2 copyright by dhoni.yusra@2006
Konsiliasi Konsiliasi Hubungan Industrial yang selanjutnya disebut konsiliasi adalah
penyelesaian perselisihan kepentingan, perselisihan pemutusan hubungan kerja atau
perselisihan antar serikat pekerja/serikat buruh hanya dalam satu perusahaan melalui
musyawarah yang ditengahi oleh seorang atau lebih konsiliator yang netral (Pasal 1 Angka 13
UU No. 2 Tahun 2004 tentang PPHI) copyright by
3 copyright by dhoni.yusra@2006
Conciliation is the adjustment and settlement of a dispute in friendly, unantagonistic manner
used in courts before trial with a view towards avoiding trial and in labor disputes before
arbitration (Black’s Law Dictionary, 1990 : 981) copyright by
4 copyright by dhoni.yusra@2006
Konsiliator Hubungan Industrial yang selanjutnya disebut konsiliator adalah seorang atau
lebih yang memenuhi syarat-syarat sebagai konsiliator ditetapkan oleh Menteri, yang
bertugas melakukan konsiliasi dan wajib memberikan anjuran tertulis kepada para pihak yang
berselisih untuk menyelesaikan perselisihan kepentingan, perselisihan pemutusan hubungan
kerja atau perselisihan antar serikat pekerja/serikat buruh hanya dalam satu perusahaan (Pasal
1 Angka 14 UU No. 2 Tahun 2004 tentang PPHI) copyright by
5 copyright by dhoni.yusra@2006
Penyelesaian sengketa ini dilakukan melalui seorang atau beberapa orang atau badan sebagai
penegah yang disebut sebagai konsiliator dengan mempertemukan dan menfasilitasi kepada
pihak-pihak yang berselisih untuk menyelesaikan perselisihannya dengan cara damai
copyright by
6 copyright by dhoni.yusra@2006
Penyelesaian perselisihan melalui konsiliasi dilakukan oleh konsiliator yang terdaftar pada
kantor instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan Kabupaten/Kota
Penyelesaian perselisihan kepentingan, perselisihan pemutusan hubungan kerja atau
perselisihan antar serikat pekerja/serikat buruh hanya dalam satu perusahaan melalui
konsiliasi dilakukan oleh konsiliator yang wilayah kerjanya meliputi tempat pekerja/buruh
bekerja dan dilaksanakan setelah para pihak mengajukan permintaan penyelesaian secara
tertulis kepada konsiliator yang ditunjuk dan disepakati oleh para pihak copyright by
7 copyright by dhoni.yusra@2006
Para pihak dapat mengetahui nama konsiliator yang akan dipilih dan disepakati dari daftar
nama konsiliator yang dipasang dan diumumkan pada kantor instansi Pemerintah yang
bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan setempat Konsiliator yang telah terdaftar dan
telah memenuhi syarat sebagaimana yang telah diatur dalam undang-undang diberi legitimasi
oleh Menteri atau Pejabat yang berwenang di bidang ketenagakerjaan copyright by
10 copyright by dhoni.yusra@2006
Dalam hal tidak tercapai kesepakatan penyelesaian perselisihan hubungan industrial melalui
konsiliasi, maka : konsiliator mengeluarkan anjuran tertulis anjuran tertulis sebagaimana
dimaksud pada huruf a dalam waktu selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari kerja sejak sidang
konsiliasi pertama harus sudah disampaikan kepada para pihak para pihak harus sudah
memberikan jawaban secara tertulis kepada konsiliator yang isinya menyetujui atau menolak
anjuran tertulis dalam waktu selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari kerja setelah menerima
anjuran tertulis pihak yang tidak memberikan pendapatnya dianggap menolak anjuran tertulis
dalam hal para pihak menyetujui anjuran tertulis, maka dalam waktu selambat-lambatnya 3
(tiga) hari kerja sejak anjuran tertulis disetujui, konsiliator harus sudah selesai membantu
para pihak membuat Perjanjian Bersama untuk kemudian didaftar di Pengadilan Hubungan
Industrial pada Pengadilan Negeri di wilayah pihak-pihak mengadakan Perjanjian Bersama
untuk mendapatkan akta bukti pendaftaran copyright by
11 copyright by dhoni.yusra@2006
Pendaftaran Perjanjian Bersama di Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri
diberikan akta bukti pendaftaran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Perjanjian Bersama apabila Perjanjian Bersama dilaksanakan oleh salah satu pihak, maka
pihak yang dirugikan dapat mengajukan permohonan eksekusi di Pengadilan Hubungan
Industrial pada Pengadilan Negeri di wilayah Perjanjian Bersama di daftar untuk mendapat
penetapan eksekusi copyright by
12 copyright by dhoni.yusra@2006
dalam hal pemohon eksekusi berdomisili di luar wilayah hukum Pengadilan Hubungan
Industrial pada Pengadilan Negeri tempat pendaftaran Perjanjian Bersama, maka pemohon
eksekusi dapat mengajukan permohonan
eksekusi melalui Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri di wilayah
domisili pemohon eksekusi untuk diteruskan ke Pengadilan Hubungan Industrial pada
Pengadilan Negeri yang berkompeten melaksanakan eksekusi copyright by
13 copyright by dhoni.yusra@2006
Dalam hal anjuran tertulis ditolak oleh salah satu pihak atau para pihak, maka salah satu
pihak atau para pihak dapat melanjutkan penyelesaian perselisihan ke Pengadilan Hubungan
Industrial pada Pengadilan Negeri setempat Penyelesaian perselisihan tersebut selanjutnya
dilaksanakan dengan pengajuan gugatan oleh salah satu pihak copyright by
14 copyright by dhoni.yusra@2006
Konsiliator menyelesaikan tugasnya dalam waktu selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari
kerja terhitung sejak menerima permintaan penyelesaian perselisihan copyright by
15 copyright by dhoni.yusra@2006
Pengawasan Kinerja konsiliator dalam satu periode tertentu dipantau dan dinilai oleh Menteri
atau Pejabat yang berwenang di bidang ketenagakerjaan Tata cara pendaftaran calon,
pengangkatan, dan pencabutan legitimasi konsiliator serta tata kerja konsiliasi diatur dengan
Keputusan Menteri copyright by
16 copyright by dhoni.yusra@2006
Arbitrase Penyelesaian perselisihan melalui arbitrase diatur melalui undang-undang tersendiri
yaitu UU No. 30 Tahun 1999 tentang Arbitase. Khusus arbitrase dalam penyelesaian
perselisihan hubungan industrial diatur dalam Pasal UU No. 2 Tahun 2004 tentang PPHI
Hubungan yang terjadi adalah lex specialis derogat lex generalis copyright by
17 copyright by dhoni.yusra@2006
Pengertian Arbitrase Arbitration is the reference of a dispute to an impartial (third) person
chosen by the parties to the dispute who agree in advance to abide by the arbitrator’s award
issued after hearing at which both parties have an opportunity to be heard (Black’s Law
Dictionary) copyright by
18 copyright by dhoni.yusra@2006
Penyelesaian suatu perkara perdata di luar peradilan umum yang didasarkan atas suatu
perjanjian arbitase yang dibuat secara tertulis oleh para pihak yang bersengketa (Pasal 1
Angka 1 UU No. 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase) Arbitrase Hubungan Industrial yang
selanjutnya disebut arbitrase adalah penyelesaian suatu perselisihan kepentingan, dan
perselisihan antar serikat pekerja/serikat buruh hanya dalam satu perusahaan, di luar
Pengadilan Hubungan Industrial melalui kesepakatan tertulis dari para pihak yang berselisih
untuk menyerahkan penyelesaian perselisihan kepada arbiter yang putusannya mengikat para
pihak dan bersifat final (Pasal 1 Angka 15 UU No. 2 Tahun 2004 tentang PPHI) copyright by
19 copyright by dhoni.yusra@2006
Arbiter Hubungan Industrial yang selanjutnya disebut arbiter adalah seorang atau lebih yang
dipilih oleh para pihak yang berselisih dari daftar arbiter yang ditetapkan oleh Menteri untuk
memberikan putusan mengenai perselisihan kepentingan, dan perselisihan antar serikat
pekerja/serikat buruh hanya dalam satu perusahaan yang diserahkan penyelesaiannya
melalui arbitrase yang putusannya mengikat para pihak dan bersifat final (Pasal 1 Angka 16
UU No. 2 Tahun 2004 tentang PPHI) copyright by
20 copyright by dhoni.yusra@2006
Ruang lingkup Penyelesaian perselisihan hubungan industrial melalui arbitrase meliputi
perselisihan kepentingan dan perselisihan antar serikat pekerja/serikat buruh hanya dalam
satu perusahaan copyright by
22 copyright by dhoni.yusra@2006
Surat perjanjian arbitrase sekurang-kurangnya memuat : nama lengkap dan alamat atau
tempat kedudukan para pihak yang berselisih pokok-pokok persoalan yang menjadi
perselisihan dan yang diserahkan kepada arbitrase untuk diselesaikan dan diambil putusan
jumlah arbiter yang disepakati pernyataan para pihak yang berselisih untuk tunduk dan
menjalankan keputusan arbitrase tempat, tanggal pembuatan surat perjanjian, dan tanda
tangan para pihak yang berselisih copyright by
23 copyright by dhoni.yusra@2006
Dalam hal para pihak telah menandatangani surat perjanjian arbitrase maka selanjutnya para
pihak berhak memilih arbiter dari daftar arbiter yang ditetapkan oleh Menteri Para pihak
yang berselisih dapat menunjuk arbiter tunggal atau beberapa arbiter (majelis)
dalam jumlah gasal sebanyak-banyaknya 3 (tiga) orang Dalam hal para pihak sepakat untuk
menunjuk arbiter tunggal, maka para pihak harus sudah mencapai kesepakatan dalam waktu
selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja tentang nama arbiter dimaksud copyright by
24 copyright by dhoni.yusra@2006
Dalam hal para pihak sepakat untuk menunjuk beberapa arbiter (majelis) dalam jumlah gasal,
masing-masing pihak berhak memilih seorang arbiter dalam waktu selambat-lambatnya 3
(tiga) hari kerja, sedangkan arbiter ketiga ditentukan oleh para arbiter yang ditunjuk dalam
waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja untuk diangkat sebagai Ketua Majelis
Arbitrase copyright by
25 copyright by dhoni.yusra@2006
Penunjukan arbiter dilakukan secara tertulis Dalam hal para pihak tidak sepakat untuk
menunjuk arbiter baik tunggal maupun beberapa arbiter (majelis) dalam jumlah gasal, maka
atas permohonan salah satu pihak, Ketua Pengadilan dapat mengangkat arbiter dari daftar
arbiter yang ditetapkan oleh Menteri copyright by
26 copyright by dhoni.yusra@2006
Seorang arbiter yang diminta oleh para pihak, wajib memberitahukan kepada para pihak
tentang hal yang mungkin akan mempengaruhi kebebasannya atau menimbulkan
keberpihakan putusan yang akan diberikan copyright by
27 copyright by dhoni.yusra@2006
Perjanjian penunjukan arbiter sekurang-kurangnya memuat hal-hal sebagai berikut : nama
lengkap dan alamat atau tempat kedudukan para pihak yang berselisih dan arbiter pokok-
pokok persoalan yang menjadi perselisihan dan yang diserahkan kepada arbiter untuk
diselesaikan dan diambil keputusan biaya arbitrase dan honorarium arbiter pernyataan para
pihak yang berselisih untuk tunduk dan menjalankan keputusan arbitrase tempat, tanggal
pembuatan surat perjanjian, dan tanda tangan para pihak yang berselisih dan arbiter
pernyataan arbiter atau para arbiter untuk tidak melampaui kewenangannya dalam
penyelesaian perkara yang ditanganinya tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah atau
semenda sampai dengan derajat kedua dengan salah satu pihak yang berselisih copyright by
28 copyright by dhoni.yusra@2006
Mundurnya Arbiter Dalam hal arbiter telah menerima penunjukan dan menandatangani surat
perjanjian, maka yang bersangkutan tidak dapat menarik diri, kecuali atas persetujuan para
pihak Arbiter yang akan menarik diri tersebut, harus mengajukan permohonan secara tertulis
kepada para pihak Dalam hal para pihak dapat menyetujui permohonan penarikan diri, maka
yang bersangkutan dapat dibebaskan dari tugas sebagai arbiter dalam penyelesaian kasus
tersebut Dalam hal permohonan penarikan diri tidak mendapat persetujuan para pihak, arbiter
harus mengajukan permohonan pada Pengadilan Hubungan Industrial untuk dibebaskan dari
tugas sebagai arbiter dengan mengajukan alasan yang dapat diterima copyright by
29 copyright by dhoni.yusra@2006
Dalam hal arbiter tunggal mengundurkan diri atau meninggal dunia, maka para pihak harus
menunjuk arbiter pengganti yang disepakati oleh kedua belah pihak Dalam hal arbiter yang
dipilih oleh para pihak mengundurkan diri, atau meninggal dunia, maka penunjukan arbiter
pengganti diserahkan kepada pihak yang memilih arbiter Dalam hal arbiter ketiga yang
dipilih oleh para arbiter mengundurkan diri atau meninggal dunia, maka para arbiter harus
menunjuk arbiter pengganti berdasarkan kesepakatan para arbiter copyright by
30 copyright by dhoni.yusra@2006
Para pihak atau para arbiter harus sudah mencapai kesepakatan menunjuk arbiter pengganti
dalam waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja Apabila para pihak atau para arbiter
tidak mencapai kesepakatan, maka para pihak atau salah satu pihak atau salah satu arbiter
atau para arbiter dapat meminta kepada Pengadilan Hubungan Industrial untuk menetapkan
arbiter pengganti dan Pengadilan harus menetapkan arbiter pengganti dalam waktu selambat-
lambatnya 7 (tujuh) hari kerja sejak tanggal diterimanya permintaan penggantian arbiter
copyright by
31 copyright by dhoni.yusra@2006
Penyelesaian perselisihan hubungan industrial oleh arbiter harus diawali dengan upaya
mendamaikan kedua belah pihak yang berselisih Apabila perdamaian tercapai, maka arbiter
atau majelis arbiter wajib membuat Akta Perdamaian yang ditandatangani oleh para pihak
yang berselisih dan arbiter atau majelis arbiter copyright by
32 copyright by dhoni.yusra@2006
Akta Perdamaian selanjutnya didaftarkan di Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan
Negeri di wilayah arbiter mengadakan perdamaian Apabila upaya perdamaian, arbiter atau
majelis arbiter meneruskan sidang arbitrase copyright by
33 copyright by dhoni.yusra@2006
Dalam persidangan arbitrase para pihak diberi kesempatan untuk menjelaskan secara tertulis
maupun lisan pendirian masing-masing serta mengajukan bukti yang dianggap perlu untuk
menguatkan pendiriannya dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh arbiter atau majelis
arbiter Arbiter atau majelis arbiter berhak meminta kepada para pihak untuk mengajukan
penjelasan tambahan secara tertulis, dokumen atau bukti lainnya yang dianggap perlu dalam
jangka waktu yang ditentukan oleh arbiter atau majelis arbiter Arbiter atau majelis arbiter
dapat memanggil seorang saksi atau lebih atau seorang saksi ahli atau lebih untuk didengar
keterangannya copyright by
34 copyright by dhoni.yusra@2006
Arbiter wajib menyelesaikan perselisihan hubungan industrial dalam waktu selambat-
lambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja sejak penandatanganan surat perjanjian penunjukan
arbiter Pemeriksaan atas perselisihan harus dimulai dalam waktu selambat-lambatnya 3 (tiga)
hari kerja setelah penanda- tanganan surat perjanjian penunjukan arbiter Atas kesepakatan
para pihak, arbiter berwenang untuk memperpanjang jangka waktu penyelesaian perselisihan
hubungan industrial 1 (satu) kali perpanjangan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari
kerja copyright by
35 copyright by dhoni.yusra@2006
Pemeriksaan perselisihan hubungan industrial oleh arbiter atau majelis arbiter dilakukan
secara tertutup kecuali para pihak yang berselisih menghendaki lain Dalam sidang arbitrase,
para pihak yang berselisih dapat diwakili oleh kuasanya dengan SURAT KUASA KHUSUS
copyright by
36 copyright by dhoni.yusra@2006
Terhadap kegiatan dalam pemeriksaan dan sidang arbitrase dibuat berita acara pemeriksaan
oleh arbiter atau majelis arbiter Putusan sidang arbitrase ditetapkan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, perjanjian, kebiasaan, keadilan dan kepentingan umum
copyright by
37 copyright by dhoni.yusra@2006
Putusan arbitrase memuat : kepala putusan yang berbunyi "DEMI KEADILAN
BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA" nama lengkap dan alamat arbiter
atau majelis arbiter nama lengkap dan alamat para pihak hal-hal yang termuat dalam surat
perjanjian yang diajukan oleh para pihak yang berselisih ikhtisar dari tuntutan, jawaban, dan
penjelasan lebih lanjut para pihak yang berselisih pertimbangan yang menjadi dasar putusan
pokok putusan tempat dan tanggal putusan mulai berlakunya putusan tanda tangan arbiter
atau majelis arbiter copyright by
38 copyright by dhoni.yusra@2006
Tidak ditandatanganinya putusan arbiter oleh salah seorang arbiter dengan alasan sakit atau
meninggal dunia tidak mempengaruhi kekuatan berlakunya putusan Alasan tentang tidak
adanya tanda tangan harus dicantumkan dalam putusan copyright by
39 copyright by dhoni.yusra@2006
Putusan, ditetapkan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja harus sudah dilaksanakan
Putusan arbitrase mempunyai kekuatan hukum yang mengikat para pihak yang
berselisih dan MERUPAKAN PUTUSAN YANG BERSIFAT AKHIR DAN TETAP
copyright by
40 copyright by dhoni.yusra@2006
Putusan arbitrase tersebut kemudian harus didaftarkan di Pengadilan Hubungan Industrial
pada Pengadilan Negeri di wilayah arbiter menetapkan putusan Dalam hal putusan arbitrase
tidak dilaksanakan oleh salah satu pihak, maka pihak yang dirugikan dapat mengajukan
permohonan fiat eksekusi di Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri yang
daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan pihak terhadap siapa putusan itu harus
dijalankan, agar putusan diperintahkan untuk dijalankan copyright by
41 copyright by dhoni.yusra@2006
Perintah pelaksanaan eksekusi harus diberikan dalam waktu selambat-lambatnya 30 (tiga
puluh) hari kerja setelah permohonan didaftarkan pada Panitera Pengadilan Negeri setempat
dengan tidak memeriksa alasan atau pertimbangan dari putusan arbitrase copyright by
42 copyright by dhoni.yusra@2006
Upaya Hukum Terhadap putusan arbitrase, salah satu pihak dapat mengajukan permohonan
pembatalan kepada Mahkamah Agung dalam waktu selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari
kerja sejak ditetapkannya putusan arbiter, apabila putusan diduga mengandung unsur-unsur
sebagai berikut copyright by
43 copyright by dhoni.yusra@2006
surat atau dokumen yang diajukan dalam pemeriksaan, setelah putusan dijatuhkan, diakui
atau dinyatakan palsu setelah putusan diambil ditemukan dokumen yang bersifat
menentukan, yang disembunyikan oleh pihak lawan putusan diambil dari tipu muslihat yang
dilakukan oleh salah satu pihak dalam pemeriksaan perselisihan utusan melampaui kekuasaan
arbiter hubungan industrial putusan bertentangan dengan peraturan perundang-undangan
copyright by
44 copyright by dhoni.yusra@2006
Apabila permohonan pembatalan dikabulkan, maka Mahkamah Agung menetapkan akibat
dari pembatalan baik seluruhnya atau sebagian putusan arbitrase Mahkamah Agung
selanjutnya memutuskan permohonan pembatalan dalam waktu selambat-lambatnya 30 (tiga
puluh) hari kerja terhitung sejak menerima permohonan pembatalan copyright by
45 copyright by dhoni.yusra@2006
Perselisihan hubungan industrial yang sedang atau telah diselesaikan melalui arbitrase tidak
dapat diajukan ke Pengadilan Hubungan Industrial Arbiter atau majelis arbiter tidak dapat
dikenakan tanggung jawab hukum apapun atas segala tindakan yang diambil selama proses
persidangan berlangsung untuk menjalankan fungsinya sebagai arbiter atau majelis arbiter,
kecuali dapat dibuktikan adanya itikad tidak baik dari tindakan tersebut copyright by
HUKUM PERBURUHAN (PERTEMUAN XII) PENYELESAIAN PERSELISIHAN
HUBUNGAN INDUSTRIAL
copyright by Elok Hikmawati
4 Perselisihan Kepentingan
Hub. Industrial Perselisihan Hak Mediasi Hub. Industrial Pengadilan Hub. Industrial Mediasi
Hub. Industrial Konsiliasi Hub. Industrial Arbitrase Hub. Industrial Pengadilan Hub.
Industrial Perselisihan Kepentingan Perselisihan PHK Mediasi Hub. Industrial Konsiliasi
Hub.Industrial Mediasi Hub. Industial Konsiliasi Hub. Industrial Arbitrase Hub. Industrial
Pengadilan Hub. Industrial Perselisihan Antar Serikat Pekerja Dlm Satu Perusahaan
copyright by Elok Hikmawati
14 Dalam hal perundingan bipartit gagal, maka salah satu atau kedua belah pihak
mencatatkan perselisihannya kepada instansi yang bertanggung jawab di bidang
ketenagakerjaan setempat dengan melampirkan bukti bahwa upaya-upaya penyelesaian
melalui perundingan bipartit telah dilakukan. Apabila bukti-bukti tidak dilampirkan, maka
instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan mengembalikan berkas untuk
dilengkapi paling lambat dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak tanggal diterimanya
pengembalian berkas. copyright by Elok Hikmawati
15 Setelah menerima pencatatan dari salah satu atau para pihak, instansi yang bertanggung
jawab di bidang ketenagakerjaan setempat wajib menawarkan kepada para pihak untuk
menyepakati memilih penyelesaian melalui konsiliasi atau melalui arbitrase. Dalam hal para
pihak tidak menetapkan pilihan penyelesaian melalui konsiliasi atau arbitrase dalam waktu 7
(tujuh) hari kerja, maka instansi yang bertangung jawab di bidang ketenagakerjaan
melimpahkan penyelesaian perselisihan kepada mediator. copyright by Elok Hikmawati
17 Dalam hal musyawarah dapat mencapai kesepakatan penyelesaian, maka dibuat Perjanjian
Bersama yang ditandatangani oleh para pihak. Perjanjian Bersama tersebut mengikat dan
menjadi hukum serta wajib dilaksanakan oleh para pihak. Perjanjian Bersama wajib
didaftarkan oleh para pihak yang melakukan perjanjian pada Pengadilan Hubungan Industrial
pada Pengadilan Negeri di wilayah para pihak mengadakan Perjanjian Bersama. Perjanjian
Bersama yang telah didaftar diberikan akta bukti pendaftaran Perjanjian Bersama dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Bersama. copyright by Elok
Hikmawati
18 Apabila Perjanjian Bersama tidak dilaksanakan oleh salah satu pihak, maka pihak yang
dirugikan dapat mengajukan permohonan eksekusi kepada Pengadilan Hubungan Industrial
pada Pengadilan Negeri di wilayah Perjanjian Bersama didaftar untuk mendapat penetapan
eksekusi. Dalam hal pemohon eksekusi berdomisili di luar Pengadilan Negeri tempat
pendaftaran Perjanjian Bersama, maka pemohon eksekusi dapat mengajukan permohonan
eksekusi melalui Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri di wilayah
domisili pemohon eksekusi untuk diteruskan ke Pengadilan Hubungan Industrial pada
Pengadilan Negeri yang berkompeten melaksanakan eksekusi. copyright by Elok Hikmawati
22 para pihak harus sudah memberikan jawaban secara tertulis kepada mediator yang isinya
menyetujui atau menolak anjuran tertulis dalam waktu selambat- lambatnya 10 (sepuluh) hari
kerja setelah menerima anjuran tertulis; pihak yang tidak memberikan pendapatnya dianggap
menolak anjuran tertulis; dalam hal para pihak menyetujui anjuran tertulis, maka dalam
waktu selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja sejak anjuran tertulis disetujui, mediator harus
sudah selesai membantu para pihak membuat Perjanjian Bersama untuk kemudian didaftar di
Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri di wilayah hukum pihak-pihak
mengadakan Perjanjian Bersama untuk mendapatkan akta bukti pendaftaran. copyright by
Elok Hikmawati
24 dalam hal pemohon eksekusi berdomisili di luar wilayah hukum Pengadilan Hubungan
Industrial pada Pengadilan Negeri tempat pendaftaran Perjanjian Bersama, maka pemohon
eksekusi dapat mengajukan permohonan eksekusi melalui Pengadilan Hubungan Industrial
pada Pengadilan Negeri di wilayah domisili pemohon eksekusi untuk diteruskan ke
Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri yang berkompeten melaksanakan
eksekusi. copyright by Elok Hikmawati
25 Dalam hal anjuran tertulis ditolak oleh salah satu pihak atau para pihak, maka para pihak
atau salah satu pihak dapat melanjutkan penyelesaian perselisihan ke Pengadilan Hubungan
Industrial pada Pengadilan Negeri setempat. Penyelesaian perselisihan tersebut dilaksanakan
dengan pengajuan gugatan oleh salah satu pihak di Pengadilan Hubungan Industrial pada
Pengadilan Negeri setempat. Mediator menyelesaikan tugasnya dalam waktu selambat-
lambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak menerima pelimpahan penyelesaian
perselisihan. copyright by Elok Hikmawati
33 dalam hal pemohon eksekusi berdomisili di luar wilayah hukum Pengadilan Hubungan
Industrial pada Pengadilan Negeri tempat pendaftaran Perjanjian Bersama, maka pemohon
eksekusi dapat mengajukan permohonan eksekusi melalui Pengadilan Hubungan Industrial
pada Pengadilan Negeri di wilayah domisili pemohon eksekusi untuk diteruskan ke
Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri yang berkompeten melaksanakan
eksekusi. copyright by Elok Hikmawati
34 Dalam hal anjuran tertulis ditolak oleh salah satu pihak atau para pihak, maka salah satu
pihak atau para pihak dapat melanjutkan penyelesaian perselisihan ke Pengadilan Hubungan
Industrial pada pengadilan negeri setempat Penyelesaian perselisihan sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) dilaksanakan dengan pengajuan gugatan oleh salah satu pihak. Konsiliator
menyelesaikan tugasnya dalam waktu selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung
sejak menerima permintaan penyelesaian perselisihan. copyright by Elok Hikmawati
38 Para pihak yang berselisih dapat menunjuk arbiter tunggal atau beberapa arbiter (majelis)
dalam jumlah gasal sebanyak-banyaknya 3 (tiga) orang. Dalam hal para pihak sepakat untuk
menunjuk arbiter tunggal, maka para pihak harus sudah mencapai kesepakatan dalam waktu
selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja tentang nama arbiter dimaksud. Dalam hal para pihak
sepakat untuk menunjuk beberapa arbiter (majelis) dalam jumlah gasal, masing-masing pihak
berhak memilih seorang arbiter dalam waktu selambat- lambatnya 3 (tiga) hari kerja,
sedangkan arbiter ketiga ditentukan oleh para arbiter yang ditunjuk dalam waktu selambat-
lambatnya 7 (tujuh) hari kerja untuk diangkat sebagai Ketua Majelis Arbitrase. copyright by
Elok Hikmawati
39 Dalam hal para pihak tidak sepakat untuk menunjuk arbiter baik tunggal maupun beberapa
arbiter (majelis) dalam jumlah gasal, maka atas permohonan salah satu pihak Ketua
Pengadilan dapat mengangkat arbiter dari daftar arbiter yang ditetapkan oleh Menteri.
copyright by Elok Hikmawati
42 Apabila pada hari sidang para pihak yang berselisih atau kuasanya tanpa suatu alasan yang
sah tidak hadir, walaupun telah dipanggil secara patut, maka arbiter atau majelis arbiter dapat
membatalkan perjanjian penunjukan arbiter dan tugas arbiter atau majelis arbiter dianggap
selesai. Apabila pada hari sidang pertama dan sidang-sidang selanjutnya salah satu pihak atau
kuasanya tanpa suatu alasan yang sah tidak hadir walaupun untuk itu telah dipanggil secara
patut, arbiter atau majelis arbiter dapat memeriksa perkara dan menjatuhkan putusannya
tanpa kehadiran salah satu pihak atau kuasanya. copyright by Elok Hikmawati
43 Penyelesaian perselisihan hubungan industrial oleh arbiter harus diawali dengan upaya
mendamaikan kedua belah pihak yang berselisih. Apabila perdamaian tercapai, maka arbiter
atau majelis arbiter wajib membuat Akta Perdamaian yang ditandatangani oleh para pihak
yang berselisih dan arbiter atau majelis arbiter. Akta Perdamaian didaftarkan di Pengadilan
Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri di wilayah arbiter mengadakan perdamaian.
copyright by Elok Hikmawati
45 dalam hal pemohon eksekusi berdomisili di luar wilayah hukum Pengadilan Hubungan
Industrial pada Pengadilan Negeri tempat pendaftaran Akta Perdamaian, maka pemohon
eksekusi dapat mengajukan permohonan eksekusi melalui Pengadilan Hubungan Industrial
pada Pengadilan Negeri di wilayah domisili pemohon eksekusi untuk diteruskan ke
Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri yang berkompeten melaksanakan
eksekusi. copyright by Elok Hikmawati
46 Apabila upaya perdamaian gagal, arbiter atau majelis arbiter meneruskan sidang
arbitrase.
Dalam persidangan arbitrase para pihak diberi kesempatan untuk menjelaskan secara tertulis
maupun lisan pendirian masing-masing serta mengajukan bukti yang dianggap perlu untuk
menguatkan pendiriannya dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh arbiter atau majelis
arbiter. Arbiter atau majelis arbiter berhak meminta kepada para pihak untuk mengajukan
penjelasan tambahan secara tertulis, dokumen atau bukti lainnya yang dianggap perlu dalam
jangka waktu yang ditentukan oleh arbiter atau majelis arbiter. copyright by Elok Hikmawati
47 Putusan arbitrase mempunyai kekuatan hukum yang mengikat para pihak yang berselisih
dan merupakan putusan yang bersifat akhir dan tetap. Putusan arbitrase didaftarkan di
Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri di wilayah arbiter menetapkan
putusan. Perselisihan hubungan industrial yang sedang atau telah diselesaikan melalui
arbitrase tidak dapat diajukan ke Pengadilan Hubungan Industrial. copyright by Elok
Hikmawati
48 Penyelesaian di Pengadilan
Gugatan perselisihan hubungan industrial diajukan kepada Pengadilan Hubungan Industrial
pada Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat pekerja/buruh bekerja.
Pengajuan gugatan yang tidak dilampiri risalah penyelesaian melalui mediasi atau konsiliasi,
maka hakim Pengadilan Hubungan Industrial wajib mengembalikan gugatan kepada
pengugat. copyright by Elok Hikmawati
49 Dalam hal perselisihan hak dan/atau perselisihan kepentingan diikuti dengan perselisihan
pemutusan hubungan kerja, maka Pengadilan Hubungan Industrial wajib memutus terlebih
dahulu perkara perselisihan hak dan/atau perselisihan kepentingan. Ketua Pengadilan Negeri
dalam waktu selambat- lambatnya 7 (tujuh) hari kerja setelah menerima gugatan harus sudah
menetapkan Majelis Hakim yang terdiri atas 1 (satu) orang Hakim sebagai Ketua Majelis dan
2 (dua) orang Hakim Ad-Hoc sebagai Anggota Majelis yang memeriksa dan memutus
perselisihan. copyright by Elok Hikmawati
52 Salah satu pihak atau para pihak yang hendak mengajukan permohonan kasasi harus
menyampaikan secara tertulis melalui Sub Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial
pada Pengadilan Negeri setempat. Sub Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial pada
Pengadilan Negeri dalam waktu selambatlambatnya 14 (empat belas) hari kerja terhitung
sejak tanggal penerimaan permohonan kasasi harus sudah menyampaikan berkas perkara
kepada Ketua Mahkamah Agung. copyright by Elok Hikmawati
53 Majelis Hakim Kasasi terdiri atas satu orang Hakim Agung dan dua orang Hakim Ad-Hoc
yang ditugasi memeriksa dan mengadili perkara perselisihan hubungan industrial pada
Mahkamah Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung. Penyelesaian perselisihan
hak atau perselisihan pemutusan hubungan kerja pada Mahkamah Agung selambat-lambatnya
30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal penerimaan permohonan kasasi. copyright
by Elok Hikmawati
54 PERMOHONAN PEMBATALAN
ALUR PROSES PPHI PERSELISIHAN: HAK KEPENTINGAN PHK ANTAR SP/SB
BUAT PB TIDAK DILAKSANAKAN DIDAFTARKAN SEPAKAT BIPARTIT P H I
EKSEKUSI GAGAL SETUJU GUGAT PUTUSAN PHI MEDIASI CATAT KE
DISNAKER TOLAK KONSILIASI ANJURAN DITAWARKAN DITAWARKAN
ARBITRASE PUTUSAN MENGIKAT TIDAK DILAKSANAKAN HAK PHK Konsiliasi,
Perselisihan, Kepentingan, PHK dan antar SP/SB PERMOHONAN PEMBATALAN
Arbitrase, Perselisihan, Kepentingan dan antar SP/SB copyright by Elok Hikmawati
19 SELESAI
Federasi Serikat Buruh
PENDIDIKAN ADVOKASI MATERI : Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
melalui Pengadilan Hubungan Industrial Federasi Serikat Buruh
4 Untuk mengajukan Gugatan melalui Pengadilan, maka Penggugat harus membuat surat
Gugatan. Surat Gugatan adalah surat yang berisikan tuntutan Penggugat merasa hak atau
kepentingannya dilanggar oleh Tergugat untuk kemudian meminta putusan yang seadil –
adilnya dari Hakim Pengadilan Gugatan perselisihan diajukan kepada Pengadilan hubungan
industrial pada Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat pekerja/buruh
bekerja. Pengajuan gugatan harus dilampirkan risalah penyelesaian melalui mediasi atau
konsiliasi. Majelis hakim wajib memberikan putusan penyelesaian perselisihan hubungan
industrial dalam waktu selambat – lambatnya 50 hari kerja terhitung sejak sidang pertama.
6 Didalam Pembuatan Surat gugatan, patut pula diperhatikan syarat formal yang
harus terpenuhi,yaitu :
Tempat dan tanggal Pembuatan surat Gugatan; Judul surat Gugatan Pengadilan yang dituju
Tanda tangan Apabila telah terdaftar dan mendapatkan nomer perkara di pengadilan negeri
dimaksud, maka ketua pengadilan menentukan jadwal persidangan, kemudian
memerintahkan kepada panitera untuk memanggil para pihak secara layak.
7 Apabila telah ditunjuk majelis hakim yang memeriksa perkara ( terdiri dari 2 orang hakim
ad hoc sebagai hakim anggota dan 1 orang hakim karier sebagai hakim ketua), maka hakim
berkewajiban untuk memeriksa isi gugatan dan bila terdapat kekuarangan, hakim meminta
penggugat untuk menyempurnakan gugatannya. Apabila para pihak atau salah satu pihak
yang telah dipanggil secara layak tersebut tidak hadir di persidangan, maka hakim
memerintahkan kepada panitera untuk melakukan pemanggilan ulang.
8 Apabila telah melakukan pemanggilan ulang secara layak tetapi salah satu pihak tidak hadir
(penundaan sidang karena ketidak hadiran salah satu pihak diberikan sebanyak – banyaknya 2
kali penundaan), maka hakim dapat memutus perkara dengan putusan verstek apabila tidak
dihadiri tergugat atau gugatan dinyatakan gugur apabila tidak dihadiri penggugat. Apabila
para pihak hadir memenuhi panggilan hakim, maka acara pertama adalah pemeriksaan
identitas para pihak dan Sidang dengan materi Gugatan Penggugat.
13 Dalam hal permohonan dikabulkan, ketua pengadilan negeri dalam waktu 7 hari kerja
setelah dikeluarkannya penetapan, menentukan majelis hakim, hari, tempat dan waktu sidang
tanpa melalui prosedur pemeriksaan. Tenggang waktu untuk jawaban dan pembuktian kedua
belah pihak, masing – masing ditentukan tidak melebihi 14 hari kerja. Terhadap penetapan
tersebut tidak dapat digunakan upaya hukum Tenggang waktu untuk jawaban dan
pembuktian kedua belah pihak, masing – masing ditentukan tidak melebihi 14 hari kerja.