Anda di halaman 1dari 3

AKARTA. Malang tak dapat ditolak mujur tak dapat diraih.

Tatkala kinerja sedang moncer, nasib apes


menimpa PT Chandra Asri Petrochemical Tbk pada Sabtu (10/6) kemarin. Satu tungku
atawa furnace pabrik petrokimia mereka yang terletak di Cilegon, Banten, terbakar pada sekitar pukul
17.15 WIB. Meski pemadaman api hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit, pemulihannya tak instan.
Chandra Asri membutuhkan waktu hingga seminggu ke depan untuk memulihkan fasilitas produksi. "Tentu
dari operation pabrik sudah mempersiapkan apa saja yg diperlukan agar operasional pabrik ke level stabil," ujar
Suryandi, Direktur PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, saat dihubungi KONTAN, Minggu (11/6). Baca Juga

 Satu tungku milik Chandra Asri terbakar


 TPIA dirikan anak usaha Chandra Asri Perkasa
 Laba Chandra Asri melonjak tinggi di 2016
 Chandra Asri & BP bangun kilang petrokimia

Hingga kini, Chandra Asri masih menyelidiki musabab kebakaran. Perusahaan berkode saham TPIA di Bursa
Efek Indonesia (BEI) tersebut tak habis pikir mengenai penyebab. Mereka mengklaim, selama ini menerapkan
standar operasi dan prosedur (SOP) pengamanan yang sangat ketat .

Adapun satu tungku yang terbakar tadi merupakan bagian dari sembilan tungku di
komplek pabrik etilena. Total kapasitas produksi dari sembilan tungku mencapai 860.000 ton
per tahun.

Asal tahu, etilena bersama dengan propilena, merupakan produk utama dari
olefin. Olefin juga memiliki produk sampingan yakni pyrolysis gasoline (Py-Gas), mixed
C4 dan pyrolysis fuel Oil (PFO). Pada kuartal I 2017 lalu, olefins menyumbangkan
pendapatan terbesar, yakni hingga US$ 282,99 juta atau setara 44,72% terhadap total
pendapatan Chandra Asri. Sisa kontribusi pendapatan dari empat lini bisnis lain. (lihat
infografis)

Delapan tungku lain .Meski untuk sementara waktu satu tungku berhenti operasi,
Chandra Asri memastikan delapan tungku yang lain masih berfungsi dengan baik. Dus,
proses produksi pabrik tetap berjalan. "Selain unit yang bermasalah, lainnya berjalan dengan
baik," terang Suryandi. Asal tahu, padahal belum lama ini Chandra Asri mengumumkan
rencana ekspansi pabrik Cilegon.

Mereka mengawali langkah lewat aksi membeli tanah 4.978 meter persegi (m) di Kelurahan Gunung Sugih,
Kecamatan Ciwandan, Cilegon, dari perusahaan terafiliasi bernama PT Pancapuri Indoperkasa pada 2 Juni 2017.
Nilai transaksinya sekitar Rp 13,24 miliar. Adapun hubungan afiliasi antara Chandra Asri dengan Pancapuri dari
sisi kepengurusan. Loeki Sundjaja Putra menjabat sebagai Komisaris Chandra Asri dan Komisaris Utama
Pancapuri. Keterikatan Chandra Asri dengan Pancapuri juga terjalain dalam kepemilikan saham oleh Prajogo
Pangestu. Prajogo mengempit 15,32% saham Chandra Asri dan 50,00% saham Pancapuri. Pada 6 Juni 2017,
manajemen Chandra Asri menyatakan alasan belanja tanah adalah untuk menunjang perluasan kegiatan usaha di
masa yang akan datang. Sementara Pancapuri menawarkan lahan siap pakai di sebelah komplek pabrik
petrokimia mereka. Chandra Asri menilai lokasi tanah Pancapuri strategis. "Hal ini diyakini akan berdampak
positif dan akan memberikan nilai lebih bagi para pemegang saham serta stakeholders perseroan," tulis
manajemen perusahaan dalam keterbukaan informasi BEI, Selasa (6/6).

Informasi saja, pabrik Cilegon adalah satu dari dua pabrik Chandra Asri di Banten. Pabrik
lain berada di Serang. Pabrik petrokimia Chandra Asri beroperasi secara komersial sejak
tahun 1992.

Sepanjang kuartal I 2017, kinerja Chandra Asri mendaki. Kalau dihitung, pendapatan bersih naik hampir dua
kali lipat sedangkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih
naik hampir tiga kali lipat.
PETROKIMIA

Apa yang dimaksud dengan petrokimia?

Petrokimia adalah suatu industri yang bergerak pada pengolahan bahan kimia dengan menggunakan bahan baku
dari hasil dari proses pengolahan minyak bumi dan gas bumi, dari pengertian tersebut jelas kita telah mengerti
mengapa kedua industri tersebut memiliki hubungan yaang erat. Pola perkembangan industri petrokimia
bergantung pada produk-produk hasil pengolahan minyak dan gas bumi yang tersedia. Pada dasarnya, industri
petrokimia terbagi dalam tiga bagian besar, yaitu:

1. Produk petrokimia hulu.


Bagian hulu bertindak sebagai proses pengolahan produk dasar (premier) dan akan menghasilkan
produk setengah jadi (produk antara) maupun langsung dapat diolah enjadi produk jadi pada bagaian
industri hilir. Contoh produk hulu yang diolah menjadi produk setengah jadi anatara lain: propilena,
benzena, toluena, etilena, methanol dan sebagainya.
2. Produk antara.
Produk antara merupakan hasil dari proses pengolahan petrokimia hulu dan selanjutnya akan diolaha
menjadi produk siap pakai (jadi) maupun produk yang masih bisa diolah pada proses selanjutnya,
contoh dari produk anatara ialah polietilena, ammonia, butena, dikloroetilen-vinil klorida dan
sebagainya.
3. Produk petrokimia hilir.
Bagian ini bergerak sebagai pengolah produk antara menjadi produk jadi sehingga dapat digunakan
oleh masyarakat. Berbagai macam jenis produk jadi dengan fungsinya masing-masing seperti pupuk,
serat pakaian, alat kosmetik, bahan pelarut, cat, lilin, karet nilon, bahan peledak dan berbagai jenis
produk lain.

Jadi dapat kita simpulkan bahwa proses petrokimia dilakukan dengan tiga tahap pengolahan sehingga dihasilkan
produk yang siap pakai yang meliputi tahap pengolahan fraksi minyak bumi dan gas bumi menjadi bahan baku,
mengolah bahan baku menjadi produk setengah jadi dan pada tahap akhir yaitu mengolah bahan setengah jadi
menjadi produk yang siap digunakan oleh masyarakat.

PETROKIMIA

Bahan Baku Industri Petrokimia

Dalam industri petrokimia pada dasarnya menggunakan tiga bahan baku, yaitu:

Olefin
Senyawa ini merupakan bahan baku utama dalam industri petrokimia sehingga diproduksi
dalam jumlah besar, jenis olefin yang paling banyak digunakan ialah:

1. Etilena, jenis ini dapat menghasilkan berbagai macam jenis produk seperi polietilena
(plastik), PVC (untuk membuat pipa paralon), etilena glikol (untuk bahan anti beku
pada radiator mobil).
2. Propilena, jenis ini dapat menghasilkan beberapa produk petrokimia seperti butadina
(menghasilkan karet sintetis), gliserol (dapat digunakan pada pembuatan bahan
pelembab dan peledak), polipropilena (digunakan untuk pembuatan tali dan karung
plastik) dan isopropyl ( dapat digunakan untuk pembuatan bahan lain seperti aseton).

Aromatik
Senyawa ini memiliki ikatan rantai rangkap dalam betuk selang-seling. Berikut bahan
aromatik yang digunakan pada industri petrokimia:
1. Benzena yang dapat menghasilkan sikloheksana (untuk membuat nilon), kumena
(untuk membuat fenol) dan stirena (untuk pembuatan karet sintetis).
2. Toulena dapat digunakan sebagai bahan pembuatan produk farmasi.
3. Xilena dapat menghasilkan asam tereftalat untuk bahan dasar pada pembuatan serat.

Syn-Gas (gas sintesis)


Bahan ini merupakan campuran dari karbon monoksida (CO) dan hydrogen (H2), dalam
industri petrokimia bahan ini duganakan untuk menghasilkan berbagai macam produk seperti:

1. Amonia (pestisida)
2. Urea, selain sebagai pupuk dapat juga diolah pada industi perekat dan plastik.
3. Methanol (alkohol dan spiritus)
4. Formaldehida (dapat dioalah menjadi formalin atau pengawet)

Salah satu contoh produk petrokimia yang sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari
yaitu detergen, produk ini merupakan hasil pengolahan bahan-bahan turunan minyak bumi
yang memiliki daya cuci yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai