PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI - Dermatovenereology
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI - Dermatovenereology
ALAT Alat:
BAHAN 1. Gelas alas
2. Sengkelit
3. Kertas saring
4. Pencil gelas
5. Pencil warna
6. Rak untuk pewarnaan
7. Bunsen/ Lampu spiritus
Bahan:
1. Ungu kristal karbol/ ungu gentian
2. Cairan lugol
3. Etil alkohol
4. Safranin
5. NaCl 0,9%
6. Biakan bakteri dan jamur (yeast)
7. Staphylococcus aureus
8. Streptococcus sp
9. Vibrio sp
10. Bacilus subtilis
11. Escherichia coli
12. Candida Albicans
CARA KERJA 1. Buatlah sediaan pada gelas alas, yaitu suspensi bakteri/ jamur (yeast)
disebarkan di atas gelas alas sehingga merupakan lapisan tipis, keringkan
lalu sediaan ini direkatkan di atas nyala api dua atau tiga kali
2. Tuangkan ungu kristal karbol/ gentian untu biarkan selama 1-5 menit
3. Cuci dengan air
4. Tuangkan cairan lugol, biarkan selama 1 menit, kemudian cuci dengan air
5. Teteskan etil alkohol 95% hingga tak ada warna ungu yang mengalir dari
sediaan lagi
6. Cuci dengan air
7. Warnai dengan safranin selama 45 detik, cuci dengan air dan keringkan
dengan kertas saring
8. Teteskan dengan satu tetes minyak emersi lalu lihat di bawah mikroskop
dengan pembesaran 10x100.
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 2
ALAT Alat:
BAHAN 1. Gelas alat
2. Sengkelit
3. Kertas saring
4. Pencil gelas
5. Pencil warna
6. Rak untuk pewarnaan
7. Bunsen/ Lampu spiritus
Bahan:
1. Methylen Blue
2. NaCl 0,9%
3. Staphylococcus aureus
4. Streptococcus sp
5. Vibrio sp
6. Bacilus subtilis
7. Escherichia coli
8. Candida Albicans
CARA KERJA 1. Bersihkan object glass dengan kapas, jika perlu tulislah kode atau nama
bakteri pada sudut object glass
2. Bila menggunakan biakan cair, maka pindahkan setetes biakan dengan
pipet tetes atau dapat juga dipindahkan dengan jarum inokulum. Jangan
lupa biakan dikocok terlebih dahulu. Jika digunakan biakan padat, maka
biakan dipindahkan dengan jarum inokulum, satu ulasan saja kemudian
diberi akuades dan disebarkan supaya sel merata.
3. Keringkan ulasan tersebut sambil memfiksasinya dengan apu bunsen
(lewatkan di atas api 2-3 kali)
4. Setelah benar-benar kering dan tersebar selanjutnya ditetesi dengan
pewarna Methylen Blue, dan tunggu kurang lebih 30 detik.
5. Cuci dengan akuades kemudian keringkan dengan kertas tissue
6. Periksa dengan mikroskop (perbesaran 100 x 10)
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 3
TOPIK Kerokan kulit untuk diagnosis infeksi jamur Dengan Pewarnaan KOH
PRAKTIKUM
TUJUAN 1. Memahami cara pengambilan bahan pemeriksaan infeksi jamur
PRAKTIKUM superfisialis/ kutis, pemeriksaan mikroskopik serta interpretasinya
2. Memahami pemeriksaan mikroskopik untuk melihat struktur jamur selain
jamur penyebab infeksi kulit
ALAT Alat:
BAHAN 1. Gelas alas
2. Gelas penutup
3. Bunsen
4. Pelat steril
Bahan:
1. Kalium hidroksida (KOH) 10% untuk pemeriksaan langsung
2. Kapas alkohol (70%)
3. Pewarnaan LPCB (lactophenol Cotton Blue) 0,05%
CARA KERJA 1. Kulit dibersihkan lebih dahulu dengan kapasa alkohol 70%
2. Jika ada kelainan kulit, pinggir aktif dari lesi dikerok dengan ujung gelas
alas atau skalpel. Jika tak ada kelainan, ambil kerokan kulit dari sela jari
kaki. Jangan menggunakan usap kapas untuk mengambil bahan, karena
mirip dengan hifa, sehingga sulit membedakannya.
3. Letakkan bahan kerokan pada gelas alas yang sudah dilabel, teteskan 1
tetes KOH 10% dan 1 tetes pewarnaan LPCB
4. Tutup gelas dengan penutup
5. Periksa dibawah mikroskop adanya hifa, spora ataupun sel ragi
TUGAS 1. Satu dua mahasiswa/ baris melakukan kerokan kulit dari sela sela jari kaki
atau tempat lain jika dicurgai terdapat infeksi jamur dan periksa dengan
KOH 10% dan pewarnaan LPCB 0,05%
2. Mengamati hasil pemeriksaan dan menginterpretasikan