Anda di halaman 1dari 4

RANGKUMAN BUKU ILMU PENGETAHUAN POPULER

KIAT AMPUH MENANGKAL NARKOBA

IDENTITAS BUKU :
 Pengarang : Indrawan
 Desain sampul : Marina Nathania Sumardi
 Layout : Asep Suparman
 Penerbit : Pionir Jaya
 Cetakan : Juni 2007
 Jumlah halaman : 56 halaman

ISI POKOK BUKU :


 Bab 1 : Kapankah Narkoba Mulai Dikenal?
 Bab 2 : Bagaimanakah Perkembangannya?
 Bab 3 : Kiat yang Paling Ampuh
 Bab 4 : Mengapa Banyak Orang Mudah Tergiur?
 Bab 5 : Mengenal Ragam Narkoba
 Bab 6 : Mengapa Pecandu Narkoba Sulit Disembuhkan?
 Bab 7 : Keluarga Bisa Mendeteksi Sejak Dini
 Bab 8 : Surat Terbuka dari Seorang Pecandu Narkoba
 Bab 9 : Tanda-Tanda Anak yang Terjerat Narkotika
 Bab 10 : Kiat Pencegahan

RANGKUMAN ISI BUKU :


Penyalahgunaan narkoba dan obat-obatan terlarang di tanah air kita Indonesia, sudah
mencapai proporsi yang semakin meresahkan. Sehingga sejak pertengahan tahun 1998 yang
lalu dalam rangka pemberantasan, para aparat Negara lebih meningkatkan kegiatannya
untuk terus mengadakan razia/operasi, sebab penyebaran narkoba tidak hanya telah merat,
tetapi benar-benar semakin ‘tidak pandang bulu’. Bahkan yang lebih meesahkan, par
pengedar narkoba telah memengaruhi anak dibawah umur, dan bukan lagi hanya anak-anak
SLTP, tetapi SD
Narkoba atau narkotik dan obat-obatan berbahaya, sebenarnya sudah ada sejak dulu, dan
yang menjadi korban adalah lebih banyak dari kelompok remaja yang berasal dari keluarga
broke home. Sejak dari pertengahan decade tahun 1990-n, penyebarannya sudah semakin
merata dan tidak pilih-pilih sasaran lagi, mulai dari anak-anak usia 11-12 tahun hingga
manula.(manusia lanjut usia)
Di kalangan selebriti, jetset maupun ‘kalangan bawah’ yang sangat terbatas keuangannya,
semuanya telah terkena imbas narkoba, tidak ada yang terlewatkan! Cara-cara yang dipakai
untuk menjerat mangsa dari kelompok-kelompok yang begitu bervariasi pun semakin
intensif dan canggih. Biasanya ditujukan kepada kaum remaja, khususnya ABG (Anak Baru
Gede)
Perkembangan dari para pengguna narkoba sangat pesat dari tahun ke tahun selalu
meningkat. Hal inilah yang pada akhirnya menyebabkan rusaknya generasi muda penerus
bangsa kita. Generasi muda merupkan tunas-tunas harapan yang nantinya akan
menggantikan para pemimpin Negara yang sekarang ini.
Efek samping dari narkoba bisa bermacam-macam, mengurangi rasa sakit, membuat orang
terstimulasi/menenangkan. Jadi yang termasuk dalam narkoba adalah :
 Narkotik
 Inhalan
 Obat psikotropik
 Zat adiktif
 Halusinogenik
Yang paling tua dan paling berbahaya adalah kelompok narkotik yang dibagi dalam 2
golongan, yaitu:
 Narkotik alami adalah narkotik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, berupa
tumbuhan jenis terna atau perdu.
 Narkotik semi sintetik/sintetik
 Narkotik Semi Sintetis
Morfin diperoleh dari opium dengan cara mengeringkan getah tanaman Asia Poppy
Kodein dipakai untuk mengurangi rasa sakit dan bahan penambah khasiat obat batuk.
Kodein tidak menimbulkan ketergantungan yang membahayakan, teteapi obat ini dilarang
untuk perdagangan bebas karena dibuat dari bahan sejenis morfin.
Heroin adalah jenis narkotik yang sejak dulu paling banyak diperdagangkan.
Putauw adalah narkotik yang menyebabkan ketergantungan secara langsng.
Narkotik sintetik
o Methadone
o Meperidine
o Levorphanol
Pecandu narkoba sulit disembuhkan karena timbulnya ketergantungan seorang pecandu
narkoba tidak hanya bersifat fisik, tapi bisa juga bersifat psikologis (mental dan kejiwaan),
dan tergantung pula dari jenis obat apa yang dipakai.
Itulah sebabnya mengapa rehabilitasi harus dilakukan dalam beberapa tahapan. Tetapi
sulitnya mencapai rehabilitasi dalam jangka waktu panjang membuat para ahli umumnya
setuju bahwa belum ditemukan tetapi yang ampuh dan bisa diandalkan sepenuhnya untuk
rehabilitasi semua jenis ketergantungan.
Penyalahgunaan narkoba bisa menyerang siapa saja termasuka anggota keluarga kita sendiri.
Terkadang banyak diantara kita yang tidak menyangka jika salah satu anggota keluarga
mereka telah menjadi korban narkoba. Tapi, keluarga juga bisa mendeteksinya sejak dini
dan mencegah kecanduan.
Surat terbuka dari seorang pecandu narkoba ini menceritakan pengalaman pribadi Fahmi
Bakhtiar yang sudah menjadi pecandu kurang lebih selama 2 tahun. Dia menjadi pecandu
karena kurangnya perhatian orang tua dan pergaulan yang bebas tanpa perhatian dari
orangtuanya. Ia sampai mencuri barang barang yang ada dirumahnya untuk
dijual/digadaikan guna membeli narkotika.
Tetapi pada akhirnya, kelakuannya terbongkar. Ia pun jujur dihadapan orang tua serta kedua
saudaranya. Dalam hati, Fahmi sangat bertekad untuk tobat agar tidak menyusahkan
orangtuanya lagi. Dia mempunyai niatan yang sangat baik, dia juga berniat apabila selesai
rehabilitasi, dia akan menjadi pemberantas narkoba.
Tanda-tanda anak yang terjerat narkoba tidak hanya bisa dilihat dari keadaan fisiknya, tetapi
dari : mental, emosional dari perilaku. Serta barang-barang yang ditemukan dipakaian,
kamar, atau yang digunakannya saat itu.
Kiat-kiat pencegahannya adalah :
Sering mengadakan diskusi mengenai narkoba bersama anak-anak
Datang ke klinik konsultasi
Mulai berbicara mengenai narkotika dan zat adiktif sedini mungkin
Jangan takut kesulitan menjawab pertanyaan anak seputar narkoba
Mencari pengetahuan mengenai narkoba dari fasilitas internet di komputer
Menjadi pendengar yang baik.
Berusaha menjaga emosi
Menyampaikan pesan secara jelas menggunakan alas an yang tepat
Jangan menyela jika anak sedang menyampaikan pendapat/isi hatinya
Memberikan tanggapan setelah anak selesai berbicara
Bertanggung jawab atas apa yang sudah disampaikan kepada anak.
Untuk lebih mensosialisasikan “Bahaya Narkoba”, mengingat struktur masyarakat Indonesia
yang demikian kompleks dan heterogen dengan tingkat intelektual yang beragam, memang
dibutuhkan sebuah program preventif tentang “drugs education” yang lebih baik dan
terarah. Karena bagaimanapun, masyarakat atau lebih tepatnya lingkungan sekitar
mempunyai dampak dan peranan yang cukup signifikan di dalam mempengaruhi kebiasaan
maupun karakter seseorang, terutama bagi seorang anak yang baru meningkat remaja,
khususnya disebut ABG
Maka selain pendidikan dalam keluarga dan sekolah, pendidikan di dalam masyarakat pun
menjadi hal yang sentral dan menentukan. Dalam hal ini, pendidikan masyarakat mencakup
bagaimana sikap yang harus diambil seorang anggota masyarakat dalam menghadapi
korban-korban narkoba, narkoba, dan bantuan macam apa yang bisa dilakukan untuk
memotivasi keluarga korban supaya mereka bisa introspeksi, merenng, dan berpikir dengan
lebih baik serta juga terarah.
Dengan kata lain, masyarakat yang berlaku begitu, secara tidak langsung telah ikut beralah,
karena akan membuat seorang korban dan pecandu narkoba merasa terisolasi dan tidak
mendapat perlakuan yang semestinya.
Untuk itu, sikap yang ramah. Sopan, dan hangat terhadap korban narkoba akan lebih baik,
berarti, serta bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai