Anda di halaman 1dari 18

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA

Ruangan Rawat : Kenari


Tanggal pengkajian : 07 agustuss 2018

1. Identitas Pasien
Inisial / Nama : Tn. R
Umur : 38 tahun
RM : 098508
2. Alasan Masuk
Pasien masuk ke RSKD dibawah oleh kakaknya karena pasien sering mengamuk
dirumah, sering melempar barang-barang, meruksak rumah orang lain, pasien
mengatakan sering mendengar suara-suara yang menyuruh dia untuk menghancurkan
barang-barang yang ada disekelilinya.
3. Faktor Predisposisi
a. Pasien pernah mengalami gangguan jiwa sejak 1 tahun yang lalu dengan gejala di
atas dan dirawat di Rumah Sakit Jiwa Dadi Makassar dan 3 kali masuk RSKD
b. Pengobatan sebelumnya berhasil namun karena Pasien tidak pernah teratur minum
obat, sehingga Pasien kamKakh lagi dan di bawa kembali ke RSKD. Sudah ± 10
Pasien dirawat di RSKD di ruang inap “Kenari”.
c. Pasien mengatakan sering menghancurkan barang-barang yang ada disekitarnya
karena mendengar suara yang menyuruhnya untuk menghancurkan apa-apa yang ada
disekitarnnya
Masalah Keperawatan : halusinasi
d. tidak ada anggota keluarga yang mangalami gangguan jiwa seperti yang dialami
Pasien
e. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan : Pasien pernah memukul kakaknya
karna mendengar suara yang menyuruh untuk memukul orang.
Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan
4. Fisik
a. Tanda Vital
TD : 110/70 mmHg
P : 20 x/menit
N : 82 x/menit
S : 36,2oC
b. ukur
TB : 160 cm
BB : 54 kg
Pasien tidak ada mengalami gangguan fisik
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
5. Psikososial
a. Genogram

Keterangan :
: meninggal
: Pasien
: garis keturunan
Generasai I : Nenek dan kakek dari kedua oarag tua Pasien sudah meninggal kerena
tidak diketahui penyebabnya
Genarasi II : Kakak Pasien telah meninggal dunia karena ridak diketahui
penyebabnnya dan adik dari kakak Pasien juga telah meninggal dunia kerena Ca
memmae
Gemmerasi III : Pasien menrupakan anak ke 7 (tujuh) dari tuKakh bersaudara yang
terdiri dari 5 putra dan 2 putri
b. Konsep Diri
1) Gambaran Diri : Pasien menyukai tuKakhnya yaitu bagian kepala yakni
ramKakt
2) Identitas : Pasien adalah anak ketujuh dari tujuh bersaudara
3) Peran : Sebagai anak dan tinggal bersama ayahnya
4) Ideal Diri : Pasien ingin cepat semKakh agar bisa pulang ke rumah untuk
berkumpul dengan keluarga
5) Harga Diri : Pasien merasa tidak berharga dan tidak berguna lagi bagi
dirinya sendiri semenjak dia pernah mengalami nganguan jiwa
Masalah keerawatan : herga diri rendah
c. HuKakngan Sosial
a. Orang yang berarti bagi Pasien adalah ayahnya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat terganggu
c. Pasien mengalami hambatan dalam berhuKakngan dengan orangn lain.Pasien
sering menyendiri
Masalah Keperawatan : isolasi sosial
d. Spiritual
1) Nilai-nilai keyakinan Pasien : Pasien beragama islam dan Pasien meyakini
adanya Tuhan Yang Maha Esa.
2) Kegiatan ibadah : Selama dirawat di RSKD Pasien tidak pernah solat
Masalah Keperawatan : Tidak Ada
6. Status Mental
a. Penampilan Pasien
Penampilan Pasien nampak rapi, pakaian nampak bersih , kuku panjang, gigi nampak
kotor
Masalah Keperawatan : defisit perawatan diri
b. Pembicaraan
Pasien dapat berbicara dengan jelas dan masih dapat menjawab pertanyaan yang
dilontarkan kepada Pasien .
Masalah Keperawatan : Tidak ada
c. Aktivitas Motorik
Pasien nampak rajin dalam melakukan aktivitas, Pasien suka membersihkan di dalam
kamarnya.
Masalah Keperawatan : Tidak ada
d. Alam Perasaan
Pasien merasa sedih dirawat di RSKD karena merasa diasingkan oleh keluarganya.
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah
e. Afek
Pasien dapat berespon dengan baik sesuai dengan stimulus yang diberikan oleh
perawat.
Masalah Keperawatan : Tidak ada
f. Interaksi Selama wawancara
Selama Pasien diajak wawancara Pasien tampak kooperatif, kontak mata bagus
Masalah Keperawatan : Tidak ada
g. Persepsi
Pasien mendengar suara-suara yang tidak ada wujudnya yang menyuruh untuk
menghancurkan barang-barang disekitarnya, halusinasi muncul pada siang hari dan
ketika suara itu muncul pasien sering melakukan apa yang disuruh oleh suara-suara
tersebut
Masalah Keperawatan : Halusinasi Pendengaran
h. Pembicaraan kadang terputus tapi dapat dilanjutkan dan diarahkan oleh perawat dan
sesuai dengan topik awal.
Masalah Keperawatan : Tidak ada
i. Isi pikir
Tidak ditemukan hal perubahan-perubahan ganguan isi pikir
Masalah Keperawatan : Tidak ada
j. Tingkat Kesadaran
Pasien dapat membedakan waktu, tempat, dan orang
Masalah Keperawatan : Tidak ada
k. Memori
Pasien mampu menceritakan kejadian yang dialaminya pada saat ini maupun
kejadian masa lalu.
Masalah Keperawatan : Tidak ada
l. Tingkat Konsentrasi berhitung
Pasien masih dapat berhitung tanpa bantuan orang lain.
Masalah Keperawatan : Tidak ada
m. Kemampuan Penilaian
Pasien mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.
Masalah Keperawatan : Tidak ada
n. Daya Tilik Diri
Pasien menerima keadaan dan kenyataan bahwa dirinya sedng sakit dan sedang
dirawat di RSKD
Masalah Keperawatan : Tidak ada
7. Terapi medis
a. Halopendol 1,5 mg 3x1
b. Triheksipenidil (THP) 2 g 3x1
ANALISA DATA
No. DATA MASALAH
1. Data subjektif:
- Pasien mengatakan mendengar suara perempuan
- Suara itu sering muncul jika sedang sendirian,
- Suara bisikan itu menyuruhnnya untuk menghancurkan barang-
Perubaha persepsi
barang yang ada disekitrnya dan bahkan menyuruhnnya untuk
sensori halusinasi
mengamuk
pendengaran
Data objektif:
- Pasien pernah di rawat sebelumny dengan penyakit yang sama
- Pasien mampu menceritakan pengalaman kenapa bisa di ada di
RSKD
- Duduk diam
- Pasien kadang tersenyum sendiri
- Tidak berfokus pada sati titik
2 Data subjektif :
- Pasien mengatakan tiap pagi mandi , pakai sabun, sampo, tapi
jarang sikat gigi karena tidak enak
- Mengganti baju hanya 1 kali seminggu
- Tidak pernah potong kuku
Defisit perawatan diri
Data objektif :
- Pasien nampak rapi
- Gigi nampak kotor
- Kuku koter dan panjang
3 Data subjrktif :
- Pasien mengatakan merasa kesepian
- Pasien mengatakan jarang merinteraksi dengan teman-teman
yang lain
Isolasi sosial
Data objektif :
- Pasien nampak dian
- Pasien sering menyendiri
- Jarang berkomunikasi dengan teman-teman yang lain
POHON MASALAH

Resiko perilaku kekerasan Efek

Gangguan persepsi sensorik : halusinasi pendengaran


Core problem

Defisit perawatan diri Isolasi sosial

penyebab

Harga diri rendah (HDR)

MASALAH KEPERAWATAN
1. Perubaha persepsi sensori halusinasi pendengaran
2. Defisit perawatan diri
3. Isolasi sosial
STRATEGI PERTEMUAN (SP1) PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN SENSORI
PERSEPSI : HALUSINASI PENDENGARAN
Pertemuan I
A. Proses keperawatan
1. Kondisi Pasien
Tn.R dirawat di Ruang Kenari tampak menyendiri tidak bergaul dengan teman-
temannya ,Pasien mengatakan sering mendengar suara-suara yang menyeruhnnya
untuk menghancurkan barang-barang yang ada disekitarnta
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan sensori persepsi : halusinsi pendengaran
3. Tujuan :
a. Pasien dapat mengindentifikasi jenis halusinasinya
b. Pasien dapat mengindentifikasi isi halusinasinya
c. Pasien mengindentifikasi dan frekuensi halusinasinya
d. Pasien dapat mengidentifikasi situasi yang menkakaklkan halusinasi
e. Pasien dapat mengidetifikasi respon terhadap halusinasi
f. Pasien dapat mempraktekkan cara menghardik halusinasi
g. Pasien dapat memasukkan cara menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan
harian.
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengidentifikasi jenis halusinasi
b. Mengidentifikasi isi halusinasi
c. Mengidentifikasi waktu dan frekuesi halusinasi
d. Mengindentifikasi situasi yang menimKaklkan halusinasi
e. Mengidentifikasi respon terhadap halusinasi
f. Mengajarkan Pasien menghardik halusinasi
g. Menganjurkan Pasien memasukkan cara menghardik halusinasi dalam jadwal
kegiatan harian.
B. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SP)
a. Orientasi
1) Salam Teraupetik
Perawat : Assalamu’alaikum kak
Pasien : Wa’alaikum salam suster…
Perawat : Saya akan merawat kakak selama 1 minggu disini,
Perkenalkan nama saya fajria, saya senang dipanggil Suster ria. Kakak namanya
siapa? Senang dipanggil apa?”
Pasien : Nama saya muh Rijal, biasa di panggil rijal, saya dari pinrang
2) Evaluasi/Validasi
Perawat : Bagaimana perasaan kakak hari ini? Bagaimana istrahatnnya tadi
mlm ?
Pasien: kabar baik suster, klw malam kadang susah tidur karena kadang
mendengar suara-suara suster.
3) Kontrak waktu
Perawat : Baiklah kak, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tetang suara yang
kakak dengar tapi wujudnya tidak ada? Bagaiaman kalau kita bercakap-cakap
disini, Apakah kakak mau?”
Pasien : iya suster
b. Kerja
Perawat : silahkan duduk kak
Pesien : iya
Perawat : Apakah kakak masih mendengar suara tanpa ada wujudnya?”
Pesien : Udah jarang suster
Perawat : kapan suara-suara sering kiakak dengar ?apakah terus-menerus atau
sewaktu-waktu?”
Pasien : suara itu sering muncul dan hilang dakan paling sering muncul jika saya
menyendisi
Perawat : Apa yang kakak rasakan saat mendengar suara itu dan apa yang
kakak lakukan?
Pasien : Saya biasa diam mendengar suara –suara tersebut dan kadang melakukan apa
yang di suruhkan
Perawat : Bagaimana kalau kita belajar cara mencegah suara itu jika muncul?”
Pasien : iya suster
Perawat : Begini kak, untuk mengendalikan diri, kalau suara-suara itu muncul,
kakak bisa lakukan dengan cara menghardik suara-suara tersebut, caranya yaitu : Saat
suara-suara itu muncul, langsung kakak tutup telinga dan bilang pergi saya tidak mau
mendengar kamu…. Saya tidak mua dengar, kamu suara palsu,! Begitu berulang-
ulang sampai sura itu tidak terdengar lagi.” Apa kakak mengerti “?
Pasien : Iya sus saya mengerti, saya akan melakukan sesuai saran suster jika suara-
suara itu muncul lagi.
c. Terminasi
1) Evaluasi respon Pasien terhadap tindakan Keperawatan
a) Evaluasi subjektif (Pasien)
Perawat : pagaiaman perasaan kakak setelah kita bercaka-cakap ?
Pasien : parasaan saya lebih baik dari sebelumnya suster, saya sudah mengerti
cara menegendalikan jika susra-suara yang saya dengar muncul
b) Evaluasi perawat (objektif)
Perawat : sekarang coba kakak ulang bagaimana cara menghardik jika kakak
mendengar suara-suara.
Pasien : saya akan menutup telinya saya dan mengatakan, pergi-pergi saya
tidak mau mendengar kamu, kau tidak nyata.
Perawat : iya, bagus sekali, kakak sudah mengerti apa yang saya jelaskan.
2) Kontrak
Perawat : Baiklah, waktu kita sudah habis, bagaimana besok lagi kita bertemu
untuk melatih cara minum obat untuk mencegah susra-suara itu muncul. Besok
kakak maunya jam berapa dan dimana ?
Pasien : Iya sus, saya bersedia. Kita bertemu besok disini saja dan jam 10.00 saja,
seperti hari ini
Perawat : Baiklah kaka sampai jumpa besok
Pasien : Iya suster, terima kasih suster
STRATEGI PERTEMUAN (SP2) PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN SENSORI
PERSEPSI : HALUSINASI PENDENGARAN
Pertemuan II
1. Tujuaan
a. Evaluasi tanda dan gejala halusinasi
b. Validasi kemampuan Pasien mengenal halusinasi yang dialami dan kemampuan
Pasien mengontrol halusinasi dengan menghardik
c. Evaluasi manfaat mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
d. Latih cara mengontrol halusinasi dengan patuh obat (jelaskan 6 benar: jenis,
waktu, dosis, frekuensi, cara, kontinuitas minum obat)
e. Masukkan pada jadual kegiatanuntuk minum obat sesuai jadwal
2. Tindakan Keperawatan
a. Jelaskan pentingnya penggunaan obat pada gangguan jiwa
b. Jelaskan akibat bila obat tidak digunakan sesuai program
c. Jelaskan akibat bila putus obat
d. Jelaskancaramendapatkanobat/berobat
e. Jelaskan cara menggunakan obat dengan prinsip 6 benar (benar obat, benar pasien
benar cara, benar waktu, benar dosis dan kontinuitas)
3. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SP)
a) Orientasi
1) Salam Teraupetik
Perawat : assalamu alaikum kak ?
Pasien : waalaikum salan suster ria ?
2) Evaluasi/Validasi
Perawat : bagaiaman perasaan kakak hari ini ?
Pasien : baik suster
Perawat : apakan kakak mesih mendengar-dengar suara ?
Sudah tidak suster
Perawat : apakah kakak sudah melakukan apa yang sudah saya ajarkan
jika suara-suara itu muncul ?
Pasien : iya suster tadi malam saya melakukan cara menghardik waktu suara-
suara muncul
Perawat : cuba kakak praktekkan ulang cara menghardik jika suara-
suara itu muncul ?
Pasien : saya menutup telinga dan mengatakan pergi kamu, saya tidak mau
mendengar kamu, kamu itu palsu.
3) Kontrak waktu
Perawat : baiklah hari ini kira akan belajar bagaimanan cara
mengendalikan suara-suara yang muncul yaitu dengan cara minum obat
dengan benar. Kita akan latihan selama setengah jam disini.
b) Kerja
Perawat :Sekarang saya akan menjelaskannya pada rijal. cara menggunakan
obat dengan prinsip 6 benar (benar obat, benar Pasien,benar cara, benar waktu,
benar dosis dan kontinuitas). Ini ada dua macam obatnya: yang warna orang
orange namanya Chlorpromasin (CPZ) minumnya 3 kali sehari gunanya supaya
tenang.Yang putih namanya triheksipenidil (THP) minumnya 3 kali sehari
gunanya supaya relaks dan tidak kaku. Ketiga obat tadi diminum pada jam 07.00,
13.00 dan 19.30. Kalau suara-suara sudah hilang obatnya tidak boleh dihentikan
karena kadarnya harus stabil dalam tubuh. Penurunan dosis atau penghentian obat
ditentukan oleh dokter, kalau obat tidak teratur, rijal dapat kambuh dan perlu
waktu lagi untuk pemulihan. Rijal juga harus teliti saat menggunakan obat-obatan
ini. Pastikan obatnya benar, pastikan bahwa itu obat yang benar-benar punya rijal.
Jangan keliru dengan obat milik orang lain. Baca nama kemasannya. Pastikan obat
diminum pada waktunya dengan cara yang benar yaitu diminum sesudah makan
dan tepat jamnya.rijal juga harus perhatikan berapa jumlah obat sekali
minum.Upayakan minum 2 liter perhari agar manfaat obatnya optimal. Bila Rijal
merasa mata berkunang-kunang, Rijal sebaiknya istirahat dan jangan beraktivitas
dulu, dan harus cukup minum 10 gelas air putih sehari.Sekarang kita masukkan
waktu minum obatnya kedalam jadwal ya
Pasien : iya suster
c) Terminasi
1) Evaluasi respon Pasien terhadap tindakan Keperawatan
(a) Evaluasi Subjektif (Pasien)
Perawat : Bagaimana perasaan rijal setelah kita bercakap-cakap tentang
obat?
Pasien : Saya sudah mengetahui macam-macam obat yang saya minum

(b) Evaluasi Objektif (perawat)


Perawat :Coba sebutkan! Obat-obat yang diresepkan dokter untuk rijal ?
Pasien : Chlorpromasin (CPZ) 3x1 , triheksipenidil (THP) 3x1
Perawat : Bagus
(c) Tindak Lanjut
Perawat : jadwal minum obat sudah kita buat yaitu jam 07.00, 13.00 dan
19.30 pada jadwal kegiatan rijal. Jangan lupa rijal minta obat pada
perawat/keluarga jika tiba waktu minum obat.
(d) Kontrak waktu
Perawat : bagaiaman kalau besok kita bertemu lagi untuk melihat
manfaat minum obat dan berlatih cara ketiga untuk mengontrol suara-
suara atau halusinasi rijal yaitu dengan bercakapcakap dengan anggota
keluarga.
Pasien : iya suster
Perawat :Mau jam berapa?
Pesien : terserah suster
Perawat : bagimanakalau jam 10.00?
Pasien : iya suster
Perawat :iya, Sampai jumpa,Wassalammualaikum
STRATEGI PERTEMUAN (SP3) PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN SENSORI
PERSEPSI : HALUSINASI PENDENGARAN
Pertemuan III
1. Tujuan
a. Evaluasi gejala halusinasi, validasi kemampuan Pasien dalam mengontrol
halusinasi dengan menghardik, minum obat, berikan pujian
b. evaluasi manfaat mengontrol halusinasi dengan menghardik, minum obat
sesuai jadual
c. latih cara mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap saat terjadi
halusinasi; masukkan pada jadwal Kegiatan untuk latihan.
2. Rencana Tindaka Keperawatan
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian Pasien.
b. latih cara mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap saat terjadi
halusinasi; masukkan pada jadwal Kegiatan untuk latihan.
c. Menganjurkan Pasien memasukkan ke dalam jadwal harian
3. Proses Pelaksanaan Tindakan
a. Orientasi
1) Salam Teraupetik
Perawat : Asalamualaikum Tina! Bagaimana perasaan Tina hari ini?
Pasien : waalikumsalam suster ria
2) Evaluasi/Validasi
Perawat : Apakah masih muncul halusinasinya?
Pasien: sudah tidak suster
Perawat : apakah hari ini rijar sudah minum obat ?
Pasien : sudah suster
Perawat : Sekarang coba sekarang rijal praktekkan cara menghardik
suara-suara yang telah kita pelajari.
Pasien : menutup telinga dan Saya tidak mua dengar, kamu suara palsu
pergi
Perawat :bagus, Coba jelaskan kembali pada suster 6 cara minum obat
dengan benar.
Pesien : ada prinsip 6 benar (benar obat, benar Pasien, benar cara,
benar waktu, benar dosis dan kontinuitas)
Perawat : bagus,....oke pada hari ini kita akan belajar cara ketiga dari 4
cara mengendalikan suara-suara yang muncul yaitu bercakap-cakap
dengan anggota teman.
3) Kontrak waktu
Perawat : Kita akan berlatih selama setengah jam disini setuju Tina”
Pasien: iya suster
b. Kerja
Perawat : Caranya jika Tina mulai mendengar suara-suara, langsung
saja cari teman untuk diajak ngobrol. Minta teman untuk ngobrol dengan rijal.
Contohnya begini; ... tolong , saya mulai dengar suara-suara. Ayo ngobrol
dengan saya!
c. Terminasi
1) Evaluasi respon Pasien terhadap tindakan Keperawatan
a) Evaluasi perasaan subjektif (Pasien)
Perawat :“Bagaimana perasaan Tina setelah kita berlatih tentang
cara mengontrol suara-suara ?
Pasien : udah baikan suster
dengan bercakap-cakap”
b) Evaluasi objektif (prawat)
Perawat : Jadi sudah berapa cara yang kita latih untuk
mengontrol suara-suara/halusinasi?
Pasien : banyak suster
Perawat : Coba sebutkan!
Pasien : pertama : dengan cara menutup telinga dan mengatakan pergi
kamu palsu. Kedua : dengan cara minum obat. Ketiga : dengan
bercerita dengan teman
Perawat : Bagus
2) Tindak lanjut
Perawat : sekarang kita masukkan ke jadwal harian.
Pasien : iya suster
3) Kontrak
Perawat :bagaimana kalau kita berbincang bincang kembali besok untuk
melakukan rencana tindakan harian rijal
Pasien : iya suster
perawat : besok kita bertemu disini ,jama 10.00
paisen : iya suster
STRATEGI PERTEMUAN (SP4) PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN SENSORI
PERSEPSI : HALUSINASI PENDENGARAN

Pertemuan IV
1. Tujuan
a) Evaluasi tanda dan gejala halusinasi
b) validasi kemampuan pasien untuk mengontrol halusinasi dengan menghardik
c) minum obat dan bercakap-cakap dengan orang lain
d) berikan pujian :latih cara mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan
harian(mulai 2 kegiatan);masukkan pada jaduai kegiatan untuk melakukan
kegiatan harian.
2. Tindakan Keperawatan
a) mengevaluasi tanda dan gejala halusinasi
b) validasi kemampuan pasien untuk mengontrol halusinasi dengan menghardik
minum obat dan bercakap-cakap dengan orang lain
c) berikan pujian :latih cara mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan
harian(mulai 2 kegiatan);masukkan pada jadwai kegiatan untuk melakukan
kegiatan harian.
3. Proses Pelaksanaan Tindakan
a. Orientasi
1) Salam Teraupetik
Perawat : Asalamualaikum rijal
Pasien : waalaikum salam suster ria
2) Evaluasi/Validasi
Perawat : Bagaimana perasaan rijal hari ini?
Pasien : baik
Perawat :Apakah masih ada halusinasinya?
Pasien :usdah tidak suster
Perawat :Apakah Tina telah melakukan tiga cara yang telah dipelajari untuk
menghilangkan suara-suara yang menganggu?Coba suster liat jadual kegiatan
harian rijal ?
Pasien : iya suster
perawat : Coba sekarang praktekkan cara menghardik suara-suara yang telah
kita pelajari dan jelaskan kembali pada suster 6 cara minum obat dengan
benar dan dengan siapa Tina biasa bercakap-cakap dirumah.
Pasien : cara menghardik dengan menutp telinga dan bilang pergi, pergi kamu
, kamu palsu. Prinsip minum obat : benar pasien, benar obat, benar dosis,
benart cara, benat dosis
Perawat : Bagus sekali”Baiklah pada hari ini kita akan belajar cara terakhir
mengendalikan suara-suara yang muncul yaitu melakukan aktivitas yaitu
membereskan kamar, tujuannya kalau rijal sibuk maka kesempatan muncul
suara suara akan berkurang. Kita akan berlatih selama setengah jam disini
setuju rijal ?
Pasien : iya
b. Kerja
Perawat : Baiklah mari kita merapihkan tempat tidur dan ruangan . Tujuannya
agar Tina dapat mengalihkan suara yang didengar.
Pasien : iya suster
Perawat : pertama kita pasang sepreinya lagi, kita mulai dari arah atas
ya...Sekarang bagian kaki, tarik dan masukkan, lalu bagian pinggir dimasukkan.
”Sekarang ambil bantal dan letakkan dibagian atas kepalaselanjutnya kita lipat
dan rapihkan selimutnya dan letakkan dibawah kaki.rijal mengerti ?
Pasien : iya suster
Perawat : coba rijal jelaskan kembali, bagaimaan cara merapikan tempat tiur
Pasien : kita pasang sepreinya dari mulai dari atas lalu dibawah.
Perawat : Bagus! rijal dapat menjelaskannya. Sekarang mari kita masukkan
jadual kegitan ini ya?
Pasien : iya
d. Terminasi
Evaluasi respon Pasien terhadap tindakan Keperawatan
1) Evaluasi subjektif (Pasien)
Perawat : ”Bagaimana perasaan rijal setelah membereskan tempat tidur” ?
Pasien : bahus suster
2) Evaluasi objektif (perawat)
Perawat :Nah sekarang coba ulangi langkah-langkah yang tadi telah kita lakukan!
Pasien : menrapikan temat tidur dari atas baru dari bawah
Perawat : Bagus sekarang masukkan ke jadual harian ya dan buat cek list kalau
sudah dilakukan”
3) Tindak Lanjut
Perawat : rijal kita sudah menjelaska car-cara jika halusinasi itu datang , jadi rijal
jika halusinasi itu ada rija lakukan kegiatan-kegiatan yang sudah di jelaskan
Pasien : iya suster

Anda mungkin juga menyukai