Anda di halaman 1dari 11

39 Jenis Tanaman Bahan Pestisida Organik / Pestisida Nabati,

Kandungan Kimia dan Efeknya

1. Ajeran ( Bidens pilosa L.)


Tumbuhan Ajeran, ketul, atau ketulan mengandung flavonoid terpen, fenilpropanoid, lemak dan
benzenoid. Dapat digunakan untuk mengendalikan hama serangga (insekta). Bagian tumbuhan yang
digunakan adalah biji, batang, daun dan seluruh bagian tanaman yang berada diatas permukaan
tanah.

2. Bandotan / Babadotan ( Ageratum conyzoides Linn.)


Kandungan kimia yang terdapat pada babadotan/bandotan adalah saponin, flavanoid , polifenol,
kumarine, eugenol 5%, HCN dan minyak atsiri. Bagian tanaman yang yang digunakan sebagai
pestisida nabati adalah daun. Babadotan berfungsi sebagai penolak hama (repellent) dan
menghambat perkembangan serangga.

3. Bawang ( Allium cepa)


Kandungan kimia yang terdapat pada bawang merah antara lain minyak atsiri, sikloaliin, metilaliin,
dihidroaliin, lavonglikosida, saponin, peptida, fitohormon, kuersetin. Bagian tumbuhan yang digunakan
sebagai pestisida organik adalah umbi. Ekstrak bawang merah bekerja sebagai penolak hama
(repellent) dan pengendali serangga.

4. Bawang putih (Allium sativum L)


Bawang putih mengandung beberapa senyawa kimia , antara lain tanin, minyak atsiri, dialilsulfi da,
aliin, alisin, enzim aliinase. Bagian tumbuhan yang digunakan sebagai pestisida alami adalah seluruh
bagian tanaman, yaitu umbi, daun dan bunga. Bawang putih bekerja sebagai penolak hama (repellent)
dan bersifat sebagai insektisida, nematisida, fungisida dan antibiotik.
Loading...

5. Bayam duri ( Amaranthus spinosus Linn.)


Bayam duri diketahui mengandung beberapa senyawa kimia, yaitu amarantin, rutin, spinasterol,
hentriakontan, tanin, kalium nitrat, kalsium oksalat, garam fosfat, zat besi, serta vitamin. Bagian
tanaman yang digunakan sebagai bio pestisida adalah daunnya. Ekstrak daun bayam duri merupakan
salah satu agen penginduksi ketahanan sistemik tanaman cabai merah terhadap serangan Cucumber
Mosaik Virus (CMV) dan virus kuning Gemini.

6. Bengkuang ( Pachyrhizus erosus (L.) Urb.)


Senyawa kimia yang terdapat pada bengkuang antara lain rotenon dan pachhyrizid. Bagian tanaman
yang digunakan sebagai bahan pembuatan pestisida organik adalah batang, daun dan biji. Pestisida
nabati bengkuang berguna untuk mengendalikan Pengisap buah (Dasybus piperis CHINA) dan
pengisap bunga ( Diconocoris hewitti DIST), Spodoptera litura, beberapa jenis serangga dari ordo
Coleoptera, Diptera, Hemiptera, Lepidoptera dan Orthoptera.
7. Bijanggut / janggot ( Mentha spp.)
Tumbuhan ini diketahui mengandung beberapa senyawa kimia, yaitu spearmint, flavonoid, tannin,
menthol, menthone dan carvone. Bagian tumbuhan yang digunakan sebagai pestisida nabati adalah
daun. Ekstrak tumbuhan bijanggut bersifat sebagai bakterisida.

8. Brotowali (Tinospora rumphii )


Senyawa kimia yang terkandung pada brotowali antara lain alkaloid, damar lunak, pati, glikosida
pikroretosid, zat pahit pikroretin, harsa, berberin, palmatin, kolumbin (akar), kokulin (pikrotoksin).
Bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan pestnab adalah akar dan batang. Ekstrak brotowali
bersifat sebagai insektisida.

Gambar buah maja dan bunga pyrethrum

9. Buah Maja (Aegle marmelos (L.)


Buah tanaman maja mengandung zat lemak senyawa tannin yang merupakan salah satu senyawa
dengan rasa pahit yang konon tidak disukai oleh serangga yang menjadi hama pada tanaman. Ekstrak
buah maja efektif untuk mengendalikan hama serangga dan penggerek buah kakao (C. cramerella).

10. Bunga Piretrum (Pyrethrum cinerariaefolium Trev)


Bagian tanaman yang digunakan sebagai pestisida nabati adalah serbuk bunga. Serbuk bunga
piretrum mengandung zat yang disebut piretrin, bisa digunakan untuk mengendalikan hama ulat.

11. Bunga pukul empat ( Mirabilis jalapa Linn.)


Daun dan bunga mengandung saponin dan flavonoida,di samping itu daunnya juga mengandung tanin
dan bunganya mengandung politenol. Biji tanaman tersebut mengandung flavonoida dan politenol.
Akar mengandung betaxanthins. Buah mengandung zat tepung, lemak (4,3%), zat asam lemak
(24,4%) dan zat asam minyak (46,9%). Bagian tanaman yang digunakan sebagai pestisida organik
adalah daun. Ekstrak daun bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) merupakan salah satu agen
penginduksi ketahanan sistemik tanaman cabai merah terhadap serangan Cucumber Mosaic Virus
(CMV).

12. Cabai merah (Capsicum annuum )


Senyawa kimia yang terdapat pada buah cabai adalah kapsaisin, dihidrokapsaisin, vitamin (A, C),
damar, zat warna kapsantin, karo ten, kapsarubin, zeasantin, kriptosantin dan clan lutein. Selain itu
juga mengandung mineral, seperti zat besi, kalium, kalsium, fosfor dan niasin. Zat aktif kapsaisin
berkhasiat sebagai stimulan. Bagian yang digunakan sebagai pestisida nabati adalah buah dan biji.
Ekstrak buah dan biji cabai bersifat sebagai insektisida dan penolak hama (repellent).

13. Cengkeh ( Syzygium aromaticum)


Cengkeh mengandung beberapa senyawa kimia, yaitu eugenol, eugenol asetat, kariofilen,
sesquiterpenol dan naftalen. Bagian tanaman yang digunakan sebagai bio pestisida adalah bunga,
tangkai bunga dan daun. Ekstrak cengkeh bersifat sebagai fungisida, mengakibatkan kemandulan
hama dan menghambat aktifitas makan (antifeedant)

Gambar daun gamal/reside dan bunga pukul


empat

14. Daun Gamal/Reside (Gliricidia sepium)


Senyawa kimia daun gamal atau reside yang bermanfaat untuk mengendalikan hama tanaman adalah
tanin. Bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan bio pestisida adalah daunnya. Ekstrak daun
gamal efektif untuk mengendalikan hama ulat dan kutu penghisap.

15. Duku (Lansium domesticum)


Senyawa kimia yang terdapat pada duku antara lain alkaloida, saponin, lavonoida dan polifenol.
Bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan pembuatan pesnab adalah biji. Ekstrak biji duku
bersifat sebagai insektisida.

16. Pepaya (Kates) (Carica Papaya L)


Bagian tanaman pepaya yang dapat digunakan untuk mengendalikan hama ataupun penyakit
tanaman adalah daun, biji dan buah yang belum masak. Tanaman pepaya bersifat sebagai fungisida,
insektisida, rodentisida, dan sebagai penolak hama (repellent).

17. Tembakau (Nicotiana tabacum L.)


Bagian tanaman tembakau yang baik untuk digunakan sebagai pengendali hama ataupun penyakit
adalah daun dan batangnya, karena bagian ini memiliki kandungan nikotin yang tinggi, terutama pada
tangkai dan tulang daun. Ekstrak tembakau bersifat sebagai insektisida, fungisida, akarisida.
18. Kunyit (kunir/turmeric) (Curcuma domestica Val. Curcuma longa
koenin)
Bagian tananaman yang digunakan sebagai pestisida organik adalah rimpang. Rhizome (batang
dalam tanah) kunyit dapat digunakan sebagai insektisida untuk mengendalikan serangga hama
ataupun sebagai fungisida untuk mengendalikan jamur yang merusak tanaman.

19. Lombok Rawit (Capsicum frutescens L)


Senyawa kimia yang terdapat pada buah cabai adalah kapsaisin, dihidrokapsaisin, vitamin (A, C),
damar, zat warna kapsantin, karo ten, kapsarubin, zeasantin, kriptosantin dan clan lutein. Selain itu
juga mengandung mineral, seperti zat besi, kalium, kalsium, fosfor dan niasin. Zat aktif kapsaisin
berkhasiat sebagai stimulan. Bagian yang digunakan sebagai pestisida nabati adalah buah dan biji.
Ekstrak buah dan biji cabai bersifat sebagai insektisida dan penolak hama (repellent).

20. Kenikir (Tagetes erecta L., Tagetes patula)


Bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan pembuatan pestisida untuk mengendalikan hama
penyakit tanaman adalah bunga, daun, batang, dan akar. Ekstrak kenikir bersifat sebagai penolak
hama (repellent), insektisida, fungisida, dan nematisida.

21. Jahe (Zingiber offcinale)


Jahe mengandung minyak atsiri 1-3%, konstituent utama sesquiterpene, zingiberene C15H24. Bau
tajam pada jahe adalah zingerone C11H14O3 yang ada dalam oleoresin. Bagian tanaman jahe yang
dapat digunakan untuk mengendalikan hama penyakit tanaman adalah rhizomenya. Rhizome jahe
dapat digunakan sebagai penolak hama, nematicida, dan fungisida

22. Gadung (Dioscorea hispida Dennst.)


Gadung mengandung senyawa alkaloid dioscorin yang cukup tinggi. Bagian tanaman yang digunakan
sebagai bahan pembuatan pestisida organik untuk mengendalikan hama penyakit tanaman adalah
umbinya. Ekstrak umbi gadung bekerja sebagai antifeedant (penghambat aktifitas makan) dan
menghambat pembentukan telur serangga hama.

23. Jarak ( Ricinus communis Linn.)


Biji jarak mengandung 40–50% minyak jarak (oleum ricini, kastrooli) yang mengandung bermacam-
macam trigliserida, asam palmitat, asam risinoleat, asam isorisinoleat, asam oleat, asam linoleat,
asam linolenat, asam stearat, dan asam dihidroksistearat. Juga mengandung alkaloida risinin,
beberapa macam toksalbumin yang dinamakan risin (risin D, risin asam , dan risin basa), dan
beberapa macam enzim diantaranya lipase. Daun mengandung saponin, senyawa-senyawa
flavonoida antara lain kaempferol, kaempferol-3-rutinosida, nikotiflorin, kuersetin, isokuersetin, dan
rutin. Di samping itu juga mengandung astragalin, reiniutrin, risinin, dan vitamin C. Akar mengandung
metiltrans-2-dekena-4,6,8- trinoat dan 1-tridekena- 3,5,7,9,11-pentin-beta-sitosterol.
Bagian tanaman yang yang digunakan sebagai pestisida nabati adalah biji, daun, akar dan seluruh
bagian tanaman. Ekstrak jarak bersifat sebagai insektisida, ovisida, penghambat pembentukan telur
dan penghambat perkembangan hama.
Gambar tanaman jeringo dan rimpang jeringo

24. Jeringo / Dlingo (Acorus calamus)


Jeringau (Acorus calamus) yang disebut dlingo oleh orang jawa adalah tumbuhan terna yang
rimpangnya dijadikan bahan obat-obatan. Rimpang jeringau (dlingo – jawa) mengandung zat arosone,
kalomenol, dan metil eugenol yang bisa digunakan untuk mengatasi hama wereng coklat.

25. Kacang Babi ( Tephrosia vogelii )


Ekstrak kacang babi ampuh untuk mengendalikan hama ulat pada berbagai jenis tanaman, seperti
ulat jantung Crocidolomia pavona pada tanaman kubis dan brokoli. Bagian tanaman yang digunakan
sebagai bahan pestisida nabati adalah daun dan bijinya.

26. Lengkuas (Alpinia galanga (L) Wild)


Rimpang lengkuas mengandung lebih kurang 1% minyak essensial terdiri atas metil–sinamat 48%,
sineol 20–30%, eugenol, kamfer 1 %, seskuiterpen, d – pinen, galangin, galanganol dan beberapa
senyawa flavonoid. bagian tumbuhan yang digunakan sebagai pestisida nabati adalah rimpang.
Ekstrak rimpang lengkuas bersifat sebagai fungisida (anti jamur).

27. Lidah buaya (Aloe barbadensis Milleer)


Senyawa kimia yang terkandung dalam tanaman lidah buaya antara lain saponin, flavonoida, polifenol
dan tanin. Bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan pestisida nabati adalah daging daun.
Ekstrak lidah buaya bersifat sebagai insektisida, bakterisida, dan fungisida. Selain itu lidah buaya
dapat digunakan sebagai perekat alami/perata dalam aplikasi pestisida.
Gambar biji mahoni

28. Mahoni (Swietenia mahagoni) JACQ


Senyawa kimia yang terdapat pada biji mahoni antara lain saponin dan flavanoid. Bagian tumbuhan
yang digunakan sebagai bahan pembuatan pestisida organik adalah bijinya. Ekstrak biji mahoni
bersifat sebagai antifeedant (penghambat aktivitas makan), penghambat perkembangan serangga
(growt regulator) dan sebagai penolak hama (repellent).

29. Mengkudu (Morinda citrifolia)


Senyawa kimia yang terkandung pada mengkudu antara lain xeronin, proxeronin, scopoletin dan
antraquinan. Bagian tanaman yang digunakan sebagai bio pestisida adalah buah, daun dan akar.
Ekstrak tanaman mengkudu bersifat sebagai insektisida.

30. Mimba (Azadirachta indica A. Juss)


Senyawa kimia yang terdapat pada tanaman mimba antara lain azadirachtin, meliantriol, salannin,
dan nimbin, di mana kandungan bahan aktif tertinggi terdapat pada bagian biji. Ekstrak biji mimba
dapat digunakan sebagai insektisida, bakterisida, fungisida, akarisida, nematisida dan virusida.
Pestisida yang dibuat dari ekstrak biji mimba dapat memengaruhi reproduksi dan perilaku, dapat
berperan sebagai penolak, penarik, antifeedant, dan menghambat perkembangan serangga, baik
sebagai racun perut maupun racun kontak.

31. Pacar cina ( Aglaia odorata Lour.)


Senyawa kimia yang terdapat pada tanaman pacar cina antara lain alkaloida, saponin, flavonoida,
tanin, serta minyak atsiri. Pada daun pacar cina selain rokaglamida juga ditemukan dan tiga senyawa
turunannya, yaitu desmetil-rokaglamida, metil rokaglat dan rokaglaol. Bagian tanaman yang
digunakan sebagai pesnab adalah daunnya. Ekstrak daun pacar cina bersifat sebagai insektisida,
antifeedant (penghambat makan) dan growth regulator (penghambat perkembangan serangga)

32. Putri malu (Mimosa pudica)


Putri malu mengandung senyawa mimosin, asam pipekolinat, tannin, alkaloid, dan saponin. Selain itu,
juga mengandung triterpenoid, sterol, polifenol dan flavonoid. Bagian tanaman yang digunakan
sebagai pestisida nabati adalah daun, akar, seluruh bagian tanaman. Ekstrak tanaman putri malu
bersifat sebagai fungisida.
33. Sambiloto (Andrographis paniculata )
Senyawa yang terkandung dalam sambiloto antara lain adalah andrographolide, saponin, falvonoid,
alkaloid, tanin, laktone, panikulin, kalmegin dan hablur kuning. Bagian tanaman yang digunakan
sebagai bahan pestisida organik adalah seluruh bagian tanaman. Ekstrak sambiloto bersifat sebagai
penolak hama (repellent ).

Gambar kacang babi dan kenikir

34. Serai wangi ( Cymbopogon nardus (L).)


Senyawa utama yang terdapat pada serai wangi adalah minyak atsiri. Minyak atsiri serai terdiri dari
senyawa sitral, sitronela, geraniol, mirsena, nerol, farnesol methil he ptenol dan dipentena.
Kandungan yang paling besar adalah sitronela yaitu sebesar 35% dan graniol sebesar 35 – 40%.
Bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan pestisida nabati adalah daun dan akar.
Senyawa sitronela mempunyai sifat racun dehidrasi (desiccant). Racun tersebut merupakan racun
kontak yang dapat mengakibatkan kematian karena kehilangan cairan terus menerus. Serangga yang
terkena racun ini akan mati karena kekurangan cairan. Ekstrak serai wangi bersifat sebagai
insektisida, bakterisida, nematisida dan sebagai penolak hama (repellent).

35. Sirih ( Piper betle Linn.)


Senyawa yang terkandung dalam sirih antara lain minyak atsiri (eugenol, methyl eugenol, karvakrol,
kavikol, alil katekol, kavibetol, sineol, estragol), karoten, tiamin, riboflavin, asam nikotinat, vitamin C,
tanin, gula, pati, dan asam amino Bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan pembuatan pesnab
adalah daun. Ekstrak daun sirih bersifat sebagai insektisida.

36. Sirsak (Annona muricata, Linn. )


Senyawa yang terkandung dalam sirsak antara lain senyawa tanin, fitosterol, ca-oksalat dan alkaloid
murisine. Bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan pestisida organik adalah daun dan biji.
Ekstrak daun dan biji sirsak bersifat insektisida, antifeedant (penghambat makan), repellent (penolak
hama) dan racun kontak.

37. Srikaya ( Annona squamosa )


Kandungan kimia yang terkandung dalam tanaman ini antara lain asetogenin, squamocin, bullatacin,
annonacin dan neoannonacin. Bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan bio pestisida adalah
akar, daun, buah dan biji. Senyawa kimia yang terkadung dalam srikaya dapat bersifat sebagai
insektisida, racun kontak, penolak (repellent) dan penghambat makan (antifeedant).

38. Tembelekan ( Lantana camara)


Senyawa kimia yang terkandung dalam tembelekan antara lain alkaloida, saponin, flavanoida, tanin
dan minyak atsiri. Bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan pembuatan pesnab adalah daun.
Senyawa kimia pada ekstrak daun tembelekan bersifat sebagai insektisida dan penolak
hama(repellent).

39. Tomat (Lycopersicum esculentum)


Buah tomat mengandung alkaloid solanin (0,007%), saponin, asam folat, asam malat, asam sitrat,
bioflavonoid dan tomatin. Bagian tanaman tomat yang digunakan sebagai bahan pestisida nabati
adalah daun, batang dan ranting. Ekstrak daun, batang dan ranting tanaman tomat bersifat sebagai
insektisida dan sebagai penolak hama (repellent).

Kandungan bahan aktif pestisida nabati yang terdapat


pada berbagai jenis tanaman
7 Oktober 2014

Anda mungkin juga menyukai