12 Nov, 2009
Author: Tyo | Filed Under: ASKEP KULIT |
ERITRODERMA
A. DEFINISI
Eritroderma ( dermatitis eksfoliativa ) adalah kelainan kulit yang ditandai dengan adanya
eritema seluruh / hampir seluruh tubuh , biasanya disertai skuama ( Arief Mansjoer , 2000
: 121 ).
Eritroderma merupakan inflamasi kulit yang berupa eritema yang terdapat hampir atau di
seluruh tubuh ( www. medicastore . com ).
Dermatitis eksfoliata generalisata adalah suatu kelainan peradangan yang ditandai dengan
eritema dan skuam yang hampir mengenai seluruh tubuh ( Marwali Harahap , 2000 : 28 )
Dermatitis eksfoliata merupakan keadaan serius yang ditandai oleh inflamasi yang
progesif dimana eritema dan pembentukan skuam terjadi dengan distribusi yang kurang
lebih menyeluruh ( Brunner & Suddarth vol 3 , 2002 : 1878 ).
B. ETIOLOGI
Kulit mepunyai tiga lapisan utama : Epidermis , Dermis dan Jaringan sub kutis. Epidermis (
lapisan luar ) tersusun dari beberapa lapisan tipis yang mengalami tahap diferensiasi
pematangan.
Kulit ini melapisi dan melindungi organ di bawahnya terhadap kehilangan air , cedera
mekanik atau kimia dan mencegah masuknya mikroorganisme penyebab penyakit. Lapisan
paling dalam epidermis membentuk sel – sel baru yang bermigrasi kearah permukaan luar
kulit. Epidermis terdalam juga menutup luka dan mengembalikan integritas kulit sel – sel
khusus yang disebut melanosit dapat ditemukan dalam epidermis. Mereka memproduksi
melanin , pigmen gelap kulit. Orang berkulit lebih gelap mempunyai lebih banyak melanosit
aktif.
1. Stratum Korneum
Selnya sudah mati , tidak mempunyai intisel , intiselnya sudah mati dan mengandung
zat keratin.
2. Stratum lusidum
Selnya pipih , bedanya dengan stratum granulosum ialah sel – sel sudah banyak yang
kehilangan inti dan butir – butir sel telah menjadi jernih sekali dan tembus sinar.
Lapisan ini hanya terdapat pada telapak tangan dan telapak kaki.
3. Stratum Granulosum
Stratum ini terdiri dari sel – sel pipih. Dalam sitoplasma terdapat butir–butir yang
disebut keratohialin yang merupakan fase dalam pembentukan keratin.
Stratum germinativum menggantikan sel – sel yang diatasnya dan merupakan sel – sel
induk.
Kedua jaringan tersebut terdiri dari jaringan ikat lonngar yang tersusun dari serabut – serabut
kolagen , serabut elastis dan serabut retikulus
Serabut kolagen untuk memberikan kekuatan pada kulit. Serabut elastis memberikan
kelenturan pada kulit.
Retikulus terdapat terutama di sekitar kelenjar dan folikel rambut dan memberikan
kekuatan pada alat tersebut.
Subkutis
Terdiri dari kumpulan – kumpulan sel – sel lemak dan diantara gerombolan ini berjalan
serabut – serabut jaringan ikat dermis.
Fungsi kulit :
- Eksresi - Keratinisasi
D. PATOFISIOLOGI
Pada dermatitis eksfoliatif terjadi pelepasan stratum korneum ( lapisan kulit yang paling luar
) yang mencolok yang menyebabkan kebocoran kapiler , hipoproteinemia dan keseimbangan
nitrogen yang negatif . Karena dilatasi pembuluh darah kulit yang luas , sejumlah besar panas
akan hilang jadi dermatitis eksfoliatifa memberikan efek yang nyata pada keseluruh tubuh.
Pada eritroderma terjadi eritema dan skuama ( pelepasan lapisan tanduk dari permukaan kult
sel – sel dalam lapisan basal kulit membagi diri terlalu cepat dan sel – sel yang baru
terbentuk bergerak lebih cepat ke permukaan kulit sehingga tampak sebagai sisik / plak
jaringan epidermis yang profus.
Mekanisme terjadinya alergi obat seperti terjadi secara non imunologik dan imunologik (
alergik ) , tetapi sebagian besar merupakan reaksi imunologik. Pada mekanismee imunologik,
alergi obat terjadi pada pemberian obat kepada pasien yang sudah tersensitasi dengan obat
tersebut. Obat dengan berat molekul yang rendah awalnya berperan sebagai antigen yang
tidak lengkap ( hapten ). Obat / metaboliknya yang berupa hapten ini harus berkojugasi
dahulu dengan protein misalnya jaringan , serum / protein dari membran sel untuk
membentuk antigen obat dengan berat molekul yang tinggi dapat berfungsi langsung sebagai
antigen lengkap.
E. PATHWAY
F. MANIFESTASSI KLINIS
Eritroderma akibat alergi obat , biasanya secara sistemik. Biasanya timbul secara akut
dalam waktu 10 hari. Lesi awal berupa eritema menyeluruh , sedangkan skuama baru
muncul saat penyembuhan.
Eritroderma akibat perluasan penyakit kulit yang tersering addalah psoriasis dan
dermatitis seboroik pada bayi ( Penyakit Leiner ).
o Eritroderma karena psoriasis
Ditemukan eritema yang tidak merata. Pada tempat predileksi psoriasis dapat
ditemukan kelainan yang lebih eritematosa dan agak meninngi daripada sekitarnya
dengan skuama yang lebih kebal. Dapat ditemukan pitting nail.
Usia pasien antara 4 -20 minggu keadaan umum baik biasanya tanpa keluhan.
Kelainan kulit berupa eritama seluruh tubuh disertai skuama kasar.
G. KOMPLIKASI
- Abses - Limfadenopati
- Furunkulosis - Hepatomegali
- Konjungtivitis - Rinitis
- Stomatitis - Kolitis
- Bronkitis
H. PENGKAJIAN FOKUS
1. Biodata
1. Jenis Kelamin
2. Riwayat Kesehatan
Meluasnya dermatosis keseluruh tubuh dapat terjadi pada klien planus , psoriasis ,
pitiasis rubra pilaris , pemfigus foliaseus , dermatitis. Seboroik dan dermatosiss atopik
, limfoblastoma.
o Pemeriksaan fisik
a. KU : lemah
c. Kepala
d. Mulut
Dapat juga mengenai membrane mukosa terutama yang disebabkan oleh obat.
e. Abdomen
f. Ekstremitas
g. Kulit
Kulit periorbital mengalami inflamasi dan edema sehingga terjadi ekstropion pada
keadaan kronis dapat terjadi gangguan pigmentasi. Adanya eritema ,
pengelupasan kulit , sisik halus dan skuama.
Intervensi
1. kaji keadaaan kulit secara umum
2. anjurkan pasien untuk tidak mencubit atau menggaruk daerah kulit
3. pertahankan kelembaban kulit
4. kurangi pembentukan sisik dengan pemberian bath oil
5. motivasi pasien untuk memakan nutrisi TKTP
Tujuan : setelah dilakuakn asuhan keperawatan diharapkan tidak terjadi luka pada kulit
karena gatal
Intervensi
Intervensi
1.monitor TTV
2.kaji tanda – tanda infeksi
3.motivasi pasien untuk meningkatkan nutrisi TKTP
4.jaga kebersihan luka
5.kolaborasi pemberian antibiotik
DAFTAR PUSTAKA
Brunner 7 Suddarth vol 3 , 2002. KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH, Jakarta : EGG
Doenges M E. 1999. Rencana asuhan Keperawatan untuk perencanaan dan dokumentasi
perawatan pasien edisi 3 , Jakarta : EGC
Harahap Marwali 2000 , Ilmu Penyakit Kulit , Jakarta : Hipokrates
Hasan Rusepno 2005 , Ilmu Keperawatan Anak , Jakarta : FKUI
Mansjoer , Arief , 2000 , Kapita Selekta Kedokteran , Jakarta : EGC
Syaifudin , 1997 , anatomi Fisiologi , Jakarta : EGC