Anda di halaman 1dari 15

45

BAB IV
ANALISIS STRUKTUR SAP2000

A. Umum

SAP2000 adalah sebuah perangkat lunak yang dapat digunakan untuk


analisis dan desain struktur. Sap2000 memiliki ukuran dan ketelitian tinggi, hal ini
ditunjukkan fasilitas untuk desain elemen, baik untuk material baja maupun beton.
Disamping itu juga adanya fasilitas desain baja dengan mengoptimalkan
penampang profil, sehingga pengguna tidak perlu menentukan profil untuk
masing-masing elemen, tetapi cukup memberikan data profil secukupnya, dan
program akan memilih sendiri profil yang paling optimal atau ekonomis. Untuk
selanjutnya pada tab Help akan membantu dalam menjelaskan fungsi dan
kegunaan tiap detail dalam program ini.
Tidak terlalu jauh bebeda dari versi-versi terdahulunya, Sap2000 versi 8.
Beberapa feature seperti persoalan 3-dimensi yang disederhanakan menjadi
persoalan 2-dimensi yaitu Shell, Plane, dan Axisymmetric Solid(Asolid)
ditambahkan pada Sap 2000 versi 9 ini untuk membuatnya lebih powerfull.
Untuk mengeksekusi perintah pada Sap2000 ini dapat mememanfaatkan
standard toolbar maupun pull-down menu.

PullDown Menu
Standard toolbars

Gambar 4.1. Layar Standard Sap2000


46

B. Input Data

1. Geometri Struktur
Langkah yang dilakukan melakukan desain struktur:
a. Tentukan dahulu unit yang akan digunakan, pada saat awal membuka
program ini dengan mengklik tombol new model kemudian akan muncul
dialog box “New Model”. Pilih unit KN-m dengan 3D-Frame tamplate.
seperti Gambar 4.2.

Unit

3D Frame Tamplate

Gambar 4.2. Pemilihan unit dan Model Struktur

b. Setelah 3d-frame tamplate di klik akan keluar dialog box ”3D Frames”
seperti Gambar 4.3, sesuaikan panjang, lebar, dan tinggi bangunan sesuai
kebutuhan dengan memberi tanda check pada option Use Custom Spacing
and Locate Origin kemudian klik tombol Edit Grid.

Gambar 4.3. Pemilihan Edit Grid


47

c. Kemudian isikan data panjang, lebar, dan tinggi bangunan melalui sitem
koordinat global dengan mengisi tabel X grid data, Y grid data, Z grid data
sesuai dengan gambar rencana seperti pada Gambar 4.4.

Gambar 4.4. Tabel Pengisian Grid

2. Difine Material dan penampang


a. Tentukan dahulu tipe material sebelum menambahkan frame section pada
geometrik struktur dengan mengklik menu Define kemudian pilih sub menu
Material seperti Gambar 4.5.

Sub menu material

Gambar 4.5. Tampilan Define material


48

b. Setelah sub menu material diklik akan keluar dialog box ”Difine Material”
karena struktur ini menggunakan bahan kayu dan program SAP 2000 tidak
menyediakan data tentang kayu, maka setelah tampil dialog box material
klik tombol ”Add New Material” seperti Gambar 4.6.

Gambar 4.6. Menentukan jenis material

c. Setelah material dibuat, langkah selanjutnya yaitu menentukan bentuk


penampang dengan mengklik menu ”Define” kemudian pilih sub menu
”Frame Section” seperti Gambar 4.7.

Sub Menu Frame Section

Gambar 4.7. Tampilan Define frame section

d. Setelah sub menu ”Frame Section” diklik akan keluar dialog box ” Frame
Properties” seperti Gambar 4.8.
49

Gambar 4.8. Menentukan Penampang Material

1) Pilih pada drop down Import Rectangular kemudian klik Add New
Property dan akan keluar dialog box ”Rectangular Section”.
2) Isikan dimensi penampang pada dialog box
3) Pada Menu dialog box, untuk material isikan kayu dan section name
isikan sesuai ukuran penampang yang dibutuhkan seperti pada Gambar
4.9.

Gambar 4.9. Menentukan Dimensi Penampang

3. Menggambar struktur
Setelah tahapan diatas selesai, maka langkah selanjutnya yaitu menggambar
struktur sesuai dengan gmbar rencana. Setelah koordinat grid terisi, pada
bidang gambar akan tampak garis-garis grid, hubungkan perpotongan antar
grid dengan memanfaatkkan toolbar Draw Frame/Cable Frame seperti pada
Gambar 4.10.
50

Draw Frame/
cable Frame

Gambar 4.10. Menggambar Struktur

4. Menentukan Penampang batang (elemen)


Klik batang yang akan ditentukan penampangnya kemudian pilih menu
Assign/frame section seperti pada Gambar 4.11. Selanjutnya akan tampil dialog
box ”frame section” dan pilih dimensi penampang yang sesuai seperti pada
Gambar 4.12.

Gambar 4.11. Menentukan penampang batang


51

Gambar 4.12. Penentuan Penampang Batang

5. Menentukan jenis joint


Klik joint yang akan ditentukan, kemudian pilih menu Assign/Joint Restraints
selanjutnya akan tampil dialog box Joint Restraint, pilih jenis joint yang akan
digunakan dalam struktur ini menggunakan joint sendi biasanya menu ini untuk
menentukan joint pondasi seperti pada Gambar 4.13.

Gambar 4.13. Menentukan Jenis Joint

6. Menentukan realease pada batang kuda-kuda


Karena pada batang kuda-kuda tidak diijinkan adanya momen, maka untuk
menghilangkan momen tersebut batang tersebut harus di-realease dengan cara
klik batang kuda-kuda pilih menu Assign/Frame/Release/Partial Fixity
selanjutnya akan tampil dialog box Assign Frame Release. Isikan angka 0 pada
Moment 22 dan Moment 33 baik kolom End maupun Strart karena struktur ini
3 dimensi maka harus keduanya diisi, seperti pada Gambar 4.14.
52

Gambar 4.14. Menentukan release batang

7. Menentukan kondisi pembebanan


Pilih menu Define/Static Load Case, selanjutnya akan tampil dialog box Define
Load isikan jenis jenis beban(beban mati, beban hidup, beban angin, beban
hujan,dan beban gempa) pada kolom Load Name, isikan bahasa inggris dari
nama jenis-jenis beban pada kolom Type dan isikan angka 1 untuk beban mati
dan angka 0 unrtuk beban lainnya pada kolom Self Weight Multiplier, seperti
pada Gambar 4.15.

Gambar 4.15. Menentukan Kasus Pembebanan


53

8. Menentukan Kombinasi Pembebanan


Pilih menu Define/Combinations selanjutnya akan tampil dialog box Define
Response Combinations kemudian klik Add New Combo selanjutnya akan
tampil dialog box Response Combinationts Data.
1) Isikan Jenis Kombinasi berapa pada kolom Response Combinationts Name
sesuai dengan kombinasi yang sudah direncanakan.
2) Isikan Macam beban yang termasuk dalam kombinasi tersebut
3) Isikan angka safety factors yang telah direncanakan untuk tiap jenis beban
pada kolom scale factor, seperti pada Gambar 4.16.

Gambar 4.16. Menentukan Kombinasi Pembebanan

9. Memasukkan beban batang


Dalam hal ini ada 2 (dua) beban yang dapat diterima yang pertama beban
merata dan beban terpusat. Untuk batang yang menderita beban merata, klik
batang yang akan diberi beban pilih menu Assign/frame Loads/Distributed
selanjutnya akan tampil dialog box Frame Distributed Loads kemudian:
a. Pilih Load Case Name dengan nama beban(beban mati, beban hidup, beban
angin, beban hujan,dan beban gempa), untuk Direction isiikan sesuai arah
beban(arah sumbu X, Y, Z)
b. Klik Relative Distance from End-I.
c. Isiikan angka nominal beban pada kolom Uniform Load, seperti pada
Gambar 4.17.
54

Gambar 4.17. Memasukkan Beban Merata Pada Batang

Untuk Batang yang menderita beban terpusat, klik batang yang akan diberi
beban pilih menu Assign/Frame Loads/Point selanjutnya akan tampil dialog
box Frame Point Loads kemudian:
a. Pilih Load Case Name dengan nama beban(beban mati, beban hidup, beban
angin, beban hujan,dan beban gempa), untuk Direction isiikan sesuai arah
beban(arah sumbu X, Y, Z)
b. Klik Absolute Distance from End-I
c. Isiikan angka nominal beban pada kolom Load dan angka jarak beban
terpusat dari joint pada kolom Distance seperti pada Gambar 4.18.

Gambar 4.18. Memasukkan Beban Terpusat Pada Batang


55

10. Memasukkan beban Joint


Klik joint yang akan diberi beban pilih menu Assign/Joints Load/Forces
selanjutnya akan tampil dialog box Joints Forces. Isikan Load Case Name
dengan nama beban(beban mati, beban hidup, beban angin, beban hujan,dan
beban gempa), untuk kolom Loads isikan angka nominal beban sesuai arah
beban(arah sumbu X, Y, Z), seperti pada Gambar 4.19.

Gambar 4.19. Memasukkan beban pada Joint

C. Asumsi Perancangan

1. Menentukan joint semi rigid


Karena struktur kayu merupakan struktur yang tidak kaku dalam artian
meskipun struktur tersebut berkategori frame dan joint-joint-nya merupakan
joint jepit, tetapi bahan kayu merupakan bahan yang beronggga. Sehinggga
pada struktur kayu, joint yang dianggap jepit tidak dapat berperilaku sebagai
frame (Rigid) sempurna dalam artian joint tersebut tidak dapat menahan
momen 100% dengan kata lain strukur tersebut berperilaku semi rigid. Untuk
mewujudkan hal tersebut perlu diadakan modifikasi pada joint-joint yang
dianggap jepit dengan cara klik joint yang dinggap berperilaku jepit pilih menu
Assign/Joint Spring selanjutnya akan tampil dialog box Joint Spring kemudian
pilih Global pada Coordinate System dan isikan angka pada Rotation X,Y
56

ataupun Z, dalam pengisian Rotation sumbu mana yang diisi, tergantung dari
asumsi struktur dan angka yang diisikan pada Rotation tersebut tergantung dari
asumsi jumlah alat sambung yang digunakan pada joint tersebut, semakin
banyak alat sambung yang digunakan maka momen yang dapat ditahan oleh
joint semakin besar. Untuk lebih jelasya dapat dilihat pada Gambar 4.20.

Gambar 4.20. Menentukan joint semi rigid

2. Analisis Struktur
Pilih menu Analyze/Set Analisys Optionts selanjut akan tampil dialog box
Analisys Options kemudian pilih Space Frame dan OK, seperti pada Gambar
4.21.

Gambar 4.21. Menentukan asumsi struktur


57

Kemudian pilih menu Analyze/Run Analisys selanjutnya akan tampil dialog


box Set Analisys Case to Run kemudian klik Run Now, seperti pada Gambar
4.22.

Gambar 4.22. Tampilan perintah Running

D. Output Program

Hasil Keluaran dari program SAP2000 ada 2(dua) yaitu:


1. Berupa gambar geometri portal yang sudah menerima gaya-gaya batang (SFD,
NFD, BMD dan Torsi) dan dapat dilihat langsung diarea window dengan
menjalankan perintah pada menu Display/Show Forces/Stresses selanjutnya
akan tampil dialog box Member Forces Diagram For Frames.
Pilih Case/Combo Name yang akan ditampilkan kemudian pilih diagram apa
yang ingin ditampilkan dengan meng-klik kolom Components yang berisikan:
a) Axial Force, untuk menunjukkan gaya batang yang berupa gaya aksial tarik
dan aksial tekan.
b) Shear 2-2, untuk menampilkan gaya batang yang berupa gaya geser arah
sumbu Y
c) Shear 3-3, untuk menampilkan gaya batang yang berupa gaya geser arah
sumbu X
d) Torsion, untuk menampilkan gaya batang yang berupa gaya puntir
58

e) Moment 2-2, untuk menampilkan gaya batang yang berupa gaya momen
arah sumbu Y
f) Moment 3-3, untuk menampilkan gaya batang yang berupa gaya momen
arah sumbu X
Gambar geometri portal dapat berupa:
a) Gambar diagram, untuk menampilkannya pilih Fill Diagram kemudian klik
OK.
b) Garis nilai, untuk menampilkannya pilih Show Vallue on Diagram
kemudian klik OK.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.23.

Gambar 4.23. Tampilan Perintah Diagram

2. Berupa angka yang ditabelkan, hasil keluaran ini dapat di-Export ke Microsoft
Exell dengan cara pilih menu Display/Show table selanjutnya akan tampil
dialog box Choose Tables For Display kemudian ikuti langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Kilk Analysis Results
b. Klik Select Analysis Cases, kemudian pilih kombinasi apa saja yang akan
ditampilkan
c. Klik OK, seperti pada Gambar 4.24. Selanjutnya tampil dialog box Element
Forces-Frames.
59

Gambar 4.24. Tampilan Perintah Export to Axell

d. Pilih menu File/Export Current Table to Exell, seperti pada Gambar 4.25.

Gambar 4.25. Tampilan data yang sudah di-Export ke Exell


Keterangan:
P = Aksial tekan ataupun tarik
V2 = Gaya Geser Arah X
V3 = Gaya Geser Arah Y
T = Gaya Torsi
M2 = Gaya Momen Arah Y
M3 = Gaya Momen Arah X

Anda mungkin juga menyukai