html
Demonstrasi adalah fenomena modern dan umumnya hanya terjadi pada negara yang menganut
sistem demokrasi. Karena itu demonstrasi tidak diijinkan dan tidak terjadi di negara-negara
otoriter yang berada di bawah penguasa diktator, kerajaan, dan komunisme. Seperti, Arab Saudi,
China, Korea Utara, Mesir sebelum revolusi, Indonesia pada era pra-Reformasi, dan lain-lain.
Pendapat ulama pun berbeda sesuai dengan negara tempat di mana mereka tinggal. Para ulama
Arab Saudi, yang dikenal dengan sebutan ulama Wahabi Salafi, mengharamkan demonstrasi
dengan berbagai argumennya. Pendapat mereka tentu dapat dimaklumi kalau dicurigai sarat
dengan kepentingan untuk membela penguasa. Maklum, gerakan Wahabi mendapat dukungan
politik dan finanasial penuh dari penguasa kerajaan. Kerajaan bubar, gerakan Wahabi akan bubar
juga. Atau minimal tidak akan berkembang.
Karena itu, demi mendapat pandangan dari ulama yang relatif obyektif dan netral, kami lebih
banyak membahas soal ini dari sudut pandang ulama di luar Arab Saudi. Walaupun tetap kami
kutip pandangan kalangan ulama Wahabi untuk sekedar diketahui.
Karena demo merupakan fenomena negara modern yang demokratis, maka tidak ada satupun
dalil Quran dan hadits yang mengena persis dengan permasalahan. Memang, ulama yang
berargume--terutama yang mengharamkan-- memakai dalil Quran dan hadits untuk mendukung
pandangannya, namun apakah dalil yang digunakan itu relevan atau tidak masih perlu kajian
lebih lanjut.
Yusuf Qardhawi termasuk salah satu ulama kontemporer yang membolehkan demonstrasi. Bagi
Qaradhawi unjuk rasa hukumnya boleh dalam Islam selagi bertujuan baik dan di dalamnya tidak
terkandung unsur-unsur yang bertentangan dengan syariah Islam.[1]
Qardhawi mengatakan:
أن يسيروا المسيرات وينشئوا-فمن حق المسلمين – كغيرهم من سائر البشر
، وتبليغا بحاجاتهم إلى أولي المر، تعبيرا عن مطالبهم المشروعة،المظاهرات
ولكن، فإن صوت الفرد قد ل يسمع. بصوت مسموع ل يمكن تجاهله،وصنناع القرار
وكان معهم، وكلما تكاثر المتظاهرون،صوت المجموع أقوى من أن يتجاهل
لن إرادة الجماعة أقوى. كان صوتهم أكثر إسماعا وأشد تأثيرا:شخصيات لها وزنها
والمرء ضعيف بمفرده قوي بجماعته،من إرادة الفرد
Arti kesimpulan: Adalah menjadi hak umat Islam untuk berdemonstrasi. Karena tuntutan yang
disampaikan secara bersama lebih kuat dibanding apabila dilakukan sendirian.
Dalil yang dipakai Qardhawi antara lain
Menurut Qardhawi, seorang ulama hendaknya tidak mudah mengharamkan sesuatu kecuali
bdrdasarkan dalil nash Quran dan hatits sahih yang menetapkan atas keharamannya. Adapun
dalil hadits yang dha'if sanadnya atau sahih tapi penetapan keharamannya tidak sharih (eksplisit),
maka hukumnya tetap pada kebolehan sehingga tidak terjebak pada mengharamkan sesuatu yang
dihalalkan Allah ( )ل نحرم ما أحل ا
Menurut Qardhawi, dalam Islam perkara yang halal jauh lebih luas dari perkara yang haram
karena sesuatu yang tidak dinyatakan haram pada dasarnya adalah halal. Nabi bersabda dalam
sebuah hatits:
وحرم أشياء فل، وحد حدودا فل تعتدوها،إن ا فرض فرائض فل تضيعوها
وسكت عن أشياء رحمة بكم غير نسيان فل تبحثوا عنه،تنتهكوها
Artinya: Allah mewajibkan beberapa kewajiban, maka jangan kau sia-siakan. Memberi batasan-
batasan, jangan kau lewati. Mengharamkan beberapa hal, jangan kau langgar. Diam atas
beberapa hal sebagai rahmat bagimu, bukan karena lupa, maka jangan kau cari-cari (status
hukum -red) darinya.
Seperti disinggung di muka, ulama Wahabi hampir pasti akan mengharamkan demonstrasi.
Karena demonstrasi dilarang di negara-negara non-demokrasi seperti Arab Saudi. Sedang
gerakan Wahabi Salafi mendapat dukungan penuh secara politik dan finansial dan terintegrasi
dalam sistem kerajaan Arab Saudi. Oleh karena itu, para ulama Wahabi "berkewajiban" untuk
mendukung rezim Ibnu Saud.
KESIMPULAN
Demonstrasi hukumnya boleh dalam Islam karena itu termasuk forum untuk menyampaikan
pendapat dan bentuk ekspresi amar makruf nahi munkar (menyeru kebaikan, dan mencegah
kemungkaran). Dengan syarat, dalam melaksanakan demontrasi tidak terdapat perilaku atau
perbuatan yang melanggar syariah Islam seperti melakukan tindak kekerasan, terjadinya
pengrusakan, atau menyebabkan pelaku demo meninggalkan kewajiban agama seperti shalat 5
waktu, atau melakukan pelanggaran dosa , dll.
---------------
CATATAN DAN RUJUKAN