LATAR BELAKANG
Desa Koper merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Kresek,
Kabupaten Tangerang, Banten, Indonesia. Kecamatan Kresek merupakan salah satu
wilayah di Kabupaten Tangerang yang terletak sebelah Barat Kabupaten Tangerang
dengan jarak ± 27 Km dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang dan luas wilayah
27.99 Km2. Kecamatan Kresek memiliki 9 desa binaan/wilayah kerja diantaranya
Desa Kresek, Desa Talok, Desa Renged, Desa Patrasana, Desa Pasir Ampo, Desa
Koper, Desa Jengkol, Desa Kemuning, Desa Ranca Ilat.1
Skala 1 : 20.000
1
Skala 1 : 10.000
2
Tabel 1 (Lanjutan). Jumlah Penduduk Wilayah Kecamatan Kresek
Tahun 2017.3
No Desa Luas Jumlah Jumlah Rata- Kepadatan
rata
Wilayah Penduduk Rumah Penduduk
jiwa/kk
(Km2) Tangga /Km2
3
Tabel 2 (Lanjutan). Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan
Kelompok Umur di Kecamatan Kresek Tahun 2017. 3
Jumlah Penduduk
Kelompok Umur
No Laki-Laki +
(Tahun) Laki-Laki Perempuan
Perempuan
1.1.2.3.Keadaan Lingkungan
Faktor lingkungan merupakan faktor yang sangat mempengaruhi derajat
kesehatan. Dengan keadaan lingkungan yang sehat maka status derajat kesehatan
akan terpelihara dan lebih meningkat, sebaliknya bila keadaan lingkungan kurang
sehat dapat mempengaruhi terhadap status kesehatan masyarakat, yang dapat di
nilai dari keadaan lingkungan adalah sebagai berikut 3:
4
1. Rumah Sehat
Menurut WHO rumah sehat adalah rumah yang terbuat dari bahan bangunan
yang kokoh, dapat melindungi penghuninya dari gempa, keruntuhan, dan penyakit
menular, serta harus dapat melindungi dari hujan, panas, dingin, dan berfungsi
sebagai tempat istirahat yang melindungi penghuninya dari kebisingan dan bebas
dari pencemaran. Selain itu, rumah sehat harus memiliki tempat untuk tidur, masak,
mandi, dan mencuci.4
Jumlah rumah yang ada di wilayah BLUD Puskesmas Kresek adalah 12.375
rumah, jumlah rumah yang dilakukan pembinaan sebanyak 8072 rumah (65.23%),
jumlah rumah belum memenuhi syarat kesehatan 3.286 (40.71%) sedangkan
jumlah rumah yang memenuhi syarat kesehatan sebanyak 4.786 (59.29%) dari
jumlah rumah yang diperiksa menurut data program kesehatan lingkungan.3
2. Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar
Sanitasi menurut World Health Organization (WHO) adalah suatu usaha yang
mengawasi beberapa faktor lingkungan fisik yang berpengaruh kepada manusia
terutama terhadap hal-hal yang mempengaruhi efek, merusak perkembangan fisik,
kesehatan, dan kelangsungan hidup.5 Kepemilikan sarana sanitasi dasar diwilayah
BLUD Puskesmas Kresek meliputi:3
a. Jamban Keluarga
Dari jumlah penduduk sebanyak 66.207 jiwa yang ada di Kecamatan
Kresek, jumlah penduduk yang menggunakan jamban keluarga sebanyak 46.402
jiwa (70.09%) terdiri dari 7.265 sarana leher angsa dan 12 sarana komunal.3
b. Akses Terhadap Air Bersih
Penduduk dengan akses berkelanjutan terhadap air minum berkualitas
(layak) menurut kecamatan dan puskesmas dari jumlah penduduk 66.207 Jiwa,
yang mendapat akses air bersih ada 57.792 Jiwa (87.29%), yang terdiri dari sumur
gali terlindung 1.332 jiwa, sumur bor dengan pompa 32.478 jiwa dan pengguna
PDAM sebanyak 23.982 jiwa.3
5
3. Tempat Tempat Umum (TTU) dan Tempat Pengolahan Makanan
(TPM)
Tempat tempat Umum (TTU) dan Tempat Umum Pengolahan Makanan
(TUPM) merupakan suatu sarana yang dikunjungi banyak orang dan berpotensi
menjadi tempat persebaran penyakit. TTU meliputi terminal, pasar, tempat ibadah,
statsiun, tempat rekreasi, dll. Sedangkan TUPM meliputi hotel, restoran, depot air
dll. TTU dan TPM yang sehat adalah yang memenuhi syarat kesehatan yaitu
memiliki sarana air bersih, tempat pembuangan samah, sarana pembungan air
limbah (SPAL), ventilasi yang baik dan luas lantai ruangan yang sesuai dengan
jumlah pengunjungdan memiliki pencahayaan yang cukup.3
Jumlah Tempat-tempat Umum (TTU) yang ada di Kecamatan Kresek
sebanyak 57 unit, sedangkan TTU yang memenuhi syarat kesehatan 47 unit
(82.46%). Untuk Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) berjumlah 86 unit TPM,
sedangkan TPM yang memenuhi syarat kesehatan berjumlah 56 unit (65.12%). 3
6
1. Rumah Tangga Sehat
Jumlah PHBS Rumah Tangga yang dipantau 1.890 rumah, dari jumlah rumah
tangga tersebut yang yang ber-Prilaku Hidup Bersih dan Sehat hanya 1.264 rumah
tangga (66.88%) menunjukan bahwa persentase rumah tangga sehat di Kecamatan
Kresek masih kurang jika dibandingkan dengan standar pelayanan minimal (65 %).3
2. ASI Ekslusif
Air Susu Ibu diyakini dan terbukti merupakan makanan bayi yang paling
tinggi manfaatnya bagi bayi dari semua aspek di Kecamatan Kresek dari berbagai
kegiatan seperti penyuluhan kepada ibu hamil pembentukan Kelompok Peminat
Kesehatan Ibu dan Anak (KPKIA), dari seluruh bayi 0 – 6 bulan yang ada sebanyak
800 bayi, sedangkan bayi yang diberi ASI Ekslusif mencapai 791 bayi (91.38%),
cakupan ini sudah melampaui target pencapaian dibandingkan dengan target
capaian kinerja minimal yaitu 80.00%.3
3. Posyandu
Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kepada masyarakat berbagai
upaya dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di masyarakat
dengan Posyandu merupakan salah satu UKBM yang sangat populer. Posyandu
dikelompokkan menjadi Pratama, Madya, Purnama dan Mandiri. Di Kecamatan
Kresek jumlah Posyandu ada 58 pos, terdiri dari Posyandu Pratama berjumlah 0
posyandu, Madya 57 Posyandu, Purnama 2 Posyandu dan Mandiri 0 posyandu.
Dari data tersebut Posyandu di wilayah Kecamatan Kresek masih di dominasi oleh
Strata Madya. 3
7
5. Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin
Dalam rangka meningkatkan jangkauan pelayanan masyarakat yang jauh
BLUD Puskesmas Kresek melaksanakan Puskesmas Keliling yang menjangkau 9
desa dilaksanakan setiap hari selasa dengan mobil puskesmas keliling. 3
8
4) Nyaman, Kondisi puskesmas yang menyenangkan dalam memenuhi kepuasan
pelanggan.
5) Amanah, Menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan sepenuh hati dan
bertanggung jawab.
1.1.3.3. Sistem Pelaporan
Strategi penyusunan profil dilakukan dengan metode cek silang data analisa,
korelasi dari seluruh program, keakuratan dan informasi yang disajikan dapat
memberikan gambaran yang jelas dari kondisi dan situasi yang ada, sehingga dapat
dilakukan pengolahan data di tingkat Puskesmas. Penyajian data dilakukan dalam
bentuk tabel dan grafik, sedang dalam pembahasan menyajikan perbandingan
pencapaian indikator dari tahun sebelumnya dan target yang akan dicapai. Profil
Puskesmas mengacu kepada tabel indikator Indonesia Sehat 2010 dengan sumber
data yang diperoleh dari Kecamatan, Pendidikan, BPS Kecamatan, Balai
Pengobatan Swasta yang ada di Kecamatan Kresek dan dari kegiatan internal
puskesmas.3
1.1.3.4. Wilayah Kerja dan Kependudukan
Skala 1 : 15.000
9
1.1.3.5. Jumlah Kematian
1. Jumlah Kematian Bayi dan Balita
Jumlah kelahiran hidup di Puskesmas Kecamatan Kresek pada tahun 2017
adalah 1.323 bayi dengan jumlah kematian neonatal sebanyak 4 orang atau angka
kematian neonatal (yang dilaporkan) adalah 3.02 / 1.000 kelahiran hidup. Untuk
bayi 0-12 bulan sebanyak 1.370 bayi pada tahun 2017 tidak ditemukan adanya
kematian. Untuk Balita berjumlah 5.852 orang, dilaporkan jumlah kematian
sebanyak 4 balita atau angka kematian balita yang dilaporkan adalah 0.68/1.000
balita, sedangkan jumlah ibu maternal 1.508 di Puskesmas Kecamatan Kresek
tahun 2017, dengan jumlah kematian ibu sebanyak 2 orang yang dilaporkan atau
angka kematian ibu (yang dilaporkan) adalah 1.33 / 1.000. 3
Jumlah kematian bayi tahun 2017 di Wilayah BLUD Puskesmas Kresek
mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2016 yang sebelumnya ada
sebanyak 5 (lima) kematian, sedangkan untuk kematian balita ada kenaikan 1 orang
balita pada tahun 2017 dimana tahun sebelumnya kematian balita adalah 3 orang
balita.3
RENGED
KRESEK
JENGKOL
KOPER
TALOK
PATRA-
AMPO
RANCA-
KEMU-
PASIR
SANA
NING
ILAT
Grafik 1. Angka Kematian Neonatal, Bayi dan Balita di BLUD Puskesmas Kresek
Tahun 2017
Sumber: Profil Kesehatan Kresek, 2017.
10
Adapun kematian bayi di BLUD Puskesmas Kresek pada tahun 2017 tidak
ditemukan, kejadian kematian bayi ini dapat dicegah dengan upaya meningkatkan
pengetahuan ibu pasangan usia subur, ibu hamil, keluarga dan masyarakat terutama
pola hidup sehat dan perilaku hidup bersih dan sehat serta pelayanan kesehatan yang
baik.
2. Jumlah Kematian Ibu
Jumlah kematian Ibu (AKI) di BLUD Puskesmas Kresek tahun 2017 sebagai
berikut : kematian ibu hamil tidak ditemukan, kematian ibu bersalin tidak
ditemukan dan kematian ibu nifas ditemukan sebanyak 2 orang dari Desa Jengkol
usia < 20 tahun dan Desa Kemuning Usia 20-34 tahun. Masih ditemukannya
kematian 2 (dua) orang ibu nifas di Puskesmas Kresek merupakan tantangan bagi
tenaga kesehatan dalam rangka pencegahan kematian ibu. Adapun penyebab dari
kematian Ibu Nifas tersebut disebabkan oleh Eklampsi dan Haemoragic Post
Partum (HPP) yaitu terjadinya pendarahan setelah melahirkan dan meninggal dalam
penanganan.3
DERMATITIS
OBS. FEBRIS
GASTRITIS
FARINGITIS
INF. KULIT
MYALGIA
DIARE
ISPA
DM
11
Dari grafik diatas 10 besar penyakit di BLUD Puskesmas Kresek penyakit
ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas) berada di posisi teratas yaitu 9.208, diikuti
Hipertensi Essensial sebanyak 3.221 dan Fharingitis 2.626, sedangkan yang ke 10
(sepuluh) atau yang terendah yaitu Penyakit Diare sebanyak 794 penderita.3
Selain itu kunjungan Penyakit Tidak Menular seperti Hypertensi dan Diabetes
Melitus juga sangat tinggi, karena diharuskan setiap pasien untuk melakukan
kontrol secara teratur disamping itu memang jumlah kasus tersebut cenderung
meningkat.3
1.6
1.4
1.2
K1 K4 Jumlah BUMIL
K1 K4 Jumlah BUMIL
12
▪ Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan
Pertolongan persalinan yang aman dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
kompeten dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:3
a. Pencegahan infeksi
b. Metode pertolongan persalinan sesuai standar
c. Merujuk kasus yang tidak dapat ditangani ke tingkat pelayanan yang lebih tinggi
d. Melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
e. Memberikan injeksi Vit K 1 dan salep mata pada bayi baru lahir
Dari jumlah 1.440 ibu bersalin, Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan pada tahun 2017 sebanyak 1.237 orang dan persalinan oleh non nankes
sebanyak 203 orang.3
nakes, 1,237
13
Pelayanan Neonatus bayi umur 0-28 hari yang mendapatkan pelayanan
kesehatan minimal 3 kali (KN 3), yaitu 1 kali pada 6 – 48 jam (KN 1), 1 kali pada
3-7 hari dan 1 kali pada umur 21-28 hari. Pada tahun 2017 Cakupan kunjungan
neonatus 1 kali (KN 1) sejumlah 1,319 bayi, dan kunjungan lengkap (KN 3)
sejumlah 1,319 bayi. Semua Neonatus di wilayah Puskesmas Kresek mendapatkan
pelayanan kesehatan.3
1365
1360
1355
1350
1345
Sas. Bayi KN1 KN lengkap
6,37%
BBLR
Bayi Baru lahir
100%
14
1.1.3.8. Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah Dan Usia Sekolah
▪ Cakupan pemeriksaan Kesehatan Siswa
a. SD/MI
Dari seluruh jumlah siswa – siswi SD di Puskesmas Kresek terdapat
1.270 siswa, dan dalam penjaringan pemeriksaan kesehatan siswa Pada tahun
2017 tingkat SD sejumlah 1.628 siswa. Terdiri dari laki – laki 619 siswa dan
perempuan 649 siswa.3
619
649
Laki-laki Perempuan
Grafik 7. Jumlah Penjaringan Siswa-siswi SD/setingkat Puskesmas Kresek
Sumber: Profil Kesehatan Kresek, 2017.
1.1.3.9. Pelayanan Keluarga Berencana
Pelayanan KB di wilayah Puskesmas Kresek dilakukan di dalam dan diluar
gedung. Seperti pelayanan safari KB. Dari PUS sejumlah 14,228 Cakupan peserta
akseptor KB baru pada tahun 2017 sebanyak 2.091 akseptor (14,7%) , dan peserta
KB Aktif sejumlah 8,277 Akseptor (58,17%).
14000
12000
10000
8000 13856
6000
7808
4000
2000 2082
0
Kb baru Kb aktif PUS
15
1.1.3.10. Pelayanan Imunisasi
▪ Cakupan Desa Yang Mencapai UCI
Pencapaian Universal Child Immunization (UCI) pada dasarnya merupakan
proksi terhadap cakupan imunisasi secara lengkap pada kelompok bayi, imunisasi
secara lengkap tersebut meliputi BCG, HBO, DPT, Polio dan Campak. Indikator
yang dipakai untuk mengukur cakupan pencapaian UCI adalah campak. Bila
cakupan UCI dikaitkan dengan batasan suatu wilayah, berarti dalam wilayah
tersebut tergambarkan besarnya tingkat kekebalan masyarakat dan bayi (herd
immunity) terhadap penularan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
(PD3I). Target pencapaian UCI pada wilayah desa/ kelurahan yaitu 100 % untuk
campak, pencapaian di Puskesmas Kresek dari 9 desa sudah 7 Desa yang mencapai
UCI atau ( 78%) dan 2 desa yang belum UCI yaitu Desa Rancailat dan Patrasana.
108
106
104
102
100 108 108
98 106
104
96
94 96
92
90
Hb > 7 hr BCG DPT-HB3 Polio Campak
Hb > 7 hr BCG DPT-HB3 Polio Campak
Grafik 9. Cakupan Imunisasi Puskesmas Kresek tahun 2017
Sumber: Profil Kesehatan Kresek, 2017.
16
untuk pelayanan luar gedung dilayani di Posyandu. Jenis dan cakupan imunisasi di
Puskesmas Kresek mencakup
a. Imunisasi BCG, akan memberikan ketahanan terhadap penyakit TB
(Tuberkulosis), Cakupan imunisasi BCG di wilayah Puskesmas Kresek tahun
2017 mencapai 1.324 bayi (104.01%)
b. Imunisasi DPT-Hb3, bermanfaat untuk mencegah penyakit-penyakit difteri,
pertusis dan tetanus. Diberikan 3 kali sejak umur 2 bulan (DPT tidak boleh
diberikan sebelum umur 6 minggu) dengan interval 4-8 minggu. Pada tahun
2017 cakupan imunisasi DPT Hb di Puskesmas Kresek jauh melampaui target
yaitu mencapai 1.304 bayi (98.05 %).
c. Imunisasi Polio, untuk mencegah penyakit poliomilitis (penyakit lumpuh layu
secara mendadak). Imunisasi ini diberikan segera setelah lahir. Cakupan
Imunisasi polio wilayah Puskesmas Kresek 1348 bayi (101.4%)
d. Imunisasi Campak, untuk mencegah penyakit campak (measles). Pada umur 9
bulan Cakupan Imunisasi campak pada tahun 2016 mencapai 1239 bayi (93,2%).
Grafik 10. Cakupan Imunisasi Puskesmas Kresek Tahun 2017
17
▪ Cakupan Ibu Hamil Yang Mendapatkan Imunisasi TT
Imunisasi Tetanus Toksoid adalah proses untuk membangun kekebalan
sebagai upaya melindungi bayi dan ibu dari tetanus neonatorum. Cakupan imunisasi
TT Bumil pada tahun 2017 sebagai beriku: TT-1 88,67%, TT-2 79,24 %, TT-3
11,01% , TT-4 9,42% , TT-5 9,22% dan TT 2+ 0 % seperti dalam grafik dibawah
ini:
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+
Grafik 11. Cakupan Imunisasi TT Bumil Puskesmas Kresek Tahun 2017
Sumber: Profil Kesehatan Kresek, 2017.
Grafik 12. Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan Puskesmas Kresek Tahun 2017
Sumber: Profil Kesehatan Kresek, 2017.
18
▪ Cakupan Rawat Jalan Gigi
Pelayanan Kesehatan gigi di puskesmas Kresek selain pelayaanan di
puskesmas juga melaksanakan pemeriksaan gigi anak sekolah melalui kegiatan
UKGS.
a) Penambatan dan pencabutan gigi
Pelayanan kesehatan Gigi dan mulut di Puskesmas Kresek Tahun 2017
tumpatan gigi tetap 198 orang dan pencabutan gigi tetap 102 orang rasio tumpatan
dengan pencabutan gigi tetap adalah 1.9
Grafik 13. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Puskesmas Kresek Tahun 2017
Sumber: Profil Kesehatan Kresek, 2017.
19
806
818
Grafik. 14. Pelayanan Perawatan Gigi di SD/MI Puskesmas Kresek Tahun 2017
Sumber: Profil Kesehatan Kresek, 2017.
1301
4551
Grafik. 15. Jumlah Balita yang Ditimbang Puskesmas Kresek Tahun 2017
Sumber: Profil Kesehatan Kresek, 2017.
20
2. Balita Bawah Garis Merah (BGM)
Dari hasil Balita yang di timbang berat badannya dibawah garis merah tahun
2017 yaitu 26 balita (0,6%) dari 4.551 balita yang ditimbang. Adapun distribusinya
menurut jenis kelamin terdiri dari 10 laki-laki dan perempuan 16 balita. Berat badan
balita dibawah garis merah (BGM) hal ini disebabkan karena penghasilan
masyarakat rendah dan pola asuh yang salah sehingga mengakibatkan anak yang
mengalami gizi buruk.
1301
4551
▪ Pelayanan Gizi
1. Cakupan balita mendapat kapsul vitamin A
Pembagian Vitamin A pada balita dilakukan 2 kali dalam tahun, yaitu pada
bulan Februari dan Agustus dengan tujuan untuk mencegah terjadi kekurangan
Vitamin A yang akan menyebabkan kebutaan. Sasaran bayi (6-11 bulan) di wilayah
Puskesmas Kresek pada tahun 2016 yang mendapatkan Vitamin A mencapai 676
bayi (100,0%). sedangkan untuk balita (12-59 balita) dari 4.565 balita, dan yang
mendapatkan Vitamin A mencapai 4.442 balita (97.31%).
21
Grafik. 17. Cakupan Pemberian Vitamin A Puskesmas Kresek Tahun 2017
Sumber: Profil Kesehatan Kresek, 2017.
Grafik 18. Cakupan Pemberian Tablet Fe pada Ibu Hamil Puskesmas Kresek
Tahun 2017
Sumber: Profil Kesehatan Kresek, 2017.
22
1.1.3.12. Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergensi Dasar
▪ Akses ketersediaan darah
Akses ketersediaan darah dan komponen yang aman untuk menangani
rujukan ibu hamil dan neonatus Di Puskesmas Kresek tidak melakukan persediaan
darah.
▪ Ibu hamil resiko Tinggi /Komplikasi yang ditangani
Dari jumlah 1.488 ibu hamil, perkiraan ibu hamil dengan komplikasi
kebidanan sebanyak 298, ibu hamil mendapat penanganan klompikasi kebidanan
sebanyak 332 (111.56%).
▪ Neonatal risiko tinggi / komplikasi yang di tangani
Kesakitan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dapat mengancam jiwa ibu
dan /atau bayi, dengan komplikasi dalam kehamilan seperti Abortus, Hiperemesis
gravidarum, Perdarahan per vaginam, Hipertensi dalam kehamilan (preeklamsia
ekslamsia), Infeksi berat / sepsis, Kontraksi dini/persalinan premature, Kehamilan
ganda, Komplikasi dalam Nifas seperti: Hipertensi dalam kehamilan (pre eklamsia,
ekslamsia), Infeksi nifas, Perdarahan nifas.
Jumlah ibu hamil yang mempunyai resiko tinggi pada tahun 2017 perkiraan
neonatal resiko tinggi sebanyak 205 orang dan jumlah ditangani 172 orang (83,9%).
23
1.1.3.15. Pelayanan Kesehatan Kerja
▪ Cakupan kesehatan kerja pada pekerja informal
Di wilayah Puskesmas Kresek tidak terdapat kelompok pengasinan, industri
rumah tangga dan tidak dilakukan pembinaan belum rutin melaksanakan. Tahun
2016 tidak dilaksanakan pemeriksaan dan pembinaan Pos UKK diwilayah
kecamatan Kresek.
1.1.3.16. Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut
▪ Cakupan Pelayanan Pra Usia lanjut dan Usia lanjut
Pelayanan kesehatan lanjut usia dilakukan di dalam gedung (Klinik Lansia)
dan luar gedung (Posbindu) di desa. Pada tahun 2017 jumlah lansia usia diatas 60
tahun yang ada 4.867 orang sedangkan yang diperiksa laki-laki sebanyak 807 orang
(35,96 %) orang dan perempuan 2,290 orang (87,3%).
24
Rumah
Tn. Kasan
Skala 1 : 2000
Kantor Desa
25
Tabel 3 (Lanjutan). Data Anggota Keluarga Tn. Kusnadi
Status
Nama JK Umur Pendidikan Pekerjaan Penghasilan
Keluarga
Memen Anak L 24 SMP Tidak Tidak
Kedua Thn Bekerja bepernghasilan
7m
Dapur
sumur Skala 1 : 100
26
bertingkat, lantai rumah menggunakan semen dibagian ruang tamu atau ruang
keluarga dan bagian kamar tidur, dapur dan ruang makan lantai terbuat dari tanah.
Atap terbuat dari genteng dan tidak memiliki langit-langit. Seluruh dinding
bangunan terbuat dari batu bata dan dilapisi semen. Luas kamar tidur kurang lebih
2 m x 4 m, pencahayaannya kurang karena tidak memiliki jendela. Di bagian
belakang rumah terdapat tempat makan berukuran kurang lebih 2 x 3 m , dapur di
dalam rumah ukuran 2 x 3 m. kamar mandi tidak memiliki jamban, hanya memiliki
1 buah sumur yang berisikan air.
C. Lingkungan Pemukiman
Bagian belakang rumah Tn. Kusnadi berbatasan langsung dengan tanah
lapang. Bagian kanan rumah berbatasan dengan rumah penduduk lain, sementara
bagian kiri berbatasan dengan jalan setapak. Disekitar rumah banyak selokan dan
sampah-sampah yang tidak di daur ulang.
E. Kebiasaan Berobat
Ketika ada anggota keluarga yang sakit, biasanya keluarga berobat ke
mantri, bidan atau puskesmas terdekat dari rumah keluarga Tn. Kusnadi. Untuk
mencapai rumah mantri, bidan atau puskesmas biasanya Tn. Kusnadi menggunakan
motor. Keluarga Tn. Kusnadi sudah terdaftar BPJS.
F. Riwayat Penyakit
Riwayat penyakit seperti diabetes, hipertensi, riwayat stroke, kanker dan TB
paru tidak ada didalam keluarga.
27
G. Faktor Internal Keluarga Tn. Kusnadi
Tabel 4. Faktor Internal Keluarga Tn. Kusnadi
28
Tabel 5 (Lanjutan). Faktor Eksternal Keluarga Tn. Kusnadi
29
Tabel 6 (Lanjutan). Data Anggota Keluarga Tn. Kasan
9m
Dapur Kamar
mandi
Tempat
jahit Skala 1 : 100
Kamar
Ruang tidur
Mushola
6m
Makan Gudang
Kamar Ruang
Kamar
tidur Tengah
tidur
Teras
Gambar 6. Denah Rumah Tn. Kasan
30
Rumah keluarga Tn. Kasan milik sendiri, dengan ukuran bangunan 9m x
6m dan luas bangunan 54 m2. Rumah terdiri dari dua kepala keluarga. Di dalam
rumah terdapat 3 kamar tidur,1 kamar mandi, 1 ruang makan, 1 dapur yang menjadi
satu ruangan dengan dengan tempat untuk menjahit, 1 ruang tamu, 1 gudang tempat
penyimpanan gabah, dan 1 ruang untuk musollah. Bangunan rumah tidak
bertingkat, lantai rumah menggunakan ubin. Atap terbuat dari asbes dan tidak
memiliki langit-langit. Seluruh dinding bangunan terbuat dari batu bata yang
dilapisi semen dan di cat berwarna orange muda sedangkan ruang dapur dicat
berwarna putih. Terdapat 2 jendela di ruang tamu, 2 jendela di kamar tidur 1 dan 2
sedangkan di kamar tidur 3 tidak terdapat jendela hanya terdapt dua buah ventilasi
berukuran 30 cm x 15 cm .
Masing-masing kamar memiliki luas kurang lebih 3mx3m. Terdapat 2
ventilasi udara di ruang musollah. Pencahayaannya sedikit kurang karena tidak
terdapat jendela di ruang makan, jendela yang jarang dibuka, serta hanya terdapat
1 lampu di setiap kamar, 1 lampu di ruang tamu,1 lampu di dapur dan 1 lampu di
kamar mandi. Di bagian depan rumah terdapat ruang tamu dengan luas 3m x 1 m.
Di bagian belakang rumah terdapat dapur berukuran kurang lebih 4m x 3m yang
menjadi satu dengan ruang untuk menjahit dan terdapat satu pintu yang terbuat dari
kayu yang langsung mengarah ke bagian luar belakang rumah. Rumah mempunyai
1 kamar mandi yang terdiri dari 1 bak mandi kecil yang terbuat dari semen dan tidak
dilapisi ubin. Bak tersebut dibersihkan hanya saat sudah mulai kotor sehingga
permukaan bak mandi hitam dan terdapat jentik nyamuk. Terdapat satu Gudang
kecil di dalam rumah yang menjadi tempat penyimpanan gabah setelah panen,
dengan kondisi ruangan tidak terawat dan tidak terdapat ventilasi.
C. Lingkungan Pemukiman
Bagian belakang rumah Tn. Kasan terdapat kandang ayam milik warga lain
dan juga terdapat got yang berwarna hitam. Bagian kanan rumah terdapat rumah
warga lain, sementara bagian kiri berbatasan dengan rumah warga lain. Dibagian
depan rumah terdapat tumpukan pasir milik tetangga depan rumahnya yang sedang
membangun rumah serta terdapat beberapa kandang burung, serta terdapat tali
untuk menjemur pakaian keluarga Tn.Kasan.
31
D. Riwayat Obstetri dan Pola Asuh Anak
Saat ini tidak ada wanita yang sedang hamil dan tidak ada balita dalam
keluarga Tn. Kasan. Tn. Kasan memiliki 7 orang anak hidup dan satu anak
meninggal saat di dalam kandungan. Jarak kelahiran setiap anak Tn.Kasan 2-3
tahun. Semua anak Tn. Kasan lahir secara spontan di paraji.
E. Kebiasaan Berobat
Ketika ada anggota keluarga yang sakit, biasanya keluarga membeli obat
warung terlebih dahulu kemudian berobat ke mantri ataupun bidan terdekat dari
rumah. Keluarga Tn. Kasan tidak pernah berobat ke puskesmas karena jarak dari
puskesmas ke rumah Tn. Kasan terlalu jauh, dan keterbatasan biaya untuk
transportasi ke puskesmas.
F. Riwayat Penyakit
Riwayat penyakit seperti diabetes, riwayat stroke, kanker dan TB paru
ataupun hipertensi tidak ada di keluarga Tn. Kasan.
32
Tabel 7 (Lanjutan). Faktor Internal Keluarga Tn. Kasan
No Faktor internal Permasalahan
5. Menabung Penghasilan perbulan kurang untuk
menabung
6. Aktivitas sehari-hari Tn.Kasan bekerja sebagai buruh tani. Istri
nya, Ny.Benah tidak bekerja, sedangkan
anak ke-7 nya (Ny.Milah) bekerja sebagai
buruh pabrik, dan suami Ny.Milah bekerja
sebagau kuli panggul, dan anak ke-8
(Nn.Yanti) masih dibangku SMA.
7. Alat kontrasepsi Ny.Benah dan Ny. Milah tidak memakai
alat kontrasepsi
8 Situasi dan kondisi rumah Dirumah Tn.Kasan terdapat tempat sampah
yang terbuka dan tidak melakukan
pengelolaan sampah
33
1.2.3. Keluarga Tn. Fudin
A. Data – data Keluarga Tn. Fudin
Keluarga Tn. Fudin tinggal di dalam rumah yang terdiri dari 1 kepala
keluarga, yaitu Tn. Fudin beserta istri Ny. Iza, dan satu orang cucunya yang
bernama Aulia Insani yang tinggal bersama Tn. Fudin dan Ny. Iza.
Tabel 9. Data Anggota Keluarga Tn. Fudin
Nama SK JK Umur Pendidikan Pekerjaan Penghasilan
Tn. Suami L 65 Thn Kelas 5 SD Petani Rp. 800.000
Fudin bulan
Ny. Iza Istri P 62 MTs Ibu Rumah Tidak
Thn tangga berpenghasilan
Aulia Cucu P 14 Kelas 11 Pelajar Tidak
Insani ketiga Thn SMK berpenghasilan
7m
Dapur Kamar
mandi
Skala 1 : 100
Kamar tidur
5m
Ruang keluarga
Kamar tidur
34
terdapat 2 kamar tidur, 1 dapur, 1 ruang tamu,. Bangunan rumah tidak bertingkat,
lantai rumah tidak berubin. Atap terbuat dari genteng dan memiliki langit-langit.
Seluruh dinding bangunan terbuat dari batu bata yang dilaisi semen dan di cat
berwarna putih, ruang tamu dicat berwarna putih. Terdapat 2 jendela di ruang tamu
dan 1 jendela besar di kamar.
Terdapat 3 ventilasi udara di ruang tamu. Luas masing-masing kamar tidur
kurang lebih 3m x 2m, pencahayaannya cukup karena jendela selalu dibuka. Di
bagian depan rumah terdapat ruang tamu dengan luas 3m x 3 m. Di bagian
belakang rumah terdapat dapur berukuran kurang lebih 4m x 2m. Rumah
mempunyai 1 kamar mandi yang terdiri dari 1 bak mandi besar yang terbuat dari
semen. Bak tersebut jarang dibersihkan sehingga permukaan bak mandi kotor dan
tidak terdapat jamban
C. Lingkungan Pemukiman
Bagian belakang rumah Tn. Fudin berbatasan langsung dengan rumah
penduduk lain. Bagian kanan rumah berbatasan dengan jalan setapak yang kotor,
sementara bagian kiri berbatasan dengan rumah pendudukan lain. Di bagian depan
rumah terdapat tanah kosong yang terdapat tumpukan pasir.
E. Kebiasaan Berobat
Ketika ada anggota keluarga yang sakit, biasanya keluarga berobat ke
puskesmas terdekat dari rumah keluarga Tn. Fudin. Untuk mencapai puskesmas,
biasanya Tn. Fudin dan istrinya ditemani cucu ketiganya, Aulia Insani
menggunakan motor, jika motor nya rusak biasanya Tn. Fudin dan istrinya naik
angkutan umum. Keluarga Tn. Fudin tidak pernah minum jamu untuk mengobati
penyakit-penyakit tertentu, dan juga tidak pernah berobat ke dukun atau orang
pintar. Seluruh anggota keluarga Tn. Fudin tidak terdaftar BPJS kesehatan.
35
F. Riwayat Penyakit
Riwayat penyakit seperti diabetes, riwayat stroke, kanker dan TB paru tidak
ada di keluarga Tn. Fudin. Ny. Iza mempunyai riwayat penyakit diabetes dan tidak
rutin meminum obat karena tidak mampu untuk membeli obat.
36
H. Faktor Eksternal Keluarga Tn. Fudin
Tabel 11. Faktor Eksternal Keluarga Tn. Fudin
No. Faktor Eksternal Permasalahan
37
1.2.4. Keluarga Tn. Sohari
A. Data-data Keluarga Tn. Sohari
Keluarga Tn. Sohari tinggal di dalam rumah yang terdiri dari 1 kepala
keluarga yang terdiri dari Tn. Sohari sebagai kepala keluarga, Ny. Yani sebagai
istri, dan memiliki 3 anak terdiri dari 2 wanita dan 1 laki-laki.
Tabel 12. Data Anggota Keluarga Tn. Sohari
No Nama JK Usia Pendidikan Pekerjaan Penghasilan
1 Tn.Sohari Laki-laki 50 Tidak Buruh Rp 2.000.000,-
Suami Sekolah
2 Ny.Yani Perempuan 36 Tidak Ibu Tidak
Istri Sekolah Rumah Berpenghasilan
Tangga
3 An.Siti Perempuan 18 SMA Mahasiswi Tidak
Anak Berpenghasilan
Pertama
4 An.Asep Laki-laki 17 SMK Pelajar Tidak
Anak Berpenghasilan
ke dua
5 An.Mia Perempuan 8 SD Pelajar Tidak
Anak Berpenghasilan
ke tiga
38
B. Bangunan Tempat Tinggal
9m
Kamar
Dapur
mandi
Kamar
tidur Skala 1 : 100
Ruang
Keluarga
11m
Gudang
Kamar
tidur
Ruang Tamu
Kamar
tidur
39
lampu di teras rumah. Terdapat kamar mandi didalam rumah. Tidak terdapat
tempat pembuangan sampah di dalam rumah, sampah ditampung di dalam
plastic, ditaruh didalam rumah dan dikeluarkan dari rumah serta dibakar
setiap hari.
C. Lingkungan Pemukiman
Rumah Tn. Sohari terletak di pemukiman padat penduduk. Bagian
depan rumah Tn. Sohari merupakan kantor balai desa dan halaman yang
menyatu dengan halaman tetangga. Bagian kanan dan kiri rumah Tn. Sohari
merupakan rumah tetangga dengan jarak kurang lebih 1m dari dinding
rumah. Pada bagian kanan rumah Tn. Rapei terdapat lahan tanah kosong
yang berisi sawah.
E. Kebiasaan Berobat
Ketika ada anggota keluarga yang sakit, biasanya keluarga tidak
langsung berobat, namun menggunakan obat warung terlebih dahulu, jika
sudah 2 hari tidak ada perubahan, maka dibawa mantri dekat rumahnya.
Keluarga Tn. Sohari tidak pernah pergi ke puskesmas maupun rumah sakit
bila dikeluarganya ada yang sakit, dikarenakan yang sangat jauh dari
rumahnya. Seluruh anggota keluarga Tn. Rapei tidak memiliki kartu BPJS
maupun asuransi kesehatan lainnya.
40
F. Riwayat Penyakit
41
Tabel 13 (Lanjutan). Faktor Internal Keluarga Tn. Sohari
No Faktor internal Permasalahan
7 Riwayat obstetric Ny. Yani melahirkan anaknya di bidan
8 Situasi dan Terdapat 2 jendela di bagian depan rumah
kondisi sehari – dan ada jendela di setiap kamar. Ventilasi
hari terdapat di bagian depan rumah sebanyak
3 buah, dan 1 buah di setiap kamarnya.
Sinar matahari di kamar tidur kurang. Di
dalam rumah terdapat 5 lampu yang
berada di kamar tidur dan ruang keluarga
serta 1 lampu di teras rumah.
42
1.2.5. Keluarga Ny. Tasiah
A. Data-data Keluarga Tn. Kusnadi
Keluarga Ny Tasiah tinggal di dalam rumah yang terdiri dari Ny. Tasiah dan
1 orang anak laki-laki bernama Ujer.
Skala 1 : 100
43
Rumah keluarga Ny Tasiah milik sendiri, dengan ukuran bangunan 9 m x 6
m. Rumah terdiri dari ibu dan 1 orang anak. Didalam rumah terdapat 2 kamar tidur,
1 kamar mandi, 1 dapur, 1 gudang, 1 ruang makan dan ruang keluarga. Bangunan
rumah tidak bertingkat, sebagian lantai rumah menggunakan keramik dan tanah.
Atap terbuat dari genteng dan tidak memiliki langit-langit. Seluruh dinding
bangunan terbuat dari semen. Terdapat Ruang keluarga yang menjadi akses
langsung pintu depan dengan luas kurang lebih 2,5 m x 6 m. Luas masing-masing
kamar tidur kurang lebih 2,5 m x 2,5 m dan 3,5 m x 2,5 m, luas gudang berukuran
2,5 m x 2 m dan kamar mandi dalam rumah ukuran 1,75 m x 1 m.
Kamar mandi hanya memiliki 1 bak mandi kecil yang berisikan air, tidak
pernah dikuras sehingga air bak berwarna keruh dan bak menjadi kotor sehingga
tidak digunakan untuk sarana mandi. Dapur berukuran kurang lebih 4,25 m x 1 m
terdapat kompor yang masih menggunakan kayu bakar dan memiliki lantai yang
menggunakan tanah. Terdapat 5 jendela rumah, ventilasi terdapat di bagian depan
rumah sebanyak 2 celah. Terdapat 6 lampu di masing-masing ruangan dan cahaya
matahari hanya masuk di bagian barat ruang keluarga. Air untuk MCK didapat dari
sumur pompa. Tidak tersedia tempat sampah dalam rumah, sampah dibuang ke area
belakang rumah.
C. Lingkungan Pemukiman
Bagian kanan rumah Ny. Tasiah berbatasan langsung dengan rumah
penduduk lain sementara bagian depan rumah berbatasan dengan jalan setapak.
Bagian belakang dan sebelah kanan rumah berbatasan dengan sawah. Di depan
rumah lahan kosong.
D. Riwayat Obstetri dan Pola Asuh Anak
Saat ini tidak ada wanita yang sedang hamil dan tidak terdapat balita di
keluarga Ny Tasiah.
E. Kebiasaan Berobat
Ketika ada anggota keluarga yang sakit, biasanya keluarga berobat sendiri
dengan membeli obat di warung. Ketika merasa sangat membutuhkan bantuan
medis, keluarga Ny. Tasiah pergi berobat ke mantri.
44
F. Riwayat Penyakit
8. Situasi dan Kondisi Dirumah Ny. Tasiah tidak terdapat tempat sampah
Rumah di dalam rumah dan membuang sampah pada
belakang rumah (sawah).
45
H. Faktor Eksternal Keluarga Ny Tasiah
4. Jendela dan Ventilasi Terdapat 6 jendela pada salah satu kamar tidur, dan
terdapat 1 jendela pada ruang keluarga. Terdapat
ventilasi di masing-masing ruangan berupa celah.
46
1.3. Penentuan Area Masalah
1.3.1. Penjabaran Area Masalah pada Keluarga Binaan
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, didapatkan area masalah
sebagai berikut:
MASALAH NON MEDIS:
1. Tidak dilakukan-nya promosi kesehatan mengenai program Keluarga
Berencana
2. Sulitnya akses informasi mengenai program Keluarga Berencana
3. Tidak memenuhi kriteria rumah sehat
4. Menu makanan tidak 4 sehat 5 sempurna
5. Kebiasaan menggantung pakaian
6. Melakukan persalinan tidak dilayanan kesehatan
MASALAH MEDIS:
1. Hipertensi
2. ISPA
3. DM
1.3.2. Area Masalah sebagai Diagnosis Komunitas
Terdapat 2 metode yang dapat di gunakan untuk menentukan area masalah
yaitu metode delbeq dan metode delphi. Metode Delbeq adalah penetapan prioritas
masalah dilakukan melalui kesepakatan sekelompok orang yang tidak sama
keahliannya. Sehingga diperlukan penjelasan terlebih dahulu untuk meningkatkan
pengertian dan pemahaman peserta tanpa mempengaruhi peserta. Peserta lalu
diminta untuk mengemukakan beberapa masalah. Masalah yang banyak
dikemukakan adalah prioritas.
Metode Delphi merupakan suatu teknik membuat keputusan yang dibuat
oleh suatu kelompok orang yang mempunyai keahlian yang sama. Proses penetapan
Metode Delphi dimulai dengan identifikasi masalah yang akan dicari
penyelesaiannya. Dalam pengambilan sebuah masalah, kami menggunakan
Metode Delphi.
Dari sekian masalah yang ada pada keluarga binaan, didapatkan sebagian
besar masalah pada keluarga binaan terkait dengan aspek-aspek pemenuhan
kriteria, kemudian peneliti memutuskan untuk mengangkat permasalahan
47
Mengenai Keluarga Berencana di RT 013/RW 003 Desa Koper, Kecamatan
Kresek, Kabupaten Tangerang Provinsi Banten. Selanjutnya, dilakukan pre
survey pada keluarga binaan untuk menilai aspek Pengetahuan, Sikap,
Perilaku Keluarga Berencana pada kelima keluarga binaan.
48
1.3.3. Alasan Pemilihan Area Masalah
Pemilihan area masalah kesehatan ini didasarkan atas berbagai pertimbangan,
yaitu:
1. Data Primer: Dari hasil wawancara pada keluarga binaan didapatkan
pengetahuan mengenai keluarga berencana masih buruk. Dari hasil observasi
pada rumah keluarga binaan juga didapatkan banyaknya jumlah anggota
keluarga pada satu kepala keluarga. Hal ini disebabkan, karena tidak adanya
informasi mengenai keluarga berencana yang disosialisasikan oleh petugas
kesehatan pada masyarakat setempat. Selain itu, rendahnya tingkat ekonomi
masyarakat Desa Koper, menjadi faktor penyebab ketidakmampuan masyarakat
ke tempat layanan kesehatan. Pada pre survey didapatkan bahwa hasil
pengetahuan mengenai keluarga berencana masih buruk.
2. Data Sekunder: Dari data pencapaian kinerja Puskesmas Kresek 2017, terdapat
jumalh akseptor aktif di puskesmas sebanyak 8,054 yang berarti tidak sesuai
dengan target awal yaitu 9,540 . Dari data Dinas Kesehatan mengenai Profil
Kesehatan Kabupaten Tangerang Tahun 2016, didapatkan penurunan cakupan
peserta KB Aktif pada tahun 2015 ke 2016 dari 69,1% menjadi 64,8% . Selain
itu, terdapat data mengenai Jumlah Kematian Ibu yang meningkat pada tahun
2015 dan 2016 masing-masing 52% dan 57% yang disebabkan paling banyak
karena HPP (Hemorrhagic Post Partum) sebanyak 16%, dan PEB (Preeklamsi
Berat) sebanyak 14%.
3. Data Tersier: Berdasarkan Jurnal Kesehatan Reproduksi 2016, hasil survei
Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015, Angka Kematian Ibu di Indonesia
masih tinggi, yakni 305 per 100.000 kelahiran hidup, dan berdasarkan jurnal
kesehatan ibu dan anak tahun 2017, Angka kesertaan ber-KB (Contraceptive
Prevalence Rate, CPR) di Indonesia pada tahun 2008 diperkirakan sudah
mencapai 62%. Namun besarnya jumlah wanita usia subur (perempuan yang
masih dalam usia reproduktif, yaitu antara usia 15-49 tahun) di Indonesia tidak
diikuti dengan peningkatan angka kesertaan ber-KB atau CPR. Peningkatan CPR
di Indonesia sangat kecil yaitu hanya 0,5% dalam 5 tahun terakhir, baik pada
semua cara KB tradisional maupun pada cara modern.
49
4. Data Agama: Pada Surat An-Nisa’ ayat 9 menunjukkan bahwa Allah SWT
memerintahkan umatnya untuk tidak meninggalkan keturunan yang lemah dan
tidak terjamin kesejahteraannya.
50