Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH KIMIA KLINIK

“TRIGLISERIDA, LDL HDL, VLDL”

Disusun Oleh :

Amelia Aris Thantia P07234014001


Arum Maharani P07234014003

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
PROGRAM STUDI D-III ANALIS KESEHATAN
2017

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

dengan rahmat dan petunjuknya kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini kami susun dengan harapan dapat membantu meningkatkan

pemahaman tentang pokok-pokok materi guna meraih prestasi belajar yang

maksimal.

Kami menyadari makalah ini masih ada beberapa kekurangan. Untuk itu,

kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun baik dari siswa maupun

praktisi pendidikan agar kedepannya lebih sempurna. Akhir kata, selamat belajar

dan jangan lupa selalu berdoa pada Tuhan Yang Maha Esa.

Balikpapan, Mei 2017

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 2

C. Tujuan ....................................................................................................... 2

BAB II ISI

A. Trigliserida ............................................................................................... 3

B. LDL .......................................................................................................... 8

C. HDL ......................................................................................................... 15

D. VLDL .......................................................................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................... 16

B. Saran .......................................................................................................... 17

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lipid adalah salah satu kelompok senyawa yang terdapat dalam

tumbuhan, hewan atau manusia yang sangat berguna bagi kehidupan manusia.

Sifat umum lipid adalah tidak dapat larut dalam air tetapi larut dalam satu

atau lebih zat pelarut organik. Di dalam tubuh lipid berfungsi sebagai sumber

energi yang efisien baik secara langsung maupun potensial.

Di dalam darah lipid terdiri dari kolesterol, trigliserida, fosfolipid dan

asam lemak bebas yang berasal dari makanan dan disintesis lemak endogen.

Lipid tidak larut dalam lemak oleh sebab itu harus terikat pada protein (dalam

bentuk lipoprotein) agar dapat diangkut dalam peredaran darah.

Ukuran lipoprotein berbeda-beda. Yang lebih kecil disebut lipoprotein

dengan daya larut rendah LDL (Low Density Lipoprotein) atau lipoprotein

dengan daya larut sangat rendah VLDL (Very Low Density Lipoprotein).

Molekul ini mengangkut lemak dari hati kebagian tubuh lain. Terlalu banyak

LDL atau VLDL dapat menyebabkan lemak menumpuk di dinding pembuluh

nadi. Penyempitan ini dapat menyebabkan pengiriman oksigen ke otot

jantung berkurang, dengan akibat serangan jantung.

Lipoprotein yang lebih besar disebut lipoprotein dengan daya larut tinggi

(High Density Lipoprotein). HDL dianggap sebagai lipoprotein yang ‘baik’

iv
karena mengeluarkan lemak dari pembuluh darah dan mengembalikannya ke

hati untuk diproses lagi. Kadar HDL yang tinggi melindungi kita dari

penyakit jantung.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa definisi Trigliserida?

b. Apa definisi LDL?

c. Apa definisi HDL?

d. Apa definisi VLDL?

1.3 Tujuan

a. Untuk mengetahui definisi trigliserida

b. Untuk mengetahui definisi LDL

c. Untuk mengetahui definisi HDL

d. Untuk mengetahui definisi VLDL

BAB II

ISI

A. Trigliserida

v
Trigliserida (atau lebih tepatnya triasilgliserol atau triasilgliserida) adalah

sebuah gliserida, yaitu ester dari gliserol dan tiga asam lemak. Trigliserida

merupakan penyusun utama minyak nabati dan lemak hewani. Rumus kimia

trigliserida adalah CH2COOR-CHCOOR'-CH2-COOR", dimana R, R' dan R"

masing-masing adalah sebuah rantai alkil yang panjang. Ketiga asam lemak

RCOOH, R'COOH and R"COOH bisa jadi semuanya sama, semuanya

berbeda ataupun hanya dua diantaranya yang sama.

Panjang rantai asam lemak pada trigliserida yang terdapat secara alami

dapat bervariasi, namun panjang yang paling umum adalah 16, 18, atau 20

atom karbon. Asam lemak alami yang ditemukan pada tumbuhan dan hewan

biasanya terdiri dari jumlah atom karbon yang genap disebabkan cara asam

lemak dibiosintesis dari asetil-KoA. Sekalipun begitu, bakteria memiliki

kemampuan untuk menyintesis asam lemak dengan atom karbon ganjil

ataupun rantai bercabang. Karena itu, hewan memamah biak biasanya

memiliki asam lemak berkarbon ganjil, misalnya 15, karena aksi bakteria di

dalam rumennya.

Kebanyakan lemak alami memiliki campuran kompleks dari berbagai

macam trigliserida; karena ini, lemak mencair pada suhu yang berbeda-beda.

Lemak seperti mentega kokoa hanya terdiri dari beberapa trigliserida, salah

satunya mengandung berturut-turut palmitat, oleat, dan stearat. Hal ini

menyebabkan terjadinya titik lebur yang tajam, yang menyebabkan coklat

meleleh dalam mulut tanpa terasa berminyak. Pada sel, trigliserida (atau

lemak netral) dapat melalui membran sel dengan bebas, tidak seperti molekul

vi
lainnya, karena karakteristiknya yang non-polar sehingga tidak bereaksi

dengan lapisan ganda fosfolipid pada membran.

Trigliserida adalah sejenis lemak dalam darah Anda yang bermanfaat

sebagai sumber energi. Bila Anda makan lebih dari yang diperlukan tubuh,

kelebihan kalori Anda akan disimpan sebagai trigliserida dalam sel-sel lemak

untuk penggunaan selanjutnya. Trigliserida dalam kadar normal sangat

diperlukan tubuh. Kadar trigliserida tinggi biasanya disebabkan oleh

kegemukan dan gaya hidup kurang berolah raga. Diabetes, gangguan ginjal

dan obat-obatan tertentu juga dapat meningkatkan kadar trigliserida. Kadar

trigliserida 150 mg/dL atau lebih adalah salah satu faktor risiko sindroma

metabolik yang meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan lainnya.

Meskipun kadar kolesterol berlebih tidak baik bagi kesehatan, kadar

kolesterol yang rendah ternyata tidak selalu berarti baik bagi tubuh. Kadar

kolesterol yang rendah dapat menjadi salah satu petunjuk adanya kelainan

dalam tubuh seperti adanya gangguan kekurangan energi yang berat, radang

hati, infeksi hati, gangguan fungsi ginjal.

Kadar Trigliserida :

Kadar Kategori
Kurang dari 150 mg/dL Normal
150-199 mg/dL Batas normal-tinggi
200-499 mg/dL Tinggi
Sama atau lebih dari 500 mg/dL Sangat tinggi

Pendistribusian lemak dan kolesterol dalam darah dilakukan melalui dua

jalur, yaitu :

vii
1. Jalur eksogen

Setelah makanan tersebut diurai oleh tubuh, uraian yang dihasilkan

berupa trigliserida dan kolesterol dikemas lagi dalam usus dalam bentuk

partikel besar lipoprotein, yang disebut Kilomikron. Kilomikron ini akan

membawanya ke dalam aliran darah.

Kemudian trigliserida dalam kilomikron tadi akan mengalami

penguraian lebih lanjut oleh enzim lipoprotein lipase, sehingga terbentuk

asam lemak bebas dan kilomikron remnan. Asam lemak bebas yang

dihasilkan akan menembus jaringan lemak di bawah kulit dan sel otot

untuk diubah menjadi trigliserida kembali sebagai cadangan energi.

Sedangkan kilomikron remnan akan dimetabolisme dalam hati sehingga

menghasilkan kolesterol bebas.

Sebagian kolesterol yang mencapai organ hati akan diubah menjadi

asam empedu, yang akan dikeluarkan ke dalam usus, berfungsi seperti

pembersih dan membantu proses penyerapan lemak dari makanan.

Sebagian lagi dari kolesterol yang dikeluarkan melalui saluran empedu

tanpa dimetabolisme lagi kemudian menjadi asam empedu yang oleh

organ hati akan didistribusikan ke jaringan tubuh lainnya melalui jalur

endogen.

2. Jalur endogen

Makanan yang masuk ke dalam tubuh dengan kandungan

karbohidrat yang banyak akan diolah oleh hati menjadi asam lemak yang

akhirnya akan terbentuk trigliserida. Trigliserida tersebut akan

viii
ditransportasikan di dalam tubuh dalam bentuk lipoprotein yang bernama

VLDL (very low density lipoprotein).

VLDL ini akan dimetabolisme kembali oleh tubuh menjadi IDL

(intermeida density lipoprotein) yang akan diproses kembali oleh tubuh

menjadi LDL (low density lipoprotein) yang kaya akan kolesterol.

LDL tersebut akan mendistribusikan kolesterol yang dimilikinya

ke seluruh jaringan tubuh melalui sistem peredaran darah untuk digunakan

tubuh dan sebagian lagi akan dilepaskan di dalam darah.

Kolesterol yang dilepaskan tersebut kemudian akan berikatan

dengan HDL (High Density Lipoprotein) yang akan membawa kelebihan

kolesterol tersebut dalam darah menuju hati untuk diproses kembali.

Pengukuran kadar Trigliserida

Metode : GPO-PAP

Prinsip : trigliserida ditentukan setelah hidrolisis enzim dengan lemak.

Indikator quinoneimine dibentuk dari hydrogen peroksida, 4 –

aminoantypirine dan 4 – klorofenol di bawah pengaruh katalisis

peroksidase.

Sampel : Serum

Kuvet : Kuvet

Reagen : Reagen Trigliserida

Prosedur :

1. Sampel di sentrifuge 5000 rpm selama 10 menit

2. Diambil 200 µl serum masukkan ke cup kaca.

ix
3. Jika lampu accsas sampel hijau (stand by) masukkan sampel

berurutan.

4. Tekan workplace  test selection  routine  masukkan no.post

 enter  no. sampel  enter  pilih pemeriksaan.

5. Jika sudah semua, cek ulang di Data Review.

6. Jika sudah benar Klik Star. Tunggu alat bekerja sampai hasil

pemeriksaan keluar.

Nilai Rujukan :

 DEWASA :

o Usia 12-29 tahun : 10 – 140 mg/dl.

o Usia 30 – 39 tahun : 20 – 150 mg/dl.

o Usia 40-49 tahun : 30 – 160 mg/dl.

o Usia > 50 tahun : 40 – 190 mg/dl.

 ANAK :

o Bayi : 5 – 40 mg/dl.

o Usia 5-11 tahun : 10 – 135 mg/dl.

Masalah Klinis : Peningkatan kadar trigliserida dapat dijumpai pada:

:hiperlipoproteinemia, infark miokardial akut, hipertensi, thrombosis

serebral, arteriosklerosis, diet tinggi karbohidrat. Juga dapat dijumpai pada

: hipotiroidisme, sindrom nefrotik, sirosis Laennec atau alkoholik, DM tak

terkontrol, pancreatitis, sindrom Down, stress, kehamilan. Pengaruh obat :

Estrogen, kontrasepsi oral. (Riswanto, 2010).

B. LDL

x
LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar pada manusia

(total 70%). Partikel LDL mengandung trigliserida sebanyak 10 % dan

kolesterol 50%. LDL merupakan metabolit VLDL, fungsinya membawa

kolesterol kejaringan perifer (untuk sintesis membran plasma dan hormon

streroid) kadar LDL tergantung dari banyak faktor termasuk kolesterol dalam

makanan, asupan minyak jenuh, kecepatan produksi dan eliminasi LDL dan

VLDL. Kadar LDL di dalam darah sangat tergantung dari lemak yang masuk,

semankin tinggi atau semakin banyak lemak yang masuk maka semakin

menumpuk pula LDL. Hal ini disebabkan LDL merupakan lemak jenuh yang

tidak mudah larut.

Kolesterol LDL merupakan kolesterol “jahat” yang membawa lipoprotein

dengan kerapatan rendah (low-density lipoproteins). Sebaiknya kadar

kolesterol LDL rendah karena berkaitan dengan risiko lebih tinggi penyakit

jantung. LDL mengandung lebih banyak lemak daripada HDL sehingga ia

akan mengambang di dalam darah. Protein utama yang membentuk LDL

adalah Apo-B (apolipoprotein-B). Kolesterol LDL atau Lemak yang “Jahat”

Kolesterol LDL adalah lemak yang “jahat”, karena bisa menimbun pada

dinding dalam dari pembuluh darah, terutama pembuluh darah kecil yang

mensuplai makanan ke jantung dan otak. Timbunan lemak itu makin lama

makin tebal dan makin keras, yang dinamakan arteriosklerosis, dan akhirnya

menyumbat aliran darah. Kolesterol LDL yang optimal adalah bila kadarnya

dalam darah di bawah 100 mg/dl. Kolesterol LDL 100 – 129 mg/dl

dimasukkan kategoriperbatasan (borderline), apabila di atas 130 dan disertai

xi
factor risiko lain seperti merokok, gemuk, diabetes, tidak olahraga, apalagi

jika sudah mencapai 160 atau lebih, maka segera perlu diberi obat.

Low-density lipoproteins (LDLs) mengandung 25% protein, 5%

triglycerides, 20% fosfolipid, dan 50% kolestrol. Mereka mengangkut hampir

75% dari total kolestrol didalam darah dan mengantarnya ke sel-sel seluruh

tubuh untuk digunakan dalam perbaikan membran sel dan sintesis hormon

steroid dan garam empedu. (Tortora, 2009: 991)

Pengukuran kadar LDL

Metode : Enzymatic colorimetric assay

Prinsip : Cholesterolesters dipecah menurut banyaknya ke dalam cholesterol

bebas dan zat asam yang mengandung fatty dengan cholesterol esterase

bersama oksigen, cholesterol dioksidasi oleh cholesterol axidase ke A4-

Cholestenone dan peroksida hydrogen. Bersama peroxidase, peroksida

hydrogen yang dihasilkan bereaksi dengan 4-aminoantipyrine dan HSDA

untuk membentuksuatu purple-blue dye. Intensitas warna yang terbentuk

berbanding lurus dengan konsentrasi cholesterol dan diukur secara

photometric.

Kolesterol LDL diukur dari pengukuran trigliserida, kolesterol total, dan

kolesterol HDL dengan pendekatan Friedewald sebagai berikut :

Kolesterol LDL = Kolesterol total – kolesterol HDL – (trigliserida/5)

Sampel : Serum

Kuvet : Kuvet

Reagen : Reagen LDL

xii
Prosedur :

1. Sampel di sentrifuge 5000 rpm selama 10 menit

2. Diambil 200 µl serum masukkan ke cup kaca.

3. Jika lampu accsas sampel hijau (stand by) masukkan sampel berurutan.

4. Tekan workplace  test selection  routine  masukkan no.post 

enter  no. sampel  enter  pilih pemeriksaan.

5. Jika sudah semua, cek ulang di Data Review.

6. Jika sudah benar Klik Star. Tunggu alat bekerja sampai hasil

pemeriksaan keluar.

Nilai Rujukan :

 Yang dianjurkan : Risiko sedang : 130 – 159 mg/dl. Risiko tinggi : >=

160 mg/dl.

Masalah Klinis : Peningkatan kadar lemak darah dapat menimbulkan risiko

penyakit arteri koronaria atau penyakit kardiovaskuler. Peningkatan kadar

kolesterol (hiperkolesterolemia) menyebabkan penumpukan kerak lemak di

arteri koroner (arteriosklerosis) dan risiko penyakit jantung (infark

miokardial). Kadar kolesterol serum tinggi dapat berhubungan dengan

kecenderungan genetik (herediter), obstruksi bilier, dan/atau asupan diet.

Peningkatan trigliserid dalam waktu yang lama akan menjadi gajih di bawah

kulit dan menyebabkan obesitas. Gajih yang berlebih akan diubah juga

menjadi kolesterol LDL. Kolesterol LDL yang tinggi dan kolesterol HDL

yang rendah merupakan risiko penyakit aterosklerosis. Sebaliknya, kolesterol

xiii
LDL yang rendah dan kolesterol HDL tinggi dapat menurunkan risiko

penyakit arteri koronaria.

C. HDL

HDL merupakan salah satu dari tiga komponen lipoprotein, kombinasi

lemak dan protein, mengandung kadar protein tinggi, sedikit trigliserida dan

fosfolipid, mempunyai sifat umum protein dan terdapat pada plasma darah,

disebut juga lemak baik yang membantu mengurangi penimbunan plak pada

pembuluh arteri. Endapan atherosklerotik yang mengandung kolesterol dan

lemak bersifat tidak stabil dan mudah pecah. Pada saat plak pecah, akan

terbentuk luka terbuka pada dinding arteri. Luka terbuka dapat menyebabkan

darah dan protein menutup bagian terbuka dan membentuk gumpalan darah

yang disebut thrombus. Gumpalan tersebut dapat membesar dan menutup

lubang arteri dan menghentikan aliran darah ke jantung atau otak. Bila

pembuluh darah arteri tersumbat ke jantung maka dapat menyebabkan

terjadinya penyakit jantung koroner.

HDL-kolesterol sering disebut sebagai kolesterol baik karena dalam

operasinya HDL membersihkan kelebihan kolesterol dari dinding pembuluh

darah dengan mengangkutnya kembali ke hati. HDL ini mempunyai

kandungan lemak lebih sedikit dan mempunyai kepadatan tinggi atau lebih

berat dan mampu membawa kelebihan kolesterol jahat di pembuluh arteri

untuk diproses dan dibuang. HDL mencegah kolesterol mengendap di arteri

dan mencegah terjadinya atherosklerosis.

xiv
Peranan HDL atau Lipoprotein berkepadatan tinggi, yang berperan

sebagai pembersih lemak di dalam aliran darah, dan merupakan kunci bagi

pengangkutan kolesterol LDL itu, tampaknya memang sangat berguna untuk

membantu mencegah timbulnya penyakit jantung. Dewasa ini telah diketahui

bahwa seorang penderita dengan kadar kolesterol darah yang tinggi, tidak

akan jatuh lagi ke dalam risiko yang dapat membahayakan keselamatan

hidupnya, terlebih bila ia cukup memperoleh HDL.

High-density lipoproteins (HDLs) mengandung 40-45% protein, 5-10%

triglycerides, 30% fosfolipid, dan 20% kolestrol, membuang kelebihan

kolesterol dari sel-sel tubuh dan darah dan mengangkutnya ke hati untuk

penghapusan. Karena HDL mencegah akumulasi kolesterol dalam darah,

tingkat HDL yang tinggi dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit arteri

koroner.Untuk alasan ini, HDL-kolesterol dikenal sebagai kolesterol "baik".

(Tortora, 2009: 991)

Pengukuran kadar HDL

Metode : CHOD-PAP

Prinsip : Chylomicrons, VLDL dan LDL yang diendapkan dengan

menambahkan asam phospotungistic dan ion magnesium dengan

menambahkan asam phospotungistic dan ion magnesium untuk sampel.

Sentrifugasi meninggalkan hanya HDL dalam supernatan. Isi kolesterol

mereka ditentukan secara enzimatis menggunakan DiaSys kolesterol FS.

Sampel : Serum

Kuvet : Kuvet

xv
Reagen : Reagen HDL

Prosedur :

1. Sampel di sentrifuge 5000 rpm selama 10 menit

2. Diambil 200 µl serum masukkan ke cup kaca.

3. Jika lampu accsas sampel hijau (stand by) masukkan sampel berurutan.

4. Tekan workplace  test selection  routine  masukkan no.post 

enter  no. sampel  enter  pilih pemeriksaan.

5. Jika sudah semua, cek ulang di Data Review.

6. Jika sudah benar Klik Star. Tunggu alat bekerja sampai hasil

pemeriksaan keluar.

Nilai Rujukan :

o Usia 20-24 tahun : 30 – 79 mg/dl.

o Usia 25-29 tahun : 31 – 83 mg/dl.

o Usia 30-34 tahun : 28 – 77 mg/dl.

o Usia 35-39 tahun : 36 – 62 mg/dl.

o Usia 40-44 tahun : 34 – 67 mg/dl.

o Usia 45-49 tahun : 30 – 87 mg/dl.

o Usia 50-54 tahun : 28 – 92 mg/dl.

Masalah Klinis :

1. Peradangan

Kadar kolesterol HDL yang terlalu rendah bisa menghambat proses

pembuangan LDL dalam darah. LDL yang tidak terkendali akan memicu

pembentukan plak dalam arteri dan menghambat oksigenasi darah.

xvi
Menurut Mayo Clinic, LDL yang terakumulasi di dinding pembuluh

darah bisa menyebabkan peradangan (inflamasi).

2. Pembuluh Darah Pecah

Setelah pembuluh darah meradang, dan tingkat HDL tetap rendah, sel

darah merah dan putih mulai terjebak di daerah yang meradang dan tidak

dapat mengalir lancar ke organ lain dan bagian tubuh yang

membutuhkan.

Jika dibiarkan, kondisi ini dapat menyebabkan pembuluh darah pecah.

Pembuluh darah pecah akan memicu pendarahan internal.

3. Aterosklerosis

Tingkat HDL yang tidak kunjung naik akan membuat LDL terus

membentuk plak dalam arteri. Seiring waktu, tidak hanya plak, tapi arteri

lama-kelamaan akan mengalami aterosklerosis atau pengapuran. Kondisi

ini akan memperparah penyumbatan arteri.

Menurut American Heart Association, aterosklerosis juga dapat

menyebabkan beberapa kondisi lain seperti gagal ginjal, gagal jantung,

dan serangan jantung.

4. Disfungsi Ereksi

Seiring menurunnya aliran darah akibat terjadinya penyumbatan, banyak

organ dalam tubuh menderita, termasuk alat kelamin laki-laki.

Menurut American Heart Association, menurunnya aliran darah ke organ

vital laki-laki dapat memicu disfungsi ereksi.

D. VLDL

xvii
VLDL (very low density Lipoprotein) adalah Lipoprotein yang dibentuk

di hati yang kemudian akan diubah di pembuluh darah menjadi LDL (low

density Lipoproten). Bentuk Lipoprotein ini memiliki komponen kolesterol

paling banyak dan akan membawa kolesterol tersebut ke jaringan seperti

dinding pembuluh darah.

Very low-density lipoproteins (VLDLs) yang dibentuk di sel-sel hati,

terutama mengandung lipid endogen (dibuat didalam tubuh). VLDLs

mengandung hampir 10% protein, 50% triglycerides, 20% fosfolipid, dan

20% kolestrol. VLDLs mentransport triglycerides yang disintesis di sel-sel

hati ke sel-sel adipose untuk disimpan. Seperti chylomicrons, mereka

kehilangan trigliserida sebagai apo C-2 mereka dan mengaktifkan

mengaktifkan lipoprotein lipase endotel, dan asam lemak yang dihasilkan

diambil oleh sel-sel adipose untuk disimpan dan oleh sel otot untuk produksi

ATP. Ketika mereka mendeposit beberapa trigliserida di sel adiposa, VLDLs

dikonversi ke LDL. (Tortora, 2009: 991).

xviii
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Trigliserida adalah sejenis lemak dalam darah Anda yang bermanfaat

sebagai sumber energi. Bila Anda makan lebih dari yang diperlukan tubuh,

kelebihan kalori Anda akan disimpan sebagai trigliserida dalam sel-sel

lemak untuk penggunaan selanjutnya. Trigliserida dalam kadar normal

sangat diperlukan tubuh.

Low-density lipoproteins (LDLs) mengandung 25% protein, 5%

triglycerides, 20% fosfolipid, dan 50% kolestrol. Mereka mengangkut

hampir 75% dari total kolestrol didalam darah dan mengantarnya ke sel-sel

seluruh tubuh untuk digunakan dalam perbaikan membran sel dan sintesis

hormon steroid dan garam empedu.

High-density lipoproteins (HDLs) mengandung 40-45% protein, 5-

10% triglycerides, 30% fosfolipid, dan 20% kolestrol, membuang

kelebihan kolesterol dari sel-sel tubuh dan darah dan mengangkutnya ke

hati untuk penghapusan. Karena HDL mencegah akumulasi kolesterol

dalam darah, tingkat HDL yang tinggi dikaitkan dengan penurunan risiko

xix
penyakit arteri koroner.Untuk alasan ini, HDL-kolesterol dikenal sebagai

kolesterol "baik".

VLDL (very low density Lipoprotein) adalah Lipoprotein yang dibentuk

di hati yang kemudian akan diubah di pembuluh darah menjadi LDL (low

density Lipoproten). Bentuk Lipoprotein ini memiliki komponen kolesterol

palg banyak dan akan membawa kolesterol tersebut ke jaringan seperti

dinding pembuluh darah.

3.2 Saran

Kimia darah mengenai Trigliserida, LDL, HDL, dan VLDL yang telah

disajikan dalam makalah ini, dapat dijadikan referensi ataupun tambahan

wawasan bagi pembaca sehingga dapat membedakannya dan dapat

menerapkanya secara tepat.

xx

Anda mungkin juga menyukai