Anda di halaman 1dari 2

PENANGANAN PASIEN DI IGD

BILA TIDAK TERSEDIA TEMPAT TIDUR


YANG DITUJU

Halaman
RS ST GABRIEL 01.01.01.001 00
1/2
KEWAPANTE
Ditetapkan oleh
Direktur RS St. Gabriel Kewapante
SPO Tanggal Terbit

dr. Yustina Wela, M.Kes


Pengelolaan pasien berkelanjutan bila pasien tidak mendapatkan tempat
1. Pengertian tidur di rumah sakit St. Gabriel Kewapante
Memberikan kepastian pelayanan kepada pasien untuk mendapatkan
2. Tujuan pelayanan rawat inap sesuai indikasi medis..
Kebijakan Rumah Sakit St. Garbriel Kewapante No.
3. Kebijakan 01.7/PER/Dir.Ut./VIII/2014, tentang Instalasi Gawat Darurat
Petugas
1. Dokter jaga IGD
2. Perawat jaga IGD
3. Petugas Pendaftaran
Peralatan
1. Telepon/Handphone

HAK KELAS RAWAT INAP TIDAK SESUAI KEINGINAN PASIEN


ATAU TIDAK SESUAI DENGAN KETENTUAN DARI PROVIDER
ASURANSI
1. Pasien atau keluarga pasien mengurus formulir rawat inap
sesuai hak kelas yang dituju.
2. Petugas melakukan input pasien rawat inap dari identitas pasien
melalui sistem informasi rumah sakit, entri identitas sudah
dilakukan di pendaftaran instalasi gawat darurat atau
4. Prosedur pendaftaran rawat jalan, bila masih ada yang kurang bisa
ditanyakan kepada pasien atau keluarga pasien.
3. Pasien atau keluarga pasien dijelaskan tarif kamar, tarif visite
dokter, dan tarif tindakan menyesuaikan dengan hak kelas
pasien. Bila pasien atau keluarga pasien sudah merasa jelas,
pasien atau keluarga pasien diminta tanda tangan di formulir
rawat inap.
4. Pasien atau keluarga pasien dijelaskan bahwa kamar rawat inap
yang dikehendaki tidak tersedia, pasien ditawarkan apakah
bersedia menempati hak kelas naik atau turun kelas.
5. Bila pasien bersedia, pasien dibuatkan formulir rawat inap. Bila
pasien atau keluarga pasien tidak bersedia, pasien dijelaskan
kemungkinan dan kesediaan tranfer atau pindah ke rumah sakit
lain sesuai hak kelas yang dikehendaki.
PENERIMAAN PASIEN BARU DI IGD

Halaman
RS ST GABRIEL No. Dokumen No. Revisi
2/2
KEWAPANTE
6. Pasien diberikan pelayanan medis sementara atau dilakukan
stabilisasi kondisi hemodinamik pasien terlebih dahulu untuk
memberikan kenyamanan pasien saat menunggu kemungkinan
tranfer atau pindah ke rumah sakit lain.

KAPASITAS TEMPAT TIDUR RAWAT INAP TERISI PENUH


1. Petugas Pendaftaran menjelaskan kepada pasien atau keluarga pasien
dengan bahasa yang baik kalau kapasitas tempat tidur untuk rawat
inap terisi penuh.
2. Pasien atau keluarga pasien dijelaskan kemungkinan transfer atau
pindah ke rumah sakit lain.
3. Pasien diberikan pelayanan medis sementara atau dilakukan
stabilisasi kondisi hemodinamik pasien terlebih dahulu untuk
memberikan kenyamanan pasien saat menunggu kemungkinan
tranfer atau pindah ke rumah sakit lain.
4. Perawat menawarkan bantuan kepada pasien atau keluarga pasien
membantu melakukan komunikasi ke rumah sakit lain untuk
4. Prosedur
konfirmasi ruang rawat inap.
5. Setelah ada konfirmasi ruang rawat inap di rumah sakit lain, perawat
menghubungi petugas IGD/Rawat jalan bahwa pasien menghendaki
rawat di rumah sakit lain karena kapasitas tempat tidur terisi penuh.
6. Bila pasien memungkinkan secara medis mampu pindah ke rumah
sakit lain tanpa didampingi tim tranfer atau mau dibawa sendiri
dengan kendaaran pribadi, maka dibuatkan rujukan transfer ke rumah
sakit yang dituju.
7. Bila pasien tidak memungkinkan secara medis pindah ke rumah sakit
lain tanpa didampingi tim tranfer, pasien wajib dilakukan stabilisasi
terlebih dahulu, setelah layak tranfer harus didampingi tim transfer
sesuai kondisi klinis pasien. Bila keluarga tetap menghendaki untuk
dibawa dengan kendaraan sendiri, dimintakan inform concent
penolakan pendampingan tranfer. Pasien dibuatkan rujukan ke rumah
sakit yang dituju.

1. Instalasi Rawat Jalan


2. Instalasi Rawat Inap
5. Unit Terkait 3. Instalasi Gawat Darurat
4. Instalasi Rekam Medik

Anda mungkin juga menyukai