tersebut. Kementerian Perindustrian harus mengidentifikasi
setiap aktivitas di seluruh unit (biaya tenaga kerja, biaya bahan baku, biaya ATK,dll ) yang
menimbulkan biaya besar tetapi tidak cukup menghasilkan kinerja yang optimal. Fungsi
adanya evaluasi program dan anggran sangat membantu manajemen untuk menghapus
program yang tidak efektif dan menambahkan program baru yang lebih efisien. Evaluasi
program juga membantu untuk pemberdayaan industri nasional, peningkatan penggunaan
produk dalam negri dan kerjasama internasional di bidang industri.
f) Praktek seleksi usulan program dan kegiatan

Usulan dan kegiatan program ini harus mampu memberikan pengembangan pada program
industri yang meliputi perencanaan, pengembangan dan pengawasan untuk standar
nasional indonesia, spesifikasi teknis, pedoman tata kelola cara.

Anda mungkin juga menyukai