terhadap bahaya yg ditimbulkan dr berbagai bahan dlm lingkungan hidupnya.
Sistem imun terdiri dari :
1. Alamiah (non spesifik/natural/innate) 2. Didapat (spesifik/adaptive/acquired) SISTEM IMUN
NON SPESIFIK SPESIFIK
MEKANIK LARUT SELULAR HUMORAL / SELULAR /
SEL B SEL T MEKANIK LARUT SELULER HUMORAL SELULER kulit Biokimia : Fagosit : Sel B : Sel T : selaput lendir lisozim/keringat MN(Mono, Ma) IgG TH1 silia sekresi sebaceus PMN(Net,Eos) IgA TH2 batuk asam lambung sel NK IgM Ts/Tr/Th3 bersin laktoferin sel bast IgD Tdth asam neuraminik basofil IgE CTL/Tc Humoral : komplemen interferon CRP B. Imunoglobulin Respon imun adaptif ada 2 macam : ♦ Seluler (limfosit T/sel T). Mengalami pematangan di kelenjar timus. Bertanggung jawab thdp reaksi penolakan, hipersensitivitas, pertahanan thdp sel ganas. ♦ Humoral (antibodi imunoglobulin). Pematangan di sumsum tulang, disekresi oleh sel plasma (diturunkan sel B/ limfosit B). Zat yg memicu pembentukan antibodi disebut antigen (imunogen). C. Struktur Dasar Imunoglobulin
1. Terdiri dari 4 rantai polipeptida yg
disebut tetramer (L2H2), yaitu : - 2 rantai berat (Heavy chain/H) - 2 rantai ringan (Light chain/L)
Tersusun simetris, yg dihubungkan dgn
ikatan disulfida (interchain disulfide bonds) • Clone Selection Theory: – Sel pluripoten + Ag proliferasi Plasma cell (Ab) + memory cell CLONE SELECTION THEORY 2. Dipecah oleh Enzim papain mjd 3 fragmen : - Dua fragmen identik yg disebut Fab (fragmen antigen binding). Tiap Fab mrpkn fragmen yg univalen. Bagian ini dpt mengikat antigen di tmpt yg disebut epitop. - Fragmen ke3 tdk dpt mengikat antigen, tp dpt membentuk kristal Fc (fragmen crystallizable). Dipecah oleh enzim pepsin dan bersifat divalen. Tempat pemotongan oleh enzim papain Disbt regio engsel (antara CH 1 & CH2) Regio engsel : - fleksibel dan Fab > bebas bergerak - Bantu ikat tapak antigen yg terpisah & jarak yg bervariasi. 3. Rantai Ringan (L) Rantai ringan dibagi 2 sama besar : i. Regio variabel (VL), dekat terminal amino. ii. Regio konstan (CL), dekat terminal karboksil
Berdasar struktur pd rantai konstan, ada 2
macam rantai ringan : - Rantai kappa (k) - Rantai lambda (l) 4. Rantai Berat (H) - ¾ bagian dekat terminal karboksil disebut regio konstan (CH). - ¼ bagian dekat terminal amino disebut regio variabel (VH). Perbedaan bagian konstan, menyebabkan perbedaan ke 5 klas imunoglobulin (Ig) : - Ig G (gama/γ) : memiliki 3 domain CH. - Ig A (alpha/α) : memiliki 3 domain CH. - Ig D (delta/δ) : memiliki 3 domain CH. - Ig M (mu/μ) : memiliki 4 domain CH. - Ig E (etta/ε) : memiliki 4 domain CH. Aktivitas biologi ditentukan setelah antibodi berikatan dgn antigen : - fiksasi komplemen - perlekatan dgn sel makrofag - degranulasi sel mast - pelintasan transplasenta
Regio hipervariabel : (Copmplementary determining region)
- Disebut regio penentu komplementaris(CDRs) - Rantai L (VL) memiliki 3 CDR - Rantai H (VH) memiliki 4 CDR - Membentuk tempat pengikatan antigen • Daerah variabel dibagi 2 bag : hipervariabel (HV) dan framework (FR) • Disebut CDRs krn daerah ini merup bag yg mengalami kontak lgsg dg permukaan Ag, mpy panjang dan sekuen as amino yg berbeda pd Ab yg berbeda. D. Macam- Macam Imunoglobulin 1. Imunoglobulin G (Ig G) * Imunoglobulin terbanyak (75-80 %) * Dpt menembus jaringan plasenta * Dlm kolustrum dpt menembus mukosa usus * Mudah menyebar ke celah ekstra vaskuler * Menetralisir toksin, melekat & fagositosis * Terdapat dlm darah, cairan SSP, peritoneal * Manusia tda 4 sub kelas: Ig G1,Ig G2,Ig G3, Ig G4 * BM : 150.000 – 160.000 * Mengandung 2 – 4 % karbohidrat * Memiliki gerakan paling lambat 2. Imunoglobulin A (Ig A) - Terdapat dm serum sbg monomer7 Scdrg mbtk polimer dgn perantara polipeptida sbg rantai j mol BM 60.000 yg dsbt –t-piece terikat pd FC. - Mekanisme pertahanan thdp infeksi virus dan bakteri - Mengaktifkan komplemen melalui jalur alternatif - BM : 165.000 – 400.000 - Mengandung 5 – 10 % karbohidrat - Byk di saluran napas, cerna, kemih, air mata. - Pd air susu sbg Ig A sekretori (sIg A) 3. Imunoglobulin M (Ig M) - Berasal dr macroglobulin, dgn BM : 900.000. Memiliki rangkaian asam amino paling besar: 576 a amino - Rms pentamer(tda 5 sub unit mol 4 peptida - Dihub. Dgn rantai j - Mengandung 10 – 12 % karbohidrat - Antibodi pertama pd bayi yg baru lahir - Kadar tinggi pd infeksi akut - Fetus 12 mg sdh dpt mmbtk Ig M bl sel B dirangsang oleh infeksi IU sifilis, rubela toksolpasmosis 4. Imunoglobulin D (Ig D) - Ditemukan dgn kadar sedikit - Rentan thdp degradasi oleh proses proteolitik - Ditemukan bersama Ig M pd permukaan sel B sbg reseptor antigen - Peran belum jelas 5.Imunoglobulin E (Ig E) - Paling sedikit dlm serum - BM : 190.000 – 200.000 - Mudah diikat mastosit, basofil dan eosinofil - Dibentuk oleh sel plasma dlm selaput lendir saluran napas dan cerna - Tinggi pada alergi, infeksi parasit :skistosomiasis, trikinosis - Interaksi antigen dan Ig E menyebabkan pengeluaran zat yg vasoaktif, misal serotonin dan histamin E. Antigen ♦ ANTIGEN adalah ♦ = molekul yg dpt merangsang respon imun (=imunogen) ♦ = molekul yg dpt bereaksi dg Ab atau sel T yg sdh disensitisasi ♦ Antigen supaya bersifat imunogen syarat : - Molekul yg asing bagi host (allograft, heterograft, autograft, semakin jauh jarak spesies mkn imunogenik) - BM besar BM < 10.000 imunogen lemah BM > 100.000 imunogen yg poten - Memiliki susunan yg komplek Asam amino aromatik : phe, tyr, trp ♦ Makromolekul yg kecil tdk dpt memicu pembentukan antibodi disebut HAPTEN • Antigen (Ag) : asing/foreign/nonself • Imunogen : lebih umum, semua yg menimbulkan respon imun (mis. Ag-Ab) • Tolerogen : menimb toleransi imun, mis. Dietary protein oral tolerance • Hapten : senyawa/chemical dg BM kecil < 1 kD, tdk mampu menimb respon imun. Biasanya mdh bergab dg protein mbtk molekul besar • Hapten + protein Imunogenikrespon imun (+) • Mis. Salep kulit, kosmetik, penisilin EPITOP - PARATOP • Epitop/determinan antigen : bag dr Ag yg dpt membuat kontak fisik dg reseptor Ab, menginduksi pembentukan Ab, dpt diikat dg spesifik oleh bag dr Ab/reseptor Ab. • Paratop : bag dr Ab yg mengikat epitop. • RI dpt tjd thd semua gol bhn kimia KH, protein, asam nukleat. • Antigen poten alamiah terbanyak (urutan) : – Protein besar (BM. 40.000Da) – Kompleks polisakarida mikrobial – Glikolopid – Lipoprotein – Asam nukleat (autoimun tertentu) Pembagian Ag 1.Menurut Epitop : a.Unideterminan, univalen misal.Hapten b.Unideterminan, multivalen Polisakarida c.Multideterminan, univalen Protein d.Multideterminan, multivalen kimia kompleks 2.Menurut Spesifisitas a.Hetero-Ag (byk spesies punya) b.Xeno-Ag (spesies tertentu) c.Alo-Ag/Iso-Ag (spesifik individu dlm 1 spesies) d.Ag organ spesifik (organ tertentu) e.Auto-Ag (alat tubuh sendiri) Unideterminan, univalen Unideterminan, multivalen • Multideterminan, univalen Pembagian Ag 3. Menurut ketergantungan thd sel T a. Ag T dependen : perlu mengenalan oleh sel T dulu, utk bs menimbulkn respon Ab Ag protein b. Ag T independen : dpt merangsang sel B tanpa bantuan sel T utk m’bentuk Ab contoh : molekul besar polimerik yg dipecah tubuh scr perlahan2 (LPS, ficoll, dextran, levan, flagelin polimerik bakteri) Pembagian Ag 4. Menurut Sifat Kimiawi a. KH (polisakarida) : umumnya imunogenik Contoh : Glikoprotein bag permukaan sel mikroorganisme Polisakarida pd permukaan eritrosit RI gol drh ABO b. Lipid : biasanya tdk imunogenik, kec jk diikat protein pembawa (contoh : Sfingolipid) c. Asam Nukleat : tdk imunogenik kec jk diikat protein pembawa (heliks DNA bs menimbulk RI pd kasus autoimun LES) d. Protein : kebykn imunogenik, multideterminan dan univalen F. Pembentukan Antibodi
1. Virus yg masuk tubuh diendositosis oleh
makrofag. 2. Virus tsb membentuk fragmen yg merupakan benda asing bagi tubuh. Kmd fragmen dipresentasikan pd makrofag oleh protein MHC 3. Komplek tsb dpt mengenali sel T dan berikatan 4. Ikatan tsb mengaktivasi sel T secara selektif 5. Peristiwa ini dibantu oleh interleukin 6. Sel T menstimulasi perbanyakan diri dan sel pembantu melalui pengeluaran IL-2 7. Sel T mengambil alih fungsi. Sel T sitotoksik dpt mengenali perubahan sel2 tubuh, membawa fragmen virus pd reseptor, serta mengikatnya 8. Sel T sitotoksik mengeluarkan protein yg dpt melubangi membran sel dan membunuhnya 9. Sel T helper berikatan pd sel B yg telah dipresentasikan fragmen virus 10. Hal ini mengakibatkan perbanyakan sel B yg distimulasi oleh interleukin 11. Sel B matang menjadi sel plasma 12. Sel plasma mensekresi antibodi G. Respon Imun Primer dan Sekunder Antigen masuk pertama kali sampai timbul respon primer Ig M disebut lag phase. Ig M mencapai puncak ± 7 hr. 6-7 hr setelah pemaparan Ig G mulai naik dan Ig M mulai turun. ± 10-14 hari Ig G mencapai puncak dan Ig M sdh turun. Antigen yg ke2 masuk menimbulkan respon imun sekunder. Ig M dan Ig G naik cepat dan lag phase pendek. Ig M tdk melebihi respon primer, naiknya Ig G lbh tinggi dan lama drpd respon primer. Perbedaan ini disebabkan oleh sel B dan sel T memori Reaksi pembentukan antibodi dalam tubuh Gene rearrangement • Pengaturan ulang gen: mekanisme di mana segmen DNA bergerak dr 1 lokasi ke lokasi lainnya dlm genom, dan menggabungkan yg 1 dg yg lainnya shg dihslkan protein yg berbeda. • Merupakan regulasi tingkat DNA pd sintesis protein. • Tjd pd switching IgM IgG Immunoglobulin genes controlling
Promoter Variable region enhancer switch Ig constant region
OCTAMER TATA BOX OCTAMER S
C LEADER ATGCAAAT TATATAA Chromosome location of antigen receptor genes in human • Gene Chrom loc Immunoglobulin genes H Chain 14q32.3 L Chain Kappa 2p12 Lamda 22q11 T-cell receptor genes TCRa 14q11 TCRd 14q11 TCRb 7q35 TCRg 7p15 ALHAMDULILLAH