Anda di halaman 1dari 6

BAB III

TINJAUAN TEMPAT PERENCANAAN


PUSAT EDUKASI TRADISIONAL ANAK

A. Tinjauan Makro Lokasi


1. Kondisi Wilayah Kota Kendari

a. Letak Geografi
Wilayah Kota Kendari dengan ibu kotanya Kendari dan sekaligus
juga sebagai ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara secara geografis terletak
di bagian Selatan Garis Khatulistiwa berada di antara 3 o 54` 30``- 4o 3`
11`` Lintang Selatan dan membentang dari Barat ke Timur diantara 120o
39”6’- 122o 39”6’ Bujur Timur.

Gambar III.1: Peta Wilayah Kota Kendari


(Sumber : Dinas Tata Kota dan Bangunan Kota Kendari,2012)

Daratan Kota kendari sebagian besar mengelilingi Teluk Kendari


dan terdapat 1 Pulau yaitu Pulau Bungkutoko. Luas wilayah daratan Kota
Kendari 295,89 Km2 atau 0,70% dari luas daratan Propinsi Sulawesi
Tenggara.
b. Keadaan Iklim
Keadaan iklim di kota Kendari dipengaruhi oleh keadaan suhu
(temperatur), musim dan curah hujan.

1). Musim
Kota Kendari memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan
musim kemarau. Musim hujan terjadi pada bulan November sampai
bulan Maret. Musim kemarau terjadi pada bulan Agustus sampai
bulan Oktober. Sekitar bulan April dikenal sebagai musim pancaroba
atau peralihan antara musim hujan dan musim kemarau.
2). Keadaan suhu
Secara keseluruhan wilayah kota Kendari merupakan daerah
yang bersuhu tropis dengan suhu udara maksimum 32,83 °C dan
minimum 19,58 °C atau dengan suhu rata-ratanya 26,20 °C. Tekanan
udara rata-rata 1.010,5 millibar dengan kelembaban udara rata-rata
87,67 %. Kecepatan angin di kota Kendari selama tahun 2005
mencapai 12,75 m/detik
3). Curah hujan
Data curah hujan yang ada, menunjukkan banyaknya curah
hujan rata-rata berkisar antara 2,504 mm/tahun dengan rata-rata hari
hujan 175 hari per tahun dan curah hujan tertinggi sekitar pada bulan
Juni.
4). Topografi
Posisi kota Kendari yang berada di lembah sekitar teluk dan
batas administratif kota Kendari yang berada di puncak gunung atau
bukit, secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa kondisi topografi
kota Kendari bervariasi antara datar dan bukit dengan ketinggian
mencapai 459 meter di atas permukaan laut.
2. Kependudukan Kota Kendari
Ditinjau dari segi demografi Kota Kendari memiliki jumlah
penduduk sebesar 304.861jiwa pada tahun 2012, kemudian pada tahun
selanjutnya penduduk kota Kendari tumbuh sebesar 3,039% hingga
mencapai 314.126 jiwa pada tahun 2013.
Tabel III.1: : Laju Pertumbuhan Penduduk

Kecamatan Penduduk LajuPertumbuhanPenduduk


2012 2013 (%)
Mandonga 38.021 39.177 3,04
Baruga 20.363 20.981 3,035
Puuwatu 29.175 30.061 3,037
Kadia 41.260 42.515 3,042
Wua-Wua 25.661 26.441 3,04
Poasia 26.260 27.058 3,039
Abeli 23.591 24.307 3,035
Kambu 28.529 29.395 3,036
Kendari 26.870 27.686 3,037
Kendari Barat 45.132 46.505 3,042

KOTA KENDARI 304.861 314.126 3,039

(Sumber :Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kendari, Kota Kendari dalam Angka 2014)

Tabel III.2: : Penduduk Kota Kendari menurut Kelompok Umur dan Jenis
Kelamin, 2013
KelompokUmur Laki-Laki Perempuan Jumlah (L-P)

01 02 03 04
0–4 17.728 16.898 34.626
5–9 16.538 15.253 31.791
10 – 14 14.820 13.975 28.795
15 – 19 16.865 18.330 35.195
20 – 24 21.008 21.619 42.627
25 – 29 15.941 15.847 31.788
30 – 34 12.994 12.737 25.731
35 – 39 11.172 11.134 22.306
40 – 44 9.533 9.196 18.729
45 – 49 7.507 6.762 14.269
01 02 03 04
50 – 54 5.603 5.092 10.695
55 – 59 3.874 3.077 6.951

60 – 64 2.258 2.183 4.441


65 – 69 1.311 1.445 2.756
70 – 74 738 958 1.696
75+ 709 1.021 1.730
Jumlah Total 158.599 155.527 314.126

(Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kendari, Kota Kendari dalam Angka 2014)

3. Rencana Umum Tata Ruang Kota Kendari

a. StrukturRuang Kota Kendari


Berdasarkan Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK)
Kendari, dimana arah untuk mencapai pengembangan kota adalah
sebagai berikut :
1). Pusat Kota diarahkan ke Kelurahan Mandonga dengan aktivitas
utama adalah kegiatan Pemerintahan, Perdagangan dan Jasa.
2). Sub Unit Kota diterapkan di Kelurahan Kadia, Kelurahan Wua-wua
dan Andounohu.
3). Sub Unit diterapkan di Kelurahan Lapulu, Kelurahan Lepo-lepo dan
Kelurahan Puwatu.
Antara Pusat Kota dan Sub Pusat dihubungkan oleh Jalan Arteri
Primer, sedangkan antara Sub Kota dan Sub Pusat dihubungkan
dengan Jalan Kolektor Sekunder.

b. Rencana Tata Guna Lahan


Sebagai suatu sistem wilayah, kota terbentuk oleh adanya
interaksi antara bagian wilayah kota (BWK) ataupun pembagian zona
wilah tertentu yang direncakan oleh Dinas Tata Kota dan Pemukiman
Kota Kendari 2010-2030. Sehubungan dengan perkembangan
kebutuhan lahan kegiatan-kegiatan perkotaan, maka fungsi eksisting
BWK di Kota Kendari di masa mendatang mengalami perubahan
sebagaimana yang telah di lakukan oleh Dinas Tata Kota dan
Pemukiman Kota Kendari yang telah membuat Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) Kota Kendari 2010-2030 yakni membagi wilayah-
wilayah Kota Kendari melalui penzoningan wilayah.

Pembangunan wilayah kota kendari didasarkan pada Rencana


Tata Ruang Wilayah Kota agar pembangunannya lebih berdaya guna,
berhasil guna, serasi, selaras, seimbang, dan berkelanjutan dalam
rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang tertib, aman,
danberkeadilan.

c. Pembagian Zonasi
Berdasarkan Rencana Tata Ruang wilayah Kota Kendari dan
merupakan hasil pertimbangan berbagai aspek dan kaidah
perencanaan, maka pemerintah membagi batas wilayah kota (zonasi)
yang masing-masing diarahkan berdasarkan pelayanannya masing-
masing. Adapun zonasi tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Kecamatan Kendari dan Kecamatan Kendari Barat, berfungsi sebagai
kawasan perdagangan,kawasan pariwisata,dan pusat transportasi.
2) Kecamatan Mandonga dan Kecamatan Kadia, berfungsi sebagai pusat
pemerintahan, kawasan perdagangan dan jasa,dan kawasan pariwista.
3) Kecamatan Puuwatu, berfungsi sebagai kawasan perdagangan
agribisnis, kawasan transportasi dan kawasan agrowisata.
4) Kecamatan Baruga, berfungsi sebagai kawasan perdagangan,
transportasi regional, dan kawasan perdagangan pelayanan kesehatan.
5) Kecamatan Kambu, berfungsi sebagai kawasan pemerintahan,
perdagangan dan jasa, dan kawasan pendidikan tinggi.
6) Kecamatan Poasia, berfungsi sebagai kawasan perdagangan dan jasa,
dan kawasan pariwisata.
7) Kecamatan Abeli, berfungsi sebagai kawasan industry dan kawasan
perdagangan.
8) Kecamatan Bungkutoko, berfungsi sebagai kawasan transportasi
regional dan kawasan pergudagan.

Gambar III.2: : Pembagian Zonasi Kota Kendari


(Sumber : Bappeda & PM Kota Kendari 2014)

Anda mungkin juga menyukai