Anda di halaman 1dari 11

KISI-KISI BIOFAR

1. Macam-macam lapisan kulit dan fungsinya


2. Proses masuknya ZA kedlm tubuh
3. Rumus yg berhubungan dg tebal membrane & L.permukaan
4. Soneforesis, Ionoforesis
5. Kenapa memilih sediaan opthalmik
6. Rute pemberian berapa cara
7. Faktor2 yg mempengaruhi penetrasi sed opthalmik (scr fisiologi,kimia)
8. Tonisitas yg bs d terima brpa %
9. Penggunaan eksipien pd sed opthalmik, syarat2ny
10. Perbedaan salep mata dg salep biasa (viskositas, kelarutanny)
11. Perbedaan SC, IM , dibagian apa, yg sakit yg mana
12. Tujuan SC, IM utk efek apa
13. Anatomi pernafasan bag atas & bawah
14. Faktor yg mempengaruhi perpindahan aerosol
15. BA BE, Perbedaan BA absolut & relativ
16. Rumus BA BE
17. Periode wash out : sblm diberi perlakuan ada yg tdk boleh minum supl/obat dll
18. Metode uji bioekivalensi
19. Subjek utk penelitian kpd manusia, persyaratan penting u/subjek &peneliti

ESSAY
- BA BE
- Perkutan
- Parenteral
1. Macam-macam lapisan kulit dan fungsinya
a) Epidermis sbg proteksi thd ling luar
- Stratum Basale : Trdpt keratinosit menggantikn pengelupasan lap diatasnya/regenerasi
Trdpt melanosit  menghasilkan melanin (photoprotective dr UVR)
- Stratum Spinosum : Keratinosit mulai flattened
- Stratum Granulosum : keratin mulai terbentuk dr keratinosit  sbg perlindungan
- Stratum Lucidum : 3-5 lap sel pipih
- Stratum Corneum : Lap paling atas & paling luar, keratinosit mati
b) Dermis  Terdiri dr kolagen fibril & elastis  mempertahankan fleksibilitas dermis

- Elastin : protein elstis  menjaga regangan pd kulit, fleksibilitas, kekenyalan kulit

- Kolagen : mencegah peregangan berlebihan/ menghindari sobek

- Sel Mast : trigger dr respon inflamasi kulit diakibatkan o/ mikroorganisme, alergen,


iritan

c) SC/Hipodermis terdiri dr jar ikat longgar  banyak mgg lemak (adiposa)

2. Proses masuknya ZA kedlm tubuh

Penetrasi ke stratum corneum

 Trans epidermal  Jalur penetrasi obat umumnya mll epidermis (transepidermal),


dibanding penetrasi mll transpapendageal

 Trans appendageal  mll folikel rambut, melewati kel keringat /lemak

3. Rumus yg berhubungan dg tebal membrane & L.permukaan

Waktu laten pada penyerapan perkutan

e = tebal membran

D = tetapan difusi molekul dalam struktur kulit


Hukum Fick

dQ/dt : Jml snyw yg diserap per satuan waktu

Kp = tetapan permeabilitas

S = L. permukaan membran

C1-C2 = perbedaan konsentrasi kedua sisi membran

Persamaan Higuchi:

Km = KP snyw dlm kulit & pembawa

D = tetapan difusi

S = L.permukaan membran

C1-C2 = perbedaan konsentrasi kedua sisi membran

e = tebal membran

Tetapan permeabilitas:

Kp = tetapan permeabilitas

Km = KP
D = tetapan difusi

e = tebal membrane

4. Soneforesis, Ionoforesis

- Ionoforesis (untuk ion)

- Sonoforesis (ultrasound)

5. Kenapa memilih sediaan opthalmik

Sed optalmik  sed khusus dirancang utk diberikan pd permukaan eksternal mata,
intraokular/periokular serta digunakan pd mata dg dikombinasikan opthalmic device

6. Rute pemberian berapa cara/ Transport obat berdasarkan sifatnya

- Obat hidrofilik & makromolekul menembus mll rute sklera

- Obat lipofilik dg BM rendahmll transkorneal dg difusi pasif ( Hukum Ficks)

7. Faktor2 yg mempengaruhi penetrasi/BA sed opthalmik

Faktor Fisiologik

- Keadaan fungsi kornea dan konjunktiva

- Ik mol obat dg protein (air mata, kornea, cairan bola mata) : hilangnya aktivitas obat

- Metabolisme obat dlm mata (trdpt enzim menguraikan obat pd mata)


Faktor fisikokimia

- Tonisitas : sed hipertonis meningkatkan permeabilitas obat pd kornea

- pH : Bs lemah terionisasi jk pH> pKa, sdg as lemah terionisasi pd pH<pKa

- Viskositas : Zat peningkat viskositas memperpanjang waktu kontak obat dg kornea


efek terapi tercapai co/ CMC, PVP
- surfaktan : sbg penurun teg permukaan meningkatkan efek terapi
co/ tween 20

8. Tonisitas yg bs d terima brpa %

9. Penggunaan eksipien pd sed opthalmik, syarat2ny

Salep mata : rheologi salep mata harus melebur pd suhu permukaan ( 32,9˚C)

Faktor yg berperan dlm pelepasan ZA : aksi mekanik kelopak mata, teb lapisan, pengolesan
mata

Suspensi mata : harus memperhatikan uk partikel ZA makin kecil uk partikel 


penembusan ZA meningkat  meningkatkan efek terapi

Opthalmic insert : Difusi obat teratur, Dpt menurunkan ES obat

Co/ sistem ocusert pilokarpinmengurangi efek penurunan ketajaman penglihatan

10. Perbedaan salep mata dg salep biasa (viskositas, kelarutanny)

Salep mata

salep mata kontak sampai 24 jam

formulasi salep mata rheologi harus melebur pada suhu 32,9˚C


Faktor yg berperan dlm pelepasan ZA : aksi mekanik kelopak mata, teb lapisan, pengolsn mata

Salep biasa

11. Perbedaan SC, IM , dibagian apa, yg sakit yg mana

Subkutan :

- Jar berlapis mgg kolagen & serat elastin (Asam Hialuronat)

- Kaya serabut saraf

- Tempat ideal injeksi : Abdomen, Paha, Lengan atas, Bokong

Muscular :

• Dibentuk o/ otot bergaris dg vaskularisasi yg tinggi

• Tempat ideal injeksi : Deltoid (lengan atas, bahu) Gluteal (bokong, pinggul) Vatrus (paha
tengah)

Serabut saraf SC > banyak drpd muskular penyuntikan SC >sakit

12. Tujuan SC, IM utk efek apa

Jk injeksi disuntikkan dlm SC & IM terbentuk DEPOT pd lokasi penyuntikan sbg
reservoir dg kec yg ditentukan msg2 formulasi

13. Anatomi pernafasan bag atas & bawah

Atas : hidung, nasal cavities, nasofaring, orofaring menyaring partikel2 udara,


melembabkan & menghangatkan udara inspirasi
Bawah : laring, trakea, bronkus, alveoli
14. Faktor yg mempengaruhi penghirupan/perpindahan aerosol

a) Ukuran partikel

b) Cara pernapasan & laju pengaliran udara

Pernapasan normal 12-15 daur/ menit

Peningkatan laju inspirasi membawa partikel uk besar dlm alveoli

Perlambatan ritme napas memperbesar waktu tinggal partikel

c) Aliran gas

Laminer

Jk tab mmlk uk tetap laju yg terjadi berbanding lurus dg viskositas  laminer


Jk terjadi kelokan, laminer berubah menjadi turbulen, cairan akan berputar

Turbulen

Bil Reynold terjadi tdknya turbulensi, bila :


Re < 2000 tdk terjadi (respirasi tenang/perlahan)

Re >2000 terjadi (respirasi cepat terjadi turbulensi di lub hidung, faring, trakea, bronkus tp tdk
bronkiolus)

d) Kelembaban (mempengaruhi aglomerasi)


Paru-paru dlm 44 g/m3
Udara ekspirasi 34 g/m3
Aerosol 30 g/m3
Aerosol dg partikel tdk larut, tidak dipengaruhi kelembaban sdg
Aerosol dg partikel sedikit larut menyebabkan diameter membesar 1,35-1,55 x sdg
zat mudah larut diameter membesar 3-7 x

e) Suhu (dari suhu rendah ke suhu tinggi)

f) Tekanan (peningkatan tekanan  meningkatkan penembusan)

Saat pernapasan tekanan paru2 turun menjadi (-) 60-100 mmHg  masuknya aliran udara/
aerosol

15. Perbedaan BA absolut & relative


- BA absolut : BA ZA yg mencapai sirkulasi sistemik dr bentuk sed obat dibandingkan BA zat
tsb yg diberikan scr intravena
Bioavailabilitas iv dianggap 100%
- BA relatif : BA ZA yg mencapai sirkulasi sistemik dr bentuk sed obat dibandingkan dg sed
lain selain intravena
16. Rumus BA BE

BA absolut

AUCpo x Div
Data darah : F = AUCiv x Dpo x 100%

Qepo x Div
Data urin : F = Qeiv x Dpo x 100%

BA relative

AUCa x Db
Data darah : F = AUCb x Da x 100%

Qea x Db
Data urin : F = Qeb x Db x 100%

17. Periode wash out : sblm diberi perlakuan ada yg tdk boleh minum supl/obat dll
Wash out : 7hr lamanya
t ½ = waktu paruh dr sed
Co/ obat 7jm t ½ x 7

18. Metode uji bioekivalensi

1) Uji BA komparatif

2) Uji farmakodinamik komparatif

3) Uji disolusi komparatif (disolusi terbanding)

Uji farmakodinamik komparatif


Obat bkn lar non sistemik : nasal, okular, dermal, rektal, vaginal

sed non sistemik pengukuran kdr obat (darah) uji keamanan melihat abs obat tdk
diinginkan

Uji disolusi terbanding

Pada uji ini dibandingkan profil disolusi dr sed uji dg sed pembanding (produk inovator)

Produk farmasetik dg kekuatan ZA berbeda dan diproduksi o/ industri yg sama bila mmenuhi :

- Komp sama

- Uji BE telah dilakukan

- Farmakokinetika linier

- Ada perubahan kecil dlm formula/proses pembuatan

Zat termasuk BCS kls 1

Zat termasuk BCS kls 2 dan 3 dg syarat tertentu

Dari hasil uji ditentukan faktor similaritas.

 Bila kedua profil disolusi identik, f2 = 100

 Perbedaan rata-rata 10% yg menghasilkan harga f2 = 50

 Harga f2 rentang 50-100  kedua produk identik

 Utk produk yg sangat mudah terdisolusi dlm ketiga med uji co/ >85% (15mnt) tdk perlu uji
disolusi terbanding

19. Subjek utk penelitian kpd manusia, persyaratan penting u/subjek & peneliti
Subjek peserta uji

 Sehat, pria/ wanita yg BERSEDIA menandatangani INFORMED CONSENT

 Memenuhi syarat kriteria inklusi & eksklusi

Kriteria inklusi

- Sehat : pemeriksaan fisik dan lab (hematologi rutin, ginjal, hati, gula darah)

- Umur 18-55 th

- Rasio BB & TB normal (15% IMB ideal)

- Tdk merokok, bila merokok disebutkan (perokok sedang)  dievaluasi

Kriteria eksklusi

- Perokok berat, peminum alkohol, pengguna narkotik

- Penderita HIV-AIDS

- Kriteria lain tergantung obat yg diuji co/ riwayat alergi

- Wanita hamil, menyusui, haid

Kondisi penelitian

 Harus dibakukan utk mengurangi variabilitas, Yg harus dibakukan :

- lamanya puasa
- makanan & minuman yg diberikan
- kes pasien ( tdk mengonsumsi obat, jamu termasuk food supplement)
- posisi tubuh & aktivitas fisik

Anda mungkin juga menyukai