PENDAHULUAN
1
agar dapat berjalan optimal maka perlu dilengkapi dengan sarana penunjang yang
memadai. Salah satunya adalah melalui penyelenggaraan Instalasi Farmasi.
2
BAB II
GAMBARAN UMUM
1 Super VIP 10
2 VIP 23
3 I 46
4 II 37
5 III 47
6 HCU 5/6
7 Observasi 8
3
8 Isolasi 1
Rawat Jalan
- Poliklinik umum & gigi
- Poliklinik Spesialis, untuk semua disiplin ilmu
Poliklinik Obsgyn, Poliklinik Anak, Poliklinik Penyakit Dalam,
Poliklinik Bedah, Poliklinik Syaraf, Poliklinik THT, poliklinik
Mata, Poliklinik Gigi & Mulut, Poliklinik Ortopedi, Poliklinik Paru
dan Saluran Pernapasan, Poliklinik konsultasi Gizi,
Layanan MCU
Layanan Fisioterapi
Pelayanan Penunjang
- Laboratorium, melayani pemeriksaan patolohi klinik,
- Radiologi, meliputi pelayanan Rontgen
- Farmasi
SDM
4
Saat ini RS. Hidayah telah memiliki unit – unit layanan kesehatan seperti
poliklinik penunjang medic dan unit – unit pelayanan non medic. Untuk rawat
inap terbagi beberapa kelas (VVIP, VIP, kelas I, kelas II, kelas III). Kapasitas
tempat tidur yang tersedia di RS. Hidayah sebanyak 220 tempat tidur. Sedangkan
sarana pelayanan penunjang yang tersedia adalah laboratorium patologi klinik,
laboratorium patologi anatomi, USG, konsultasi gizi, farmasi, kamar bedah.
3. Manajemen
Operasional pelayanan rumah sakit sepenuhnya dijalankan oleh direksi
yang telah ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali.
Manajemen personalia, perekrutan dilakukan bersama-sama dengan
tim yang terdiri dari pihak MPKU& PS- PDM Kota Surakarta, untuk
menilai dari sisi pengetahuan tentang kemuhammadiyah dan ke
Islaman dilakukan oleh Tim penguji MPKU&PS –PDM Kota
Surakarta, sedang pengujian profesi atau psikotest dilakukan direksi
beserta manager. Pengangkatan pegawai tetap ditetapkan oleh
MPKU& PS- PDM Kota Surakarta atas usulan direksi.
Manajemen pelayanan mengacu pada manajemen pelayanan rumah
sakit tipe D sesuai Pedoman Pelayanan Rumah sakit Tipe D yang
dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia
5
BAB III
VISI, MISI DAN MOTO PELAYANAN
RUMAH SAKIT HIDAYAH BOYOLALI
1. VISI
2. MISI
3. MOTTO
Kesembuhan dan kenyamanan pasien adalah kebahagiaan kami
6
BAB IV
FILOSOFI, VISI, MISI, TUJUAN, MOTTO
INSTALASI FARMASI
FILOSOFI
Pelayanan farmasi adalah wujud penyediaan obat bermutu dan pelayanan asuhan
kefarmasian yang tidak terpisahkan dari sistem kesehatan rumah sakit yang utuh
dan berorientasi pada peningkatan kualitas hidup pasien.
VISI :
Terwujudnya pelayanan kefarmasian yang bermutu dan terjangkau berdasar
Pharmaceutical Care.
MISI :
1. Menyelenggarakan pelayanan kefarmasian yang cepat dan tepat yang
berorientasi kepada peningkatan kualitas hidup pasien.
2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang dimiliki.
3. Meningkatkan kerjasama yang harmonis dengan pihak ketiga.
4. Mengupayakan penyediaan perbekalan farmasi yang lengkap, bermutu dan
terjangkau.
5. Melaksanakan pelayanan farmasi klinik secara optimal yang berinteraksi
langsung langsung dengan pasien dan tenaga kesehatan lainnya.
7
3. Membantu dalam pengembangan dan kemajuan profesi kefarmasian.
4. Menyebarkan pengetahuan farmasi dengan mengadakan pertukaran
informasi antara para apoteker rumah sakit, anggota profesi dan spesialis
yang serumpun.
MOTTO :
Cepat-Aman-Benar
8
d. Memantau efektifitas dan keamanan penggunaan obat dan alat
kesehatan
e. Memberikan informasi kepada petugas kesehatan, pasien/keluarga
f. Memberi konseling kepada pasien/keluarga
g. Melakukan pencampuran obat suntik
h. Melakukan penyiapan nutrisi parenteral
i. Melakukan penanganan obat kanker
j. Melakukan penentuan kadar obat dalam darah
k. Melakukan pencatatan setiap kegiatan
l. Melaporkan setiap kegiatan.
9
sesuai dengan standar pelayanan profesi yang ditetapkan serta sesuai dengan kode
etik profesi farmasi.
d. Obat yang menurut undang-undang yang berlaku, dikelompokkan ke dalam
obat keras, obat keras tertentu dan obat narkotika harus diserahkan kepada pasien
oleh Apoteker.
e. Pengelolaan perbekalan farmasi adalah suatu proses yang merupakan siklus
kegiatan, dimulai dari pemilihan, perencanaan, pengadaan, penerimaan,
penyimpanan, pendistribusian,pengendalian, penghapusan, administrasi dan
pelaporan serta evaluasi yang diperlukan bagi kegiatan pelayanan.
f. Pengendalian mutu adalah suatu mekanisme kegiatan pemantauan dan penilaian
terhadap pelayanan yang diberikan, secara terencana dan sistematis, sehingga
dapat diidentifikasi peluang untuk peningkatan mutu serta menyediakan
mekanisme tindakan yang diambil sehingga terbentuk proses peningkatan mutu
pelayanan
farmasi yang berkesinambungan.
g. Perbekalan farmasi adalah sediaan farmasi yang terdiri dari obat, bahan obat,
alat kesehatan, reagensia, radio farmasi dan gas medis.
h. Perbekalan kesehatan adalah semua bahan dan peralatan yang diperlukan untuk
menyelenggarakan upaya kesehatan, yang terdiri dari sediaan farmasi, alat
kesehatan, gas medik, reagen dan bahan kimia, radiologi, dan nutrisi.
i. Perlengkapan farmasi rumah sakit adalah semua peralatan yang digunakan
untuk melaksanakan kegiatan pelayanan kefarmasian di farmasi rumah sakit.
j. Resep adalah permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dokter hewan kepada
Apoteker, untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi pasien sesuai peraturan
yang berlaku
k. Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika.
LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang
Narkotika
10
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1997 tentang
Psikotropika
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009 tentang
Pekerjaan Kefarmasian
6. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1197/MenKes/SK/X/2004
tentang Standar Pelayanan Farmasi Rumah Sakit
7. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
189/MenKes/SK/III/2006 tentang Kebijakan Obat Nasional
8. Surat Keputusan Direktur RS Xxxx No077/SK/RS. PKU/V/2013 tentang
Kebijakan Pelayanan Farmasi RS Xxxx
9. Pedoman Akreditasi Rumah Sakit
11
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI
RUMAH SAKIT HIDAYAH
12
1. Struktur Organisasi Rumah Sakit Hidayah
Secara normatif, struktur organisasi disusun sesuai dengan tingkat
kebutuhan layanan dan operasional di RS. Hidayah. Struktur organisasi
RS. Hidayah disusun dengan tingkatan manajerial
13
BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI FARMASI
14
BAB VII
TUGAS POKOK APOTEKER
15
3. Peranan Dalam Komunikasi – Informasi – Edukasi
4. Peranan Dalam Farmasi dan Terapi Serta Penerbitan Formularium
5. Peranan Dalam Pendidikan dan Penelitian
16
BAB VIII
URAIAN TUGAS
D. TANGGUNG JAWAB :
Secara struktural bertanggungjawab kepada atasan langsung yaitu Kepala Bagian
Penunjang Medis dan atas hal-hal :
1. Kelancaran, kecepatan, ketepatan teknis kefarmasian.
2. Peningkatan mutu pelayanan farmasi kepada konsumen.
3. Penjagaan kualitas dan kuantitas perbekalan farmasi yang dipergunakan di
rumah sakit.
4. Pembinaan dan pengembangan kemampuan staf
E. WEWENANG
1. Memberikan pengarahan dan bimbingan kepada karyawan di instalasi
farmasi tentang pelaksanaan kebijakan pengelolaan bagian farmasi sesuai
kebijakan yang telah ditetapkan direksi
2. Melakukan penilaian kinerja karyawan di instalasi farmasi.
3. Mengesahkan penilaian DP3
17
4. Mengkoordinasikan, mengawasi dan mengendalikan pelayanan di instalasi
farmasi.
5. Meminta informasi dan pengarahan dari atasannya.
6. Menandatangani surat dan dokumen yang ditetapkan menjadi wewenang
instalasi farmasi.
7. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan, khususnya yang
berkaitan dengan sistem kerja di instalasi farmasi.
8. Menentukan dan mengusulkan posisi jabatan dan penambahan tenaga di
bagian farmasi
9. Penyusunan sarana dan prasarana di bagian farmasi
F. URAIAN TUGAS
18
2. Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan, meliputi :
a. Mengorganisasi penyelenggaraan pengelolaan farmasi secara
efektif dan efisien
b. Melaksanakan Komunikasi, Informasi dan Edukasi kepada pasien.
c. Menghadiri Komunikasi, Informasi, Edukasi yang dihadiri oleh
direksi
d. Memotivasi semua petugas di lingkungan farmasi untuk
meningkatkan produktifitas kerja dan pengembangan diri
4. PENGAWASAN
a. Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan pengelolaan bagian
farmasi
b. Mengawasi disiplin kerja karyawan di bagian farmasi
c. Mengawasi penggunaan peralatan di bagian farmasi
19
c. Kooerdinator Pelayanan Farmasi Rajal
d. Koordinator Mutu dan Pengembangan
D. TANGGUNG JAWAB
Secara struktural bertanggungjawab kepada atasan langsung yaitu Manajer
Instalasi Farmasi atas hal-hal yang meliputi:
1. Kelancaran dan keakuratan jenis dan jumlah penerimaan, penyimpanan
obat, dan pendistribusian obat dan alat kesehatan di instalasi farmasi.
2. Pendataan stok perbekalan farmasi dan tertib administrasi dan pengelolaan
perbekalan farmasi yang ada di logistik farmasi.
E. URAIAN TUGAS
20
1. Merencanakan kebutuhan persediaan logistik farmasi berdasarkan
masukan kebutuhan dari distribusi farmasi dan bangsal
2. Merekap stok obat habis/ menipis dan menyusunnya ke dalam menu
purchasing order di dalam SIM computer.
3. Mengawasi dan mengontrol kebenaran serta keabsahan permintaan
perbekalan farmasi dari seluruh unit pelayanan obat di rumah sakit
4. Menyalurkan perbekalan farmasi dengan memperhatikan system FIFO dan
FEFO.
21
10. Membuat jadwal stok opname dan pemantauan perbekalan farmasi di
bangsal
11. Berkoordinasi dengan Kepala Bangsal tentang tertib stok obat di bangsal
12. Mengkoordinir kegiatan logistik farmasi dengan pelaksana logistik farmasi
13.Memberi informasi ke bagian distribusi farmasi dan bangsal keperawatan
tentang
kekosongan perbekalan Farmasi.
14. Melakukan langkah taktis dalam pengatasan kekosongan produk atas
persetujuan Manager Instalasi farmasi.
15.Melayani permintaan perbekalan farmasi dari distribusi farmasi dan
bangsal keperawatan.
16. Membuat jadwal rotasi jaga logistik farmasi
17. Bersama koordinator mutu dan pengembangan melakukan survey dan
program
peningkatan mutu layanan
22
C. PERSYARATAN JABATAN : 1. Pendidikan SMK Farmasi
2. Pendidikan SMA yang berpengalaman
3. Berakhlaqul karimah
D. TANGGUNG JAWAB
Pelaksana logistik Farmasi bertanggungjawab kepada atasan langsung yaitu
koordinator logistik farmasi atas penerimaan, penyimpanan perbekalan
farmasi, serta terpenuhinya permintaan perbekalan farmasi dari distribusi
farmasi, dan dari bangsal secara cepat, tepat, akurat dan lengkap.
E.URAIAN TUGAS
1. Menerima perbekalan farmasi yang telah dipesan oleh Manajer Instalasi
Farmasi sesuai protap Penerimaan Barang
2. Mencatat perbekalan farmasi yang tidak terkirim dan kosong PBF pada
form obat tidak terkirim dan menginformasikan ke bagian distribusi
3.Melayani permintaan perbekalan farmasi dari bangsal
4.Mencatat barang yang diterima dan dikeluarkan pada kartu stok dan pada
menu komputer (menu pembelian dan menu pindah lokasi)
5. Melakukan penataan perbekalan farmasi
6. Melakukan stok opname di logistik 4 bulan sekali
7. Menyimpan tembusan faktur dan mengarsipnya, sehingga ketika
dibutuhkan fakturmudah dicari .
8.Menerima daftar harga terbaru dari distributor, mengarsipnya dan mengganti
perubahannya di komputer
9.Melakukan pengenceran, dan pengemasan kembali produksi farmasi
10.Menjaga ketertiban, kelancaran, dan kebersihan logistik farmasi
23
2. Penyerahan perbekalan farmasi dari logistik farmasi ke bagian distribusi
farmasi dan bangsal sesuai protap yang ada
E. URAIAN TUGAS
1. Merencanakan kebutuhan obat dan alat kesehatan untuk persediaan stok
yang optimal di bagian distribusi farmasi rawat jalan dan depo berdasarkan
resep yang masuk
2. Rencana permintaan perbekalan farmasi diajukan setiap hari ke logistik
farmasi
3. Membuat pelaporan bulan tentang evaluasi pelayanan rawat jalan
a. Evaluasi protap yang ada
b. Data stok perbekalan farmasi di lingkup distribusi rawat jalan yang
macet dan hampir kadaluarsa 3 bulan sekali untuk :
24
disosialisasikan ke dokter tentang stok yang masih ada , jika
dimungkinkan masih bisa dipakai sebelum tanggal expired ,
disosialisasikan antar unit pelayanan resep untuk dimaksimalkan
penggunaannya sebelum ED
disampaikan ke logistik farmasi untuk dilakukan retur ke PBF
sesuai ketentuan PBF
c. Laporan obat yang terlanjur Expired date
d. Laporan KTD (Kejadian Tidak Diharapkan),dan kejadian yang lain
yang berkaitan dengan pelapora Insiden Keselamatan Pasien
e. Laporan program kerja
25
4. PELAKSANAPELAYANAN FARMASI RAWAT JALAN DAN DEPO
IGD+IBS+VK
D. TANGGUNG JAWAB
Secara struktural bertanggungjawab kepada atasan langsung yaitu koordinator
distribusi farmasi atas pelayanan pendistribusian perbekalan farmasi kepada
pasien
E. URAIAN TUGAS
26
6. Menjaga ketertiban, kerapian dan kebersihan ruang tugas di
lingkungan kerjanya
7. Melakukan stok opname di bagian distribusi farmasi 4bulan sekali
8. Melakukan kegiatan tertib administrasi
E. URAIAN TUGAS
1. Mencatat dan mensosialisasikan segala pengumuman yang kaitannya
dengan pelayanan kepada pasien sehingga setiap pelaksana distribusi
mengetahui semua ( contoh : pengumuman barang kosong ditulis di papan
pengumuman)
2. Membuat pelaporan bulan tentang evaluasi pelayanan rawat inap
a. Evaluasi protap yang ada
b. Data stok perbekalan farmasi di lingkup distribusi rawat jalan yang
macet dan hampir kadaluarsa 3 bulan sekali untuk :
27
disosialisasikan ke dokter tentang stok yang masih ada , jika
dimungkinkan masih bisa dipakai sebelum tanggal expired ,
disosialisasikan antar unit pelayanan resep untuk dimaksimalkan
penggunaannya sebelum ED
disampaikan ke logistik farmasi untuk dilakukan retur ke PBF
sesuai ketentuan PBF
c. Laporan obat yang terlanjur Expired date
d. Laporan KTD (Kejadian Tidak Diharapkan),dan kejadian yang lain
yang berkaitan dengan pelapora Insiden Keselamatan Pasien
e. Laporan program kerja
3. Membuat jadwal rotasi jaga pelayanan distribusi farmasi rawat inap
4. Melakukan penilaian kinerja karyawan distribusi farmasi rawat inap
berdasarkan standar DP3 dan melakukan pembinaan
5. Mengkoordinir stok opname di bagian distribusi farmasi rawat inap 4 bulan
sekali
6. Berkoordinasi dengan Manager Instalasi Farmasi jika ada resep yang
tidak tersedia obatnya untuk dilakukan solusi pemecahannya.
7. Mengkoordinir pelayanan Pencampuran obat kemoterapi/sitotoksik supaya
lancar dan terjamin kualitas pencampurannya
8. Melakukan komunikasi yang efektif dengan Kepala Bangsal tentang
permasalahan pelayanan resep/ KPPO yang mungkin dihadapi, melakukan
telaah dan evaluasi.
9. Bersama koordinator mutu dan pengembangan melakukan survey dan
program peningkatan mutu layanan
28
G. TOLAK UKUR KEBERHASILAN
1.Terlayaninya pelayanan farmasi dengan cepat, tepat waktu ,dan terjamin
kualitasnya
2.Terkontrolnya stok obat di distribusi farmasi baik kualitas maupun
kuantitasnya.
C. PERSYARATAN JABATAN
1. Pendidikan SMK Farmasi/ D3 Farm
2. Memiliki SIK
D. TANGGUNG JAWAB
Secara struktural bertanggungjawab kepada atasan langsung yaitu koordinator
pelayanan farmasi rawat inap atas pelayanan pendistribusian perbekalan farmasi
kepada pasien
E. URAIAN TUGAS
29
3. Mengentry transaksi penjualan dan pemindahlokasian barang ke dalam
sistem komputer
4. Mengerjakan resep yang masuk dan saling kroscek hasil pekerjaan dengan
petugas yang lain
5. Mengerjakan pencampuran obat kemoterapi
6. Memberi laporan ke Koordinator Distribusi Farmasi tentang permasalahan
dan kendala dalam pelayanan resep secara lisan maupun tertulis
7. Menjaga ketertiban, kerapian dan kebersihan ruang tugas di lingkungan
kerjanya
8. Melakukan stok opname di bagian distribusi farmasi 4 bulan sekali
7. KA TIM
1. Sebagai Koordinator Tim pada area tugas dibawahnya (Depo
IBS+IGD+VK ,Dispensing Sitostatik)
2. Menjamin ketersediaan fasilitas dan peralatan untuk mendukung efektifitas
layanan di timnya
8.KA SHIFT
Sebagai koordinator pelaksana pelayanan farmasi pada shift kerjanya
30
b) disosialisasikan ke dokter tentang stok yang masih ada, jika
dimungkinkan masih bisa dipakai sebelum tanggal expired,
disosialisasikan antar unit pelayanan resep untuk dimaksimalkan
penggunaannya sebelum ED
c) disampaikan ke logistik farmasi untuk dilakukan retur ke PBF
sesuai ketentuan PBF
4. Mencatat obat yang terlanjur Expired date sebagai bahan pelaporan dan
evaluasi
5. Melakukan tertib administrasi dokumen di unitnya
C. PERSYARATAN JABATAN :
1. Pendidikan D3 Farmasi /Apoteker
2. Memiliki SIK TTK berpengalaman
D. TANGGUNG JAWAB
Secara struktural bertanggungjawab kepada atasan langsung yaitu Manajer
Instalasi Farmasi atas hal-hal yang meliputi peningkatan mutu dan pengembangan
pelayanan farmasi
E. URAIAN TUGAS
Mengkoordinir program peningkatan mutu petugas farmasi meliputi
keahlian kefarmasian dan keramahan petugas.
Melaksanakan survey kepuasan pelanggan
31
Sebagai sumber informasi mengenai perubahan perjanjian kerjasama
dengan pihak ke 3 khususnya dalam hal pembatasan / retriksi obat
Mengkoordinasikan verifikasidan pengajuan klaim resep pasien
kerjasama
Bersama tim Peningkatan mutu dan Keselamatan Pasien melakukan
telaah laporan kejadian dan mencari solusi pemecahannya
PENGERTIAN JABATAN :
Seorang tenaga profesi yang diberi tanggungjawab dan wewenang dalam
mengatur dan mengkooodinasikan kegiatan pelayanan farmasi klinik di rumah
sakit.
32
6. Melakukan kegiatan supervisi dan evaluasi terhadap kegiatan pelayanan
kefarmasian
7. Bersama-sama manager instalasi farmasi melakukan evaluasi dan
pengendalian mutu kegiatan pelayanan farmasi
PERSYARATAN JABATAN.
- Berijasah pendidikan formal Apoteker
- Mempunyai SIPA
- Berakhlak baik dan berdedikasi tinggi.
- Dapat bekerja dengan modalitas peralatan yang tersedia di Unit
Uraian Tugas:
1. Memberikan pelayanan kefarmasian pada shift tugasnya atau pada jadwal area
supervisinya
2. Melakukan penyerahan obat kepada pasien
3. Memberikan edukasi dan konseling obat ke pasien dan perawat
4. Memberikan layanan informasi obat
5. Meningkatkan kemampuan diri sesuai perkembangan standar profesi apoteker
6. Mengkoordinir rekonsiliasi obat dan pengkajian resep
7. Melakukan kegiatan farmasi klinik
33
WEWENANG
1. Menggunakan fasilitas Rumah Sakit Hidayah dengan baik untuk
melaksanakan tugasnya.
2. Melakukan komunikasi, edukasi kepada pasien dan tenaga kesehatan lain
34
BAB X
A. Kualifikasi Personel
Kualifikasi dan Standar Kompetensi SDM di Instalasi Farmasi meliputi:
1. Apoteker
a. Sebagai Pimpinan :
1) Mempunyai kemampuan untuk memimpin
2) Mempunyai kemampuan dan kemauanmengelola dan
mengembangkan pelayananfarmasi
3) Mempunyai kemampuan untukmengembangkan diri
4) Mempunyai kemampuan untuk bekerja samadengan pihak lain
5) Mempunyai kemampuan untuk melihatmasalah, menganalisa
dan memecahkanmasalah.
b. Sebagai Tenaga Fungsional
1) Mampu memberikan pelayanan kefarmasian
2) Mampu melakukan akuntabilitas praktek kefarmasian
3) Mampu mengelola manajemen praktis farmasi
4) Mampu berkomunikasi tentang kefarmasian
35
5) Mampu melaksanakan pendidikan, penelitian dan
pengembangan
6) Dapat mengoperasionalkan computer
7) Mampu melaksanakan penelitian dan pengembangan bidang
farmasi klinik.
2. Asisten Apoteker:
1) Mampu melakukan pekerjaan teknis kefarmasian termasuk
menyiapkan, meracik dan memberikan informasi dasar
penggunaan obat dibawah supervisi apoteker.
2) Mampu mengelola perbekalan farmasi sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
3) Dapat mengoperasionalkan computer
4) Dapat berkomunikasi dengan pasien dan tenaga kesehatan lain
3. Tenaga non kefarmasian: mampu mendukung terlaksananya
pelayanan kefarmasian yang bermutu, efektif dan efisien.
B.POLA KETENAGAAN
DAFTAR KARYAWAN INSTALASI FARMASI
36
C.PROGRAM REKRUITMEN KARYAWAN
1. Perencanaan rekruitmen karyawan farmasi
Berdasarkan evaluasi beban kerja maka dapat direncanakan untuk
mengajukan penambahan pekerja ( pelaksana farmasi)
2. Proses pengajuan dan persyaratan karyawan
Pengajuan penambahan karyawan dimasukkan dalam RAB tahun
berikutnya dengan ditindak lanjuti dengan surat pengajuan tenaga
farmasikepada direktur rumah sakit.
Proses rekruitmen dilakukan oleh bagian PPSDM
3.KERANGKA ACUAN PROGRAM ORIENTASI KHUSUS INSTALASI
FARMASI
A. PENDAHULUAN
Tahap orientasi bagi SDM Baru di Instalasi Farmasi diberlakukan secara
wajib untuk memberi peluang bagi SDM yang bersangkutan melakukan
orientasi tugas sesuai dengan bidang pekerjaan / keahliannya, dan sebagai
upaya untuk memberikan gambaran secara menyeluruh tentang peran dan
fungsi instalasi dalam sistem pelayanan kesehatan, serta untuk mengenal
lingkungan kerjanya.
37
C. WAKTU ORIENTASI
Masa Orientasi SDM baru dilaksanakan untuk jangka waktu 6 bulan
D. UNIT PELAKSANA PROGRAM
Instalasi Farmasi
E. URAIAN PROGRAM
1. Asisten Apoteker
KEGIATAN ORIENTASI
No KEGIATAN Bulan I Bulan II Bulan III Ketera
ngan
1 Umum
Pemahaman struktur organisasi
Instalasi Farmasi
Pemahaman berbagai prosedur tetap
yang ada di Instalasi Farmasi
Hubungan Interpersonal
Pemahaman area pelayanan cakupan
Instalasi farmasi
2 Khusus
Pemahaman peraturan undang-
undang narkotika dan psikotropika
Melaksanakan prosedur permintaan
stok habis
Melakukan pengarsipan resep
Melayani resep kerja sama
Melakukan pelayanan resep
Melakukan dispensing obat steril
(kemoterapi, premixed KCL,dll)
Pemberian Informasi obat
38
2. Apoteker
KEGIATAN ORIENTASI
No KEGIATAN Bulan I Bulan II Bulan III Keteran
gan
1 Umum
Pemahaman struktur organisasi
Instalasi Farmasi
Pemahaman berbagai prosedur tetap
yang ada di Instalasi Farmasi
Hubungan Interpersonal
Pemahaman area pelayanan cakupan
Instalasi farmasi
2 Khusus
Pemahaman peraturan undang-
undang narkotika dan psikotropika
Melakukan telaah resep
Melakukan rekonsiliasi obat
Memahami prosedur pelayananan
resep kerja sama
Melakukan pelayanan resep
Melakukan dispensing obat steril
(kemoterapi, kemoterapi,dll)
Pemberian Informasi obat
Melakukan konseling obat
Melakukan edukasi obat ke pasien
rawat inap
Melakukan supervisi pelayanan
farmasi
39
Secara garis besar materi orientasi meliputi :
Bidang tugas pekerjaan / keahlian yang bersangkutan
1. Bidang lingkungan kerja instalasi Farmasi
2. Bidang sarana kerja terutama peralatan yang akan digunakan dalam
melaksanakan tugas pokok
3. Bidang peraturan dan ketentuan yang diberlakukan di Instalasi
Farmasi
Kegiatan Orientasi
1. Hari pertama
Orientasi karyawan baru dilaksanakan oleh Bagian SDM Rumah
Sakit Hidayah Berisi orientasi umum tentang:
a. Sejarah yayasan
b. Visi misi rumah sakit
c. Organisasi RS dan staffing
d. Budaya kerja
e. Wajib simpan rahasia RS
f. Tata kelola farmasi
g. Infeksi nosokomial
h. Pelayanan profesional dan islami
i. Peraturan kepegawaian
j. Pengenalan lingkungan rumah sakit
k. Pengenalan pejabat RS.
2. Hari kedua
Pada hari kedua orientasi karyawan baru di unit kerja masing-masing
dan dilakukan orientasi khusus.
Orientasi di bidang administrasi
a. Orientasi prosedur tetap pelayanan farmasi
b. Orientasi sistem administrasi instalasi farmasi
c. Orientasi sistem pengelolaan perbekalan farmasi
40
d. Orientasi jadwal shift kerja harian
e. Orientasi Lingkungan kerja Instalasi farmasi
F. PELAPORAN
1. Selesai masa orientasi, koordinator pelayanan memberikan laporan hasil
orientasi SDM yang bersangkutan kepada manager Instalasi Farmasi
untuk penilaian.
2. Laporan hasil orientasi karyawan baru dilaporkan ke Bagian PPSDM
3. Pengangkatan dan penetapan status karyawan berdasarkan usulan dari
manager instalasi farmasi
41
BAB XI
PERTEMUAN / RAPAT
A. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang
yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau
memecahkan suatu masalah tertentu.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Dapat membantu terselenggaranya program kerja Instalasi Farmasi RS
Hidayah Boyolali
2. Tujuan Khusus
a. Dapat menggali segala permasalahan yang terkait dengan program
RS umumnya dan program Instalasi Farmasi khususnya
b. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang
terkait dengan pelayanan farmasi
C. Waktu Rapat
Rapat yang dilakukan berkala terdiri dari :
a) Rapat Rutin Seluruh Instalasi Farmasi
b) Rapat unit rajal/ranap/logistik tiap bulan sekali
c) Briefing harian untuk setiap unit/area kerja (Logistik, distribusi rajal dan
ranap, farmasi klinik)
42
Masalah dan pemecahannya
Evaluasi dan rekomendasi
D. SASARAN
43
BAB XII
PELAPORAN
SISTEM PELAPORAN
A. Laporan Harian
1. Pelaporan Instalasi Farmasi dilakukan setiap hari mencakup jumlah
dan jenis pelayanan serta jumlah pendapatan harian.
2. Monitoring harian sasaran mutu Farmasi
B. Laporan Bulanan
1. Laporan bulanan Farmasi meliputi jumlah resep terlayani , jumlah
pembelian, jumlah penjualan, stok per akhir bulan
2. Laporan pemakaian obat narkotika dan psikotropika
3. Laporan pemakaian obat generik
4. Laporan evaluasi pelayanan farmasi
5. Laporan fee R/luar
C. Laporan tahunan
a. Laporan tahunan mencakup jumlah pasien , jumlah pelayanan resep,
progress pendapatan dibanding tahun sebelimnya
b. sasaran mutu Farmasi selama satu tahun serta laporan
c. Laporan stok opname
d. Laporan slow moving (obat yang tidak dipakai sampai 3 bulan
44
45