120 110
100
80
60 Y-Values
Expon. (Y-Values)
40 30
15
20 10 9
0
0 20 40 60 80 100 120
Y-Values
450000
400000
350000
300000
300000
250000
250000
Y-Values
200000
Expon. (Y-Values)
150000 120000
100000 65000
50000 25000
0
0 20 40 60 80 100 120 140
Praktikum fotometer ini dapat diketahui bahwa pengukuran intensitas cahaya pada variasi jarak (r)
dengan tegangan (V) tetap yaitu sebesar 220 volt diukur menggunakan luxmeter terbentuk data sebagai
berikut. Jarak 20 cm, 40 cm, 60 cm, 80 cm, dan 100 cm terukur intensitas cahaya menggunakan luxmeter
yaitu 110 lux, 30 lux, 15 lux, 10 lux, dan 9 lux secara berurutan. Kemudian dari data tersebut dikonversi
kedalam suatu grafik I sebagai fungsi jarak yang terdapat pada gambar 2. Dari grafik tersebut terbentuk
kurva menurun. Hal tersebut membuktikan bahwa hubungan intensitas cahaya dengan jarak adalah
berbanding terbalik. Ketika jarak semakin dekat intensitas cahaya yang diterima banyak sedangkan
ketika jarak semakin jauh intensitas cahaya yang diterima semakin berkurang (Hartati dan Suprijadi,
2010).
Kemudian pada pengukuran intensitas cahaya pada variasi tegangan (V) dengan jarak (r) tetap yaitu 20
cm diukur menggunakan multimeter terbentuk data sebagai berikut. tegangan 40 V, 60 V, 80 V, 100 V,
dan 120 V terukur intensitas cahaya menggunakan multimeter yaitu 300.000 Ʊ, 250.000 Ʊ, 120.000 Ʊ,
65.000 Ʊ, dan 25.000 Ʊ secara berurutan. Kemudian dari data tersebut dikonversi kedalam suatu grafik
R sebagai fungsi V yang terdapat pada gambar 3. Dari grafik tersebut terbentuk kurva menurun seperti
gambar 3. Hal tersebut menunjukkan bahwa hubungan hambatan dan tegangan adalah berbanding
terbalik. Ketika tegangan kecil maka hambatan yang terbentuk besar sedangkan ketika tegangan
semakin besar hambatan yang terbentuk semakin kecil.
Hartati dan Suprijadi. 2010. Pengembangan model pengukuran intensitas cahaya dalam fotometer.
Bandung: Institut Teknologi Bandung. 2(2), 19-28