Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Negara-negara modern dewasa ini menggolongkan diri mereka ke dalam
demokrasi, yaitu negara yang pemerintahanya dijalankan “ dari rakyat, oleh rakyat
dan untuk rakyat”,sekalipun dalam mekanisme pemerintahanya baik yang
menyangkut infrastruktur politik maupun suprastruktur politik, berbeda satu dengan
yang lain. Hampir semua negara di dunia meyakini demokrasi sebagai “tolok ukur tak
terbantah dari keabsahan politik.” Hasil penelitian menyatakan “mungkin untuk
pertama kali dalam sejarah, demokrasi dinyatakan sebagai nama yang paling baik dan
wajar untuk semua system organisasi politik dan social yang diperjuangkan oleh para
pendukungnya yang berpengaruh” (UNESCO 1949).
Keyakinan bahwa kehendak rakyat adalah dasar utama kewenangan
pemerintah menjadi basis tegak kokohnya system politik demokrasi. Hal itu
menunjukkan bahwa rakyat diletakkan dalam posisi penting walaupun secara
oprasional implikasinya diberbagai Negara tidak selalu sama.
Awal abad ini pun kita akan terus menyaksikan gelombang aneksasi paham
demokrasi mewabah ke seluruh Negara bersamaan dengan isu-isu global lainnya
seperti hak asasi manusia, keadilan, masalah gender, dan persoalan lingkungan hidup.

B. RUMUSAN MASALAH
1.Apa pengertian dari demokrasi?
2.Apa saja jenis-jenis demokrasi?
3.Bagaimana nilai-nilai yang terkandung dalam demokrasi?
4.Bagaimana pelaksanaan demokrasi di Indonesia?
5.Bagaimana proses Pendidikan demokrasi?
6.Bagaimana tantangan demokrasi indonesia di masa depan?

C. TUJUAN
1.Mengetahui pengertian dari demokrasi
2.Mengetahui jenis-jenis dari demokrasi
3.Mengetahui nilai-nilai yag terkandung dalam demokrasi
4.Mengetahui pelaksanaan demokrasi di Indonesia
5.Mengetahui proses pendidikan demokrasi
6.Mengetahui tantangan demokrasi indonesia di masa d

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Demokrasi
Dari sudut bahasa (etimologis), demokrasi berasal dari bahasa yunani
yaitu demos yang berarti rakyat dan cratos ataucratein yang berarti pemerintahan. Jadi
secara bahasa Demokrasi adalah Pemerintahan rakyat atau kekuasaan rakyat.
Menurut H. Harris Soche, Demokrasi adalah bentuk pemerintahan rakyat,
karena itu kekusaan pemerintahan itu melekat pada diri rakyat atau diri orang banyak
dan merupakan hak bagi rakyat atau orang banyak untuk mengatur, mempertahankan
dan melindungi dirinya dari paksaan dan pemerkosaan orang lain atau badan yang
diserahi untuk memerintah. Menurut Abrahan Lincoln, Demokrasi adalah
pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat (government of the people, by
the people, and for the people).
Demokrasi sesungguhnya adalah Seperangkat gagasan dan prinsip tentang
kebebasan, tapi juga mencangkup seperangkat praktek dan prosedur yang terbentuk
melalui sejarah panjang dan berliku-liku.

B. Jenis-Jenis Demokrasi
1) Demokrasi berdasarkan cara menyampaikan pendapat dibagi menjadi tiga:
a. Demokrasi Langsung, rakyat diikut sertakan dalam proses pengambilan
keputusan untuk menjalankan kebijakan pemerintahan.
b. Demokrasi Tidak Langsung(Perwakilan), Demokrasi ini dijalankan oleh
rakyat melalui wakil rakyat yang dipilihnya melalui pemilu. Rakyat memilih
wakilnya untuk membuat keputusan politik. Aspirasi rakyat disalurkan melalui
wakil-wakil rakyat yang duduk di lembaga pemakilan rakyat.
c. Demokrasi Perwakilan dengan Sistem Pengawasan Langsung dari Rakyat,
Demokrasi ini campuran antara demokrasi langsung dengan demokrasi
perwakilan. Rakyat memilih wakilnya untuk duduk di lembaga perwakilan
rakyat, tetapi wakil rakyat dalam menjalankan tugasnya diawasi rakyat melalui
referendum dan inisiatif rakyat. Demokrasi ini antara lain dijalankan di Swiss.\

2
2) Demokrasi berdasarkan prinsip ideologi terdiri dari sebagai berikut:
a. Demokrasi Liberal, Memberikan kebebasan yang luas pada individu. Campur
tangan pemerintah diminimalkan, bahkan ditolak. Tindakan sewenang-wenang
perhadap warganya dihindari. Pemerintah bertindak atas dasar konstitusi.
b. Demokrasi Rakyat atau Demokrasi Proletar, bertujuan menyejahterakan
rakyat. Negara yang dibentuk tidak mengenal perbedaan kelas. Semua warga
Negara mempunyai persamaan dalam hukum dan politik.
3) Berdasarkan wewenang dan hubungan antaralat kelengkapan Negara, demokrasi
dibagi menjadi berikut ini :
a. Demokrasi Sistem Parlementer
Ciri-ciri pemerintahan parlementer, antara lain sebagai berikut : DPR lebih
kuat dari pemerintah, Mentri bertanggung jawab pada DPR, Program
kebijaksanaan cabinet disesuaikan dengan tujuan politik anggota parlemen,
Kedudukan kepala Negara sebagai symbol tidak dapat diganggu gugat.
b. Demokrasi Sistem Pemisahan/Pembagian Kekuasaan (Presidensial)
Ciri-ciri pemerintahan presidensial, antara lain sebagai berikut : Negara
dikepalai presiden, Kekuasaan eksekutif Presiden dijalankan berdasarkan
kedaultan yang di pilih dari dan oleh rakyat melalui badan perwakilan,
Presiden mempunyai kekuasaan untuk mengankat dan memberhetikan mentri,
Mentri tdak bertanggung jawab kepada DPR, melainkan kepada Presiden,
Presiden dan DPR mempunyai kedudukan yang sama seagai lembaga Negara
dan tidak dapat saling membubarkan.
C. Nilai-Nilai Demokrasi
Nilai-nilai demokrasi merupakan nilai yang diperlukan untuk mengembangkan
pemerintahan yang demokratis. Nilai-nilai tersebut antara lain: kebebasan
(berpendapat, berkelompok, berpartisipasi), menghormati orang atau kelompook lain,
kesetaraan, kerja sama persaingan, dan kepercayaan (Asykuri Ibn Chamim, dkk,
2003).
Nilai-nilai yang terkandung dalam demokrasi seperti yang diungkapkan diatas
menjadi sikap dan budaya demokrasi yang perlu dimiliki warga negara. Nilai-nilai
demokrasi merupakan nilai yang diperlukan untuk mengembangkan pemerintahan
yang demokratis. Nilai-nilai yang dikembangkan dan dibiasakan dalam kehidupan
warga akan menjadi budaya demokrasi.

3
D. Pelaksanan Demokrasi di Indonesia
Indonesia merupakan salah satu negara yang menggunakan sistem demokrasi
dalam sistem pemerintahannya. Indonesia merupakan salah satu negara demokrasi
yang dalam pemerintahan telah ditentukan dalam UUD 1945 bahwa Indonesia
menggunakan demokrasi pancasila. Mengenai mekanisme atau pelaksanaan
demokrasi pancasila sudah diatur dalam UUD 1945, baik yang bertalian dengan
pelaksanaan demokrasi pancasila pada lembaga-lembaga konstitusional di tingkat
pusat maupun yang bertalian dengan pelaksanaan demokrasi pancasila pada lembaga-
lembaga konstitusional di tingkat daerah.
Mekanisme Pada Lembaga-lembaga Konstitusional Tingkat Pusat.
Pelaksanaan demokrasi Pancasila pada lembaga-lembaga pusat menurut UUD 1945,
harus mengikuti prinsip-prinsip yang termuat dalam UUD 1945. Beberapa prinsip
mekanisme demokrasi Pancasila :
1. Cita-cita Kenegaraan 6. Pemerintah yang
Kekeluargaan Bertanggungjawab
2. Faham Unitarisme atau Kesatuan 7. Pemerintah Berdasarkan
3. Faham Negara Hukum Perwakilan
4. Faham konstitusionalisma 8. Sistem Pemerinyahan Presidensial
5. Supremasi MPR 9. Pengawasan Parlemen terhadap
Pemerintah
Mekanisme Pada Lembaga-lembaga Pemerintah Di Daerah. Pelaksanaan
demokrasi Pancasila dibidang kehidupan politik menyangkut pula lembaga-lembaga
Pemerintah di daerah. Dengan pengarahan-pengarahan yang diberikan dalam Garis-
garis Besar Haluan Negara, maka ditetapkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974
tentang Pokok-pokok pemerintahan di Daerah :
1. Pengarahan-pengarahan dan prinsip otonomi daerah, sepanjang bersangkutan
dengan daerah otonomadalah bahwa pemberian otonomi itu haruslah sesuai dan
serasi dengan pembinaan dan kesatuan bangsa, dapat menjamin hubungan yang
serasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dan dapat menjamin
perkembangan dan pembangunan daerah.
2. Pembagian wilayah Negara R.I.,Uniteritorial .
3. Lembaga-lembaga Kenegaraan di Daerah.
4. Badan Pertimbangan Daerah.

4
Mekanisme Pada Kehidupan Politik Rakyat
Adapun pelaksanaan pelaksanaan demokrasi Pancasilan dibidang kehidupan politik
rakyat (infra struktur politik) kita dapat berpegang pada UUD 1945 dan UU Nomor 3
tahun 1975, tentang partai politik dan golongan karya.

E. Pendidikan Demokrasi
Pendidikan demokrasi diartikan sebagai upaya sistematis yang dilakukan
Negara dan masyarakat untuk memfasilitasi warga negaranya agar memahami,
menghayati, mengamalkan dan mengembangkan konsep, prinsip dan nilai demokrasi
sesuai dengan status dan perannya dalam masyarakat.
Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional, Dalam Undang-Undang No 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan pula bahwa Pendidikan
Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pendidikan demokrasi dilakukan secara formal, informal dan nonformal.
1. Pedidikan demokrasi secara formal, yaitu pendidikan yang melewati tatap muka,
diskusi timbal balik, perensentasi, serta studi kasus untuk memberikan gambaran
kepada siswa bagaimana agar mencintai negara dan bangsa.
2. Pendidikan demokrasi secara informal, yaitu pendidikan yang melewati tahap
pergaulan di rumah ataupun masyarakat sebagai bentuk aplikasi nilai berdemokrasi.
3. Pendidikan nonformal, yaitu pendidikan yang melewati tahap diluar lingkungan
masyarakat.
Menurut Affandi (2005:7) ada 3 (tiga) hal yang perlu diperhatikan dalam
menanamkan pendidikan demokrasi kepada generasi muda, yaitu pengetahuan dan
kesadaran akan hal : Pertama, demokrasi adalah bentuk kehidupan bermasyarakat
yang paling menjamin hak-hak warga masyarakat itu sendiri. Kedua, Demokrasi
adalah suatu learning process yang tidak dapat begitu saja meniru dari masyarakat
lain. Ketiga Kelangsungan demokrasi tergantung pada keberhasilan
mentranformasikan nilai-nilai demokrasi: kebebasan, persamaan dan keadilan serta
loyal kepada sistem politik yang bersifat demokrasi. Berdasarkan pendapat tersebut,
menunjukan bahwa pendidikan demokrasi tidak dapat begitu saja meniru dari

5
masyarakat lain, akan tetapi harus benar-benar digali dari budaya masyarakat itu
sendiri. Kemudian demokrasi itu akan terus berlangsung dan berkembang manakala
kita dapat mentransformasikan nilai-nilai demokrasi seperti kebebasan, persamaan
dan keadilan serta loyal kepada pelaksanaan sistem politik kita yang bersifat
demokratis.

Sesuai dengan tujuan pendidikan demokrasi untuk mempersiapkan warga


masyarakat berpikir kritis dan berpikir demokratis. Ini menuntut kita untuk
memberikan implikasi bahwa pendidikan demokrasi sangat diperlukan, agar warga
negaranya mengerti, menghargai kesempatan dan tanggungjawab sebagai warga
negara yang demokratis.

F. Tantangan Demokrasi Indonesia Di Masa Depan


1. Cara berdemokrasi yang baik dan benar dengan memperhatikan kaidah-kaidah
maupun asas dalam berdemokrasi masyarakat.
2. Pemilu
3. Kompetisi bersaing
4. Partisipasi politik
5. Kebebasan sipil berpolitik
6. Masyarakat Madani (berdemokrasi)

6
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari sudut bahasa (etimologis), demokrasi berasal dari bahasa yunani
yaitu Demos yang berarti rakyat dan cratosatau cratein yang berarti pemerintahan.
Jadi secara bahasa Demokrasi adalah Pemerintahan rakyat atau kekuasaan rakyat.
Demokrasi berdasarkan cara menyampaikan pendapat dibagi menjadi tiga:
1. Demokrasi Langsung
2. Demokrasi Tidak Langsung(Perwakilan)
3. Demokrasi Perwakilan dengan Sistem Pengawasan Langsung dari Rakyat.
· Nilai-nilai demokrasi merupakan nilai yang diperlukan untuk mengembangkan
pemerintahan yang demokratis. Nilai-nilai yang dikembangkan dan dibiasakan dalam
kehidupan warga akan menjadi budaya demokrasi.
· Pendidikan demokrasi pada hakikatnya adalah sosialisasi nilai-nilai demokrasi
supaya bisa diterima dan dijalankan oleh warga negara. Pendidikan demokrasi
bertujuan mempersiapkan warga masyarakat berperilaku dan bertindak demokratis,
melalui aktivitas menanamkan pada generasi muda akan pengetahuan, kesadaran dan
nilai-nilai demokrasi.

B. SARAN
Demikian makalah yang telah kami susun, semoga bermanfaat bagi pembaca
dan pemakalah sendiri. Dan semoga apa yang kita diskusikan dapat menambah rasa
syukur kepada Allah dan menambah pengetahuan kita. Kami menyadari masih
banyak salah dalam penyusunan makalah ini, untuk itu kami mengharap kritik dan
saran yang membangun. Terima kasih.

7
DAFTAR PUSTAKA

http://andi-chodetz.blogspot.com/2013/04/pendidikan-demokrasi.html
https://anandakukuh.wordpress.com/2011/03/13/makalah-demokrasi-dan-pendidikan-
demokrasi/
http://mohfalihulisbah.blogspot.com/2013/06/demokrasi-dan-pendidikan-demokrasi-
di.html
http://haryatikurniawati96.blogspot.com/2015/11/demokrasi-dan-pendidikan-
demokrasi.html

Anda mungkin juga menyukai