Anda di halaman 1dari 23

Studi Evaluasi Kinerja Stripper DA-101

Dalam Proses Pemisahan Larutan Urea dari Amoniak


Plant Urea PUSRI-IB PT.Pupuk Sriwidjaja Palembang

BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Indonesia dikenal sebagai negara agraris karena sebagian besar
penduduk indonesia bermatapencaharian di bidang pertanian / bercocok
tanam. Selain itu pertanian merupakan sektor yang memegang peranan
penting dalam ketahanan pangan di Indonesia, karena sebagian besar
kebutuhan pokok disuplai dari dalam negeri seperti beras, sayur-sayuran,
kacang-kacangan dsb. Hal ini tentu mengakibatkan kebutuhan akan pupuk
sebagai salah satu sumber zat hara buatan diperlukan untuk mengatasi
kekurangan nutrisi dalam tanah yang dibutuhkan tanaman, seperti karbon
(C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), dll.
Pupuk merupakan produk industri kimia hasil dari pengolahan bahan
baku yang sumber dayanya berasal dari alam, antara lain gas alam, air, dan
udara. Sumber daya tersebut sangatlah berlimpah di Indonesia, sehingga
pupuk tersebut dapat diproduksi secara mandiri di dalam negeri. Oleh
karena itu muncul gagasan didirikannya suatu perusahaan yang berbentuk
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memproduksi pupuk untuk
memenuhi kebutuhan dalam negeri. Perusahaan pupuk pertama di Indonesia
itu kemudian diberi nama PT. Pupuk Sriwidjaja (PT. PUSRI) Palembang.
PT. Pupuk Sriwidjaja menghasilkan pupuk urea untuk memenuhi
kebutuhan sektor pertanian dalam negeri, serta memproduksi ammonia sebagai
bahan baku pembuatan urea. PT Pupuk Sriwidjaja yang berkedudukan di
Palembang, menjadi Induk Perusahaan (Operating Holding) dengan
membawahi enam anak perusahaan. Produksi pabrik ini terdiri produk utama
dan produk samping yang dihasilkan oleh Pabrik Utama Pusri II, III, IV, IB dan
Pabrik Kecil seperti Pabrik Pupuk Organik, CO2 cair dan padat, serta Pabrik
Nitrogen dan Oksigen cair. Produk utama terdiri dari Ammonia

Laporan Kerja Praktek PT Pupuk Sriwidjaya Page 1


Studi Evaluasi Kinerja Stripper DA-101
Dalam Proses Pemisahan Larutan Urea dari Amoniak
Plant Urea PUSRI-IB PT.Pupuk Sriwidjaja Palembang

dan Urea, sedangkan produk samping terdiri dari Ammonia Ekses, Oksigen,
Nitrogen, CO2 cair dan padat.
Karena pabrik pupuk ini mengolah bahan baku menjadi produk berupa
ammonia dan pupuk urea, PT. PUSRI Palembang membuka kesempatan bagi
mahasiswa khususnya mahasiswa Teknik Kimia untuk mempelajari proses
kimia yang terjadi, dalam suatu rangkaian kegiatan yang disebut Praktik Kerja.
Praktik kerja merupakan tugas dimana mahasiswa melakukan orientasi dan
observasi terhadap suatu fakta yang terjadi yang berhubungan dengan Teknik
Kimia di lapangan, selanjutnya mampu mendiskripsikan fenomena yang ada
dengan kaidah-kaidah teknik kimia. Lebih jauh dari itu mampu mengajukan
solusi untuk memecahkan permasalahan-permasalahan (problem solving) yang
sederhana. Setelah melaksanakan praktek kerja diharapkan mahasiswa mampu
memahami penerapan berbagai disiplin ilmu praktis yang telah dipelajari pada
suatu industri kimia tersebut dalam dunia kerja. Sehingga mahasiswa dapat
membandingkan dengan ilmu teoritis yang selama ini diperoleh di bangku
kuliah.

I.2. Sejarah Perusahaan


PT. Pupuk Sriwidjaja (PT. PUSRI) Palembang merupakan perusahaan
yang berbentuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang didirikan pada
tanggal 24 Desember 1959 dengan akte notaris Eliza Pondaag dan diumumkan
pada lembaran negara RI No. 46 tanggal 17 Juni 1960. Keseluruhan saham PT
PUSRI dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia. Dalam hal ini sebagai
pemegang sahamnya ialah menteri penerangan sebagai pemegang saham dan
menteri perindustrian sebagai kuasa pemegang saham. Pembangunan pabrik
yang dilakukan oleh Gas Bell and Association Morrison Knudsen of Asia Inc
(AS) memakan waktu selama dua tahun dan pabrik mulai berproduksi pada
tanggal 16 oktober 1963 dengan kapasitas terpasang 100.000 ton urea/tahun
atau 300 ton urea/hari dan 59.400 ton ammonia/tahun atau 180 ton
ammonia/hari.Pada tanggal 4 juli 1964 wakil perdana menteri I

Laporan Kerja Praktek PT Pupuk Sriwidjaya Page 2


Studi Evaluasi Kinerja Stripper DA-101
Dalam Proses Pemisahan Larutan Urea dari Amoniak
Plant Urea PUSRI-IB PT.Pupuk Sriwidjaja Palembang

Chairul Saleh atas nama Presiden Republik Indonesia meresmikan pabrik


pupuk pertama di indonesia itu.

Anggaran Dasar PT. PUSRI telah mengalami beberapa kali perubahan


dan penyempurnaan sesuai dengan perkembangan perusahaan. Anggaran
Dasar tersebut ditetapkan dalam akte notaris Soeleman Ardjasasmita No. 36
tanggal 5 Maret 1985. Pada pasal 3, tercantum maksud dan tujuan
didirikannya PT. PUSRI yaitu turut melaksanakan dan menunjang program
pemerintah dibidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya,
khususnya di bidang industri pupuk dan industri kimia lainnya. Untuk
mencapai tujuan tersebut, Perseroan menjalankan usaha-usaha sebagai
berikut :

1) Produksi
2) Perdagangan
3) Pemberian jasa
4) Usaha-usaha lain
Tugas utama yang diemban oleh PT. PUSRI adalah memproduksi
pupuk urea yang sangat dibutuhkan oleh petani di seluruh pelosok tanah air.

 Pada tahun 1963, PT. PUSRI (PUSRI I) berhasil memproduksi urea


yang pertama di Indonesia, yaitu pada tanggal 16 Oktober 1963 dengan
kapasitas terpasang 100.000 ton urea pertahun atau 300 ton perhari, dan
180 ton Ammonia per hari. 

 Pada tahun 1964 produksi telah mencapai 100,4 % dari target yang
ditetapkan. Sedangkan Mengingat semakin meningkatnya kebutuhan
masyarakat akan pupuk, pada tahun 1972 PT. PUSRI memperluas pabrik
dengan membangun PUSRI II dengan kapasitas produksi 380.000 ton urea
per tahun atau 1.150 ton per hari dan 660 ton Ammonia per hari. 

 Pada tahun 1975 PUSRI III dan IV didirikan dengan kapasitas produksi
masing-masing 570.000 ton urea per tahun atau 1.725 ton urea per hari
dan Ammonia 1000 ton per hari. Hingga saat itu PT. PUSRI mampu 

Laporan Kerja Praktek PT Pupuk Sriwidjaya Page 3


Studi Evaluasi Kinerja Stripper DA-101
Dalam Proses Pemisahan Larutan Urea dari Amoniak
Plant Urea PUSRI-IB PT.Pupuk Sriwidjaja Palembang

memproduksi 1.520.000 ton urea per tahun (PUSRI II : 380.000,


PUSRI III : 570.000 ton dan PUSRI IV: 570.000 ton).
PUSRI I sekarang ini tidak lagi memproduksi urea dan diganti dengan
PUSRI IB yang dilengkapi dengan teknologi yang lebih modern dengan
tingkat effisiensi yang lebih tinggi. Pabrik PUSRI ini direncanakan
berproduksi dengan kapasitas terpasang sebesar 570.000 ton urea per
tahun atau 1.725 ton urea perhari serta menghasilkan juga 1350 ton
Ammonia per hari. Dengan demikian kapasitas terpasang PT. PUSRI
menjadi 2,09 juta ton per tahun.

I.3. Visi, Misi, dan Makna Perusahaan


Sebagai perusahaan tertua pemasok kebutuhan pupuk di Indonesia, PT.
PUSRI tetap memegang teguh komitmen yang dimilikinya dalam bentuk
visi, misi dan makna perusahaan sesuai Surat Keputusan Direksi No.
SK/DIR/207/2012 tanggal 11 Juni 2012 sebagai berikut.
 Visi 
“Menjadi Perusahaan Pupuk Terkemukan Tingkat Regional”.
 Misi 

“Memproduksi serta memasarkan pupuk dan produk agribisnis secara
efisien, berkualitas prima dan memuaskan pelanggan”. 

 Makna Perusahaan 

“PUSRI untuk Kemandirian Pangan dan Kehidupan yang lebih baik”. 

I.4. Lokasi Pabrik


PT Pupuk Sriwidjaja Palembang terletak 7 km dari pusat kota
Palembang, Propinsi Sumatera Selatan. Berdasarkan rekomendasi dari Gas Bell
& Associates (Amerika Serikat), pemilihan lokasi ini didasarkan pada
ketersediaan bahan baku dan jalur transportasi untuk pemasaran produk. Bahan
baku pembuatan pupuk urea adalah air, gas alam, dan udara. Sumatera Selatan
memiliki semua bahan baku tersebut. Gas alam merupakan salah satu

Laporan Kerja Praktek PT Pupuk Sriwidjaya Page 4


Studi Evaluasi Kinerja Stripper DA-101
Dalam Proses Pemisahan Larutan Urea dari Amoniak
Plant Urea PUSRI-IB PT.Pupuk Sriwidjaja Palembang

komoditi andalan Sumatera Selatan pada waktu itu. Pertamina memiliki


beberapa sumur pengeboran minyak, termasuk sumur gas alam di
Prabumulih yang sampai sekarang menjadi sumber gas alam yang
digunakan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang. Air sangat berlimpah ruah,
dimana sungai Musi merupakan salah satu sungai yang terbesar di
Indonesia. Nilai tambah lainnya adalah Sungai Musi yang berujung di
Samudera Hindia dan Selat Bangka, juga dapat dilayari oleh kapal-kapal
besar, sehingga memudahkan transportasi pupuk ke daerah pemasaran
dalam jumlah besar dengan menggunakan kapal laut.

Saat pembangunan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, lokasi yang


sekarang digunakan oleh PT Pupuk Sriwidjaja Palembang terletak di luar
kota. Namun, akibat perkembangan dan perluasan kota Palembang,
sekarang PT Pupuk Sriwidjaja Palembang terletak di dalam kota
Palembang. Alasan pembangunan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang waktu
itu di dekat ibu kota propinsi adalah kemudahan memperoleh sumber daya
manusia pekerja dan kemudahan pengurusan administrasi pemerintah (dekat
dengan pusat administrasi).

Laporan Kerja Praktek PT Pupuk Sriwidjaya Page 5


Studi Evaluasi Kinerja Stripper DA-101
Dalam Proses Pemisahan Larutan Urea dari Amoniak
Plant Urea PUSRI-IB PT.Pupuk Sriwidjaja Palembang

V
Urea plant utilitas plant
T P-II P-II

S Urea plant
NH3 plant P-III
P-II Y
NH3 plant
P-III
Urea plant
o O P-IV
utilitas plant
P-III
N O
NH3 plant
18 17 P-IV
O 16 15
19
L A M L 14 13
O
R 20 9
12 10 8utilitas
plant
K A 11
6 7
P-IV
23 22 21 4 5

Q P J 24 25 26
2 3

27 1

Y PP I H
PP
D D
D G
E
F
Q C
W

B
A
A

JL. Mayor Zen

Gambar 1.1. Tata Letak Kompleks PT. PUSRI

Keterangan Gambar :
A. Pos satpam 1. primary reformer
B. Kantor Utama 2. Secondary reformer
C. Lapangan 3. Stripper
D. Perumahan 4. Absorber
E. Gedung Serba Guna 5. Methanator
F. Diklat 6. HTSC dan LTSC
G. Sekolah 7. ARU
H. Kolam 8. HRU, PGRU
I. Masjid 9. molekuler sieve
J. Rumah Makan 10. Kompresor

Laporan Kerja Praktek PT Pupuk Sriwidjaya Page 6


Studi Evaluasi Kinerja Stripper DA-101
Dalam Proses Pemisahan Larutan Urea dari Amoniak
Plant Urea PUSRI-IB PT.Pupuk Sriwidjaja Palembang

K. Parkir 11. Refrigeran


L. Tenik Proses 12. Reaktor amonia
M. Dinas K3 13. Seksi Recovery
N. Main Lab 14. Seksi purifikasi
O. Ammonia Storage 15. Seksi kristalisasi dan priling
P. Kantor 16. Seksi sentesis urea
Q. Wisma 17. Sistem pembangkit listrik
R. Lapangan Olahraga 18. Package boiler
S. Perluasan Pabrik 19. Waste heat boiler
T. Gudang 20. Kantor dan pusat kontrol
U. Dermaga 21. Cooling tower
V. PPU 22. GMS (Gas Metering Station).
W. Rumah sakit 23. Unit penukar anion, kation
X. Wisma dan penukar anion-kation
24. Filter water
25. Sand filter
26. Tangki klarifikasi
27. Kantor instrumentasi

I.5. Bahan Baku dan Produk

I.5.1. Bahan Baku

Proses pembuatan ammonia dan urea memerlukan bahan utama dan


bahan penunjang. Baik bahan utama maupun bahan penunjang memerlukan
persyaratan minimum sehingga dapat digunakan dalam proses.

A. Bahan Baku Pembuatan Ammonia

1) Bahan Baku Utama

Bahan baku utama pembuatan ammonia terdiri atas gas alam, air,
dan udara.

Laporan Kerja Praktek PT Pupuk Sriwidjaya Page 7


Studi Evaluasi Kinerja Stripper DA-101
Dalam Proses Pemisahan Larutan Urea dari Amoniak
Plant Urea PUSRI-IB PT.Pupuk Sriwidjaja Palembang

a) Gas Alam

Gas alam berupa gas yang tidak berwarna, baunya khas


sehingga mudah dikenali, mudah sekali terbakar dan menimbulkan
nyala api yang berwarna biru. Gas alam merupakan bahan baku
terpenting di PT. PUSRI karena berfungsi sebagai bahan bakar pada
waste heat boiler, package boiler, gas turbine generator di utilitas
dan primary reformer, serta bahan baku utama di pabrik ammonia
(sebagai sumber hidrogen). Komponen utama yang terdapat pada gas
alam adalah metana (CH4). Gas alam yang dibutuhkan oleh PT.
PUSRI disuplai oleh Pertamina EP dari sumur gas di Prabumulih.
Proses pengiriman gas dilakukan melalui pipa bawah tanah berjarak
± 120 km. Gas tersebut diterima PT.PUSRI dan diukur kuantitasnya
melalui suatu unit pengukuran yang disebut Gas Metering Station
(GMS). Kebutuhan gas alam untuk keseluruhan pabrik ammonia dan
utilitas diperkiraan 66.390 Nm3/Jam. Gas alam pada battery limit
PUSRI I-B bertekanan 14,4 kg/cm2G dan temperatur 28oC.
Tabel 1.1. Karakterisik Bahan Baku Gas Alam di PT. PUSRI.

Komponen Rumus Molekul % Mol


Metana CH4 74,95
Etana C2H6 6,77
Propana C3H8 5,36
i-Butana i-C4H10 0,82
n-Butana n-C4H10 1,08
i-Pentana i-C5H12 0,32
n-Pentana n-C5H12 0,22
Heksana C6H14 0,18
Karbon dioksida CO2 10,30
(Sumber : PT. PUSRI, 2003).

Laporan Kerja Praktek PT Pupuk Sriwidjaya Page 8


Studi Evaluasi Kinerja Stripper DA-101
Dalam Proses Pemisahan Larutan Urea dari Amoniak
Plant Urea PUSRI-IB PT.Pupuk Sriwidjaja Palembang

b) Air

Air pada unit amonia digunakan sebagai air umpan boiler


(boiler feed water) dan air pendingin (cooling water). Kebutuhan air
umpan boiler dan air pendingin tersebut masing-masing adalah 4,97
m3/jam dan 0,9 MT/MT NH3. Kebutuhan kedua jenis air tersebut
disediakan oleh unit utilitas, yang bahan bakunya berasal dari air
Sungai Musi. Jumlah air Sungai Musi yang digunakan di unit utilitas
sebanyak 712 m3/jam. Karakteristik dan komposisi air Sungai Musi
yang diproses di unit utilitas dapat dilihat pada tabel 1.2.

Tabel 1.2. Karateristik dan Komposisi Air Sungai Musi

Komponen Kuantitas Satuan


pH 6,9 -
Komposisi :
Turbiditas sebagai SiO2 49
P alkalinitas sebagai CaCO3 0
M alkalinitas sebagai CaCO3 19,4
Cl2 sebagai Cl- 3,4
Sulfat sebagai SO42- 4,2
Ammonia sebagai NH3 3,9
Kesadahan Ca2+ sebagai CaCO3 8,5 ppm
Kesadahan Mg2+ sebagai CaCO3 6,4
Besi sebagai Fe 1,6
Silika sebagai SiO2 20,5
Padatan tersuspensi 42
Padatan terlarut 64
Material Organik 18,7

Tekanan 2,25 kg/cm2G


Temperatur 28,5 C
(Sumber : PT. PUSRI, 2003).

Laporan Kerja Praktek PT Pupuk Sriwidjaya Page 9


Studi Evaluasi Kinerja Stripper DA-101
Dalam Proses Pemisahan Larutan Urea dari Amoniak
Plant Urea PUSRI-IB PT.Pupuk Sriwidjaja Palembang

c) Udara

Udara digunakan sebagai udara instrumen dan udara proses.


Udara langsung diambil pada lingkungan. Udara proses digunakan
sebagai sumber gas nitrogen sebagai bahan baku pembuatan amonia.
Udara instrumen digunakan untuk keperluan seperti aerasi, udara
campuran dan lainnya.
Tabel 1.3. Komposisi Udara di Sekitar Pabrik
Komponen Kuantitas (%mol)
Nitrogen (N2) 78,084
Oksigen (O2) 20,947
Lainnya (Ar dan CH4) 0,934
(Sumber : PT. PUSRI, 2003).

2) Bahan Baku Penunjang


Bahan baku penunjang pembuatan ammonia terdiri atas hidrogen,
katalis, dan bahan-bahan kimia lainnya.
a) Hidrogen
Hidrogen digunakan untuk start-up PUSRI I-B. Tekanan dan
temperatur masing-masing gas tersebut adalah 67 kg/cm2G dan
177oC. Jumlah gas hidrogen yang digunakan sebanyak 1301,44
Nm3/jam.
Tabel 1.4. Komposisi Gas Untuk Start-Up.
Komponen Kuantitas Satuan
Hidrogen 74,01 % volume
Nitrogen 24,61 % volume
Argon 0,344 % volume
Metana 1,03 % volume
(Sumber : PT. PUSRI, 2003).

Laporan Kerja Praktek PT Pupuk Sriwidjaya Page 10


Studi Evaluasi Kinerja Stripper DA-101
Dalam Proses Pemisahan Larutan Urea dari Amoniak
Plant Urea PUSRI-IB PT.Pupuk Sriwidjaja Palembang

b) Katalis
Katalis pada pabrik PUSRI hanya digunakan pabrik ammonia
karena pabrik urea tidak memerlukan katalis dalam reaksinya. Jenis
katalis yang digunakan pada pabrik ammonia dapat dilihat pada
tabel 1.5 di bawah ini.
Tabel 1.5. Jenis-Jenis Katalis Pada Pabrik Ammonia
Nama Katalis Lokasi Penggunaan
Unicat / Dycat Desulfurizer
Co-Mo (Cobalt-Molybdenum) Hydrotreater
ZnO Guard Chamber
NiO Reformer, Methanator
Fe3O4 / Cr2O3 HTSC
Cu / ZnO LTSC
Besi berpromotor Ammonia Converter
(Sumber : PT. PUSRI, 2003).

c) Bahan Kimia
Bahan-bahan kimia yang digunakan sebagai bahan penunjang
disajikan pada Tabel 1.6.
Tabel 1.6. Bahan Kimia Penunjang Pabrik Ammonia
Komponen Kuantitas Satuan Lokasi
Larutan Benfield :
K2CO3 2,24 Absorber pada feed
DEA 1,29 kg/jam treatment dan main
V2O5 0,15 Benfield
Antifoaming agent 0,14
Trietilen glikol Untuk menyerap air

Laporan Kerja Praktek PT Pupuk Sriwidjaya Page 11


Studi Evaluasi Kinerja Stripper DA-101
Dalam Proses Pemisahan Larutan Urea dari Amoniak
Plant Urea PUSRI-IB PT.Pupuk Sriwidjaja Palembang

Pengolahan air umpan


boiler :
Hidrazin (100%) 0,21 kg/jam Deaerator
Posfat (100%) 0,35 kg/jam Kukus drum
Amonia (100%) 0,41 kg/jam Deaerator

Klorin (100 %) 3,00 gr/m3bahan Floctreator/clarifier


baku

Tawas (50 % wt) 100 gr/m3bahan Floctreator/clarifier


baku
Asam sulfat (H2SO4) 275 kg/hari Penukar ion
Soda kaustik (NaOH) 412 kg/hari Penukar ion
(Sumber : PT. PUSRI, 2003).

B. Bahan Baku Pembuatan Urea


1) Bahan Baku Utama
Bahan baku utama produksi urea adalah amonia cair dan gas
CO2. Amonia cair merupakan hot prosudct dari pabrik amonia. Gas
CO2 juga diperoleh dari pabrik amonia sebagi keluarnn dari stripper
CO2.
a) Amonia Cair
Spesifikasi amonia cair yang digunakan dapat dlihat di tabel 1.7.
Tabel 1.7. Spesifikasi Amonia Cair sebagai Bahan Baku Pabrik Urea

Spesifikasi Kuantitas Satuan

Tekanan 20 (Minimal 18) Kg/cm2G

Temperatur 25 – 30 oC
Jumlah 40,7 MT/Jam
Komposisi:
NH3 99,5 (min) % Berat
H2O 0,5 (maks)
Minyak 5 Ppm
(Sumber : PT. PUSRI, 2003).

Laporan Kerja Praktek PT Pupuk Sriwidjaya Page 12


Studi Evaluasi Kinerja Stripper DA-101
Dalam Proses Pemisahan Larutan Urea dari Amoniak
Plant Urea PUSRI-IB PT.Pupuk Sriwidjaja Palembang

b) Gas CO2
Spesifikasi gas CO2 yang digunakan dapat dilihat di tabel 1.8.
Tabel 1.8. Spesifikasi Gas CO2 yang digunakan sebagai Bahan
Baku Pabrik Urea
Spesifikasi Kuantitas Satuan

Tekanan 0,6 Kg/cm2G

Temperatur 38 C
o

Komposisi:
CO2 (basis) 98 (min) % Berat
H2O Jenuh
Belerang Total 1 (max) Ppm vol
(Sumber : PT. PUSRI, 2003).

2) Bahan Baku Penunjang


Bahan baku peunjang yang digunakan pada pabrik urea,
meliputi steam, air demin, air pendingin, air pemadam kebakaran,
udara instrumen, udara pabrik untuk pasivasi, air umpan boiler, gas
nitrogen, dan listrik.
a) Steam
Spesifikasi steam yang digunakan disajikan pada tabel 1.9.
Tabel 1.9. Spesifikasi Steam Pabrik Urea
Spesifikasi Kuantitas Satuan
Tekanan (steam
42 Kg/cm2G
tekanan sedang)
Temperatur (steam
399 oC
tekanan sedang)

Fouling factor 0,00001 M2jamoC/kkal

Jumlah 67,82 MT/jam


(Sumber : PT. PUSRI, 2003).

Laporan Kerja Praktek PT Pupuk Sriwidjaya Page 13


Studi Evaluasi Kinerja Stripper DA-101
Dalam Proses Pemisahan Larutan Urea dari Amoniak
Plant Urea PUSRI-IB PT.Pupuk Sriwidjaja Palembang

b) Air Demin
Spesifikasi air demin yang digunakan disajikan pada tabel
1.10. Tabel 1.10. Spesifikasi Air Demin Pabrik Urea
Spesifikasi Kuantitas Satuan

Tekanan 5,3 Kg/cm2G

Temperatur 28 C
o

Jumlah 10 MT/Jam
SiO2 0,05 (maks) Ppm
Total Padatan
0,5 (maks) Ppm
Terlarut
(Sumber : PT. PUSRI, 2003).

c) Air Pendingin
Spesifikasi cooling water yang digunakan disajikan pada tabel
1.11.
Tabel 1.11. Spesifikasi Cooling Water Pabrik Urea

Spesifikasi Kuantitas Satuan

Tekanan 4 Kg/cm2G

Temperatur 32 o C
Fouling factor 0,0002 M jam oC/kkal
2

Inhibitor 30 – 50 Ppm
pH 6,5 -7,5
Turbidity 3 (maks Ppm
Ppm sebagai
Total hardness 25 (maks)
CaCO3
Warna 10 (maks) Sebagai harzen unit
Fe 0,1 (maks) Ppm

Laporan Kerja Praktek PT Pupuk Sriwidjaya Page 14


Studi Evaluasi Kinerja Stripper DA-101
Dalam Proses Pemisahan Larutan Urea dari Amoniak
Plant Urea PUSRI-IB PT.Pupuk Sriwidjaja Palembang

Cl2 8 (maks) Ppm


Sulfat 10 Ppm sebagai SO4
Minyak Trace
Total dissolved solid 80 (maks) Ppm
(Sumber : PT. PUSRI, 2003).
d) Udara Instrumen
Spesifikasi udara instrumen yang digunakan disajikan pada tabel
1.12.
Tabel 1.12. Spesifikasi Udara Instrumen Pabrik Urea

Spesifikasi Kuantitas Satuan

Tekanan 4 Kg/cm2G

Temperatur 32 o C
2
Jumlah 200 Nm /jam

Dew Point -40 o C


Kualitas Bebas minyak
(Sumber : PT. PUSRI, 2003).

e) Udara Pabrik
Spesifikasi udara pabrik yang digunakan disajikan pada
Tabel 1.13.
Tabel 1.13. Spesifikasi Udara Pabrik Urea

Spesifikasi Kuantitas Satuan

Tekanan 7 Kg/cm2G

Temperatur Ambient o C
Kandungan air Jenuh
Clean compressed
Karakteristik
air
(Sumber : PT. PUSRI, 2003).

Laporan Kerja Praktek PT Pupuk Sriwidjaya Page 15


Studi Evaluasi Kinerja Stripper DA-101
Dalam Proses Pemisahan Larutan Urea dari Amoniak
Plant Urea PUSRI-IB PT.Pupuk Sriwidjaja Palembang

f) Air Umpan Boiler


Spesifikasi air umpan boiler untuk desuperheater disajikan pada
tabel 1.14.
Tabel 1.14. Spesifikasi Air Umpan Boiler Pabrik Urea

Spesifikasi Kuantitas Satuan

Tekanan 58,1 Kg/cm2G


o
Temperatur 113 C
Total Solid 0,25 Ppm sebgai CaCO3
Kadar SiO2 0,03 (mak) Ppm sebagai SiO2
Konduktivitas
1 Mikro ohm/cm
Elektrik
(Sumber : PT. PUSRI, 2003).

I.5.2. Produk

Produk-produk yang dihasilkan oleh PT. PUSRI adalah ammonia


(NH3), karbondioksida (CO2), karbonmonoksida (CO), gas hidrogen (H2),
gas nitrogen (N2) sebagai produk antara, dan produk utamanya adalah urea
(NH2CONH2).

1) Ammonia (NH3)

Ammonia (NH3) adalah senyawa yang mempunyai bau yang


sangat menyengat. Titik didihnya sangat rendah (-33,35oC) pada teanan
atmosfir, sehingga berwujud gas yang tidak berwarna pada suhu
ruangan. Gas ammonia lebih ringan daripada udara, sangat mudah larut
dalam air membentuk basa lemah ammonium hidroksida (NH4OH).


NH3 + H2O NH4OH
Apabila terhirup dalam jumlah yang besar maka dapat menimbulkan air
mata dan menyebabkan sesak nafas. Sifat-sifat ammonia dapat dilihat
pada tabel 1.15.

Laporan Kerja Praktek PT Pupuk Sriwidjaya Page 16


Studi Evaluasi Kinerja Stripper DA-101
Dalam Proses Pemisahan Larutan Urea dari Amoniak
Plant Urea PUSRI-IB PT.Pupuk Sriwidjaja Palembang

Tabel 1.15. Sifat-sifat Ammonia

Karakteristik Nilai
Berat Molekul 17,03
Titik Beku (oC) -77,07
o
Titik Didih ( C) -33,35
Densitas (g/mL) 0,817 (pada 80oC)
Viskositas (cP) 0,255 (pada -30oC)
Panas Pembentukan (kJ/mol) 46,2 (pada 18oC)
Panas Penguapan (kJ/mol) 23,3 (pada -33,3oC)
Panas Spesifik (J/goC) 2,225
(Sumber : PT. PUSRI, 2003).

2) Urea (NH2CONH2)

Urea mempunyai rumus molekul NH2CONH2. Urea adalah


senyawa berbentuk serbuk putih, tidak berbau atau mengeluarkan bau
ammonia, dan tidak berasa. Di dalam air, urea akan terhidrolisis
menjadi ammonium karbamat (NH2COONH4) yang selanjutnya akan
terdekomposisi menjadi NH3 dan CO2. Kualitas urea yang dihasilkan
PT. PUSRI dapat dilihat dari tabel 1.15 berikut.

Tabel 1.16. Kualitas Urea di PT. PUSRI

Kandungan Bahan dalam Urea Jumlah


Nitrogen 46% berat
Air 0,3
Biuret 0,5
Kadar Besi 1 ppm
Ammonia Bebas 150 ppm
Abu 15 ppm
Prill Size : 6-18 mesh 95
Prill Size : 25 mesh 2
(Sumber : PT. PUSRI, 2003).

Laporan Kerja Praktek PT Pupuk Sriwidjaya Page 17


Studi Evaluasi Kinerja Stripper DA-101
Dalam Proses Pemisahan Larutan Urea dari Amoniak
Plant Urea PUSRI-IB PT.Pupuk Sriwidjaja Palembang

I.6. Struktur Organisasi dan Manajemen Perusahaan

Untuk mencapai efisiensi kerja yang tinggi, diperlukan suatu struktur


organisasi yang baik. Struktur organisasi ini akan menentukan kelancaran
aktivitas perusahaan sehari-hari dalam memperoleh keuntungan dan
produktivitas yang maksimal, sehingga tercapai produksi yang berkelanjutan.

Di dalam pengelolaannya, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang memakai


sistem organisasi “line and staff organization” dengan bentuk perusahaan
Perseroan Terbatas (PT) dan modal pengelolaan pabrik berasal dari
pemerintah. Kedudukan tertinggi dalam struktur organisasi ini adalah dewan
komisaris. Dewan komisaris bertugas memberikan pembinaan dan
pengawasan terhadap kelangsungan manajemen maupun operasional
perusahaan. Tugas operasional dilaksanakan oleh dewan direksi yang terdiri
dari Direktur Utama yang membawahi empat orang direktur, yaitu:

1) Direktur Produksi
2) Direktur Komersil
3) Direktur Teknik dan Pengembangan
4) Direktur SDM dan Umum.
Direktur Produksi merupakan salah satu komponen penting dalam
perusahaan karena bertanggung jawab terhadap kelangsungan proses
produksi. Dalam pelaksanaan tugasnya, Direktur Produksi ini membawahi
beberapa departemen yang setiap departemen dikepalai oleh seorang
manajer, terdiri dari:
1) Departemen Pemeliharaan
2) Departemen Pengendalian Pabrik, Keselamatan Kerja dan Lingkungan
3) Departemen Operasi
Dalam strukturnya, Departemen Pemeliharaan dikepalai oleh General
Manajer Pemeliharaan, Departemen Pengendalian Pabrik, Keselamatan
Kerja dan Lingkungan dikepalai oleh General Manajer Pengendalian Pabrik,

Laporan Kerja Praktek PT Pupuk Sriwidjaya Page 18


Studi Evaluasi Kinerja Stripper DA-101
Dalam Proses Pemisahan Larutan Urea dari Amoniak
Plant Urea PUSRI-IB PT.Pupuk Sriwidjaja Palembang

Keselamatan Kerja dan Lingkungan, dan Departemen operasi dikepalai oleh


General Manajer Operasi.

Direktur Utama

Direktur teknik Direktur SDM &


Direktur Produksi Direktur Komersil
& Pengembangan Umum

General Manager General Manager General manager jasa General Manager


teknik &
Keuanga
Operasi n Perekayasaan SDM

General manager
General Manager General Manager General Manger
perencanaan &
Pemasara
Pemeliharaan n pengembangan usaha Umum

General Manager
Perkapala
n

Gambar 1.2. Bagan Struktur Organisasi PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

I.6.1. Departemen Pemeliharaan


Departemen ini bertanggung jawab untuk memelihara dan merawat
alat-alat pabrik, serta kendaraan yang berhubungan dengan operasional
pabrik. Departemen ini dikepalai oleh seorang manajer yang membawahi
beberapa bagian yaitu:
1) Pemeliharaaan Mekanikal
2) Pemeliharaan Listrik dan Instrumen
3) Perbengkelan
4) Jaminan dan Pengendalian Kualitas
5) Perencanaan dan Pengendalian Turn Around

I.6.2. Departemen Pengendalian Pabrik, Keselamatan Kerja dan Lingkungan


Departemen ini dikepalai oleh seorang general manager dan membawahi
beberapa bagian yaitu :

Laporan Kerja Praktek PT Pupuk Sriwidjaya Page 19


Studi Evaluasi Kinerja Stripper DA-101
Dalam Proses Pemisahan Larutan Urea dari Amoniak
Plant Urea PUSRI-IB PT.Pupuk Sriwidjaja Palembang

1) Perencanaan dan Pengendalian (Rendal) Produksi


Kelompok Perencanaan dan Pengendalian (Rendal) Produksi
bertanggungjawab terhadap kuantitas hasil produksi urea dan amonia,
serta jumlah pemakaian bahan baku dan bahan penunjang lainnya.
Bagian ini terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu:
1) Kelompok Teknik Proses I
2) Kelompok Teknik Proses II
Kelompok Teknik Proses bertugas untuk mengevaluasi
efisiensi dan unjuk kerja pabrik, serta mengendalikan kualitas bahan
baku pembantu untuk operasional pabrik. Dinas ini mempunyai dua
koordinator, yaitu :
1) Koordinator I mengepalai Kelompok Teknik Proses I (P-1B dan
P-II)
2) Koordinator II mengepalai Kelompok Teknik Proses II (P-III dan
P-IV)
Masing-masing kelompok beranggotakan process engineer
yang bertanggung jawab terhadap proses dalam pabrik yang
ditanganinya. Lebih rinci lagi, Teknik Proses mempunyai beberapa
tugas utama, yaitu :
a) Memonitor dan mengevaluasi kondisi operasi pabrik, sehingga
dapat dioperasikan pada kondisi yang optimum,
b) Mengendalikan dan mengevaluasi kualitas dan kuantitas hasil-
hasil produksi,
c) Memberikan bantuan yang bersifat teknis kepada unit-unit
terkait,
d) Merencanakan modifikasi peralatan produksi, serta tambahan
unit produksi dalam rangka peningkatan efisiensi dan
produktivitas, dan
e) Memberikan rekomendasi pergantian katalis, resin, dan bahan-
bahan sejenis.

Laporan Kerja Praktek PT Pupuk Sriwidjaya Page 20


Studi Evaluasi Kinerja Stripper DA-101
Dalam Proses Pemisahan Larutan Urea dari Amoniak
Plant Urea PUSRI-IB PT.Pupuk Sriwidjaja Palembang

2) Laboratorium
Dinas ini bertugas untuk analisa kontrol, serta menentukan dan
mengawasi kualitas produk dan bahan baku. Dinas Laboratorium
mempunyai tiga orang superintendent, yaitu:
1) Superintendent Laboratorium Kimia Analisis
2) Superintendent Laboratorium Kontrol Produksi I
3) Superintendent Laboratorium Kontrol Produksi II.

3) K3 dan Lingkungan Hidup


Berdirinya Dinas K3 tidak lepas dari tujuan agar tercapai
kondisi zero accident selama berlangsungnya proses produksi.
Dalam melaksanakan tugasnya, dinas ini dibantu oleh :
1) Bagian PK & K (Penanggulangan Kebakaran dan Kecelakaan
Kerja),
2) Bagian Hyperkes (Hygiene Perusahaan dan Kesehatan), dan
3) Kelompok safety engineering.
Secara keseluruhan tugas Dinas K3, antara lain :
a) Mengawasi pelaksanaan peraturan K3 di perusahaan,
b) Memberikan pelatihan K3, baik yang bersifat wajib maupun
tambahan. Pelatihan ini dapat dilakukan secara in-house
training maupun dilakukan diluar lingkungan PT PUSRI.
Contohnya, prosedur standar pemadaman api
c) Melakukan penanggulangan kebakaran dan kecelakaan kerja,
d) Melakukan pemantauan lingkungan kerja. Contohnya, pada
lingkungan sekitar kompresor, temperatur suatu area tertentu,
atau tingkat kebisingan yang ada. Kegiatan ini juga meliputi
identifikasi masalah yang mungkin timbul untuk kemudian
dianalisa dan dicarikan jalan keluarnya (saran-saran kerja),

Laporan Kerja Praktek PT Pupuk Sriwidjaya Page 21


Studi Evaluasi Kinerja Stripper DA-101
Dalam Proses Pemisahan Larutan Urea dari Amoniak
Plant Urea PUSRI-IB PT.Pupuk Sriwidjaja Palembang

e) Melakukan investigasi bila terjadi kebakaran atau kecelakaan


sehingga dinas ini dapat memberikan rekomendasi kepada
bagian terkait berdasarkan hasil investigasi tadi, dan
f) Pembuatan prosedur-prosedur keselamatan kerja, baik yang
merupakan hasil identifikasi di lapangan maupun hasil
pengamatan di pelatihan-pelatihan.
Dalam melaksanakan tugasnya, Departemen K3&LH didukung

oleh mobil pemadam kebakaran, mobil patroli, detektor bocoran gas


eksplosif dan gas toksik, sistem instrumentasi yang terus diawasi,
pemasangan safety valve dan lain-lain. Ada juga program PHAST
(Program Hazard Software Tools), yaitu program simulasi bencana
yang dapat memperkirakan parameter-parameter tertentu (contohnya,
konsentrasi) yang diakibatkan oleh bencana tersebut pada suatu area,
sehingga dapat membantu untuk mengambil keputusan.

I.6.3. Departemen Operasi


Departemen ini bertanggung jawab terhadap jalannya produksi.
Untuk lebih rincinya, tugas-tugas utama Departemen Operasi, yaitu:
a) Mengoperasikan sarana produksi secara optimal dengan
mengusahakan waktu operasi dan faktor produksi setinggi-tingginya
dengan tetap memperhatikan keselamatan peralatan, personalia, dan
lingkungan,
b) Menjaga kualitas produksi, bahan baku, material, dan peralatan serta
bahan-bahan penunjang sehingga sasaran produksi tercapai dengan
tolak ukur kualitas, produktivitas, dan keamanan, dan
c) Mengganti peralatan pabrik yang pemakaiannya sudah tidak tidak
ekonomis.
Departemen ini dikepalai oleh seorang general manajer dan dibantu
oleh beberapa manajer operasi yang ditempatkan di setiap pabrik.
Departemen ini terdiri dari :
1) Departemen Operasi PUSRI IB

Laporan Kerja Praktek PT Pupuk Sriwidjaya Page 22


Studi Evaluasi Kinerja Stripper DA-101
Dalam Proses Pemisahan Larutan Urea dari Amoniak
Plant Urea PUSRI-IB PT.Pupuk Sriwidjaja Palembang

2) Departemen Operasi PUSRI II


3) Departemen Operasi PUSRI III
4) Departemen Operasi PUSRI IV
Manajer operasi bertanggung jawab terhadap operasional pabrik
secara keseluruhan, sehingga untuk memudahkan pelaksanaan tugas
operasional, masing-masing asisten manajer yang dibantu oleh 3 orang
superintendent, yaitu:
a) Superintendent Utilitas dan Asistennya
b) Superintendent Amonia dan Asistennya
c) Superintendent Urea dan Asistennya.
Selain itu, masing-masing asisten manajer produksi juga dibantu
pelaksanaan tugasnya oleh Kepala Seksi, Shift Supervisor, Kepala Regu,
karyawan, dan operator.
Shift-supervisor bertugas mengkoordinasi kegiatan di lapangan antar
unit kerja pabrik, mengawasi kerja operator untuk setiap shift, dan
sekaligus sebagai penanggung jawab operasional pabrik pada jam kerja di
luar day shift. Sedangkan, operator bertugas mengoperasikan pabrik pada
setiap bagian (amonia, urea, atau utilitas). Operator ini terdiri dari operator
senior yang bertugas di control panel room dan operator lapangan.
Operator-operator tersebut bekerja sesuai shift yang telah dijadwalkan dan
diketuai oleh seorang Kepala Seksi. Selain itu, untuk setiap shift dibantu
oleh seorang Kepala Regu. Khusus operator lapangan dikoordinir oleh
seorang Koordinator Lapangan. Setiap shift bekerja selama delapan jam
dengan pembagian jam kerja sebagai berikut.
a) Day shift : 07.00 – 15.00
b) Swing shift : 15.00 – 23.00
c) Night shift : 23.00 – 07.00
Dalam satu siklus kerja, terdapat 4 regu operator (pegawai shift)
dengan 3 regu bertugas dan 1 regu libur secara bergantian.

Laporan Kerja Praktek PT Pupuk Sriwidjaya Page 23

Anda mungkin juga menyukai