BAB 1
LATAR BELAKANG
Oleh karena itu, kesehatan ibu dan anak menjadi salah satu hal yang perlu
yaitu anak. Sehingga untuk mendapatkan calon penerus bangsa yang mampu
memberikan manfaat bagi bangsa, ibu dan anak haruslah selalu sehat. Setiap tiga
menit, di manapun di Indonesia, satu anak meninggal dunia. Selain itu, setiap jam,
satu perempuan meninggal dunia ketika melahirkan atau karena sebab-sebab yang
Jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) sangat tinggi di dunia, tercatat 800
perempuan meninggal setiap hari akibat komplikasi kehamilan dan kelahiran anak.
Pada tahun 2013 lebih dari 289.000 perempuan meninggal selama dan setelah
kehamilan dan persalinan (WHO, 2014). Lima penyebab utama kematian ibu di
infeksi, partus lama/macet dan abortus. Kematian ibu di Indonesia tetap didominasi
oleh tiga penyebab utama kematian yaitu perdarahan, hipertensi dalam kehamilan
dan infeksi. Proporsi ketiga penyebab kematian ini telah berubah, dimana
tahun 2013 disebabkan oleh hipertensi dalam kehamilan, perdarahan 30,3% infeksi
2
7,3%. (Kemenkes RI, 2016). Penurunan AKI di Indonesia terjadi sejak tahun 1991
sampai dengan 2007, yaitu dari 390/100.000 KH menjadi 228/100.000 KH. Survei
yang signifikan yaitu menjadi 359 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. AKI
kembali menujukkan penurunan pada tahun 2015 menjadi 305 kematian ibu per
Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Sulawesi Tengah Pada tahun 2014
kematian ibu pada tahun 2014 adalah kasus pendarahan (40,2%) hipertensi dalam
kehamilan sebanyak (23,4%) infeksi Sebanyak (5,6%), Partus lama (1,9%) dan
penyebab lain – lain sebayak 28,9%. AKI di Kabupaten Poso pada tahun 2015
Kabupaten Poso penyebab utama kematian ibu pada tahun 2016 adalah perdarahan
22%, eklamsi 45%, infeksi 11%, lain – lain 22% ( Dinkes Kab Poso, 2016). AKI
22,23/1000 kelairan hidup. Berdasarkan data yang di peoleh dari Dinas Kesehatan
Provinsi Sulawesi Tengah pada tahun 2014 tidak terjadi peningkatan yang
signifikan pada AKB dari tahun 2013 yaitu 10,2/1000 kelahiran hidup menjadi
10,4/1000 kelahiran hidup pada tahun 2014. Penyebab kematian bayi di karenakan
berat bayi lahir rendah (BBLR), asfiksia, dan kelainan kongenital. AKB di
3
Kabupaten Poso tahun 2015 berjumlah 46 bayi, Pada tahun 2016 mengalami
prematur, asfiksia, distosia bahu, IUFD, diare, dan gemelli . AKB di wilayah kerja
puskesmas Tambarana berjumlah 1 bayi, yang disebabkan oleh BBLR (Data KIA
kematian ibu hingga dibawah 70/100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi
meningkatkan peran aktif suami (suami Siaga), keluarga dan masyarakat dalam
alat atau obat kontrasepsi pasca persalinan. Selain itu, program P4K juga
dan bayi yang dilahirkan oleh tenaga kesehatan terampil termasuk skrining status
imunisasi tetanus lengkap pada setiap ibu hamil. Kaum ibu juga didorong untuk
selama 6 bulan.
4
promotif dan preventif sama pentingnya dengan upaya kuratif dan rehabilitatif
pada setiap siklus kehidupan dan pada setiap level pelayanan. Keberhasilan upaya
kesehatan ibu, di antaranya dapat dilihat dari indikator AKI. Indikator ini tidak
hanya mampu menilai program kesehatan ibu, terlebih lagi mampu menilai derajat
wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun. Cakupan K4 adalah cakupan ibu hamil
yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar paling sedikit
empat kali dengan distribusi waktu 1 kali pada trimester ke 1, satu kali pada
trimester ke 2 dan 2 kali pada trimester ke 3, di suatu wilayah kerja pada kurun
terhadap ibu hamil dan tingkat kepatuhan ibu hamil dalam memeriksakan
K1, maupun cakupan K4, cakupan K1 pada tahun 2015 mencapai 95,75% maupun
pelayanan ibu hamil K1 pada tahun 2015 83,82 %, K4 71,07% belum mencapai
cakupan pelayanan K1 sebanyak 92% pada tahun 2015 K4 sebanyak 82%. Pada
tahun 2016 mengalami penurunan cakupan K1 86% dan cakupan K4 75% belum
memenuhi target Kabupaten sebesar 95% ( Dinkes Kab Poso, 2016). Di wilayah
kerja Puskesmas Tambarana tercatat jumlah Bumil pada tahun 2016 yaitu sebanyak
363 ibu hamil. Cakupan bumil yang pertama kali di priksa kehamilannya K1 adalah
254 ibu hamil atau 70% cakupan K4 sebanyak 244 ibu hamil atau 67,2% (Data
ibu bersalin di ukur melalui indikator presentasi persalinan di tolong oleh tenga
90,88% pada tahun 2013, menjadi 88,55% pada tahun 2015 (kemenkes RI,2016).
tersebut belum memenuhi target (renstra) 75%, di Kabupaten Poso cakupan Pn pada
6
tahun 2016 sebesar 77,6% belum memenuhi target Kabupaten 90% (Dinkes Kab
Poso 2016). Di wilayah kerja Puskesmas Tambarana yang bersalin pada tahun 2016
yaitu 216 ibu bersalin oleh Nakes 62,4% kebijakan Kementerian kesehatan dalam
dekade terakhir menekankan agar setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
dalam rangka menurunkan kematian ibu dan kematian bayi. Namun demikian,
Cakupan KF3 adalah cakupan kunjungan nifas, data cakupan KF3 di Indonesia
dalam kurun waktu 1 tahun terakhir mengalami kenaikan dari 86,41% pada tahun
2014 mencapai 87,6 % pada tahun 2015 (Kemenkes RI, 2016). Cakupan KF3 di
Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2015 yaitu sebesar 70,82% (Kemenkes RI, 2016).
Cakupan KF3 di Kabupaten Poso pada tahun 2016 yaitu 73% belum memenuhi
target Kabupaten 90% (Dinkes Kab Poso,2016). cakupan KF3 di wilayah kerja
Indonesia tahun 2015 sebesar 83,67%. Capaian KN lengkap di Indonesia pada tahun
2015 sebesar 77,31% Capaian ini sudah memenuhi target Renstra tahun 2015 yang
sebesar 75% (Kemenkes RI, 2016). Cakupan KN1 di Provinsi Sulawesi Tengah masih
sangat rendah pada tahun 2015 yaitu sebesar 51,90% cakupan KN lengkap yaitu
sebesar 41,18 % belum mencapai target Renstra 2015 (Kemenkes RI, 2016). Di Kota
7
Poso cakupan KN1 pada tahun 2016 yaitu 75%, cakupan KN lengkap 70% belum
memenuhi target Kabupaten sebesar 90%. (Dinkes Kab Poso,2016). Di wilayah kerja
Puskesmas Tambarana tahun 2016 cakupan KN1 sebesar 100 % capaian KN lengkap
2015 13,46% angka ini lebih rendah dibandingkan capaian tahun 2014 yang sebesar
16,51%. Capaian KB baru terhadap pasangan usia subur di Provinsi Sulawesi Tengah
sebesar 14,38%. Sebagaian besar peserta KB baru maupun KB aktif memilih suntikan
dan pil sebagai alat Kontrasepsi (Profil Kesehatan, 2015). Di Kabupaten Poso jumlah
PUS 38,318, jumlah PUS yang menggunakan KB aktif 31,730, KB baru 2,956.
Jumlah KB akif pada tahun 2016 sebesar 73,3%. Di wilayah kerja puskesmas
Tambaranan jumlah PUS 3001, jumlah PUS yang menggunakan KB aktif 1999 atau
kesehatan ibu dan anak (KIA) sehingga masih terjadinya AKI dan AKB di wilayah
kerja Puskesmas Tambarana. Hal ini mendorong peneliti untuk melakukan Asuhan
hamil dan janin, mengidentifikasi secara dini penyulit-penyulit yang tejadi dalam
kesehatan ibu dan anak mulai dari masa kehamilan, masa persalinan, masa nifas, bayi
baru lahir dan KB yang bertujuan untuk menekan dan menurunkan AKI dan AKB,
B. Rumusan Masalah
persalinan, masa nifas, dan asuhan bayi baru lahir serta keluarga berencana pada
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
SOAP.
2. Tujuan Khusus
a. Dilakukannya pengkajian data subjekif pada ibu hamil, bersalin, nifas bayi
bayi baru lahir, dan keluarga berencana pada Ny K umur 21 tahun di Desa
c. Dilakukannya analisa pada ibu hamil, bersalin, nifas bayi baru lahir, dan
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Puskesmas
3. Bagi Penelitti
komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru, dan keluarga
berencana.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Kehamilan
a. Pengertian
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lama hamil
normal adalah 280 hari, (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari
b. Etiologi
1) Ovum
2) Sperma
bagian kepala, badan dan ekor. Sperma yang sudah matur berada di
c. Tanda-tanda kehamilan
c) Pigmentasi kulit
d) Cloasma Gravidarum
f) Varices
g) Payudara tegang
h) Sering kencing
a) Perut membesar.
d. Perubahan fisiologi
1. Sistem Reproduksi
selama kehamilan.
Tabel 2.1
Perubahan mamae selama kehamilan
Umur Kehamilan Perubahan
3 – 4 minggu Rasa penuh pada payudara
6 minggu Terjadi pembesaran dan sedikit nyeri
Pelebaran pembuluh darah vena disekitar
8 minggu
mamae, kelenjar Montgomery mulai tampak
12 minggu Penggelapan disekitar aerola dan putting
16 minggu Colostrum sudah mulai dikeluarkan
Sumber : Sari dkk, 2015
3) Tinggi fundus uteri (cm) yang normal harus sama dengan umur kehamilan
Tabel 2.2
TFU menurut MC. Donald
Usia Kehamilan
Tinggi Fundus Uteri
(minggu)
22-28 24-25 cm di atas simfisis
28 26,7 cm di atas simfisis
30 29,5-30 cm di atas simfisis
32 29,5-30 cm di atas simfisis
34 31 cm di atas simfisis
36 32 cm di atas simfisis
38 33 cm di atas simfisis
40 37,7 cm di atas simfisis
Sumber : Sarwono dalam Sari dkk, 2015
Jika hasil pengukuran berbeda 1-2 cm masih dapat ditoleransi, tapi jika
besar.
Selain pengukuran TFU menurut MC. Donald ada juga pengukuran tinggi
Tabel 2.3
Perubahan TFU menurut Spiegelberg
TFU
Usia Kehamilan
Tinggi Fundus Uteri dalam
(Minggu)
(cm)
12 1- 2 jari di atas simfisis 12
16 Pertengahan pusat simfisi 16
20 3 jari dibawah pusat 20
24 Setinggi pusat 24
28 3 jari diatas pusat 28
32 Pertengahanpusat-prosesus xiphoideus (px) 32
36 3 jari dibawah prosesus xiphoideus (px) 36
40 2-3 jari bawah px 40
Sumber : Sari dkk, 2015.
2) Sistem Endokrin
3) Sistem Kekebalan
Kadar imunologik tidak berubah pada kehamilan. Kadar antibodi ibu yang
janin di dalam uterus dan periode neonatal dini dan merupakan satu-
4) Sistem Perkemihan
Bila satu organ membesar, maka organ lain akan mengalami tekanan,
kehamilan. Ibu akan merasa lebih sering buang air kecil. Pada akhir
kehamilan, bila kepala janin mulai turun ke bawah pintu atas panggul,
keluhan sering BAK akan timbul karena kandung kemih akan tertekan
5) Sistem Pencernaan
terjadi pada kehamilan akibat konstipasi dan naiknya tekanan vena – vena
di bawah uterus termasuk vena hemoroidal. Selain itu perut kembung juga
terjadi karena adanya tekanan uterus yang membesar dalam organ perut
koksigis bergeser kearah belakang sendi panggul yang tidak stabil. Pada
17
ibu hamil, hal ini juga menyebabkan sakit pinggang. Postur tubuh wanita
bahu lebih tertarik ke belakang dan tulang lebih melengkung, sendi tulang
beberapa wanita.
7) Sistem Kardiovaskuler
Tekanan sistolik turun 5-10 mmHg dan diastolik 10-15 mmHg pada
sedikit demi sedikit naik dan kembali kepada tekanan darah sebelum
hamil pada saat aterm. Sedangkan kadar hemoglobin normal pada ibu
8) Sistem Integumen
kusam hingga mengenai payudara dan paha, perubahan ini disebut striae
gravidarum, pada garis tengah abdomen (linea alba) akan menjadi hitam
kecoklatan (linea nigra). Perubahan warna kulit juga muncul pada wajah
umur kehamilan trimester III kenaikan berat badan sekitar 6 kg atau 0,3
Tabel 2.4
Kemungkinan Penambahan Berat Badan
Jaringan dan Cairan Berat (gram)
Janin 3400
Plasenta 650
Cairan amnion 800
Peningkatan berat uterus 970
Peningkatan berat payudara 405
Peningkatan volume darah 1450
Cairan ekstra seluler 1480
Lemak 3345
Sumber : Sari dkk, 2015
Ibu hamil dianjurkan untuk bernafas lebih cepat. Pada akhir kehamilan,
sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya.
19
bayi.
di bawah tulang payudara. Kadar progesteron yang tinggi dan rahim yang
uluhati. Sesak nafas atau nyeri di iga bagian bawah terjadi karena rahim
menekan diafragma dan iga. Varises di kaki, wasir, dan pergelangan kaki
dalam perut. Menurunnya aliran darah dari anggota gerak bawah, dan efek
disebabkan oleh janin, sakit punggung menjadi sesuatu yang sering terjadi.
Diakhir kehamilan sering kali timbul kecemasan, tidur yang tidak nyenyak,
kelelahan dan ketidak nyamanan biasa yang muncul karena harapan akan
pada usia kehamilan setelah 22 minggu biasanya lebih banyak dan lebih
muncul pada muka dan tangan bengkak tidak hilang setelah istirahat,
bengkk di sertai dengan keluhan fisik laiinya seperti sakit kepala yang
hebat mata kabur dll. Hal ini merupakan pertanda anemia, gagal janung
3) Deman tinggi. Demam tinggi biasanya terjadi karena infeksi dan malaria.
janin.
21
gerakan dalam priode 12 jam, artinya jika bayi kurang dari 10 kali dalam
12 jam hal ini menunjukan adanya sesuau hal yang patologis pada bayi
tersebut .
III:
1) Oksigen
Seorang ibu hamil sering mengeluh tentang rasa sesak dan pendek nafas.
hamil trimester III perlu melakukan latihan nafas melalui senam hamil,
tidur dengan bantal yang lebih tinggi, makan tidak terlalu banyak, dan
2) Nutrisi
Pada saat hamil ibu harus makan makanan yang mengandung nili gizi
bermutu tinggi meskipun, gizi ibu hamil harus di tingkatkan hingga 300
mengandung protein zat besi dan minum cukup cairan. Asupan makanan
22
menurunya nafsu makan dan sering timbul mual dan muntah . pada
juga zat pembangun dan zat pengatur seperti lauk pauk sayur sayuran dan
3) Personal Hygiene
terutama pada ibu yang kekurangan kalsium.rasa mual selama masa hamil
Karies gigi .
4) Pakaian
payudara, tidak memakai sepatu tumit tinggi, sepatu berhak rendah, baik
23
untuk punggung dan postur tubuh dan dapat mengurangi tekanan pada
5) Eliminasi
Ibu hamil akan sering ke kamar mandi terutama saat malam hingga
habis BAB dan BAK Cara membersihkan alat kelamin yaitu dengan cara
6) Seksual
Pilih posisi yang nyaman dan tidak menyebabkan nyeri bagi wanita
telah membuka.
24
Melakukan latihan atau senam hamil agar otot-otot tidak kaku, jangan
kemudian bangkit dari tempat tidur, ibu hamil perlu di anjurkan berdiri
harus di renggangkan,.
8) Imunisasi
penyakit yang dapat menyebabkan kematian ibu dan janin jenis imunisasi
yang di berikan adalah tetanus toxoid (TT) yang dapat mencegah penyakit
minggu
25
Tabel 2.5
Imunisasi TT Pada Ibu Hamil
Imunisasi Interval Durasi
Perlindungan
TT 1 Selama kunjungan antenatal -
pertama
TT 2 4 minggu setelah TT1 3 tahun
TT 3 6 bulan setelah TT2 5 tahun
TT 4 1 tahun setelah TT3 10 tahun
TT 5 1 tahun setelah TT4 25 tahun
(seumur hidup)
Sumber : Sari dkk, 2015
Ibu hamil sebaiknya memiliki jam istirahat/ tidur yang cukup. Kurang
istirahat/ tidur, ibu hamil akan terlihat pucat, lesu dan kurang gairah.
Usahakan tidur malam lebih kurang 8 jam dan tidur siang lebih kurang 1
jam.
10) Traveling
Usia kehamilan dihitung 280 hari dan patokan HPHT atau TP.
pada ibu secara tepat karena apabila ada kesalahan , maka penentuan
usia kehamilan juga menjadi tidak tepat. Haid terakhir tersebut harus
normal, baik dari lamanya maupun dari banyaknya. HPHT yang tepat
15−07−2016
+7−03+1
22−04−2017
Contoh:
Contoh:
15−03−2016
+7+9+1
22−12−2016
Jika dari HPHT : dihitung secara rinci hari-hari yang sudah dilalui
Tabel. 2.6
Menentuan usia kehamilan
Bulan Jumlah hari Jumlah Sisa hari
minggu
Juli (sisa) 16 2 2
Agustus 31 4 3
September 30 4 2
Oktober 31 4 3
November 30 4 2
Desember 31 4 3
Januari 31 4 3
Februari 28 4 -
Maret (berjalan) 23 3 2
Total 33 20 hari= 2
mgg
2. Persalinan
a. Pengertian
hidup, dari dalam uterus, melalui vagina atau jalan lahir ke dunia luar
(Damayanti, dkk;2014)
b. Tanda-Tanda Persalinan
40 – 50 detik.
2. Perubahan serviks
menimbulkan :
c. Tahapan Persalinan
Dalam proses persalinan ada beberapa tahapan yang harus di lalui oleh
8 jam.
30
2) Kala II ( persalinan )
(10 cm) dan berakhir dengan kelahiran bayi. Kala dua disebut juga
Kala tiga persalinan di sebut juga dengan kala uri atau kala pengeluaran
plasenta kala tiga persalinan dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir
4) Kala IV ( pemantauan )
dimulai dari setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua jam setelah itu,
31
pada kala ini sering terjadi perdarahan postpartum, yaitu pada dua jam
laserasi jalan lahir, dan sisa selaput plasenta. Oleh karena itu harus di
a) Sistem reproduksi
(1) Segmen atas rahim (SAR) dan Segmen bawah rahim (SBR)
dilatasi menjadi saluran tipis dan teregang yang akan dilalui oleh
bayi.
(2) Uterus
sakit.
(b) Pembukaan. Dibagi menjadi dua fase yaitu fase laten dan
fase aktif.
b) Sistem Kardiovaskuler
darah ini juga dapat di sebabkan oleh rasa takut dan khawatir.
c) Sistem Metabolisme
cairan.
d) Sistem Pernapasan
e) Suhu tubuh
Suhu tubuh selama persalinan akan meningkat, hal ini terjadi karena
f) Hematologi
g) Endokrin
h) Muskuloskeletal
kaki.
Pada kala II his menjadi lebih kuat dan lebih cepat, kira-kira 2-3 menit
sekali, karena biasanya dalam kala ini kepala janin sudah masuk di
ruang panggul, maka saat his tekanan pada otot-otot dasar panggul, yang
membuka, labia mulai membuka dan tidak lama kemudian kepala janin
plasenta dari dalam kavum uteri. Setelah bayi lahir uterus masih
kavum uteri tempat implantasi plasenta, oleh karena itu tempat imlantasi
uterus. Setelah lepas plasenta akan turun ke bagian bawah uterus atau
jam kemudian. Priode ini merupakan Saat paling kritis untuk mencegah
IV bidan harus memantau ibu setiap 15 menit pada jam 1 dan 30 menit
pada jam kedua setelah persalinan . jika kondisis ibu tidak stabil maka
a. Uterus
dari abdomen kira – kira 2/3 anatara shmphysis pubis dan umbilikus
vagina bagian bawah serta servik apakah ada cidera. Laserasi dan
luka berdarah .
Pantau tanda vital seiap 15 menit pada jam pertama dan setiap 30
menit pada jam kedua nilai konraksi uterus dan jumlah pendarahan
bayi dan pemberian asi. Berikan asuhan esensial bayi baru lahir .
positif ini berupa kelegahan hati, seolah-olah pada saat itulah terjadi
3) Wanita mungkin menjadi takut dan khawatir jika dia berada dalam
lingkungan yang baru atau asing, diberi obat, lingkungan RS yang tidak
4) Pada ibu multi gravida sering khawatir atau cemas terhadap anak-
1) kebutuhan kala I
dan kipas biasa dan menganjurkan ibu untuk mandi jika ia bisa.
c) Kontak fisik
menyeka wajahnya.
d) Pijatan
e) Memberikan informasi
f) Mengurangi Kecemasan
asuhan mereka dengan cara ini akan merasa bahwa hal tersebut akan
di anggap penting bagi para pemberi asuhan dan akan merasa lebih
sakit.
2013).
39
2) Kebutuhan kala II
a) Kebersihan
bersihkan mulai dari bagian atas kearah bawah (dari bagaian anterior
kain bersih di bawah bokong saat ibu mulai meneran. Sediakan kain
b) Pemberian hidrasi
dehidrasi .
Anjurkan ibu berkemih setiap dua jam atau lebih sering jika kandung
kemih selalu terasa penuh. Jika di perlukan bantu ibu untuk ke kamar
mandi. Jika ibu tidak dapat berjalan ke kamar mandi, bantu agar ibu
berbaring miring atau setengah duduk, ibu merasa lebih mudah untuk
meneran jika ibu menarik lutut kearah dada dan menempelkan dagu
ke dada.
g. Penatalaksanaan Kala I – IV
1. Penatalaksaan Kala I
janin)
2. Penatalaksanaan Kala II
pecah
untuk IMD).
b) Memeberikan oksitosin
c) kateterisasi
e) Masase fundus
4. Pentalaksanaan Kala IV
a) Kontraksi uterus
b) Perdarahan
dkk, 201
3. Nifas
a. Pengertian
puerperium, yaitu dari kata puer yang artinya bayi dan parous melahirkan
Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan
hamil.(bahiyatun, 2013)
proses persalinan dilalui oleh seorang wanita, beberapa tahapan masa nifas
dan berjalan-jalan.
43
3) Remote puerperium adalah waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat
a) Uterus
b) Lochea
yaitu :
serum, lebih sedikit darah dan lebih banyak serum, juga terdiri
bawah uterus menjadi struktur yang tipis, kolaps dan kendur. Mulut
uteri.
3 jari dan setelah 1 minggu hanya 1 jari saja yang dapat masuk.
kedalam servik.
e) Perubahan vagina
melahirkan.
(1) Suhu badan, suhu tubuh wanita inpartu tidak lebih dari 37,2
(2) Nadi, nadi dalam keadaan normal selama masa nifas kecuali
yang berlebihan.
(3) Tekanan dara, tekanan darah adalah tekanan yang di alami darah
adalah 16-24 kali per menit. Pada ibu post partum umumnya
pernafasan lambat
terjadi pada beberapa hari pertama post partum dan akan kembali
Periode post partum menyebabkan stress emosional terhadap ibu baru. Satu
atau dua hari post partum ibu cendrung pasif dan terganttung ia hanya
tahap yaitu ;
1) Taking in
Periode ini terjadi 1-2 hari sesudah melahirkan, ibu baru pada umumnya
berlangsung normal.
2) Taking hold
Periode ini berlangsung pada hari 2-4 post partum ibu menjadi orang tua
yang sukses dengan tanggung jawab terhadap bayinya, pada masa ini ibu
3) Letting go
Periode ini biasanya terjadi setiap ibu pulang ke rumah, pada ibu yang
Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari (anjurkan ibu untuk minum
setiap kali menyusui). Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat
ASInya.
49
2) Ambulasi Dini
merasa letih dan sakit. Namun ibu harus dibantu turun dari tempat tidur
seluruh tubuh.
3) Eliminasi BAK/BAB
Dalam enamm jam ibu nifas harus sudah bisa BAK spontan, urine dalam
minggu. Bila ibu tidak dapat buang air kecil sendiri, perlu dilakukan
tindakan :
cairan, obat – obatan analgesik, dan perenium yang sangat sakit. Bila
lebih dari tiga hari belum BAB ibu bisa di beri obat laksantia. Ambulasi
dini secara teratur akan membantu dalam regulasi BAB. Asupan cairan
4) Kebersihan Diri/Perineum
ibu untuk membersihkan diri setiap kali selesai buang air kecil dan
besar.
dua kali sehari. Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan
5) Istirahat
sendiri.
51
6) Seksual
Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah
merah berhenti dan ibu dapat memasukan satu atau dua jarinya kedalam
vagina tanpa rasa nyeri. Begitu darah merah berhenti dan ibu tidak
istri sampai masa waktu tertentu, misalnya setelah 40 hari atau 6 minggu
bersangkutan.
7) Keluarga Berencana
perut dan panggul kembali normal. Ibu akan merasa lebih kuat dan ini
setiap hari.
a. Pengertian
Bayi baru lahir adalah suatu organisme yang sedang tumbuh, yang baru
3) Keringkan.
53
5) Klem, potong dan ikat tali pusat tanpa membubuhi apapun, kira-kira 2
9) Pemeriksaan fisik.
(Kemenkes, 2010).
terdapat kelainan pada bayi, pengkajian fisik pada bayi baru lahir dilakukan
Tabel 2.7
Penilaian Apgar Score
Tanda 0 1 2
resusitasi.
pernapasan bayi.
dan menelan pada usia kehamilan aterm. pada saat persalinan refleks
gumoh dan batuk baru terbentuk. Pada saat bayi diluar uterus Refleks
menghisap dan menelan, Refleks ini terjadi akibat adanya sentuhan pada
itu juga akibat adanya kerja peristaltik lidah dan rahang yang memeras
penyebaran kuman. Lini kedua adalah elemen sel pada sistim imonologi
Pada waktu lahir, sistem skeletal lebih banyak terdiri dari tulang rawan
sangat cepat pada masa tahun pertama. sistem otot hampir lengkap pada
waktu kedua.
Pada saat lahir, seluruh struktur kulit sudah terdaftar, namun fungsi dari
integumen belum optimal. Kelenjar sebasea sangat aktif pada masa akhir
janin dan awal bayi karena tingginya tingkat androgen dari ibu.
mulai berfungsi pada saat lahir. Fase pertumbuhan folikel rambut terjadi
pada bayi, semua struktur ginjal sudah ada tapi kemampuan ginjal untuk
elektrolit belum maksimal. Volume output urine total per 24 jam sekitar
Sistem endokrin pada bayi baru lahir secara fungsi belum matang. Lobus
dehidrasi.
persyarafan otonom sangat penting pada masa transisi karena hal ini
d) Memberikan vitamin K
a) Menilai bayi
d) Kebersihan bayi
badan
5. Keluarga Berencana
a. Pengertian
telur dengan sperma. Jadi kontrasepsi dapat diartikan sebagai cara untuk
b. Jenis-jenis KB
a) Pengertian
c) Mekanisme kerja
c) Indikasi
setelah melahirkan.
d) Kontraindikasi
e) Keuntungan
yang tidak terus menerus, sumber asuhan gizi yang terbaik dan
2) Metode Kalender
a) Pengertian
suami istri dengan cara tidak melakukan senggama pada masa subur.
61
b) Mekanisme kerja
patokan yaitu ovulasi terjadi 14 hari sebelum haid yang akan datang,
c) Keuntungan
d) Keterbatasan
3) Metode Kondom
a) Pengertian
Kondom adalah selubung atau sarang karet yang dapat terbuat dari
b) Mekanisme kerja
kedalam vagina.
c) Indikasi
ejakulasi diri.
(3) Pasangan pria dan wanita: pengendalian dari pihak pria lebih
d) Kontraindikasi
Absolut pria dengan ereksi yang tidak baik, riwayat syok septik,
patner seksual.
63
e) Efek samping
(2) Efektifitas
(4) Keuntungan
(1) Mekanisme
(2) Efektifitasnya
seksual
(4) Keuntungan
5) Implan
a) Mekanisme
b) Efek samping
c) Keuntungan
RI,2013).
a) Mekanisme kerja
b) Indikasi
c) Kontraindiksi
d) Efek samping
klien tidak hamil, hari pertama sampai 7 siklus haid, segera setelah
melahirkan.
ovum.
Usia > 26 tahun, Paritas > 2, yakin telah mempunyai keluar besar
(3) Kontraindikasi
persetujuan tertulis.
kulit/subkutan).
(2) Manfaat
(3) Indiksi
(4) Kontraindikasi
stabil.
69
1. Manajemen Kebidanan
pemecahan masalah ibu dan anak yang khusus dilakukan oleh bidan dalam
diagnosa / masalah tersebut tidak terjadi. Selain itu, bidan harus bersiap-siap
oleh anggota tim kesehatan lain sesuai dengan kondisi pasien. Ada
segera dilakukan oleh bidan, sementara kondisi yang lain masih bias
menyeluruh tidak hanya meliputi hal yang sudah teridentifikasi dari kondisi
klien atau dari setiap masalah yang berkaitan, tetapi dilihat juga dari apa
apakah perlu merujuk klien, setiap asuhan yang direncanakan harus disetujui
f. Langkah VI : pelaksanaan
rencana asuhan yang sudah dibuat pada langkah ke-5 secara aman dan
efisien. Kegiatan ini bisa dilakukan oleh bidan atau anggota tim kesehatan
yang lain. Jika bidan tidak melakukan sendiri, bidan tetap memikul
Pada langkah terakhir ini, yang dilakukan bidan adalah: melakukan evaluasi
Mengulang kembali dari awal setiap asuhan yang tidak efektif untuk
3. Dokumentasi SOAP
Tahapan-tahapan SOAP
S : Data Subjektif
72
O : Data Objektif
A : Analisa
P : Penatalaksanaan
a. Asuhan Kehamilan
2010).
74
b. Tujuan ANC
ekslusif.
c. Pelayanan standar
8) Pemeriksaan laboratorium
9) Tatalaksana/penanganan kasus
metode SOAP :
1) Data Subjekif
dari kepala, wajah, mata, telinga, hidung, mulut dan gigi, leher,
di lateral kanan dan kiri korpus uteri (teraba bagian kecil di kiri atau
kiri atau kanan ibu). Leopold III : Menetukan bagian terbawah janin
memasuki PAP.
77
3) Analisa
4) Penatalaksanaan
selama kehamilan.
ganda).
kehamilan 20 minggu.
Pemberian imunisasi pada wanita usia subur atau ibu hamil harus
selama hidupnya.
kehamilan 34 minggu.
hingga 300 kalori/hari dari menu seimbang. Contoh: nasi tim dari
SOAP :
dalam 2 fase: fase laten (pembukaan serviks 1-3 cm- dibawah 4 cm)
80
S:
a) Nyeri
O:
d) Pemriksaan obstetri
kala I)
A:
Ny... Umur... UK... aterm (37-40 minggu), janin tunggal hidup intra
P:
(a) DJJ
(d) Jam dan waktu (waktu mulainya fase aktif dan waktu aktual
(a) Oksitosin
S:
b) Perineum menonjol
O:
menit penuh. Bila kurang dari 120 kali per menit atau lebih dari
c) Pecah ketuban spontan dapat terjadi kapan saja, tapi sering kali
A:
84
Ny... inpartu kala II, fase aktif, keadaan ibu dan janin baik.
P:
a) 60 Langkah APN :
set.
dan kering
(5) Memakai satu sarung dengan DTT pada tangan yang akan
(120-160 kali/menit).
kedalam partograf.
86
secara benar.
Jika ada rasa ingin meneran atau kontraksi yang kuat. Pada
kondisi itu, ibu diposisikan setengah duduk atau posisi lain yang
(a) Bimbing ibu agar dapat meneran secara efektif dan benar,
(b) Dukung dan beri semangat pada saat meneran dan perbaiki
(h) Segera rujuk bila bayi belum atau tidak lahir setelah
multigravida.
yang nyaman, jika ibu merasa belum merasa ada dorongan untuk
ibu, jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6
cm.
(16) Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian sebagai alas bokong
ibu.
(17) Buka tutup partus set dan periksa kembali kelengkapan peralatan
dan bahan.
tindakan yang sesuai jika hal itu terjadi) segera lanjutkan proses
kelahiran bayi.
2) Jika tali pusat melilit leher bayi dengan erat, klem tali
klem tersebut
(21) Setelah kepala bayi lahir tunggu putaran paksi luar secara
spontan.
(22) Setelah putaran paksi luar selesai, pegang kepala bayi secara
(23) Setelah kedua bahu lahir, geser tangan bawah untuk menopang
(24) Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas berlanjut
dengan melingkarkan ibu jari pada satu sisi yang lain agar
(26) Keringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh
(27) Periksa kembali uterus untuk memastikan hanya satu bayi yang
berkontraksi baik.
menghendakinya.
90
(31) Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah dijepit (lindungi
perut bayi), dan gunting tali pusat diantara kedua klem tersebut.
Ikat tali pusat dengan benang DTT/steril pada satu sisi kemudian
(32) Letakkan bayi tengkurap didada ibu untuk kontak kulit ibu dan
Setelah itu selimuti ibu dan bayi dengan kain kering dan hangat,
pasang topi dikepala bayi dan biarkan selama 1 jam walau bayi
(33) Letakkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari
vulva.
(34) Meletakkan satu tangan diatas kain yang ada diperut ibu, tepat
susu.
(36) Bila penekanan pada dinding bawah uterus kearah dorso ternyata
lahirkan plasenta.
juga lahir dalam 30 menit sejak bayi lahir atau terjadi perdarahan
yang tertinggal.
baik.
93
(46) Memeriksa nadi ibu dan pastikan keadaan umum ibu baik.
(47) Pantau keadaan bayi dan pastikan bahwa bernafas dengan baik
segera resusitasi lalu rujuk kerumah sakit dan jika bayi bernafas
terlalu cepat atau sesak segera rujuk kerumah sakit. Jika kaki
(48) Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5
yang sesuai.
(54) Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir lalu
fisik bayi.
(56) Dalam 1 jam pertama, beri salep atau tetes mata profilaksis
(59) Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir lalu keringkan
IV persalinan.
S:
O:
A:
P:
d) Melahirkan plasenta
S:
O:
36-37oC)
A:
P:
setelah persalinan.
membutuhkan jahitan.
97
˃ 500 cc.
1) Data subjektif
98
2) Data Objektif
Pada masa nifas dalam melakukan pemeriksaan fisik head to toe ada
beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu: Periksa TFU setinggi pusat
atau 2 jari bawah pusat, ada lochea, ada perlukaan pada perineum
lelah.
3) Analisa
masalah/kebutuhan klien.
yang cukup.
a) Diagnosa
Ibu nifas 6-8 pada post partum, ibu nifas 6 hari post partum, 2
b) Diagnosa Potensial
4) Penatalaksanaan
bayinya.
100
wajah, tungkai, atau sakit kepala atau pandangan kabur, Nyeri payudara,
SOAP
1) Data Subjektif
bayi barulahir,
2) Data Objektif
merahan, pulse (heart rate) atau frekuensi jantung > 100X/menit. Grimace
3) Analisa
Bayi baru lahir normal spontan langsung menangis letak belakang kepala,
4) Penatalaksanaan
makan bayi. Periksa tanda bahaya: tidak mau minum atau memuntahkan
/menit), Napas lambat (< 30 kali /menit), tarikan dinding dada kedalam
yang sangat kuat, Merintih, Teraba demam (suhu ketiak > 37.50C), teraba
dingin (suhu ketiak < 360C ), nanah yang banyak di mata, Pusar kemerahan
meluas ke dinding perut, Diare, Tampak kuning pada telapak tangan dan
Berikan informasi tentang hal yang perlu diperhatikan pada masa nifas:
b) Tingkatkan kebersihan dan rawat kulit, mata, serta tali pusat dengan baik.
e) Jelaskan kepada orang tua untuk waspada terhadap tanda bahaya pada
bayinya.
SOAP :
1) Data subjektif
kebutuhan sehari-hari.
2) Data Objektif
3) Analisa
4) Penatalaksanaan
kontrasepsi.
BAB III
adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk
penatalaksanaan.
wilayah kerja Puskesmas Tambarana sejak tanggal 08 Mei 2017 hingga bulan juli
2017.
Subjek Laporan Akhir Studi ini adalah pengambilan satu orang ibu dengan
kehamilan normal, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana.
105
1. Data Primer
langsung pada ibu secara komprehensif data primer didapatkan dengan cara :
a. Interview
b. Pemeriksaan Fisik
perkusi.
c. Observasi
pengukuran TFU.
106
perdarahan.
4) Bayi baru lahir observasi tanda – tanda vital, kompoen bernapas, denyut
2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh melalui catatan dan laporan pada ibu hamil
E. Pengkajian Data