Anda di halaman 1dari 6

78

BAB V
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

5.1 Permasalahan

Berdasarkan hasil kusioner, observasi dan wawancara yang dapatkan


dari tanggal 6-7 Agustus 2018, didapatkan 2 permasalahan dan setelah
dilakukan lokakarya mini pada tanggal 3 Agustus 2018 yang dihadiri oleh
pembimbing klinik RSUD Pariaman, pembimbing akademik, kepala
ruangan/CI ruangan Bangsal Bedah dan Neurologi, perawat pelaksana ruang
Bedah Rsud Pariaman. Dari hasil lokakarya mini disepakati 2 permasalahan
tersebut yang akan ditindaklanjuti oleh ruangan bedah antara lain :
1. Belum maksimalnya fungsi pengarahan Karu
2. Kurang Efektifnya Pelaksanaan Five Moment

Pada saat lokakarya mini tersebut telah disepakati alternatif pemecahan


masalah yang akan dilaksanakan, yaitu :
1. Pelengkapan struktur organisasi ruangan.
2. Papan petunjuk ruangan
3. Papan peringatan
4. Mengingatkan Perawat untuk melaksanakan Five moment
5. Menjalankan metode tim dalam memberikan asuhan keperawatan

5.2 Pelaksanaan / Implementasi Pemecahan Masalah


Alternatif pemecahan masalah lokakarya mini ini disusun dan
dilakukan berdasarkan Planning Of Action (POA) dimana setiap kegiatan
mempunyai penanggung jawab, uraian dan indikator kegiatan yang telah
dilakukan berdasarkan POA tersebut adalah :
1. Belum maksimalnya fungsi Pengarahan Karu
 Pelaksanaan pre dan post conference
 Mengoptimalkan papan rentang kendali
Papan rentang kendali merupakan salah satu bentu realisasi dalam
melakukan pembagian tim agar terlaksananya metode tim dalam
79

pemberian asuhan keperawatan yang profesional. Dimana metode


pengorganisasian memudahan bagi perawat dalam melakukan proses
timbang teriima dari shift sebelumnya ke shift selanjutnya. Proses
pembuatan rentang kendali berjalan dengan lancar dan baik.

2. Mengingatkan Perawat untuk melakukan cuci tangan secara Five moment


Mengingatkan perawat dalam melakukan five moment ini
merupakan sebagai bentuk salah satu mengurangi terjadinya infeksi dan
sebagai tindakan pelindung diri dari penyakit, dimana tujuannya adalah
untuk menghindari terjadinya infeksi silang antara petugas dengan pasien.

3. Kegiatan lain yang dilakukan mahasiswa kelompok manajemen dalam


implementasi adalah :
Kegiatan Kelompok
Disamping kegiatan yang telah disepakati berdasarkan POA, beberapa
kegiatan lain juga telah dilaksanakan kelompok baik sebelum dan sesudah
lokakarya mini dalam upaya menunjang dan memberikan masukan demi
kelancaran dan meningkatkan kegiatan manajemen.
a. Pelaksanaan Praktek Manajemen Keperawatan dengan Metode Tim
Praktek profesi manajemen keperawatan diruang Bedah RSUD
Pariaman dilaksanakan dari tanggal 16 Juli sampai dengan 09 Agustus
2018. Anggota kelompok telah melaksanakan metode pengorganisasian
tim dengan bermain peran sebagai Kepala Ruangan, Ketua Tim dan
Perawat Pelaksana.
b. Pelaksanaan Asuhan Keperawatan.
Praktek profesi keperawatan diruangan Bedah RSUD Pariaman yang
dilaksanakan selama 1 bulan, dimana kelompok telah melaksanakan
asuhan keperawatan pada klien dengan jumlah berkisar antara 8-22
orang klien/hari.
c. Innovasi Kelompok
Disamping melaksanakan praktek profesi manajemen keperawatan
diruang Bedah RSUD Pariaman. Kelompok juga membuat inovasi-
80

inovasi yang dapat membuat perawat dalam memberikan asuhan


keperawatan dan memperlancar kegiatan ruangan serta terkoordinirnya
manajemen ruangan. Inovasi yang telah dilakukan kelompok antara
lain:
o Membuat papan struktur ruangan bedah
o Memajang rentang kendali ruangan bedah
o Menyusun obat sesuai merek obat di kotak obat
o Menata ruangan perasat
o Membuat papan peringatan anak di bawah 12 tahun diarang masuk
o Papan petunjuk ruangan kelas I dan Utama
o Membuat papan merek rawat inap bedah

5.3 Proses Evaluasi


Proses evaluasi dilakukan tanggal 8 Agustus 2018. Jumlah perawat yang di
evaluasi adalah 10 orang.
5.3.1 Belum maksimalnya fungsi organisasi Karu
Berdasarkan hasil observasi yang mahasiswa lakukan sebelumnya,
didapatkan data :
 65 % kepala ruangan bedah belum melaksanakan fungsi
pengarahan yakni pre dan post conference ruangan.

Setelah dilakukakan implementasi di ruangan bedah, didapatkan data :

 85 % kepala ruangan bedah telah melaksanakan fungsi pengarahan


di ruangan, yakni pre dan post conference.

5.3.2 Mengingatkan perawat untuk melaksanakan five moment dalam


memberikan asuhan keperawatan
Berdasarkan hasil observasi yang mahasiswa lakukan sebelumnya, di
dapatkan data :
 75% perawat ruangan bedah tidak melakukan five moment dalam
memberikan asuhan keperawatan kepasien
 75% perawat mengatakan five moment yang jarang dilakukan
karena faktor kebiasaan
81

 65% perawat hanya cuci tangan sesudah kontak dengan cairan


tubuh pasien dan sesudah melakukan tindakan aseptik.
 75% perawat tidak mencuci tangan sebelum kontak dengan pasien.

Setelah mengingatkan perawat ruangan untuk five moment dan di


lakukan evaluasi pada tanggal 8 Agustus 2018 di dapatkan data :

 80% perawat sudah ada melaksanakan five Moment


Dalam pelaksanaan five moment ini tergantung dengan kebiasaan
perawat dalam melaksanakannya serta keinginan dalam melakukan
five momentdan sesudah kontak dengan lingkungan pasien.
82

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan
Dalam memberikan asuhan keperawatan yang optimal di
perlukan adanya suatu sistem pengorganisasian yang baik.
Pengorganisasian keperawatan yang baik dapat dilihat dari sistim
manajerial yang di gunakan dalam memberikan asuhan keperawatan
sehingga dapat meningkatkan peran perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang
diilakukan di ruangan Bedah RSUD Pariaman dan kesepakatan dengan
kepala ruangan beserta staf yang hadir dalam acara lokakarya mini,
diperoleh dua masalah yang menjadi prioritas utama yaitu belum
optimalnya pengarahan karu dan pelaksanaan five moment yang kurang
efektif di ruangan yang belum efektif.
Sehubungan dengan itu maka dilakukan pemecahan masalah
berupa memberikan desiminasi teknik pre dan post conference.
Membuat papan struktur organisasi ruangan, memajang papan rentang
kendali, memasang papan ruang rawat inap dan papan peringatan,
memasang papan petunjuk ruangan dan melaksanakan five moment.
Dari evaluasi terhadap pelaksanaan POA di didapatkan hasil
bahwa dalam menjalankan pre dan post conference perawat mampu
menerapkan di ruangan dan melakukan dengan sangat baik.
Dari hasil evaluasi terhadap metode keperawatan modular di
ruangan, kepala ruangan beserta staf yang ada mampu menjalankan
dengan baik dan terorganisasi dengan benar.
83

6.2 Saran
6.2.1 Untuk Ruangan Bedah
1. Agar dapat melaksanakan dan menerapkan teknik pre dan post
conference dalam memberikan asuhan keperawatan dan
melaksanakan metode tim dalam pemberian asuhan
keperawatan.
2. Agar dapat melanjutkan dan menerapkan pendokumentasian
asuhan keperawatan secara lengkap
3. Agar dapat mempertahankan fungsi menajerial secara optimal
4. Agar dapat mempertahankan keefektifan overan dan
penggunaan protap diruangan.

6.2.2 Bagi rumah sakit


1. Agar dapat memberikan penyegaran dan pelatihan tentang
model praktek profesional rumah sakit serta cara
pendokumentasian terbaru dengan menghadirkan pembicara
yang kompeten terhadap perawat diruangan Bedah Rsud
Pariaman
2. Perlunya dukungan dari rumah sakit dalam memfasilitasi sarana
dan prasarana baik moril dan materil dalam upaya meningkatkan
kualitas asuhan keperawatan pada pasien yang ada dalam
ruangan Bedah Rsud Pariaman.

Anda mungkin juga menyukai