Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS NGRANDU

KERANGKA ACUAN

PROGRAM KESELAMATAN DAN KEAMANAN KERJA (K3)

DI LABORATORIUM PUSKESMAS SUKOREJO TAHUN 2016


A. Pendahuluan
Laboratorium Puskesmas adalah sarana pelayanan kesehatan di Puskesmas yang melaksanakan
pengukuran, penetapan, dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia untuk penentuan
jenis penyakit, penyebaran penyakit, kondisi kesehatan, atau faktor yang dapat berpengaruh pada
kesehatan perorangan dan masyarakat.(PERMENKES RI NO 37 TAHUN 2012)

B. Latar Belakang
Setiap kegiatan yang dilakukan di Laboratorium Puskesmas dapat menimbulkan bahaya/resiko
terhadap petugas yang berada di dalam laboratorium maupun lingkungan sekitarnya. Untuk
mengurangi/ mencegah bahaya yang terjadi, setiap petugas laboratorium harus melaksanakan
tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kegiatan tersebut merupakan upaya kesehatan
dan keselamatan kerja laboratorium.(PERMENKES RI NO 37 TAHUN 2012)
C. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
Tujuan Umum :

untuk mengurangi bahkan menghilangkan cedera dan penyakit yang diakibatkan oleh
pekerjaan.di Laboratorium

Tujuan Khusus :
a) Agar petugas Laboratorium memahami program K3 khususnya program K3
Laboratorium
b) Agar petugas Laboratorium mampu mengidentifikasi potensi bahaya yang dapat
mengancam kesehatan khususnya selama bekerja di Laboratorium
c) untuk pencegahan infeksi petugas laboratorium dari bahaya pekerjaan yang ada di
laboratorium
D. Sasaran
1. Pelaksana Laboratorium
2. Petugas Puskesmas Lainnya
3. Pasien / keluarga pasien / pengunjung Laboratorium

E. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


I. Identifikasi Resiko
Ancaman bahaya yang mengakibatkan resiko gangguan kesehatan dan keselamatan bagi
petugas laboratorium, antara lain :
1. Bahan Kimia : beracun, mudah terbakar, mudah meledak, karsinogenik, korosif, iritan
dll
2. Biologik : mikroorganisme virus, bakteri, parasit dll
3. Fisik : Penerangan yang kurang, panas, getaran/vibrasi, radiasi, tersandung, terpeleset,
sengatan listrik dll
4. Psikososial : stress, beban kerja berlebihan, tekanan waktu
II. Penanganan Resiko
Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang bersifat Umum :
a. Setiap petugas diwajibkan memakai jas laboratorium, sarung tangan, dan masker di
ruangan laboratorium.
b. Tidak diperbolehkan makan dan minum serta merokok di dalam ruang laboratorium
c. Tidak boleh menyimpan makanan dan minuman di dalam lemari es bersama reagen
d. Dan anggap semua specimen mengandung bahan infeksius
Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang bersifat khusus :
a. Yang berkaitan dengan mikroorganisme :
1) Jangan memipet dengan mulut, gunakan alat bantu pipet
2) Jangan meniup pipet yang berisi bahan infeksius
3) Jangan menuangkan cairan yang telah terkontaminasi langsung ke dalam pipa
saluran.
b. Yang berkaitan dengan bahan kimia
1) Beri label pada semua bahan kimia meliputi nama, konsentrasi, tanggal
penerimaan, tanggal pembuatan dan tanggal kadaluarsa, keterangan/peringatan
tentang bahaya bahan
2) Bahan kimia di simpan pada ruang yang terang tidak terkena sinar matahari
langsung, dalam lemari/rak secara rapi dan teratur, yang bersifat korosive harus
diletakkan di tempat rendah
3) Pembuangan bahan kimia yang mudah terbakar dan mudah menguap
dikumpulkan dalam kaleng yang aman dan jangan dibuang ke dalam pipa saluran
umum
c. Yang berkaitan dengan peralatan listrik
1) Jangan menggunakan cairan atau gas yang mudah terbakar di sekitar peralatan
listrik
2) Peralatan listrik harus dirawat dan dipelihara
d. Yang berkaitan dengan limbah
1) Pengumpulan dan pembuangan limbah infeksius (sisa sampel dan barang/alat
bekas pakai) dan tidak infeksius (cair dan padat) sesuai ketentuan yang berlaku
2) Lakukan desinfektan sisa sampel, tampung dalam wadah berisi larutan klorin,
diamkan minimal 1 jam, buang ke saluran pembuangan
3) Naturalisasi sisa reagen dengan pengenceran yaitu penambahan air sampai netral
(tidak bersifat asam/basa kuat)
4) Rendam alat habis pakai selama minimal 10 menit dengan larutan desinfektan
(larutan klorin 0,5%), cuci bersih dengan air sabun, keringkan

e. Yang berkaitan dengan ruang laboratorium


1) Bila ruangan laboratorium menggunakan AC, maka bak pencuci harus terpisah
atau mempunyai penyedot udara, terutama untuk ruangan laboratorium
mikrobiologi dengan menggunakan bahan mudah menguap.
2) Ruangan laboratorium tidak diperkenankan menggunakan kipas angin
III. Pengelolaan Kesehatan Petugas Laboratorium
1. Persyaratan Kesehatan
a) Pemeriksaan Fisik
b) Pemeriksaan penunjang : pemeriksaan darah lengkap (DL), test fungsi hati (SGOT,
SGPT, Bilirubin, HbsAg, HBsAb)
2. Pencegahan Tuberkulosis : pemeriksaan foto thorax setiap tahun
3. Imunisasi Petugas Laboratorium : Semua petugas dianjurkan vaksinasi Hepatitis B
4. Perlindungan Petugas yang bekerja di bawah sinar UV : petugas diwajibkan memakai
pakaian pelindung, dan tidak berada di sekitar alat ketika lampu UV sedang aktif bekerja.
5. Pemantauan Kesehatan
a) Petugas Lab secara berkala melakukan pemeriksaan serologis (Widal Test) secara
berkala.
Bila petugas Lab sakit lebih dari hari tanpa keterangan yang jelas tentang penyakitnya,
maka Penanggung Jawab Laboratorium lapor kepada Kepala Puskesmas tentang
kemungkinan infeksi Laboratorium
F. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

G. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


1. Jika terjadi kecelakaan kerja selama bekerja di Laboratorium, maka dilakukan pencatatan
pada register khusus dan dilaporkan kepada Kepala Puskesmas
2. Petugas Laboratorium yang melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, maka hasil
pemeriksaan dicatat di register Laboratorium
H. PENUTUP

Kerangka Acuan Program Keselamatan dan Keamanan Kerja (K3) di Laboratorium


Puskesmas Badegan ini disusun dengan harapan dapat dijadikan pedoman dalam pelaksanaan
Kegiatan K3 khususnya di unit kerja Laboratorium Puskesmas Badegan. Kepatuhan dari pelaksana
Laboratorium terhadap kerangka acuan ini akan sangat membantu dalam rangka meminimalisir
terhadap potensi bahaya yang ada di Laboratorium sesuai tujuan yang sudah ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai