SPM Bab 12 Final
SPM Bab 12 Final
KOMPENSASI MANAJEMEN
Manajer biasanya melakukan usaha yang lebih besar untuk aktivitas-aktivitas yang
dihargai dan lebih sedikit untuk aktivitas-aktivitas yang tidak dihargai. Ada banya contoh
mengenai sistem kompensasi yang tidak menghargai perilaku yang mengarah pada cita-cita
organisai atau yang menghargai perilaku yang berlawanan dengan cita-cita tersebut.
Kompensasi Ditunda
Meskipun jumlah bonus dihitung secara tahunan, pembayaran ke penerima mungkin
disebar ke suatu periode, biasanya lima tahun. Dalam sistem ini, eksekutif hanya
menerima seperlima dari bonus mereka di tahun dimana bonus tersebut diperoleh.
Metode penunda pembayaran ini menawarkan keunggulan-keunggulan berikut ini:
Manajer dapat mengestimasikan, dengan akurasi yang cukup besar, pendapatan
tunai mereka untuk tahun mendatang.
Pembayaran yang ditunda meratakan penerimaan kas manajer, karena dampak
dari pergeseran musiman dalam laba akan dirata-ratakan dalam pembayaran tunai.
Seorang manajer yang pensiun akan terus menerima pembayaran untuk sejumlah
tahun; ini tidak hanya meningkatkan penghasilan pensiun tetapi juga memberikan
keuntungan pajak, karena tarif pajak penghasilan setelah pensiun mungkin lebih
rendah daripada tarif pajak selama masa kerja.
Kerangka waktu penundaan mendorong para pengambil keputusan untuk berpikir
secara jangka panjang.
Saham Fantom
Suatu rencana saham fantom memberikan kepada manajer sejumlah saham untuk tujuan
pembukuan saja. Di akhir periode yang telah ditentukan eksekutif tersebut berhak untuk
menerima suatu penghargaan yang setara dengan apresiasi di nilai pasar dari saham
tersebut sejak tanggal penghargaan. Tidak seperti opsi saham, suatu rencana saham
fantom tidak memiliki biaya transaksi. Beberapa rencana opsi melibatkan suatu risiko
penurunan dalam harga pasar serta biaya bunga yang terkait dengan penyimpanan saham.
Risiko dan biaya tersebut tidak ada didalam rencana saham fantom.
Unit Kinerja
Dalam suatu rencana unit kinerja, suatu bonus tunai dibayarkan ketika target jangka
panjang tertentu telah dicapai. Rencana ini dengan demikian menghubungkan aspek-
aspek dari hak apresiasi saham dan saham kinerja. Rencana ini terutama berguna di
perusahaan-perusahaan yang hanya memiliki sedikit atau tidak sama sekali saham yang
diperdagangkan secara publik. Target jangka panjang harus ditetapkan secara hati-hati
agar rencana ini dapat berhasil.
Kompensasi CEO
Kompensasi CEO biasanya didiskusikan oleh komite kompensasi dewan komisaris setelah CEO
tersebut mempresentasikan rekomendasi untuk kompensasi bawahannya.
Insentif untuk Manajer Unit Bisnis
Jenis Insentif
Ada yang bersifat keuangan (mencakup kenaikan gaji, bonus, tunjangan, dan fasilitas) ,
sementara yang lainnya bersifat psikologis dan sosial (meliputi kemungkinan promosi, tambahan
tanggung jawab, otonomi yang lebih besar, lokasi geografis yang lebih baik, dan pengakuan).
Tampilan 12.2
Dua filosofi atas Kompensasi Intensif
Pembayaran Tetap
Dasar Bonus
Bonus insentif seorang manajer unit bisnis dapat didasarkan hanya pada total laba korporat atau
pada laba unit bisnis atau campuran keduanya. Beberapa manajer akan bersikap santai san tetap
masih memperoleh bonus berdasarkan usaha orang lain yaitu manajer yang lebih rajin. Untuk
perusahaan diversifikasi terkait, mungkin lebih baik untuk mendasarkan sebagian dari bonus
manajer unit bisnis pada laba unit dan sebagian lagi pada laba perusahaan guna menghasilkan
cempuran insentif yang tepat yaitu untuk mengoprimalkan hasil unit lain untuk mengoptimalkan
kinerja perusahaan.
Kriteria Kinerja
Kriteria Keuangan
Jika unti bisnis tersebut unit laba, memilih kriteria keuangan dapat mencakup margin
kontribusi, laba langsung unit bisnis, laba unit bisnis yang dapat dikendalikan, laba
sebelum pajak, dan laba bersih. Jika unit tersebut pusat investasi, maka keputusan perlu
dibuat di tiga area : definisi laba, definisi investasi, dan pilihan antara tingkat
pengembalian atas investasi dan EVA.
Teori Agensi
Teori agensi mengeskplorasi bagaimana kontrak dan insentif dapat ditulis untuk memotivasi
individu-individu untuk mencapai keselarasan tujuan. Teori ini berusaha untuk menggambarkan
faktor-faktor utama yang sebaiknya dipertimbangkan dalam merancang kontrak insentif.
Konsep
Hubungan agensi ada ketika salah satu pihak (prinsipal) menyewa pihak lain (agen) untuk
melaksanakan suatu jasa dan dalam melakukan hal itu, mendelegasikan wewenang untuk
membuat keputusan kepada agen tersebut. Tantangannya adalah bagaimana caranya untuk
memotivasi agen sedemikian rupa, sehingga mereka akan menjadi sama produktifnya seperti jika
mereka adalah pemilik.
Salah satu elemen kunci dari teori agensi adalah bahwa prinsipal dan agen memiliki
preferensi atau tujuan yang berbeda. Kontrak insentif akan mengurangi perbedaan preferensi ini.
Mekanisme Pengendalian
Pemantauan
Prinsipal dapat merancang sistem pengendalian yang memantau tindakan agen,
menghalangi tindakan yang meningkatkan kekayaan agen dengan mengorbankan
kepentingan prinsipal. contoh: dengan laporan keuangan audit. Contoh dari sistem
pemantauan adalah laporan keuangan audit.
Kontrak Insentif
Prinsipal mungkin mencoba untuk membatasi perbedaan preferensi dengan menetapkan
kontrak insentif yang sesuai. Semakin besar penghargaan agen bergantung pada ukuran
kinerja, semakin banyak insentif yang ada bagi agen tersebut untuk memperbaiki ukuran.
Ketika kontrak yang diberikan memotivasi agen untuk bekerja bagi kepentingan
perusahaan, maka kontrak tersebut dianggap selaras dengan tujuan.
Kritik
Teori agensi mengimplikasikan bahwa manajer di organisasi nirlaba dan pemerintah, yang tidak
dapat menerima kompensasi insentif, kurang memiliki motivasi yang diperlukan untuk
keselarasan tujuan. Beberapa orang telah mempelajari teori agensi menyatakan bahwa model
tersebut tidak lebih dari sekedar pernyataan atas fakta yang terlihat jelas yang dinyatakan dalam
simbol-simbol matemastis. Adapula yang berpendapat bahwa elemen-elemen dalam model
tersebut tidak dapat dikuantifikasi.
Model tersebut mengabaikan faktor-faktor lain yang mempengaruhi hubungan ini, seperti
kepribadian partisipan, agen yang tidak enggan menghadapi resiko, motif non keuangan,
kepercayaan prinsipal terhadap agen, kemampuan agen pada penugasan saat ini dan potensi
untuk penugasan masa depan.
RESUME
BAB 12
KOMPENSASI MANAJEMEN
AK- E
KELOMPOK 2
AGNES SUGIARTI (1251197)
NEYSA APRITA KUSWARA (1251189)
USI SEPTIANI (1251149)