Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MODUL 6

KEGIATAN BELAJAR 1

DISUSUN OLEH :
Nama : Maryati
Kelas :C

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. HAMKA


PENDIDIKAN PROFESI GURU PGSD
2018
Berdasarkan laporan Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum disimpulkan
bahwa tingkat kelulusan peserta didik kelas XI pada mata pelajaran Matematika
hanya mencapai 80% dari KKM yang sudah ditetapkan. Kepala Sekolah
menginstruksikan untuk dilakukan evaluasi secara menyeluruh.

Tugas:

1. Identifikasi faktor-faktor penyebab tidak tercapainya target kelulusan pada


mata pelajaran tersebut.
Jawab :
faktor – faktor penyebab tidak tercapainya target kelulusan pada siswa
berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ratih, Sunardi, Dafik (2013)
diantaranya adalah
(a) Dalam penjelasan materi, siswa yang mampu memahami materi dari jumlah
siswa di kelas adalah kurang dari separuh kelas;
(b) Dalam mendapatkan konsep, struktur dan prinsip pada suatu materi
umumnya siswa hanya mendengarkan penjelasan guru tanpa mempraktikkan
sendiri
(c) Guru matematika yang bukan lulusan pendidikan matematika dapat menjadi
faktor penyebab rendahnya penguasaan materi menentukan hasil operasi
aljabar bentuk logaritma dan materi menentukan persamaan garis singgung
lingkaran;
(d) Aktivitas guru dalam proses pembelajaran, sebagian besar guru
menjelaskan materi dan langsung memberikan latihan – latihan soal;
(e) Model pembelajaran yang sering dilakukan guru masih belum berkembang;
(f) Ketidaktersediaan sarana belajar dan fasilitas belajar siswa;
(g) Tidak difungsikannya sumber belajar;
(h) Pembelajaran materi menentukan persamaan garis singgung lingkaran
diberikan kepada siswa tanpa menggunakan media.

2. Identifikasi kesulitan belajar yang dialami peserta didik yang belum lulus pada
mata pelajaran tersebut.
Jawab :
Adapun faktor-faktor penyebab kesulitan belajar anak antara lain
a) Faktor Internal Siswa
Menurut Muhibbin Syah (2009), faktor internal adalah hal-hal atau
keadaan-keadaan yang muncul dari dalam diri siswa sendiri. Menurut
Resty Rahajeng (tanpa tahun) faktor internal siswa yang menyebabkan
kesulitan belajar matematika dapat berupa fisiologis, kecerdasan, motivasi,
dan minat.
- Fisiologis
Faktor fisiologis berkaitan dengan kurang berfungsinya otak, susunan
syaraf atau pun bagian-bagian tubuh yang lain. Guru harus menyadari
bahwa hal yang paling berperan pada waktu belajar adalah kesiapan
otak dan sistem syaraf dalam menerima, memproses, menyimpan dan
memunculkan kembali informasi yang sudah disimpan. Kondisi fisik
yang berkaitan dengan kesehatan anak juga sangat mempengaruhi
proses belajar anak, pada saat anak sakit tentunya akan mengalami
kelemahan secara fisik sehingga proses menerima atau memahami
pelajaran menjadi tidak sempurna. Selain sakit faktor fisiologis lainnya
yang dapat menyebabkan munculnya masalah kesulitan belajar adalah
cacat tubuh, seperti kurang pendengaran, kurang penglihatan,
gangguan gerak, serta cacat tubuh yang tetap seperti buta, tuli, bisu dan
lain sebagainya.
- Kecerdasan (IQ)
Keberhasilan individu mempelajari berbagai pengetahuan ditentukan
pula oleh tingkat kecerdasannya. Bila seseorang telah mempelajari
suatu ilmu pengetahuan, tetapi kecerdasan individu yang bersangkutan
kurang mendukung, maka pengetahuan yang telah dipelajarinya tetap
tidak akan dimengerti.
- Motivasi
Motivasi juga sangat menentukan keberhasilan belajar. Motivasi
merupakan dorongan untuk mengerjakan sesuatu. Dorongan tersebut
ada yang datang dari dalam individu yang bersangkutan dan ada pula
yang datang dari luar individu, seperti peran orang tua, teman dan
guru.
- Minat
Minat belajar dari dalam individu sendiri merupakan faktor yang
sangat dominan dalam pengaruhnya pada kegiatan belajar, karena jika
dalam diri individu tidak mempunyai kemauan atau minat untuk
belajar maka pelajaran yang diterimanya hasilnya akan sia-sia.
b) Faktor eksternal Siswa
Faktor eksternal adalah hal-hal atau keadaan-keadaan yang datang dari
luar diri siswa. Menurut Resty Rahajeng (tanpa tahun) faktor eksternal
dapat berupa lingkungan keluarga, masyarakat, guru, dan media
pembelajaran.
- Lingkungan Keluarga
Status ekonomi, status sosial, kebiasaan dan suasana lingkungan
keluarga berpengaruh terhadap keberhasilan belajar.
- Lingkungan Masyarakat
Peran masyarakat sangat mempengaruhi anak dalam belajar. Setiap
pola masyarakat yang mungkin menyimpang dengan cara belajar di
sekolah akan cepat sekali menyerap dalam diri anak, karena ilmu yang
didapat dari pengalamannya bergaul dengan masyarakat akan lebih
mudah diserap oleh anak dari pada pengalaman belajarnya di sekolah.
Jadi peran masyarakat akan dapat merubah tingkah laku anak dalam
proses belajar
- Guru
Peran guru juga sangat berpengaruh dalam proses belajar anak. Cara
guru mengajar sangat menentukan keberhasilan belajar. Sikap dan
kepribadian guru, dasar pengetahuan dalam pendidikan, penguasaan
teknik-teknik mengajar dan kemampuan menyelami alam pikiran
setiap siswa merupakan hal yang sangat penting. Oleh karena itu guru
sebagai motivator, fasilitator, inovator dan konduktor masalah-masalah
individu siswa perlu menjadi acuan selama proses pembelajaran
berlangsung.
- Media Pembelajaran
Media pembelajaran seperti buku-buku pelajaran, alat peraga, alat-alat
tulis juga mempengaruhi keberhasilan anak dalam belajar. Siswa akan
cenderung berhasil apabila dibantu oleh media pembelajaran yang
memadai. Media pembelajaran tersebut akan menunjang proses
pemahaman anak. Pada dasarnya semua anak memiliki kemampuan,
meskipun kemampuan setiap anak berbeda satu dengan yang lainnya.
Pada saat anak mengalami kesulitan belajar dan mendapatkan nilai
yang rendah sebaiknya orang tua atau guru tidak mengatakan bahwa
anak tersebut bodoh atau gagal, akan tetapi mencari tahu apa penyebab
dari masalah anak tersebut dan memberikan bantuan untuk mengatasi
kesulitannya.

3. Telaah kesulitan yang dihadapi pendidik dalam melaksanakan kegiatan


pengukuran dan penilaian hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran
tersebut, baik dari tes formatip maupunn sumatip.
Jawab :
Kesulitan yang dihadapi pendidik dalam melaksanakan kegitan pengukuran
belajar diantaranya adalah karena pendidik perlu memahami instrumen hasil
belajar harus selalu dikembangkan, dan bertitik tolak kepada tujuan dan isi dari
program yang akan diajarkan. Sehingga bentuk dan format tes yang
dikembangkan sesuai dengan tujuan dan karakteristik bahan ajar serta proporsi
yang sesuai dengan keluasan dan kedalamaan materi pelajaran yang diberikan.
Hasil evaluasi harus dianalisis dan ditafsirkan secara hati-hati sehingga
informasi yang diperoleh betul-betul akurat mencerminkan keadaan siswa
secara objektif. Informasi yang objektif dapat dijadiikan bahan masukan untuk
perbaikan proses dan program lanjutan. Evaluasi dalam pembelajaran tidak
semata-mata untuk menentukan retting siswa melainkan juga harus dijadikan
teknik atau cara pendidikan. Sebagai teknik atau alat pendidikan evaluasi
pembelajaran harus berkembang secara terencana dan terintegratif dalam
program pembelajaran yang dilakukan secara kontinue, mengandung unsur
pedagogi, dan mengandung unsur dapat mendorong siswa aktif belajar.
4. Rencanakan dua kegiatan evaluasi pembelajaran untuk mengatasi belum
optimalnya tingkat kelulusan peserta didik pada mata pelajaran tersebut.
Jawab :
Evaluasi yang perlu dilakukan yaitu
a) Evaluasi Formatif, evaluasi ini diberikan untuk mengevaluasi umpan balik
bagi guru sebagai dasar untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan
mengadakan program remidial bagi siswa yang belum menguasai
sepenuhnya materi yang telah dipelajari.
b) Evaluasi sumatif, evaluasi ini diberikan dan bertujuan untuk mengetahui
tingkat penguasaan siswa terhadap mata pelajaran, menentukan angka nilai
sebagai bahan keputusan kenaikan kelas dan laporan perkembangan belajar
siswa, serta dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

Anda mungkin juga menyukai