Anda di halaman 1dari 2

A.

Latar Belakang

Manusia mendapat zat gizi atau nutrien dalam bentuk makanan yang berasal dari
hewan (hewani) dan tumbuhan-tumbuhan (nabati). Zat gizi tersebut adalah karbohidrat,
protein, lemak, yang disebut sebagai zat gizi makro serta vitamin dan mineral yang disebut
dengan zat gizi mikro. Selain itu, untuk memperlancar proses metabolisme dalam tubuh
diperlukan juga air dan serat.
Makanan yang dikonsumsi usia dewasa sebaiknya bervariasi dan mengandung gizi
yang seimbang. Atau biasa disebut makanan 4 sehat 5 sempurna, yaitu nasi, sayur, lauk,
buah, dan susu sebagai penyempurna. Jumlah kebutuhan energi usia dewasa pada
dasarnya berbeda tergantung pada jenis kelamin, berat badan, dan aktifitas dari seseorang.

B. Permasalahan Gizi Yang Mungkin Timbul Pada Orang Dewasa

1. Obesitas
Obesitas di definisikan sebagai suatu kelebihan lemak tubuh. Dengan
menggunakan hanya bobot tubuh sebagai indeks, secara klasik obesitas telah
diidentifikasikan sebagai bobot yang lebih besar dari 20 % bobot yang layak bagi pria
dan wanita untuk tinggi tertentu. Berdasarkan suatu definisi, obesitas padawanita
adalah kandungan lemak tubuh yang lebih besar dari 30 %. Sementara pada pria batas
bawahnya lebih rendah yaitu antara 20-25 %. Adanya perbedaan ini karena
perimbangan lemak per bobot tubuh total pada wanita biasanya lebih besar daripada
pria.
Pada manusia, pengaruh genetik terhadap obesitas lebih sulit dinilai walaupun
obesitas dapat berhubungan dengan faktor keturunan. Misalnya, telah diduga bahwa
sepasang suami istri yang keduanya obes mempunyai peluang sebesar 73 % untuk
mendapatkan anak yang obes pula. Jika hanya salah satu yang obes dan lainnya
langsing maka peluang mendapatkan anak obes turun menjadi 41,2 %. Sedangkan jika
keduanya tidak obes maka hanya mempunyai peluang 9 % untuk mendapatkan anak
yang obes,
Faktor-faktor lingkungan utama yang dianggap berperan terhadap munculnya
obesitas pada manusia meliputi makan berlebihan sejak dini, makan makanan lezat
tanpa batas, kurang latihan fisik, dan kehamilan. Pola konsumsi pangan juga dapat
berperan dalam peristiwa penimbunan lemak lemak tubuh.
Pengobatan terhadap orang obes dapat dilakukan dengan beberapa cara
diantaranya pengobatan melalui diet, latihan-latihan fisik, pengubahan perilaku,
pembedahan bahkan farmakologis. Berkaitan dengan diet, serat di dalam diet
mempunysi pengaruh antiobesitas. Penurunan lemak tubuh yang disebabkan latihan
fisik disebabkan oleh menciutnya ukuran sel lemak, dan diiringi pula oleh penurunan
kadar insulin plasma dan trigliserida, serta toleransi terhadap glukosa yang lebih baik.
Akan tetapi, pada umumnya latihan fisik lebih efektif untuk menurunkan bobot tubuh
apabila didampingi pembatasan masukan kalori.

2. Anemia
Kekurangan mineral besi dalam tubuh menimbulkan gejala 4L (lesu, lelah,
letih, dan lemah) merupakan penanda anemia. Penyebab utamanya adalah kurangnya
zat besi dalam tubuh. Anemia lebih banyak diderita oleh wanita, karena secara
biologis setiap bulan wanita mengalami menstruasi sehingga pengeluaran zat besi
juga perlu diimbangi dengan asupan dari makanan. Sumber Fe yang paling mudah
diserap tubuh adalah hati dan daging berwarna merah.
3. Kolesterol Tinggi
Kondisi tubuh yang cenderung berkolesterol tinggi dan kadar gula tinggi juga
dipicu oleh kecenderungan masyarakat yang lebih suka terhadap makanan cepat saji
yang juga tinggi kalori dan lemak dan rendah serat. Faktor kesibukan merupakan
penyebab mengapa masyarakat cenderung untuk lebih menyuakai makanan cepat saji.
Faktor lain yaitu kesukaan terhadap makanan tertentu, pola hidup tidak sehat dan pola
makan yang tidak teratur. Kolesterol tinggi dapat memicu timbulnya penyakit
degeneratif seperti penyakit stoke, penyakit jantung koroner, hipertensi.

Anda mungkin juga menyukai