Anda di halaman 1dari 50

BAB I

LATAR BELAKANG

1.1.Gambaran Umum Desa Secara Geografis


1.1.1. Situasi Keadaan Umum

Desa Koper merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Kresek,
Kabupaten Tangerang, Banten, Indonesia. Kecamatan Kresek merupakan salah satu
wilayah di Kabupaten Tangerang yang terletak sebelah Barat Kabupaten Tangerang
dengan jarak ± 27 Km dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang dan luas wilayah
27.99 Km2. Kecamatan Kresek memiliki 9 desa binaan/wilayah kerja diantaranya
Desa Kresek, Desa Talok, Desa Renged, Desa Patrasana, Desa Pasir Ampo, Desa
Koper, Desa Jengkol, Desa Kemuning, Desa Ranca Ilat.1

Skala 1 : 20.000

Gambar 1. Peta Kecamatan Kresek


Sumber: Google Maps, 2018.

Kecamatan Kresek berupa dataran rendah dan berupa lahan pertanian


dengan batas wilayah kecamatan kresek sebagai berikut1:

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Gunung Kaler


2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Mekar Baru
3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Sukamulya
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan
Binuang (Kabupaten Serang)

1
Skala 1 : 10.000

Gambar 2. Peta Desa Koper


Sumber: Google Maps, 2018.

1.1.2. Gambaran Umum Kecamatan Secara Demografi


1.1.2.1.Situasi Kependudukan
Kecamatan Kresek terdiri dari 9 desa dengan jumlah penduduk sebanyak
66.207 jiwa, yang terdiri dari jumlah penduduk laki-laki sebesar 33.588 jiwa
(50,73%) dan jumlah penduduk perempuan sebesar 32.619 jiwa (49,27%). Jumlah
rumah tangga di kecamatan kresek sebanyak 12.375 KK, dengan tingkat kepadatan
penduduk 21,6 %.3

Tabel 1. Jumlah Penduduk Wilayah Kecamatan Kresek Tahun 2017.3


No Desa Luas Jumlah Jumlah Rata- Kepadatan
rata
Wilayah Penduduk Rumah Penduduk
jiwa/kk
(Km2) Tangga /Km2

1 Koper 3.81 4.377 1.439 6.53 2464.57

2 Pasir Ampo 2.48 6.182 1.500 4.30 2600.81

3 Patrasana 3.18 7.802 1.151 6.76 2445.28

4 Renged 2.34 7.896 1.171 6.58 3294.87

5 Talok 2.45 6.506 2.310 2.64 2492.65

6 Jengkol 2.60 6.202 1.101 3.95 1672.31

2
Tabel 1 (Lanjutan). Jumlah Penduduk Wilayah Kecamatan Kresek
Tahun 2017.3
No Desa Luas Jumlah Jumlah Rata- Kepadatan
rata
Wilayah Penduduk Rumah Penduduk
jiwa/kk
(Km2) Tangga /Km2

7 Kemuning 3.57 10.306 1.168 5.26 1720.73

8 Ranca Ilat 4.47 7.386 1.435 7.08 2273.60

9 Kresek 3.09 9.550 1.100 6.60 2348.87

Total 27.99 66.207 12.375 5.28 2.335

Tabel 2. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di


Kecamatan Kresek Tahun 2017. 3
Jumlah Penduduk
Kelompok Umur
No Laki-Laki +
(Tahun) Laki-Laki Perempuan
Perempuan

1 0–4 3.028 2.824 6.065

2 5–9 3.024 2.747 5.571

3 10 – 14 3.107 2.908 6.410

4 15 – 19 3.267 3.124 6.884

5 20 – 24 3.264 3.045 6.693

6 25 – 29 3.111 2.824 6.378

7 30 – 34 2.552 2.648 5.337

8 35 – 39 2.554 2.565 5.084

9 40 – 44 2.284 2.331 4.481

3
Tabel 2 (Lanjutan). Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan
Kelompok Umur di Kecamatan Kresek Tahun 2017. 3
Jumlah Penduduk
Kelompok Umur
No Laki-Laki +
(Tahun) Laki-Laki Perempuan
Perempuan

10 45 – 49 2.048 2.017 3.778

11 50 – 54 1.800 1.711 2.977

13 60 – 64 1.057 1.079 1.494

14 65 – 69 597 656 910

15 70 – 74 344 489 593

16 75+ 246 400 430

JUMLAH 33.588 32.619 66.207


PUSKESMAS

1.1.2.2.Indeks Pembangunan Manusia (IPM)


IPM merupakan kinerja pembangunan wilayah terhadap pembangunan
manusia itu sendiri, dengan upaya peningkatan kualitas penduduk sumber daya,
baik aspek fisik (kesehatan), aspek intelektual (pendidikan), aspek kesejahteraan
ekonomi (daya beli) serta pasrtisipasi pembangunan akan meningkat. Dalam
penyusunan IPM terkait erat dengan tiga komponen yaitu angka harapan hidup
(AHH), Angka indeks pendidikan (lama sekolah), dan kemampuan daya beli
(PPP).3

1.1.2.3.Keadaan Lingkungan
Faktor lingkungan merupakan faktor yang sangat mempengaruhi derajat
kesehatan. Dengan keadaan lingkungan yang sehat maka status derajat kesehatan
akan terpelihara dan lebih meningkat, sebaliknya bila keadaan lingkungan kurang
sehat dapat mempengaruhi terhadap status kesehatan masyarakat, yang dapat di
nilai dari keadaan lingkungan adalah sebagai berikut 3:

4
1. Rumah Sehat
Menurut WHO rumah sehat adalah rumah yang terbuat dari bahan bangunan
yang kokoh, dapat melindungi penghuninya dari gempa, keruntuhan, dan penyakit
menular, serta harus dapat melindungi dari hujan, panas, dingin, dan berfungsi
sebagai tempat istirahat yang melindungi penghuninya dari kebisingan dan bebas
dari pencemaran. Selain itu, rumah sehat harus memiliki tempat untuk tidur, masak,
mandi, dan mencuci.4

Jumlah rumah yang ada di wilayah BLUD Puskesmas Kresek adalah 12.375
rumah, jumlah rumah yang dilakukan pembinaan sebanyak 8072 rumah (65.23%),
jumlah rumah belum memenuhi syarat kesehatan 3.286 (40.71%) sedangkan
jumlah rumah yang memenuhi syarat kesehatan sebanyak 4.786 (59.29%) dari
jumlah rumah yang diperiksa menurut data program kesehatan lingkungan.3
2. Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar
Sanitasi menurut World Health Organization (WHO) adalah suatu usaha yang
mengawasi beberapa faktor lingkungan fisik yang berpengaruh kepada manusia
terutama terhadap hal-hal yang mempengaruhi efek, merusak perkembangan fisik,
kesehatan, dan kelangsungan hidup.5 Kepemilikan sarana sanitasi dasar diwilayah
BLUD Puskesmas Kresek meliputi:3
a. Jamban Keluarga
Dari jumlah penduduk sebanyak 66.207 jiwa yang ada di Kecamatan
Kresek, jumlah penduduk yang menggunakan jamban keluarga sebanyak 46.402
jiwa (70.09%) terdiri dari 7.265 sarana leher angsa dan 12 sarana komunal.3
b. Akses Terhadap Air Bersih
Penduduk dengan akses berkelanjutan terhadap air minum berkualitas
(layak) menurut kecamatan dan puskesmas dari jumlah penduduk 66.207 Jiwa,
yang mendapat akses air bersih ada 57.792 Jiwa (87.29%), yang terdiri dari sumur
gali terlindung 1.332 jiwa, sumur bor dengan pompa 32.478 jiwa dan pengguna
PDAM sebanyak 23.982 jiwa.3

5
3. Tempat Tempat Umum (TTU) dan Tempat Pengolahan Makanan
(TPM)
Tempat tempat Umum (TTU) dan Tempat Umum Pengolahan Makanan
(TUPM) merupakan suatu sarana yang dikunjungi banyak orang dan berpotensi
menjadi tempat persebaran penyakit. TTU meliputi terminal, pasar, tempat ibadah,
statsiun, tempat rekreasi, dll. Sedangkan TUPM meliputi hotel, restoran, depot air
dll. TTU dan TPM yang sehat adalah yang memenuhi syarat kesehatan yaitu
memiliki sarana air bersih, tempat pembuangan samah, sarana pembungan air
limbah (SPAL), ventilasi yang baik dan luas lantai ruangan yang sesuai dengan
jumlah pengunjungdan memiliki pencahayaan yang cukup.3
Jumlah Tempat-tempat Umum (TTU) yang ada di Kecamatan Kresek
sebanyak 57 unit, sedangkan TTU yang memenuhi syarat kesehatan 47 unit
(82.46%). Untuk Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) berjumlah 86 unit TPM,
sedangkan TPM yang memenuhi syarat kesehatan berjumlah 56 unit (65.12%). 3

1.1.2.4.Keadaan Perilaku Masyarakat


Perilaku dapat diartikan sebagai suatu keadaan jiwa (berfikir, berpendapat,
bersikap) untuk memberikan respon terhadap situasi di luar subyek yang dapat
bersifat pasif (tanpa tindakan) atau aktif yaitu dengan adanya tindakan. Komponen
perilaku terdiri dari aspek pengetahuan, sikap dan tindakan, dari mulai mengetahui
lalu menerima atau menolak dan melakukan tindakan sebagai perwujudan dari
pikiran dan jiwa. 3

Untuk menggambarkan perilaku masyarakat yang berpengaruh terhadap


kesehatan digunakan indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang
terdiri dari 10 indikator yaitu (1) Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, (2)
Bayi diberi ASI ekslusif, (3) Mempunyai jaminan pemeliharaan kesehatan, (4)
Ketersediaan air bersih, (5) Ketersediaan jamban sehat, (6) Kesesuaian luas lantai
dengan jumlah penghuni, (7) Lantai rumah bukan lantai tanah, (8) Tidak merokok
di dalam rumah, (9) Melakukan aktifitas fisik setiap hari, dan (10) Makan buah dan
6
sayur setiap hari. Pada kecamatan Kresek, terdapat beberapa pembahasan
mengenai 10 indikator tersebut yang dapat menggambarkan perilaku masyarakat
yang berpengaruh terhadap kesehatan digunakan indikator Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS), sebagai berikut:

6
1. Rumah Tangga Sehat
Jumlah PHBS Rumah Tangga yang dipantau 1.890 rumah, dari jumlah rumah
tangga tersebut yang yang ber-Prilaku Hidup Bersih dan Sehat hanya 1.264 rumah
tangga (66.88%) menunjukan bahwa persentase rumah tangga sehat di Kecamatan
Kresek masih kurang jika dibandingkan dengan standar pelayanan minimal (65 %).3

2. ASI Ekslusif
Air Susu Ibu diyakini dan terbukti merupakan makanan bayi yang paling
tinggi manfaatnya bagi bayi dari semua aspek di Kecamatan Kresek dari berbagai
kegiatan seperti penyuluhan kepada ibu hamil pembentukan Kelompok Peminat
Kesehatan Ibu dan Anak (KPKIA), dari seluruh bayi 0 – 6 bulan yang ada sebanyak
800 bayi, sedangkan bayi yang diberi ASI Ekslusif mencapai 791 bayi (91.38%),
cakupan ini sudah melampaui target pencapaian dibandingkan dengan target
capaian kinerja minimal yaitu 80.00%.3

3. Posyandu
Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kepada masyarakat berbagai
upaya dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di masyarakat
dengan Posyandu merupakan salah satu UKBM yang sangat populer. Posyandu
dikelompokkan menjadi Pratama, Madya, Purnama dan Mandiri. Di Kecamatan
Kresek jumlah Posyandu ada 58 pos, terdiri dari Posyandu Pratama berjumlah 0
posyandu, Madya 57 Posyandu, Purnama 2 Posyandu dan Mandiri 0 posyandu.
Dari data tersebut Posyandu di wilayah Kecamatan Kresek masih di dominasi oleh
Strata Madya. 3

4. Polindes dan Poskesdes


Pondok Bersalin Desa (POLINDES) didirikan dengan tujuan untuk
meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak khususnya di wilayah pedesaan
yang jauh dari jangkauan pelayana kesehatan. Dalam upaya mendukung
pelaksanaan desa siaga di wilayah Kecamatan Kresek terdapat 3 polindes terdiri
dari Polindes di Desa Pasirampo dan Desa Jengkol, dan Polindes Desa Renged. 3

7
5. Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin
Dalam rangka meningkatkan jangkauan pelayanan masyarakat yang jauh
BLUD Puskesmas Kresek melaksanakan Puskesmas Keliling yang menjangkau 9
desa dilaksanakan setiap hari selasa dengan mobil puskesmas keliling. 3

1.1.3. Profil Puskesmas Kresek


Puskesmas adalah suatu organisasi kesehatan fungsional yang merupakan
pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang membina peran serta masyarakat
disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu di wilayah
kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok dan usaha kesehatan integritas yang
kegiatanya merupakan kegiatan lintas sektoral. 3
Puskesmas Kresek berupaya melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan
terhadap masyarakat secara maksimal, sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan yang mengutamakan kepuasan pelanggan dengan mengedepankan mutu
setiap bidang pelayanan dan berupaya menjangkau semua lapisan masyarakat yang
berada di wilayah kerja Puskesmas dalam memberikan pelayanan dan pembinaan
kesehatan baik kegiatan dalam gedung dan di luar gedung.3
1.1.3.1.Visi dan Misi
Dalam menjalankan fungsinya, maka Puskesmas Kresek telah menentapkan
Visi, yaitu: “mewujudkan pembangunan kesehatan bewawasan lingkungan
menuju masyarakat kecamatan kresek sehat dan mandiri”, dengan melaksanakan
misi 3:
1) Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan secara paripurna
2) Meningkatkan pemberdayaan masyarakat secara terpadu
3) Meningkatkan upaya pencegahan penyakit
4) Meningkatkan sinergi kemitraan dengan sektor terkait
1.1.3.2. Moto
Motto Puskesmas Kresek adalah “BERSINAR” yang artinya adalah 3:
1) Bersih, Puskesmas bebas dari sampah lingkungan, sampah medis dan non
medis, sampah organic dan non organik.
2) Sehat, Memiliki lingkungan kerja yang sehat dan tidak menjadi sumber
penularan penyakit.
3) Indah, Keselarasan dalam penataan lingkungan kerja.

8
4) Nyaman, Kondisi puskesmas yang menyenangkan dalam memenuhi kepuasan
pelanggan.
5) Amanah, Menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan sepenuh hati dan
bertanggung jawab.
1.1.3.3. Sistem Pelaporan
Strategi penyusunan profil dilakukan dengan metode cek silang data analisa,
korelasi dari seluruh program, keakuratan dan informasi yang disajikan dapat
memberikan gambaran yang jelas dari kondisi dan situasi yang ada, sehingga dapat
dilakukan pengolahan data di tingkat Puskesmas. Penyajian data dilakukan dalam
bentuk tabel dan grafik, sedang dalam pembahasan menyajikan perbandingan
pencapaian indikator dari tahun sebelumnya dan target yang akan dicapai. Profil
Puskesmas mengacu kepada tabel indikator Indonesia Sehat 2010 dengan sumber
data yang diperoleh dari Kecamatan, Pendidikan, BPS Kecamatan, Balai
Pengobatan Swasta yang ada di Kecamatan Kresek dan dari kegiatan internal
puskesmas.3
1.1.3.4. Wilayah Kerja dan Kependudukan

Skala 1 : 15.000

Gambar 3. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Kresek.


Sumber: Profil Kesehatan Kresek, 2017.

9
1.1.3.5. Jumlah Kematian
1. Jumlah Kematian Bayi dan Balita
Jumlah kelahiran hidup di Puskesmas Kecamatan Kresek pada tahun 2017
adalah 1.323 bayi dengan jumlah kematian neonatal sebanyak 4 orang atau angka
kematian neonatal (yang dilaporkan) adalah 3.02 / 1.000 kelahiran hidup. Untuk
bayi 0-12 bulan sebanyak 1.370 bayi pada tahun 2017 tidak ditemukan adanya
kematian. Untuk Balita berjumlah 5.852 orang, dilaporkan jumlah kematian
sebanyak 4 balita atau angka kematian balita yang dilaporkan adalah 0.68/1.000
balita, sedangkan jumlah ibu maternal 1.508 di Puskesmas Kecamatan Kresek
tahun 2017, dengan jumlah kematian ibu sebanyak 2 orang yang dilaporkan atau
angka kematian ibu (yang dilaporkan) adalah 1.33 / 1.000. 3
Jumlah kematian bayi tahun 2017 di Wilayah BLUD Puskesmas Kresek
mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2016 yang sebelumnya ada
sebanyak 5 (lima) kematian, sedangkan untuk kematian balita ada kenaikan 1 orang
balita pada tahun 2017 dimana tahun sebelumnya kematian balita adalah 3 orang
balita.3
RENGED
KRESEK

JENGKOL
KOPER
TALOK

PATRA-

AMPO

RANCA-
KEMU-
PASIR
SANA

NING

ILAT

Grafik 1. Angka Kematian Neonatal, Bayi dan Balita di BLUD Puskesmas Kresek
Tahun 2017
Sumber: Profil Kesehatan Kresek, 2017.

10
Adapun kematian bayi di BLUD Puskesmas Kresek pada tahun 2017 tidak
ditemukan, kejadian kematian bayi ini dapat dicegah dengan upaya meningkatkan
pengetahuan ibu pasangan usia subur, ibu hamil, keluarga dan masyarakat terutama
pola hidup sehat dan perilaku hidup bersih dan sehat serta pelayanan kesehatan yang
baik.
2. Jumlah Kematian Ibu
Jumlah kematian Ibu (AKI) di BLUD Puskesmas Kresek tahun 2017 sebagai
berikut : kematian ibu hamil tidak ditemukan, kematian ibu bersalin tidak
ditemukan dan kematian ibu nifas ditemukan sebanyak 2 orang dari Desa Jengkol
usia < 20 tahun dan Desa Kemuning Usia 20-34 tahun. Masih ditemukannya
kematian 2 (dua) orang ibu nifas di Puskesmas Kresek merupakan tantangan bagi
tenaga kesehatan dalam rangka pencegahan kematian ibu. Adapun penyebab dari
kematian Ibu Nifas tersebut disebabkan oleh Eklampsi dan Haemoragic Post
Partum (HPP) yaitu terjadinya pendarahan setelah melahirkan dan meninggal dalam
penanganan.3

1.1.3.6. Jumlah Angka Kesakitan


1. Sepuluh Besar Penyakit
HIPERTENSI

DERMATITIS

OBS. FEBRIS
GASTRITIS
FARINGITIS

INF. KULIT
MYALGIA

DIARE
ISPA

DM

Grafik 2. Sepuluh Besar Penyakit di BLUD Puskesmas Kresek tahun 2017.


Sumber: Profil Kesehatan Kresek, 2017.

11
Dari grafik diatas 10 besar penyakit di BLUD Puskesmas Kresek penyakit
ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas) berada di posisi teratas yaitu 9.208, diikuti
Hipertensi Essensial sebanyak 3.221 dan Fharingitis 2.626, sedangkan yang ke 10
(sepuluh) atau yang terendah yaitu Penyakit Diare sebanyak 794 penderita.3
Selain itu kunjungan Penyakit Tidak Menular seperti Hypertensi dan Diabetes
Melitus juga sangat tinggi, karena diharuskan setiap pasien untuk melakukan
kontrol secara teratur disamping itu memang jumlah kasus tersebut cenderung
meningkat.3

1.1.3.7. Upaya Kesehatan


1. Pelayanan kesehatan Ibu dan Bayi
▪ Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1 dan K4
Standar pelayanan antenatal pada ibu hamil minimal empat kali pada masa
kehamilan dari triwulkan pertama sampai dengan triwulan ke tiga.3 Ibu hamil
memiliki banyak faktor resiko yang menyebabkan terhadap keselamatan ibu hamil
dan janinnya. Pemeriksaan ibu hamil pada Trimester I di Puskesmas dan di
Posyandu dilakukan dengan sistem 10T seperti Timbang Berat Badan, ukur
Tekanan Darah, imunisasi TT 1, ukur Tiggi Fundus Uteri, pemeberian Tablet Fe,
Temu wicara, Tes laboratorium.3Pada tahun 2017 jumlah ibu hamil di Puskesmas
Kresek terdapat 1.488 ibu hamil, cakupan kunjungan K1 sebanyak 1.471 orang
(98.8%), dan kunjungan K4 1.379 orang (92.7%).3

Cakupan Kunjungan K1 dan K4 di Puskesmas


Kresek tahun 2017

1.6
1.4
1.2
K1 K4 Jumlah BUMIL

K1 K4 Jumlah BUMIL

Grafik 3. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1 dan K4


Puskesmas Kresek Tahun 2017
Sumber: Profil Kesehatan Kresek, 2017.

12
▪ Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan
Pertolongan persalinan yang aman dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
kompeten dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:3
a. Pencegahan infeksi
b. Metode pertolongan persalinan sesuai standar
c. Merujuk kasus yang tidak dapat ditangani ke tingkat pelayanan yang lebih tinggi
d. Melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
e. Memberikan injeksi Vit K 1 dan salep mata pada bayi baru lahir
Dari jumlah 1.440 ibu bersalin, Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan pada tahun 2017 sebanyak 1.237 orang dan persalinan oleh non nankes
sebanyak 203 orang.3

non nakes, 203

nakes, 1,237

Grafik. 4. Pertolongan Persalinan di Puskesmas Kresek Tahun 2017


Sumber: Profil Kesehatan Kresek, 2017.

▪ Cakupan Kunjungan Neonatus KN 1 dan KN Lengkap


Pada usia kurang dari 1 bulan bayi merupakan golongan yang beresiko
tinggi terhadap kejadian gangguan kesehatan, sehingga berbagai upaya dilakukan
untuk mengurangi resiko tersebut dengan melakukan pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan, pelayanan kesehatan pada neonatus dan cara perawatan bayi yang
benar.3

13
Pelayanan Neonatus bayi umur 0-28 hari yang mendapatkan pelayanan
kesehatan minimal 3 kali (KN 3), yaitu 1 kali pada 6 – 48 jam (KN 1), 1 kali pada
3-7 hari dan 1 kali pada umur 21-28 hari. Pada tahun 2017 Cakupan kunjungan
neonatus 1 kali (KN 1) sejumlah 1,319 bayi, dan kunjungan lengkap (KN 3)
sejumlah 1,319 bayi. Semua Neonatus di wilayah Puskesmas Kresek mendapatkan
pelayanan kesehatan.3

1365
1360
1355
1350
1345
Sas. Bayi KN1 KN lengkap

Sas. Bayi KN1 KN lengkap

Grafik 5. Jumlah Kunjungan Neonatal KN 1 dan KN Lengkap Puskesmas Kresek


Tahun 2017
Sumber: Profil Kesehatan Kresek, 2017.
▪ Cakupan BBLR
Jumlah bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) tahun 2017
berjumlah 84 atau mencapai (6.37%) dari jumlah bayi lahir hidup dan ditimbang
berat badan sebanyak 1.319 bayi yang ada di puskesmas kresek.3

6,37%

BBLR
Bayi Baru lahir

100%

Grafik 6. Presentase bayi BBLR di Puskesmas Kresek Tahun 2017


Sumber: Profil Kesehatan Kresek, 2017.

14
1.1.3.8. Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah Dan Usia Sekolah
▪ Cakupan pemeriksaan Kesehatan Siswa
a. SD/MI
Dari seluruh jumlah siswa – siswi SD di Puskesmas Kresek terdapat
1.270 siswa, dan dalam penjaringan pemeriksaan kesehatan siswa Pada tahun
2017 tingkat SD sejumlah 1.628 siswa. Terdiri dari laki – laki 619 siswa dan
perempuan 649 siswa.3

Jumlah Penjaringan Siswa-Siswi SD / setingkat


Puskesmas Kresek Tahun 2017

619
649

Laki-laki Perempuan
Grafik 7. Jumlah Penjaringan Siswa-siswi SD/setingkat Puskesmas Kresek
Sumber: Profil Kesehatan Kresek, 2017.
1.1.3.9. Pelayanan Keluarga Berencana
Pelayanan KB di wilayah Puskesmas Kresek dilakukan di dalam dan diluar
gedung. Seperti pelayanan safari KB. Dari PUS sejumlah 14,228 Cakupan peserta
akseptor KB baru pada tahun 2017 sebanyak 2.091 akseptor (14,7%) , dan peserta
KB Aktif sejumlah 8,277 Akseptor (58,17%).

14000
12000
10000
8000 13856
6000
7808
4000
2000 2082
0
Kb baru Kb aktif PUS

Kb baru Kb aktif PUS

Grafik 8. Peserta KB Puskesmas Kresek Tahun 2017


Sumber: Profil Kesehatan Kresek, 2017.

15
1.1.3.10. Pelayanan Imunisasi
▪ Cakupan Desa Yang Mencapai UCI
Pencapaian Universal Child Immunization (UCI) pada dasarnya merupakan
proksi terhadap cakupan imunisasi secara lengkap pada kelompok bayi, imunisasi
secara lengkap tersebut meliputi BCG, HBO, DPT, Polio dan Campak. Indikator
yang dipakai untuk mengukur cakupan pencapaian UCI adalah campak. Bila
cakupan UCI dikaitkan dengan batasan suatu wilayah, berarti dalam wilayah
tersebut tergambarkan besarnya tingkat kekebalan masyarakat dan bayi (herd
immunity) terhadap penularan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
(PD3I). Target pencapaian UCI pada wilayah desa/ kelurahan yaitu 100 % untuk
campak, pencapaian di Puskesmas Kresek dari 9 desa sudah 7 Desa yang mencapai
UCI atau ( 78%) dan 2 desa yang belum UCI yaitu Desa Rancailat dan Patrasana.

108
106
104
102
100 108 108
98 106
104
96
94 96
92
90
Hb > 7 hr BCG DPT-HB3 Polio Campak
Hb > 7 hr BCG DPT-HB3 Polio Campak
Grafik 9. Cakupan Imunisasi Puskesmas Kresek tahun 2017
Sumber: Profil Kesehatan Kresek, 2017.

▪ Cakupan Imunisasi Bayi


Imunisasi dasar adalah pemberian imunisasi awal pada bayi yang baru lahir
sampai usia satu tahun untuk mencapai kadar kekebalan diatas ambang
perlindungan dengan tujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi
akibat Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I).
▪ Pelayanan Imunisasi rutin
Pelayanan imunisasi rutin untuk bayi dan ibu hamil dilaksanakan dalam dan
luar gedung. Pelayanan dalam gedung dilayani diruang imunisasi dan di poli KIA,

16
untuk pelayanan luar gedung dilayani di Posyandu. Jenis dan cakupan imunisasi di
Puskesmas Kresek mencakup
a. Imunisasi BCG, akan memberikan ketahanan terhadap penyakit TB
(Tuberkulosis), Cakupan imunisasi BCG di wilayah Puskesmas Kresek tahun
2017 mencapai 1.324 bayi (104.01%)
b. Imunisasi DPT-Hb3, bermanfaat untuk mencegah penyakit-penyakit difteri,
pertusis dan tetanus. Diberikan 3 kali sejak umur 2 bulan (DPT tidak boleh
diberikan sebelum umur 6 minggu) dengan interval 4-8 minggu. Pada tahun
2017 cakupan imunisasi DPT Hb di Puskesmas Kresek jauh melampaui target
yaitu mencapai 1.304 bayi (98.05 %).
c. Imunisasi Polio, untuk mencegah penyakit poliomilitis (penyakit lumpuh layu
secara mendadak). Imunisasi ini diberikan segera setelah lahir. Cakupan
Imunisasi polio wilayah Puskesmas Kresek 1348 bayi (101.4%)
d. Imunisasi Campak, untuk mencegah penyakit campak (measles). Pada umur 9
bulan Cakupan Imunisasi campak pada tahun 2016 mencapai 1239 bayi (93,2%).
Grafik 10. Cakupan Imunisasi Puskesmas Kresek Tahun 2017

Sumber: Profil Kesehatan Kresek, 2017.

17
▪ Cakupan Ibu Hamil Yang Mendapatkan Imunisasi TT
Imunisasi Tetanus Toksoid adalah proses untuk membangun kekebalan
sebagai upaya melindungi bayi dan ibu dari tetanus neonatorum. Cakupan imunisasi
TT Bumil pada tahun 2017 sebagai beriku: TT-1 88,67%, TT-2 79,24 %, TT-3
11,01% , TT-4 9,42% , TT-5 9,22% dan TT 2+ 0 % seperti dalam grafik dibawah
ini:

100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+
Grafik 11. Cakupan Imunisasi TT Bumil Puskesmas Kresek Tahun 2017
Sumber: Profil Kesehatan Kresek, 2017.

1.1.3.11. Pelayanan Pengobatan / Perawatan:


▪ Kunjungan Rawat Jalan Umum
Jumlah kunjungan rawat jalan di puskesmas Kresek tahun 2017 kunjungan
mencapai 37.203 pasien, dengan perincian berdasarkan jenis pasien yang di
gambar pada grafik di bawah ini.

Grafik 12. Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan Puskesmas Kresek Tahun 2017
Sumber: Profil Kesehatan Kresek, 2017.

18
▪ Cakupan Rawat Jalan Gigi
Pelayanan Kesehatan gigi di puskesmas Kresek selain pelayaanan di
puskesmas juga melaksanakan pemeriksaan gigi anak sekolah melalui kegiatan
UKGS.
a) Penambatan dan pencabutan gigi
Pelayanan kesehatan Gigi dan mulut di Puskesmas Kresek Tahun 2017
tumpatan gigi tetap 198 orang dan pencabutan gigi tetap 102 orang rasio tumpatan
dengan pencabutan gigi tetap adalah 1.9

Grafik 13. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Puskesmas Kresek Tahun 2017
Sumber: Profil Kesehatan Kresek, 2017.

b) Murid SD/MI yang mendapatkan pemeriksaan gigi dan mulut


Cakupan pemeriksaan gigi dan mulut pada murid SD/MI tahun 2017 dari
30 SD/MI terdapat 6.925 siswa, jumlah yang diperiksa 1.785 siswa (25,8%). Jumlah
siswa yang memerlukan perawatan gigi lanjutan sebanyak 1624 siswa. Jumlah
siswa sd yang terdapat 806 (49,6%)
c) Murid SD/MI yang mendapatkan perawatan Gigi dan Mulut
Cakupan perawatan gigi dan mulut pada murid SD/MI tahun 2016 murid
yang mendapat perawatan gigi dan mulut 806 orang (90,4 %) dari jumlah murid
yang harus mendapat perawatan dengan jumlah 1.624 orang hasil pelaksanaan
penjaringan.

19
806
818

mendapat perawatan gigi tidak mendapat perawatan

Grafik. 14. Pelayanan Perawatan Gigi di SD/MI Puskesmas Kresek Tahun 2017
Sumber: Profil Kesehatan Kresek, 2017.

▪ Pelayanan Kesehatan Jiwa


Di Puskesmas Kresek Pelayanan Kesehatan Jiwa pada tahun 2017 terdapat
11 penderita yang dilayani untuk kesehatan jiwa.

▪ Pemantauan pertumbuhan balita


1. Balita yang di Timbang
Untuk mengetahui keadaan berat badan pada balita terutama untuk
mengetahui status gizi balita, maka pelaksanaan pelayanannya lebih banyak
dilakukan diluar gedung melalui kegiatan posyandu. Cakupan yang ditimbang pada
tahun 2017 dari 5.852 balita yang datang dan ditimbang di posyandu 4.551 orang
(77.8%) dan balita dengan BGM sebanyak 26 orang (0.6%)

1301

4551

balita ditimbang balita tidak ditimbang

Grafik. 15. Jumlah Balita yang Ditimbang Puskesmas Kresek Tahun 2017
Sumber: Profil Kesehatan Kresek, 2017.

20
2. Balita Bawah Garis Merah (BGM)
Dari hasil Balita yang di timbang berat badannya dibawah garis merah tahun
2017 yaitu 26 balita (0,6%) dari 4.551 balita yang ditimbang. Adapun distribusinya
menurut jenis kelamin terdiri dari 10 laki-laki dan perempuan 16 balita. Berat badan
balita dibawah garis merah (BGM) hal ini disebabkan karena penghasilan
masyarakat rendah dan pola asuh yang salah sehingga mengakibatkan anak yang
mengalami gizi buruk.

1301

4551

balita ditimbang balita tidak ditimbang

Grafik. 16. Balita dengan BGM Menurut Jenis Kelamin


Puskesmas Kresek Tahun 2017
Sumber: Profil Kesehatan Kresek, 2017.

▪ Pelayanan Gizi
1. Cakupan balita mendapat kapsul vitamin A
Pembagian Vitamin A pada balita dilakukan 2 kali dalam tahun, yaitu pada
bulan Februari dan Agustus dengan tujuan untuk mencegah terjadi kekurangan
Vitamin A yang akan menyebabkan kebutaan. Sasaran bayi (6-11 bulan) di wilayah
Puskesmas Kresek pada tahun 2016 yang mendapatkan Vitamin A mencapai 676
bayi (100,0%). sedangkan untuk balita (12-59 balita) dari 4.565 balita, dan yang
mendapatkan Vitamin A mencapai 4.442 balita (97.31%).

21
Grafik. 17. Cakupan Pemberian Vitamin A Puskesmas Kresek Tahun 2017
Sumber: Profil Kesehatan Kresek, 2017.

2. Cakupan Ibu Hamil mendapat tablet Fe


Pada ibu hamil tablet Fe merupakan suplemen yang penting untuk
meningkatkan haemoglobin dan mencegah kecacatan pada janin, dari 1.488 ibu
hamil yang mendapatkan F1 (30 tablet) yaitu 1.468 (98,66%) dan yang
mendapatkan F3 (90 tablet) yaitu 1.379 (92,07%).

Grafik 18. Cakupan Pemberian Tablet Fe pada Ibu Hamil Puskesmas Kresek
Tahun 2017
Sumber: Profil Kesehatan Kresek, 2017.

3. Balita Gizi Buruk yang mendapat Perawatan


Jumlah balita Gizi buruk yang mendapat perawatan di puskesmas pada
tahun 2017 dari 16 penderita semua mendapatkan perawatan (100%), laki-laki 6
orang dan perempuan 10 orang.

22
1.1.3.12. Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergensi Dasar
▪ Akses ketersediaan darah
Akses ketersediaan darah dan komponen yang aman untuk menangani
rujukan ibu hamil dan neonatus Di Puskesmas Kresek tidak melakukan persediaan
darah.
▪ Ibu hamil resiko Tinggi /Komplikasi yang ditangani
Dari jumlah 1.488 ibu hamil, perkiraan ibu hamil dengan komplikasi
kebidanan sebanyak 298, ibu hamil mendapat penanganan klompikasi kebidanan
sebanyak 332 (111.56%).
▪ Neonatal risiko tinggi / komplikasi yang di tangani
Kesakitan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dapat mengancam jiwa ibu
dan /atau bayi, dengan komplikasi dalam kehamilan seperti Abortus, Hiperemesis
gravidarum, Perdarahan per vaginam, Hipertensi dalam kehamilan (preeklamsia
ekslamsia), Infeksi berat / sepsis, Kontraksi dini/persalinan premature, Kehamilan
ganda, Komplikasi dalam Nifas seperti: Hipertensi dalam kehamilan (pre eklamsia,
ekslamsia), Infeksi nifas, Perdarahan nifas.
Jumlah ibu hamil yang mempunyai resiko tinggi pada tahun 2017 perkiraan
neonatal resiko tinggi sebanyak 205 orang dan jumlah ditangani 172 orang (83,9%).

1.1.3.13. Penyelidikan epidemiologi


▪ Kejadian Luar Biasa (KLB)
Pada tahun 2017 di wilayah Puskesmas Kresek tidak terjadi kasus kejadian
luar biasa baik penyakit maupun keracunan.
▪ Desa Bebas Rawan Gizi
Dari 9 desa yang ada di Wilayah Kecamatan Kresek, semua desa termasuk
kategori rawan gizi.

1.1.3.14. Pemantauan Rumah Tangga yang Ber PHBS


▪ Rumah Tangga yang Ber PHBS
Dari hasil kegiatan pemantauan Rumah tangga ber PHBS pada tahun 2017
jumlah sarana/rumah yang diperiksa 1.890 rumah dan yang ber PHBS mencapai
1,264 rumah (66,88 %).

23
1.1.3.15. Pelayanan Kesehatan Kerja
▪ Cakupan kesehatan kerja pada pekerja informal
Di wilayah Puskesmas Kresek tidak terdapat kelompok pengasinan, industri
rumah tangga dan tidak dilakukan pembinaan belum rutin melaksanakan. Tahun
2016 tidak dilaksanakan pemeriksaan dan pembinaan Pos UKK diwilayah
kecamatan Kresek.
1.1.3.16. Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut
▪ Cakupan Pelayanan Pra Usia lanjut dan Usia lanjut
Pelayanan kesehatan lanjut usia dilakukan di dalam gedung (Klinik Lansia)
dan luar gedung (Posbindu) di desa. Pada tahun 2017 jumlah lansia usia diatas 60
tahun yang ada 4.867 orang sedangkan yang diperiksa laki-laki sebanyak 807 orang
(35,96 %) orang dan perempuan 2,290 orang (87,3%).

1.2. Keluarga Binaan


Keluarga binaan bertempat di RT 013/RW 003, Desa Koper, Kecamatan
Kresek, Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten. Keluarga binaan kelompok 9
terdiri dari 5 keluarga, yaitu:
1. Keluarga Tn. Kusnadi
2. Keluarga Tn. Kasan
3. Keluarga Tn. Fudi
4. Keluarga Ny. Tasiyah
5. Keluarga Tn. Sohari

24
Rumah
Tn. Kasan

Skala 1 : 2000
Kantor Desa

Rumah Tn. Rumah Rumah


Kusnadi Tn. Fudin Ny. Tasiah
Rumah
Tn.Sohari

Gambar 4. Denah Wilayah Rumah Keluarga Binaan


Perjalaan dari Puskesmas Kresek menuju ke rumah keluarga binaan sekitar
20 menit perjalanan dan sekitar 8 km dari Puskesmas Kresek.

1.2.1. Keluarga Tn. Kusnadi


A. Data-data Keluarga Tn. Kusnadi
Keluarga Tn. Kusnadi tinggal di dalam rumah yang terdiri dari 1 kepala
keluarga, yaitu Tn. Kusnadi beserta istri Ny. Upinah, dan 4 orang anak yang
bernama Apriansyah, Memen, Supardi, dan Eui.

Tabel 3. Data Anggota Keluarga Tn. Kusnadi

Nama SK JK Umur Pendidikan Pekerjaan Penghasilan

Tn. Suami L 42 SD Serabutan Rp. 1.000.000-


Kusnadi Thn 1.200.000/
bulan
Ny. Upinah Istri P 40 SD Ibu Tidak
Thn Rumah berpenghasilan
tangga
Apriansyah Anak L 25 SMP Tidak Tidak
Pertama Thn Bekerja berpenghasilan

25
Tabel 3 (Lanjutan). Data Anggota Keluarga Tn. Kusnadi

Status
Nama JK Umur Pendidikan Pekerjaan Penghasilan
Keluarga
Memen Anak L 24 SMP Tidak Tidak
Kedua Thn Bekerja bepernghasilan

Supardi Anak L 20 SD Tidak Tidak


Ketiga Thn Bekerja berpenghasilan
Euis Anak P 7 SD Masih Tidak
Keempat Thn Sekolah berpenghasilan
Keterangan: JK : Jenis Kelamin; L: Laki-laki; P: Perempuan; SK: Status Keluarga

Keluarga Tn. Kusnadi bertempat tinggal di Desa Koper RT 013/RW 003,


Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Tn. Kusnadi berusia
42 tahun dan bekerja serabutan rata-rata penghasilan per bulan kurang lebih
sebanyak Rp. 1.000.000-1.200.000/ bulan. Istrinya, Ny. Upinah, sebagai ibu rumah
tangga tidak berpenghasilan. Anak pertama bernama Apriansyah berusia 25 tahun,
anak kedua bernama Memen berusia 24 tahun, anak ketiga bernama Supardi berusia
24 tahun dan anak keempat bernama Euis, masing-masing anak Tn.Kusnadi tidak
bekerja dan tinggal bersama kedua orangtuanya. Penghasilan Tn. Kusnadi kurang
cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan menabung.

B. Bangunan Tempat Tinggal

7m

Ruang Tamu/ Ruang


keluarga
4m

Dapur
sumur Skala 1 : 100

Kamar tidur Kamar


makan

Gambar 5. Denah Rumah Tn. Kusnadi

Rumah keluarga Tn. Kusnadi milik sendiri, dengan ukuran bangunan 7m x


4 m dan luas bangunan 25 m2. Rumah terdiri dari satu kepala keluarga. Di dalam
rumah terdapat 1 kamar tidur, 1 Ruang makan dan 1 dapur. Bangunan rumah tidak

26
bertingkat, lantai rumah menggunakan semen dibagian ruang tamu atau ruang
keluarga dan bagian kamar tidur, dapur dan ruang makan lantai terbuat dari tanah.
Atap terbuat dari genteng dan tidak memiliki langit-langit. Seluruh dinding
bangunan terbuat dari batu bata dan dilapisi semen. Luas kamar tidur kurang lebih
2 m x 4 m, pencahayaannya kurang karena tidak memiliki jendela. Di bagian
belakang rumah terdapat tempat makan berukuran kurang lebih 2 x 3 m , dapur di
dalam rumah ukuran 2 x 3 m. kamar mandi tidak memiliki jamban, hanya memiliki
1 buah sumur yang berisikan air.

C. Lingkungan Pemukiman
Bagian belakang rumah Tn. Kusnadi berbatasan langsung dengan tanah
lapang. Bagian kanan rumah berbatasan dengan rumah penduduk lain, sementara
bagian kiri berbatasan dengan jalan setapak. Disekitar rumah banyak selokan dan
sampah-sampah yang tidak di daur ulang.

D. Riwayat Obstetri dan Pola Asuh Anak


Saat ini tidak ada wanita yang sedang hamil dan tidak terdapat balita dalam
keluarga Tn. Kusnadi. Anak pertama, kedua, dan ketiga lahir spontan dirumah
dengan bantuan Paraji di Desa Setempat. Sedangkan anak terakhir, lahir spontan
dengan bantuan Bidan di Desa Setempat.

E. Kebiasaan Berobat
Ketika ada anggota keluarga yang sakit, biasanya keluarga berobat ke
mantri, bidan atau puskesmas terdekat dari rumah keluarga Tn. Kusnadi. Untuk
mencapai rumah mantri, bidan atau puskesmas biasanya Tn. Kusnadi menggunakan
motor. Keluarga Tn. Kusnadi sudah terdaftar BPJS.

F. Riwayat Penyakit
Riwayat penyakit seperti diabetes, hipertensi, riwayat stroke, kanker dan TB
paru tidak ada didalam keluarga.

27
G. Faktor Internal Keluarga Tn. Kusnadi
Tabel 4. Faktor Internal Keluarga Tn. Kusnadi

No Faktor internal Permasalahan


1. Kebiasaan merokok Tn.Kusnadi memiliki kebiasaan merokok,
setengah bungkus perhari
2. Olahraga Keluarga Tn.Kusnadi tidak rutin berolahraga
3. Pola Makan Keluarga Tn.Kusnadi makan 3 kali sehari
dengan menu nasi, tahu, tempe dan sayur
bening. Jarang makan buah-buahan, sayur ,
ayam dan daging
4. Polapencarian Keluarga Tn.Kusnadi berobat ke mantri,
pengobatan bidan atau ke puskesmas terdekat jika sakit
dan sudah memiliki BPJS
5. Menabung Penghasilan perbulan kurang untuk
kebutuhan sehari-hari
6. Aktivitas sehari-hari Tn.Kusnadi bekerja serabutan. Istri nya,
Ny.Upinah tidak bekerja, dan keempat anak
Tn.Kusnadi belum bekerja
7. Alat kontrasepsi Ny.Upinah tidak memakai alat kontrasepsi
8 Situasi dan kondisi Dirumah Tn.Kusnadi terdapat tempat
rumah sampah yang terbuka dan tidak melakukan
pengelolaan sampah

H. Faktor Eksternal Keluarga Tn.Kusnadi


Tabel 5. Faktor Eksternal Keluarga Tn. Kusnadi

No Faktor Eksternal Permasalahan


1. Luas bangunan Ukuran bangunan 7m x 4 m denngan
luas bangunan 25m2
2. Ruangan dalam rumah Luas kamar tidur kurang lebih 2 m x 4 m.
Ruang keluarga berukuran 2 x 1,5 m.
Lorong menuju dapur dan kamar mandi
berukuran 0,5 m x 2 m. Tempat makan
berukuran 1m x 1,5 m Dapur berukuran
1x0,5m
3. Jamban Keluarga Tn.Kusnadi tidak memiliki
jamban didalam rumah
4. Jendela dan Ventilasi Terdapat satu jendela pada ruang
tamu/ruang keluarga. Terdapat ventilasi di
beberapa ruangan berupa celah

28
Tabel 5 (Lanjutan). Faktor Eksternal Keluarga Tn. Kusnadi

No Faktor Eksternal Permasalahan


5. MCK Mandi dilakukan di sumur belakang rumah
sedangkan BAB dilakukan di WC Umum
Mushola berjarak kurang lebih 10 m
6. Pencahayaan Terdapat 1 lampu diruang keluarga. Sinar
matahari di ruang kamar yang memiliki
ventilasi berupa celah
7. Sumber air Air didapatkan dari sumur pompa
8 Saluran pembuangan Limbah cair rumah tangga dibuang di
limbah cair kubangan belakang rumah Tn. Kusnadi
9 Tempat pembuangan Keluarga Tn. Kusnadi tidak memiliki
sampah tempat pembuangan sampah. sampah hanya
ditampung di plastik yang dibuang tiap 2
hari sekali
10 Lingkungan sekitar Rumah Tn. Kusnadi terletak di pemukiman
rumah padat penduduk. Bagian samping rumah Tn.
Kusnadi merupakan rumah tetangga
Tn.Kusnadi yang menyatu dengan rumah
Tn.Kusnadi

1.2.2. Keluarga Tn. Kasan


A. Data – data Keluarga Tn. Kasan
Keluarga Tn. Kasan tinggal di dalam rumah yang terdiri dari 2 kepala
keluarga, yaitu Tn. Kasan beserta istri Ny. Benah, dan Tn. Fani beserta istrinya yang
bernama Ny. Sarmilah (putri dari Tn.Kasan). Selain itu, terdapat anak bungsu dari
Tn. Kasan bernama Nn. Yanti.
Tabel 6. Data Anggota Keluarga Tn. Kasan

Nama SK JK Umur Pendidikan Pekerjaan Penghasilan


Tn. Suami L 58 SD Buruh Rp. 300.000 /
Kasan Thn Tani bulan
Ny. Istri P 54 Tidak Ibu Tidak
Benah Thn Sekolah Rumah berpenghasilan
tangga
Ny. Anak Ke P 25 SD Buruh Rp. 3000.000/
Milah Tujuh Thn Pabrik bulan

29
Tabel 6 (Lanjutan). Data Anggota Keluarga Tn. Kasan

Nama SK JK Umur Pendidikan Pekerjaan Penghasilan


Nn. Anak Ke P 19 Thn SMA Belum Tidak
Yanti Delapan Bekerja berpenghasilan
Tn. Menantu L 26 Thn SD Kuli Rp. 50.000/hari
Fani dari anak Panggul di
ke-7 Pasar

Keluarga Tn. Kasan bertempat tinggal di Kampung Pasir Seupang, Desa


Koper RT 013/RW 003, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang, Provinsi
Banten. Tn. Kasan berusia 58 tahun dan bekerja sebagai buruh tani dengan
penghasilannya per bulan Rp. 300.000. Istrinya, Ny. Benah berusia 54 tahun,
sebagai ibu rumah tangga tidak berpenghasilan. Anak ke tujuh yang bernama Ny.
Milah berusia 25 tahun dan bekerja sebagai buruh pabrik dengan penghasilan Rp.
3.000.000/bulan. Ny. Milah sudah menikah dengan Tn. Fani yang bekerja sebagai
kuli panggul di pasar dengan penghasilan Rp. 50.000/ hari. Anak terakhir dari Tn.
Kasan bernama Nn.Yanti berusia 19 tahun yang masih bersekolah di salah satu
SMA di Kresek. Penghasilan Tn. Kasan dan keluarga cukup untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari walaupun tidak berlebih.

B. Banguna Tempat Tinggal

9m

Dapur Kamar
mandi
Tempat
jahit Skala 1 : 100
Kamar
Ruang tidur
Mushola
6m

Makan Gudang

Kamar Ruang
Kamar
tidur Tengah
tidur

Teras
Gambar 6. Denah Rumah Tn. Kasan

30
Rumah keluarga Tn. Kasan milik sendiri, dengan ukuran bangunan 9m x
6m dan luas bangunan 54 m2. Rumah terdiri dari dua kepala keluarga. Di dalam
rumah terdapat 3 kamar tidur,1 kamar mandi, 1 ruang makan, 1 dapur yang menjadi
satu ruangan dengan dengan tempat untuk menjahit, 1 ruang tamu, 1 gudang tempat
penyimpanan gabah, dan 1 ruang untuk musollah. Bangunan rumah tidak
bertingkat, lantai rumah menggunakan ubin. Atap terbuat dari asbes dan tidak
memiliki langit-langit. Seluruh dinding bangunan terbuat dari batu bata yang
dilapisi semen dan di cat berwarna orange muda sedangkan ruang dapur dicat
berwarna putih. Terdapat 2 jendela di ruang tamu, 2 jendela di kamar tidur 1 dan 2
sedangkan di kamar tidur 3 tidak terdapat jendela hanya terdapt dua buah ventilasi
berukuran 30 cm x 15 cm .
Masing-masing kamar memiliki luas kurang lebih 3mx3m. Terdapat 2
ventilasi udara di ruang musollah. Pencahayaannya sedikit kurang karena tidak
terdapat jendela di ruang makan, jendela yang jarang dibuka, serta hanya terdapat
1 lampu di setiap kamar, 1 lampu di ruang tamu,1 lampu di dapur dan 1 lampu di
kamar mandi. Di bagian depan rumah terdapat ruang tamu dengan luas 3m x 1 m.
Di bagian belakang rumah terdapat dapur berukuran kurang lebih 4m x 3m yang
menjadi satu dengan ruang untuk menjahit dan terdapat satu pintu yang terbuat dari
kayu yang langsung mengarah ke bagian luar belakang rumah. Rumah mempunyai
1 kamar mandi yang terdiri dari 1 bak mandi kecil yang terbuat dari semen dan tidak
dilapisi ubin. Bak tersebut dibersihkan hanya saat sudah mulai kotor sehingga
permukaan bak mandi hitam dan terdapat jentik nyamuk. Terdapat satu Gudang
kecil di dalam rumah yang menjadi tempat penyimpanan gabah setelah panen,
dengan kondisi ruangan tidak terawat dan tidak terdapat ventilasi.

C. Lingkungan Pemukiman
Bagian belakang rumah Tn. Kasan terdapat kandang ayam milik warga lain
dan juga terdapat got yang berwarna hitam. Bagian kanan rumah terdapat rumah
warga lain, sementara bagian kiri berbatasan dengan rumah warga lain. Dibagian
depan rumah terdapat tumpukan pasir milik tetangga depan rumahnya yang sedang
membangun rumah serta terdapat beberapa kandang burung, serta terdapat tali
untuk menjemur pakaian keluarga Tn.Kasan.

31
D. Riwayat Obstetri dan Pola Asuh Anak
Saat ini tidak ada wanita yang sedang hamil dan tidak ada balita dalam
keluarga Tn. Kasan. Tn. Kasan memiliki 7 orang anak hidup dan satu anak
meninggal saat di dalam kandungan. Jarak kelahiran setiap anak Tn.Kasan 2-3
tahun. Semua anak Tn. Kasan lahir secara spontan di paraji.

E. Kebiasaan Berobat
Ketika ada anggota keluarga yang sakit, biasanya keluarga membeli obat
warung terlebih dahulu kemudian berobat ke mantri ataupun bidan terdekat dari
rumah. Keluarga Tn. Kasan tidak pernah berobat ke puskesmas karena jarak dari
puskesmas ke rumah Tn. Kasan terlalu jauh, dan keterbatasan biaya untuk
transportasi ke puskesmas.

F. Riwayat Penyakit
Riwayat penyakit seperti diabetes, riwayat stroke, kanker dan TB paru
ataupun hipertensi tidak ada di keluarga Tn. Kasan.

G. Faktor Internal Keluarga Tn. Kasan


Tabel 7. Faktor Internal Keluarga Tn. Kasan
No Faktor internal Permasalahan
1. Kebiasaan merokok Tn.Kasan memiliki kebiasaan merokok,
satu bungkus perhari
2. Olahraga Keluarga Tn.Kasan tidak rutin berolahraga
3. Pola Makan Keluarga Tn.Kasan makan 3 kali sehari
dengan menu nasi, tahu, tempe dan sayur
asem. Jarang makan buah-buahan, sayur ,
ayam dan daging
4. Pola pencarian Keluarga Tn.Kasan berobat ke mantri,
pengobatan bidan atau ke puskesmas terdekat jika sakit
dan sudah memiliki BPJS

32
Tabel 7 (Lanjutan). Faktor Internal Keluarga Tn. Kasan
No Faktor internal Permasalahan
5. Menabung Penghasilan perbulan kurang untuk
menabung
6. Aktivitas sehari-hari Tn.Kasan bekerja sebagai buruh tani. Istri
nya, Ny.Benah tidak bekerja, sedangkan
anak ke-7 nya (Ny.Milah) bekerja sebagai
buruh pabrik, dan suami Ny.Milah bekerja
sebagau kuli panggul, dan anak ke-8
(Nn.Yanti) masih dibangku SMA.
7. Alat kontrasepsi Ny.Benah dan Ny. Milah tidak memakai
alat kontrasepsi
8 Situasi dan kondisi rumah Dirumah Tn.Kasan terdapat tempat sampah
yang terbuka dan tidak melakukan
pengelolaan sampah

H. Faktor Eksternal Keluarga Tn. Kasan


Tabel 8. Faktor Eksternal Keluarga Tn. Kasan
No Faktor Eksternal Permasalahan
1. Luas bangunan Ukuran bangunan 9 m x 6 m dengan luas
bangunan 54m2
2. Ruangan dalam rumah Luas kamar tidur kurang lebih 3 m x 3 m. Di
bagian depan rumah terdapat ruang tamu
dengan luas 3m x 1 m. Di bagian belakang
rumah terdapat dapur berukuran kurang lebih 4
m x 3 m.
3. Jamban Keluarga Tn. Kasan memiliki jamban pribadi
dengan satu bak mandi yang terbuat dari semen
yang tidak dilapisi ubin.
4. Jendela dan Ventilasi Terdapat dua jendela pada ruang tamu dan
terdapat dua jendela di kamar tidur satu dan dua
serta terdapat ventilasi di kamar belakang
sebanyak dua buah dengan ukuran 30x15cm
dan dua ventilasi di musollah
5. MCK Mandi dan BAB dilakukan di jamban rumah
6. Pencahayaan Terdapat satu lampu di ruang tamu, satu lampu
di setiap kamar dan satu lampu di ruang dapur.
7. Sumber air Sumber air berasal dari air mesin air musolah
yang dialirkan ke rumah warga

33
1.2.3. Keluarga Tn. Fudin
A. Data – data Keluarga Tn. Fudin
Keluarga Tn. Fudin tinggal di dalam rumah yang terdiri dari 1 kepala
keluarga, yaitu Tn. Fudin beserta istri Ny. Iza, dan satu orang cucunya yang
bernama Aulia Insani yang tinggal bersama Tn. Fudin dan Ny. Iza.
Tabel 9. Data Anggota Keluarga Tn. Fudin
Nama SK JK Umur Pendidikan Pekerjaan Penghasilan
Tn. Suami L 65 Thn Kelas 5 SD Petani Rp. 800.000
Fudin bulan
Ny. Iza Istri P 62 MTs Ibu Rumah Tidak
Thn tangga berpenghasilan
Aulia Cucu P 14 Kelas 11 Pelajar Tidak
Insani ketiga Thn SMK berpenghasilan

Keluarga Tn. Fudin bertempat tinggal di Desa Koper RT 013/RW 003,


Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Tn. Fudin berusia 65
tahun dan bekerja sebagai petani dengan penghasilan per bulan Rp. 800.000.
Istrinya, Ny. Iza berusia 62 tahun, sebagai ibu rumah tangga tidak berpenghasilan.
Cucu Ketiga Aulia Insani berusia 14 tahun merupakan seorang pelajar kelas 2 SMK
tidak berpenghasilan. Penghasilan Tn. Fudin kurang mencukupi untuk kebutuhan
sehari-hari dan menabung.

B. Bangunan Tempat Tinggal

7m

Dapur Kamar
mandi

Skala 1 : 100
Kamar tidur
5m

Ruang keluarga

Kamar tidur

Gambar 7. Denah Rumah Tn. Fudin

Rumah keluarga Tn. Fudin milik sendiri, dengan ukuran bangunan 7m x 5m


dan luas bangunan 35 m2. Rumah terdiri dari satu kepala keluarga. Di dalam rumah

34
terdapat 2 kamar tidur, 1 dapur, 1 ruang tamu,. Bangunan rumah tidak bertingkat,
lantai rumah tidak berubin. Atap terbuat dari genteng dan memiliki langit-langit.
Seluruh dinding bangunan terbuat dari batu bata yang dilaisi semen dan di cat
berwarna putih, ruang tamu dicat berwarna putih. Terdapat 2 jendela di ruang tamu
dan 1 jendela besar di kamar.
Terdapat 3 ventilasi udara di ruang tamu. Luas masing-masing kamar tidur
kurang lebih 3m x 2m, pencahayaannya cukup karena jendela selalu dibuka. Di
bagian depan rumah terdapat ruang tamu dengan luas 3m x 3 m. Di bagian
belakang rumah terdapat dapur berukuran kurang lebih 4m x 2m. Rumah
mempunyai 1 kamar mandi yang terdiri dari 1 bak mandi besar yang terbuat dari
semen. Bak tersebut jarang dibersihkan sehingga permukaan bak mandi kotor dan
tidak terdapat jamban

C. Lingkungan Pemukiman
Bagian belakang rumah Tn. Fudin berbatasan langsung dengan rumah
penduduk lain. Bagian kanan rumah berbatasan dengan jalan setapak yang kotor,
sementara bagian kiri berbatasan dengan rumah pendudukan lain. Di bagian depan
rumah terdapat tanah kosong yang terdapat tumpukan pasir.

D. Riwayat Obstetri dan Pola Asuh Anak


Saat ini tidak ada wanita yang sedang hamil dan tidak ada balita dalam
keluarga Tn. Fudin. Seluruh anak Tn. Fudin lahir spontan di rumah dengan bantuan
paraji di Desa Setempat.

E. Kebiasaan Berobat
Ketika ada anggota keluarga yang sakit, biasanya keluarga berobat ke
puskesmas terdekat dari rumah keluarga Tn. Fudin. Untuk mencapai puskesmas,
biasanya Tn. Fudin dan istrinya ditemani cucu ketiganya, Aulia Insani
menggunakan motor, jika motor nya rusak biasanya Tn. Fudin dan istrinya naik
angkutan umum. Keluarga Tn. Fudin tidak pernah minum jamu untuk mengobati
penyakit-penyakit tertentu, dan juga tidak pernah berobat ke dukun atau orang
pintar. Seluruh anggota keluarga Tn. Fudin tidak terdaftar BPJS kesehatan.

35
F. Riwayat Penyakit
Riwayat penyakit seperti diabetes, riwayat stroke, kanker dan TB paru tidak
ada di keluarga Tn. Fudin. Ny. Iza mempunyai riwayat penyakit diabetes dan tidak
rutin meminum obat karena tidak mampu untuk membeli obat.

G. Faktor Internal Keluarga Tn. Fudin


Tabel 10. Faktor Internal Keluarga Tn. Fudin
No Faktor Internal Permasalahan

1 Kebiasaan merokok Tn. Fudin memiliki kebiasaan merokok


setiap hari satu bungkus

2. Olahraga Tidak pernah berolahraga

3. Pola Pencarian Pengobatan Keluarga Tn. Fudin berobat ke


Puskesmas Kresek apabila sakit. Seluruh
anggota keluarga belum terdaftar BPJS
kesehatan.

4. Menabung Penghasilan per-bulan tidak mencukupi


kehidupan sehari-hari

5. Aktivitas Sehari-hari Tn. Fudin bekerja sebagai petani. Istri


Tn. Fudin hanya beraktivitas dirumah
dan mengurus rumah

6. Alat Kontrasepsi Tidak pernah menggunakan alat


kontrasepsi

7. Situasi dan Kondisi Rumah Memiliki kebiasaan menyimpan pakaian


di sembrangan tempat diruangan
rumahnya karena tidak memiliki lemari.
Pada kamar keluarga Tn. Fudin tidak
menggunakan kelambu.

36
H. Faktor Eksternal Keluarga Tn. Fudin
Tabel 11. Faktor Eksternal Keluarga Tn. Fudin
No. Faktor Eksternal Permasalahan

1. Luas Bangunan Luas 7m x 5m dan luas bangunan 35 m2.

2. Ruangan dalam Di dalam rumah terdapat 2 kamar tidur, 1 dapur,


Rumah 1 ruang tamu dan 1 kamar mandi. Luas kamar
tidur kurang lebih 3m x 2m. Di bagian depan
rumah terdapat ruang tamu dengan luas 3m x
3m. Di bagian belakang rumah terdapat dapur
berukuran kurang lebih 4m x 2m. Bangunan
rumah tidak bertingkat, lantai rumah tidak
menggunakan ubin. Atap terbuat dari genteng
dan terdapat langit - langit. Seluruh dinding
bangunan terbuat dari batu bata dan dilapisi
semen yang di cat putih.

3. Jamban Keluarga Tn Fudin tidak menggunakan jamban


di dalam rumah

4. Jendela dan Ventilasi Terdapat 2 jendela di ruang tamu yang sering


dibuka dan 1 jendela besar dikamar.

5. MCK Mandi dilakukan di rumah, sedangkan BAB


dilakukan di tempat MCK yang tersedia di luar
rumah.

6. Pencahayaan Pencahayaannya cukup karena jendela sering


dibuka

7. Sumber Air Air didapatkan dari mushola

8. Saluran Pembuangan Limbah cair rumah tangga di buang di bagian


Limbah Cair belakang rumah

9. Tempat Pembuangan Keluarga Tn. Fudin tidak memiliki tempat


Sampah pembuangan sampah.

10. Lingkungan Sekitar Sebelah kanan rumah Tn. Fudin berbatasan


Rumah dengan jalan setapak dan sebelah kiri rumah Tn.
Fudin berbatasan dengan rumah penduduk lain.
Bagian belakang rumah Tn. Fudin juga
berbatasan dengan rumah penduduk lain,
didepan rumah terdapat tumpukan pasir.

37
1.2.4. Keluarga Tn. Sohari
A. Data-data Keluarga Tn. Sohari
Keluarga Tn. Sohari tinggal di dalam rumah yang terdiri dari 1 kepala
keluarga yang terdiri dari Tn. Sohari sebagai kepala keluarga, Ny. Yani sebagai
istri, dan memiliki 3 anak terdiri dari 2 wanita dan 1 laki-laki.
Tabel 12. Data Anggota Keluarga Tn. Sohari
No Nama JK Usia Pendidikan Pekerjaan Penghasilan
1 Tn.Sohari Laki-laki 50 Tidak Buruh Rp 2.000.000,-
Suami Sekolah
2 Ny.Yani Perempuan 36 Tidak Ibu Tidak
Istri Sekolah Rumah Berpenghasilan
Tangga
3 An.Siti Perempuan 18 SMA Mahasiswi Tidak
Anak Berpenghasilan
Pertama
4 An.Asep Laki-laki 17 SMK Pelajar Tidak
Anak Berpenghasilan
ke dua
5 An.Mia Perempuan 8 SD Pelajar Tidak
Anak Berpenghasilan
ke tiga

Keluarga Tn. Sohari bertempat tinggal di Desa Koper, Kecamatan Kresek,


Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Tn. Sohari berusia 50 tahun dan bekerja
sebagai buruh yaitu dengan rata-rata penghasilan perbulan Rp. 2.000.000. Istrinya,
Ny. Yani berusia 36 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga. Memiliki 3 anak,
anak pertama bernama Siti berusia 18 tahun, anak kedua bernama Asep berusia 17
tahun dan anak ketiga bernama Mia berusia 8 tahun. Penghasilan Tn. Sohari cukup
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya.

38
B. Bangunan Tempat Tinggal

9m

Kamar
Dapur
mandi

Kamar
tidur Skala 1 : 100
Ruang
Keluarga
11m

Gudang
Kamar
tidur

Ruang Tamu
Kamar
tidur

Gambar 8. Denah Rumah Tn.Sohari

Keluarga Tn. Sohari tinggal di rumah dengan ukuran bangunan 9m x


11m. Di dalam terdapat 1 ruang keluarga yang menjadi akses langsung pintu
depan dengan alas keramik berukuran 1m x1m, 3 kamar tidur dengan alas
keramik berukuran 3m x 3m. Dapur dengan alas tanah berukuran 5m x 2m
dengan 1 ruang tempat menyimpan bahan makanan. Teras rumah dengan alas
tanah berukuran 5m x 1m,. Bangunan rumah tidak bertingkat dengan atap
terbuat dari genteng dan ada plafon. Terdapat 2 jendela di bagian depan
rumah dan ada jendela di setiap kamar dan tidak terdapat jendela di ruangan
lainnya.

Ventilasi terdapat di bagian depan rumah sebanyak 3 buah celah dan


satu disetiap kamarnya, permanen terbuka. Sinar matahari di kamar tidur
kurang karena ukuran jendela yang kecil dan celah terbuka. Di dalam rumah
terdapat 5 lampu yang berada di kamar tidur dan ruang keluarga, serta 1

39
lampu di teras rumah. Terdapat kamar mandi didalam rumah. Tidak terdapat
tempat pembuangan sampah di dalam rumah, sampah ditampung di dalam
plastic, ditaruh didalam rumah dan dikeluarkan dari rumah serta dibakar
setiap hari.

C. Lingkungan Pemukiman
Rumah Tn. Sohari terletak di pemukiman padat penduduk. Bagian
depan rumah Tn. Sohari merupakan kantor balai desa dan halaman yang
menyatu dengan halaman tetangga. Bagian kanan dan kiri rumah Tn. Sohari
merupakan rumah tetangga dengan jarak kurang lebih 1m dari dinding
rumah. Pada bagian kanan rumah Tn. Rapei terdapat lahan tanah kosong
yang berisi sawah.

D. Riwayat Obstetri dan Pola Asuh Anak


Saat ini tidak ada wanita yang sedang hamil. Anak Tn. Sohari lahir
secara normal di bidan. Pada saat Ny. Yani mengandung anaknya tidak
pernah mengalami sakit, tekanan darah tinggi dan bengkak pada kakinya.
Saat hamil Ny.Yani sering memeriksakan kehamilannya ke bidan terdekat.
Menurut pengakuan Ny. Yani anaknya sudah diberikan imunisasi di bidan
desa namun lupa sudah berapa kali diberikan dan imunisasi apa saja. Ny.
Yani memberi ASI eksklusif pada anak nya sampai usia 2 tahun, dan
memberikan makanan tambahan seperti bubur bayi pada usia 6 bulan.

E. Kebiasaan Berobat
Ketika ada anggota keluarga yang sakit, biasanya keluarga tidak
langsung berobat, namun menggunakan obat warung terlebih dahulu, jika
sudah 2 hari tidak ada perubahan, maka dibawa mantri dekat rumahnya.
Keluarga Tn. Sohari tidak pernah pergi ke puskesmas maupun rumah sakit
bila dikeluarganya ada yang sakit, dikarenakan yang sangat jauh dari
rumahnya. Seluruh anggota keluarga Tn. Rapei tidak memiliki kartu BPJS
maupun asuransi kesehatan lainnya.

40
F. Riwayat Penyakit

Riwayat penyakit seperti diabetes, riwayat stroke, hipertensi, asma serta


TB tidak pernah didapatkan oleh anggota keluarga Tn. Sohari. Penyakit yang
pernah dialami antara lain batuk, pilek, dan maag.

G. Faktor Internal Keluarga Tn. Sohari


Tn. Sohari tidak terbiasa melakukan olahraga rutin. Keluarga Tn.
Sohari mempunyai kebiasaan mandi 2 kali sehari dan sikat gigi rutin.
Kegiatan bersih-bersih rumah seperti menyapu dilakukan 2 kali sehari.
Keluarga Tn. Sohari juga memiliki warung didepan rumahnya dengan
berjualan berupa minuman dan makanan snack untuk menambah biaya
kebutuhan hidup keluarganya.

Tabel 13. Faktor Internal Keluarga Tn. Sohari


No Faktor internal Permasalahan
1 Kebiasaan merokok Tn. Sohari memiliki kebiasaan merokok
sejak usia remaja sebanyak 1 bungkus
2 Olahraga Keluarga Tn. Sohari tidak rutin
berolahraga.
3 Pola Makan Keluarga Tn. Sohari tidak sesuai
dengan kriteria 10 gizi seimbang
karena hanya makan 2 kali sehari
dengan menu makanan seperti nasi,
tahu, telur, tempe, ikan sayur yang di
oseng, serta jarang memakan daging,
dan buah. Keluarga Tn. Sohari juga
jarang mencuci tangan sebelum
makan.
4 Pola pencarian Keluarga tidak langsung berobat,
Pengobatan ketika ada keluarga anggota keluarga
yang sakit. Obat-obatan dibeli di
warung atau ke mantri terdekat
dirumahnya
5 Menabung Penghasilan perbulan cukup untuk
memenuhi kebutuhan sehari – hari.
6 Aktivitas sehari – Tn. Sohari bekerja sebagai buruh yaitu
hari dan Ny. Yani sebagai ibu rumah
tangga.

41
Tabel 13 (Lanjutan). Faktor Internal Keluarga Tn. Sohari
No Faktor internal Permasalahan
7 Riwayat obstetric Ny. Yani melahirkan anaknya di bidan
8 Situasi dan Terdapat 2 jendela di bagian depan rumah
kondisi sehari – dan ada jendela di setiap kamar. Ventilasi
hari terdapat di bagian depan rumah sebanyak
3 buah, dan 1 buah di setiap kamarnya.
Sinar matahari di kamar tidur kurang. Di
dalam rumah terdapat 5 lampu yang
berada di kamar tidur dan ruang keluarga
serta 1 lampu di teras rumah.

H. Faktor Eksternal Keluarga Tn. Sohari

Tabel 12. Faktor Eksternal Keluarga Tn. Sohari


No. Faktor Eksternal Permasalahan
1. Luas Bangunan Luas bangunan 9m x 11m
2 Ruangan dalam rumah 3 kamar tidur berukuran 3m x 3m,
ruang keluarga berukuran 3m x 3m,
dan 1 dapur.
3. Jamban Keluarga Tn. Sohari memiliki jamban
4. Jendela dan ventilasi Terdapat jendela di semua kamar tidur.
Adaa ventilasi di bagian depan rumah dan
setiap kamar berupa celah permanen dan
terbuka
5. MCK Mandi dan BAB dilakukan dikamar mandi
didalam rumah
6. Pencahayaan Hanya terdapat 5 lampu dalam 1 rumah.
Sinar matahari dikamar tidur kurang karena
jendela dikamarnya kecil.
7. Sumber air Air untuk mandi dan memasak makanan di
dapatkan dari sumur. Air berwarna kuning
kecokelatan. Air minum didapatkan dari
galon.
8. Saluran pembuangan Limbah cair rumah tangga dibuang di
limbah cair kubangan samping kanan rumah Tn. Sohari
9. Tempat pembuangan Keluarga Tn. Sohari tidak memiliki tempat
sampah pembuangan sampah. Sampah hanya
ditampung di plastik yang dibuang tiap hari
sekali lalu sampah dibakar.
10. Lingkungan sekitar Bagian depan rumah Tn. Sohari merupakan
rumah halaman yang menyatu dengan halaman
tetangga.

42
1.2.5. Keluarga Ny. Tasiah
A. Data-data Keluarga Tn. Kusnadi
Keluarga Ny Tasiah tinggal di dalam rumah yang terdiri dari Ny. Tasiah dan
1 orang anak laki-laki bernama Ujer.

Tabel 15. Data Anggota Keluarga Ny. Tasiah


Nama SK JK Umur Pendidikan Pekerjaan Penghasilan

Ny Ibu P 70th SD Tidak bekerja Tidak


Tasiah berpenghasilan

Sdr. Anak L 35th SD Tidak bekerja Tidak


Ujer bberpenghasilan

Keluarga Ny Tasiah bertempat tinggal di Desa koper RT 013/ RW 003,


Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Ny Tasiah berusia 70
tahun dan Sdr Ujer berusia 35 tahun tidak memiliki pekerjaan dan penghasilan per
bulan tidak ada. Penghasilan Ny. Tasiah kurang cukup untuk memenuhi kebutuhan-
sehari-hari.

B. Bangunan Tempat Tinggal

Skala 1 : 100

Gambar 9. Denah Rumah Ny. Tasiah

43
Rumah keluarga Ny Tasiah milik sendiri, dengan ukuran bangunan 9 m x 6
m. Rumah terdiri dari ibu dan 1 orang anak. Didalam rumah terdapat 2 kamar tidur,
1 kamar mandi, 1 dapur, 1 gudang, 1 ruang makan dan ruang keluarga. Bangunan
rumah tidak bertingkat, sebagian lantai rumah menggunakan keramik dan tanah.
Atap terbuat dari genteng dan tidak memiliki langit-langit. Seluruh dinding
bangunan terbuat dari semen. Terdapat Ruang keluarga yang menjadi akses
langsung pintu depan dengan luas kurang lebih 2,5 m x 6 m. Luas masing-masing
kamar tidur kurang lebih 2,5 m x 2,5 m dan 3,5 m x 2,5 m, luas gudang berukuran
2,5 m x 2 m dan kamar mandi dalam rumah ukuran 1,75 m x 1 m.

Kamar mandi hanya memiliki 1 bak mandi kecil yang berisikan air, tidak
pernah dikuras sehingga air bak berwarna keruh dan bak menjadi kotor sehingga
tidak digunakan untuk sarana mandi. Dapur berukuran kurang lebih 4,25 m x 1 m
terdapat kompor yang masih menggunakan kayu bakar dan memiliki lantai yang
menggunakan tanah. Terdapat 5 jendela rumah, ventilasi terdapat di bagian depan
rumah sebanyak 2 celah. Terdapat 6 lampu di masing-masing ruangan dan cahaya
matahari hanya masuk di bagian barat ruang keluarga. Air untuk MCK didapat dari
sumur pompa. Tidak tersedia tempat sampah dalam rumah, sampah dibuang ke area
belakang rumah.

C. Lingkungan Pemukiman
Bagian kanan rumah Ny. Tasiah berbatasan langsung dengan rumah
penduduk lain sementara bagian depan rumah berbatasan dengan jalan setapak.
Bagian belakang dan sebelah kanan rumah berbatasan dengan sawah. Di depan
rumah lahan kosong.
D. Riwayat Obstetri dan Pola Asuh Anak

Saat ini tidak ada wanita yang sedang hamil dan tidak terdapat balita di
keluarga Ny Tasiah.

E. Kebiasaan Berobat

Ketika ada anggota keluarga yang sakit, biasanya keluarga berobat sendiri
dengan membeli obat di warung. Ketika merasa sangat membutuhkan bantuan
medis, keluarga Ny. Tasiah pergi berobat ke mantri.

44
F. Riwayat Penyakit

Terdapat riwayat penyakit Hipertensi pada Ny. Tasiah.

G. Faktor Internal Keluarga Ny. Tasiah

Tabel 16. Faktor Internal Keluarga Ny. Tasiah


No. Faktor Internal Permasalahan

1. Kebiasaan Tidak ada yang merokok dirumah tetapi anak Ny


Merokok Tasiah merokok hanya saat berkumpul sama teman-
temannya sebanyak 1-2 batang.

2. Olahraga Tidak pernah berolahraga

3. Pola Makan Keluarga Ny. Tasiah jarang makan 3 kali sehari


dengan menu seperti nasi, tahu, tempe dan sayur
berlaku ketika memiliki uang saja. Air minum
didapat dari air sumur dan dimasak. Keluarga Ny
Tasiah jarang mencuci tangan menggunakan sabun
sebelum makan.

4. Pola Pencarian Keluarga Ny. Tasiah biasanya berobat ke mantri jika


Pengobatan merasa perlu bantuan medis

5. Menabung Penghasilan per-bulan kurang untuk biaya


kebutuhan sehari-hari.

6. Aktivitas Sehari- Membersihkan rumah


hari

7. Alat Kontrasepsi Tidak menggunakan alat kontrasepsi

8. Situasi dan Kondisi Dirumah Ny. Tasiah tidak terdapat tempat sampah
Rumah di dalam rumah dan membuang sampah pada
belakang rumah (sawah).

45
H. Faktor Eksternal Keluarga Ny Tasiah

Tabel 17. Faktor Eksternal Keluarga Ny.Tasiah

No. Faktor Eksternal Permasalahan

1. Luas Bangunan Luas bangunan 9 m x 6 m

2. Ruangan dalam Terdapat Ruang keluarga kurang lebih 2,5 m x 6 m.


Rumah Luas masing-masing kamar tidur kurang lebih 2,5
m x 2,5 m dan 3,5 m x 2,5 m, luas gudang
berukuran 2,5 m x 2 m dan kamar mandi dalam
rumah ukuran 1,75 m x 1 m dan 1 kamar mandi
serta dapur.

3. Jamban Keluarga Ny, Tasiah tidak menggunakan jamban di


dalam rumah

4. Jendela dan Ventilasi Terdapat 6 jendela pada salah satu kamar tidur, dan
terdapat 1 jendela pada ruang keluarga. Terdapat
ventilasi di masing-masing ruangan berupa celah.

5. MCK Mandi dilakukan di luar rumah, sedangkan BAB


dilakukan di tempat MCK yang tersedia di luar
rumah.

6. Pencahayaan Terdapat 6 lampu dimasing-masing ruangan. Sinar


matahari di bagian arah barat ruang keluarga

7. Sumber Air Air didapatkan dari sumur pompa

8. Saluran Pembuangan Limbah cair rumah tangga di buang di bagian


Limbah Cair belakang rumah

9. Tempat Pembuangan Keluarga Ny. Tasiah tidak memiliki tempat


Sampah pembuangan sampah.

10. Lingkungan Sekitar Rumah Ny. Tasiah terletak di pemukiman yang


Rumah cukup penduduk. Bagian depan rumah Ny Tasiah
terdapat lahan kosong. Bagian depan rumah Ny.
Tasiah adalah jalan setapak. Bagian kanan dan
belakang rumah Ny. Tasiah berbatasan langsung
dengan sawah.

46
1.3. Penentuan Area Masalah
1.3.1. Penjabaran Area Masalah pada Keluarga Binaan
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, didapatkan area masalah
sebagai berikut:
MASALAH NON MEDIS:
1. Tidak dilakukan-nya promosi kesehatan mengenai program Keluarga
Berencana
2. Sulitnya akses informasi mengenai program Keluarga Berencana
3. Tidak memenuhi kriteria rumah sehat
4. Menu makanan tidak 4 sehat 5 sempurna
5. Kebiasaan menggantung pakaian
6. Melakukan persalinan tidak dilayanan kesehatan
MASALAH MEDIS:
1. Hipertensi
2. ISPA
3. DM
1.3.2. Area Masalah sebagai Diagnosis Komunitas
Terdapat 2 metode yang dapat di gunakan untuk menentukan area masalah
yaitu metode delbeq dan metode delphi. Metode Delbeq adalah penetapan prioritas
masalah dilakukan melalui kesepakatan sekelompok orang yang tidak sama
keahliannya. Sehingga diperlukan penjelasan terlebih dahulu untuk meningkatkan
pengertian dan pemahaman peserta tanpa mempengaruhi peserta. Peserta lalu
diminta untuk mengemukakan beberapa masalah. Masalah yang banyak
dikemukakan adalah prioritas.
Metode Delphi merupakan suatu teknik membuat keputusan yang dibuat
oleh suatu kelompok orang yang mempunyai keahlian yang sama. Proses penetapan
Metode Delphi dimulai dengan identifikasi masalah yang akan dicari
penyelesaiannya. Dalam pengambilan sebuah masalah, kami menggunakan
Metode Delphi.
Dari sekian masalah yang ada pada keluarga binaan, didapatkan sebagian
besar masalah pada keluarga binaan terkait dengan aspek-aspek pemenuhan
kriteria, kemudian peneliti memutuskan untuk mengangkat permasalahan

47
Mengenai Keluarga Berencana di RT 013/RW 003 Desa Koper, Kecamatan
Kresek, Kabupaten Tangerang Provinsi Banten. Selanjutnya, dilakukan pre
survey pada keluarga binaan untuk menilai aspek Pengetahuan, Sikap,
Perilaku Keluarga Berencana pada kelima keluarga binaan.

Tabel 18. Hasil pre-survey II

Aspek Baik Cukup Kurang


Pengetahuan 0% 0% 100%
Sikap 0% 0% 100%
Perilaku 0% 0% 100%

Hasil dari pre survey didapatkan Pengetahuan tentang keluarga


berencana masih kurang. Dengan demikian melalui proses musyawarah antara
kelompok dengan para tenaga kesehatan di Puskesmas Kresek kami memutuskan
untuk mengangkat permasalahan “Pengetahuan Tentang Keluarga Berencana di
RT 013/RW 003 Desa Koper, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang
Provinsi Banten”

Skema 1. Alur Pemilihan Area Masalah Dengan Metode Delphi

48
1.3.3. Alasan Pemilihan Area Masalah
Pemilihan area masalah kesehatan ini didasarkan atas berbagai pertimbangan,
yaitu:
1. Data Primer: Dari hasil wawancara pada keluarga binaan didapatkan
pengetahuan mengenai keluarga berencana masih buruk. Dari hasil observasi
pada rumah keluarga binaan juga didapatkan banyaknya jumlah anggota
keluarga pada satu kepala keluarga. Hal ini disebabkan, karena tidak adanya
informasi mengenai keluarga berencana yang disosialisasikan oleh petugas
kesehatan pada masyarakat setempat. Selain itu, rendahnya tingkat ekonomi
masyarakat Desa Koper, menjadi faktor penyebab ketidakmampuan masyarakat
ke tempat layanan kesehatan. Pada pre survey didapatkan bahwa hasil
pengetahuan mengenai keluarga berencana masih buruk.
2. Data Sekunder: Dari data pencapaian kinerja Puskesmas Kresek 2017, terdapat
jumalh akseptor aktif di puskesmas sebanyak 8,054 yang berarti tidak sesuai
dengan target awal yaitu 9,540 . Dari data Dinas Kesehatan mengenai Profil
Kesehatan Kabupaten Tangerang Tahun 2016, didapatkan penurunan cakupan
peserta KB Aktif pada tahun 2015 ke 2016 dari 69,1% menjadi 64,8% . Selain
itu, terdapat data mengenai Jumlah Kematian Ibu yang meningkat pada tahun
2015 dan 2016 masing-masing 52% dan 57% yang disebabkan paling banyak
karena HPP (Hemorrhagic Post Partum) sebanyak 16%, dan PEB (Preeklamsi
Berat) sebanyak 14%.
3. Data Tersier: Berdasarkan Jurnal Kesehatan Reproduksi 2016, hasil survei
Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015, Angka Kematian Ibu di Indonesia
masih tinggi, yakni 305 per 100.000 kelahiran hidup, dan berdasarkan jurnal
kesehatan ibu dan anak tahun 2017, Angka kesertaan ber-KB (Contraceptive
Prevalence Rate, CPR) di Indonesia pada tahun 2008 diperkirakan sudah
mencapai 62%. Namun besarnya jumlah wanita usia subur (perempuan yang
masih dalam usia reproduktif, yaitu antara usia 15-49 tahun) di Indonesia tidak
diikuti dengan peningkatan angka kesertaan ber-KB atau CPR. Peningkatan CPR
di Indonesia sangat kecil yaitu hanya 0,5% dalam 5 tahun terakhir, baik pada
semua cara KB tradisional maupun pada cara modern.

49
4. Data Agama: Pada Surat An-Nisa’ ayat 9 menunjukkan bahwa Allah SWT
memerintahkan umatnya untuk tidak meninggalkan keturunan yang lemah dan
tidak terjamin kesejahteraannya.

50

Anda mungkin juga menyukai