SKENARIO A BLOK 8
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN AJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tutorial yang berjudul “Laporan
Tutorial Skenario A Blok 8” sebagai tugas kompetensi kelompok.
Kami menyadari bahwa laporan tutorial ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan di masa mendatang.
Dalam penyelesaian laporan tutorial ini, kami banyak mendapat bantuan, bimbingan dan saran.
Pada kesempatan ini, kami ingin menyampaikan syukur, hormat, dan terimakasih kepada :
1. Tuhan yang Maha Esa, yang telah merahmati kami dengan kelancaran diskusi tutorial,
2. dr. selaku tutor kelompok A3,
3. Teman-teman sejawat FK Unsri, terutama kelas PSPD GAMMA 2017.
Semoga Tuhan memberikan balasan pahala atas segala amal yang diberikan kepada
semua orang yang telah mendukung kami dan semoga laporan tutorial ini bermanfaat bagi kita
dan perkembangan ilmu pengetahuan. Semoga kita selalu dalam lindungan Tuhan.
Penulis
DAFTAR ISI
SKENARIO …………………………………………………………….....………… 4
I. Klarifikasi Istilah ……………………………………………………………….….
II. Identifikasi Masalah ………………………………………….……………………
III. Analisis Masalah …………………………………………………………………
IV. Keterbatasan Ilmu Pengetahuan …………………………………………………
V. Kerangka Konsep …………………………………………………………………
VI. Sintesis ……………………………………………………………………………
VII. Kesimpulan ………………………………………………………………………
ii
KEGIATAN DISKUSI
Tutor : dr.
Moderator :
Sekretaris 1 : Fannysha Arrahma
Sekretaris 2 : Nanda Safira Alisa
Presentan :
Pelaksanaan : 14 Agustus 2018 (07.30-10.00 WIB)
16 Agustus 2018 (07.30-10.00 WIB)
3
SKENARIO
Seorang laki-laki berumur 32 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan demam yang
telah berlangsung 3 hari dan pembengkakan yang terasa nyeri pada lipat paha. Tidak ada keluhan
lain yang disampaikan. Tidak ada penyakit serupa dalam keluarga. Pasien bekerja sebagai petani
karet di daerah Banyuasin, bekerja dimalam hari untuk menyadap karet.
Pada pemeriksaan fisik umum didapatkan tampak sakit ringan, tensi 110/80, RR
24x/menit, temperatur 38C, nadi 100x/menit pemeriksaan. Pada pemeriksaan spesifik, kelenjar
limfe inguinale tampak benjolan (+) dan abcess (+) unilateral sebelah kiri. Tidak ada
pembengkakan kelenjar limfe area lain.
Setelah melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan lab, dokter kemudian memberikan
obat berupa DEC yang diminum selama 12 hari. Dokter puskesmas juga akan bekerja sama dengan
dinas terkait, rencana untuk mengadakan program pemeriksaan massal sediaan darah jari pada
lokasi tempat tinggal pasien.
4
I. Klarifikasi istilah
5
II. Identifikasi Masalah
6
6. Dokter kemudian memberikan obat berupa Sesuai V
DEC yang diminum selama 12 hari. Dokter
puskesmas juga akan bekerja sama dengan
dinas terkait, rencana untuk mengadakan
program pemeriksaan massal sediaan darah
jari pada lokasi tempat tinggal pasien.
2. Pasien bekerja sebagai petani karet di daerah Banyuasin, bekerja dimalam hari
untuk menyadap karet.
a. Apa hubungan pekerjaan dan waktu bekerja pasien dengan penyakit yang di derita?
b. Bagaimanakah pengaruh suatu daerah terhadap penyebaran suatu parasit?
c. Apa saja parasit yang terdapat di daerah perkebunan dan mungkin menyebabkan
penyakit pada pasien?
d. Apakah ada riwayat epidemi di daerah Banyuasin?
7
3. Pada pemeriksaan fisik umum didapatkan tampak sakit ringan, tensi 110/80, RR
24x/menit, temperatur 38C, nadi 100x/menit pemeriksaan.
a. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan fisik umum yang dialami pasien?
4. Pada pemeriksaan spesifik, kelenjar limfe inguinale tampak benjolan (+) dan abcess
(+) unilateral sebelah kiri. Tidak ada pembengkakan kelenjar limfe area lain.
a. Bagaimana struktur anatomi dari kelenjar limfe inguinale?
b. Bagaimana fisiologi dari kelenjar limfe inguinale?
c. Bagaimana pengaruh dari adanya benjolan dan abcess pada fungsi kelenjar limfe
inguinale?
d. Apa hubungan penyakit yang dialami pasien dengan adanya benjolan dan abcess
unilateral sebelah kiri?
e. Mengapa benjolan hanya terjadi pada kelenjar limfe inguinale?
f. Bagaimana mekanisme terbentuknya benjolan dan abcess pada kelenjar limfe
inguinale?
g. Bagaimana cara melakukan pemeriksaan fisik kelenjar limfe inguinale?
8
h. Apa saja teknik pemeriksaan tinja yang dapat dilakukan untuk mengidentifikasi
parasit?
i. Bagaimana teknik pewarnaan giemsa?
j. Bagaimana teknik pemeriksaan apusan darah jari?
6. Dokter kemudian memberikan obat berupa DEC yang diminum selama 12 hari.
Dokter puskesmas juga akan bekerja sama dengan dinas terkait, rencana untuk
mengadakan program pemeriksaan massal sediaan darah jari pada lokasi tempat
tinggal pasien
a. Mengapa obat yang diberikan hanya DEC?
b. Bagaimana cara kerja obat DEC membasmi parasit?
c. Mengapa diakan program pemeriksaan massal sediaan darah jari pada lokasi tempat
tinggal pasien dan bagaimana cara melakukannya?
d. Mengapa obat DEC harus diminum selama 12 hari?
e. Bagaimana cara pencegahan penularan penyakit tersebut?
9
What I
Learning How I learn
What I know What I don’t know Have to
Issues
prove
Jurnal,
internet,
-
Kamus Saku
Kedokteran
Dorland
-
Edisi 29,
dan.
V. Kerangka Konsep
VI. Sintesis
VII. Kesimpulan
Daftar Pustaka
10
11