Penyakit kusta merupakan salah satu penyakit menular yang menimbulkan masalah yang
sangat komplek . Masalah yang dimaksud bukan hanya dari segi medis tetapi meluas sampai
masalah social, ekonomi, budaya, keamanan dan ketahanan nasional.
Penyakit kusta pada umumnya terdapat di Negara berkembang sebagai akibat keterbatasan
kemampuan Negara dalam memberikan pelayanan yang memadai dalam bidang kesehatan,
pendidikan, dan kesejahteraan social ekonomi pada masyarakat. mbangunan kesehatan
merupakan salah satu bagian dari pembangunan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga terwujud derajat
kesehatan yang optimal. Keberhasilan pembangunan kesehatan berperan penting dalam
meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM)
Indonesia merupakan Negara dengan jumlah penyakit kusta nomer 3 di Dunia dengan
jumlah 20.032 pada tahun 2012 menurut sumber buku pedoman penyakit kusta nasional tahun
2012.
Dalam lingkup Indonesia jawa Timur merupakan penyumbang kusta nomer 4 sedangkangkan
dalam wilayah Propinsi Tuban juga merupakan wilayah dengan penemuan tinggi. Sedangkan
wilayah kerja puskesmas kanor dengan 25 Desa dengan jumlah penduduk 59989 pada tahun
2016 dengan penemuan baru 3 dengan prevalensi 1 / 10.000 penduduk wilayah kerja
Puskesmas Ponco pencapaian dengan prevalensi 1.
Dalam tatakelola Puskesmas perencanaan ini dikenal dengan istilah Plan of Action (POA) yang
mengesankan bentuk perencanaan tradisional karena focus pada perencanaan kegiatan-
. Dalam perkembangannya POA semakin sarat dengan pola perencanan strategi.
Ditambah kondisi lingkungan makro yang mensyaratkan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
dan Penilaian Kinerja Puskesmas ( PKP ) dan Indikator mutu yang harus dicapai puskesmas,
sehingga penyusunan perencanaan haruslah mampu mengarahkan agar hasil kinerja
puskesmas nantinya dapat memenuhi SPM, PKP, dan capaian untuk menekan pencapaian
angka prevalensi.
1
A. Tujuan
1. Tujuan umum : mengedalikan penyebaran kasus kusta untuk menekan
Prevalensi
2. Tujuan Khusus :
a. mempertahankan angka kesakitan kusta < 1 per 10.000 penduduk
b. pencapaian angka kesembuhan 90 % RFT
c. Pencapaian penemuan penderita baru CDR
B. Sasaran
Penderita Kusta
Anggota keluarga kontak serumah penyakit Kusta
C. Ruang Lingkup
Perencanaan Program Tingkat Puskesmas disusun melalui 4 tahap yaitu :
1. Tahap persiapan
2. Tahap analisa situasi
3. Tahap penyusunan rencana usulan kegiatan
4. Tahap penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan
D. Batasan Operasional
Upaya Kesehatan Masyarakat adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah
kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok dan masyarakat.
UKM esensial adalah upaya kesehatan masyarakat yang meliputi pelayanan promosi
kesehatan,TB Paru pelayanan kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan ibu, anak
dan keluarga berencana, pelayanan gizi dan pelayanan pencegahan dan pengendalian
penyakit.
UKM pengembangan adalah upaya kesehatan masyarakat yang kegiatannya
memerlukan upaya yang sifatnya inovatif, dan atau bersifat ekstensifikasi dan
intensifikasi pelayanan, disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan, kekhususan
wilayah kerja dan potensi sumber daya yang tersedia.
2
BAB 2 PENGORGANISASIAN
A. Pelayanan UKM Esensial
Jenis-jenis UKM esensial yang dilaksanakan di Puskesmas Ponco dan sasarannya
adalah sebagaimana tabel berikut:
2 Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK) Bayi, balita, apras Penanggung jawab
upaya, Bidan desa
3
No Jenis Pelayanan UKM Sasaran Pelaksana Kegiatan
sekolah, ibu hamil, upaya, Bidan desa
CJH
4
No Jenis Pelayanan UKM Sasaran Pelaksana Kegiatan
berisiko upaya
5
No Penanggung jawab Kompetensi ijazah Kompetensi tambahan
upaya
Lahir Rendah (BBLR) dan Asfiksi
d. Pelatihan CTU
6
No Penanggung jawab Kompetensi ijazah Kompetensi tambahan
upaya
Pelatihan konseling HIV/AIDS
7
A. Perencanaan
Perencanaan pelayanan UKM dibuat oleh penanggung jawab upaya pada awal tahun
melalui tahapan :
1. Pengumpulan data dan identifikasi masalah
Penanggung jawab upaya mengumpulkan data yang diperlukan untuk perencanaan
meliputi data capaian tahun sebelumnya, hasil umpan balik dari masyarakat melalui
survei, pertemuan, keluhan atau pengaduan.
2. Analisis masalah
Hasil identifikasi masalah yang ditemukan kemudian dilakukan analisis oleh
penanggung jawab upaya dan pelaksana kegiatan tentang penyebab dan
pemecahan masalah. Analisis masalah menggunakan diagram tulang ikan atau
analisis akar masalah (AAM). Pemilihan pemecahan masalah menggunakan metode
USG, NGT atau MICUA.
B. Pelaksanaan
Berdasarkan RPK yang telah tersusun, penanggung jawab upaya melaksanakan
kegiatan melalui tahapan:
1. Penyusunan Kerangka Acuan Kegiatan (KAK)
KAK dibuat untuk setiap kegiatan yang tercantum dalam RPK.
8
Penanggung jawab upaya menyusun jadwal kegiatan berdasarkan KAK yang telah
dibuat. Kegiatan yang melibatkan sasaran program masyarakat seperti kegiatan
Posyandu balita dan Posyandu lansia dibuat dengan melibatkan sasaran melalui
kesepakatan jadwal dan diketahui oleh Kepala Desa.
Kegiatan yang melibatkan lintas program disepakati melalui koordinasi lintas
program
4. Pelaksanaan kegiatan
Penanggung jawab upaya melaksanakan kegiatan dengan cara:
- Mengorganisasi tim pelaksana kegiatan
- Mempersiapkan kebutuhan logistik kegiatan seperti alat tulis, pengecekan alat
kesehatan yang digunakan, pengecekan bahan misalnya stok dan kondisi
vaksin, dan lain-lain.
- Melaksanakan koordinasi dengan sasaran program dan lintas program jika ada
perubahan jadwal
- Selesai pelaksanaan kegiatan, penanggung jawab upaya membuat laporan dan
mendokumentasikan seluruh hasil kegiatan
C. Monitoring
Monitoring pelaksanaan kegiatan dilaksanakan oleh Tim Mutu UKM meliputi:
- Kesesuaian jadwal
- Kesesuaian proses pelaksanaan kegiatan
- Capaian hasil kegiatan dibandingkan dengan target
Monitoring dilaksanakan setiap bulan melalui kegiatan audit internal dan dibahas dalam
Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) dan Lokakarya mini bulanan
D. Evaluasi
9
Setiap akhir kegiatan, penanggung jawab upaya membuat evaluasi pelaksanaan
kegiatan meliputi:
- Kesesuaian pelaksanaan kegiatan dengan rencana
- Hambatan dan masalah selama pelaksanaan kegiatan
- Masukan atau umpan balik dari sasaran program
BAB 4 LOGISTIK
10
Sasaran mutu pelayanan UKM ditetapkan oleh Tim Mutu Puskesmas berdasarkan acuan target
yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan dengan memperhatikan kemampuan sarana dan tenaga
yang dimiliki puskesmas serta capaian kegiatan sebelumnya. Sasaran mutu dipantau melalui
monitoring dan evaluasi pelaksanaan. Pencapaian sasaran mutu dibahas dalam rapat tinjauan
manajemen dan dilaporkan kepada Kepala Puskesmas.
BAB 8 PENUTUP
Pelayanan UKM yang baik merupakan salah satu tolok ukur kinerja Puskesmas dan diperlukan
untuk peningkatan mutu pelayanan Puskesmas Ponco.
REFERENSI
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
LAMPIRAN
11