Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
psikopatologi yang disruptif dan melibatkan aspek kognisi, persepsi dan aspek
lain perilaku. Ekspresi dari manifestasi penyakit ini bervariasi diantara pasien
tetapi efeknya selalu berat dan bertahan dalam jangka waktu yang lama.
Skizofrenia mengenai segala lapisan kelas dan umumnya muncul pada usia
skizofrenia adalah 1%, pada studi lain didapatkan rentang yang tidak jauh berbeda
yaitu 0,6-1,9 %. Skizofrenia ditemukan pada semua lapisan masyarakat dan area
jumlah penderita gangguan kesehatan jiwa di masyarakat sangat tinggi, yakni satu
dari empat penduduk Indonesia menderita kelainan jiwa rasa cemas, depresi,
tidak hanya dari kalangan kelasa bawah, sekarang kalangan pejabat dan
1
emosional ringan, seperti cemas dan depresi pada penduduk berusia 15 tahun ke
atas mencapai 11,6%, dengan angka tertinggi terjadi di Jawa Barat, sebesar 20%.
terus menjadi salah satu penyakit kejiwaan yang paling parah - dan tantangan bagi
dokter dan pasien untuk diatasi. Domain patologis utama skizofrenia termasuk
dan gejala kognitif (belajar verbal, memori kerja). Pengobatan dapat dipersulit
bervariasi, sampai 70% pasien dilaporkan memiliki hasil yang tidak optimal.4
penanganan setelah lebih dari 2 percobaan antipsikotik dengan durasi yang cukup
mencakup kelanjutan gejala setelah satu pengobatan gagal mencapai remisi yang
meningkatkan peluang bagi pasien namun sering dipengaruhi oleh banyak faktor,
2
Skizofrenia didiagnosis setelah timbulnya gejala psikotik, sulit untuk
psikosis berkembang, perubahan otak telah terjadi yang sulit diperbaiki. Selain
itu, beberapa faktor prognostik, seperti durasi psikosis yang tidak diobati,
Sebenarnya, mungkin ada berbagai tipe dan lintasan skizofrenia yang melampaui
karakterisasi dan algoritma pengobatan kita saat ini. Kendati ada hambatan ini,
ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk pasien, termasuk mereka yang
telah menunjukkan efektivitas pada domain ini, walaupun gejala positif hanyalah
satu aspek skizofrenia. Algoritma pengobatan secara historis berfokus pada gejala-
gejala ini, namun panduan saat ini menyoroti kebutuhan untuk berpikir
melampaui gejala ini dan melakukan perawatan yang lebih komprehensif. Karena
berarti gejala skizofrenia positif mereka terbukti tahan bahkan hingga pengobatan
bahwa dua atau tiga perawatan dengan obat antipsikotik tipikal atau atipikal tidak
seperti panduan yang mudah diikuti, terkadang sulit untuk mengatakan apakah
pasien skizofrenia resisten terhadap pengobatan, atau pasien itu sendiri menolak
3
Saat ini hanya ada satu pengobatan yang secara konsisten terbukti efektif dalam
tahun. Obat lain, yaitu risperidone dan olanzapine, telah dianggap sebagai pilihan
pasien tentang gejala tambahan - seperti gangguan tidur, kecemasan, dan disforia -
menurun.20,27