Anda di halaman 1dari 226
oe . x.N. Gde Ranuh, SpAK y PP retoos ie tine Cora icuy Cae fomrerrety tea itet4 i & Ss mi rs coer) a ? a EGC 109 ‘TUMBUH KEMBANG ANAK Oleh: dr. Soetjiningsih, DSAK Editor: Prof. dr. IG.N. Gde Ranuh, DSAK Diterbitkan pertama kali oleh Penerbit Buku Kedokteran EGC © 1995 Penerbit Buku Kedokteran EGC P.O. Box 4276/Jakarta 10042 Tetepon: 6530 6283 Anggota IKAPI Desain kulit muka: Samson P. Barus Hak cipta dilindungi Undang-Undang Dilarang mengutip, memperbanyak dan menerjemahkan sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit. Cetakan I: 1995 Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT) Soetjiningsih Tumbuh kembang anak/ oleh Soetjiningsih ; editor, IG.N. Gde Ranuh. ~ Jakarta : EGC, 1995. xi, 252 him. ; 15,5.x 24 cm. ISBN 979-448-277-3 1. Anak, Perkembangan. 1. Judul. I. Ranuh, IG.N Gde. 612.65 {Sidi tuar tanggung jewab percotakan DAFTAR ISI Kata Pengantar vii if Tumbuh-Kembang Anak ix 3. Penilaian Perkembangan Anak 63 Nutrisi Ibu Hamil dan buhan Jani 95 5. Beemitie‘tine Abt Parmai 05 . Bina Keluarga dan Balita us ._ Fungsi Cinta & Kasih Sayang dalam Keluarga 121 Upaya Peningkatan Kualitas Tumbuh Kembang Anak 127 6. 4. 8. 9. . Kependudukan dan Keluarga Berencana 141 10. le Strategi Kelangsungan Hidup anak Perlakuan Salah pada Anak (Child Abuse) 153 12. Keadaan Cacat pada Anak 13. Obesitas pada Anak Ma. Retardasi Mental 15. Kretin ._ Sindrom Down |. Palsi Serebralis }._Gangguan Bicara dan Bahasa pada Anak RBREESEBAER Indeks Bahan dengan hak cipta 1 TUMBUH — KEMBANG ANAK PENDAHULUAN Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup 2 peristiwa yang sifatnya berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan ‘Sedangkan pengertian mengenai apa yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkem- bangan per definisi adalah sebagai berikut: 1, Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh). 2. Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struk- tur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat di- ramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil in- teraksi dengan lingkungannya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan mempunyai dampak terhadap aspek fisik, sedangkan perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi organ/individu. Walaupun demikian, kedua peristiwa itu terjadi secara sinkron pada setiap individu. Sedangkan untuk tercapainya tumbuh kembang yang optimal tergantung pada potensi biologiknya. Tingkat tercapainya potensi biologik seseorang, merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang saling berkaitan, yaitu faktor genetik, lingkungan bio- fisiko-psiko-sosial dan perilaku. Proses yang unik dan hasil akhir yang berbeda-beda yang memberikan ciri tersendiri pada setiap anak. Tujuan Imu Tumbuh Kembang adalah mempelajari berbagai hal yang berhubung- an dengan segala upaya untuk menjaga dan mengoptimalkan tumbuh kembang anak baik fisik, mental, dan sosial. Juga menegakkan diagnosis dini setiap kelainan tumbuh kembang dan kemungkinan penanganan yang efektif, serta mencari penyebab dan mencegah keadaan tersebut. TUMBUH KEMBANG ANAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TUMBUH KEMBANG Secara umum terdapat dua faktor utama yang berpengaruh terhadap tumbuh kem- bang anak, yaitu: 1. Faktor genetik. Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang anak. Melalui instruksi genetik yang terkandung di dalam sel telur yang telah dibuahi, dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan. Ditandai dengan intensitas dan kecepatan pembelahan, derajat sensitivitas jaringan terhadap rang- sangan, umur pubertas dan berhentinya pertumbuhan tulang. Termasuk faktor gene- tik antara lain adalah berbagai faktor bawaan yang normal dan patologik, jenis kelamin, suku bangsa atau bangsa. Potensi genetik yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan secara positif schingga diperolch hasil akhir yang optimal. Gangguan pertumbuhan di negara maju lebih scring diakibatkan oleh faktor genetik ini. Sedangkan di negara yang sedang berkembang, gangguan pertumbuhan selain diakibatkan oleh faktor genetik, juga faktor lingkungan yang kurang memadai untuk tumbuh kembang anak yang optimal, bahkan kedua faktor ini dapat menye- babkan kematian anak-anak sebelum mencapai usia Balita. Disamping itu, banyak penyakit keturunan yang disebabkan oleh kelainan kro- mosom, seperti sindrom Down, sindrom Turner, dil. 2. Faktor lingkungan. Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan. Lingkungan yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya. Lingkungan ini merupakan lingkungan "bio-fisiko-psiko-sosial” yang mempengaruhi individu setiap hari, mulai dari konsepsi sampai akhir hayatnya. Faktor lingkungan ini secara garis besar dibagi menjadi: a. Faktor lingkungan yang mempengaruhi anak pada waktu masih di dalam kan- dungan (Faktor pranatal). b. Faktor lingkungan yang mempengaruhi tumbuh kembang anak setelah lahir (Faktor postnatal). ad.a. FAKTOR LINGKUNGAN PRANATAL Faktor lingkungan pranatal yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang janin mulai dari konsepsi sampai lahir, antara lain adalah: 1, Gizi ibu pada waktu hamil. Gizi ibu yang jelek sebelum terjadinya kehamilan maupun pada waktu sedang hamil, lebih sering menghasilkan bayi BBLR (berat badan lahir rendah) atau lahir mati dan jarang menyebabkan cacat bawaan. Disamping itu dapat pula menye- babkan hambatan pertumbuhan otak janin, anemia pada bayi baru lahir, bayi baru Jahir mudah terkena infeksi, abortus, dan sebagainya. TUMBUH-KEMBANG ANAK Anak yang lahir dari ibu yang gizinya kurang dan hidup di lingkungan miskin maka akan mengalami kurang gizi juga dan mudah terkena infeksi dan selanjut- nya akan menghasilkan wanita dewasa yang berat dan tinggi badannya kurang pula. Keadaan ini merupakan lingkaran setan yang akan berulang dari generasi ke generasi selama kemiskinan tersebut tidak ditanggulangi (Gbr 1.1. dikutip dari Ebrahim GJ, 1985). Wanita Nutrisi buruk LO yeraie ca selama kehamilan Pertumbuhan janin terganggu Penurunan potens’ intelektu Bele poten ete (kurang dari 2,5 kg) Nn. Infoksi perinatal at Nutrisi buruk Gambar 1.1. Pengaruh gizi ibu terhadap tumbuh kembang. (Dikutip dari Ebrahim GJ, 1985). 2. Mekanis. Trauma dan cairan ketuban yang kurang dapat menyebabkan kelainan bawaan pada bayi yang dilahirkan. Demikian pula dengan posisi janin pada uterus dapat mengakibatkan talipes, dislokasi panggul, tortikolis kongenital, palsi fasialis, atau kranio tabes. 3. Toksin/zat kimia. Masa organogenesis adalah masa yang sangat peka terhadap zat-zat teratogen. Misalnya obat-obatan seperti thalidomide, phenitoin, methadion, obat-obat anti kanker, dan lain sebagainya dapat menyebabkan kelainan bawaan. Demikian pula dengan ibu hamil yang perokok berat/peminum alkohol krcnis sering melahirkan bayi berat badan lahir rendah, lahir mati, cacat, atau retardasi mental. Keracunaan logam berat pada ibu hamil, misalnya karena makan ikan yang ter- kontaminasi merkuri dapat menyebabkan mikrosefali dan palsi screbralis, seperti di Jepang yang dikenal dengan penyakit Minamata. 4. Endokrin. Hormon-hormon yang mungkin berperan pada pertumbuhan janin, adalah soma- totropin, hormon plasenta, hormon tiroid, insulin dan peptida-peptida lain dengan aktivitas mirip insulin (Insulin-like growth factors/IGFs). Somatotropin (growth hormone) disekresi oleh kelenjar hipofisis janin seki- tar minggu ke-9. Produksinya terus meningkat sampai minggu ke-20, selanjutnya menetap sampai lahir. Perannya belum jelas pada pertumbuhan janin. TUMBUH KEMBANG ANAK Hormon plasenta (human placental lactogen = hormon chorionic somatro- mammotropic ), disekresi oleh plasenta di pihak ibu dan tidak dapat masuk ke janin. Kegunaannya mungkin dalam fungsi nutrisi plasenta. Hormon-hormon tiroid seperti TRH (Thyroid Releasing Hormon), TSH (Thy- roid Stimulating Hormon), T3 dan T4 sudah diproduksi oleh janin sejak minggu ke-12. Pengaturan oleh hipofisis sudah terjadi pada minggu ke-13. Kadar hormon ini makin meningkat sampai minggu ke-24, lalu konstan. Perannya belum jelas, tetapi jika terdapat defisiensi hormon tersebut, dapat terjadi gangguan pada per- tumbuhan susunan saraf pusat yang dapat mengakibatkan retardasi mental. Insulin mulai diproduksi oleh janin pada minggu ke-11, lalu meningkat sam- pai bulan ke-6 dan kemudian konstan. Berfungsi untuk pertumbuhan janin mela- lui pengaturan keseimbangan glukosa darah, sintesis protein janin, dan pengaruh- nya pada pembesaran sel sesudah minggu ke-30. Sedangkan fungsi IGFs pada janin belum diketahui dengan jelas. Cacat bawaan sering terjadi pada ibu diabetes yang hamil dan tidak mendapat pengobatan pada trimester I kehamilan, umur ibu kurang dari 18 tahun/lebih dari 35 tahun, defisiensi yodium pada waktu hamil, PKU (phenylketonuria), dll. 5. Radiasi. Radiasi pada janin sebelum umur kehamilan 18 minggu dapat menyebabkan kematian janin, kerusakan otak, mikrosefali, atau cacat bawaan lainnya. Misalnya pada peristiwa di Hiroshima, Nagasaki dan Chernobyl. Sedangkan efek radiasi pada orang laki-laki, dapat mengakibatkan cacat bawaan pada anaknya. 6. Infeksi Infeksi intrauterin yang sering menycbabkan cacat bawaan adalah TORCH (Toxoplasmosis, Rubella, Cytomegalovirus, Herpes Simplex). Sedangkan infeksi lainnya yang juga dapat menyebabkan penyakit pada janin adalah varisela, Coxsackie, Echovirus, malaria, lues, HIV, polio, campak, listeriosis, leptospira, mikoplasma, virus influensa, dan virus hepatitis. Diduga setiap hiperpireksia pada ibu hamil dapat merusak janin. 7. Stres Stres yang dialami ibu pada waktu hamil dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin, antara lain cacat bawaan, kelainan kejiwaan, dan lain-lain. 8. Imunitas Rhesus atau ABO’ inkomtabilitas sering menyebabkan abortus, hidrops fetalis, kern ikterus, atau lahir mati. 9. Anoksiaembrio Menurunnya oksigenasi janin melalui gangguan pada plasenta atau tali pusat, menyebabkan berat badan lahir rendah. ad, b. FAKTOR LINGKUNGAN POST-NATAL Bayi baru lahir harus berhasil melewati masa transisi, dari suatu sistem yang teratur yang sebagian besar tergantung pada organ-organ ibunya, ke suatu sistem yang ter- gantung pada kemampuan genetik dan mekanisme homeostatik bayi itu sendiri. TUMBUH-KEMBANG ANAK Perbedaan lingkungan sebelum dan sesudah anak lahir adalah sebagai berikut (Me- nurut Timiras, dikutip dari Johnston 1986): Tabel 1.1. Perbedaan lingkungan intra dan ckstra uterin. Sebelum lahir Sesudah lahir 1, Lingkungan fisik Cairan Udara 2. Suhu luar Pada umumnya tetap Berubah-ubah 3. Stimulasi sensoris Terutama kinestetik atau vi- Bermacam-macam stimuli brasi 4, Gizi Tergantung pada zat-zat gizi Tergantung pada tersedianya ba- yang terdapat dalam darah ° han makanan dan kemampuan ibu saluran cerna, 5. Penyediaan oksigen —_Berasal dari bu ke janin me- —_Bearasal dari paru-paru ke pem- Jalui plasenta buluh darah paru-para 6. Pengeluaran hasil Dikeluarkan ke sistem per- Dikeluarkan melalui paru-paru, metabolisme edaran darah ibu kulit, ginjal, dan saluran pencer- naan Masa perinatal yaitu masa antara 28 minggu dalam kandungan sampai 7 hari setelah dilahirkan, merupakan masa rawan dalam proses tumbuh kembang anak, khususnya tumbuh kembang otak. Trauma kepala akibat persalinan akan berpengaruh besar dan dapat meninggalkan cacat yang permanen. Risiko palsi serebralis lebih besar pada BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) yang disertai asfiksia erat, hiperbilirubinemi yang disertai kern iktorus, IRDS (Idiophatic Respiratory Distress Syndrome, asidosis meta- bolik, dan meningitis/ensefalitis. Dalam tumbuh kembang anak tidak sedikit peranan ibu dalam ekologi anak, yaitu peran ibu sebagai “para genetik faktor" yaitu pengaruh biologisnya terhadap pertum- buhan janin dan pengaruh psikobiologisnya terhadap pertumbuhan post natal dan per- kembangan kepribadian. Disamping itu pemberian ASI/menyusui adalah periode ekstra- gestasi dengan payudara sebagai "plasenta eksternal", karena payudara menggantikan fungsi plasenta tidak hanya dalam memberikan nutrisi bagi bayi, tetapi juga sangat mempunyai arti dalam perkembangan anak karena seolah-olah hubungan anak-ibu tidak terputus begitu dia dilahirkan ke dunia. Demikian pula dengan memberikan ASI sedini mungkin segera setelah bayi lahir, merupakan stimulasi dini terhadap tumbuh kembang anak. Interaksi timbal balik antara ibu dan anak yang terjadi pada proses menyusui dapat digambarkan sebagai berikut: Didalam interaksi timbal balik antara ibu dan anak tersebut terdapat keuntungan yang timbal balik pula. Keuntungan untuk bayi selain nilai gizi ASI yang tinggi, juga adanya zat anti pada ASI yang melindungi bayi terhadap berbagai macam infeksi. Disamping itu bayi juga merasakan sentuhan, kata-kata dan tatapan kasih sayang dari ibunya, serta mendapatkan kehangatan yang penting untuk tumbuh kembangnya. Sedangkan keuntungan yang diperoleh ibu, adalah selain menimbulkan perasaan senang dan dibutuhkan oleh bayinya sehingga menimbulkan rasa percaya diri, juga adanya TUMBUH KEMBANG ANAK Belaian Tatapan mata ‘Tatapan mata Suara Tangis Bau Bau Kehangatan Interaksi Waktu yang diberikan LimfositT & B° Oksitoein ve Prolaktin 'BU —————> Bay! IBU <————- BAY! Gambar 1.2 Interaksi ibu—anak (Dikutip dari Levine, 1983) sekresi hormon oksitosin akan mempercepat berhentinya perdarahan setelah melahir- kan dan prolaktin akan mencegah terjadinya ovulasi yang mempunyai efek menjarang- kan kehamilan. -Lingkungan post-natal yang mempengaruhi tumbuh kembang anak secara umum dapat digolongkan menjadi: 1. Lingkungan biologis, antara lain: a. Ras/suku bangsa Pertumbuhan somatik juga dipengaruhi oleh ras/suku bangsa. Bangsa kulit putih/ ras Eropah mempunyai pertumbuhan somatik lebih tinggi daripada bangsa Asia. . Jenis kelamin Dikatakan anak laki-laki lebih sering sakit dibandingkan anak perempuan, tetapi belum diketahui secara pasti mengapa demikian. Umur Umur yang paling rawan adalah masa balita, oleh karena pada masa itu anak mu- dah sakit dan mudah terjadi kurang gizi. Disamping itu masa balita merupakan dasar pembentukan kepribadian anak. Sehingga diperlukan perhatian khusus. Gizi Makanan memegang peranan penting dalam tumbuh kembang anak, dimana ke- butuhan anak berbeda dengan orang dewasa, karena makanan bagi anak dibutuh- kan juga untuk pertumbuhan, dimana dipengaruhi oleh ketahanan makanan (food security) keluarga. Ketahanan makanan keluarga mencakup pada ketersediaan makanan dan pembagian yang adil makanan dalam keluarga, dimana acapkali aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. d TUMBUH-KEMBANG ANAK Radiasi Tumbuh kembang anak dapat terganggu akibat adanya radiasi yang tinggi. 3. Faktor psikososial antara lain: Stimulasi Stimulasi merupakan hal yang penting dalam tunbuh kembang anak. Anak yang mendapat stimulasi yang terarah dan teratur akan lebih cepat berkembang diban- dingkan dengan anak yang kurang/tidak mendapat stimulasi. . Motivasi belajar Motivasi belajar dapat ditimbulkan sejak dini, dengan memberikan lingkungan yang kondusif untuk belajar. misalnya adanya sekolah yang tidak terlalu jauh, buku-buku, suasana yang tenang serta sarana lainnya. . Ganjaran ataupun hukuman yang wajar Kalau anak berbuat benar, maka wajib kita memberi ganjaran, misalnya pujian, ciuman, belaian, tepuk tangan dan sebagainya. Ganjaran tersebut akan menim- bulkan motivasi yang kuat bagi anak untuk mengulangi tingkah lakunya. Sedangkan menghukum dengan cara-cara yang wajar kalau anak berbuat salah, masih dibenarkan. Yang penting hukuman harus diberikan secara obyektif, di- sertai pengertian dan maksud dari hukuman tersebut, bukan hukuman untuk melampiaskan kebencian dan kejengkelan terhadap anak. Sehingga anak tahu mana yang baik dan yang tidak baik, akibatnya akan menimbulkan rasa percaya diri pada anak yang penting untuk perkembangan kepribadian anak kelak kemudian hari. ._Kelompok sebaya Untuk proses sosialisasi dengan lingkungannya anak memerlukan teman sebaya. Tetapi perhatian dari orang tua tetap dibutuhkan untuk memantau dengan siapa anak tersebut bergaul. Khususnya bagi remaja, aspek lingkungan teman sebaya menjadi sangat penting dengan makin meningkatnya kasus-kasus penyalah- gunaan obat-obat dan narkotika. Stres Stres pada anak juga berpengaruh terhadap tumbuh kembangnya, misalnya anak akan menarik diri, rendah diri, terlambat bicara, nafsu makan menurun, dan sebagainya. Sekolah Dengan adanya wajib belajar 9 tahun sekarang ini, diharapkan setiap anak men- dapat kesempatan duduk di bangku sekolah minimal 9 tahun. Sehiagga dengan mendapat pendidikan yang baik, maka diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup anak-anak tersebut. Yang masih menjadi masalah sosial saat ini adalah masih banyaknya anak-anak yang terpaksa meninggalkan bangku sckolah karena harus membantu mencari nafkah untuk keluarganya. . Cinta dan kasih sayang Salah satu hak anak adalah hak untuk dicintai dan dilindungi. Anak memerlukan kasih sayang dan perlakuan yang adil dari orang tanya. Agar kelak kemudian aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. TUMBUH-KEMBANG ANAK TUMBUH-KEMBANG ANAK Manifestast Kecukupan Keadaan Sebab Makanan *———7——>* Kesehatan Langsung Pemantaatan Yankes dan Sebab Tak Sanit.Lingk. Langsung Pendidikan KelUarga Keberadaan dan Kontrol Sumber Daya Keluarga: Manusia, Ekonomi dan Organisasi Super Struktur Politik dan Ideologi Sebab Struktur Ekonomi Dasar Potensi Sumber Daya Model Interelasi Tumbuh-Kembang Anak Gambar 1.5 Model interelasi tumbuh kembang anak (Unicef 1992, Jonsson 1992). 13 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. TUMBUH-KEMBANG ANAK 5. Anamnesis kecepatan pertumbuhan anak. Merupakan informasi yang sangat penting yang harus ditanyakan pada ibunya pada saat pertama kali datang. Anamnesis yang teliti tentang "milestone" perkembangan anak, dapat mengetahui tingkat perkembangan anak tersebut. Tidak selalu perkem- bangan anak mulus seperti pada teori, ada kalanya perkembangan anak normal sam- pai umur tertentu, kemudian mengalami keterlambatan, Ada juga yang mulainya ter- lambat, atau karena sakit, perkembangan terhenti yang kemudian normal kembali. Dapat juga perkembangan yang langsung pesat, misalnya pada perkembangan bicara. 6. Pola perkembangan anak dalam keluarga Anamnesis tentang perkembangan anggota keluarga lainnya, karena ada kalanya per- kembangan motorik dalam keluarga tersebut dapat lebih cepat/lambat, demikian pula dengan perkembangan bicara atau kemampuan mengontrol buang air besar/kecilnya. TAHAP - TAHAP TUMBUH KEMBANG ANAK DAN REMAJA Walaupun terdapat variasi yang besar, akan tetapi setiap anak akan melalui suatu “milestone” yang merupakan tahapan dari tumbuh kembangnya dan tiap-tiap tahap mempunyai ciri tersendiri. Dari kepustakaan terdapat berbagai pendapat mengenai pem- bagian tahap-tahap tumbuh kembang ini, tetapi pada tulisan ini digunakan pembagian berdasarkan Hasil Rapat Kerja UKK Pediatri Sosial di Jakarta, Oktober 1986, yaitu: Tabel 1.3 Tahap-tahap tumbuh kembang anak. 1, Masa pranatal a. Masa mudigahlembrio : konsepsi ~ 8 minggu b. Masa janin/fetus : 9 minggu — lahir 2. Masa bayi : usia 0— 1 tahun a. Masa neonatal : usia 0- 28 hari — Masa neonatal dini : 0 - 7 hari — Masa neonatal Janjut : 8 — 28 hari b. Masa pasca neonatal : 29 hari — 1 tahun » . Masa pra-sekolah : usia I - 6 tahun . Masa sekolah : usia 6 — 18/20 tahun a, Masa pra-remaja : usia 6 - 10 tahun b. Masa remaja: 1. Masa remaja dini — Wanita, usia 8 - 13 tahun — Pria, usia 10-15 tahun 2. Masa remaja lanjut — Wanita, usia 13 - 18 tahun — Pria, usia 15 - 20 tahun 5 Sesungguhnya tiap-tiap tahap tumbuh kembang tersebut tidak terdapat batas yang jelas, karena proses tumbuh kembang berjalan secara berkesinambungan. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. TUMBUH-KEMBANG ANAK Dari gambar 1.9 terlihat bahwa pada umumnya iaju pertumbuhan berkurang sejak lahir sampai hampir selesainya proses pertumbuhan. Pada kurva ini nampak bahwa sejak lahir sampai umur 4-5 tahun laju pertumbuhan dengan cepat berkurang (deselerasi) dan kemudian deselerasi ini mengurang secara perlahan-lahan hingga umur 5-6 tahun. Sejak saat ini sampai awal pacu laju pertumbuhan, maka pertumbuhan bersifat konstan. Namun sering terjadi suatu kenaikan kecil yang terjadi antara 6-8 tahun yang secara umum menyebabkan suatu gelombang lagi pada kurva laju pertumbuhan, tetapi hal ini tidak selalu ada. Pada umur 13-15 tahun terjadilah percepatan (akselerasi) pertumbuhan yang disebut pacu tumbuh adolesen. Tinggi badan rata-rata pada waktu lahir adalah 50 cm. Secara garis besar, tinggi badan anak dapat diperkirakan, sebagai berikut: 1 tahun 1,5 x TB lahir 4 tahun 2 x TB lahir 6 tahun 1,5 x TB setahun 13 tahun 3 x TB lahir Dewasa 3,5 x TB lahir (2 x TB 2 tahun) Atau digunakan rumus seperti yang dikutip dari Behrman, 1992 sebagai berikut: Tabel 1.5 : Perkiraan tinggi badan dalam sentimeter a. Lahir 50cm b, Umur | tahun 75cm ¢,, 2-12 tahun ‘umur (tahun) x 6 + 77 Rata-rata kenaikan tinggi badan pada anak prasekolah adalah 6-8 cm/tahun. Kemu- dian pada masa remaja terjadi pacu tumbuh adolesen, yang berbeda antara anak laki-laki dan perempuan seperti halnya berat badan. Anak perempuan umumnya memulai pacu tumbuh tinggi badan adolesennya kira-kira pada umur 10,5 tahun dan mencapai pun- caknya kira-kira umur 12 tahun di Inggris dan 3 bulan lebih awal di Amerika. Anak laki- Jaki memulai pacu tumbuh dan mencapai puncaknya 2 tahun kemudian. Namun puncak untuk anak laki-laki lebih tinggi daripada anak perempuan. Rata-rata laju pertumbuhan tinggi badan anak laki-laki 10,3 cm per tahun dibandingkan dengan 9 cm per tahun pada anak perempuan. Kecepatan rata-rata seluruh tahun adalah 9,5 cm per tahun pada anak laki- laki dan 8,1 cm per tahun pada anak perempuan. Kurva tinggi badan tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini (dikutip dari Widdowson, 1985): aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. TUMBUH - KEMBANG ANAK Upatan kulit a om oe ~ 2 od shoe 3 Umur (tahun) res«4se7TsoOnuHMEEVES Gambar 1.14 Kurva tebalnya lipatan kulit pada anak laki-laki dan perempuan (Tanner, dikutip dari Behrman, 1992) pertengahan masa bayi. Setelah itu jumlah sel lemak tidak banyak bertambah, Banyak dan besarnya sel lemak menentukan gemuk atau kurusnya seseorang. Pertumbuhan jaringan lemak melambat sampai anak berumur 6 tahun, anak kelihatan kurus/langsing. Jaringan lemak akan bertambah lagi pada anak perempuan umur 8 tahun dan pada anak laki-laki umur 10 tahun sampai menjelang awal pubertas. Setelah itu pertambahan jaringan pada pria mengurang, sedangkan pada wanita terus bertambah dan mengalami reorganisasi hingga dicapai bentuk tubuh wanita dewasa. Untuk mengukur tebalnya jaringan lemak, yaitu dengan mengukur tebalnya lipatan kulit. 2.6. Organ-organ tubuh Pertumbuhan organ-organ tuvuh mengikuti polanya sendiri-sendiri. Secara umum terdapat 4 pola pertumbuhan organ, yaitu: 1. Polaumum (General pattem) 2. Polaneural (Brain & head pattern) 3. Pola limfoid (Lymphoid pattern) 4, Pola genital (Reproductive pattern) 25 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. TUMBUH - KEMBANG ANAK Pertumbuhan organ-organ didalam tubuh sesuai dengan bentuk tubuh seseorang. Pada orang yang pendek akan mempunyai organ-organ yang lebih pendek daripada orang yang tinggi dan pada perempuan mempunyai organ yang lebih kecil dari laki-laki. Pertumbuhan beberapa organ seperti hati, pankreas, adrenal, ovarium dan testis masih tumbuh untuk beberapa lama setelah pertumbuhan tulang berhenti. Pertumbuhan organ akan berhenti bila telah mencapai besar sesuai dengan organ tubuh yang dilayani. Tam- paknya sekali mencapai bentuk yang secara fungsional adekuat untuk keperluannya, maka rangsangan untuk tumbuh berhenti. Tetapi bagaimana mekanismenya masih belum diketahui, seolah-olah semua sudah diatur untuk memenuhi apa yang disebut “harmony of growth". 7 PERKEMBANGAN ANAK BALITA Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah maga balita. Karena pada masa ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Pada masa balita ini perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan Jandasan perkembangan berikutnya. Perkembangan moral serta dasar-dasar kepribadian juga dibentuk pada masa ini. Bahkan ada sarjana yang mengatakan bahwa "the child is the father of the man". Schingga setiap kelainan/penyimpangan sekecil apapun apabila tidak terdeteksi apalagi tidak ditangani dengan baik, akan mengurangi kualitas sumber daya manusia kelak kemudian hari. Dalam perkembangan anak terdapat masa kritis, dimana diperlukan rangsangan/ stimulasi yang berguna agar potensi berkembang, sehingga perlu mendapat perhatian. Perkembangan psiko-sosial sangat dipengaruhi lingkungan dan interaksi antara anak dengan orang tuanya/orang dewasa lainnya. Perkembangan anak akan optimal bila inter- aksi sosial diusahakan sesuai dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap perkem- bangannya, bahkan sejak bayi masih didalam kandungan, Sedangkan lingkungan yang tidak mendukung akan menghambat perkembangan anak. Frankenburg dkk. (1981) melalui DDST (Denver Developmental Screening Test) mengemukakan 4 parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan anak balita yaitu: 1. Personal social (kepribadian/tingkah laku sosial). Aspck yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya. 2. Fine motor adaptive (gerakan motorik halus) Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, mela- kukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertenta saja dan dilakukan otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat. Misalnya kemampuan untuk menggambar, memegang sesuatu benda, dll. 3. Language (bahasa) Kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, mengikuti perintah dan berbicara spontan. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. TUMBUH - KEMBANG ANAK LAMPIRAN SKALA YAUMIL-MIMI Bagian Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia bersama Unit Kerja Pedia- tri Sosial Ikatan Dokter Anak Indonesia menyusun skema praktis Perkembangan Mental anak Balita yang disebut: SKALA YAUMIL-MIMI PERKEMBANGAN MENTAL. “GERAKAN-GERAKAN KASAR & HALUS, EMOSI, SOSIAL, PERILAKU, BICARA Perkembangan anak balita — sangai penting sebagai dasar untuk perkembangan selanjut- nya yakni prasekolah, sekolah, akil balik dan remaja — untuk perkembangan yang baik dibutuhkan: 1. kesehatan & gizi yang baik daripada ibu hamil, bayi dan anak prasekolah 2. stimulasi/rangsangan yang cukup dalam kualitas dan kuentitas, ~ keluarga dan KIA-KB mempunyai peran yang penting dalam pembinaan fisik, mental sosial anak balita — belajar mengangkat kepala — belajar mengikuti obyek dengan matanya — meiihat kemuka orang dengan tersenyum — bereaksi terhadap suara/bunyi — mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman, pende- ngaran, dan Kontak. = menahan barang yang dipegangnya — mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh Dari lahir sampai 3 bular Dari3.sampal6bulan: | — mengangkat kepala 90 derajat dan mengangkat dada de- ngan bertopang tangan — mulai belajar meraih bende-benda yang ada dalam jang: kavannya atau diluar jangkauannya — menaruh benda-benda di mulutnya — berusaha memperiuas lapangan pandangan — tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak bermain — muiai berusaha mencari benda-benda yang hilang aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. 2 PENILAIAN PERTUMBUHAN FISIK ANAK PENDAHULUAN Penilaian tumbuh kembang perlu dilakukan untuk menentukan apakah tumbuh kem- bang seorang anak berjalan normal atau tidak, baik dilihat dari segi medis maupun statis tik, Anak yang sehat akan menunjukkan tumbuh kembang yang optimal, apabila diberi- kan lingkungan bio-fisiko-psikososial yang adekuat. Proses tumbuh kembang merupakan proses yang berkesinambungan mulai dari kon- sepsi sampai dewasa, yang mengikuti pola tertentu yang khas untuk setiap anak. Proses tersebut merupakan proses interaksi yang terus menerus serta rumit antara faktor gene- tik dan faktor lingkungan bio-fisiko-psikososial tersebut. Untuk mengetahui tumbuh kembang anak, terutama pertumbuhan fisiknya digunakan parameter-parameter tertentu, yang akan dibahas pada topik ini. PARAMETER PENILAIAN PERTUMBUHAN FISIK 1, Ukuran antropometrik Untuk menilai pertumbuhan fisik anak, sering digunakan ukuran-ukuran antro- pometrik yang dibedakan menjadi 2 kelompok yang meliputi: a. Tergantung umur (age dependence) — Berat badan (BB) terhadap umur — Tinggi/panjang badan (TB) terhadap umur — Lingkaran kepala (LK) terhadap umur — Lingkaran lengan atas (LLA) terhadap umur Kesulitan menggunakan cara ini adalah menetapkan umur anak yang tepat, karena tidak semua anak mempunyai catatan mengenai tanggal lahirnya. b. Tidak tergantung umur — BB terhadap TB - LLA terhadap TB (QUAC Stick = Quacker Arm Circumference measuring stick) 37 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. PENILAIAN PERTUMBUHAN FISIK ANAK a ao rie ” a2 ao a st “a a abs — a - a x | n Es | a | ttt woe uw V24567080 12 4 —— BULAN —?+——T AHUN + Gambar 2.2: Kurva lingkar kepala anak laki-laki menurut Nellhaus Lingkaran lengan atas Lingkaran lengan atas (LLA) mencerminkan tumbuh kembang jaringan lemak dan otot yang tidak terpengaruh banyak oleh keadaan cairan tubuh dibandingkan dengan berat badan. LLA dapat dipakai untuk menilai keadaan gizi/tumbuh kembang pada ke- Jompok umur prasekolah. Laju tumbuh lambat, dari 11 cm pada saat lahir menjadi 16 cm pada umur satu tahun. Selanjutnya tidak banyak berubah selama 1-3 tahun. Keuntungan penggunaan LLA ini adalah alatnya murah, bisa dibuat sendiri, mudah dibawa, cepat penggunzannya, dan dapat digunakan oleh tenaga yang tidak terdidik. Sedangkan keru- giannya adalah LLA hanya untuk identifikasi anak dengan gangguan gizi/pertumbuhan yang berat, sukar menentukan pertengahan LLA tanpa menekan jaringan, dan hanya untuk anak umur 1-3 tahun, walaupun ada yang mengatakan dapat untuk anak mulai umur 6 bulan s/d 5/6 tahun. Lipatan kulit Tebalnya lipatan kulit pada daerah triseps dan subskapular merupakan refleksi tum- buh kembang jaringan lemak dibawah kulit, yang mencerminkan kecukupan energi. a“ aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. PENILAIAN PERTUMBUHAN FISIK ANAK WHO menggunakan patokan antara persentil ke 50 dengan ke 3 adalah normal, Waking 10 eps +4 + pe +t Sitting oo ee i f —4 CT eau re Terr F r a at Yee ee ae pee trans | ||| Hg | 1 eee me to = Tae Tl =e Gambar 2.3. KMS |menurut Morley D. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. PENILAIAN PERTUMBUHAN FISIK ANAK i, Pemberian makanan tambahan merupakan satu-satunya aktifitas. Seyogyanya seorang ibu datang bukan karena pemberian makanan saja, tanpa pengertian akan maksud GMP tersebut. Pemberian makanan pada saat penim- bangan, sebenarnya tujuannya untuk memberikan contoh makanan yang sehat yang dapat diberikan pada anak. Kalau tujuan pemberian makanan tersebut untuk terapi, sebaiknya dicari hari khusus untuk anak-anak yang diketahui pertumbuh- annya kurang baik. j. Harapan yang keliru, yaitu sering ada anggapan kalau GMP lancar maka masalah- masalah teratasi. KESIMPULAN Penilaian tumbuh kembang fisik anak sangat bermanfaat, tidak hanya untuk peni- laian di Klinik tetapi juga di lapangan. Cara penilaian meliputi anamnesis, pemeriksaan antropometrik, gejala klinis, pemeriksaan laboratorium dan radiologik sesuai dengan keperluan. Baku antropometri yang digunakan pada KMS di Indonesia sekarang adalah baku Harvard, dengan 50 persentil baku Harvard dianggap 100%. Seminar Antropometri di Ciloto 1991 merekomendasikan untuk menggunakan baku NCHS untuk menggantikan baku Harvard yang secara internasional mulai berkurang penggunaannya. Penggunaan KMS sebagai alat untuk melakukan GMP sudah sangat memasyarakat di Indonesia, tetapi kita masih harus waspada terhadap kesalahan-kesalahan yang dibuat dalam melaksanakaan GMP tersebut. KEPUSTAKAAN 1, Nelihaus, G. Head circumference from birth to 18 years. Pediatrics, 41: 106, 1968. 2. Illingworth RS. Head circumference, in The development of the infant and young child: normal and abnormal, 9th. Ed. Churchill Livingstone, Edinburgh, 1987, p. 181 - 192. 3. Samsudin. Cara penilaian keadaan pertumbuhan dan perkembangan fisik anak, dalam Gizi dan Tumbuh Kembang, FKUI, 1985, p.101 - 117. 4, Titi S. Sularyo. Pertumbuhan linier (stature) anak dan upaya pemantauannya dengan minat pada perawakan pendekiterlalu pendek, Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan IImu Kese- hatan Anak XXVIII, FKUL, 1993, hal. 29 - 47. 5. Morley D, Woodland M. See How They Grow, 2nd. Ed. Macmillan, London - Hong Kong, 1980. 6. Hendrata L, Rohde JE. Ten pitfalls of growth monitoring and promotion, Indian J Pediatr (Suppl) 1988; 55: $9 - S15. 7. Rohde JE. Beyond survival: promoting healthy growth, Indian J Pediatr (Suppl) 1988, 55: $3 -S8. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. -PENILAIAN PERTUMBUHAN FISIK ANAK ‘TABEL 2.28. Tinggi badan dan Rerat badan menurut Usia’ { Tinggi badan: sentimeter dan (inci) ‘Anak Laki-laXi: 2 sampai dengan 18 tahun | Berat badan: kilogram dan (pound:) “Anak Perempusn: Persenil = = a rm = = 3B a Bi a Be : af 3a a) i th Bs a 3 eh Eh a a ‘ah ey By "ie "8h ae Ba 8 "it "ely hae Be" a a A Be = 7 Se a 3 a a 2, Ba te St te "Bi oe a a Wh ii ke By SS BS Ba as a aa te a a ant a a 38k a oe a = RL a a = Be Sh Se ER fe Sh Sk Bl : Bh fey SG FRR Sy SYS BR "Sb 2 SS Bk eB yes GP es, Eb BS Sh Be ars a aT gs se eye 38 3S NBR, eh a a ah a" oe oe eh RS GREE EYE mara EL SL rR a ee ae a re ma Eh SS Ee EP BEERS, eR or, a a a a ar Es Be a or) “Una cata kal pada Tabet 2.24, aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. PENILAIAN PERTUMBUHAN FISIK ANAK Grafik pertumbuhan untuk penggunaan secara internasional pada pemeliharaan kesehatan ibu dan anak WHO Jenewa, 1978 ‘A. BERAT BADAN ANAK LAKI-LAKI (@alam kilogram) Deviasi Stendar Persent Devias' Stardar o7h 2 “4 170 2 ne u6 mb 1390 20 rose aeereeey Baeees Doviasi Siandar 7th 163 18 0 13 03 "8 | touan) ora wo 107 Bo 108 bo 18 See Se eeEes ees woe 12 Bt Re 34 we 3) ne Se ue 42 to sgeszegeers NSNSROVTeegassas. B33 ‘Suber Unted Stsloe Doponmort of Heath Education don Welare Natal Cote fr Hah Statsies rai perumbuhan NCH 1876, Monthy a ‘Vital Statistic Report 28 No. 3 (Suplemen) (1976). oe b aes aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. PENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK 7. Pemeriksaan neurologi Dimulai dengan anamnesis masalah neurologi dan keadaan-keadaan yang diduga dapat mengakibatkan gangguan neurologi, seperti trauma lahir, persalinan yang lama, asfiksia berat dan sebagainya. Kemudian dilakukan tes/pemeriksaan neurologi yang teliti, maka dapat membantu dalam diagnosis suatu kelainan, misalnya kalau ada lesi intrakranial, palsi serebralis, neuropati perifer, penyakit-penyakit degene- ratif, dan sebagainya. . Untuk mengetahui secara dini adanya palsi serebralis dianjurkan menggunakan pemeriksaan neurologi menurut Milani Comparetti, yang merupakan cara untuk evaluasi perkembangan motorik dari lahir sampai umur 2 tahun. 8. Evaluasi penyakit-penyakit metabolik Salah satu penyebab gangguan perkembangan pada anak adalah disebabkan oleh penyakit metabolik. Dari anamnesis dapat dicurigai adanya penyakit metabolik, apa- bila ada anggota keluarga lainnya yang terkena penyakit yang sama. Adanya tanda- tanda klinis seperti rambut yang pirang dicurigai adanya PKU (phenylketonuria), ataksia yang intermiten dicurigai adanya hiperamonemia dan sebagainya. Disamping itu diperlukan pemeriksaan penunjang lainnya yang sesuai dengan kecurigaan kita. 9. Integrasi dari hasil penemuan Berdasarkan anamnesis dan semua pemeriksaan tersebut diatas, dibuat suatu kesim- pulan diagnosis dari gangguan perkembangan tersebut. Kemudian ditetapkan pena- talaksanaannya, konsultasi kemana dan prognosisnya. Ternyata berdasarkan berbagai penelitian (Blasco, 1991), angka terjadinya kelainan perkembangan yang sering ditemukan adalah retardasi mental 3%, 1 diantara 200 anak menderita palsi screbralis, kesulitan belajar dan sindrom yang menyangkut konsentrasi dan perhatian anak 5 - 7%. TES-TES PERKEMBANGAN Dibawah ini adalah tes-tes perkembangan yang sering digunakan dalam menilai per- kembanngan anak, yaitu: A. Tes intelegensi individual (tes 1Q) 1, Tes Stanford-Binet Fungsi: Mengukur intelegensi dan sudah distandardisasi. Skor tersedia dalam umur mental atau dalam bentuk angka IQ. Umur: 2 - 24 tahun. Catatan: Tes diberikan secara individual dan ada korelasi yang tinggi dengan kemampuan sekolah. 2. LIPS (The Leiter International Performance Scale) Fungsi: Mengukur intelegensi yang sudah distandardisasi. Skor tersedia dalam umur mental atau dalam bentuk angka IQ. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. PENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK Fungsi: ~=Wawancara orang tua/pengasuh anak dalam hal komunikasi, kehidupan sehari-hari, sosial, dan untuk anak yang lebih muda ditanyakan juga perkembangan motoriknya. Umur: — 0- dewasa 2. Vineland Adaptive Behavior Scales (Edisi kelas) Fungsi: Seperti diatas, tetapi melibatkan guru. Umur: = 3 - 13 tahun. Berhubung banyaknya tes perkembangan dan psikologi seperti tersebut diatas, maka akan dibicarakan beberapa saja yang sering digunakan yaitu: 1. TES INTELEGENSI STANFORD-BINET (THE STANFORD-BINET TEST) ‘Tes ini merupakan tes yang tertua dan digunakan secara luas di hampir semua tem- pat. Tes ini digunakan mulai umur 2 tahun sampai dewasa. Walaupun sebagian besar terdiri dari unsur-unsur verbal, tes ini dapat dipercaya dan valid. Karena berdasarkan unsur-unsur verbal, maka tes ini tidak bermanfaat untuk anak dengan gangguan bahasa dan bicara, serta tidak dapat menjelaskan anak yang mengalami Kesulitan belajar. Nilai yang didapat dari tes ini adalah nilai IQ dan umur meatal. Pada tes ini juga terdapat beberapa skema yang sccara mandiri digunakan untuk menganalisis kekuatan dan keter- batasan seorang anak, tetapi karena distribusi berbagai jenis soal tidak merata, maka mengakibatkan pemeriksaan jawaban menjadi sulit. Untuk anak yang buta digunakan modifikasi tes Binet, yaitu tes Hayes-Binet dan tes Perkins-Binet. 2. SKALA INTELEGENSI! WECHSLER UNTUK ANAK PRASEKOLAH DAN SEKOLAH The Wechsler Intelligence Scale for Children (WPPSI), dipakai setelah David Wechsler menggunakan tes ini secara luas pada anak-anak yang lebih besar dan dewasa, kemudian mengembangkan untuk anak-anak prasekolah (umur 4-64 tahun). WPPSI mempunyai 11 sub-tes yang diganti untuk membuat tes ini menjadi lebih menarik bagi anak-anak prasekolah. 11 sub-tes dibagi menjadi skala verbal dan "performance", de- ngan nilai IQ yang menggambarkan keseluruhan penilaian hasil tes. Walaupun memer- lukan waktu yang cukup lama untuk melaksanakan tes ini, tes ini memberikan informasi diagnostik yang berguna untuk penilaian anak yang mengalami kesulitan belajar dan retardasi mental. 3. SKALA PERKEMBANGAN MENURUT GESELL (GESELL INFANT SCALE) Skala perkembangan metode Amold Gesell bertujuan untuk menentukan tahap kematangan dan kelengkapan kegiatan suatu sistem yang sedang berkembang. Skala Gesell berdasarkan pengalaman selama bertahun-tahun terhadap anak normal, agak nor- mal dan anak dengan masalah. Skala Gesell menggambarkan taraf kematangan dari bidang-bidang terpenting dari perilaku seorang anak. Gesell tidak hanya meninjau dari aspek diagnostik, tetapi juga aspek prognosis dan kemungkinan pengobatannya. Skala ini diterbitkan pertama kali pada tahun 1925, dan dapat digunakan dari umur 4 minggu 69 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. PENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK — Tidak dapat dites: Apabila terjadi penolakan yang menyebabkan hasil tes menjadi abnormal atau meragukan, — Normal (Lampiran 6): ‘Semua yang tidak tercantum dalam kritéria tersebut diatas. Dalam pelaksanaan skrining dengan DDST ini, umur anak perlu ditetapkan terlebih dahulu, dengan menggunakan patokan 30 hari untuk satu bulan dan 12 bulan untuk satu tahun. Bila dalam perhitungan umur kurang dari 15 hari dibulatkan ke bawah dan sama dengan atau lebih dari 15 hari dibulatkan keatas. Perhitungan umur adalah sebagai berikut: Misalnya Budi lahir pada tanggal 23 Mci 1992 dari kehamilan yang cukup bulan dan tes dilakukan pada tanggal 5 Oktober 1994, maka perhitungannya sebagai berikut: 1994- 10- 5 (saat tes dilakukan) 1992 - 5 - 23 (tanggal lahir Budi) Umur Budi 2 - 4 - 12 = 2 tahun 4 bulan 12 hari, karena 12 hari adalah lebih kecil dari 15 hari, maka dibulatkan ke bawah, sehingga umur Budi adalah 2 tahun 4 bulan. Kemudian garis umur ditarik vertikal pada formulir DDST yang memotong kotak- kotak tugas perkembangan pada ke-4 sektor. Tugas-tugas yang terletak disebelah kiri garis itu, pada umumnya telah dapat dikerjakan oleh anak-anak seusia Budi (2 tahun 4 bulan). Apabila Budi gagal mengerjakan beberapa tugas-tugas tersebut (F), maka berarti suatu keterlambatan pada tugas tersebut. Bila tugas-tugas yang gagal dikerja- kan berada pada kotak yang terpotong oleh garis vertikal umur, maka ini bukan suatu keterlambatan, karena pada kontrol lebih lanjut masih mungkin terdapat perkem- bangan lagi. Begitu pula pada kotak-kotak disebelah kanan garis umur. Pada ujung kotak sebelah kiri terdapat kode-kode R dan nomor. Kalau terdapat kode R maka tugas perkembangan cukup ditanyakan pada orang tuanya, sedangkan bila terdapat kode nomor maka tugas perkembangan dites sesuai petunjuk dibaliknya formulir. Agar lebih cepat dalam melaksanakan skrining, maka dapat digunakan tahap pra- skrining dengan menggunakan: = DDST Short Form, yang masing-masing sektor hanya diambil 3 tugas (se- hingga scluruhnya ada 12 tugas) yang ditanyakan pada ibunya. Bila didapatkan salah satu gagal atau ditolak, maka dianggap "suspect" dan perlu dilanjutkan dengan DDST lengkap. Dari penelitian Frankenburg didapatkan 25% anak pada pemeriksaan DDST Short Form ternyata memerlukan pemeriksaan DDST Iengkap. — PDQ (Pra-screening Developmental Questionnaire) Bentuk kuesioner ini digunakan bagi orang tua yang berpendidikan SLTA keatas. Dapat diisi orang tua di rumah atau pada saat menunggu di klinik. Dipilih 10 pertanyaan pada kuesioner yang sesuai dengan umur anak. Kemu- dian dinilai berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan, dan pada kasus yang dicurigai dilakukan tes DDST lengkap. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. PENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK 5. Sejak usia 6-7 tahun dapat menggunakan pensil untuk menulis dan berkomunikasi. 6. Sejak usia 7-8 tahun, norma-norma sosial lebih meningkat lagi, dapat membaca atas inisiatifnya sendiri, berpartisipasi pada permainan anak praremaja. PERANGKAP DALAM INTERPRETASI PERKEMBANGAN ANAK Kesalahan-kesalahan yang sering dibuat dalam menginterpretasikan perkembangan anak adalah sebagai berikut: 1. Perkembangan motorik Pada tahun pertama, sering kali tenaga kesehatan/orang tua lebih memfokuskan pada perkembangan motorik kasar saja. Sehingga sering terkecoh pada perkem- bangan motorik yang dianggap normal tersebut dengan suatu harapan yang semu terhadap kemampuan intelektual anak. Perkembangan motorik kasar bukan meru- pakan indikator kemampuan intelektual anak. Kemampuan intelektual anak dapat dilihat pada perkembangan bahasa dan pemecahan masalah. Selain itu perhatian kurang diberikan pada perkembangan motorik halus. Padahal perkembangan motorik halus merupakan indikator yang lebih baik daripada motorik kasar, dalam diagnosis gangguan motorik pada anak, Perkem- bangan motorik halus yang paling awal adalah jari-jari tangan yang tidak meng- genggam lagi pada bayi umur 3 bulan. Bila masih menggenggam setelah umur 3 bulan dicurigai adanya palsi serebralis. 2. Intelegensi: penampilan superfisial. Suatu konsep bahwa anak yang retardasi mental ditandai dengan muka yang khas. Pendapat ini tidak selamanya benar, karena itu sering kali kita terlambat membuat diagnosis pada anak yang retardasi mental tetapi dengan penampilan fisik seperti anak yang normal atau dengan kemampuan motorik kasar yang baik. Anak yang autistik sering dikatakan sebagai anak yang manis dan lain sebagainya. w . Perkembangan bahasa. Kesalahan yang sering dibuat adalah pandangan yang mengatakan bahwa per- kembangan bahasa belum dimulai sampai anak umur satu tahun dan tidak perlu kuatir adanya kelainan bahasa sampai anak umur 2 tahun. Untuk mencegah kesalahan tersebut, diperlukan kemampuan dalam men- dapatkan anamnesis yang akurat dan pengetahuan tentang "milestone" perkem- bangan bahasa. 4, Pendengaran. Kesalahan yang sering dibuat adalah pandangan bahwa ketulian sangat jarang pada anak. Sehingga sering tidak terdiagnosis sampai anak berumur lebih dari satu tahun. Ternyata 1 dari 1000 kelahiran adalah anak dengan ketulian yang berat. Rata- rata diagnosis tuli kongenital baru dibuat pada umur 2-2,5 tahun. Oleh karena itu anamnesis yang baik pada orang tuanya sangat penting, apakah anak ada respons terhadap bunyi-bunyian, kapan anak mulai bisa mengoceh dan sebagainya. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. PENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK PETUNJUK ‘Mencoba anak uniuk trsenyum dengan tercnyum, berbicera alay melamtaikan tangan kepadanya. Janein menyentuh anak. L 2 Sewaktw anak sedang bermain dengan pernainas, trklah permainannys. Lulus jiks ia menaban. 3. Anak tidak harut borhasl untuk mena tli sepata alas mengencing Hancing Selakang. 4. Gerakan benang dengan perlahun -lahan sesuai desgan bentck busur socars bolk balk, kira-kira 1S cm (6°) diatat len anak. Lulus jka matanya mengiketi seauh 90° ke gacis tengah (meleihi gars tenguh 180%), 3. Lotus jen anak memegang Kerekan wakte disentuhtan yada belakang sa djung jan 6 Lalus jika anak melanjutkan unk meliat kemana benang i hang alu mencobi mescari kemana hlangnya. [Benang segera diptuhlan / citlangkan dari pandangannya tanps mengadakan gerakan targan, 7. Lidus jika anak mengambil manik-manik dengan bagian yang manspin dari jempnl dan jerinya 8 us ja arak mengambil manix-manik dengan ujung jempol dan jari elunjak dengan cara tangan diangkat kestas bahu 9. Lu, ssal ung saling 10. Garis mana yang 11, Lous, asl giris 12, ‘Biarkan anak men- bbenemu. Gaga jka me- lebih penjang. Putr- menyilang cola seadiri. Bika Jakakan’gerakan ling Jah keras.trbalic tidak berhasl, ber Kann yang terus- me dan ulaagi (3/3 dan ah cont ems 5/6) ‘Waktu mengaji bub. 9, 10, 11 dan 12 jangan menyebutkan bentuk Jangan memberi costoh 20.9 dan 11. 13, Waktu menila, saiap pasang (2 cangan, 2 kaki dan setentnya) hitunglah sebagai satu bagian, 14, Tunjuklan gambar dan anak diminta antuk menyebutkanaya (tidak ada sila jka stad banyi saja) we SF Ae 15. Knakan kepada arak : berkan belok Kepads ib, taruSlah balok ditat mej, ublah balck diantai. Piles 2 dart 3 Cjangen ‘membantu anak dengan menunjutkan, menggeraéan kepala atau mat. 16, Tasyakan kepada anak = = Apa yang kau Herjakan pada wakty dingin ? acces MAE 2. Jelah 2. Lalas 2 dad 3. 17, Kazakan kepada anak untuk : meletakkan balok diatas mej, dibawah meja, demoka kurs, dtelakang kurs. Ls, 3 dari 4 (Jangan membartu anak dengan metunjuk-nunjuk, geraéan mata tau’ tepals ). 18, Taayakan pada ani = Ska api panas, maka o + Toa adalah seoring anita, mala bapak adalah seoran = Kuda besar, sedangken thas Los 2 dari 3 w. ‘Lous ka cijelaskan sesual dengan gunanya, Denuknys, louat dani apa slau Kalcgort cara umum ( mialaya pisung adalah buah, bukan tanya kuning). Lune 6 dari 9. ‘Tanyakan pada amk > ‘Seadok dibuat dari apa? sepatu dibuat dei 7. (CQidak toleh dliakar dengan objek Iain). Lalas 3 dari 3. ‘Waktu cliengiurapkan anak mengangkat dadanya dengan tantuan lengannya abu tngantya. ‘Waktu terlentng, pegaag taaganrya dan tarklah supeya daduk. Lules ka Kepala tidak terkulai kebelakang. ‘Anak hanya bolch memporgenakan dieding atau kayu palang, bukan orang. Tifak boleh merangkak. ‘Anak mlemparkan bola dias bahu 3 met kearah pengyj. ‘Anale haras meloncat melampaui lobar keras teat (8: 1/2 inci ) ‘Sumuh anak terjalan kelepan§ qc expe tumit berjurak | inci (21/2 em) dari jempo! kak Porguji boleh memberi contoh. Lempartan bola kepada anak yang terri 3 kaki (+ 1 meter) jauhaya dari penguj Anak menerima bola dengan tangan, bulan dangen lengan, 2 dari 3 percobuan, Sunhlah anak beralan mundar #=-G2ae30= jerspol kaki berjamk 1 inci (212 em) dari tumit. Pengoil boleh ‘memberi contoh, Anak harus melangksh 4 langkah bertrat tart, 2 ari 3 pereabean B . pint dibuar dan. BOS REESE ‘Tanggal dan periatu sclama observasi ( bagaimana perasaan azak akin dies, hubungan deagan sipemeriaa, seberapa besar perhatianays, pela verbal, rasa porcaya cil dan sebagaiays). a1 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. PENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK PETUNJUK PELAKSANAAN ‘anak ars arcang tego bbe om ‘rang deat mattongmenguatnan anni din mera eft pd at ‘oak ak has Gaya mat pau, manasangbenikrutsting ilakang ‘arabes baron dengar pafanor ahr dare a ons deve tai 430 or i ut bia anak merapangiick wats SaomuNanrya pes rao slaving itu ba anat merscba maina terra baru po orang snd scope dv pandargun oa tingan ama begat ‘acharvememndhan ibs Sart a aan ke nngananya are Danan de LA ut ia ra ‘ev gt err, haya 0" au han av gus arg iba ooh panei ‘Conggentan ange dengan ib pn manghaho hate a pyargan at aut il aa mann dada mango juin at Io+ O 12 Ls ia ura stg bere, ‘teal biaceskan ut aingkar Garis mana yang Mn parang? uN as gars menylang 15. Baan arak mene, a Par kei arp etal as ah dapat donors bande anus do16) an Wakes nembeitan ues 12, 44a 1Sangun menyebutbernasya egan mendanenevaan 12 dn 14 6 Wakssnenbertan so, epasarg(2 urge, 2kal al) dbiungvebagu eb 17. Tana ss uu ari sock pe aha an dea! te nak Dar! sa erga anny ‘8 Tanjux masing ming ganar dn mina anak meryebuton ra gana’ wsebu(Gagal bla hanya wa) Ba «nas yang bet, mia ak me- runjk ams de aa yg dae peers, WAL 2! xf fl '. Gunakan bona tata epads rah: Turan Nang. wing, ma, angen KAN pe a LA 8 8. 2B. Crate grt ona ayy way IPG nn neoprene? 2. Tanyahpad wai a arg ha dar bla og? os apa? Luts 2nd 333 12. anyatapede wn Apa goterya cari? Aon punayaise? Aa gene ara Sawer have eras t aa eran {B. Lis bia ara menaun dan megatahan Dorma huts arg aca alas eras dengan era (18) 2. rauman epee ana: Tass uo ais ep Dena Me par Saya. el Deskang ya us an 4 ngan mena anak ergs me |e mengouratan pala au rata) 5 Teyehomiemet Danaea? de a a Nee page Luu ie dean ogeaye Darna Svat aa aha ‘orem (nope par adnan at, Sahay Mag) Ln 8, a 8 2, Tan pada one ess ea th lah 73a ap spas. Sta aor basa aban 17. drachanya boon enqgrakanéeding ata bes paganges. ak orang. Bb blah merarghak 3 Aattavamdampe' bain wsbehut 1 m|Sha*)keaahpenertat 1B drake damp melanpaclebamye lore #22 |B [a a ‘ a a 7 {fg {o/s a fo at, ote? foto oT] OY 12 | o . 18 B a ic a ° perkembengan ‘| Shi Gamber* —,- Formaulir penilaian untuk keperluan pencatatan hasil pe- merikeaan 89 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. PENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK Lampiran 11 LABORATORIUM PSIKOLOGI KLINIK TUMBUH KEMBANG FAKULTAS KEDOKTERAN LAB. ILMU KES. ANAK F.K, UNUD UNIVERSITAS UDAYANA /RSUP. SANGLAI, DENPASAR VINELAND SOCIAL MATURITY SCALE NAMA Se. Dasar TANGGAL LAHIR Se, Tambatan = ANGGAL PEMERIKSAAN Se. TOTAL, oMUR SUKU BANGSA ALAMAT PEMERIKSA = ACE PERIODS Categories Items o-1 Life Age Mean C1. "Mendekat® tertawa SHG 2. Mempertahankan keseimbangan kepata SHG 3. Mencekau benda-benda yang dekat S 4. Mendekati orang-orang yang dikenal SHG 6. Tengkurep (telungkup) .... SHG 6. Merah benda-bendadidehatnya . O 7. Bewsibuk din tanpa ditemani SHG 8. Duduktanpa pertolongan . SHG 9. _Benusaha berdin sersiri © 10, “Bicara”, menira suaraa . sa SHE 11. Minumdaricangkir atau gelas dengan bantuan «0.2... 0.55 Lo 12, Bemerak di lantai : mn 063 SHG 13. Meneckau dengan ibu jai dan tetunk Gs) 085 S14. Minta diperhati 0.70 SHG 16. Benlirisendiri oi 0.85 SHE 16. Tidak Lerliur 0.90 C 7 Menurut petunjak-petunjuk sederhana 1. 0.93 1-0 L 18. Berjalan di kamar tanpa diawast 1.03 © 19. Mencoret dengan pinsil atau kapur 1.10 SHE 20. Memamah makanan ........ a0 SHD 21. Berhasil membuka kaos kaki 1.13 © 22) Momindahkan benda-benda 1:20 SHG 23. Mengatasirintangan-rintangen uderhana . 1.30 © 24. Mengatabil atau membawa benda-benda yang dikenal 1.38 SHB 25. Minumdaricangkir atau gelas tanpa bani 8 140 SHG 26. Menolak keretabayi ... 1.43 S 27. ermain dengan anak-anak bin 1.50 SHE 28. Makandengan sendok 1153 L 29. Keliling ci rumah atau di halaman si 1.63 SHE 80. Menbelakan subsiansisubsiansi yang dapal dumakan . 185 © 31. Menyehuthan ramanana benda yang dikenal siesse | 370 L 32. Mendaki tangya tanpa bantuan . ene + 178 SHE 33. Membuka bungkusan kembung gla 1.35 © 4. Bicara dalam Kalimat-kalimat pendek |). ae Ee LANJUTKAN KE HALAMAN BRRIKUTNYA! 93 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. NUTRISI IBU HAMIL DAN PERTUMBUHAN JANIN Pertambahan protein terutama selama trimester II dan III adalah sekitar 960 g, dan kalau dihitung per hari adalah sebagai berikut: 960 g: 6 bulan = 960 g: 180 hari = 5,3 g/hari reference protein. Bila diperhitungkan dalam protein makanan sehari-hari dengan efisiensi 60%, maka diperlukan tambahan sekitar 8,8 g/hari. Sedangkan menurut Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi IV 1988 dianjurkan penambahan protein pada ibu hamil adalah sekitar 12 ghhari. WHO menganjurkan intake protein untuk ibu hamil sekitar 1,01 g/kg.BB/hari dan kalori sekitar 46 kkal/kg.BB/hari untuk rata-rata wanita dengan berat badan 55 kg. Oleh karena itu tiap-tiap negara dapat membuat rekomendasi yang khusus yang sesuai dengan pola makanan di negara terscbut dan keadaan masyarakatnya. Jumlah protein yang dianjurkan dalam diet harus disesuaikan dengan nilai hayati protein yang dimakan. Makin rendah nilai hayati protein, makin besar jumlah protein dalam diet yang diperlukan. Nilai hayati protein nabati lebih rendah dari protein hewani. Selama kehamilan kebutuhan akan vitamin dan mineral juga meningkat. Menurut Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi IV 1988 kebutuhannya vitamin dan mineral harus ditambah per harinya: Vitamin A 200 SU/hari Tiamin 0,2 mg Riboflavin 0,2 mg Niasin 1,3 mg Vit. B12 0,3 mg ‘Asam folat 150 wg Vit.C 10mg Kalsium 400 mg Fosfor 200 mg Besi 20 mg Seng 5mg Todium 25 mg Tambahan makanan untuk ibu hamil dapat diberikan dengan cara meningkatkan baik kualitas maupun kuantitas makanan ibu sehari-hari, bisa juga dengan memberikan tam- bahan formula khusus untuk ibu hamil/menyusui, misalnya Prenagen, Laktamil, Susta- gen Mama, dll. Pada kehamilan, adanya kenaikan volume darah akan meningkatkan kebutuhan zat besi (terbanyak) dan asam folat (lebih sedikit). Jumlah elemental Fe pada bayi baru lahir kira-kira 300 mg dan jumlah yang diperlukan ibu untuk mencegah anemia akibat me- ningkatnya volume darah adalah 500 mg. Dengan perkataan lain kebutuhan Fe selama kehamilan kurang dari dari 1 g, terutama dibutuhkan pada setengah akhir kehamilan. Pada diet yang adekuat kandungan Fe sekitar 10-15 mg, dimana hanya sekitar 10-20% yang diserap. Sehingga Fe pada diet hanya memenuhi sedikit kebutuhan Fe pada ibu hamil, oleh karena itu diperlukan suplemen Fe. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. NUTRISI IBU HAMIL DAN PERTUMBUHAN JANIN AKIBAT GANGGUAN GIZi PADA PERTUMBUHAN JANIN Dibawah ini diberikan berbagai contoh akibat defisiensi gizi pada janin: 1. Kekurangan energi dan protein (KEP) Meskipun kenaikan berat badan ibu, kecil selama trimester I kchamilan, namun sangat penting artinya karena pada waktu inilah janin dan plasenta dibentuk. Kegagalan kenaikan berat badan ibu pada trimester I dan II akan meningkatkan bayi BBLR. Hal ini disebabkan adanya KEP akan mengakibatkan ukuran plasenta kecil dan kurangnya suplai zat-zat makanan ke janin. Bayi BBLR mempunyai risiko kematian lebih tinggi dari pada bayi cukup bulan. Kekurangan gizi pada ibu lebih cenderung mengakibatkan BBLR atau kelainan yang bersifat umum daripada menyebabkan kelainan anatomik yang spesifik. Kekurangan gizi pada ibu yang lama dan berkelanjutan selama masa kehamilan akan berakibat lebih buruk pada janin daripada malnutrisi akut. Pada saat, ini dikembangkan penelitian tentang mekanisme selular pertumbuhan organ-organ tubuh, yaitu dengan cara mengukur banyaknya DNA dari organ sebagai indeks dari banyaknya’sel dan kandungan protein untuk indeks dari besarnya sel. Pertumbuhan organ tubuh pada awalnya dimulai dengan pembelahan sel, kemudian diikuti dengan pembesaran sel. Kalau terdapat gangguan gizi pada saat pembelahan sel, maka secara bermakna akan mempengaruhi besarnya organ, dimana perubahan ini tidak bisa normal kembali. Akibat lain dari KEP adalah kerusakan struktur SSP terutama pada tahap pertama pertumbuhan otak (hiperplasia) yang terjadi selama dalam kandungan. Dikatakan bahwa masa rawan pertumbuhan sel-sel saraf adalah trimester II] kehamilan sampai sekitar 2 tahun setelah lahir. Kekurangan gizi pada masa dini perkembangan otak akan menghentikan sintesis protein dan DNA. Akibatnya adalah berkurangnya pertumbuhan otak, sehingga lebih sedikit sel-sel otak yang berukuran normal. Dam- paknya akan terlihat pada struktur dan fungsi otak pada masa kehidupan mendatang, sehingga berpengaruh pada intelektual anak Pemberian suplementasi makanan kepada ibu hamil akan mengurangi kematian perinatal dan menaikkan berat badan bayi. Sedangkan mekanisme terjadinya BBLR pada ibu hamil yang menderita KEP adalah sebagai berikut: Ibu malnutrisi Volume darah menurun Cardiac output tidak adekuat Menurunnya aliran darah ke plasenta Plasenta lebih kecil Berkurang transfer zat-zat makanan Retardasi pertumbuhan janin 101 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. 5 BERMAIN DAN ALAT PERMAINAN ANAK [ SAMPLE | PENDAHULUAN Anak tidak memisahkan antara bermain dan bekerja. Bagi anak bermain merupakan seluruh aktifitas anak termasuk bekerja, kesenangannya, dan merupakan metode bagai- mana mereka mengenal dunia. Bermain tidak sekedar mengisi waktu, tetapi merupakan kebutuhan anak seperti halnya makanan, perawatan, cinta kasih, dll. Anak memerlukan berbagai variasi permainan untuk kesehatan fisik, mental dan perkembangan emosinya. Melalui bermain, anak tidak hanya menstimulasi pertumbuhan otot-ototnya, tetapi lebih dari itu. Anak tidak sekedar melompat, melempar, atau berlari. Tetapi mereka bermain dengan menggunakan seluruh emosinya, perasaannya dan pikirannya. Kesenangan merupakan salah satu elemen pokok dalam bermain. Anak akan bermain sepanjang aktifitas tersebut menghiburnya. Pada saat mereka bosan, mereka akan berhenti bermain. Bermain bukan berarti membuang-buang waktu, juga bukan berarti membuat si anak menjadi sibuk sementara orang tuanya mengerjakan pekerjaannya sendiri. Tetapi melalui bermain mereka mendapatkan pengalaman hidup yang nyata. Dengan bermain anak akan menemukan kekuatan serta kelemahannya sendiri, minatnya, cara menyele- saikan tugas-tugas dalam bermain, dll. Bermain adalah unsur yang penting untuk perkembangan anak baik fisik, emosi, mental, intelektual, kreativitas dan sosial. Anak yang mendapat kesempatan cukup untuk bermain akan menjadi orang dewasa yang mudah berteman, kreatif dan cerdas, bila dibandingkan dengan mereka yang masa kecilnya kurang mendapat kesempatan bermain. STIMULASI DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK Sebelum membahas lebih jauh mengenai arti bermain dan alat permainan bagi anak, terlebih dulu akan dibahas mengenai apa yang dimaksud dengan stimulasi serta apa perannya dalam tumbuh kembang anak. Alat permainan merupakan salah satu alat untuk menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak, Yang dimaksud stimulasi disini adalah perangsangan yang datangnya dari lingkungan di luar individu anak. Anak yang banyak mendapatkan stimulasi akan lebih cepat berkembang daripada anak yang ku- rang atau bahkan tidak mendapatkan stimulasi. Stimulasi dapat juga berfungsi sebagai penguat (reinforcement). Contohnya, dengan munculnya seseorang di hadapan anak 105 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. BERMAIN DAN ALAT PERMAINAN ANAK . Kesehatan anak menurun. Anak yang sakit, tidak mempunyai energi untuk aktif bermain. . Tidak ada variasi dari alat permainan. . Tidak ada kesempatan belajar dari alat permainannya. Meskipun anak mempunyai banyak alat permainan, tetapi tidak banyak manfaatnya, kalau mereka tidak tahu bagaimana cara menggunakannya. . Tidak mempunyai teman bermain. Kalan tidak mempunyai teman bermain, maka aktifitas bermain yang dapat diker- Jjakan sendiri akan terbatas. KEUNTUNGAN BERMAIN Banyak keuntungan-keuntungan yang dipetik dari bermain, antara lain (1, 3, 4): 1, Membuang ekstra energi. v . Mengoptimalkan pertumbuhan seluruh bagian tubuh, seperti tulang, otot dan organ- organ. |. Aktifitas yang dilakukan dapat meningkatkan nafsu makan anak. . Anak belajar mengontrol diri. |. Berkembangnya berbagai keterampilan yang akan berguna sepanjang hidupnya. |. Meningkatkan daya kreativitas. |. Mendapatkan kesempatan menemukan arti dari benda-benda yang ada disekitar anak. Merupakan cara untuk mengatasi kemarahan, kekuatiran, iri hati dan kedukaan. ). Kesempatan untuk belajar bergaul dengan anak lainnya. |. Kesempatan untuk menjadi pihak yang kalah ataupun yang menang di dalam bermain. |. Kesempatan untuk belajar mengikuti aturan-aturan. . Dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya. Pada anak yang sehat, perkembangan intelektual anak dipengaruhi selain oleh stimulasi, juga oleh gizi anak. Kekurangan gizi yang diderita sejak masa janin sam- pai masa Balita, dapat mempengaruhi pertumbuhan otak anak, yang akan berdam- pak. pada kemampuan intelektualnya. ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) Yang dimaksud dengan APE adalah alat permainan yang dapat mengoptimalkan perkembangan anak, disesuaikan dengan usianya dan tingkat perkembangannya, serta berguna untuk: — Pengembangan aspek fisik, yaitu kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang atau merangsang pertumbuhan fisik anak. — Pengembangan bahasa, dengan melatih berbicara, menggunakan kalimat yang benar. 109 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. BERMAIN DAN ALAT PERMAINAN ANAK 12-24 bulan Tujuan: — Mencari sumber suara/mengikuti sumber suara. — Memperkenalkan sumber suara. ~ Melatih anak melakukan gerakan mendorong dan menarik. — Melatih imajinasinya. — Melatih anak melakukan kegiatan sehari-hari semuanya dalam bentuk kegiat- an yang menarik Alat permainan yang dianjurkan: — Genderang, bola dengan giring-giring didalamnya. — Alat permainan yang dapat didorong dan ditarik. — Alat permainan yang terdiri dari: alat rumah tangga (misalnya: cangkir yang tidak mudah pecah, sendok, botol plastik, ember, waskom, air), balok-balok besar, kardus-kardus besar, buku bergambar, kertas-kertas untuk dicoret, krayon/pensil berwarna, 25-36 bulan Tujuan: — Menyalurkan emosi/perasaan anak. = Mengembangkan ketrampilan berbahasa. — Melatih motorik halus dan kasar. — Mengembangkan kecerdasan (memasangkan, menghitung, mengenal dan membedakan warna). — Melatih kerja sama mata dan tangan. ~ Melatih daya imajinasi. - Kemampuan membedakan permukaan dan warna benda. Alat permainan yang dianjurkan: — Lilin yang dapat dibentuk. — Alat-alat untuk menggambar. — Pasel (puzzle) sederhana. — Manik-manik ukuran besar. — Berbagai benda yang mempunyai permukaan dan warna yang berbeda. — Bola. 32-72 bulan Tuju: — Mengembangkan kemampuan menyamakan dan membedakan. — Mengembangkan kemampuan berbahasa. — Mengembangkan pengertian tentang berhitung, menambah, mengurangi. — Merangsang daya imajinasi dengan berbagai cara bermain pura-pura (sandi- wara). — Membedakan benda dengan perabaan. 113 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. BINA KELUARGA DAN BALITA . Perkembangan gerakan motorik halus. yaitu gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan otot- otot kecil, tetapi diperlukan koordinasi yang cermat. Contohnya: memegang benda kecil dengan jari telunjuk dan ibu jari, memasukkan benda kedalam botol, menggambar, dll. Gerakan motorik baik yang kasar maupun yang halus tersebut erat kaitannya dengan perkembangan dari pusat motorik di otak. Melalui latihan-latihan yang tepat, gerakan kasar dan halus ini dapat ditingkatkan dalam hal keluwesan dan kecermatannya, schingga secara bertahap scorang anak akan bertambah terampil melakukan gerakan- gerakan tersebut, . Perkembangan komunikasi pasif yaitu kesanggupan mengerti dan melakukan apa yang diperintahkan oleh orang lain. . Perkembangan komunikasi aktif yaitu kemampuan untuk menyatakan perasaan dan keinginannya melalui tangisan, gerakan tubuh, maupun dengan kata-kata, Sebagai makhluk sosial, anak akan selalu berada diantara atau bersama orang lain. Agar dicapai saling pengertian maka di- perlukan suatu komunikasi, dimana bahasa merupakan alat untuk menyatakan pikiran dan perasaannya. Baik komunikasi pasif maupun yang aktif, keduanya perlu dikembangkan yaitu de- ngan cara melatih anak secara bertahap agar mau dan mampu berkomunikasi seperti berbicara, mengucapkan kalimat-kalimat, menyanyi dan ungkapan verbal (lisan) lainnya. }. Perkembangan kecerdasan. Pada anak Balita, kemampuan berpikir mula-mula berkembang melalui kelima inde- ranya. Ia melihat warna-warna, mendengar suara atau bunyi-bunyi, mengenal rasa dan seterusnya. Daya pikir dan pengertian mula-mula terbatas pada apa yang nyata yang dapat dilihat dan dipegang atau dimainkan. Kemudian berbagai konsep atau pengertian akan dimitiki, seperti konsep tentang benda, wama, manusia, bentuk, dll. Semua konsep ini kemudian memungkinkan anak melakukan pemikiran-pemikiran ke tingkat yang lebih tinggi, yang lebih abstrak dan majemuk. . Perkembangan kemampuan menolong diri sendi Seorang anak pada awal kehidupannya mula-mula masih bergantung pada orang lain dalam hal pemenuhan kebutuhannya. Dengan makin mampunya dia melakukan gerakan motorik dan bicara, anak terdoromg untuk melakukan sendiri berbagai hal. Orang tua harus melatih usaha mandiri anak ini, mula-mula dalam hal menolong kebutuhan anak sehari-hari, misalnya makan, minum, buang air kecil dan besar, berpakaian, dll. Kemudian kemampuannya ditingkatkan dalam hal kebersihan, kesehatan dan kerapilian. . Perkembangan tingkah laku sosial. yaitu kemampuan anak berinteraksi dan bersosialisasi dengan lingkungannya. Mula- mula anak hanya mengenal orang-orang yang paling dekat dengan dirinya yaitu ibunya, kemudian orang-orang serumah. Dengan bertambahnya usia anak, luas pergaulan juga perlu dikembangkan. Anak perlu berkawan, perlu diajar tentang aturan-aturan, disiplin, sopan santun, dll. n7 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. 7 FUNGSI CINTA DAN KASIH SAYANG DALAM KELUARGA PENDAHULUAN Manusia membangun kehidupan keluarganya sebagai bagian atau unit yang terkecil dari masyarakatnya. Dalam kehidupan sehari-hari ia mempunyai ikatan yang tidak dapat dipisahkan dengan alam lingkungannya dan masyarakat sekitarnya untuk memenuhi keperluan hidupnya. Ada berbagai norma, pola tingkah laku dan sistem nilai yang berlaku sebagai pengatur hubungan dalam sebuah keluarga, sehingga tercipta suasana kekeluargaan yang harmonis, penuh kesadaran, tanggung jawab, dan kesetiaan untuk berkorban serta penuh kasih sayang satu sama lainnya. FUNGSI KELUARGA Pada hakekatnya keluarga diharapkan mampu berfungsi untuk mewujudkan proses pengembangan timbal balik rasa cinta dan kasih sayang antara anggota keluarga, antar kerabat, serta antar generasi yang merupakan dasar keluarga yang harmonis. Karena sebagai unit yang terkecil dari masyarakat, maka kedudukan keluarga menjadi inti yang paling penting dari suatu masyarakat. Dengan demikian maka kehidupan suatu masya- rakat merupakan pantulan dari kehidupan sejumlah keluarga yang terikat didalamnya. Hubungan kasih sayang dalam keluarga merupakan suatu keperluan bersama dian- tara para anggotanya sebagai jembatan komunikasi menuju rumah tangga yang bahagia. Dalam kehidupan yang diwarnai oleh kasih sayang, maka semua pihak dituntut agar me- miliki tanggung jawab, pengorbanan, saling tolong-menolong, kejujuran, saling mem- percayai, saling membina pengertian dan keterbukaan, sehingga dapat tercipta suasana yang rukun dan damai dalam rumah tangga. Suasana yang seperti ini merupakan media yang diperlukan tumbuh kembang anak, disamping itu bapak/ibu dapat berkarya dengan tenang, schingga dapat berprestasi seperti yang diharapkan. Karena cinta kasih merupa- kan bagian hidup dalam diri manusia dalam membangkitkan daya kreativitas manusia baik dalam mencipta maupun menikmati hasil budaya. Sebaliknya pada keluarga yang tidak harmonis, dimana tidak ada lagi cinta dan kasih sayang, maka hidup ini seakan-akan hampa, sehingga dapat mengakibatkan hilangnya semangat kerja dan produktivitaspun akan menurun. 121 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. UPAYA PENINGKATAN KUALITAS TUMBUH KEMBANG ANAK PENDAHULUAN Dengan dicanangkannya Keluarga Kecil Sejahtera (KKS) dalam rangka menunjang pembangunan nasional dan manusia Indonesia seutuhnya, maka diperlukan berbagai usa- ha untuk meningkatkan kualitas anak. Hal ini karena keberhasilan Keluarga Berencana tentu akan sia-sia kalau jumlah anak yang kita anjurkan dua orang saja, tidak mempunyai kualitas yang baik. Sebab anak merupakan generasi penerus suatu bangsa, dimana kalau anak-anak sehat maka bangsa pun akan kuat dan sejahtera. Oleh karena itu, kita semua menaruh harapan agar anak-anak dapat tumbuh kembang sebaik-baiknya, sehingga nanti- nya menjadi orang dewasa yang sehat fisik, mental dan sosial. Dengan demikian dapat mencapai produktivitas sesuai dengan kemampuannya dan berguna bagi nusa dan bangsa. Tumbuh kembang anak merupakan hasil dari interaksi antara faktor genetik dan fak- tor lingkungan, baik lingkungan scbclum anak dilahirkan maupun lingkungan setclah anak itu lahir. Betapa majemuknya faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi tum- buh- kembang anak ini, sehingga dampaknya dapat dilihat dari hasilnya apakah tumbuh kembang anak akan optimal ataukah tidak sesuai dengan harapan kita. Ini semua ter- gantung dari bagaimana kita menangani anak tersebut, karena anak bukanlah miniatur orang dewasa sehingga dapat diperlakukan seperti orang dewasa, tetapi anak memerlu- kan perhatian khusus sebab mereka sedang tumbuh kembang. Pada tulisan ini akan di- bahas berbagai usaha untuk meningkatkan kualitas tumbuh kembang anak. FAKTOR PRANIKAH/PRAHAMIL Untuk meningkatkan kualitas tumbuh kembang anak, scharusnya dimulai sebelum anak lahir kedunia. Dimana pasangan yang akan menikah sebaiknya melakukan konsul- tasi dengan dokter, apakah diantara mereka terdapat penyakit-penyakit keturunan yang bisa diturunkan pada anaknya kelak. Misalnya penyakit-penyakit yang bisa menurun seperti diabetes melitus, fenilketonuria, thalasemia, dll. Dianjurkan pula untuk tidak menikah antar keluarga, untuk mencegah faktor yang resesif menjadi dominan. Kelainan kromosom dapat terjadi pada kromosom seks maupun kromosom lainnya, yang dapat mengakibatkan cacat bawaan. Kelainan pada kromosom seks seperti pada sindrom Klinefelter atau Turner tidak selalu disertai dengan retardasi mental. Tetapi 127 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. UPAYA PENINGKATAN KUALITAS TUMBUH KEMBANG ANAK melibatkan perasaan, emosi dan pikirannya. Sehingga melalui bermain anak men- dapat berbagai pengalaman hidup. Manfaat lain dari bermain apabila dilakukan bersama orang tuanya adalah hubungan orang tua dan anak menjadi semakin akrab dan juga ibu akan segera mengetahui kalau terdapat gangguan perkembangan anak- nya secara dini. Buku bacaan anak-anak juga penting untuk stimulasi perkembangan anak, karena akan menambah kemampuan berbahasa, berkomunikasi, serta menambah wawasan anak terhadap lingkungan disekitarnya. Morley (1986) mengatakan bahwa prioritas untuk anak adalah makanan, perawat- an kesehatan, dan bermain. Makanan yang baik, pertumbuhan yang adekuat dan kesehatan yang terpelihara adalah penting, tetapi perkembangan intelektual adalah perlu. Bermain merupakan "sekolah" yang berharga bagi anak sehingga perkem- bangan intelektualnya optimal. Untuk perkembangan motorik serta pertumbuhan otot-otot tubuh diperlukan stimulasi yang terarah dengan bermain, latihan-latihan atau olahraga yang teratur. Anak perlu diperkenalkan dengan olah raga sedini mungkin, karena dengan olah raga tidak hanya membentuk fisik anak tetapi juga mentalnya agar anak tumbuh dengan baik. Olahraga yang baik bagi anak harus juga mempunyai nilai bermain. Misalnya olahraga untuk anak Balita adalah melempar/menangkap bola, melompat-lompat/ main tali, main “dengkleng/engklek", naik sepeda roda tiga, dll. Yang harus dijaga adalah kemungkinan terjadinya cedera pada saat anak bermain atau melakukan aktifitas. . Keluarga berencana. Dengan keluarga berencana (KB) maka sebuah keluarga dapat merencanakan kapan mulai punya anak, berapa jumlah anak yang diinginkan, berapa tahun jarak antara anak satu dengan lainnya dan kapan berhenti tidak hamil lagi. Pada masyarakat yang mempunyai kebiasaan kawin muda, dianjurkan untuk menunda kehamilannya dulu sampai paling sedikit umur 18 tahun. Karena kalau hamil kurang dari 18 tahun sering melahirkan BBLR yang angka kesakitan dan kematiannya tinggi, disamping itu risiko terhadap ibunya juga tinggi. Demikian pula dianjurkan untuk tidak hamil sesudah umur 35 tahun, karena risiko terhadap bayi maupun ibunya meningkat lagi. Untuk menjaga keschatan ibu dan anak sebaiknya jarak antara kehamilan tidak kurang dari 2 tahun. Karena kalau jaraknya terlalu dekat dapat mengganggu tumbuh kembang anak baik fisik maupun mentalnya. Hal ini disebabkan karena ASI terpaksa dihentikan, ibu tidak punya banyak waktu untuk menyiapkan makanan anak, juga berkurangnya perhatian dan kasih sayang. Ibu memerlukan waktu sekitar 2 tahun untuk memulihkan kesehatannya sebelum hamil lagi. Kalau ibu hamil terlalu cepat, maka sering melahirkan BBLR. Mempunyai anak lebih dari 4 orang juga akan menambah risiko terhadap ibu dan bayinya. Lebih-lebih kalau jarak antara kehamilan kurang dari 2 tahun, maka ibu akan lemah akibat dari seringnya hamil, melahirkan, menyusui, dan merawat anak- anaknya. Sehingga sering mengakibatkan berbagai masalah seperti ibu yang men- derita anemia, kurang gizi, dan bahkan sering terjadi perdarahan setelah melahirkan yang membahayakan nyawa ibunya. Risiko melahirkan bayi cacat dan BBLR juga meningkat sctelah empat kali kehamilan dan sctclah usia ibu 35 tahun. 137 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. 9 KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA SITUASI KEPENDUDUKAN DUNIA Pertumbuhan penduduk dunia meningkat dengan pesat, dimana jumlah penduduk pada tahun 1950 sekitar 2,5 milyar, menjadi 3,7 milyar pada tahun 1970, 5,2 milyar pada tahun 1990, dan diperkirakan akan menjadi 6,25 milyar pada tahun 2000. Data ini menunjukkan bahwa dunia membutuhkan waktu yang makin pendek dalam menambah 1 milyar jumlah penduduknya. Sebagian besar dari jumlah penduduk ini tinggal di negara berkembang, yang karena situasi kependudukan yang tidak menguntungkan itu mengakibatkan banyak rakyatnya menderita kekurangan pangan dan gizi, memburuk- nya derajat kesehatan, kurangnya tingkat pendidikan, dan kurangnya lapangan kerja. Diperkirakan bahwa tiga perempat penduduk dunia masih kekurangan pangan, sedang- kan hanya seperempatnya yang kelebihan pangan. Demikian pula dengan jumlah anak- anak, terus meningkat pada negara-negara berkembang, schingga pada tahun 2000 di- perkirakan jumlah anak-anak dibawah umur 15 tahun menjadi 1,7 milyar. Sedangkan di negara maju jumlah anak-anak dibawah umur 15 tahun relatif konstan hanya sekitar 300 juta. Gambaran piramida penduduk negara berkembang adalah jumlah anak dibawah 15 tahun dua kali lipat dari pada dinegara maju, sehingga bentuk piramid dasarnya lebar makin keatas makin kecil, tampak langsing diatas (gambar 9.1, dikutip dari Morley, 1986). Adanya struktur penduduk usia muda ini dapat memberikan cerminan masalah kepen- dudukan lainnya, seperti tingginya tingkat kesakitan dan kematian penduduk usia muda tersebut, sehingga menyeret harapan hidup rata-rata atau kelangsungan hidup yang lebih pendek. Sedangkan ramalan bentuk piramid penduduk pada tahun 2025, antara negara maju dan berkembang dapat dilihat pada gambar 9.2. Tampak pada piramid bahwa pada tahun 2025 diramalkan di negara-negara berkembang penduduk usia muda dan usia subur makin tinggi, bentuk piramid akan makin gemuk. Keadaan ini akan menyebabkan beban bagi negara-negara berkembang tersebut ber- tambah berat, antara lain tingginya angka kesakitan dan kematian pada usia muda, penyediaan sekolah-sekolah dan lapangan kerja, terbatasnya lahan, angka kelahiran akan terus meningkat sebagai akibat dari tingginya jumlah penduduk usia subur, bertambah banyaknya lansia dan masih banyak masalah lainnya. 141 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA KELUARGA BERENCANA 1. Tujuan Secara umum program Keluarga Berencana bertujuan untuk meningkatkan kese- jahteraan masyarakat, yang merupakan juga tujuan nasional pada umumnya. Tujuan ini dilalui dengan upaya khususnya penurunan tingkat kelahiran untuk menuju suatu norma keluarga kecil, sebagai jembatan meningkatkan kesehatan ibu, anak, dan anggota keluarga lainnya menuju suatu keluarga atau masyarakat bahagia sejahtera. Schingga secara singkatnya, tujuan gerakan KB adalah: — Tujuan kuantitatif adalah untuk menurunkan dan mengendalikan pertumbuh- an penduduk, dan = Tujuan kualitatif adalah untuk mewujudkan Norma Keluarga Kecil yang Bahagia dan Sejahtera (NKKBS). Dalam jangka pendek program Keluarga Berencana mempunyai tujuan untuk menu- runkan tingkat kelahiran menjadi 50% dari tahun 1970 sampai tahun 2000. Tetapi dengan pesatnya perkembangan program, maka target tersebut di atas dipercepat menjadi tahun 1990, dan nampaknya tidak terlalu sulit untuk mencapai tujuan ter- sebut. Hal ini dapat dilihat dari penurunan fertilitas pada tabel dibawah ini: Tingkat fertilitas total di beberapa propinsi Indonesia, 1967-1985. Daerah 1967-1970 1980 1985 Sumatra 65 5,2 4,0 Jawa 53 3,9 2,9 Nusa Tenggara 42 Kalimantan 5,9 4,6 34 Sulawesi 6,2 4,5 3,6 Irian Jaya 4,1 3,6 Maluku 6,9 6,1 2,3 Sedangkan tujuan khusus program Keluarga Berencana adalah: — Untuk meningkatkan cakupan program, baik dalam arti cakupan luas daerah mau- pun cakupan penduduk usia subur yang memakai metoda kontrasepsi. — Meningkatkan kualitas (dalam arti lebih efektif) metoda kontrasepsi yang dipakai, dengan demikian akan meningkatkan pula kelangsungan pemakaian metode kontrasepsi termasuk’pemakaian metoda kontrasepsi untuk tujuan menunda, men- jarangkan dan menghentikan kelahiran. — Menurunkan kelahiran. — Mendorong kemandirian masyarakat dalam melaksanakan keluarga berencana, sehingga norma keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera (NKKBS) bisa menjadi suatu kebutuhan hidup masyarakat. — Meningkatkan kesehatan khususnya ibu dan anak, sebab: 147 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA — Peningkatan harapan hidup. Umur harapan hidup akan meningkat dari 6] tahun untuk laki-laki dan 64,7 tahun untuk wanita pada tahun 1985-1990, menjadi 62,9 tahun untuk laki-laki dan 66,7 tahun untuk wanita pada tahun 1990-1995. — Ledakan penduduk lanjut usia (lansia). Pada tahun 2020 diperkirakan akan terdapat 32 lansia dalam 100 orang di- bawah usia 15 tahun. Pada tahun 2050 diperkirakan akan terdapat 77 lansia dalam setiap 100 orang dibawah 15 tahun. 6. Peningkatan penjaminan mutu (Quality assurance = QA) Menurut Tjitarsa IB, pada tahap Gerakan KB Nasional Tahap II ini kita perlu memusatkan perhatian pada upaya peningkatan penjaminan mutu (QA), sehingga program KB dilaksanakan dengan cara yang benar dan mutu yang dapat dipertang- gung jawabkan. Menurut Tjitarsa, QA tersebut meliputi: — Pelayanan KB dengan titik berat pada konseling dan pengayoman kegagalan KB. — Pendidikan KB dengan titik berat pada komitmen politik dan hukum. — Penerangan dan motivasi dengan titik berat pada remaja dan pemuda. — Program pelayanan integrasi dengan titik berat pada wanita pekerja. — Pembinaan institusi masyarakat, untuk membantu memecahkan masalah masyarakat dalam kaitannya dengan kesehatan reproduksi. KESIMPULAN Jumlah penduduk Indonesia yang keempat terbesar didunia, akan bertambah dengan pesatnya kalau tidak dilakukan Keluarga Berencana. Berbagai masalah kependudukan dapat terjadi dengan jumlah penduduk yang besar tersebut. Pemerintah beserta masyarakat telah berhasil membudayakan Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahiera, dan berhasil menurunkan laju pertumbuhan penduduk menjadi 1,9% pada kurun waktu 1980-1990. 151 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. STRATEGI KELANGSUNGAN HIDUP ANAK Untuk mengurangi bahaya dalam masa Kehamilan, maka semua wanita hamil harus melakukan perawatan pranatal dan bersalin pada tenaga kesehatan yang terlatih. Untuk beberapa bulan pertama, ASI saja merupakan makanan yang terbaik untuk bayi (ASI eksklusif). Bayi baru memerlukan makanan tambahan selain ASI, pada umur 4-6 bulan. Anak umur dibawah 3 tahun memerlukan makanan khusus, yaitu perlu makan 5-6 kali perhari dan makanannya harus yang bergizi. Diare dapat membunuh anak akibat terlalu banyaknya cairan yang keluar. Oleh karena itu pada setiap anak yang diare harus diberikan banyak minum, misalnya dengan ASI yang tetap diteruskan ditambah dengan Oralit, kalau tidak ada Oralit dapat diberikan kuah sup atau larutan gula garam (LGG). Apabila diare tetap ber- langsung, anak harus segera dibawa ke tenaga kesehatan yang terdekat. Disamping itu anak juga memerlukan makanan yang bergizi lainnya. agar tidak terzanggu per- tumbuhannya. : Imunisasi dapat mencegah berbagai macam penyakit yang dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan, cacat, dan kematian. Oleh karena itu imunisasi sudah harus lengkap dalam satu tahun pertama kehidupan. Semua wanita pada usia subur harus mendapat imunisasi tetanus. Sebagian besar anak dengan batuk-pilek dapat sembuh sendiri. Tetapi batuk disertai nafas yang lebih cepat dari biasanya, harus segera dibawa ketenaga kesehatan yang terdekat. Anak yang sakit batuk/pilek harus makan dan minum lebih banyak. Banyak penyakit yang disebabkan oleh kuman yang masuk melalui mulut. Penyakit ini dapat dicegah dengan penggunaan jamban, mencuci tangan dengan sabun dan air sesudah buang air besar dan sebelum menyiapkan makanan, menjaga kebersihan air dan makanan, dan merebus air sebelum diminum. Kesakitan dapat mempengaruhi peftumbuhan anak. Sesudah skit anak memerlukan makanan ekstra, untuk mengganti kehilangan berat badannya pada waktu sakit . Anak batita (bawah tiga tahun) harus ditimbang setiap bulan. Apabila tidak terdapat kenaikan berat badan 2 kali berturut-iurut, pasti ada sesuatu yang salah. Perhatian terhadap anak tidak hanya dari mereka yang berkecimpung di bidang kese- hatan saja, bahkan Gabriela Mistral seorang sastrawan dari Chili yang memenangkan hadiah Nobel untuk sastra ikut memperhatikan nasib anak-anak, dengan puisinya yang sangat terkenal sebagai berikut: We are guilty of many errors and many faults, but our worst crime is abandoning the children, neglecting the fountain of life. Many of the things we need can wait, The child cannot. Right now is the time his bones are being formed, his blood is being made and his senses are being developed. 163 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. TUMBUH KEMBANG ANAK FAKTOR - FAKTOR RISIKO Menurut Delsboro (dikutip dari Snyder, 1983), perlakuan salah terhadap anak ada- lah sebagai akibat dari pelepasan tujuan hidup orang tua, hubungan orang tua dengan anak tidak lebih dari hubungan biologi saja. Kehidupan orang tua sebagian besar diliputi pelanggaran hukum, penyalahgunaan penghasilan, pengusiran berulang, penggunaan alkohol yang berlebihan, dan keadaan rumah yang menyedihkan. Orang tua seperti ini kelihatannya tidak mampu menolong dirinya sendiri. Mereka menganiaya anaknya seolah-olah sebagai pelampiasan rasa frustrasinya, ketidak tanggung jawabannya, keti- dak berdayaannya dan sebagainya. Orang tua seperti kasus diatas, lebih sering meng- aniaya anak yang lebih besar, karena pada umumnya mereka lebih mawas terhadap sesuatu perbedaan dengan orang tua mereka, sehingga seolah-olah anak tersebut mela- wan orang tuanya. Anak yang dianiaya tersebut tampak oleh si penyaniaya sebagai saingan atau penghalang yang harus dihancurkan atau paling tidak harus disakiti. Menurut Bittner dan Newberger (dikutip dari Snyder, 1983), perlakuan salah pada anak disebabkan faktor-faktor multidimensi, seperti yang digambarkan pada skema V1 Menurut Bittner pada bayi prematur, perawatannya lebih sulit, menangis lebih sering dan sering membuat orang tua frustrasi, sehingga mempunyai risiko lebih banyak untuk mendapatkan perlakuan salah dari orang tanya. Tetapi menurut penelitian, Leventhal (1984) mendapatkan bahwa tidak ada hubungannya antara prematuritas dengan per- lakuan salah, dan dikatakan bahwa terdapat hubungan antara umur ibu pada waktu per- tama kali melahirkan dengan perlakuan salah terhadap anak. Disebutkan bahwa ibu yang umurnya belasan tahun lebih agresif terhadap anaknya dan lebih banyak mengalami kesuljtan dalam merawat dan mendidik anaknya. DIAGNOSIS Untuk melihat akibat perlakuan salah terhadap anak, kita harus mengetahui umur dan tingkat perkembangan anak pada saat kejadian dialami anak, pengalaman anak dalam menghadapinya, dan seluruh lingkungan emosi dari keluarganya. Dari observasi klinik, akibat perlakuan salah terhadap anak dapat mempengaruhi banyak hal, termasuk kelainan fisik dan perkembangan anak baik kognitif maupun emosinya. Oleh karena itu untuk diagnosis diperlukan riwayat penyakit, pemeriksaan fisik dan mental, laborato- rium dan radiologi. Sehingga diperlukan pendekatan multidisiplin. * A, Akibat pada fisik anak Diagnosis dibuat kalau dijumpai trauma fisik yang tidak dapat dijelaskan penyebab- nya. 1. Lecet, hematom, luka bekas gigitan, luka bakar, patah tulang, perdarahan retina akibat dari adanya subdural hematom, dan adanya kerusakan organ dalam lain- nya. 2. Sekuele/cacat sebagai akibat trauma, misalnya jaringan parut, kerusakan saraf, gangguan pendengaran, kerusakan mata, dan cacat lainnya. 168 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. 1 2 KEADAAN CACAT PADA ANAK PENDAHULUAN Pada beberapa masyarakat tertentu, anak cacat masih dianggap sebagai hukuman atas dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh orang tuanya dimasa-masa yang lalu. Seolah-olah penderita cacat itu selain dihukum oleh nasib, juga oleh masyara- kat normal disekelilingnya. Banyak penderita cacat yang menganggap bahwa keadaan cacat tersebut sebagai "pagar tembok" yang merampas mereka dari kehidupan yang nyata pada masyarakat yang normal. Mereka hidup didalam lingkungannya sendiri, dengan sikap-sikap yang negatif, penuh prasangka dan rendah diri. Tetapi sebaliknya banyak pula penderita cacat yang sukses dalam hidupnya. Hal ini tergantung pada kepri- badian mercka sendiri dalam menghadapi keadaan cacat yang dideritanya, juga kesem- patan yang ada. Sebenarnya penderita cacat sudah mendapat perhatian dari PBB, terbukti dengan dikeluarkannya: "Declaration of the rights of the child", dimana pasal 5 berbunyi: The child who is physically, mentally or sosially handicapped shall be given the spe- cial treatment, education and care required by his particular condition Pada bulan Desember 1971, dipermaklumkan “the rights of the mentally handi- capped" dan pada bulan Desember 1975 "the rights of disabled persons". Pada tahun 1981 ditetapkan sebagai Tahun Internasional untuk orang-orang cacat. Bahkan dinegara- negara yang maju, disediakan fasilitas khusus untuk orang-orang cacat disemua fasilitas umum, Sedangkan di Indonesia sudah terdapat perhatian terhadap orang-orang cacat, terbukti dengan adanya Rumah Sakit khusus untuk orang-orang cacat, adanya Sekolah- Sekolah Luar Biasa, serta Yayasan-Yayasan yang bergerak membantu anak-anak yang cacat tersebut. Dengan penanganan yang lebih baik ini, diharapkan anak-anak tersebut akan dapat berdiri sendiri dikelak kemudian hari dan tidak selalu mengharapkan belas kasihan orang lain. DEFINISI Beberapa istilah yang sering dipakai pada keadaan cacat perlu dijabarkan, yaitu (di- kutip dari Verma IC, 1981): 7 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. 1 3 OBESITAS PADA ANAK PENDAHULUAN Obesitas merupakan keadaan patologis, yaitu dengan terdapatnya penimbunan lemak yang berlebihan dari yang diperlukan untuk fungsi tubuh yang normal. Tetapi masih banyak pendapat di masyarakat yang mengira bahwa anak yang gemuk adalah sehat. Sehingga banyak ibu merasa bangga kalau anaknya sangat gemuk, dan disatu pihak ada ibu yang kecewa kalau melihat anaknya tidak segemuk anak tetangganya. Sebenar- nya kekecewaan tersebut tidak beralasan, asalkan grafik pertumbuhan anak pada KMS sudah menunjukkan kenaikan yang kontinu setiap bulan sesuai lengkungan grafik pada KMS dan berada' pada pita warna hijau, maka anak terscbut pasti schat. Lebih-lebih kalau anak itu menunjukkan perkembangan mental yang normal, artinya perkembangan motorik, bahasa, intelektual, emosional dan sosial sesuai dengan umurnya, maka anak tersebut walaupun tidak terlalu gemuk, tetapi secara fisik, sosial maupun mental adalah sehat. Obesitas atau kegemukan dari segi kesehatan merupakan salah satu penyakit salah gizi, sebagai akibat konsumsi makanan yang jauh melebihi kebutuhannya. Dari berbagai tulisan mengenai obesitas pada anak, temyata banyak masalah yang dihadapi anak yang obesitas ini. Lebih-lebih kalau obesitas pada masa anak-anak berlanjut sampai dewasa. Bahkan ada seorang ahli yang mengatakan, bahwa makin panjang ikat pinggang sese- orang, maka akan makin pendek umurnya. Dengan perkataan lain, makin gemuk se- seorang akan makin banyak penyakitnya, sehingga jarang yang mencapai umur panjang. Angka kejadian obesitas pada anak dinegara-negara maju terus bertambah. Menurut ‘Weil BW 1991, angka kejadian di Amerika meningkat 40% (dari 15% menjadi 21%). Sedangkan angka kejadian di Indonesia masih belum ada data-datanya. Tetapi dari pengamatan schari-hari mulai banyak ditemukan kasus obesitas pada anak. DEFINISI Tidak semua orang yang mempunyai berat badan lebih disebut sebagai obesitas. Karena pada atlit yang karena latihan-latihan yang teratur menyebabkan masa otot yang tumbuh dengan baik, akan mempunyai berat badan rata-rata yang lebih dari anak sebayanya, tidak dapat disebut sebagai obesitas. Demikian pula dengan anak yang kerangka tulangnya besar dan otot-ototnya lebih dari biasanya, sehingga berat badan dan tingginya diatas rata-rata anak sebayanya, juga bukan disebut sebagai obesitas. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. OBESITAS PADA ANAK GEJALA KLINIS Obesitas dapat terjadi pada usia berapa saja, tetapi yang tersering pada tahun pertama kehidupan, usia 5-6 tahun dan pada masa remaja. Anak yang obesitas tidak hanya lebih berat dari anak seusianya, tetapi juga lebih cepat matang pertumbuhan tulangnya. Anak yang obesitas relatif lebih tinggi pada masa remaja awal, tetapi pertumbuhan meman- jangnya selesai lebih cepat, schingga hasil akhirnya mempunyai tinggi badan relatif lebih pendek dari anak sebayanya. Bentuk muka anak yang obesitas tidak proporsional, hidung dan mulut relatif kecil, dagu ganda, Terdapat timbunan lemak pada daerah payudara, dimana pada anak laki- Jaki sering merasa malu karena payudaranya seolah-olah tumbuh. Perut menggantung dan sering disertai strie. Alat kelamin pada anak laki-laki seolah-olah kecil, karena ada- nya timbunan lemak pada daerah pangkal paha. Paha dan lengan atas besar, jari-jari tangan relatif kecil dan runcing. Sering terjadi gangguan psikologis., baik sebagai penye- bab ataupun sebagai akibat dari obesitasnya. Anak lebih cepat mencapai masa pubertas. Kematangan seksual lebih cepat, pertum- buhan payudara, menarke, pertumbuhan rambut kelamin dan ketiak juga lebih cepat. KOMPLIKASI Berbagai keadaan yang erat hubungannya dengan obesitas, baik yang terjadi pada masa bayi maupun pada masa dewasa, antara lain: 1, Tethadap kesehatan. Obesitas ringan sampai sedang, morbiditasnya kecil pada masa anak-anak. Tetapi bila obesitas masih terjadi setelah masa dewasa, maka morbiditas maupun mortalitas- nya akan meningkat. Terdapat korelasi positif antara tingkat obesitas dengan ber- bagai penyakit infeksi, kecuali TBC. Morbiditas dan mortalitas yang tinggi tersebut, dikaitkan dengan menurunnya respons imunologik sel T dan aktifitas sel polimorfo- nuklear. 2. Saluran pernafasan. Pada bayi, obesitas merupakan resiko terjadinya infeksi saluran pernafasan bagian bawah, karena terbatasnya kapasitas paru-paru. Adanya hipertrofi tonsil dan adenoid akan mengakibatkan obstruksi saluran nafas bagian atas, sehingga mengakibatkan anoksia dan saturasi oksigen rendah, yang disebut sindrom Chubby Puffer. Obstruksi kronis saluran pernafasan dengan hipertrofi tonsil dan adenoid, dapat mengakibatkan gangguan tidur, gejala-gejala jantung dan kadar oksigen dalam darah yang abnormal. Keluhan lainnya adalah nafas yang pendek. 3. Kulit, Kulit sering lecet karena gesekan. Anak merasa gerab/panas, sering disertai miliaria, maupun jamur pada lipatan-lipatan kulit. 4. Ortopedi. Anak yang obesitas pergerakannya lambat. Sering terdapat kelainan ortopedi seperti Legg-Perthee disease, genu valgum, slipped femoral capital epiphyses, tibia vara dll. 187 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. TUMBUH KEMBANG ANAK — Ibu: diabetes melitus, PKU (Phenylketonuria) — Toksemia gravidarum ~ Disfungsi plasenta — Ibu malnutrisi 2.3, Faktor perinatal — Sangat prematur — Asfiksia neonatorum — Trauma lahir: perdarahan intra kranial — Meningitis — Kelainan metabolik:hipoglikemia, hiperbilirubinemia 2.4. Faktor post natal — Trauma berat pada kepala/susunan saraf pusat — Neuro toksin, misalnya logam berat CVA (Cerebrovascular accident) ~ Anoksia, misalnya tenggelam — Metabolik — Gizi buruk — Kelainan hormonal, misalnya hipotiroid, pseudohipoparatiroid ~ Aminoaciduria, misalnya PKU (phenyl ketonuria) — Kelainan metabolisme karbohidrat, galaktosemia, dll. ~ Polisakaridosis, misalnya sindrom Hurler — Cerebral lipidosis (Tay Sachs), dengan hepatomegali (Gaucher) — Penyakit degeneratif/metabolik lainnya. — Infeksi ~ Meningitis, ensefalitis, dil. — Subakut sklerosing panesefalitis Kebanyakan anak yang menderita retardasi mental ini berasal dari golongan sosial ekonomi rendah, akibat kurangnya stimulasi dari lingkungannya sehingga secara ber- tahap menurunkan IQ yang bersamaan dengan terjadinya maturasi. Demikian pula pada keadaan sosial ekonomi yang rendah dapat sebagai penyebab organik dari retardasi men- tal, misalnya keracunan logam berat yang subklinik dalam jangka waktu yang lama dapat mempengaruhi kemampuan kognitif, ternyata lebih banyak pada anak-anak dikota dari golongan sosial ekonomi rendah. Infeksi sitomegalovirus juga lebih banyak terdapat pada ibu-ibu dari golongan sosial ckonomi rendah. Demikian pula dengan kurang gizi, baik pada ibu hamil maupun pada anaknya setelah lahir dapat mempengaruhi per- tumbuhan otak anak. DIAGNOSIS DAN GEJALA KLINIS Untuk menegakkan diagnosis, anamnesis yang baik sangat diperlukan, yaitu untuk mengetahui penyebab kelainan ini organik atau non-organik, apakah kelainannya dapat diobati/tidak, dan apakah ada faktor genetik/tidak. Dengan melakukan skrining secara 194 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. TUMBUH KEMBANG ANAK Down pada tahun 1959, maka sekarang perhatjan lebih dipusatkan pada kejadian "non- disjunctional’ sebagai penyebabnya, yaitu: 3. Genetik. Diperkirakan terdapat predisposisi genetik terhadap "non-disjuctional". Bukti yang mendukung teori ini adalah berdasarkan atas hasil penelitian epidemiologi yang menyatakan adanya peningkatan risiko berulang bila dalam keluarga terdapat anak dengan sindrom Down. . Radiasi. Radiasi dikatakan merupakan salah satu penyebab terjadinya "non-disjunctional” pada sindrom Down ini. Uchida 198] (dikutip Pueschel dkk.) menyatakan bahwa sekitar 30% ibu yang melahirkan anak dengan sindrom Down, pernah mengalami radiasi didaerah perut sebelum terjadinya konsepsi. Sedangkan peneliti lain tidak mendapatkan adanya hubungan antara radiasi dengan penyimpangan kromosom. . Infeksi, Infeksi juga dikatakan sebagai salah satu penyebab terjadinya sindrom Down. Sampai saat ini belum ada peneliti yang mampu memastikan bahwa virus dapat mengakibatkan terjadinya "non- disjunction". }. Autoimun. Faktor lain yang juga diperkiraan sebagai etiologi sindrom Down adalah autoimun. Terutama autoimun tiroid atau penyakil yang dikaitkan dengan tiroid. Penelitain Fialkow 1966 (dikutip dari Pueschel dkk.) secara konsisten mendapatkan adanya porbedaan autoantibodi tiroid pada ibu yang melahirkan anak dengan sindrom Down dengan ibu kontrol yang umurnya sama. |. Umur ibu. Apabila umur ibu diatas 35 tahun, diperkirakan terdapat perubahan hormonal yang dapat menyebabkan “non-disjunction" pada kromosom. Perubahan endokrin, seperti meningkatnya sekresi androgen, menurunnya kadar hidroepiandrosteron, menurun- nya konsentrasi estradiol sistemik, perubahan konsentrasi reseptor hormon, dan peningkatan secara tajam kadar LH (Luteinizing hormon) dan FSH (Follicular Sti- mulating hormon) secara tiba-tiba sebelum dan selama menopause, dapat meningkat- kan kemungkinan terjadinya "non-disjunction". . Umur ayah. Selain pengaruh umur ibu terhadap sindrom Down, juga dilaporkan adanya pengaruh dari umur ayah. Penelitian sitogenctik pada orang tua dari anak dengan sindrom Down mendapatkan bahwa 20-30% kasus ekstra kromosom 21 bersumber dari ayah- nya. Tetapi korelasinya tidak setinggi dengan umur ibu. Faktor lain seperti gangguan intragametik, organisasi nukleolus, bahan kimia dan frekuensi koitus masih didiskusikan kemungkinan sebagai penyebab dari sindrom Down. 22 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. TUMBUH KEMBANG ANAK A. PENANGANAN SECARA MEDIS. Anak dengan kelainan ini memerlukan perhatian dan penanganan medis yang sama dengan anak yang normal. Mereka memerlukan pemeliharaan kesehatan, imunisasi, kedaruratan medis, serta dukungan dan bimbingan dari keluarganya. Tetapi terdapat beberapa keadaan dimana anak dengan sindrom Down memerlukan perhatian khusus, yaitu dalam hal: 1. Pendengarannya. 70-80% anak dengan sindrom Down dilaporkan terdapat gangguan pendengaran. Oleh karenanya diperlukan pemeriksaan telinga sejak awal kehidupannya, serta dilakukan tes pendengarannya secara berkala oleh ahli THT. 2. Penyakit jantung bawaan. 30-40% anak dengan sindrom Down disertai dengan penyakit jantung bawaan. Mereka memerlukan penanganan jangka panjang oleh seorang ahli jantung anak. 3. Penglihatannya. Anak dengan kelainan ini sering mengalami gangguan penglihatan atau katarak. Sehingga perlu evaluasi secara rutin oleh ahli mata. 4. Nutrisi. Beberapa kasus, terutama yang disertai kelainan kongenital yang berat lainnya, akan terjadi gangguan pertumbuhan pada masa bayi/prasekolah. Sebaliknya ada juga kasus justru terjadi obesitas pada masa remaja atau setelah dewasa. Sehing- ga diperlukan kerja sama dengan ahli gizi. 5. Kelainan tulang. Kelainan tulang juga dapat terjadi pada sindrom Down, yang mencakup dislo- kasi patela, subluksasio pangkal paha atau ketidakstabilan atlantoaksial. Bila keadaan yang terakhir ini sampai menimbulkan depresi medula spinalis, atau apa- bila anak memegang kepalanya dalam posisi seperti tortikolis, maka diperlukan pemeriksaan radiologis untuk memeriksa spina servikalis dan diperlukan kon- sultasi neurologis. 6. Lain-lain. Aspek medis lainnya yang memerlukan konsuliasi dengan ahlinya, meliputi ma- salah imunologi, gangguan fungsi metabolisme atau kekacauan biokimiawi. Pada akhir-akhir ini dengan kemajuan dalam bidang biologi molekuler, maka memungkinkan dilakukan pemeriksaan secara langsung kelainan genetik yang mendasari sindrom Down. B. PENDIDIKAN Ternyata anak dengan sindrom Down mampu berpartisipasi dalam belajar melalui program intervensi dini, Taman Kanak-Kanak, dan melalui pendidikan khusus yang positif akan berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak secara menyeluruh. 1, Intervensi dini. Dengan intervensi dini yang dilakukan pada bayi dengan sindrom Down dan keluarganya, menyebabkan kemajuan yang tidak mungkin dicapai oleh mereka yang tidak mengikuti program tersebut. Pada akhir-akhir ini, terdapat sejumlah program intervensi dini yang dipakai sebagai pedoman bagi orang tua untuk 218 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Bahan dengan hak cipta aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. TUMBUH KEMBANG ANAK 2. Golongan sedang. ‘ Aktivitas sangat terbatas sekali. Penderita membutuhkan bermacam-macam bantuan/pendidikan khusus agar dapat mengurus dirinya sendiri, bergerak atau berbicara sehingga dapat bergaul ditengah masyarakat dengan baik. 3. Golongan berat Penderita sama sckali tidak dapat melakukan aktifitas fisik dan tidak mungkin dapat hidup tanpa pertolongan orang lain. Pendidikan/latihan khusus sangat sedikit hasilnya. Sebaiknya penderita seperti ini ditampung pada tempat pera- watan khusus. Lebih-lebih apabila disertai dengan retardasi mental atau yang perkirakan akan menimbulkan gangguan sosial-emosional baik bagi keluarga maupun lingkungannya, DIAGNOSIS DAN GEJALA KLINIS Untuk menetapkan diagnosis palsi serebralis diperlukan beberapa kali pemeriksaan. Terutama untuk kasus baru atau yang belum kita kenal, harus dipastikan bahwa proses gangguan otak tersebut tidak progresif. Untuk itu diperlukan anamnesis yang cermat dan pengamatan yang cukup, agar dapat menyingkirkan penyakit atau sindrom lain yang mirip dengan palsi serebralis. Pemeriksaan perkembangan motorik, sensorik dan mental perlu dilakukan secermat mungkin. Walaupun pada palsi serebralis kelainan gerakan motorik dan postur merupa- kan ciri utama, tetapi tidak boleh dilupakan bahwa sering juga disertai gangguan bukan motorik, seperti retardasi mental, kejang-kejang, gangguan psikologik, dan lainnya. Manifestasi dari gangguan motorik atau postur tubuh dapat berupa spastisitas, rigi- ditas, ataksia, tremor, atonik/hipotonik, tidak adanya refleks primitif (pada fase awal) atau refleks primitif yang menetap (pada fase lanjut), diskinesia (sulit melakukan gerak- an volunter). Gejala-gejala tersebut dapat timbul Sendiri-sendiri ataupun merupakan kombinasi dari gejala-gejala tersebut diatas. Bank (dikutip dari Thamrinsyam), memberikan kriteria diagnostik sebagai berikut: 1. Masaneonatal. a. Depresi/asimetri dari refleks primitif (refleks Moro, rooting, sucking, tonic neck, palmar, stepping). b. Reaksi yang berlebihan terhadap stimulus. c. Kejang-kejang. d. Gejala neurologik lokal. 2. Masa umur kurang dari 2 tahun, a. Keterlambatan perkembangan motorik, seperti duduk atau jalan. b. Terdapat paralisis spastik. . Terdapat gerakan-gerakan involunter. |. Menetapnya refleks primitif. idak/keterlambatan timbulnya refleks-refleks yang lebih tinggi, seperti refleks Landau sesudah umur 10 bulan, refleks parasut setelah umur 1 tahun. ae ° aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. 18 GANGGUAN BICARA DAN BAHASA PADA ANAK PENDAHULUAN Kemampuan berbahasa membedakan manusia dengan binatang. Orang tua dengan antusias menunggu awal perkembangan bicara anak mereka. Bila anak tidak dapat bicara normal, maka mereka mengira bahwa anak mereka bodoh atau retardasi. Sering orang tua memperkirakan bahwa perkembangan bicara anak diluar normal merupakan suatu hal yang mengkhawatirkan, sehingga membawanya ke dokter. Kemampuan berbahasa merupakan indikator seluruh perkembangan anak. Karena ke- mampuan berbahasa sensitif terhadap keterlambatan atau kerusakan pada sistem lainnya, sebab melibatkan kemampuan kognitif, sensori motor, psikologis, emosi, dan lingkungan disekitar anak. Seorang anak tidak akan mampu berbicara tanpa dukungan dari lingkung- annya. Mereka harus mendengar pembicaraan yang berkaitan dengan kehidupannya sehari-hari maupun pengetahuan tentang dunia, Mereka harus belajar mengekspresikan dirinya, membagi pengalamannya dengan orang lain dan mengemukakan keinginannya. Gangguan bicara merupakan salah satu masalah yang sering terdapat pada anak- anak. Menurut NCHS, berdasarkan atas laporan orang tua (diluar gangguan pendengaran serta celah pada palatum), maka angka kejadiannya adalah 0,9% pada anak dibawah umur 5 tahun dan 1,94% pada anak yang berumur 5-14 tahun. Dari hasil evaluasi lang- sung terhadap anak usia sekolah, angka kejadiannya 3,8 kali lebih tinggi dari yang ber- dasarkan hasil wawancara. Berdasarkan hal ini, diperkirakan gangguan bicara dan bahasa pada anak adalah sekitar 4-5%. Deteksi dini perlu ditegakkan, agar penyebabnya dapat segera dicari, sehingga peng- obatan serta pemulihannya dapat dilakukan seawal mungkin. Contohnya, pada seorang anak yang tuli konduksi tetapi cerdas yang terlambat mendapat alat bantu dengar dan terapi wicara, serta tidak diberi kesempatan mengembangkan sistem komunikasi non verbal oleh dirinya sendiri sebelum usia 3 tahun, maka kesempatan untuk mengajarinya agar mampu berbicara yang dapat dimengerti, jelas dan terang telah hilang. PERKEMBANGAN BAHASA NORMAL Hemisfer kiri merupakan pusat kemampuan berbahasa pada 94% orang dewasa kinan dan lebih dari 75% pada orang dewasa kidal. Pengkhususan hemisfer untuk fungsi 237 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. GANGGUAN BICARA DAN BAHASA PADA ANAK Tabel 18.2: Penyebab gangguan bicara dan bahasa pada anak. Penyebab Efek pada perkembangan bicara 1, Lingkungan a. Sosial ekonomi kurang b, Tekanan keluarga c. Keluarga bisu 4d. Dirumah menggunakan bahasa bilingual 2. Emosi a. Ibu yang tertekan b. Gangguan serius pada orang tua c. Gangguan serius pada anak 3. Masalah pendengaran a. Kongenital b, Didapat 4, Perkembangan terlambat a, Perkembangan lambat b.Perkembangan lambat, dalam batas rata-rata cc, Retardasi mental 5. Cacat bawaan a, Palatoschizis tetapi_masih b. Sindrom Down 6. Kerusakan otak a. Kelainan neuromuskular b. Kelainan sensorimotor c. Palsi serebral d.Kelainan persepsi pose » . Terlambat . Gagap . Terlambat pemerolehan bahasa i. Terlambat pemerolehan struktur bahasa . Terlambat pemerolehan bahasa . Terlambat atau gangguan perkembangan bahasa . Terlambat atau gangguan perkembangan bahasa . Terlambat/gangguan bicara yang permanen . Terlambalgangguan bicara yang permanen .. Terlambat bicara 9. Terlambat bicara . Pasti terlambat bicara . Terlambat dan terganggu kemampuan bicaranya . Kemampuan bicaranya lebih rendah |. Mempengaruhi_ kemampuan mengisap, menelan, mengunyah, dan akhimya timbul gangguan bicara dan artikulasi seperti disartria . Mempengeruhi kemampuan mengisap dan menelan, akhimya menimbulkan gangguan artikulasi, seperti dispraksia . Berpengaruh pada pernafasan, makan dan timbul juga masalah artikulasi yang dapat mengakibatkan disartria dan dispraksia |. Kesulitan membedakan suara, mengerti ba- hasa, simbolisasi, mengenal konsep, akhir- nya menimbulkan Kesulitan belajar di se- kolah, Perkembangan bahasa yang lambat dapat bersifat familial. Oleh karena itu harus dicari dalam keluarganya apakah ada yang mengalami keterlambatan bicara juga. Dis- amping itu kelainan bicara juga lebih banyak pada anak laki-laki daripada perempuan. Hal ini karena pada perempuan, maturasi dan perkembangan fungsi verbal hemisfer kiri lebih baik. Sedangkan pada laki-laki perkembangan hemisfer kanan yang lebih baik, yaitu untuk tugas yang abstrak dan memerlukan keterampilan. 241 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. GANGGUAN BICARA DAN BAHASA PADA ANAK 15, Setelah usia 7 tahun masih ada kesalahan ucapan. 16. Pada usia berapa saja terdapat hipernasalitas atau hiponasalitas yang nyata atau mempunyai suara yang monoton tanpa berhenti, sangat keras dan tidak dapat di- dengar serta terus menerus memperdengarkan suara yang serak. DIAGNOSIS 1. Anamnesis Pengambilan anamnesis harus mencakup uraian mengenai perkembangan bahasa anak. Autisme setelah berumur 18 bulan dan bicara yang sulit dimengerti setelah ber- umur 3 tahun, paling sering ditemukan. Dokter anak harus curiga bila orang tua melaporkan bahwa anaknya tidak dapat menggunakan kata-kata yang berarti pada umur 18 bulan atau belum mengucapkan frase pada umur 2 tahun, Atau anak mema- kai bahasa yang singkat untuk menyampaikan maksudnya, Kecurigaan adanya gangguan tingkah laku perlu dipertimbangkan kalau dijumpai gangguan bicara dan tingkah laku yang bersamaan, Kesulitan tidur dan makan sering dikeluhkan orang tua pada awal gangguan autisme. Pertanyaan bagaimana anak ber- main dengan temannya dapat membantu mengungkap tabir tingkah laku. Anak dengan autisme lebih senang bermain dengan huruf balok atau magnetik dalam waktu yang lama. Mereka dapat saja bermain dengan anak sebaya, tetapi dalam waktu singkat menarik diri. 2. Instrumen penyaring. Selain anamnesis yang teliti, disarankan digunakan instrumen penyaring untuk me- nilai gangguan perkembangan bahasa. Misalnya Early Language Milestone Scale (Coplan dan Gleason), atau DDST (pada Denver II penilaian pada sektor bahasa lebih banyak daripada DDST yang lama) atau Reseptive-Expresive Emergent Language Scale. Early Language Milestone Scale cukup sensitif dan spesifik untuk mengidentifikasi gangguan bicara pada anak kurang dari 3 tahun. 3. Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik dapat digunakan untuk mengungkapkan penyebab lain dari gang- guan bahasa. Apakah ada mikrosefali, anomali telinga luar, otitis media yang ber- ulang, sindrom William (fasies Elfin, perawakan pendek, kelainan jantung, langkah yang tidak mantap), celah palatum, dan lain-lain. Gangguan oromotor dapat diperiksa dengan menyuruh anak menirukan gerakan mengunyah, menjulurkan lidah dan mengulang suku kata PA, TA, PA-TA, PA-TA- KA. Gangguan kemampuan oromotor terdapat pada verbal apraksia. 4. Pengamatan saat bermain Mengamati saat anak bermain dengan alat permainan yang sesuai dengan umurnya, sangat membantu dalam mengidentifikasi gangguan tingkah laku. Idealnya peme- riksa juga bermain dengan anak tersebut dan kemudian mengamati orang tuanya saat bermain dengan anaknya. Tetapi ini tidak praktis dilakukan pada ruangan yang ra- mai. Pengamatan anak saat bermain sendiri, selama pengambilan anamnesis dengan orang tuanya, lebih mudah dilaksanakan. Anak yang memperlakukan mainannya 245 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. INDEKS -.definisi 223 - diagnosis banding 230 ~.etiologi 224 -,Klasifikasi gejala klinis 225 -,kriteria diagnostik Illingworth 227 -,kriteria diagnostik menurut Bank 22 -,penatalaksanaan 232 -sprognosis 234 -atisiko 5 Paragenetik faktor 5 Parameter perkembangan balita 29-31 Penyakit Hutington 231 Penyakit Niemann-Pick 195 Penyakit Schilder 231 Penyakit Sydenham 231 Penyakit Tay-Sachs 195 Peranan plasenta 100 Perkembangan -.definisi 1 Pertemuan Puncak Dunia 158 Pertumbuhan -,definisi 1 Pertumbuhan fisik 18 Plasenta eksternal 5 Pola tumbuh kembang 43 Primary Health Care 154 Program BKB 115 -shasil yang diharapkan 119 -.kegiatan 118 -,pelaksanaan 116 -,tujuan 116 Program pengembangan anak Indonesia 161 Quality assurance 151 Retardasi mental -,definisi 191 -,enam jam 193 -ckriteria 191 -,pemeriksaan penunjang 197-199 -,penatalaksanaan 199 -,pencegahan 200 -,penyebab 193 -,prognosis 200 Sasaran-sasaran tahun 2000 157 Satuan Tugas Kelangsungan Hidup Anak 154- 156 Sekolah cinta kasih 123 Sindrom Bloom 196 Sindrom Cockayne 195 Sindrom Deprivasi Maternal 14 Sindrom Down 195,208,211 -,cardinal sign 214 -,pendidikan 218 -,penyuluhan 219 ~sdiagnosis 217 ~.etiologi 211-212 -,gejala klinis 213 -,penanganan secara medis 218 -,pencegahan 220 -.prognosis 220 Sindrom Hallervorden-Spaz. 196 Sindrom Hunter 195 Sindrom Hurler 194-195 Sindrom kretin 203 Sindrom Lowe 195 Sindrom malabsorpsi methionin 196 Sindrom Munchausen 167,171 Sindrom Pickwickian 188 Sindrom polygenic familial 193 Sindrom Prader-Willi 196 Sindrom Werdnig-Hoffmann 229 Situasi kependudukan dunia 141 Situasi kependudukan Indonesia 143 Skala Bayley 70 Skala Intelegensi Wechsler 69 Skala perkembangan Gesell 69. Skala Yaumil - Mimi 33 Somatotropin 7 Stalling fertilitas 150 Stimulasi 2 - tumbuh kembang anak 105-107 Stres 9 ‘Tahap-tahap penilaian perkembangan anak 64 ‘Tahap-tahap tumbuh kembang anak 17 ‘Tendon jerk 231 Tes Bakat Skolatik 125 Tes bentuk geometrik 75 Tes 1Q 65 - Stanford-Binet 69 Tes knee jerk 228 Tes menggambar orang 75 Tes motor visual Bender Gestalt 75 Tes perilaku adaptif 68 Tes perkembangan adaptasi sosial 75 Tes prestasi 66 Tes proyeksi 68 Tes psikomotorik 66 Tes skrining perkembangan menurut Denver (DDST) 71-73,80-83 251 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. FORMULIR PEMESANAN Yang terhormat Bagian Pemasaran Penerbit Buku Kedokteran EGC JI. Agung Timur 4 Blok O/1 No.39 Sunter Agung Podomoro, Jakarta 14350 Telepon (021) 6530 6283, 6530 6712. Fax. (021) 651 8178 i ee Mohon dikirimkan:: CJ Informasi bukubars CQ) Daftar harga/katalog Untuk buku: Q Kedokteran Umum Q Kedokteran Gigi QO Keperawatan QO) Arcan Q) FKM Kami pun memesan buku berjudul L 2 3. 4. Si Pembayaran sebesar Rp. ..... vw telah kami kirimkan melalui 2) Wesel pos, d/a CV EGC Ji, Agung Timur 4 Blok 0/1 No.39 Sunter Agung Podomoro Jakarta 14350 Formulir ini dapat diperbanyak dengan foiokopi aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. SHY RCT PAWN Dawe dr. Soetjiningsih, SpAK ‘Tumbuh kembang anak merupakan proses yang kontinu, yang dimulai sejak di dalam Fe ree cet Ste es ere tects ieee an Sateen Poa aceetatn atte erect taeetmanr tht en ruta tht urarleny mengoptimalkan potensi genetik yang dipunyai scorang anak. Pemantauan tumbuh kembang anak perlu dilakukan secara rutin, antara lain dengan menggunakan’ KMS untuk memantau pertumbuhannya atau dengan KKA (Kartu ener cn kan eaten ea eee cen rence Pk aie eet ee te Berbagai upaya perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup anak, antara Jain Corcubotitecnnn curs bi imac cnn Pati e et cubertian mente eter cicuy bayi berat badan lahir rendah. Sebaiknya ibu harus kontrol kehamilannya secara teratur Cee ent Ree eS cad aerate eae eta nN Setelah anak lahir, maka kebutuhan anak akan ASUH, ASIH dan ASAH harus mendapat perhatian dari orangtua. Air Susu Ibu (AST) merupakan makanan utama PENPB CU een Sore ccimet cla Uy cM Came te oul tea or Sea cac ty juga bagi kesehatan ibu, ekonomi keluarga maupun negara. Selain itu anak harus mendapat makanan yang bergizi lainnya, Demikian pula dengan pemberian imunisasi, maka anak akan terlindung dari berbagai. macam penyakit infeksi yang dapat menyebabkan kematian/cacat. Setiap pasingan usia subur perla ikut Keluarga Berencana, eta er eutentr m eet uel ae cr O SAAS ic MCUs meeaaratt eee Oona Cl cu cM CUncRtem agi tie ET eumelanin acura puso W eat ncleta laser Banyak masalah tumbuh kembang yang sering kita hadapi dalam praktik sehari-hari, seperti masalah KEP (Kekurangan Energi Protein), obesitas, kretin, retardasi mental, PAN Racurlingec nate nme te nec Run eerie incon tn Canec tmnt rosie lc) Pe bruger cuneate or eee ec anak dapat ditingkatkan seoptimal mungkin, untuk mencapai sumber daya manusia See cance Ill

Anda mungkin juga menyukai