Kontroversi penggunaan metformin selama Makrosomia fetus (bayi lahir dengan berat capai euglikemia dengan diet, pasien secara kehamilan menjadi tantangan bagi para pe- badan berlebih 4-4,5 kg) terjadi pada 4 acak mendapatkan insulin (n: 50) atau met- neliti, mengingat saat ini metformin pada pasien (6%) tetapi dapat dilahirkan secara formin oral (n: 50), dinilai adalah insiden large- kehamilan masih masuk dalam kategori B. spontan. Tindakan seksio sesaria dilakukan for-gestational-age (LGA) dan morbiditas Metfomin merupakan anti-hiperglikemia oral pada 30 pasien meskipun jika prosedur sectio neonatus. golongan biguanid yang dalam penelitian in caesarea (SC) yang ter rencana disingkirkan vivo tidak terbukti mengganggu fertilitas maka SC spontan hanya terjadi pada 15 Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak hewan coba (tikus) baik jantan atau betina pasien. terdapat perbedaan bermakna pada insidens dan tidak terbukti teratogenik pada hewan LGA (8.5 vs 10.0, P = 0.97), berat badan coba (tikus dan kelinci) hingga dosis 600 mg/ Tidak ditemukan anomali fetus dan tidak rata-rata, pH arteri umbilikus atau mor- biditas kgBB/hari, yaitu dosis yang diperkirakan 2 kali terjadi episode hipoglikemia maternal mau- neonatus antara kelompok insulin dan kelom- dosis maksimum yang direkomendasikan pada pun pada neonatus. Ada 8 neonatus (12 %) pok metformin. Lima belas dari 47 ibu pada manusia dalam satuan mg per luas permukaan mengalami hiperbilirubinemia dan memer- kelompok metformin akhirnya memerlukan badan. lukan fototerapi, dua neonatus selama 5 menit insulin terutama ibu-ibu dengan obesitas berat memiliki skor APGAR < 7,1 neonatus me- (BMI 36 vs 30 kg/m2, P = 0.002), kadar gula Berikut ini adalah dua uji klinik yang telah di- ninggal intrauterin karena kelainan tali pusat. darah puasa lebih tinggi dalam pemeriksaan publikasi dalam mengevaluasi efikasi dan ke- OGTT (6.1 vs 5.0 mmol/l, P = 0.001) dan me- amanan metformin pada diabetes gestasional: Simpulan: 88 % pasien mencapai kontrol merlukan terapi lebih awal (minggu gestasi glisemia dengan metformin. Makrosomia 26 vs 31, P = 0.002) dibandingkan ibu yang 1. Uji klinis prospektif, dilakukan untuk me- terjadi pada 6 pasien dan tindakan sectio mencapai normoglikemia dengan metformin. nilai efikasi metformin dalam mengontrol caesarea diperlukan pada 15 kelahiran, tidak gula darah maternal dan menilai kondisi ditemukan anomali maupun episode hipo- Ada tendesi tindakan sectio caesarea yang lebih neonatus, melibatkan 67 pasien dengan glikemia.1 tinggi pada kelompok metformin dibandingkan rerata usia gestasi 28 + 6 minggu dengan kelompok insulin (RR 1.9; 95% CI 0.99–3.71). BMI (Body Mass Index) rata-rata 36 + 7, 2. Uji klinis kedua dipublikasi dalam Inter- dengan rerata usia kelahiran pada minggu national Journal of Obstetrics & Gynaecology Simpulan: ke 37 + 2 , 8 pasien (12 %) gagal mencapai November 2010 menilai apakah metformin Metformin terlihat cukup baik mencegah kontrol glikemia adekuat dengan metfor- aman dan seefektif insulin dalam men- makrosomi fetus pada wanita dengan berat min tunggal akhirnya dilanjutkan dengan cegah makrosomia sebagai komplikasi badan normal atau berlebih dan mengalami insulin; kegagalan metformin tidak dapat diabetes melitus gestasional. diabetes gestasional lambat, sedangkan ibu diprediksi dengan BMI. Mayoritas pasien disertai obesitas, kadar gula darah puasa tinggi (88%) mencapai glukosa darah puasa 105 Uji klinis dilakukan secara acak, terbuka, dan memerlukan terapi farmakologi lebih awal mg/dL dan gula darah 2 jam postprandial prospektif melibatkan hingga 100 pasien sepertinya akan lebih baik jika mendapatkan 120 mg/dL. diabetes melitus gestasional yang tidak men- insulin.2 (ARI) REFERENSI: 1. Moore L, et al. Metformin use in gestational diabetes: Efficacy and Maternal and Neonatal Outcomes. Am. J. Obstetr. Gynecol. 2006; 195: S142 2. Moore L, et al. Metformin should be considered in the treatment of gestational diabetes: a prospective randomised study. BJOG 2010;abstract