Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Pengambilan Sampel


Lokasi kegiatan Praktek Belajar Lapangan (PBL) bertempat di PT.
Malakasari Nisshinbo Denim Industri yaitu pada tanggal 1 April 2018 – 30 Juni
2018.
3.2 Metode Pengumpulan Data
3.2.1 Analisis Data
Analisis data hasil kegiatan pengumpulan data primer dan sekunder tentang
sanitasi industri dan hasil observasi selanjutnya dianalisis dengan kegiatan sebagai
berikut :
1. Seleksi Data
Yaitu melakukan pemeriksaan terhadap semua data yang telah
terkumpul, dengan maksud untuk menghindari adanya kekeliruan dalam
pengisian lembar observasi.
2. Klasifikasi Data
Yaitu melakukan pengelompokan atau klarifikasi sebagai jawaban
dari data yang diperoleh menurut aspek yang sama.
3. Tabulasi Data
Adalah kegiatan mentabulasi data yang telah diklarifikasi
menggunakan tabulasi frekuensi, sehingga diperoleh frekuensi data dari setiap
pertanyaan.

3.2.2 Instrumen Pengumpul Data


Intrumen pengumpul data yang digunakan adalah :
a. Lembar Observasi
Dilakukan untuk pemeriksaan Penyehatan Udara di PT.
Malakasari Nisshinbo Denim Industri.

1
3.2.3 Tenaga Pengumpul Data
Pengumpulan data di PT. Malakasari Nisshinbo Denim Industri
dilakukan oleh 3 orang dan dibantu oleh HRD di PT. Malakasari Nisshinbo
Denim Industri Ketiga orang tersebut merupakan mahasiswa dan mahasiswi
Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Bandung, yaitu :

Firda Siti Nurfahrida P17333117457

Putri Patwa Dinna, NS P17333117458

Yuda Bangkit P17333117449

3.3 Pengambilan Sampel


Pengukuran yang kami lakukan adalah sebagai berikut :
3.3.1 Pengukuran Fisik Udara
A. Pengukuran Kebisingan
 Nama Alat :
Sound Level Meter

 Prinsip :

Tingkat tekanan bunyi diukur dengan alat sound


level meter yang mempunyai kelengkapan Leq A
dengan rentang waktu tertentu pada pembobotan
waktu S. Tekanan bunyi menyentuh membran
mikropon pada alat, sinyal bunyi diubah menjadi
sinyal listrik dilewatkan pada filter pembobotan
(weighting network), sinyal dikuatkan oleh
amplifier diteruskan pada layar hingga dapat
terbaca tingkat intensitas bunyi yang terukur.
 Lokasi Pengukuran :
1. Office
a. Ruang HRD

2
b. Laboratorium
c. Ruang Pemeriksaan Sampel
d. Ruang Pencucian (Washing)
2. Ruang Produksi
a. Ruang Ka. Produksi
b. Ruang Persiapan
c. Ball warper
d. Rope Dyeing 1
e. Rope Dyeing 2
f. Laboratorium Rope Dyeing
g. Long Chain Beamer (LCB)
h. Sizing
i. Weaving
j. Ruang Admin Weaving
k. Ruang Finishing
l. Ruang admin finishing
m. Gudang akhir
 Waktu Pengukuran :
Pengukuran dilakukan pada jam kerja.

 Penentuan Titik Sampel :


Titik sampel berupa titik dimana pegawai terpapar
kebisingan mesin disamatik dan furan yang
memiliki intensitas kebisingan yang cukup tinggi.
 Metoda pengukuran :
Metoda pengukuran yang digunakan adalah Cara
Sederhana, yaitu dengan sebuah sound level meter
biasa diukur tingkat tekanan bunyi dB (A) selama
10 (sepuluh) menit untuk tiap pengukuran.
Pembacaan dilakukan setiap 5 (lima) detik.
 Cara Kerja :

3
1. Persiapkan alat yang akan digunakan. Lakukan
uji fungsi alat dan kalibrasi alat.
2. Operasikan alat dengan meletakkannya pada
titik yang sudah ditentukan.
3. Posisikan alat dengan ketinggian +1,5 meter
dan kemiringan 45⁰.
4. Geserkan tombol on/off ke arah on.
5. Kalibrasi alat dengan menggeser tombol
weighting ke call kemudian putar dengan
obeng (jika alat manual) sampai angka pada
display menunjukkan nilai 94 dB.
6. Tentukan skalanya (skala A = pengukuran
terhadap lingkungan).
7. Kemudian tentukan range 50-100.
8. Tentukan respons ke F (Fast= pengukuran
setiap lima detik sekali).
9. Lakukan pengukuran sebanyak satu kali
pengukuran setiap lima detik sekali dan data
yang diambil sebanyak 200 data.
10. Catat hasil pengukuran pada tabel observasi
kebisingan.
 Cara Pembacaan :
Pembacaan alat dilakukan secara langsung pada
display.

 Cara Mengkalibrasi :

a. Hidupkan kalibrator dan sound level meter.


b. Putar tombol penyetel, dan atur tingkat tekanan
suara.

4
c. Pastikan kalibrator berada pada sound level
meter yang benar.
d. Lalu sesuaikan sound level meter untuk
memperoleh hasil yang benar.

B. Pengukuran Pencahayaan
 Nama Alat :
Lux Meter
 Prinsip :
Pengukuran intensitas penerangan ini memakai
alat lux meter yang hasilnya dapat langsung
dibaca. Alat ini mengubah energi cahaya menjadi
energi listrik, kemudian energi listrik dalam
bentuk arus digunakan untuk menggerakan jarum
skala. Untuk alat digital, energi listrik diubah
menjadi angka yang dapat dibaca pada layar
monitor.
 Lokasi Pengukuran :
1. Office
a. Ruang HRD
b. Laboratorium
c. Ruang Pemeriksaan Sampel
d. Ruang Pencucian (Washing)
2. Ruang Produksi
a. Ruang Ka. Produksi
b. Ruang Persiapan
c. Ball warper
d. Rope Dyeing 1
e. Rope Dyeing 2
f. Laboratorium Rope Dyeing
g. Long Chain Beamer (LCB)

5
h. Sizing
i. Weaving
j. Ruang Admin Weaving
k. Ruang Finishing
l. Ruang admin finishing
m. Gudang akhir

 Teknik pengukurannya :
a. Bidang kerja dibagi menjadi tiga zona
kemudian pada masing-masing zona diukur
intensitas cahayanya.
b. Intensitas pencahayaan lokal diperoleh dari
rata-rata hasil pengukuran di beberapa zona.
 Cara Pengukuran :
1. Persiapkan alat yang akan digunakan.
2. Bacalah petunjuk penggunaan alat sebelum
alat dioperasikan.
3. Tentukan titik sampling untuk pengukuran
pencahayaan ruangan kerja.
4. Geserkan tombol on/off ke arah on kemudian
tentukan mode/ skalanya ( jika skala a hasil
dikali 1 (x1), b 10 (x10), c 100 (x100).
5. Kalibrasi alat dengan cara menutup sensor
cell dengan bahan yang tidak tembus cahaya
dan pastikan angka pada display
menunjukkan nilai “0”.
6. Arahkan sensor cell ke atas atau ke sumber
cahaya.
7. Lakukan pengukuran sebanyak 3 kali pada
setiap titik.

6
8. Lihat angka digital pada display / monitor
hingga konstan.
9. Catat hasil pada tabel pengamatan .
 Cara Pembacaan :
Pembacaan alat dilakukan secara langsung. Bila
satuan alat dalam Foot candle, maka perlu
dikonversi pada lux dimana 1 lux = 10 fc.

e. Pengukuran suhu dan kelembaban


 Nama Alat :
Thermohygro Meter
 Prinsip :
Probe yang diangkat setinggi kepala akan
mendeteksi partikel-pertikel air yang ada dalam
suatu ruangan dan merubahnya dalam bentuk
angka.
 Lokasi Pengukuran :
3. Office
f. Ruang HRD
g. Laboratorium
h. Ruang Pemeriksaan Sampel
i. Ruang Pencucian (Washing)
4. Ruang Produksi
n. Ruang Ka. Produksi
o. Ruang Persiapan
p. Ball warper
q. Rope Dyeing 1
r. Rope Dyeing 2
s. Laboratorium Rope Dyeing
t. Long Chain Beamer (LCB)
u. Sizing

7
v. Weaving
w. Ruang Admin Weaving
x. Ruang Finishing
y. Ruang admin finishing
z. Gudang akhir
 Penentuan titik sampel :
Tujuan pengukuran suhu dan kelembaban adalah
untuk mengukur intensitas ruang kerja, maka titik
sampel yang diambil berupa titik ruangan.

 Cara Pengukuran :
a. Siapkan alat termohigrometer.
b. Cek apakah baterai telah terpasang dengan
benar dan memiliki daya.
c. Tekan tombol on, setelah itu tunggu hingga
lima menit, maka termohigrometer
menunjukkan angka pengukuran. Angka di
atas menunjukkan hasil pengukuran suhu
udara.
d. Catat hasil pengukuran kelembaban dan suhu.
e. Ambil data sebanyak 3 kali data yang konstan.
f. Untuk mereset hasil tekan tombol clear.
g. Matikan alat

 Hal yang diperhatikan :


a. Jauhkan logam (yang merangsang kelembaban
dan suhu) dengan tangan si pengukur.
b. Lokasi dibagi menjadi tiga bagian (titik 1, titik
2, dan titik 3)

3.3.2 Pengukuran Kimia Udara

8
Untuk Pemeriksaan Parameter Kimia di PT. Asia Pacific Fibers
dilakukan oleh Pihak ketiga yaitu UNILAB

3.4. Jadwal Kegiatan

“TERLAMPIR”

Anda mungkin juga menyukai