Anda di halaman 1dari 45

BAB I

PENDAHULUAN

Syukur Alhamdulillah dipanjatkan kehadhlirat Alloh SWT atas rahmat dan


karunia yang telah diberikan, serta hanya Kepada Alloh permohonan petunjuk dan
pertolongan dihadapkan dan kepada-Nyalah bertawakal. Amanah telah diberikan
oleh Pimpinanan Daerah Muhammadiyah kota Surakarta kepada Direksi untuk
mengelola RS. Hidayah Boyolali. Berbagai hal harus diupayakan secara maksimal
untuk mencapai visi dan misi Rumah Sakit.
Rumahsakit memiliki inti bisnis utama (cor bisnis) kegiatan berupa layanan
kesehatan (medical services), merupakan usaha padat modal, padat karya,padat
profesi dan padat masalah.Regulasi dibidang layanan kesehatan, tuntutan
masyarakat yang semakin kritis untuk memperoleh layanan kesehatan, kerjasama
dengan pihak ketiga, dan modalitas ketenagaan baik medik maupun non medik
yang dimiliki sangat berpengaruh dalam penentuan arah kebijakan Rumahsakit.
Disamping itu, dihadapkan pada pengaruh globalisasi yang secara ekonomi
mendorong kearah ekonomi pasar, makna kompetisi antar lembaga tidak dapat
terhindarkan sehingga persaingan usaha bidang kesehatan menjadi ketat.
Memajukan Rumah Sakit merupakan tugas utama dan merupakan tantangan
didalam peningkatan kualitas Amal Usaha dibidang layanan kesehatan untuk
dapat memenuhi keinginan umat / masarakat pelanggan dan atau keluarganya,
serta mampu memberi kontribusi pengembangan perserikatan Muhammadiyah
didalam menjalankan misinya sebagai media dakwah amar makruf nahimungkar.
Rumah Sakit menurut Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No.983/Menkes/SK/XI/1992 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit
Umum adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan yang bersifat
dasar, spesialis, dan subspesialis yang mempunyai tugas melaksanakan upaya
kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya
penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara terpadu dan serasi dengan
peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan (Departemen
Kesehatan RI, 1992). Fungsi rumah sakit sebagai penyedia layanan kesehatan

1
agar dapat berjalan optimal maka perlu dilengkapi dengan sarana penunjang yang
memadai. Salah satunya adalah melalui penyelenggaraan Instalasi Farmasi.

Pelayanan farmasi merupakanbagian yang tidak terpisahkan dari


pelayanan kesehatan di rumah sakit dan diberikan dalam 24 jam setiaphari,
kepada pasien rawat jalan, pasienrawatinapdan unit-unit lain
dilingkunganrumahsakit.
Pelayanan farmasi meliputi pengelolaan sediaan farmasi serta pelayanan farmasi
klinik untuk kebutuhan pengobatan pasien di rumah sakit. Pelayanan farmasi
harus sesuai dengan Undang-Undang, peraturan dan pedoman yang
berlaku.Kebijakan mengenai penggunaan obat dan alat kesehatan ditetapkan oleh
Direktur berdasarkan masukan dan pertimbangan dari panitia Farmasi dan Terapi
(PFT).
Instalasi farmasi harus menyediakan data yang dibutuhkan oleh Panitia Farmasi
dan Terapi dalam merumuskan kebijakan mengenai penggunaan obat dan alat
kesehatan di RS. Hidayah.
Demi terciptanya koordinasi antar unit terkait dengan Instalasi farmasi di RS.
Hidayah maka disusunlah buku Pedoman Penggorganisasian Instalasi Farmasi .

2
BAB II
GAMBARAN UMUM

1. Sejarah Rumah Sakit

 Tahap dan Perkembangan


RS. Hidayah didirikan Yayasan Dua September Boyolali terbentuk pada
tanggal 02 September 2011. 02 September 2011, Balai Pengobatan
Hidayah mulai operasional. Bulan Mei 2012, RS Hidayah resmi berdiri
seiring dengan turunnya ijin dari Bupati Boyolali melalui Keputusan
Kepala Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu
Kabupaten Boyolali No. 503/002/30 Tahun 2012.

2. Profil RS. Hidayah


RS. Hidayah adalah rumah sakit tipe D yang menempati area 15.806 m2,
dengan luas bangunan 15.560 m2. Terletak di jalan Ronggowarsito no.
130 Surakarta. Pelayanan RS Hidayah terdiri dari :
 Rawat Inap, terdiri dari 217 tempat tidur dengan komposisi klas kamar
sebagai berikut :
NO KELAS JUMLAH

1 Super VIP 10

2 VIP 23

3 I 46

4 II 37

5 III 47

6 HCU 5/6

7 Observasi 8

3
8 Isolasi 1

 Rawat Jalan
- Poliklinik umum & gigi
- Poliklinik Spesialis, untuk semua disiplin ilmu
Poliklinik Obsgyn, Poliklinik Anak, Poliklinik Penyakit Dalam,
Poliklinik Bedah, Poliklinik Syaraf, Poliklinik THT, poliklinik
Mata, Poliklinik Gigi & Mulut, Poliklinik Ortopedi, Poliklinik Paru
dan Saluran Pernapasan, Poliklinik konsultasi Gizi,
Layanan MCU
Layanan Fisioterapi
 Pelayanan Penunjang
- Laboratorium, melayani pemeriksaan patolohi klinik,
- Radiologi, meliputi pelayanan Rontgen
- Farmasi
 SDM

Sumber daya insani di RS. Hidayah ada dua


kategori yaitu karyawan medis terdiri dari dokter, perawat, bidan dan karyawan
non medis terdiri tenaga penunjang medis, administrasi dan bagian umum dengan
jumlah 590 orang seperti pada table berikut:
No Nama Jumlah
1 Dokter Umum 17 orang
2 Dokter Spesialis 60 orang
3 Dokter Gigi dan Spesialis Gigi 1 orang
4 Perawat 212 orang
5 Non Medis 274 orang

4
Saat ini RS. Hidayah telah memiliki unit – unit layanan kesehatan seperti
poliklinik penunjang medic dan unit – unit pelayanan non medic. Untuk rawat
inap terbagi beberapa kelas (VVIP, VIP, kelas I, kelas II, kelas III). Kapasitas
tempat tidur yang tersedia di RS. Hidayah sebanyak 220 tempat tidur. Sedangkan
sarana pelayanan penunjang yang tersedia adalah laboratorium patologi klinik,
laboratorium patologi anatomi, USG, konsultasi gizi, farmasi, kamar bedah.

3. Manajemen
 Operasional pelayanan rumah sakit sepenuhnya dijalankan oleh direksi
yang telah ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali.
 Manajemen personalia, perekrutan dilakukan bersama-sama dengan
tim yang terdiri dari pihak MPKU& PS- PDM Kota Surakarta, untuk
menilai dari sisi pengetahuan tentang kemuhammadiyah dan ke
Islaman dilakukan oleh Tim penguji MPKU&PS –PDM Kota
Surakarta, sedang pengujian profesi atau psikotest dilakukan direksi
beserta manager. Pengangkatan pegawai tetap ditetapkan oleh
MPKU& PS- PDM Kota Surakarta atas usulan direksi.
 Manajemen pelayanan mengacu pada manajemen pelayanan rumah
sakit tipe D sesuai Pedoman Pelayanan Rumah sakit Tipe D yang
dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia

5
BAB III
VISI, MISI DAN MOTO PELAYANAN
RUMAH SAKIT HIDAYAH BOYOLALI

1. VISI

Profesional, Terpercaya dan Terjangkau

2. MISI

Terwujudnya Rumah Sakit Hidayah yang mampu memberikan pelayanan


kesehatan yang dapat dipertanggungjawabkan secara administrasi, profesi,
financial dan legalitas hukum, serta dikelola secara profesional

3. MOTTO
Kesembuhan dan kenyamanan pasien adalah kebahagiaan kami

6
BAB IV
FILOSOFI, VISI, MISI, TUJUAN, MOTTO
INSTALASI FARMASI

FILOSOFI
Pelayanan farmasi adalah wujud penyediaan obat bermutu dan pelayanan asuhan
kefarmasian yang tidak terpisahkan dari sistem kesehatan rumah sakit yang utuh
dan berorientasi pada peningkatan kualitas hidup pasien.

VISI :
Terwujudnya pelayanan kefarmasian yang bermutu dan terjangkau berdasar
Pharmaceutical Care.

MISI :
1. Menyelenggarakan pelayanan kefarmasian yang cepat dan tepat yang
berorientasi kepada peningkatan kualitas hidup pasien.
2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang dimiliki.
3. Meningkatkan kerjasama yang harmonis dengan pihak ketiga.
4. Mengupayakan penyediaan perbekalan farmasi yang lengkap, bermutu dan
terjangkau.
5. Melaksanakan pelayanan farmasi klinik secara optimal yang berinteraksi
langsung langsung dengan pasien dan tenaga kesehatan lainnya.

TUJUAN PELAYANAN FARMASI


1. Memberi manfaat kepada pasien, rumah sakit, sejawat profesi kesehatan
dan kepada profesi farmasi oleh Apoteker rumah sakit yang kompeten dan
memenuhi syarat.
2. Membantu dalam penyediaan perbekalan yang memadai dan memenuhi
syarat.

7
3. Membantu dalam pengembangan dan kemajuan profesi kefarmasian.
4. Menyebarkan pengetahuan farmasi dengan mengadakan pertukaran
informasi antara para apoteker rumah sakit, anggota profesi dan spesialis
yang serumpun.

MOTTO :
Cepat-Aman-Benar

FUNGSI PELAYANAN FARMASI


I. Pengelolaan Perbekalan Farmasi
a. Memilih perbekalan farmasi sesuai kebutuhan pelayanan rumah
sakit
b. Merencanakan kebutuhan perbekalan farmasi secara optimal
c. Mengadakan perbekalan farmasi berpedoman pada perencanaan
yang telah dibuat sesuai ketentuan yang berlaku
d. Memproduksi perbekalan farmasi untuk memenuhi kebutuhan
pelayanan kesehatan di rumah sakit
e. Menerima perbekalan farmasi sesuai dengan spesifikasi dan
ketentuan yang berlaku
f. Menyimpan perbekalan farmasi sesuai dengan spesifikasi dan
persyaratan kefarmasian
g. Mendistribusikan perbekalan farmasi ke unit-unit pelayanan di
rumah sakit

II.Pelayanan Kefarmasian dalam Penggunaan Obat dan Alat Kesehatan


a. Mengkaji instruksi pengobatan/resep pasien
b. Mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan penggunaan obat
dan alat kesehatan
c. Mencegah dan mengatasi masalah yang berkaitan dengan obat dan
alat kesehatan

8
d. Memantau efektifitas dan keamanan penggunaan obat dan alat
kesehatan
e. Memberikan informasi kepada petugas kesehatan, pasien/keluarga
f. Memberi konseling kepada pasien/keluarga
g. Melakukan pencampuran obat suntik
h. Melakukan penyiapan nutrisi parenteral
i. Melakukan penanganan obat kanker
j. Melakukan penentuan kadar obat dalam darah
k. Melakukan pencatatan setiap kegiatan
l. Melaporkan setiap kegiatan.

LANDASAN DASAR PELAYANAN FARMASI


Tuntutan pasien dan masyarakat akan mutu pelayanan farmasi,
mengharuskan adanya perubahan pelayanan dari paradigma lama (drug oriented)
ke paradigma baru (patient oriented) dengan filosofI Pharmaceutical Care
(pelayanan kefarmasian). Praktek pelayanan kefarmasian merupakan kegiatan
yang terpadu dengan tujuan untuk mengidentifikasi, mencegah dan menyelesaikan
masalah obat dan masalah yang berhubungan dengan kesehatan.
Istilah istilah yang digunakan daam pelayanan farmasi adalah :
a.Alat kesehatan adalah instrumen, aparatus, mesin implan yang tidak
mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis,
menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang sakit,serta pemulihan
kesehatan, pada manusia dan atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi
tubuh.
b. Evaluasi adalah proses penilaian kinerja pelayanan farmasi di rumah sakit yang
meliputi penilaian terhadap sumber daya manusia (SDM), pengelolaan perbekalan
farmasi, pelayanan kefarmasian kepadapasien/pelayanan farmasi klinik.
c. Mutu pelayanan farmasi rumah sakit adalah pelayanan farmasi yang menunjuk
pada tingkat kesempurnaan pelayanan dalam menimbulkan kepuasan pasien
sesuai dengan tingkat kepuasan ratarata masyarakat, serta penyelenggaraannya

9
sesuai dengan standar pelayanan profesi yang ditetapkan serta sesuai dengan kode
etik profesi farmasi.
d. Obat yang menurut undang-undang yang berlaku, dikelompokkan ke dalam
obat keras, obat keras tertentu dan obat narkotika harus diserahkan kepada pasien
oleh Apoteker.
e. Pengelolaan perbekalan farmasi adalah suatu proses yang merupakan siklus
kegiatan, dimulai dari pemilihan, perencanaan, pengadaan, penerimaan,
penyimpanan, pendistribusian,pengendalian, penghapusan, administrasi dan
pelaporan serta evaluasi yang diperlukan bagi kegiatan pelayanan.
f. Pengendalian mutu adalah suatu mekanisme kegiatan pemantauan dan penilaian
terhadap pelayanan yang diberikan, secara terencana dan sistematis, sehingga
dapat diidentifikasi peluang untuk peningkatan mutu serta menyediakan
mekanisme tindakan yang diambil sehingga terbentuk proses peningkatan mutu
pelayanan
farmasi yang berkesinambungan.
g. Perbekalan farmasi adalah sediaan farmasi yang terdiri dari obat, bahan obat,
alat kesehatan, reagensia, radio farmasi dan gas medis.
h. Perbekalan kesehatan adalah semua bahan dan peralatan yang diperlukan untuk
menyelenggarakan upaya kesehatan, yang terdiri dari sediaan farmasi, alat
kesehatan, gas medik, reagen dan bahan kimia, radiologi, dan nutrisi.
i. Perlengkapan farmasi rumah sakit adalah semua peralatan yang digunakan
untuk melaksanakan kegiatan pelayanan kefarmasian di farmasi rumah sakit.
j. Resep adalah permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dokter hewan kepada
Apoteker, untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi pasien sesuai peraturan
yang berlaku
k. Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika.

LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang
Narkotika

10
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1997 tentang
Psikotropika
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009 tentang
Pekerjaan Kefarmasian
6. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1197/MenKes/SK/X/2004
tentang Standar Pelayanan Farmasi Rumah Sakit
7. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
189/MenKes/SK/III/2006 tentang Kebijakan Obat Nasional
8. Surat Keputusan Direktur RS Xxxx No077/SK/RS. PKU/V/2013 tentang
Kebijakan Pelayanan Farmasi RS Xxxx
9. Pedoman Akreditasi Rumah Sakit

11
BAB V

STRUKTUR ORGANISASI
RUMAH SAKIT HIDAYAH

12
1. Struktur Organisasi Rumah Sakit Hidayah
Secara normatif, struktur organisasi disusun sesuai dengan tingkat
kebutuhan layanan dan operasional di RS. Hidayah. Struktur organisasi
RS. Hidayah disusun dengan tingkatan manajerial

13
BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI FARMASI

Bagan organisasi menggambarkan tentang pembagian tugas, koordinasi dan


kewenangan serta fungsi setiap jabatan. Bagan Organisasi Instalasi Farmasi
ditetapkan oleh Direktur RS. Hidayah melalui proses evaluasi, analisa dan telaah
dengan mempertimbangkan peningkatan mutu pelayanan dan mengantisipasi
perubahan standar pelayanan kefarmasian baik nasional maupun internasional.
Struktur Organisasi Instalasi Farmasi

14
BAB VII
TUGAS POKOK APOTEKER

A. Tugas Pokok Apoteker sebagai Kepala Instalasi Farmasi


1. Sebagai Manager : bertanggung jawab terhadap seluruh aspek pelayanan
Instalasi farmasi yang meliputi pengelolaan perbekalan farmasi dan
pelayanan kefarmasian , mengelola sumber daya (resources) di Instalasi
Farmasi secara efektif dan efisien
2. Sebagai apoteker penanggungjawab Instalasi Farmasi
B. Tugas Pokok dan Fungsi Apoteker dalam Satuan Apoteker
Fungsional Di Rumah Sakit
1. Sebagai Apoteker pendamping Apoteker penanggungjawab Instalasi
Farmasi, yang mengatur kelancaran pelayanan dan keabsahan pelayanan
obat,
 Peranan dalam Penyimpanan Obat
Apoteker memberi arahan dalam pengaturan penyimpanan yang
memenuhi syarat dan terjaminnya kualitas obat
 Peranan Dalam Distribusi Obat
Apoteker Pendamping melakukan supervisi pelayanan Distribusi
obat untuk pasien rawat jalan dan rawat inap, khususnya dalam
telaah resep dan telaah obat
 Peranan Dalam Kontrol Kualitas Obat
Apoteker melakukan kontrol kualitas obat steril maupun nonsteril

2. Peranan Sebagai Pusat Informasi Obat

a. Memberikan informasi mengenai obat bagi yang memerlukannya.


b. Mengevaluasi dan membandingkan obat-obatan yang tergolong
dalam satu kelompok farmakologis.
c. Membantu para dokter dalam pemilihan obat yang aman dan efektif.
d. Mendidik tenaga paramedis.

15
3. Peranan Dalam Komunikasi – Informasi – Edukasi
4. Peranan Dalam Farmasi dan Terapi Serta Penerbitan Formularium
5. Peranan Dalam Pendidikan dan Penelitian

16
BAB VIII
URAIAN TUGAS

1. MANAJER INSTALASI FARMASI

A. NAMA JABATAN : Kepala Instalasi Farmasi RS. Hidayah

B. PENGERTIAN : Pejabat yang memenuhi persyaratan dan


memiki kemampuan untuk diberi tugas dan
tanggungjawab mengelola bagian farmasi.

C. PERSYARATAN JABATAN :- memiliki kemampuan memimpin


- berpendidikan apoteker
- memiliki surat ijin kerja apoteker/ SIPA
- sehat jasmani dan rohani

D. TANGGUNG JAWAB :
Secara struktural bertanggungjawab kepada atasan langsung yaitu Kepala Bagian
Penunjang Medis dan atas hal-hal :
1. Kelancaran, kecepatan, ketepatan teknis kefarmasian.
2. Peningkatan mutu pelayanan farmasi kepada konsumen.
3. Penjagaan kualitas dan kuantitas perbekalan farmasi yang dipergunakan di
rumah sakit.
4. Pembinaan dan pengembangan kemampuan staf

E. WEWENANG
1. Memberikan pengarahan dan bimbingan kepada karyawan di instalasi
farmasi tentang pelaksanaan kebijakan pengelolaan bagian farmasi sesuai
kebijakan yang telah ditetapkan direksi
2. Melakukan penilaian kinerja karyawan di instalasi farmasi.
3. Mengesahkan penilaian DP3

17
4. Mengkoordinasikan, mengawasi dan mengendalikan pelayanan di instalasi
farmasi.
5. Meminta informasi dan pengarahan dari atasannya.
6. Menandatangani surat dan dokumen yang ditetapkan menjadi wewenang
instalasi farmasi.
7. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan, khususnya yang
berkaitan dengan sistem kerja di instalasi farmasi.
8. Menentukan dan mengusulkan posisi jabatan dan penambahan tenaga di
bagian farmasi
9. Penyusunan sarana dan prasarana di bagian farmasi

F. URAIAN TUGAS

1. Melaksanakan fungsi perencanaan (P1) ,meliputi :


a. Menyusun filosofi, visi, misi dan tujuan instalasi farmasi sesuai
dengan falsafah rumah sakit.
b. Menyusun rencana kebutuhan tenaga instalasi farmasi meliputi
kualifikasi, jumlah, koordinasi dengan kepala sub bidang/ instalasi
terkait.
c. Menyusun program pengembangan staf instalasi farmasi sesuai
dengan kebutuhan.
d. Menyusun program orientasi bagi tenaga baru.
e. Menyusun jadwal rapat instalasi farmasi.
f. Menyusun rencana kebutuhan peralatan sesuai kebutuhan.
g. Menyusun rencana anggaran belanja di instalasi farmasi.
h. Berperan serta dalam menyusun rencana pengembangan rumah
sakit.
i. Menyusun program pengendalian mutu.
j. Menyusun Standar Prosedur Operasional (SPO)

18
2. Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan, meliputi :
a. Mengorganisasi penyelenggaraan pengelolaan farmasi secara
efektif dan efisien
b. Melaksanakan Komunikasi, Informasi dan Edukasi kepada pasien.
c. Menghadiri Komunikasi, Informasi, Edukasi yang dihadiri oleh
direksi
d. Memotivasi semua petugas di lingkungan farmasi untuk
meningkatkan produktifitas kerja dan pengembangan diri

3. KOORDINASI DAN INTEGRASI


a. Melakukan koordinasi dan integrasi di bagian farmasi
b. Melakukan koordinasi dengan Panitia Farmasi dan terapi
c. Melakukan koordinasi dengan satuan apoteker fungsional dan
pengawasan pengelolaan perbekalan farmasi dan pelayanan
farmasi klinik

4. PENGAWASAN
a. Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan pengelolaan bagian
farmasi
b. Mengawasi disiplin kerja karyawan di bagian farmasi
c. Mengawasi penggunaan peralatan di bagian farmasi

5. EVALUASI DAN PENGENDALIAN MUTU


a. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap sistim pengelolaan farmasi
b. Membuat laporan bulanan dan tahunan
c. Melakukan evaluasi terhadap disiplin kerja karyawan di bagian farmasi

G. NAMA JABATAN BAWAHAN LANGSUNG


a. Koordinator Logistik Farmasi
b. Koordinator Pelayanan Farmasi Rawat Inap

19
c. Kooerdinator Pelayanan Farmasi Rajal
d. Koordinator Mutu dan Pengembangan

H. TOLOK UKUR KEBERHASILAN


1. Terlayaninya kebutuhan perbekalan farmasi dengan cepat, tepat,
efisien dan efektif.
2.Turunnya prosentase keluhan konsumen tentang pelayanan kefarmasian

1. KOORDINATOR LOGISTIK FARMASI

A. NAMA JABATAN : Koordinator Logistik Farmasi

B. PENGERTIAN JABATAN : Seseorang yang memiliki persyaratan dan


memiliki kemampuan untuk diberi tugas mengkoordinir kerja di bagian logistik
farmasi

C. PERSYARATAN JABATAN :1.Pendidikan Apoteker/ D3 Farmasi senior


2. Memiliki SIK TTK dan berpengalaman
3. Berakhlaqul karimah

D. TANGGUNG JAWAB
Secara struktural bertanggungjawab kepada atasan langsung yaitu Manajer
Instalasi Farmasi atas hal-hal yang meliputi:
1. Kelancaran dan keakuratan jenis dan jumlah penerimaan, penyimpanan
obat, dan pendistribusian obat dan alat kesehatan di instalasi farmasi.
2. Pendataan stok perbekalan farmasi dan tertib administrasi dan pengelolaan
perbekalan farmasi yang ada di logistik farmasi.

E. URAIAN TUGAS

20
1. Merencanakan kebutuhan persediaan logistik farmasi berdasarkan
masukan kebutuhan dari distribusi farmasi dan bangsal
2. Merekap stok obat habis/ menipis dan menyusunnya ke dalam menu
purchasing order di dalam SIM computer.
3. Mengawasi dan mengontrol kebenaran serta keabsahan permintaan
perbekalan farmasi dari seluruh unit pelayanan obat di rumah sakit
4. Menyalurkan perbekalan farmasi dengan memperhatikan system FIFO dan
FEFO.

5. Bertanggungjawab atas tertib administrasi dari perbekalan farmasi yang


dikelola
6. Membuat pelaporan berkala kepada Manajer Instalasi farmasi:
- laporan persediaan stok perbekalan farmasi di seluruh unit
pelayanan obat setiap bulan
- laporan persediaan stok perbekalan farmasi yang macet tiap 3
bulan
- Laporan stok perbekalan farmasi yang akan kadaluarsa
- Melakukan proses retur ke distributor
- Monitoring tidak sesuainya surat pesanan dengan faktur pembelian
(evaluasi distributor) tiap 3 bulan
- Laporan Rekapitulasi Stok opname setiap 4 bulan
- Pemantauan Kualitas Perbekalan Farmasi di Bangsal : Obat
Emergency/ kit Emergency tiap 2 bulan
- Evaluasi pelayanan Stok Obat di Bangsal tiap 2 bulan
- Membuat Penilaian DP3 karyawan di logistik farmasi

7. Mengajukan kebutuhan vaksin, obat TB Dot’s dan vitamin A Bufas ke


DKK
8. Memperbaharui kenaikan harga di sistem komputer
9. Melakukan stok opname di logistik farmasi 4 bulan sekali

21
10. Membuat jadwal stok opname dan pemantauan perbekalan farmasi di
bangsal
11. Berkoordinasi dengan Kepala Bangsal tentang tertib stok obat di bangsal
12. Mengkoordinir kegiatan logistik farmasi dengan pelaksana logistik farmasi
13.Memberi informasi ke bagian distribusi farmasi dan bangsal keperawatan
tentang
kekosongan perbekalan Farmasi.
14. Melakukan langkah taktis dalam pengatasan kekosongan produk atas
persetujuan Manager Instalasi farmasi.
15.Melayani permintaan perbekalan farmasi dari distribusi farmasi dan
bangsal keperawatan.
16. Membuat jadwal rotasi jaga logistik farmasi
17. Bersama koordinator mutu dan pengembangan melakukan survey dan
program
peningkatan mutu layanan

F. NAMA JABATAN BAWAHAN LANGSUNG : Pelaksana Logistik Farmasi

G. TOLOK UKUR KEBERHASILAN :


1.Tersedianya obat dan alat kesehatan yang dibutuhkan oleh pasien di rumah sakit
dengan jumlah yang cukup dan sesuai, serta baik kualitasnya.
2. Terkontrolnya stok obat di logistik farmasi baik kualitas maupun kuantitasnya

3. PELAKSANA LOGISTIK FARMASI

A. NAMA JABATAN : Pelaksana Logistik Farmasi

B. PENGERTIAN : Seseorang yang memiliki kemampuan


melaksanakan tugas di logistik farmasi.

22
C. PERSYARATAN JABATAN : 1. Pendidikan SMK Farmasi
2. Pendidikan SMA yang berpengalaman
3. Berakhlaqul karimah
D. TANGGUNG JAWAB
Pelaksana logistik Farmasi bertanggungjawab kepada atasan langsung yaitu
koordinator logistik farmasi atas penerimaan, penyimpanan perbekalan
farmasi, serta terpenuhinya permintaan perbekalan farmasi dari distribusi
farmasi, dan dari bangsal secara cepat, tepat, akurat dan lengkap.

E.URAIAN TUGAS
1. Menerima perbekalan farmasi yang telah dipesan oleh Manajer Instalasi
Farmasi sesuai protap Penerimaan Barang
2. Mencatat perbekalan farmasi yang tidak terkirim dan kosong PBF pada
form obat tidak terkirim dan menginformasikan ke bagian distribusi
3.Melayani permintaan perbekalan farmasi dari bangsal
4.Mencatat barang yang diterima dan dikeluarkan pada kartu stok dan pada
menu komputer (menu pembelian dan menu pindah lokasi)
5. Melakukan penataan perbekalan farmasi
6. Melakukan stok opname di logistik 4 bulan sekali
7. Menyimpan tembusan faktur dan mengarsipnya, sehingga ketika
dibutuhkan fakturmudah dicari .
8.Menerima daftar harga terbaru dari distributor, mengarsipnya dan mengganti
perubahannya di komputer
9.Melakukan pengenceran, dan pengemasan kembali produksi farmasi
10.Menjaga ketertiban, kelancaran, dan kebersihan logistik farmasi

F. TOLOK UKUR KEBERHASILAN :


1. Penerimaan dan penyimpanan perbekalan farmasi di logistik farmasi baik
dan benar sesuai protap yang ada

23
2. Penyerahan perbekalan farmasi dari logistik farmasi ke bagian distribusi
farmasi dan bangsal sesuai protap yang ada

3. KOORDINATOR PELAYANAN FARMASI RAWAT JALAN DAN


DEPO IBS+IGD+VK

A. NAMA JABATAN : Koordinator Pelayanan Farmasi Rawat


jalan
B. PENGERTIAN JABATAN : Seseorang yang mempunyai kemampuan
dan bertanggungjawab sebagai koordinator distribusi farmasi rawat jalan

C. PERSYARATAN JABATAN 1. Pendidikan Apoteker/Asisten Apoteker


2. Memiliki SIA/ SIK TTK
3. Berakhlaqul karimah
D. TANGGUNG JAWAB
Secara struktural bertanggungjawab kepada atasan langsung yaitu Manajer
Instalasi Farmasi atas hal-hal yang meliputi kelancaran pelayanan resep obat ke
pasien sehingga pelayanan senantiasa cepat, tepat, dan akurat ke pasien.

E. URAIAN TUGAS
1. Merencanakan kebutuhan obat dan alat kesehatan untuk persediaan stok
yang optimal di bagian distribusi farmasi rawat jalan dan depo berdasarkan
resep yang masuk
2. Rencana permintaan perbekalan farmasi diajukan setiap hari ke logistik
farmasi
3. Membuat pelaporan bulan tentang evaluasi pelayanan rawat jalan
a. Evaluasi protap yang ada
b. Data stok perbekalan farmasi di lingkup distribusi rawat jalan yang
macet dan hampir kadaluarsa 3 bulan sekali untuk :

24
 disosialisasikan ke dokter tentang stok yang masih ada , jika
dimungkinkan masih bisa dipakai sebelum tanggal expired ,
disosialisasikan antar unit pelayanan resep untuk dimaksimalkan
penggunaannya sebelum ED
 disampaikan ke logistik farmasi untuk dilakukan retur ke PBF
sesuai ketentuan PBF
c. Laporan obat yang terlanjur Expired date
d. Laporan KTD (Kejadian Tidak Diharapkan),dan kejadian yang lain
yang berkaitan dengan pelapora Insiden Keselamatan Pasien
e. Laporan program kerja

4. Mensosialisasikan segala pengumuman yang kaitannya dengan pelayanan


sehingga setiap pelaksana distribusi rawat jalan mengetahui semua
( contoh : pengumuman hasil rapat ,barang kosong ditulis di papan
pengumuman)
5. Membuat jadwal rotasi jaga pelayanan distribusi farmasi rawat jalan
6. Melakukan penilaian kinerja karyawan distribusi farmasi berdasarkan
standar DP3 dan melakukan pembinaan
7. Mengkoordinir stok opname di bagian distribusi farmasi rawat jalan 4
bulan sekali
8. Bersama koordinator mutu dan pengembangan melakukan survey dan
program peningkatan mutu layanan

F. NAMA JABATAN BAWAHAN LANGSUNG :


- Pelaksana Distribusi Farmasi
- Penanggungjawab administrasi dan stok perbekalan Farmasi unit rajal

G. TOLAK UKUR KEBERHASILAN


1. Terlayaninya resep dengan cepat, dan tepat ,efisien dan ramah
2. Terkontrolnya stok obat di distribusi farmasi baik kualitas maupun
kuantitasnya.

25
4. PELAKSANAPELAYANAN FARMASI RAWAT JALAN DAN DEPO
IGD+IBS+VK

A. NAMA JABATAN : Pelaksana Pelayanan Farmasi Rawat Jalan Dan


Depo IBS +IGD+VK

B. PENGERTIAN JABATAN : Seseorang yang memiliki ketrampilan


Dalam melayani resep obat cepat & tepat

C. PERSYARATAN JABATAN : 1. Pendidikan SMK Farmasi/ D3 farmasi


2. Memiliki SIK

D. TANGGUNG JAWAB
Secara struktural bertanggungjawab kepada atasan langsung yaitu koordinator
distribusi farmasi atas pelayanan pendistribusian perbekalan farmasi kepada
pasien

E. URAIAN TUGAS

1. Menulis permintan perbekalan farmasi yang sudah menipis, dan


harus dimintakan ke logistik farmasi
2. Mengambil dan memasukkan perbekalan farmasi berdasarkan
system FIFO
3. Mencatat keluar masuknya perbekalan farmasi di kartu stok
4. Mengerjakan resep dan pesanan obat dari unit layanan yang masuk
dan saling kroscek hasil pekerjaan dengan petugas yang lain
5. Memberi laporan ke Koordinator Distribusi Farmasi tentang
permasalahan dan kendala dalam pelayanan resep secara lisan
maupun tertulis

26
6. Menjaga ketertiban, kerapian dan kebersihan ruang tugas di
lingkungan kerjanya
7. Melakukan stok opname di bagian distribusi farmasi 4bulan sekali
8. Melakukan kegiatan tertib administrasi

5.KOORDINATOR PELAYANAN FARMASI RAWAT INAP

A. NAMA JABATAN : Koordinator Pelayanan Farmasi Rawat


Inap

B. PENGERTIAN JABATAN : Seseorang yang mempunyai kemampuan


bertanggungjawab sebagai koordinator distribusi farmasi rawat inap

C. PERSYARATAN JABATAN : 1. Pendidikan Apoteker


2. Memiliki SIK dan berpengalaman
3. Berakhlaqul karimah
D. TANGGUNG JAWAB
Secara struktural bertanggungjawab kepada atasan langsung yaitu Manajer
Instalasi Farmasi atas hal-hal yang meliputi kelancaran pelayanan resep rawat
inap sehingga pelayanan senantiasa cepat, tepat, dan akurat

E. URAIAN TUGAS
1. Mencatat dan mensosialisasikan segala pengumuman yang kaitannya
dengan pelayanan kepada pasien sehingga setiap pelaksana distribusi
mengetahui semua ( contoh : pengumuman barang kosong ditulis di papan
pengumuman)
2. Membuat pelaporan bulan tentang evaluasi pelayanan rawat inap
a. Evaluasi protap yang ada
b. Data stok perbekalan farmasi di lingkup distribusi rawat jalan yang
macet dan hampir kadaluarsa 3 bulan sekali untuk :

27
 disosialisasikan ke dokter tentang stok yang masih ada , jika
dimungkinkan masih bisa dipakai sebelum tanggal expired ,
disosialisasikan antar unit pelayanan resep untuk dimaksimalkan
penggunaannya sebelum ED
 disampaikan ke logistik farmasi untuk dilakukan retur ke PBF
sesuai ketentuan PBF
c. Laporan obat yang terlanjur Expired date
d. Laporan KTD (Kejadian Tidak Diharapkan),dan kejadian yang lain
yang berkaitan dengan pelapora Insiden Keselamatan Pasien
e. Laporan program kerja
3. Membuat jadwal rotasi jaga pelayanan distribusi farmasi rawat inap
4. Melakukan penilaian kinerja karyawan distribusi farmasi rawat inap
berdasarkan standar DP3 dan melakukan pembinaan
5. Mengkoordinir stok opname di bagian distribusi farmasi rawat inap 4 bulan
sekali
6. Berkoordinasi dengan Manager Instalasi Farmasi jika ada resep yang
tidak tersedia obatnya untuk dilakukan solusi pemecahannya.
7. Mengkoordinir pelayanan Pencampuran obat kemoterapi/sitotoksik supaya
lancar dan terjamin kualitas pencampurannya
8. Melakukan komunikasi yang efektif dengan Kepala Bangsal tentang
permasalahan pelayanan resep/ KPPO yang mungkin dihadapi, melakukan
telaah dan evaluasi.
9. Bersama koordinator mutu dan pengembangan melakukan survey dan
program peningkatan mutu layanan

F.NAMA JABATAN BAWAHAN LANGSUNG :


 Pelaksana farmasi yang setiap shifnya dikoordinir oleh Ka Shif yang
ditunjuk periodik
 Ka Tim Sitostatika ditunjuk berdasarkan pengalaman dan sertifikat
pelatihan yang dimiliki
 Penanggungjawab administrasi dan stock perbekalanunit

28
G. TOLAK UKUR KEBERHASILAN
1.Terlayaninya pelayanan farmasi dengan cepat, tepat waktu ,dan terjamin
kualitasnya
2.Terkontrolnya stok obat di distribusi farmasi baik kualitas maupun
kuantitasnya.

6. PELAKSANA PELAYANAN FARMASI RAWAT INAP

A. NAMA JABATAN : Pelaksana Pelayanan Farmasi Rawat Inap

B. PENGERTIAN JABATAN : Seseorang yang memiliki ketrampilan


dalam melakukanpelayanan resep obat secara cepat dan tepat

C. PERSYARATAN JABATAN
1. Pendidikan SMK Farmasi/ D3 Farm
2. Memiliki SIK

D. TANGGUNG JAWAB
Secara struktural bertanggungjawab kepada atasan langsung yaitu koordinator
pelayanan farmasi rawat inap atas pelayanan pendistribusian perbekalan farmasi
kepada pasien

E. URAIAN TUGAS

1. Menulis permintan perbekalan farmasi yang sudah menipis, dan harus


dimintakan ke logistik farmasi
2. Mengambil dan memasukkan perbekalan farmasi berdasarkan system
FIFO

29
3. Mengentry transaksi penjualan dan pemindahlokasian barang ke dalam
sistem komputer
4. Mengerjakan resep yang masuk dan saling kroscek hasil pekerjaan dengan
petugas yang lain
5. Mengerjakan pencampuran obat kemoterapi
6. Memberi laporan ke Koordinator Distribusi Farmasi tentang permasalahan
dan kendala dalam pelayanan resep secara lisan maupun tertulis
7. Menjaga ketertiban, kerapian dan kebersihan ruang tugas di lingkungan
kerjanya
8. Melakukan stok opname di bagian distribusi farmasi 4 bulan sekali

7. KA TIM
1. Sebagai Koordinator Tim pada area tugas dibawahnya (Depo
IBS+IGD+VK ,Dispensing Sitostatik)
2. Menjamin ketersediaan fasilitas dan peralatan untuk mendukung efektifitas
layanan di timnya

8.KA SHIFT
Sebagai koordinator pelaksana pelayanan farmasi pada shift kerjanya

9.PENANGGUNGJAWAB ADMINISTRASI UNIT


1. Mengkoordinir perencanaan kebutuhan obat dan alat kesehatan untuk
persediaan stok harian yang optimal di bagian distribusi farmasi
2. Memverifikasi rencana permintaan perbekalan farmasi harian yang
diajukan ke logistik farmasi
3. Mendata stok perbekalan farmasi yang macet di area distribusi rawat inap
dan hampir kadaluarsa4 bulan sekali untuk :
a) Disosialisasikan antar unit layanan untuk bisa digunakan terlebih
dahulu (memberi peringatan/label pada kotak obat untuk tidak
mengajukan permintaan ke logistik farmasi dulu sebelum stok
habis)

30
b) disosialisasikan ke dokter tentang stok yang masih ada, jika
dimungkinkan masih bisa dipakai sebelum tanggal expired,
disosialisasikan antar unit pelayanan resep untuk dimaksimalkan
penggunaannya sebelum ED
c) disampaikan ke logistik farmasi untuk dilakukan retur ke PBF
sesuai ketentuan PBF

4. Mencatat obat yang terlanjur Expired date sebagai bahan pelaporan dan
evaluasi
5. Melakukan tertib administrasi dokumen di unitnya

10. KOORDINATOR MUTU DAN PENGEMBANGAN

B. PENGERTIAN JABATAN : Seseorang yang mempunyai kemampuan


melakukananalisa pelayanan dan pengembangan mutu layanan farmasi rumah
sakit

C. PERSYARATAN JABATAN :
1. Pendidikan D3 Farmasi /Apoteker
2. Memiliki SIK TTK berpengalaman

D. TANGGUNG JAWAB
Secara struktural bertanggungjawab kepada atasan langsung yaitu Manajer
Instalasi Farmasi atas hal-hal yang meliputi peningkatan mutu dan pengembangan
pelayanan farmasi

E. URAIAN TUGAS
 Mengkoordinir program peningkatan mutu petugas farmasi meliputi
keahlian kefarmasian dan keramahan petugas.
 Melaksanakan survey kepuasan pelanggan

31
 Sebagai sumber informasi mengenai perubahan perjanjian kerjasama
dengan pihak ke 3 khususnya dalam hal pembatasan / retriksi obat
 Mengkoordinasikan verifikasidan pengajuan klaim resep pasien
kerjasama
 Bersama tim Peningkatan mutu dan Keselamatan Pasien melakukan
telaah laporan kejadian dan mencari solusi pemecahannya

11.PELAKSANA VERIFIKASI RESEP KERJASAMA


1. Melakukan verifikasi dan pengajuan klaim resep pasien Kerjasama
2. Sebagai asisten apoteker yang dapat melaksanakan pelayanan resep dan
penyerahan obat dibawah supervisi apoteker

12.NAMA JABATAN : KOORDINATOR FARMASI KLINIK

PENGERTIAN JABATAN :
Seorang tenaga profesi yang diberi tanggungjawab dan wewenang dalam
mengatur dan mengkooodinasikan kegiatan pelayanan farmasi klinik di rumah
sakit.

TUGAS POKOK DAN FUNGSI :


1. Melakukan pengawasan, analisa dan evaluasi secara berkala terhadap
protap pengelolaan perbekalan farmasi dan pelayananan kefarmasian
2. Melaksanakan pemantauan atau supervisi kegiatan farmasi klinik
3. Menjamin kelancaran kegiatan pelayanan farmasi klinik di instalasi farmasi
serta menyelesaikan segala permasalahan yang berhubungan dengan
kegiatan farmasi klinik.
4. Melakukan koordinasi baik dengan koordinator pelayanan farmasi dan
koordinator mutu dan pengembangan
5. Mengatur jadwal dinas apoteker pendamping

32
6. Melakukan kegiatan supervisi dan evaluasi terhadap kegiatan pelayanan
kefarmasian
7. Bersama-sama manager instalasi farmasi melakukan evaluasi dan
pengendalian mutu kegiatan pelayanan farmasi

13.NAMA JABATAN : APOTEKER PENDAMPING


1. Apoteker Pendamping adalah seseorang yang diberi wewenang dan tugas
dalam memberikan layanan kefarmasian pada shifnya bertugas
2. Apoteker pendamping bertanggung jawab langsung kepada Manager Instalasi
Farmasi

PERSYARATAN JABATAN.
- Berijasah pendidikan formal Apoteker
- Mempunyai SIPA
- Berakhlak baik dan berdedikasi tinggi.
- Dapat bekerja dengan modalitas peralatan yang tersedia di Unit

Uraian Tugas:

1. Memberikan pelayanan kefarmasian pada shift tugasnya atau pada jadwal area
supervisinya
2. Melakukan penyerahan obat kepada pasien
3. Memberikan edukasi dan konseling obat ke pasien dan perawat
4. Memberikan layanan informasi obat
5. Meningkatkan kemampuan diri sesuai perkembangan standar profesi apoteker
6. Mengkoordinir rekonsiliasi obat dan pengkajian resep
7. Melakukan kegiatan farmasi klinik

33
WEWENANG
1. Menggunakan fasilitas Rumah Sakit Hidayah dengan baik untuk
melaksanakan tugasnya.
2. Melakukan komunikasi, edukasi kepada pasien dan tenaga kesehatan lain

14.PELAKSANA ADMINISTRASI FARMASI


1. Membuat Pencatatan dan Penulisan Laporan Bulanan Instalasi Farmasi
2. Merekap laporan hasil stok opname seluruh pelayanan
3. Melaksanakan tertib administrasi surat menyurat
4. Melaksanakan tertib administrasi dokumen pelayanan farmasi
5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan manager Instalasi Farmasi

34
BAB X

KUALIFIKASI PERSONEL DAN POLA KETENAGAAN

A. Kualifikasi Personel
 Kualifikasi dan Standar Kompetensi SDM di Instalasi Farmasi meliputi:

a. Untuk pekerjaan kefarmasian yaitu : Apoteker dan Asisten Apoteker


(AMF, SMF), yang sudah teregistrasi
b. Untuk pekerjaan administrasi yaitu : operator/teknisi komputer,
akuntansi keuangan dan tenaga administrasi, yang memahami
kefarmasian.
c. Untuk pekerjaan teknis pengelolaan perbekalan farmasi meliputi
Asisten Apoteker dan tenaga umum non farmasi (pekarya).

 Kompetensi Yang Dipersyaratkan

1. Apoteker
a. Sebagai Pimpinan :
1) Mempunyai kemampuan untuk memimpin
2) Mempunyai kemampuan dan kemauanmengelola dan
mengembangkan pelayananfarmasi
3) Mempunyai kemampuan untukmengembangkan diri
4) Mempunyai kemampuan untuk bekerja samadengan pihak lain
5) Mempunyai kemampuan untuk melihatmasalah, menganalisa
dan memecahkanmasalah.
b. Sebagai Tenaga Fungsional
1) Mampu memberikan pelayanan kefarmasian
2) Mampu melakukan akuntabilitas praktek kefarmasian
3) Mampu mengelola manajemen praktis farmasi
4) Mampu berkomunikasi tentang kefarmasian

35
5) Mampu melaksanakan pendidikan, penelitian dan
pengembangan
6) Dapat mengoperasionalkan computer
7) Mampu melaksanakan penelitian dan pengembangan bidang
farmasi klinik.

2. Asisten Apoteker:
1) Mampu melakukan pekerjaan teknis kefarmasian termasuk
menyiapkan, meracik dan memberikan informasi dasar
penggunaan obat dibawah supervisi apoteker.
2) Mampu mengelola perbekalan farmasi sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
3) Dapat mengoperasionalkan computer
4) Dapat berkomunikasi dengan pasien dan tenaga kesehatan lain
3. Tenaga non kefarmasian: mampu mendukung terlaksananya
pelayanan kefarmasian yang bermutu, efektif dan efisien.

B.POLA KETENAGAAN
DAFTAR KARYAWAN INSTALASI FARMASI

No Kategori jabatan Nama karyawan


1 Apoteker Delfi Ratnasari, S. Farm., Apt
2 Apoteker Arif Nugroho Setiawan, S. Farm., Apt
3 Asisten Apoteker Kurnia Putri Anggaini, A.Md
4 Asisten Apoteker Febriana Kusuma Indriani, A. Md
5 Asisten Apoteker Kurnia Permatasari
6 Asisten Apoteker Ayu Ningsih
7 Asisten Apoteker Sinta Suciani
8 Asisten Apoteker Desi Kristanti
9 Asisten Apoteker Diah Wulandari

36
C.PROGRAM REKRUITMEN KARYAWAN
1. Perencanaan rekruitmen karyawan farmasi
Berdasarkan evaluasi beban kerja maka dapat direncanakan untuk
mengajukan penambahan pekerja ( pelaksana farmasi)
2. Proses pengajuan dan persyaratan karyawan
 Pengajuan penambahan karyawan dimasukkan dalam RAB tahun
berikutnya dengan ditindak lanjuti dengan surat pengajuan tenaga
farmasikepada direktur rumah sakit.
 Proses rekruitmen dilakukan oleh bagian PPSDM

3.KERANGKA ACUAN PROGRAM ORIENTASI KHUSUS INSTALASI
FARMASI

A. PENDAHULUAN
Tahap orientasi bagi SDM Baru di Instalasi Farmasi diberlakukan secara
wajib untuk memberi peluang bagi SDM yang bersangkutan melakukan
orientasi tugas sesuai dengan bidang pekerjaan / keahliannya, dan sebagai
upaya untuk memberikan gambaran secara menyeluruh tentang peran dan
fungsi instalasi dalam sistem pelayanan kesehatan, serta untuk mengenal
lingkungan kerjanya.

B. TUJUAN PROGRAM ORIENTASI


UMUM :
 Membantu SDM baru untuk melakukan pemahaman tentang peran dan
fungsi Instalasi Farmasi dalam sistem pelayanan kesehatan terpadu.
KHUSUS:
 Membantu SDM baru untuk melakukan pelayanan kefarmasian
 Membantu SDM baru untuk melakukan pengelolaan perbekalan farmasi
 Meningkatkan prestasi SDM baru terhadap pentingnya suatu Team Work
dalam setiap pelaksanaan tugas di Instalasi Farmasi

37
C. WAKTU ORIENTASI
 Masa Orientasi SDM baru dilaksanakan untuk jangka waktu 6 bulan
D. UNIT PELAKSANA PROGRAM
Instalasi Farmasi
E. URAIAN PROGRAM
1. Asisten Apoteker
KEGIATAN ORIENTASI
No KEGIATAN Bulan I Bulan II Bulan III Ketera
ngan
1 Umum
 Pemahaman struktur organisasi
Instalasi Farmasi
 Pemahaman berbagai prosedur tetap
yang ada di Instalasi Farmasi
 Hubungan Interpersonal
 Pemahaman area pelayanan cakupan
Instalasi farmasi
2 Khusus
 Pemahaman peraturan undang-
undang narkotika dan psikotropika
 Melaksanakan prosedur permintaan
stok habis
 Melakukan pengarsipan resep
 Melayani resep kerja sama
 Melakukan pelayanan resep
 Melakukan dispensing obat steril
(kemoterapi, premixed KCL,dll)
 Pemberian Informasi obat

38
2. Apoteker

KEGIATAN ORIENTASI
No KEGIATAN Bulan I Bulan II Bulan III Keteran
gan
1 Umum
 Pemahaman struktur organisasi
Instalasi Farmasi
 Pemahaman berbagai prosedur tetap
yang ada di Instalasi Farmasi
 Hubungan Interpersonal
 Pemahaman area pelayanan cakupan
Instalasi farmasi
2 Khusus
 Pemahaman peraturan undang-
undang narkotika dan psikotropika
 Melakukan telaah resep
 Melakukan rekonsiliasi obat
 Memahami prosedur pelayananan
resep kerja sama
 Melakukan pelayanan resep
 Melakukan dispensing obat steril
(kemoterapi, kemoterapi,dll)
 Pemberian Informasi obat
 Melakukan konseling obat
 Melakukan edukasi obat ke pasien
rawat inap
 Melakukan supervisi pelayanan
farmasi

39
 Secara garis besar materi orientasi meliputi :
 Bidang tugas pekerjaan / keahlian yang bersangkutan
1. Bidang lingkungan kerja instalasi Farmasi
2. Bidang sarana kerja terutama peralatan yang akan digunakan dalam
melaksanakan tugas pokok
3. Bidang peraturan dan ketentuan yang diberlakukan di Instalasi
Farmasi

 Kegiatan Orientasi
1. Hari pertama
Orientasi karyawan baru dilaksanakan oleh Bagian SDM Rumah
Sakit Hidayah Berisi orientasi umum tentang:
a. Sejarah yayasan
b. Visi misi rumah sakit
c. Organisasi RS dan staffing
d. Budaya kerja
e. Wajib simpan rahasia RS
f. Tata kelola farmasi
g. Infeksi nosokomial
h. Pelayanan profesional dan islami
i. Peraturan kepegawaian
j. Pengenalan lingkungan rumah sakit
k. Pengenalan pejabat RS.

2. Hari kedua
Pada hari kedua orientasi karyawan baru di unit kerja masing-masing
dan dilakukan orientasi khusus.
Orientasi di bidang administrasi
a. Orientasi prosedur tetap pelayanan farmasi
b. Orientasi sistem administrasi instalasi farmasi
c. Orientasi sistem pengelolaan perbekalan farmasi

40
d. Orientasi jadwal shift kerja harian
e. Orientasi Lingkungan kerja Instalasi farmasi

3. Dalam menjalankan masa orientasi, SDM yang bersangkutan akan


mendapatkan supervise dari Koordinator Pelayanan yang ditunjuk oleh
Manager Instalasi Farmasi

4. Karyawan baru menjalani pre test dan post test.


5. Selama masa orientasi SDM yang bersangkutan terikat secara penuh dengan
disiplin kerja yang berlaku di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Xxxx

F. PELAPORAN
1. Selesai masa orientasi, koordinator pelayanan memberikan laporan hasil
orientasi SDM yang bersangkutan kepada manager Instalasi Farmasi
untuk penilaian.
2. Laporan hasil orientasi karyawan baru dilaporkan ke Bagian PPSDM
3. Pengangkatan dan penetapan status karyawan berdasarkan usulan dari
manager instalasi farmasi

41
BAB XI
PERTEMUAN / RAPAT

A. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang
yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau
memecahkan suatu masalah tertentu.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Dapat membantu terselenggaranya program kerja Instalasi Farmasi RS
Hidayah Boyolali
2. Tujuan Khusus
a. Dapat menggali segala permasalahan yang terkait dengan program
RS umumnya dan program Instalasi Farmasi khususnya
b. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang
terkait dengan pelayanan farmasi
C. Waktu Rapat
Rapat yang dilakukan berkala terdiri dari :
a) Rapat Rutin Seluruh Instalasi Farmasi
b) Rapat unit rajal/ranap/logistik tiap bulan sekali
c) Briefing harian untuk setiap unit/area kerja (Logistik, distribusi rajal dan
ranap, farmasi klinik)

Waktu Rapat Rutin Seluruh Instalasi Farmasi diselenggarakan pada :


Waktu : Setiap Sabtu ke dua setiap bulan
Jam : 07.00- selesai
Tempat : Ruang Rapat Unit Kerja
Peserta : Manager Inst, Koordinator pelayanan, Ka Tim, Ka Shif,
Pelaksana yang tidakbertugas.
Materi : Evaluasi kinerja mutu

42
Masalah dan pemecahannya
Evaluasi dan rekomendasi

Rapat Insidentil diselenggarakan sewaktu-waktu bila ada masalah atau


sesuatu hal yang perlu dibahas segera.

D. SASARAN

Seluruh staf Instalasi farmasi dan instansi terkait (bila diperlukan)


E. CARA PELAKSANAAN
1. Undangan rapat / pertemuan di tempel / ditulis pada white board/ via sms
minimal 2 hari sebelum pelaksanaan.
2. Peserta rapat hadir 15 menit sebelum dimulai.
3. Peserta rapat menandatangani daftar hadir rapat Farmasi
4. Materi rapat sesuai jadwal rapat Farmasi di tambah materi tambahan yang
diperlukan
5. Pemimpin rapat memimpin jalannya rapat farmasii, dan mengambil
keputusan dengan mempertimbangkan masukan-masukan dari peserta
rapat
6. Hasil rapat ditulis dalam notulen rapat.
7. Manager instalasi menindaklanjuti keputusan rapat sesuai masalah, yang
dalam pelaksanaannya dapat berupa sbb:
1. Sosialisasi intern maupun ekstern
2. Pembuatan problem solving ( prosedur / tatalaksana )
3. Pembuatan proposal bila diperlukan sesuai program dan tindak
lanjut
4. Klarifikasi dengan Unit pelayanan terkait

43
BAB XII
PELAPORAN

SISTEM PELAPORAN
A. Laporan Harian
1. Pelaporan Instalasi Farmasi dilakukan setiap hari mencakup jumlah
dan jenis pelayanan serta jumlah pendapatan harian.
2. Monitoring harian sasaran mutu Farmasi
B. Laporan Bulanan
1. Laporan bulanan Farmasi meliputi jumlah resep terlayani , jumlah
pembelian, jumlah penjualan, stok per akhir bulan
2. Laporan pemakaian obat narkotika dan psikotropika
3. Laporan pemakaian obat generik
4. Laporan evaluasi pelayanan farmasi
5. Laporan fee R/luar
C. Laporan tahunan
a. Laporan tahunan mencakup jumlah pasien , jumlah pelayanan resep,
progress pendapatan dibanding tahun sebelimnya
b. sasaran mutu Farmasi selama satu tahun serta laporan
c. Laporan stok opname
d. Laporan slow moving (obat yang tidak dipakai sampai 3 bulan

44
45

Anda mungkin juga menyukai