TUGAS 3
Dosen :
Tetty Lasniroha Sarumpaet, S.E., M.Ak.
Tanggal Pengumpulan :
7 April 2015
KELOMPOK 7
NUR DWI Y
(0113U075)
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WIDYATAMA
Alamat: Jalan Cikutra No 204 Bandung Telepon: 022-7274010
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya jualah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Struktur
Modal (Capital Strukture) tepat pada waktunya tanpa adanya hambatan yang berarti.
Terimakasih yang sebesar-besarnya kami ucapkan kepada dosen pembimbing, teman-teman
dan berbagai pihak yang turut membantu baik langsung maupun tidak langsung dalam
penyelesaian makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah yang kami sajikan saat ini masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami
harapkan demi kesempurnaan makalah-makalah selanjutnya.
Penulis
DAFTAR ISI
1
KATA PENGANTAR................................................................................................. 1
DAFTAR ISI............................................................................................................ 2
BAB I...................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN...................................................................................................... 3
1.1
Latar Belakang.............................................................................................. 3
1.2
Rumusan Masalah.......................................................................................... 3
1.3
Tujuan......................................................................................................... 3
BAB II..................................................................................................................... 4
ISI.......................................................................................................................... 4
2.1
2.1.1
2.1.2
2.1.3
Teori-teori Kapitalisasi.............................................................................. 6
2.1.4
2.2
2.2.1
Pendekatan NI......................................................................................... 8
2.2.2
Pendekatan NOI....................................................................................... 8
2.2.3
Pendekatan Tradisional............................................................................ 10
2.2.4
Pendekatan MM..................................................................................... 13
2.3
2.3.3
2.3.4
2.3.5
BAB III................................................................................................................. 17
PENUTUP............................................................................................................. 17
Kesimpulan.......................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Struktur Modal (Capital Structure) adalah perbandingan atau imbangan
pendanaan jangka panjang perusahaan yang ditunjukkan oleh perbandingan hutang
jangka panjang terhadap modal sendiri. Pemenuhan kebutuhan dana perusahaan dari
sumber modal sendiri berasal dari saham, laba ditahan, dan cadangan. Jika dalam
pendanaan perusahaan yang berasal dari modal sendiri masih mengalami kekurangan
(defisit). Maka perlu dipertimbangkan pendanaan perusahaan yang berasal dari luar,
yaitu dari hutang (debt fianancing). Namun dalam pemenuhan kebutuhan dana,
perusahaan harus mencari alternatif-alternatif pendanaan yang efisien. Pendanaan
yang efisien akan terjadi bila perusahaan mempunyai struktur modal yang optimal.
Struktur modal yang optimal dapat diartikan sebagai struktur modal yang dapat
meminimalkan biaya penggunaan modal keseluruhan atau biaya modal rata-rata (K o),
sehingga akan memaksimalkan nilai perusahaan.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1
Bagaimana pendekatan teoritis atas strukur modal
1.2.2
Bagaimana pendekatan-pendekatan konsep penilaian struktur modal
1.2.3
Bagaimana keputusan struktur modal dalam praktik
1.3 Tujuan
Makalah ini dibuat untuk memberikan pengetahuan yang lebih kepada
pembaca juga penulis, sekaligus untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah yang
dosen berikan kepada penulis.
BAB II
ISI
2.1 Pendekatan Teoritis Atas Struktur Modal
2.1.1
memperoleh
aset
tetap
hingga
siap
pakai,
untuk
meningkatkan
2.1.2
bentuknya.
Modal asing, yang terdiri dari obligasi atau utang jangka panjang lain yang
serupa.
Struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan hutang jangka panjang
dengan modal sendiri ( Riyanto, 2001 ). Struktur modal merupakan cermin dari
kebijaksanaan perusahaan dalam menentukan jenis sekuritas yang dikeluarkan, karena
masalah struktur modal adalah erat hubungannya dengan masalah kapitalisasi, dimana
disusun dari jenis-jenis funds yang membentuk kapitalisasi adalah struktur modalnya.
Keputusan struktur modal berkaitan dengan pemilihan sumber dana baik yang berasal
dari dalam maupun dari luar, sangat mempengaruhi nilai perusahaan. Sumber dana
perusahaan dari internal berasal dari laba ditahan dan depresiasi. Dana yang diperoleh
dari sumber eksternal adalah dana yang berasal dari para kreditur dan pemilik
perusahaan. Pemenuhan kebutuhan dana yang berasal dari kreditur merupakan utang
bagi perusahaan. Dana yang diperoleh dari para pemilik merupakan modal sendiri.
Kebijakan mengenai struktur modal melibatkan trade off antara risiko dan tingkat
pengembalian. Penambahan utang akan memperbesar risiko perusahaan tetapi
sekaligus juga memperbesar tingkat pengembalian yang diharapkan. Risiko yang
makin tinggi akibat membesarnya utang cenderung menurunkan harga saham, tetapi
meningkatkan tingkat pengembalian yang diharapkan akan menaikkan harga saham
tersebut. Sruktur modal yang optimal adalah struktur modal yang mengoptimalkan
kesimbangan antara risiko dan pengembalian sehingga memaksimumkan harga saham
( Brigham dan Houston, 2001).
2.1.3
Teori-teori Kapitalisasi
A. Teori Kapitalisasi Berdasarkan Pendapatan (The Earning Theory of Capitalization).
Nilai suatu perusahaan dapat ditentukan berdasarkan pendapatan yang
didapatkan setiap tahunnya dikalikan dengan multiplier tertentu. Sebelum menentukan
multiplier tersebut harus ditentukan dulu rate of return atau tingkat pendapatan
investasi
perusahaan. Dengan demikian maka kapitalisasi ditentukan oleh dua faktor, yaitu:
Berapa pendapatan atau pendapatan rata-rata yang dapat dihasilkan
perusahaan
3
2.1.4
yang
konservatif
pula
(sedikit
hutang)
daripada
berusaha
Risiko bisnis
Perusahaan yang memiliki risiko bisnis (variabilitas keuntungannya)
tinggi cenderung kurang dapat menggunakan hutan yang besar (karena
kreditur akan meminta biaya hutang yang tinggi). Tinggi rendahnya risiko
bisnis ini dapat dilihat antara lain dari stabilitas harga dan unit penjualan,
stabilitas biaya, tinggi rendahnya operating leverage.
Tingkat pertumbuhan
Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi membutuhkan
modal yang besar. Karena biaya penjualan (flotation cost) untuk hutang pada
umumnya lebih rendah dari fenation cost untuk jaminan, perusahaan dengan
tingkat pertumbuhan yang tinggi cenderung menggunakan lebih banyak
hutang disbanding dengan perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang
rendah.
Pajak
Baya bunga adalah biaya yang dapat mengurangi pembayaran pajak,
sedangkan pembayaran dividen tidak mengurangi pembayaran pajak. Oleh
karena itu, semakin tinggi tingkat pajak perusahaan, semakin besar keuntungan
dari penggunaan pajak.
Cadangan kapasitas peminjaman.
Penggunaan hutang akan meningkatkan resiko, sehingga biaya modal
(baik KS maupun Kd) akan meningkat. Perusahaan harus mempertimbangkan
suatu tingkat penggunaan hutang yang masih memberikan kemungkinan
menambah hutang di masa mendatang dengan biaya yang relatif rendah. Ini
berarti perusahaan harus menggunakan hutang lebih sedikit dari yang
disarankan oleh model MM.
Pendekatan NI
Pendekatan laba bersih mengasumsikan bahwa investor mengkapitalisasi atau
menilai perusahaan dengan tingkat kapitalisasi yang konstan dan perusahaan dapat
meningkatkan jumlah hutangnya dengan tingkat biaya hutang yang konstan pula.
Karena tingkat kapitalisasi dan tngkat biaya hutang konstan maka semakin besar
jumlah hutang yang digunakan perusahaan, biaya modal rata-rata tertimbang akan
semakin kecil. Jika biaya modal rata-rata tertimbang semakin kecil sebagai akibat
penggunaan hutang semakin besar, maka nilai perusahaan akan meningkat. Nilai
perusahaan meningkat jika perusahaan
(Menurut Sartono)
2.2.2
Pendekatan NOI
Satu pendekatan terhadap penilaian laba perusahaan dikenal sebagai
pendekatan laba operasi bersih (net operating income / NOI). Melalui pendekatan ini,
laba operesi bersih didiskonto pada tingkat kapitalisasi total perusahaan untuk
memperoleh nilai total pasar perusahaan. Nilai pasar pinjaman kemudian dikurangi
dari nilai total pasar untuk memperoleh nilai pasar saham biasa. Penggunaan
pendekatan ini mengakibatkan tingkat kapitalisasi total serta biaya dana pinjaman
tetap sama walaupun digunakan pengungkit keuangan yang disebut sebagai B/S.
Asumsi kritis pada pendekatan ini adalah ko bersifat konstan, berapapun
jumlah pengungkit keuangan. Pasar mengkapitalisasi laba operasi bersih perusahaan
dan menentukan nilai keseluruhan perusahaan. Akibatnya, bauran pendanaan hutang
dan ekuitas menjadi tidak penting. Peningkatan pendanaan hutang yang seharusnya
lebih murah diimbangi oleh peningkatan tingkat pengembalian ekuitas yang diminta,
ke. Maka rata-rata tertimbang ke dan ki tetap sama, walaupun pengungkit keuangan
berubah. Pada saat perusahaan meningkatkan penggunaan pengungkit keuangannya,
risiko
perusahaan
semakin
meningkat
dan
investor
meningkatkan
tingkat
Nilai
Rp. 8.000.000
20%
Rp. 40.000.000
Rp. 24.000.000
Rp. 16.000.000
2.2.3
Pendekatan Tradisional
Pendekatan tradisional terhadap struktur dan penilaian modal mengasumsikan
adanya struktur modal optimal dan manajemen dapat meningkatkan nilai total
perusahaan melalui penggunaan pengungkit keuangan. Pendekatan ini menyatakan
perusahaan pada awalnya dapat mengurangi biaya modalnya dan meningkatkan nilai
totalnya melalui pengembalian ekuitas yang diminta, peningkatan ke tidak
sepenuhnya mengimabangi manfaat yang diperoleh dari pendanaan hutang yang lebih
murah. Dengan semakin seringnya dilakukan pengungkitan keuangan, investor secara
meningkat menghukum tingkat pengembalian perusahaan hingga akhirnya pengaruh
ini dapat mengimbangi manfaat pendanaan yang lebih murah.
7
Nilai
Rp. 15.000.000
Rp 2.250.000
Rp. 12.750.000
0,11
Rp. 115.909.090
Rp. 45.000.000
Rp. 160.909.090
keuntungan yang disyaratkan oleh investor (modal sendiri) menjadi lebih rendah,
misalnya dari 11% menjadi 10%. Dengan demikian nilai perusahaan dan biaya
modalnya sbb berikut:
Keterangan
Laba operasi bersih
(O)
Bunga hutang
(I)
Laba tersedia untuk pemegang saham (E)
Keuntungan yang disyaratkan
(Ke)
Nilai pasar saham
(S)
Nilai pasar hutang
(B)
Nilai total perusahaan
(V)
Nilai
Rp. 15.000.000
0
Rp. 15.000.000
0,10
Rp. 150.000.000
0
Rp. 150.000.000
Nilai
Rp. 15.000.000
Rp. 5.400.000
Rp. 9.600.000
0,14
Rp. 68.571.429
Rp. 90.000.000
Rp. 158.571.429
2.2.4
Pendekatan MM
Teori Modigliani dan Miller (teori MM). Mereka berpendapat bahwa struktur
10
sama tidak dipengaruhi oleh bagaimana perusahaan memadukan hutang dan modal
untuk membiayai perusahaan
Preposisi II: biaya modal saham akan meningkat apabila perusahaan
melakukan atau mencari pinjaman dari pihak luar. Risk of the equity bergantung pada
resiko dari operasional perusahaan (business risk) dan tingkat hutang perusahaan
(financial risk).
Brealey, Myers dan Marcus (1999) menyimpulkan dari teori MM tanpa pajak
ini yaitu tidak membedakan antara perusahaan berhutang atau pemegang saham
berhutang pada saat kondisi tanpa pajak dan pasar yang sempurna. Nilai perusahaan
tidak bergantung pada struktur modalnya. Dengan kata lain, manajer keuangan tidak
dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan merubah proporsi debt dan equity yang
digunakan untuk membiayai perusahaan.
Teori MM dengan pajak.
Teori MM tanpa pajak dianggap tidak realistis dan kemudian MM
memasukkan faktor pajak ke dalam teorinya. Pajak dibayarkan kepada pemerintah,
yang berarti merupakan aliran kas keluar. Hutang bisa digunakan untuk menghemat
pajak, karena bunga bisa dipakai sebagai pengurang pajak.
Dalam teori MM dengan pajak ini terdapat dua preposisi yaitu:
Preposisi I: nilai dari perusahaan yang berhutang sama dengan nilai dari
perusahaan yang tidak berhutang ditambah dengan penghematan pajak karena bunga
hutang. Implikasi dari preposisi I ini adalah pembiayaan dengan hutang sangat
menguntungkan dan MM menyatakan bahwa struktur modal optimal perusahaan
adalah seratus persen hutang.
Preposisi II: biaya modal saham akan meningkat dengan semakin
meningkatnya hutang, tetapi penghematan pajak akan lebih besar dibandingkan
dengan penurunan nilai karena kenaikan biaya modal saham. Implikasi dari preposisi
II ini adalah penggunaan hutang yang semakin banyak akan meningkatkan biaya
modal saham. Menggunakan hutang yang lebih banyak, berarti menggunakan modal
yang lebih murah (biaya modal hutang lebih kecil dibandingkan dengan biaya modal
saham), sehingga akan menurunkan biaya modal rata-rata tertimbangnya (meski biaya
modal saham meningkat). Teori MM tersebut sangat kontroversial. Implikasi teori
tersebut adalah perusahaan sebaiknya menggunakan hutang sebanyak-banyaknya.
Dalam praktiknya, tidak ada perusahaan yang mempunyai hutang sebesar itu, karena
semakin tinggi tingkat hutang suatu perusahaan, akan semakin tinggi juga
11
perusahaan
menggunakan
hutang
sebanyak-banyaknya,
karena
MM
Perusahaan A
(Rp)
Rp. 80.000.000
Rp. 0
Rp. 80.000.000
0,15
Rp. 533.333.333
Rp. 0
Rp. 533.333.333
Perusahaan B
(Rp)
Rp. 80.000.000
Rp. 28.800.000
Rp. 51.200.000
0,16
Rp. 320.000.000
Rp. 240.000.000
Rp. 560.000.000
= Rp. 4.000.000
= Rp. 1.440.000
= Rp. 2.560.000
2.3.4
2.3.5
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Struktur Modal (capital structure) adalah perbandingan atau imbangan
pendanaan jangka panjang perusahaan yang ditunjukkan oleh perbandingan hutang
13
jangka panjang terhadap modal sendiri. Pemenuhan kebutuhan data perusahaan dari
sumber modal sendiri berasal dari modal saham, laba ditahan,dan cadangan. Jika
dalam pendanaan perusahaan yang berasal dari modalsendiri masih mengalami
kekurangan (defisit) maka perlu dipertimbangkanpendanaan perusahaan yang berasal
dari luar, yaitu dari hutang (debt financing). Namun dalam pemenuhan kebutuhan
dana, perusahaan harus mencarialternatif-alternatif pendanaan yang efisien.
Pendanaan yang efisien akan terjadi bila perusahaan mempunyai struktur modal yang
optimal.
Struktur modal yang optimal dapat diartikan sebagai struktur modal yang
dapat meminimalkan biayapenggunaan modal keseluruhan atau biaya modal rata-rata
(Ko), sehingga akan memaksimalkan nilai perusahaan.
Apabila leverage keuangan mengalami perubahan dapat dianalisis dengan
beberapa pendekatan, yaitu pendekatan laba bersih, pendekatan laba operasi bersih,
pendekatan tradisional dan pendekatan Modigliani Militer (MM).
Adapun keputusan struktur modal dalam praktik dapat dilakukan dengan
menggunakan analisis interseksi EBIT-EPS, analisis kemampuan menservis pinjaman
dan analisis kecukupan dana. Dalam mengambil keputusan perusahaan dapat
menggunakan analisis-analisis tersebut sesuai kebijakan perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Sunjaja, Ridwan S., dan Barlian, Inge, Manajemen Keuangan Dua: Edisi Kedua, Bandung,
PT. Prenhallindo, 2001.
SU, Martono., dan Agus Harjito, Manajemen Keuangan : Edisi Pertama, Yogyakarta,
Ekonisia, 2003
14