Anda di halaman 1dari 31

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

SPESIFIKASI TEKNIS

PASAL 1
PENJELASAN UMUM

A. Pekerjaan yang harus dilakukan oleh Pemborong adalah : Pembangunan Gedung Kantor
Balai PPIKHL Wilayah Kalimantan

B. Bahan-bahan yang dipakai diutamakan produksi dalam negeri yang memenuhi persyaratan
teknis.

C. Jika Pemborong mengajukan bahan lain yang akan dipergunakan, maka mutunya harus
sama dengan yang diisyaratkan oleh tender dan sebelumnya memesan bahan pemborong
harus diberitahukan kepada Direksi Pemeriksa Barang.

PASAL 2
LOKASI PEKERJAAN

Lokasi Pekerjaan Pembangunan Gedung Kantor Balai PPIKHL Wilayah Kalimantan di jalan Adonis
Samat Kota Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah.

PASAL 3
PENJELASAN RKS DAN GAMBAR

1. Pemborong wajib meneliti semua gambar dan RKS termasuk tambahan dan perubahannya
yang dicantumkan dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing).

2. Bila gambar tidak sesuai dengan RKS, maka yang mengikat / berlaku adalah RKS. Bila suatu
gambar tidak cocok dengan gambar yang lain, maka gambar yang mempunyai skala yang
lebih besar yang berlaku, begitu pula apabila dalam bestek (RKS) tidak dicantumkan
sedangkan gambar ada, maka gambarlah yang mengikat.

LAMPIRAN – PERSYARATAN HAL 1


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

3. Bila perbedaan-perbedaan ini menimbulkan keragu-raguan sehingga dalam pelaksanaan


menimbulkan kesalahan, Pemborong wajib menanyakan kepada Konsultan dan Pemborong
mengikuti keputusannya.

PASAL 4
PEKERJAAN PERSIAPAN DI LAPANGAN

1. Pemborong harus membuat kantor direksi dan gudang penyimpanan bahan dan barang-
barang yang dapat dikunci, tempatnya akan ditentukan di lapangan.

2. Perlengkapan bangsal / Kantor Direksi :


a. 2 (dua) buah meja tulis ukuran 80 x 100 Cm.
b. 2 (dua) buah kursi untuk perlengkapan meja tulis.

3. Pembongkaran bangunan bangsal kerja menjadi tanggung jawab Pemborong.

4. Kerusakan jalan masuk menuju lokasi dan tempat pekerjaan yang disebabkan oleh
pelaksanaan pembangunan ini menjadi tanggung jawab pemborong, untuk itu pemborong
harus mendapat ijin kepada pemilik yang bersangkutan untuk mendapatkan dispensasi
pemakaian jalan menuju lokasi.

5. Pembersihan dan perataan/kepres tanah pada daerah yang direncanakan pekerjaan


keprasan/urugan, pembabatan semak, penutupan lobang, penimbunan daerah-daerah
rendah, pembuangan humus dan tanah yang mengandung bahan organik.

6. Papan nama Kegiatan, Pemborong harus membuat papan nama kegiatan dengan redaksi
sesuai dengan normalisasi dari kegiatan .

LAMPIRAN – PERSYARATAN HAL 2


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

PASAL 5
JADWAL PELAKSANAAN

1. Sebelum mulai pekerjaan nyata di lapangan pekerjaan Pemborong wajib membuat rencana
kerja pelaksanaan dan bagian-bagian pekerjaan berupa barchart dan curve bahan / tenaga.
( kurva S )

2. Rencana kerja tersebut harus sudah mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Pengawas
Lapangan, paling lambat dalam waktu 15 (lima belas) hari kalender setelah Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK) diterima Pemborong, Rencana Kerja yang telah disetujui akan disyahkan
oleh Pemberi Tugas / Kuasa Pengguna Anggaran.

3. Pemborong wajib memberikan salinan rencana kerja rangkap 3 (tiga) kepada Kuasa
Pengguna Anggaran ( KPA ), satu salinan rencana kerja harus ditempel pada dinding di
bangsal kerja pemborong di lapangan yang selalu diikuti dengan grafik kemajuan pekerjaan
(prestasi kerja).
4. Pengawas Lapangan akan menilai prestasi pekerjaan pemborong berdasarkan rencana kerja
tersebut.

PASAL 6
KUASA PEMBORONG DI LAPANGAN

1. Di lapangan pekerjaan, pemborong wajib menunjuk seorang kuasa pemborong atau biasa
disebut pelaksana yang cakap untuk memimpin pelaksanaan pekerjaan di lapangan dan
mendapat kuasa penuh dari pemborong, berpendidikan minimal Sarjana S1 Teknik Sipil
dengan pengalaman minimal 4 (emat) tahun.

2. Dengan adanya pelaksana, tidak berarti bahwa Pemborong lepas tanggung jawab sebagai
maupun keseluruhan terhadap kewajibannya.

LAMPIRAN – PERSYARATAN HAL 3


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

3. Pemborong wajib memberi tahu secara tertulis kepada Tim Pengelola Teknik Wilayah, nama
jabatan pelaksana untuk mendapat persetujuan.

4. Bila kemudian hari menurut pendapat Pengelola Teknik, pelaksana kurang mampu atau tidak
cukup cakap memimpin pekerjaan, maka akan diberitahu kepada pemborong secara tertulis
untuk menggantinya dengan yang memenuhi syarat.

5. Dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah dikeluarkan Surat Pemberitahuan, Pemborong harus
sudah menunjuk pelaksana baru atau Pemborong sendiri (penanggung jawab/direktur
perusahaan) yang akan memimpin pelaksanaan.

PASAL 7
JAMINAN DAN KESELAMATAN KERJA

1. Pemborong diwajibkan menyediakan obat-obatan menurut syarat-syarat Pertolongan Pertama


pada Kecelakaan (PPPK) yang akan selalu dalam keadaan siap pakai dilapangan, untuk
mengatasi segala kemampuan musibah bagi semua petugas dan pekerja lapangan.

2. Pemborong wajib menyediakan air minum yang cukup bersih dan memenuhi syarat-syarat
kesehatan bagi semua petugas dan pekerja yang ada dibawah kekuasaan Pemborong.

3. Pemborong wajib menyediakan air bersih, kamar mandi dan WC yang layak serta bersih bagi
semua petugas dan pekerja. Membuat tempat penginapan di dalam lapangan pekerjaan
untuk para pekerja tidak diperkenankan, kecuali untuk menjaga keamanan.

4. Segala hal yang menyangkut jaminan sosial dan keselamatan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

LAMPIRAN – PERSYARATAN HAL 4


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

PASAL 8
ALAT – ALAT PELAKSANAAN

Semua alat-alat untuk pelaksanaan pekerjaan harus disediakan oleh Pemborong, sebelum pekerjaan
secara fisik dimulai dalam keadaan baik dan siap dipakai, antara lain :

1. Beton mollen yang jumlahnya akan ditentukan kemudian oleh pengawas


2. Theodolite dan waterpass (ijin pengawas)
3. Perlengkapan penerangan untuk pekerjaan lembur.
4. Pompa air untuk sistem pengeringan, jika diperlukan.
5. Mesin pemadat

PASAL 9
SITUASI DAN UKURAN

1. Situasi

a). Pekerjaan tersebut dalam pasal 1 adalah pekerjaan baru, sesuai dengan gambar situasi.
b). Ukuran-ukuran dalam gambar ataupun uraian dalam RKS merupakan garis besar pelaksanaan.
c). Pemborong wajib meneliti situasi tapak, terutama keadaan tanah bangunan, sifat dan luas
pekerjaan dan hal-hal yang dapat mempengaruhi Harga penawaran.
d). Kelalaian atau kekurang telitian pemborong dalam hal ini tidak dijadikan alasan untuk
menghentikan tuntutan.

2. Ukuran

a). Ukuran satuan yang dipakai disini semua dinyatakan dalam Cm kecuali ukuran-ukuran
baja yang dinyatakan dalam satuan mm.
b). Duga lantai (permukaan atas lantai plat form) ditetapkan + 50 Cm dari permukaan
jembatan terdekat, ditunjukkan saat aanwijzing lapangan, sedangkan lantai teras kantor
± 40 Cm permukaan jembatan.
c). Memasang papan pengawas (Bouwplank).

LAMPIRAN – PERSYARATAN HAL 5


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

Ketetapan letak bangunan – letak bangunan diukur dibawah pengamatan pengawas lapangan
dengan siket/patok yang dipasang kuat-kuat dan papan terentang dengan ketebalan 2 Cm
diketam rata pada sisi-sisinya.
Pemborong harus menyediakan pembantu yang ahli dalam cara-cara mengukur, alat-alat
penyipat datar (theodolite, waterpass) prisma silang pengukuran menurut situasi dan kondisi
tanah bangunan, yang selalu berada di lapangan.

PASAL 10
SYARAT-SYARAT CARA PEMERIKSAAN BAHAN BANGUNAN

1. Semua bahan bangunan yang didatangkan harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan
pasal 2.

2. Pengawas lapangan berwenang memeriksa asal bahan pemborong wajib memberitahukan.

3. Semua bahan bangunan yang akan digunakan harus diperiksa dahulu kepada pengawas
untuk mendapatkan persetujuan.

4. Bahan bangunan yang telah didatangkan oleh Pemborong di lapangan pekerjaan. Tetapi
ditolak pemakaiannya oleh pengawas, harus segera dikeluarkan dari lapangan pekerjaan
selambat-lambatnya dalam waktu 2 x 24 jam terhitung dari jam penolakan.

5. Apabila Pengawas lapangan merasa perlu meneliti suatu bahan lebih lanjut, pengawas
lapangan berhak mengirimkan bahan tersebut kepada Balai Penelitian bahan-bahan
(Laboratorium) yang terdekat untuk diteliti. Biaya Pengiriman dan Penelitian menjadi
tanggungan Pemborong apapun hasil penelitian bahan tersebut.

6. Pekerjaan atau bagian pekerjaan yang telah dilakukan Pemborong tetapi ternyata ditolak
pengawas lapangan, harus segera dihentikan dan Selanjutnya dibongkar atas biaya
pemborong dalam waktu yang telah ditetapkan oleh Pengawas Lapangan.

LAMPIRAN – PERSYARATAN HAL 6


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

PASAL 11
PEMERIKSAAN PEKERJAAN

1. Sebelum memulai pekerjaan lanjutan yang apabila bagian pekerjaan ini selesai, akan tetapi
belum diperiksa oleh Pengawas Lapangan, Pemborong diwajibkan memintakan persetujuan
kepada Pengawas Lapangan. Baru apabila pengawas lapangan telah menyetujui bagian
pekerjaan tersebut, Pemborong dapat meneruskan pekerjaannya.

2. Bila permohonan pemeriksaan itu dalam waktu 2 x 24 jam (dihitung dari jam diterimanya
permohonan pemeriksaan, tidak terhitung hari libur/hari raya), tidak dipenuhi oleh pengawas
lapangan, bagian yang sebenarnya diperiksakan dianggap telah disetujui pengawas lapangan.
Hal ini dikecualikan bila pengawas lapangan minta perpanjangan waktu.

3. Bila Pemborong melanggar ayat 1 pasal ini, pengawas lapangan berhak menyuruh
membongkar bagian pekerjaan sebagian atau seluruhnya untuk memperbaiki, biaya
pembongkaran dan pemasangan kembali tanggungan Pemborong.

PASAL 12
PEKERJAAN TAMBAH KURANG

1. Tugas mengerjakan pekerjaan tambah/kurang diberitahukan dengan tertulis dalam buku


harian oleh pengawas lapangan serta persetujuan pemberi tugas.

2. Pekerjaan tambah / kurang hanya berlaku bila memang nyata-nyata ada perintah tertulis dari
pengawas lapangan atau persetujuan pemberi tugas.

3. Biaya pekerjaan tambah / kurang akan diperhitungkan menurut daftar Harga satuan
pekerjaan, yang dimaksudkan oleh Pemborong sesuai AV artikel 50 dan 51 yang
pembayarannya diperhitungkan bersama-sama angsuran terakhir.

LAMPIRAN – PERSYARATAN HAL 7


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

4. Untuk pekerjaan tambah yang Harga satuannya tidak tercantum dalam Harga satuan yang
dimasukkan dalam penawaran , Harga satuannya akan ditentukan lebih lanjut oleh pengawas
lapangan bersama-sama Pemborong dengan persetujuan pemberi tugas.

5. Adanya pekerjaan tambah tidak dapat dijadikan alasan sebagai penyebab kelambatan
penyerahan pekerjaan, tetapi pengawas lapangan / tim pengelola teknis dapat
mempertimbangkan perpanjangan waktu, karena adanya pekerjaan tambah kurang.

PASAL 13
PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Pemborong harus menyiapkan tempat atau gudang yang tertutup dan dapat dikunci berikut
barak kerja untuk pekerja.

2. Penandaan untuk titik acuan/ukuran harus jelas dan berupa bahan yang awet sehingga dapat
berfungsi dengan baik.

3. Bouwplank untuk pekerjaan struktur, canopy dan lain-lain harus tertancap kuat kedalam
tanah dan tidak dapat bergerak-gerak (terutama untuk ikatan pembuatan pondasi dan
kolom).

4. Hal-hal yang belum diatur berkaitan dengan factor keamanan saat pelaksanaan maupun
prosedur yang lain akan disampaikan lebih lanjut oleh Pemberi Tugas/Pemimpin Kegiatan/
Kuasa Pengguna Anggaran.

5. Pemborong perlu memperhitungkan biaya pembersihan lapangan berupa pembongkaran


bangunan lama, penebangan pohon dan urugan tanah dari luar.

LAMPIRAN – PERSYARATAN HAL 8


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

PASAL 14
AIR KERJA

Pemborong harus memperhitungkan penyediaan air untuk keperluan bangunan, baik dengan
sumur pompa atau cara-cara lain yang memenuhi syarat.

PASAL 15
PEKERJAAN STRUKTUR BETON BERTULANG

1. Konstruksi Kolom 15/25 cm. Kolom praktis , balok/sloof beton bertulang K.175 ukuran kolom
20/25 dan 11/11 cm,Ukuran ringbalk 15/20 cm untuk struktur sloop 15/20 cm untuk sloop
pengikat dengan mutu beton K.175, balok portal 15/30 cm, dan listplank beton ukuran tebal
8cm, untuk penyangga atap plat dag teras mutu baja U-32 dengan penulangan sesuai
gambar.

2. Plat lantai cor beton tumbuk dengan ketebalan 12 cm beton bertulang K.175, mutu baja U-
32 dan menurut PBI 1989, ukuran dan penulangan sesuai gambar.

PASAL 17
PEKERJAAN TANAH

1. Pekerjaan Galian

a. Pekerjaan galian untuk semua lubang baru boleh dilaksanakan setelah papan bangunan
(bouwplank) dengan penandaan sumbu ke sumbu selesai diperikssa dan disetujui Direksi
dan Konsultan Pengawas.
b. Dalamnya galian harus sesuai dengan gambar kerja untuk hal tersebut diadakan
pemeriksaan setempat oleh Direksi dan Konsultan Pengawas.
c. Dasar galian harus dikerjakan dengan teliti sesuai dengan ukuran gambar dan dibersihkan dari
segala kotoran.

LAMPIRAN – PERSYARATAN HAL 9


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

d. Untuk pekerjaan galian tanah, semua area bangunan digali menggunakan alat berat berupa
Exavator dengan kedalaman rata – rata 1 m.
e. Setelah digali , bekas digal di timbunan dengan material tanah urug

2. Pekerjaan Urugan
a. Untuk mencapai titik peil yang dikehendaki digunakan tanah urug mutu baik dari luar
lokasi, untuk peninggian lantai bangunan maupun jalan.
b. Urugan kembali lubang pondasi dilakukan setelah dilakukan pemeriksaan pondasi.
c. Setiap tanah urug harus dibersihkan dari tunas tumbuh-tumbuhan dan segala macam sampah
atau kotoran.
d. Tanah urug harus dipadatkan dengan mesin pemadat ( stamper ) dan tidak dibenarkan
hanya menggunakan timbres kecuali pada bagian tertentu.

3. Pemadatan.
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan perataan kembali tanah yang selesai diurug dalam rangka
pelaksanaan pekerjaan konstruksi maupun non konstruksi.

4. Perbaikan daya dukung tanah.


Pekerjaan ini berupa penimbunan tanah urug setinggi seperti dalam gambar dibawah
pondasi atau konstruksi bangunan. Selain dengan timbunan tanah urug , untuk semua jalur
pondasi batu belah dipasang cerucuk dengan jarak per 1 m dengan menggunakan bahan
cerucuk kayu galam diameter 10 cm.

PASAL 18
PEKERJAAN PONDASI

1. Semua pekerjaan pondasi baru boleh dikerjakan atau dimulai apabila galiannya telah
diperiksa dan disetujui ukurannya/kedalamannya serta kedudukan as-asnya oleh Direksi.

2. Sebelum pondasi dipasang jika parit-parit tergenang air maka air tersebut harus
dikuras/dipompa keluar dahulu sehingga kering.

LAMPIRAN – PERSYARATAN HAL 10


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

3. Sebelum dipasang pasangan batu kali/belah, dasar galian harus diberi pasir setebal 10 Cm,
lantai kerja beton campuran 1Pc : 3Ps : 5Kr tebal 15 Cm.

4. Pondasi dibuat dari batu kali sebesar sesuai gambar kerja, campuran untuk pasangan batu
kali pada pondasi terdiri dari campuran 1 bagian campuran PC : 3 bagian kapur : 10 bagian
pasir pasang.

5. Jika pemasangan pondasi batu belah terpaksa dihentikan maka ujung penghentian pondasi
harus bergigi agar pada penyambungan berikutnya terjadi ikatan yang kokoh dan sempurna.

6. Sebelum pondasi timbunan tanah agar diberaben terlebih dahulu dengan campuran 1 bagian
PC : 3 bagian kapur : 10 bagian pasir pasang.

7. Pondasi bangunan fasilitas pendukung dalam gedung digunakan pondasi lajur batu kali dan
sloop beton bertulang.

PASAL 19
PEKERJAAN DINDING

1. Tidak semua pasangan dinding tembok dibuat dari pasangan batu bata tebal ½ bata, pada bagian
dinding dibawah jendela menggunakan pasangan batu bata tebal 1 bata.

2. Batu bata sebelum dipasang direndam dalam air terlebih dahulu sampai jenuh dan semua
pasangan tembok dari pasangan batu bata tebal ½ bata.

3. Pasangan dinding batako dengan adukan 1Pc : 4Ps dipergunakan pada :


- Dinding batu bata diatas balok beton sloof, setinggi 30 Cm diatas permukaan lantai.
- Pada tiap-tiap kosen dipasang balok latai.
- Bagian-bagian lain yang ditetapkan dalam gambar atau menurut petunjuk Konsultan
Pengawas.

LAMPIRAN – PERSYARATAN HAL 11


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

4. Pasangan batu bata dengan campuran 1Pc : 3Kp : 10Ps untuk semua pasangan batako selain
pasangan 1Pc : 4Ps.

5. Pasangan batu bata dengan campuran 1Pc : 3Kp : 10Ps untuk semua pasangan batu bata
selain pasangan 1Pc : 2Ps untuk bagian dinding yang kedap air yaitu 50 cm dari permukaan
lantai dan pada dinding km/wc

6. Pasangan batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap ditunggu sampai kuat minimal 1 hari
untuk pasangan berikutnya.

7. Batu bata yang kurang dari 0,5 tidak boleh dipasang kecuali pada bagian-bagian yang
membutuhkan.

8. Siar harus dikorek sebelum diplester dan pasangan batu bata yang menempel dengan beton
tidak boleh tembus pandang.

9. Pasangan batu bata yang telah berdiri harus terus menerus dibasahi air selama 7 (tujuh) hari,
setiap hari sekali pada pagi hari.

PASAL 20
PEKERJAAN PLESTERAN

1. Semua pasangan dinding batu bata yang kelihatan harus diplester dengan campuran yang
sama.
2. Semua bahan-bahan yang akan digunakan untuk plesteran, sebelum digunakan harus diayak
terlebih dahulu.
3. Pasangan batu bata yang akan diplester agar dibahasi terlebih dahulu dengan air agar proses
pengeringan dapat berjalan dengan sempurna.
4. Selama 14 hari berturut-turut setiap harinya tembok harus disiram air paling sedikit 3 kali.
5. Pekerjaan plesteran baru boleh dikerjakan setelah bangunan tertutup atap.
6. Semua plesteran dinding tidak boleh lebih dari 2 cm, dan tidak boleh kurang dari 1 cm, harus
membentuk bidang yang rata, tegak lurus dan ditempat-tempat sudut harus siku.

LAMPIRAN – PERSYARATAN HAL 12


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

7. Pada bagian dinding kolom teras menggunakan lapisan batu adhesif finishing coating batu .

PASAL 21
PEKERJAAN BETON

1. Pekerjaan yang harus dilaksanakan adalah beton bertulang meliputi pembuatan sloof, kolom, pelat,
ringbalk dan balok latai.

2. Ukuran baja harus sesuai dengan gambar kerja, penggantian dengan diameter lain, hanya
diperkenankan dengan persetujuan tertulis dari Kuasa Pengguna Anggaran.

3. Syarat-syarat umum untuk pekerjaan beton ini berlaku PBI 1971, peraturan untuk
pemeriksaan bahan bangunan N.I.3 (PUBI-1971).

4. Ukuran baja harus sesuai dengan gambar kerja, penggantian dengan diameter lain, hanya
diperkenankan dengan persetujuan tertulis dari Kuasa Pengguna Anggaran.

5. Syarat-syarat umum untuk pekerjaan beton ini berlaku PBI 1971, peraturan untuk
pemeriksaan bahan bangunan N.I.3 (PUBI-1971).

6. Semua penulangan beton dan ukuran-ukuran beton harus disesuaikan dengan gambar detail
(tidak ada ukuran besi kurus/gemuk)

7. Pembesian beton tidak boleh menempel pada cetakan atau tumpuan lain, dan harus diberi
beton penutup sesuai dengan ketentuan PBI-1971.

8. Bahan-bahan untuk campuran beton harus memenuhi syarat seperti yang tercantum dalam
PBI-1971.

9. Semua penulangan beton dan ukuran-ukuran beton harus disesuaikan dengan gambar detail
(tidak ada ukuran besi kurus/gemuk)

LAMPIRAN – PERSYARATAN HAL 13


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

10. Pembesian beton tidak boleh menempel pada cetakan atau tumpuan lain, dan harus diberi
beton penutup sesuai dengan ketentuan PBI-1971.

11. Bahan-bahan untuk campuran beton harus memenuhi syarat seperti yang tercantum dalam
PBI-1971.

PASAL 22
PEKERJAAN KUDA-KUDA DAN RANGKA ATAP

Lingkup Pekerjaan Atap meliputi :

PEKERJAAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN


Umum
a. Pasal ini mengatur pelaksanaan pekerjaan baja berikut segala peralatan pendukung yang
dibutuhkan seperti tercantum dalam gambar struktur dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari spesifikasi lainnya.
b. Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh kontraktor yang berpengalaman untuk pekerjaan ini dan
harus disetujui oleh konsultan Pengawas. Kontraktor harus mempunyai tenaga ahli yang
berpengalaman sehingga dapat mengatasi seluruh masalah lapangan dengan cepat dan benar
c. Kontraktor harus melampirkan struktur organisasi dan membuat surat pernyataan yang
menjamin bahwa personil yang diajukan akan berada di lokasi proyek selama pekerjaan
berlangsung.
d. Kontraktor harus melampirkan metode pelaksanaan serta alat-alat yang akan digunakan dalam
proyek ini dengan memperhatikan urutan dan kecepatan pekerjaan.
e. Kontraktor wajib menyediakan peralatan tersebut di lokasi pekerjaan tepat pada waktunya
sehingga tidak menghambat pekerjaan lainya.

Lingkup pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengiriman material ke site, perangkaian (assembling) dan ereksi (erection)
seluruh pekerjaan pemasangan baja ringan seperti tercantum dalam gambar kerja meliputi :
a. Pekerjaan rangka atap (roof truss)

LAMPIRAN – PERSYARATAN HAL 14


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

b. Pekerjaan reng (batten)


c. Pekerjaan jurai dalam (valley gutter)

Lingkup pekerjaan tidak meliputi :


a. Pemasangan rangka penutup atap
b. Pemasangan listplank zincallume
c. Pemasangan penutup kap / atap genteng metal
d. Asesories atap seperti perabung, talang jurai, wall plashing dll

Persyaratan Bahan
a. Rangka kuda-kuda mengunakan kuda-kuda dengan bahan dari baja ringan.
b. Baja ringan kuda-kuda yang dipakai adalah baja ringan setara Smart Truss dengan sistem
sambungan menggunakan Baut/Screw dan Dynabolt.
c. Material struktur rangka atap
Properti mekanis baja (steel mechanical properties)
- Baja mutu tinggi G550
- Tegangan leleh minimum 550 MPa
- Modulus elastisitas 2,1 x 105 MPa
- Modulus geser 8 x 104 MPa
Lapisan pelindung terhadap korosi (protective coating)
Lapisan seng dan alumunium dengan komposisi sebagai berikut :
- 55 % Alumunium
- 43,5 % Seng (Zinc)
- 1,5 % Silicon (Si)
- Ketebalan pelapisan 50 gr/m2 dan 150 gr/m2 (AZ 50-AZ 150)

d. Profil material
Rangka atap
Profil yang digunakan untuk rangka atap adalah profil lip channel
1. C 75.100 (tinggi profil 75 mm dan tebal dasar baja 0.75 mm) berat 1,29 kg/m’
Reng (U Type) 0,6 TCT

LAMPIRAN – PERSYARATAN HAL 15


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

2. Persyaratan Design
a. Desain rangka atap harus didukung oleh laporan analisis perhitungan yang akurat
serta memenuhi kaidah-kaidah teknik yang benar dalam perancangan standar batas
desain struktur baja cetak dingin (Limit State Cold Formed Steel Structure Design),
disertai juga dengan garansi struktur tersebut selama 15 tahun.
b. Kontraktor wajib menyerahkan mill certificate (sertifikat pabrik) dari material baja
yang akan digunakan serta dokumen data-data produk.

3. Persyaratan Pra Konstruksi


a. Kontraktor wajib meneliti kebenaran dan bertanggung jawab terhadap semua ukuran-
ukuran yang tercantum dalam gambar kerja. Pada prinsipnya ukran pada gambar
kerja adalah ukuran jadi/ finish.
b. Setiap bagian yang tidak memenuhi persyaratan yang tertulis disisni yang diakibatkan
oleh kurang teliti dan kelalaian kontraktor akan ditolak dan harus diganti, kewajiban
yang sama juga berlaku untuk ketidak cocokan, kesalahan maupun kekurangan lain
akibat kontraktor tidak teliti dan cermat dalam koordinasi dengan gambar pelengkap
dari Arsitektur, Struktur, Mekanikal dan Elektrikal. Pekerjaan perubahan dan tambah
dalam hal ini harus dikerjakan dengan biaya kontraktor dan tidak dapat dikalaim
sebagai biaya tambah.
c. Perubahan bahan/ detail karena alasan tertentu harus diajukan ke Konsultan
Manajemen Produksi dan Tim Perencanaa untuk mendapatkan persetujuan secara
tertulis. Semua perubahan yang disetujui dapat dilaksanakan tanpa adanya biaya
tambahan yang mempengaruhi kontrak, kecuali untuk perubahan yang
mengakibatkan pekerjaan kurang akan diperhitungkan sebagai pekerjaan tambah
kurang.
d. Sebaiknya sebanyak mungkin bahan untuk konstruksi baja ringan difabrikasi di
workshop, baik workshop permanent maupun workshop sementara. Kontraktor
bertanggung jawab atas semua kesalahan detail, fabrikasi dan ketetapan
pemasanagan semua komponen struktur konstruksi baja ringan.

LAMPIRAN – PERSYARATAN HAL 16


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

4. Persyaratan Konstruksi
Alat penyambung antar elemen rangka atap yang digunakan untuk fabrikasi dan instalasi
adalah maut menakik sendiri (self drilling screw) dengan spesifikasi sebagai berikut :
▪ Kelas ketahanan korosi minimum (Minimum Corrosion Rating) : class 2
▪ Ukuran baut untuk struktur rangka atap (Truss Fastener) adalah type 12-14x210,
dengan ketentuan sebagai berikut :

Diameter ulir : 12 Gauge (5,5 mm)


Jumlah ulir per inchi
(Threads Per Inch/TPI) : 14 TPI
Panjang : 20 mm
Ukuran kepala baut : 5/16” (8 mm hex. Socket)
Material : AISI 1022 heat treated carbon steel
Kuat geser rata-rata (shear average) : 8,8 KN
Kuat tarik minimum (tensile min) : 15,3 KN
Kuat torsi minimum (torque min) : 13,2 KNm

▪ Ukuran baut untuk struktur reng (batten fartener) adalah type 10-16x16, dengan
ketentuan sebagai berikut :
Diameter ulir : 10 Gauge (4,87 mm)
Jumlah ulir per inchi
(Threads Per Inch/TPI) : 16 TPI
Panjang : 16 mm
Ukuran kepala baut : 5/16” (8 mm hex. Socket)
Material : AISI 1022 heat treated carbon steel
Kuat geser rata-rata (shear average) : 6,8 KN
Kuat tarik minimum (tensile min) : 11,9 KN
Kuat torsi minimum (torque min) : 8,4 KNm

▪ Pemasangan jumlah baut harus sesuai dengan detail sambungan pada gambar kerja.

LAMPIRAN – PERSYARATAN HAL 17


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

▪ Pemasangan baut harus menggunakan alat bor listrik 560 watt dengan kemampuan
putaran alat minimal 2000 rpm.
▪ Pemotongan material :
- Pekerjaan pemotongan material baja ringan harus menggunakan peralatan
yang sesuai, alat potong listrik dan gunting, dan telah ditentukan oleh
pabrik.
- Alat potong harus dalam kondisi baik.
- Pemotongan material harus mengikuti gambar kerja.
- Bagian bekas irisan harus benar benar datar, lurus dan bersih.

5. Pelaksanaan
▪ Jarak kuda-kuda/gording maximal adalah 1,20 m, permukaan atas semua gording atau
rangka harus satu bidang sesuai dengan kemiringan atap yang direncanakan.
▪ Pemasangan Reng/topspan dengan jarak 38 cm.
▪ Atap dipasangkan ke rangka atap dengan cara dibaut/screw.
▪ Lisplank menggunakan bahan zincalum setara produk smarttrust dengan ukuran lebar
30 cm, tebal plat 2 mm.
Setelah Kuda-kuda baja ringan selesai dipasang dalam keadaan baik, kuat dan kokoh,
pelaksana harus memberitahukan dan meminta persetujuan dari konsultan pengawas sebelum
dipasangi penutup atap.

PASAL 23
PEKERJAAN PENUTUP ATAP

1. Bahan penutup atap khusus untuk bangunan menggunakan bahan atap spandex, berkualitas
baik, lepas dari cacat dan disetujui oleh Direksi

2. Bubungan atap menggunakan bubungan bahan bubungan genteng metal dan spandex untuk
bangunan penunjang lainnya dengan kualitas yang sama dengan penutup atap.

LAMPIRAN – PERSYARATAN HAL 18


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

3. Penutup atap terpasang harus menghasilkan bidang yang rata dan tidak bergelombang.

PASAL 24
PEKERJAAN LISTPLANK

1. Listplank bawah atap seluruhnya dibuat dari kayu kelas I dengan ukuran dan konstruksi dan
pelaksanaannya sesuai dengan gambar detail.

2. Kayu yang dipasang harus kayu yang tua, lurus, kering dan tanpa cacat serta telah disetujui
oleh Direksi.

3. Pemasangan listplank bawah atap harus menghasilkan bidang yang rata dan dijamin
kekuatannya, sambungan-sambungan harus betul-betul rapi dan tidak ada bagian yang
bergelombang.

4. Ujung-ujung yang kelihatan agar diketam rata dan halus, juga difinishing dengan cat kayu.

5. Pemasangan listplank kayu menggunakan bahan kayu kelas I dengan finishing ukiran cat
kilap

PASAL 25
PEKERJAAN LANTAI DAN DINDING

1. Lantai bangunan induk menggunakan keramik ukuran 60/60 cm, sedangkan warna akan
ditentukan lebih lanjut.
2. Lantai dan kamar mandi/WC menggunakan keramik ukuran 20/20 dan untuk dinding
menggunakan keramik ukuran 20/25 cm, sedangkan warna akan ditentukan lebih lanjut.

LAMPIRAN – PERSYARATAN HAL 19


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

3. Sebelum pasang keramik dicontohkan lebih dahulu kepada Pemimpin Kegiatan /Kuasa
Pengguna Anggaran/ Direksi. Pemasangan keramik harus lurus tidak boleh bergelombang,
dan nantinya yang sama jangan terlalu lebar, kolotannya yang betul-betul rapat.

PASAL 26
PEKERJAAN KOSEN, PINTU, JENDELA DAN LAIN-LAIN

1. Pekerjaan meliputi :
a. Pembuatan Kusen pintu, jendela, jaluasi dengan bahan alumunium 5 x 10 Cm ukuran jadi.
b. Pembuatan daun pintu rangka alumunium 3 / 10 Cm unuk ambang atas dan tengah sedangkan
ambang bawah 3,5/18 Cm.
c. Pemasangan alat-alat gantung seperti engsel pintu nylon Arch 4”, kunci tanam ex kuda terbang
putih 2 x putar, engsel jendela 3 inchi, kait angin  8 dan handle jendela (setiap pintu
dipasang engsel 3 buah).

2. Persyaratan Pelaksanaan Pekerjaan

PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA ALUMUNIUM


Umum
1) Lingkup Pekerjaan
- Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya, peralatan, dan alat-
alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, sehingga dapat tercapai
hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
- Pekerjaan ini meliputi seluruh kusen pintu, jendela dan louvre aluminium, seperti yang
dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar.
2) Pekerjaan seksi lain yang berkaitan
- Pekerjaan rangka plafond
- Pekerjaan listrik

LAMPIRAN – PERSYARATAN HAL 20


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

Bahan
1) Bahan :
- Bahan : Dari bahan Aluminium framing system ex YKK, Alcan.
- Bentuk profil : Sesuai shop drawing yang disetujui Perencana/Konsultan Pengawas.
- Warna Profil : Ditentukan kemudian (contoh warna diajukan Kontraktor).
- Lebar Profil : Tebal 4” (pemakaian lebar bahan sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.
- Pewarnaan : Natural Anodize sesuai standart produksi pabrik.
- Nilai Deformasi : Diijinkan maksimal 1 mm.
2) Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan syarat-syarat dari pekerjaan
aluminium serta memenuhi ketentuan-ketentuan dari pabrik yang bersangkutan.
3) Konstruksi kosen aluminium yang dikerjakan seperti yang ditunjukkan gambar termasuk
bentuk dan ukurannyaKosen-kosen Aluminium khususnya Pintu harus mampu untuk
menahan engsel-engsel pintu.
4) Ketahanan terhadap air dan angin untuk setiap type harus disertai hasil test, minimum 100
kg/m2.
5) Ketahanan terhadap udara tidak kurang dari 15 m3/hr dan terhadap tekanan air 15 kg/m2
yang harus disertai hasil Test.
6) Bahan yang akan diproses fabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu sesuai dengan bentuk
toleransi ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan dan pewarnaan yang dipersyaratkan.
Untuk keseragaman warna disyaratkan proses fabrikasi warna profil-profil sebelum harus
diseleksi secermat mungkin. Kemudian pada waktu fabrikasi unit-unit, jendela, pintu partisi
dan lain-lain, profil harus diseleksi lagi warnanya sehingga dalam tiap unit didapatkan warna
yang sama. Pekerjaan memotong, punch dan drill, dengan mesin harus sedemikian rupa
sehingga diperoleh hasil yang telah dirangkai untuk jendela, dinding dan pintu mempunyai
toleransi ukuran sebagai berikut :
- Untuk tinggi dan lebar 1 mm.
- Untuk diagonal 2 mm.
7) Accesssories
- Sekrup dari stainless steel galvanized kepala tertanam, weather strip dari vinyl, pengikat
alat penggantung yang dihubungkan dengan aluminium harus ditutup caulking dan
sealant.

LAMPIRAN – PERSYARATAN HAL 21


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

- Angkur-angkur untuk rangka/kosen aluminium terbuat dari steel plate tebal 2-3 mm,
dengan lapisan zink tidak kurang dari (13) mikron sehingga dapat bergeser
8) Bahan finishing
- Treatment untuk permukaan kosen jendela dan pintu yang bersentuhan dengan bahan
alkaline seperti beton, aduk atau plester dan bahan lainnya harus diberi lapisan finis dari
laquer yang jernih atau anti corrosive treatment dengan insulating varnish seperti
asphaltic varnish atau bahan insulation lainnya.

Pelaksanaan
a. Sebelum memulai pelaksaan Kontraktor diwajibkan meneliti gambar-gambar dan kondisi
dilapangan (ukuran dan peil lubang dan membuat contoh jadi untuk semua detail sambungan
dan profil aluminium yang berhubungan dengan sistem konstruksi bahan lain.
b. Prioritas proses fabrikasi, harus sudah siap sebelum pekerjaan dimulai, dengan membuat
lengkap dahulu shop drawing dengan petunjuk Perencana/Konsultan Pengawas meliputi
gambar denah, lokasi, merk, kualitas, bentuk, ukuran.
c. Semua frame/kosen baik untuk dinding, jendela dan pintu dikerjakan secara pabrikasi dengan
teliti sesuai dengan ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertanggung
jawabkan.
d. Pemotongan aluminium hendaknya dijauhkan dari material besi untuk menghindarkan
penempelan debu besi pada permukaannya. Didasarkan untuk mengerjakannya pada tempat
yang aman dengan hati-hati tanpa menyebabkan kerusakan pada permukaannya.
e. Pengelasan menggunakan non-activated gas (argon) dari arah bagian dibenarkan dalam agar
sambungannya tidak tampak oleh mata.
f. Akhir bagian kosen harus disambung dengan kuat dan teliti dengan sekrup, rivet, stap dan
harus cocok.
g. Pengelasan harus rapi untuk memperoleh kualitas dan bentuk yang sesuai dengan gambar.
h. Angkur-angkur untuk rangka/kosen aluminium terbuat dari steel plate setebal 2 - 3 mm dan
ditempatkan pada interval 600 mm.
i. Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup anti karat/stainless steel,
sedemikian rupa sehingga hair line dari tiap sambungan harus kedap air dan memenuhi
syarat kekuatan terhadap air sebesar 1.000 kg/cm2. Celah antara kaca dan sistem kosen
aluminium harus ditutup oleh sealant.

LAMPIRAN – PERSYARATAN HAL 22


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

j. Disyaratkan bahwa kosen aluminium dilengkapi oleh kemungkinan-kemungkinan sebagai


berikut :
- Dapat menjadi kosen untuk dinding kaca mati.
- Dapat cocok dengan jendela geser, jendela putar, dan lain-lain.
- Sistem kosen dapat menampung pintu kaca frameless.
- Untuk sistem partisi, harus mampu moveable dipasang tanpa harus dimatikan
- secara penuh yang merusak baik lantai maupun langit-langit.
- Mempunyai accessories yang mampu mendukung kemungkinan diatas.
k. Untuk fitting hard ware dan reinforcing materials yang mana kosen aluminium akan kontak
dengan besi, tembaga atau lainnya maka permukaan metal yang bersangkutan harus diberi
lapisan chormium untuk menghindari kontak korosi.
l. Toleransi pemasangan kosen aluminium disatu sisi dinding adalah 10 - 25 mm yang kemudian
diisi dengan beton ringan/grout.
m. Khusus untuk pekerjaan jendela geser aluminium agar diperhatikan sebelum rangka kosen
terpasang. Permukaan bidang dinding horizontal (pelubangan dinding) yang melekat pada
ambang bawah dan atas harus waterpass.
n. Untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoran udara terutama pada ruang yang
dikondisikan hendaknya ditempatkan mohair dan jika perlu dapat digunakan Synthetic rubber
atau bahan dari synthetic resin penggunaan ini pada swing door dan double door
o. Sekeliling tepi kosen yang terlihat berbatasan dengan dinding agar diberi sealant supaya
kedap air dan kedap suara.
p. Tepi bawah ambang kosen exterior agar dilengkapi flashing untuk penahan air hujan.

PEKERJAAN RANGKA PLAFOND HOLLOW METAL


Lingkup Pekerjaan
a. Meliputi tenaga kerja, peralatan, bahan-bahan yang berhubungan dengan pekerjaan rangka
plafond sesuai gambar.
b. Pemborong harus memberikan contoh-contoh yang akan dipasang.
c. Rangka langit-langit harus terpasang dengan baik, permukaan harus rata, garis vertikal dan
horizontalnya harus saling tegak lurus membentuk sudut 90 (sembilan puluh) derajat atau
sesuai disain. Jika terjadi lendutan atau kekurangan-kekurangan lain, Pemborong wajib

LAMPIRAN – PERSYARATAN HAL 23


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

memperbaiki, jika Pengawas memerintahkan dibongkar, Pemborong harus melaksanakannya


atas biaya Pemborong.
d. Pekerjaan rangka plafond meliputi : Pekerjaan rangka plafond metal hollow.

Bahan-bahan
a. Rangka metal hollow
b. Paku kayu dan baut dynabolt penguat rangka induk dan rangka anak.

Pelaksanaan Pekerjaan
a. Rangka plafond dibuat rata sesuai dengan gambar kayu rangka metal hollow.
b. Sebelum memasang Plafond, kontraktor wajib memeriksa bahwa kerangka untuk tumpuan
pemasangan telah sesuai dengan gambar, baik letak, bentuk maupun ukurannya
c. Seluruh struktur kerangka harus kuat hubungannya ditahan dengan baik oleh struktur
atap (kuda-kuda) dan dinding, sesuai ukuran dalam gambar rencana.
d. Langit-langit harus dilengkapi dengan manhole ukuran 60x60 cm atau menyesuaikan
keadaan. Letaknya ditentukan dalam gambar instalasi, usul dari Pemborong dan harus
mendapat persetujuan Pengawas.
e. Kerusakan langit-langit akibat penyambungan ruangan/bangunan, dilakukan penggantian
sesuai dengan gambar.
f. Rencana penggantung langit-langit harus sesuai dengan pola, gambar denah dan agar
diperhatikan benar-benar pengikat (fitting) dan peilnya.
g. Rangka harus datar (waterpass) sedang yang miring harus sesuai dengan gambar
detail arsitektur.
h. Pada pertemuan bidang langit-langit dengan dinding harus diperhatikan
pelaksanaannya dan harus sesuai dengan gambar.
i. Hubungan rangka utama dengan baja-baja struktural dilakukan dengan baut dan mur.

Contoh-contoh
a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Pemborong harus memberikan contoh-contoh bahan
untuk mendapatkan persetujuan Pengawas
b. Contoh-contoh yang telah disetujui oleh Pengawas, akan digunakan sebagai standard /
pedoman untuk memeriksa / menerima bahan yang dikirim oleh Pemborong ke lapangan.

LAMPIRAN – PERSYARATAN HAL 24


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

PEKERJAAN PENUTUP PLAFOND


Umum
1) Lingkup Pekerjaan
− Dalam pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya, peralatan dan
alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pekerjaan ini hingga dapat dicapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
− Pekerjaan ini dilakukan meliputi seluruh pemasangan plafond termasuk pemasangan list
plafond, sesuai yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk Direksi.
2) Pekerjaan seksi lain yang berkaitan
- Pekerjaan rangka plafond
- Pekerjaan listrik

Bahan
1) Bahan :
▪ Material : Gypsum
▪ Size : 600 x 1200 mm, atau sesuai dengan gambar.
▪ Tebal : 9 mm
▪ Material : Rangka holow alumunium
▪ Size : 4 x 4 cm dan 2 x 4 cm, atau sesuai dengan gambar.

2) Penutuplangit-langit :
▪ Digunakan calsiboard, gipsum Board, alumunium yang bermutu baik, yang telah
disetujui dalam arti ketebalan, mutu, jenis dan produk dari bahan tersebut.
3) Bahan finishing penutup plafond :
▪ Finishing penutup langit-langit yang digunakan cat dari bahan dasar cat yang bermutu
baik produk yang telah disetujui Direksi. Sebelum pengecatan semua
sambungan/pertemuan harus rata dan halus (ditreatment). Plafond & list plafond
gypsum ini difinish dengan cat.
▪ Warna dan corak sesuai gambar/ditentukan kemudian.
4) Lis plafond gipsum profil.

LAMPIRAN – PERSYARATAN HAL 25


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

Pelaksanaan
a. Sebelum Kontraktor melakukan pemesanan, terlebih dahulu mengajukan contoh dari bahan
kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan secara tertulis. Bahan penutup plafond yang
datang harus dalam pembungkus asli.
b. Bahan-bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan contoh-
contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi/ Pengawas.
c. Kontraktor harus menyerahkan 2 (dua) copy ketentuan dan persyaratan teknis operatif dari
pabrik sebagai informasi bagi Direksi.
d. Material lain yang tidak terdapat pada daftar di atas tetapi diperlukan untuk penyelesaian /
penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus benar-benar baru, berkualitas terbaik dari
jenisnya dan harus disetujui Direksi.
e. Batang-batang profil untuk rangka langit-langit yang dipasang dengan baik, lurus, rata, tidak
ada bagian yang bengkok atau melengkung, atau cacat-cacat lainnya, dan telah disetujui oleh
Direksi.
f. Seluruh rangka langit-langit digantungkan pada pelat beton dan dibuat sedemikian rupa
sehingga seluruh rangka dapat melekat dengan baik dan kuat pada pelat beton/rangka atap
dan tidak dapat berubah-ubah bentuk lagi.
g. Setelah seluruh rangka langit-langit terpasang, seluruh permukaan rangka harus rata, lurus
dan waterpas, tidak ada bagian yang bergelombang, dan batang-batang rangka harus saling
tegak lurus.
h. Bahan penutup langit-langit yang digunakan dengan ukuran sesuai gambar produk yang
dipakai.
i. Setelah dipasang, semua bidang plafon dicek levelnya serta rata permukaannya.
j. Pekerjaan ini dikerjakan oleh Pemborong yang berpengalaman dibawah supervisi/perwakilan
dari pabrik bersangkutan dan dengan tenaga-tenaga ahli.
k. Pada pekerjaan langit-langit perlu diperhatikan akan adanya pekerjaan lain yang dalam
pelaksanaannya sangat erat hubungannya dengan pekerjaan langit-langit seperti peletakan
lampu, diffuser, fire detector dan lain-lain.
l. Sebelum dilaksanakan pemasangan langit-langit, pekerjaan lain yang berada diatasnya harus
sudah terpasang dengan baik dan sempurna.

LAMPIRAN – PERSYARATAN HAL 26


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

m. Harus diperhatikan adanya disiplin lain diantaranya pekerjaan elektrikal dan perlengkapan
instalasiyangdiperlukan. Bila pekerjaan tersebut tidak tercantum dalam gambar rencana
langit-langit, harus diteliti dalam gambar Elektrikal, Plumbing, AC dan lain-lain.

PASAL 27
PEKERJAAN BESI, ENGSEL, KUNCI DAN LAIN-LAIN

1. Semua rangka atap harus diperkuat dengan beugel.

2. Balok tembok (murplaat) tiap-tiap jarak 1,20 m harus diberi angkur.

3. Tiap-tiap kusen pintu/jendela harus diberi angkur.

4. Penggantung daun pintu memakai 2 buah engsel dan dipasang sebuah kunci selot tanam
yang berkualitas baik, lengkap dengan pegangannya yang dapat dikunci dua kali putaran.

5. Sebelum penyerahan pertama dilaksanakan, semua peralatan tersebut diatas harus diberi
olie, agar semua alat-alat tersebut bisa berjalan dengan lancar.

6. Kaca untuk kamar mandi/WC menggunakan kaca putih (es).

7. Semua dinding tembok yang akan dicat sebelumnya harus diplamur dengan plamur tembok,
semua bidang permukaan dinding diplamur sampai rata dan dihaluskan dengan amplas
sampai halus dan rata kemudian dicat dengan cat tembok.

8. Warna cat tembok luar ataupun dalam akan ditentukan kemudian oleh Direksi.

LAMPIRAN – PERSYARATAN HAL 27


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

PASAL 28
BAHAN YANG DIGUNAKAN

1. Tanah Urug harus halus dan bersih dari daun kotoran dan kotoran-kotoran.

2. Pasir urug harus bersih dari brangkal-brangkal tanah dan kotoran-kotoran lainnya.

3. Pasir pasang dan pasir beton harus berasal dari sungai deras, berbutir kasar, bersih dari
segala kotoran dan tidak boleh mengandung Lumpur, sedangkan untuk pekerjaan beton,
segala kotoran dan tidak boleh mengandung Lumpur. Sedangkan untuk pekerjaan beton,
pasir harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam PBI 1955-1971.

4. PC untuk pekerjaan beton dan lain-lain menggunakan PC merk Nusantara atau sekualitas
yang memenuhi syarat dalam PBI 1955-1971.

5. Kerikil harus kerikil pecah dan harus memenuhi persyaratan beton PBI 1955-1971.

6. Batu belah pecah harus keras, tidak boleh berlubang, bersih dari kotoran-kotoran dengan
ukuran 15 – 25 Cm.

7. Batu bata harus keras dan matang, ukurannya harus sama besarnya.

8. Keramik harus berkualitas baik, lepas dari cacat, retak, dan warnanya harus rata.

9. Besi beton, bendrat harus memenuhi persyaratan yang tercantum dalam PBI 1955-1971
(tidak ada ukuran besi kurus/gemuk).

10. Air yang digunakan untuk campuran harus bersih, tidak mengandung unsur-unsur yang
merugikan pasangan.

11. Alumunium untuk kusen dan lainnya harus baik, lepas dari cacat dan retak-retak.

LAMPIRAN – PERSYARATAN HAL 28


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

12. Cat dinding dan cat kayu menggunakan cat mutu tinggi anti jamur dan mudah dibersihkan,
mengenai warna ditetapkan lebih lenjut setelah pelaksanaan

PASAL 29
PEKERJAAN CAT – CATAN

1. Semua kayu dan sambungan kayu yang dihubungkan dengan beton harus dimeni 2 (dua)
kali agar tidak terjadi karatan / korosi.

2. Kusen Kamar mandi/WC/Urinoir dicat, mula-mula dengan cat dasar didempul dan diplamur
kemudian dilapisi cat lagi, akhirnya dicat luar 2 (dua) kali dengan cat warna yang akan
ditentukan kemudian oleh Direksi.

3. Cat yang akan dipakai tidak boleh mengandung endapan yang sudah membatu, bila diaduk
keras menjadi homogen dapat dicatkan dengan mudah.

4. Warna cat harus asli dari kalengnya tidak dibenarkan menggunakan warna campuran.

5. Semua kayu yang akan dicat terlebih dahulu diamplas sampai halus dicat dengan menie 2
(dua) kali permukaan yang kelihatan dengan cat penutup sebanyak 3 (tiga) kali sampai baik.

6. Untuk bahan besi dan seng dicat dengan menie besi dahulu 2 (dua) kali permukaan yang
kelihatan dengan cat penutup sebanyak 3 (tiga) kali sampai baik.

7. Bahan menie, dempul dan plamur untuk listplank kayu harus menggunakan yang sesuai
dengan jenis pekerjaan.

8. Plafond gypsum dicat dengan cat tembok berkualitas baik, warna akan ditentukan kemudian.

9. Genteng metal yang digunakan harus baru, lepas dari cacat, dan lubang.

LAMPIRAN – PERSYARATAN HAL 29


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

10. Bubungan spandex harus berkualitas baik, matang sama ukurannya dan warnanya merata.

11. Cat menie dan cat tembok haruslah cat yang berkualitas baik.

12. Alat-alat penggantung dan pengunci haruslah barang-barang yang berkualitas baik menurut
ketentuan dan disetujui Direksi.

13. Kapur yang digunakan harus dari dari kapur yang berkualitas baik, dan memenuhi syarat-
syarat yang tecantum dalam N.I.7.

14. Bahan-bahan lain yang belum diuraikan dalam bestek ini haruslah bahan-bahan yang
berkualitas baik serta disetujui oleh Direksi.

15. Pemasangan dan penggunaan bahan yang tidak sesuai dengan syarat-syarat tersebut diatas
akan ditolak dan dikeluarkan atas perintah Direksi.

16. Apabila diperlukan pemeriksaan laboratorium atas bahan maka biaya pemeriksaan ditanggung
pemborong.

PASAL 30
PEKERJAAN PENUTUP

Penutup pekerjaan yang belum dijelaskan pada uraian-uraian tersebut diatas akan diuraikan
sebagai berikut :

1. Dilaksanakan didasarkan pada Gambar Rencana, Bill Of Quantity dan RKS yang menjadi
bagian tidak terpisahkan dari Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini.
2. Pelaksanaan berdasarkan Gambar kerja, syarat-syarat dan uraian dalam RKS ini, gambar
tambahan, petunjuk serta perintah K pada waktu atau sebelum berlangsungnya pekerjaan.

LAMPIRAN – PERSYARATAN HAL 30


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

Termasuk hal ini adalah pekerjaan-pekerjaan tambah/kurang yang timbul dalam pelaksanaan.
Namun demikian semuanya harus dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Kuasa Pengguna
Anggaran.
3. Perbedaan ukuran, bila terdapat perbedaan ukuran atau ketidak sesuaian antara :
- Gambar rencana dan detail, maka yang mengikat : gambar yang skalanya lebih besar.
- Bilamana terjadi perbedaan antara gambar dengan bestek harus dilaporkan kepada Kuasa
Pengguna Anggaran untuk mendapatkan persetujuan sebelum dilaksanakan.

LAMPIRAN – PERSYARATAN HAL 31

Anda mungkin juga menyukai